• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Kegiatan penelitan tindakan kelas ini dilakukan pada SMP Negeri 2 Bolang Itang Timur

di kelas VIIIA dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang

perempuan. Keadaan umum SMP Negeri 2 Bolang Itang Timur sebagai tempat penelitian

tindakan kelas ini terdiri dari 8 kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang lab IPA, 1 ruang lab

komputer, 1 ruang BK, 1 ruang tata usaha, 1 ruang staf dewan guru, 1 ruang kepala sekolah, 1

ruang wakil kepala sekolah, 1 ruang kantin sekolah, dan sebuah lapangan serba guna. Setiap

ruang di lengkapi dengan meja dan kursi serta peralatan lainya untuk menunjang proses belajar

mengajar bagi guru dan siswa.

Keadaan siswa di SMP Negeri 2 Bolang Itang Timur yang terdaftar pada tahun

2010/2011 terdiri dari 254 orang dengan perincian 122 orang laki-laki dan 132 orang perempuan

yang tersebar pada kelas VII, kelas VIII, kelas IX seperti nampak pada tabel 1 di bawah ini:

No. Tingkat/Kelas Jumlah Robel Jumlah Siswa

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. VII 3 42 35 77

2. VIII 3 45 58 103

3. IX 2 35 39 74

Jumlah 8 122 132 254

4.2 Persiapan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang telah berlangsung dalam dua

siklus pembelajaran. Setiap tindakan di laksanakan berdasarkan sistem yang berlaku dan

(2)

permasalahannya di fokuskan pada peningkatan Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran

PKn dengan menggunakan model pembelajaran Think, Write And Talk dengan menggunakan format-format sebagai berikut :

1. Lembar observasi berupa hasil pengamatan terhadap kegiatan guru.

2. Lembar observasi berupa lembar pengamatan Kreativitas siswa dalam pembelajaran.

3. Daftar nilai hasil belajar siswa dengan pemberian tes.

4.2.1 Proses Pelaksanaan Tindakan

Adapun proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan Apersepsi.

2. Guru melakukan motivasi.

3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah proses belajar mengajar.

2. Kegiatan Inti

5. Guru mengelompokkan siswa.

6. Guru mengontrol kesiapan diskusi.

7. Guru mengamati jalannya diskusi.

8. Guru intervesi terhadap jalannya diskusi.

9. Guru membantu menempelkan hasil kerja siswa. 10. Guru melaksanakan diskusi kelas.

11. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran.

(3)

12. Guru melaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan tindakan.

13. Membuat kesimpulan hasil materi diskusi.

4.2.2 Deskripsi Hasil Tindakan

1. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan penelitian ini di adakan di kelas VIIIA SMP Negeri 2 Bolang Itang Timur

dengan jumlah siswa 30 orang. Hasil pengamatan pada proses belajar mengajar yang dilakukan

oleh pengamat dapat terlihat pada lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Pada proses pembelajaran ada 13 aspek kegiatan guru, 8 aspek kreativitas belajar siswa

yang di amati. Setiap aspek di nilai dengan menggunakan kategori sangat baik (SB), baik (B),

cukup (C), kurang (K), dan kurang sekali (KS). Aspek pengamatan kegiatan guru serta aspek

(4)

Tabel : 2 : 13 Aspek Pengamatan Kegiatan Guru

No. Aspek Yang Diamati

A.

B.

C.

Persiapan

1. Guru melakukan Apersepsi. 2. Guru melakukan motivasi.

3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah proses belajar mengajar.

Kegiatan Inti

5. Guru mengelompokkan siswa. 6. Guru mengontrol kesiapan diskusi. 7. Guru mengamati jalannya diskusi. 8. Guru intervesi terhadap jalannya diskusi.

9. Guru membantu menempelkan hasil kerja siswa. 10. Guru melaksanakan diskusi kelas.

11. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran.

Penutup

12. Guru melaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan tindakan.

13. Membuat kesimpulan hasil materi diskusi.

Tabel 3 : 8 Aspek Pengamatan Kreativitas Belajar Siswa

No. Aspek Yang Diamati

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Antusias siswa dalam mengikuti KBM.

Kelancaran mengemukakan ide dalam memecahkan masalah. Keaktifaan siswa dalam diskusi.

Kemampuan dalam menghimpun hasil diskusi. Ketelitian dalam menghimpun diskusi.

Keaktifan dalam bertanya.

Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan.

(5)

SIKLUS I

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Bagi Guru.

Untuk mengamati kegiatan guru dalam belajar mengajar di kelas, digunakan lembar

observasi guru yang terdiri dari 13 aspek pengamatan (terlihat pada tabel 2) pada

pertemuan I dan II. Hasil pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4 : Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I Kriteria Aspek Yang Di amati

Pert. I

Aspek Yang Di amati Pert. II Jumlah Aspek % Jumlah Aspek % SB B C K KS 0 3 6 4 0 0 % 23.07 % 46.15 % 30.76 % 0 % 0 5 4 4 0 0 % 38.46 % 30.76 % 30.76 % 0 % Jumlah 13 99.98 % 13 99.98 %

Pada tabel di atas nampak dari 13 aspek pengelolaan kegiatan dalam belajar mengajar

untuk kriteria kurang sekali mempunyai persentase (0%) pada setiap pertemuan. Pada pertemuan

pertama kriteria sangat baik (0 %), kriteria baik (23.07 %), kriteria cukup (46.15 %), kriteria

kurang (30.76 %). Pada pertemuan kedua kriteria sangat baik (0 %), kriteria baik (38.46 %) ,

kriteria cukup (30.76 %), dan kriteria kurang (30.76 %).

Berdasarkan tabel 4 diperoleh tabel 5 sebagai rekapitulasi dari pengamatan kegiatan guru

(6)

Tabel 5 : Rekapitulasi pengamatan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar

Per. Sangat Baik

Baik Cukup Kurang Kurang sekali Ket. 1 0 % 23.07 % 46.15 % 30.76 % 0 % 2 0 % 38.46 % 30.76 % 30.76 % 0 % Rata-rata 0 % 61.53 % 76.91 % 61.52 % 0 % 0 % 30.76 % 38.45 % 30.76 % 0 %

Tabel di atas menunjukan bahwa kriteria sangat baik memperoleh rata-rata (0%), kriteria

baik memperoleh rata-rata (30.76%), kriteria cukup memperoleh rata-rata (38.45%), kriteria

kurang memperoleh rata-rata (30.76%), dan kriteria kurang sekali menperoleh rata-rata (0%).

Persentase ini belum di katakan tuntas sehingga aspek pengelolaan kegiatan guru dalam belajar

mengajar yang belum mencapai ketuntasan, sehingga akan di perbaiki dan di optimalkan pada

siklus II.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Untuk mengamati kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar di kelas digunakan

lembar observasi siswa yang terdiri dari 8 aspek (terlihat pada tabel 3) pada pertemuan I dan II.

Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6 : Hasil pengamatan Kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus I Kriteria Aspek Diamati

Pert. I

Aspek Diamati Pert. II

Jumlah Aspek % Jumlah Aspek %

SB B C K KS 0 2 2 4 0 0 % 25.00 % 25.00 % 50.00 % 0 % 0 4 2 2 0 0 % 50.00 % 25.00 % 25.00 % O % Jumlah 8 100 % 8 100 %

Pada tabel di atas nampak dari 8 aspek pengelolaan kegiatan siswa dalam belajar

(7)

(0%). Pada pertemuan pertama kriteria baik mampunyai persentase (25.00%), kriteria cukup

mempunyai persentase (25.00%), dan kriteria kurang mempunyai persentase (50.00%). Pada

pertemuan kedua kriteria baik mempunyai persentase (50%) kriteria cukup dan kriteria kurang

masing-masing mempunyai persentase (25.00%).

Berdasarkan tabel 6 di atas diperoleh tabel 7 sebagai rekapitulasi dari pengamatan

pengelolaan kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil rekapitulasi tersebut dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7 : Rekapitulasi Pengamatan Pengelolaan Kreativitas Belajar Siswa

Per. Sangat Baik

Baik Cukup Kurang Kurang

sekali Ket. 1 0 % 25.00 % 25.00 % 50.00 % 0 % 2 0 % 50.00 % 25.00 % 25.00 % 0 % Rata-rata 0 % 75.00 % 50.00 % 75.00 % 0 % 0 % 37.50 % 25.00 % 37.50 % 0 %

Tabel di atas menunjukan bahwa kriteria sangat baik memperoleh rata-rata (0%), kriteria

baik meperoleh rata-rata (37.50%), kriteria cukup memperoleh rata-rata (25.00%), kriteria

kurang memperoleh rata-rata (37.50%) dan kriteria kurang sekali memperoleh rata-rata (0%).

Persentase ini belum di katakan tuntas, sehingga aspek pengelolaan kegiatan siswa dalam belajar

mengajar yang belum mencapai ketuntasan akan diperbaiki dan dioptimalkan pada siklus II.

3. Hasil Belajar

Hasil siklus I ini selain dilihat pada hasil observasi pemantauan kegiatan belajar mengajar

juga di tinjau dari nilai yang diperoleh setelah diberikan tes hasil belajar. Untuk nilai hasil belajar

ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini :

(8)

No. Jumlah Siswa

Pressentase Rentang Nilai Kriteria Ket. 1. 2. 3. 4. 5. 2 17 8 3 - 6,67 % 56,66 % 26,67 % 10 % - 90 – 100 70 – 89 60 – 69 40 – 59 0 – 39 SB B C K KS Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Jmlh 30 100 % - - -

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kriteria sangat baik mencapai persentase

(6,67%), kriteria baik mencapai persentase (56,66%), kriteria cukup mencapai persentase

(26,67%), kriteria kurang mencapai persentase (10%), dan kriteria kurang sekali mencapai

persentase (0%). Hal tersebut menandakan bahwa dari 30 siswa yang mengikuti ulangan, 11

orang siswa yang tidak tuntas memperoleh persentase (36,67%), dan 19 orang siswa yang tuntas

memperoleh persentase (63,33%), hal ini belum mencapai indikator yang di tetapkan.

Memperhatikan hasil tersebut pada siklus I maka hasil belajar siswa belum mencapai target

seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal di katakan tuntas belajar apabila

minimal 75 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai 70 keatas.

4. Refleksi

Setelah di adakan tindakan, selanjutnya peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi

tentang hasil pelaksanaan tindakan. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah masih diperlukan

siklus berikutnya.

Hal-hal yang perlu di refleksi adalah semua yang berkaitan dengan hasil pemantauan

selama berlangsung kegiatan belajar mengajar baik terhadap guru maupun terhadap siswa untuk

hasil belajar siswa. Hasil refleksi adalah sebagai berikut :

 Pendekatan guru seperti apersepsi dan teknik bertanya masih kurang tepat, sehingga

(9)

 Masih kurangnya motivasi yang diberikan guru sehingga interaksi yang terjadi antara

guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa baik individu maupun dalam kelompok

masih kurang.

 Dalam mengatur ruangan untuk model pembelajaran Think, Write And Talk belum terlalu baik, masih banyak di antara siswa yang belum paham dengan apa yang akan dilakukan

sehingga Kreativitas siswa kurang nampak.

 Masih banyaknya siswa yang kurang paham tentang model pembelajaran Think, Write And Talk, sehingga masih perlu penjelasan yang lebih rinci lagi tentang model pembelajaran Think, Write And Talk kepada seluruh siswa.

 Masih kurangnya penyediaan sumber belajar dari pihak sekolah maupun guru mata

pelajaran seperti foto kopy materi pembelajaran dan kurangnya buku paket pembelajaran.

 Hasil belajar siswa secara individu, Kelompok maupun secara klasikal belum mencapai

target yang diharapkan.

Dengan melihat hasil pengamatan pada siklus I, bahwa antusias, keaktifan, kemampuan

menghimpun data, kelancaran mengemukakan pendapat masih cukup, sedangkan kelancaran

mengemukakan ide atau pendapat, ketelitian menghimpun hasil diskusi, keaktifan bertanya, dan

keaktifan mencari sumber belajar masih mendapatkan nilai kurang. Hal ini menunjukan bahwa

siswa masih kesulitan dan belum siap karena baru mengenal model pembelajaran Think, Write and Talk.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada siklus I tentang pengamatan dan hasil tes di atas,

secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar atau dengan kata lain proses pelaksanaan

(10)

minimal 75% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai 70 keatas. Oleh karena itu masih perlu

perbaikan atau tindak lanjut untuk mencapai atau memperoleh hasil yang optimal. Dalam arti

perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II.

SIKLUS II

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Bagi guru

Pada siklus II ini lebih ditekankan pada perbaikah siklus I, yaitu faktor apa saja yang

kurang diperhatikan pada siklus I di maksimalkan seperti pemberian apersepsi dan motivasi,

bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dan memaksimalkan penggunaan model

pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa akan lebih memahami materi yang dipelajari

melalui strategi pembelajaran yang diterapkan. Hal ini terlihat pada hasil pemantauan terhadap

kegiatan belajar mengajar pada 13 aspek yang dinilai (terlihat pada tabel 2). Untuk melihat hasil

pengamatankegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 9 : Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam Siklus II

Kriteria Aspek Yang Diamati Pert. I

Aspek Yang Diamati Pert. II Jumlah Aspek % Jumlah Aspek % SB B C K KS 3 5 3 2 0 23.07 % 38.46 % 23.07 % 15.38 % 0 % 4 6 2 1 0 30.76 % 46.15 % 15.38 % 07.69 % 0 % Jumlah 13 99.98 % 13 99.98 %

Pada tabel di atas nampak dari 13 aspek pengelolaan kegiatan guru dalam belajar

mengajar pada pertemuan I dan II, untuk kriteria kurang sekali mempunyai persentase (0%),

pada pertemuan pertama kriteria sangat baik mempunyai persentase (23.07%), kriteria baik

(11)

pertemuan kedua, kriteria sangat baik mempunyai persentase (30.76%), kriteria baik (46.15%),

kriteria cukup (15.38%), serta kriteria kurang memperoleh (07.69%).

Berdasarkan tabel 9 di atas diperoleh tabel 10 sebagai rekapitulasi dari pengamatan

pengelolaan kegiatan guru dalam belajar mengajar. Hasil rekapitulasi tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 10 : Rekapitulasi pengamatan kegiatan guru dalam belajar mengajar

Per. Sangat

Baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Ket. 1 23.07 % 38.46 % 23.07 % 15.38 % 0 % 2 30.76 % 46.15 % 15.38 % 07.69 % 0 % Rata-rata 53.83 % 84.61 % 38.45 % 23.07 % 0 % 26.91 % 42.30 % 19.22 % 11.53 % 0 %

Tabel di atas menunjukan bahwa kriteria sangat baik memperoleh rata-rata (26.91%),

kriteria baik memperoleh rata-rata (42.30%), kriteria cukup memperoleh rata-rata (19.22%),

kriteria kurang memperoleh rata-rata (11.53%), dan kriteria kurang sekali memperoleh rata-rata

(0%). Persentase ini dikatakan tuntas, sehingga aspek-aspek pengelolaan kegiatan guru dalam

belajar mengajar telah mencapai ketuntasan.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Untuk mengamati kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar di atas, digunakan

lembar observasi siswa yang terdiri dari 8 aspek (terlihat pada tabel 3) pada pertemuan I dan II.

(12)

Tabel 11 : Pengamatan Kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar siklus II

Kriteria Aspek Diamati

Pert. I Aspek Diamati Pert. II

Jumlah Aspek % Jumlah Aspek %

SB B C K KS 2 6 0 0 0 25.00 % 75.00 % 0 % 0 % 0 % 1 7 0 0 0 12.50 % 87.50 % 0 % 0 % 0 % Jumlah 8 100 % 8 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa pada pertemuan I dan II, kriteria cukup, kurang dan

kurang sekali mempunyai persentase (0%), pertemuan pertama kriteria sangat baik mempunyai

persentase (25.00%), kriteria baik mempunyai persentase (75.00%). Pertemuan kedua kriteria

sangat baik mempunyai persentase (12.50%) dan kriteria baik mempunyai persentase (87.50%).

Berdasarkan tabel 11 di atas diperoleh tabel 12 sebagai rekapitulasi dari pengamatan

pengelolaan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil rekapitulasi tersebut dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 12 : Rekapitulasi Pengamatan Kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar

Per. Sangat Baik

Baik Cukup Kurang Kurang sekali Ket. 1 25.00 % 75.00 % 0 % 0 % 0 % 2 12.50 % 87.50 % 0 % 0 % 0 % Rata-rata 37.50 % 162.50 % 0 % 0 % 0 % 18.75 % 81.25 % 0 % 0 % 0 %

Tabel di atas menunjukan bahwa kriteria sangat baik mempunyai rata-rata (18.75%),

kriteria baik mempunyai rata-rata (81.25%), serta kriteria cukup, kurang dan kurang sekali

mempunyai rata-rata (0%). Hal ini menunjukan bahwa dari 8 aspek pengelolaan kreativitas pada

(13)

3. Hasil Belajar

Hasil belajar siklus II ini selain dilihat pada hasil observasi pemantauan kegiatan belajar

mengajar yang ditinjau dari nilai yang diperoleh setelah diberikan tes hasil belajar, untuk nilai

hasil belajar ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 13 : Hasil belajar siswa pada siklus II

No. Jumlah Siswa

Pressentase Rentang Nilai Kriteria Ket. 1. 2. 3. 4. 5. 4 24 6 - - 13,33 % 66,67 % 20 % - - 90 – 100 70 – 89 60 – 69 40 – 59 0 – 39 SB B C K KS Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Jmlh 30 100 % - - -

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kriteria kurang dan kurang sekali mencapai

persentase (0%), kriteria baik sekali mencapai persentase (13,33%), kriteria baik mencapai

persentase (66,67%), dan kriteria cukup mencapai persentase (20%). Hal tersebut menandakan

bahwa dari 30 siswa yang mengikuti ulangan, 6 orang siswa yang tidak tuntas dengan prosentasi

(20%), dan 24 orang siswa yang tuntas dengan persentase (80%). Memperhatikan hasil tes pada

siklus II, maka hasil belajar siswa telah mencapai target seperti pada inidkator yang diharapkan

yaitu secara klasikal dikatakan tuntas belajar apabila minimal 75 % dari jumlah siswa telah

memperoleh nilai 70 keatas.

4. Refleksi

Setelah di adakan tindakan siklus II ini, selanjutnya guru mitra kembali mengadakan

diskusi tentang hasil pelaksanaan tindakan. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah masih

diperlukan siklus berikutnya. Hasil refleksi sebagai berikut:

Pendekatan guru seperti apersepsi dan teknik bertanya sudah tepat sehingga siswa terangsang

(14)

 Model pembelajaran yang di terapkan sudah berjalan dengan baik.

 Pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan rencana rancangan tindakan.

 Kreativitas siswa dalam proses belajar sudah baik/meningkat.

 Hasil belajar siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar seperti pada tabel 10 di

atas.

Dengan melihat hasil pengamatan pada siklus II, bahwa antusias, keaktifan, kemampuan

menghimpun data, kelancaran mengemukakan pendapat, kelancaran mengemukakan ide atau

pendapat, ketelitian menghimpun hasil diskusi, keaktifan bertanya, dan keaktifan mencari

sumber belajar mendapatkan nilai baik, Hal ini menunjukan bahwa sudah ada peningkatan yang

signifikan melalui model pembelajaran Think, Write and Talk.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada siklus II tentang pengamatan dan hasil tes di atas,

secara klasikal telah mencapai ketuntasan belajar atau dengan kata lain proses pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa telah mencapai kriteria yang diharapkan yaitu

minimal 75% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai 70 keatas. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa tindakan sudah berhasil dan tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4.3 Pembahasan

Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas, dengan menggunakan modelpembelajaran Think, Write and Talk telah nampak adanya peningkatan kreativitas belajar siswa terhadap materi yang disajikan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam model pembelajaran ini guru

hanya bertugas sebagai pengarah dalam proses belajar mengajar sehingga kreativitas yang terjadi

dalam kelas adalah atas inisiatif dari siswa itu sendiri dan diarahkan oleh guru.

(15)

1). Siklus I, Pengamatan terhadap kegiatan guru dari 13 aspek yang diamati di uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan Apersepsi.

2. Guru melakukan motivasi.

3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah proses belajar mengajar.

2. Kegiatan Inti

5. Guru mengelompokkan siswa.

6. Guru mengontrol kesiapan diskusi.

7. Guru mengamati jalannya diskusi.

8. Guru intervesi terhadap jalannya diskusi.

9. Guru membantu menempelkan hasil kerja siswa. 10. Guru melakasankan diskusi kelas.

11. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran.

3. Kegiatan Penutup.

12. Guru melaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan tindakan.

13. Membuat kesimpulan hasil materi diskusi.

Hasil rekapitulasi pengamatan terhadap kegiatan guru tersebut menunjukan kriteria

sangat baik memperoleh rata-rata (0%), kriteria baik memperoleh rata-rata (30.76%), kriteria

cukup memperoleh rata-rata (38.45%), kriteria kurang memperoleh rata-rata (30.76%), kriteria

(16)

Hasil pengamatan terhadap kreativitas belajar siswa dari 8 aspek yang diamati di uraikan

sebagai berikut:

1. Antusias siswa dalam mengikuti KBM.

2. Kelancaran mengemukakan ide dalam memecahkan masalah.

3. Keaktifaan siswa dalam diskusi.

4. Kemampuan dalam menghimpun hasil diskusi.

5. Ketelitian dalam menghimpun diskusi.

6. Keaktifan dalam bertanya.

7. Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar.

8. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan.

Hasil rekapitulasi pengamatan terhadap kreativitas belajar siswa tersebut menunjukan,

yang memperoleh kriteria sangat baik memperoleh rata (0%), kriteria baik memperoleh

rata (37.50%), kriteria cukup memperoleh rata (25.00%), kriteria kurang memperoleh

rata-rata (37.50%), kriteria kurang sekali memperoleh rata-rata-rata-rata (0%). Dan untuk hasil belajar siswa

dari 30 orang diperoleh, siswa yang mendapat nilai minimal dari 70 adalah 19 orang dengan daya

serap siswa pada siklus I ini yaitu 63.33%. Dari data yang diperoleh tersebut dapat digambarkan

bahwa masih perlu adanya perbaikan terutama pada hasil belajar siswa baik secara individu

maupun secara klasikal.

2). Siklus II, dengan perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan pada proses pembelajaran maka pada siklus II ini terjadi peningkatan baik itu kegiatan guru, siswa maupun hasil belajar siswa itu

(17)

sendiri. Hal ini terlihat pada hasil rekapitulasi pengamatan terhadap kegiatan guru dari 13 aspek

seperti diuraikan sebagai brikut:

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan Apersepsi.

2. Guru melakukan motivasi.

3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah proses belajar mengajar.

2. Kegiatan Inti

5. Guru mengelompokkan siswa.

6. Guru mengontrol kesiapan diskusi.

7. Guru mengamati jalannya diskusi.

8. Guru intervesi terhadap jalannya diskusi.

9. Guru membantu menempelkan hasil kerja siswa. 10. Guru melakasankan diskusi kelas.

11. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran.

3. Kegiatan Penutup.

12. Guru melaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan tindakan.

13. Membuat kesimpulan hasil materi diskusi.

Hasil rekapitulasi pengamatan terhadap kegiatan guru tersebut menunjukan kriteria

sangat baik memperoleh rata-rata (21.91%), kriteria baik memperoleh rata-rata (42.30%), kriteria

cukup memperoleh rata-rata (19.22%), kriteria kurang memperoleh rata-rata (11.53%), kriteria

(18)

Hasil rekapitulasi pengamatan terhadap kreativitas belajar siswa dari 8 aspek seperti

diuraikan sebagai berikut:

1. Antusias siswa dalam mengikuti KBM.

2. Kelancaran mengemukakan ide dalam memecahkan masalah.

3. Keaktifaan siswa dalam diskusi.

4. Kemampuan dalam menghimpun hasil diskusi.

5. Ketelitian dalam menghimpun diskusi.

6. Keaktifan dalam bertanya.

7. Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar.

8. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan.

Hasil rekapitulasi pengamatan terhadap kreativitas belajar siswa tersebut menunjukan

kriteria sangat baik memperoleh rata-rata (18.75%), kriteria baik memperoleh rata-rata (81.25%),

kriteria cukup memperoleh rata-rata (0%), kriteria kurang memperoleh rata-rata (0%), kriteria

kurang sekali memperoleh rata-rata (0%). Dan untuk hasil belajar siswa dari 30 orang diperoleh,

siswa yang mendapat nilai minimal dari 70 adalah 24 orang dengan daya serap siswa pada siklus

II ini yaitu 80%.

Dari data penelitian yang diperoleh di atas menunjukan bahwa penggunaan model

pembelajaran Think, Write and Talk ini dapat merangsang pola pikir siswa, mulai dari memecahkan masalah dengan mempelajari materi secara mandiri maupun kelompok, membahas

dan menghimpun materi dengan sesama kelompok, membuat pertanyaan dan menjawab

(19)

langsung dari pengaruh diterapkannya model pembelajaran tersebut pada mata pelajaran PKn,

yang pada akhirnya bisa meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan gambaran data dan pembahasan sebagaimana diuraikan di atas maka

hipotesis tindakan “Jika guru menggunakan model pembelajaran Think, Write and Talk, maka kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 2 Bolang Itang Timur akan

Gambar

Tabel : 2 : 13 Aspek Pengamatan Kegiatan Guru
Tabel 4 : Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I  Kriteria  Aspek Yang Di amati
Tabel di atas menunjukan bahwa kriteria sangat baik memperoleh rata-rata (0%), kriteria
Tabel 7 : Rekapitulasi Pengamatan Pengelolaan Kreativitas Belajar Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Melihat potensi kota, dan keterbatasan fasilitas convention yang tersedia di kota Malang, maka diperlukan suatu fasilitas yang mampu mewadahi berbagai kegiatan convention

Peningkatan dosis iradiasi gamma yang diberikan saat induksi mutasi, berhubungan dengan penurunan tinggi tanaman, panjang daun, serta rasio panjang dan lebar daun,

Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, maka peneliti terdorong untuk mengkaji secara lebih mendalam berkenaan dengan kinerja pelayanan aparatur pada Dinas

banyak maka, ada yang beberapa lolos sampai ked!oden!m dan  berkembang biak' ada kebanyakan kas!s gastroenteritis, organ t!b!h yang diserang adalah !s!s' Didalam

Proses akomodasi konvergensi dalam komunikasi di Karangturi Group Purwokerto terbangun ketika kalangan etnis Cina, yang terdiri dari pemilik dan pimpinan perusahaan, ingin

Sikap mahasiswa dari ketiga universitas berafiliasi agama menunjukkan persentase sikap responden yang beragam. Responden dari perguruan tinggi berafiliasi agama Islam dan

Titik estimasi merupakan salah satu cara untuk mengadakan estimasi terhadap parameter populasi yang tidak diketahui (Nar: 2011). Titik estimasi ialah nilai tunggal

Dari ke lima unsur-unsur seni rupa tersebut, tidak semua dijadikan aspek tolak ukur atau penilaian karya hasil ekspresi menggambar dan mewarnai pada anak usia dini.. Unsur- unsur