KEPUASAN PELANGGAN PADA PELAYANAN
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
DI DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2018
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Manajemen
Diajukan Oleh
SUHUD JOKO PRAYITNO
161103149
Kepada
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2018
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUAS AN
PELANGGAN PADA PELAYANAN PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR
DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2018
Dipersiapkan dan disusun oleh
SUHUD JOKO PRAYITNO
161103149
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Pebruari 2018
Suhud Joko Prayitno
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang M aha Esa atas karunia
dan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada
Sekolah Pascasarjana (S2) Program Studi Ilmu M agister M anajemen STIE Widya
Wiwaha Yogyakarta.
Selama penyelesaian tesis maupun saat mengikuti studi banyak pihak yang
turut memberikan bantuan baik secara moril maupun material. Untuk itu, pada
kesempatan ini kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. John Suprihanto, M IM .Ph.D selaku Direktur Program Studi Pascasarjana
STIE Widya Wiwaha Yogyakarta;
2. Drs. Anas Hidayat, M BA.Ph.D dan Dra. Lukia Zuraida, M M , selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan arahan kepada kami dalam menyelesaikan
tesis ini;
3. Seluruh staf dan karyawan Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang khususnya
Bidang Teknik dan Prasarana Sarana yang telah banyak memberi bantuan sampai
selesainya penulisan tesis;
4. Yossi Kusuma, istri tercinta dan putra-putri kami : Tiara Shanny Damayanti dan
Taufik Halim Permana yang dengan penuh pengertian dan dukungannya memberi
izin pada kami untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun turut membantu
kelancaran studi kami hingga penyelesaian tesis ini.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
sangat diharapkan guna perbaikan tesis ini.
Yogyakarta, Pebruari 2018
Penulis,
Suhud Joko Prayitno
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
KEPUASAN PELANGGAN PADA PELAYANAN
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2018
Suhud Joko Prayitno
M agister M anajemen STIE Widya Wiwaha
INTIS ARI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi (1) pengaruh kualitas pelayanan
yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy
terhadap kepuasan pelanggan (2) pengaruh variabel yang lebih dominan dari kualitas
pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap
kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan
Kabupaten M agelang.
Penelitian ini didukung dengan survey dengan teknik pengambilan sampel
secara random sampling mengingat karakteristik responden yang hampir sama,
jumlah sampel sebanyak 150 (seratus lima puluh) orang pelanggan jasa uji kendaraan
bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang, pengambilan data
menggunakan kuesioner dan piranti analisa yang digunakan adalah SPSS ver.16.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara simultan (bersama-sama)
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan
dengan koefisien korelasi (R = 0,629) artinya bahwa variabel bebas yang diamati
mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan variabel terikat, sedangkan koefisien
determinasi (R square) sebesar 0,396 yang berarti 39,60 % variabel bebas mampu
menjelaskan terhadap variabel terikatnya sedangkan 60,40 % dipengaruhi variabel
lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian (2) secara partial hanya variabel
assurance yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hal
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
dengan kemampuan/ketrampilan serta kesantunan petugas, disamping itu juga
disebabkan karena pelayanan uji kendaraan bermotor hanya dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga belum ada persaingan/pilihan lain bagi
pelanggan untuk melakukan uji kendaraan bermotor.
Kata kunci : kualitas pelayanan, tangibles, reliability, assurance, empathy,
responsiveness, kepuasan pelanggan, uji kendaraan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
HALAM AN JUDUL ... i
HALAM AN PENGESAHAN ... ii
HALAM AN PERNYATAAN……... iii
KATA PENGANTAR ……... iv
INTISARI ………. v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK …... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan M asalah ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ………...…………. 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. M anfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI... 6
A. Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Penelitian... 6
B. Kepuasan Pelanggan ………..…. 11
C. Krangka Penelitian…………... 11
BAB III M ETODE PENELITIAN... 13
A. Rancangan Penelitian ... 13
B. Definisi Operasional ……….... 13
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
E. Instrumen Penelitian ……….…. 18
F. Pengumpulan Data ………. 23
G. M etode Analisa Data ………. 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN... 27
A. Deskripsi Data ... 27
B. Pembahasan ……….…… 45
BAB IV KESIM PULAN DAN SARAN... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ……….…… 48
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1. Tabel 1.1. Data Jumlah Pengujian Kendaraan Bermotor
Wajib Uji (KBWU) Tahun 2010 – 2016 ……….… 3
2. Tabel 3.1 Identifikasi, Definisi dan Indikator
Variabel Penelitian ………. 15
3. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Tangible ………... 20
4. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Reliability ………….... 20
5. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Assurance ………….... 21
6. Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Variabel Empathy ………..….... 21
7. Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Variabel Responsiveness…….... 22
8. Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan
Pelanggan ………..……. 22
9. Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas ………..…………..……. 23
10.Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……….. 27
11.Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ……….. 28
12.Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan ………. 28
13.Tabel 4.4. Karakteristik Responden yang Pernah
M enggunakan Jasa Pengujian Kendaraan Bermotor……… 29
14.Tabel 4.5. Jawaban Responden terhadap Variabel Tangibles….. 30
15.Tabel 4.6. Jawaban Responden terhadap Variabel
Reliability ………... 31
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
17.Tabel 4.8. Jawaban Responden terhadap Variabel
Empathy ………... 35
18.Tabel 4.9. Jawaban Responden terhadap Variabel
Responsiveness …..……….. 36
19.Tabel 4.10. Jawaban Responden terhadap Variabel
Kepuasan ……….……….. 38
20.Tabel 4.11. Hasil Coefficients Regresi ……… 40
21.Tabel 4.12. Nilai Coefficients Korelasi dan Determinasi .……... 41
22.Tabel 4.13. Nilai F-Hitung ……….…….. 42
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1. Grafik 4.1 Jawaban Responden terhadap Variabel
Tangibles……….... 31
2. Grafik 4.2 Jawaban Responden terhadap Variabel
Reliability ……….. 32
3. Grafik 4.3 Jawaban Responden terhadap Variabel
Assurance ……….. 34
4. Grafik 4.4 Jawaban Responden terhadap Variabel
Empathy ………... 36
5. Grafik 4.5 Jawaban Responden terhadap Variabel
Responsiveness …..……….. 38
6. Grafik 4.6 Jawaban Responden terhadap Variabel
Kepuasan ……….……….. 39
7. Grafik 4.7 Jawaban Responden terhadap Variabel Tangible,
Reliability, Assurance, Empathy, Responsiveness dan
Kepuasan ……….……….. 46
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik merupakan permasalahan yang penting dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan program-program yang ada pada pemerintahan, karena inti dari pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan ialah bagaimana memberi pelayanan yang sebaik-baiknya agar kepentingan masyarakat umum dapat terpenuhi, peningkatan kualitas pelayanan dilakukan untuk memenuhi harapan pelanggan/masyarakat termasuk diantaranya adalah peningkatan kualitas pelayanan bidang pengujian kendaraan bermotor perlu diselenggarakan secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau dan pelayanannya kepada masyarakat dengan memperhatikan seberapa besar kepentingan umum dan kemampuan masyarakat, kelestarian lingkungan, koordinasi antar wewenang pusat dan daerah serta antar instansi, sektor, dan atau unsur terkait serta terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, sekaligus dalam rangka mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu.
Berdasarkan Peraturan M enteri Perhubungan Nomor 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor disebutkan bahwa tujuan dilaksanakannya uji berkala kendaraan bermotor adalah untuk :
a. M emberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan di jalan;
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
b. M endukung terwujudnya kelestarian lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan di jalan;
c. M emberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Pengujian kendaraan bermotor di Pemerintah Kabupaten M agelang dilaksanakan oleh Bidang Teknik dan Prasarana Sarana pada Dinas Perhubungan dan bertugas melakukan pengujian terhadap kendaraan bermotor wajib uji dengan ruang lingkup mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan dan kereta tempelan yang dioperasikan di jalan (dalam PM Nomor 133, 2015: Pasal 4) ini semua dilakukan untuk meminimalisir tingkat kecelakaan khususnya bagi kendaraan angkutan umum baik orang maupun barang. Pengertian dari Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) sendiri adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis (meliputi susunan, perlengkapan, ukuran, rancang teknis dan berat kendaraan) serta laik jalan (meliputi emisi gas buang, tingkat kebisingan klakson dan / atau knalpot, kemampuan rem, kincup roda depan, kemampuan pancar, arah sinar lampu utama dan akurasi alat penunjuk kecepatan), pemeriksaan kondisi kendaraan tersebut dilakukan untuk memastikan apakah kendaraan tersebut memenuhi persyaratan laik jalan atau tidak, termasuk kelengkapan surat-surat kendaraan.
Dalam melaksanakan pengujian kendaraan bermotor sangat dibutuhkan peran pelayanan dan tenaga pembantu dari instansi pemerintahan untuk mewujudkan rasa nyaman, cepat/lancar, tertib/teratur dan aman.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Di bawah ini kami sampaikan data jumlah kendaraan yang menggunakan jasa uji kendaraan bermotor di Bidang Teknik dan Prasarana Sarana Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang yaitu :
Tabel 1.1
Data Jumlah Pengujian Kendaraan Bermotor Wajib Uji (KBWU) Tahun 2010 – 2016
No. Tahun Jumlah kendaraan yang diuji 1
Sumber : Data Primer (2017)
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas menunjukkan adanya peningkatan jumlah layanan pengujian kendaraan bermotor, hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor wajib uji (KBWU), namun demikian masih dijumpai beberapa pemilik kendaraan bermotor yang tidak melaksanakan kewajiban uji yang disebabkab karena beberapa hal antara lain ketidak tahuan, kurangnya kesadaran, keengganan melakukan uji kendaraan bermotor karena masalah keuangan, pelayanan dan lain-lain.
Permasalahan pokok yang ingin kami teliti adalah sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan Bidang Teknik dan Prasarana Sarana Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang mampu memenuhi harapan pelanggan/masyarakat pemilik kendaraan bermotor wajib uji (KBWU).
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah masih belum optimalnya kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible (berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (cepat tanggap), assurance (kepastian) dan empathy (empati) terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor di Bidang Teknik dan Prasarana Sarana Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang, sehingga diperlukan kajian tentang pengaruh kualitas pelayanan baik secara partial maupun simultan terhadap kepuasan pelanggan.
C. Pertanyaan Penelitian
Yang menjadi pertanyaan pada penelitian ini adalah :
a. Sejauh mana pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible
(berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (cepat tanggap),
assurance (kepastian) dan empathy (empati) terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor di Bidang Teknik dan Prasarana Sarana Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang;
b. M anakah yang lebih dominan dari kualitas pelayanan (tangible, reliability,
responsiveness, assurance dan empathy) baik secara partial maupun
simultan terhadap tingkat kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan
bermotor di Bidang Teknik dan Prasarana Sarana Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh pada penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible (berwujud), reliability (keandalan), responsiveness
(cepat tanggap), assurance (kepastian) dan empathy (empati) terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang;
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel yang dominan dari kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang.
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Perhubungan Kabuaten M agelang dalam rangka menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai pelayanan dan kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor; 2. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan untuk mengaplikasikan ilmu
yang didapat selama mengikuti perkuliahan khususnya terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang;
3. Sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Jika pelayanan terhadap pelanggan buruk, maka akan berakibat pada ketidakpuasan yang berdampak pula pada penurunan jumlah pelanggan, sebaliknya apabila suatu usaha dapat mempertahankan pelanggan bahkan meningkatkan kepuasan pelanggan maka diperkirakan akan meningkatkan keuntungan sebesar 25% pada skala rata-rata (Griffin, 1995). Tangibility,
Reliability, Assurance, Empathy dan Responsiveness digunakan untuk
mengukur gap/kesenjangan antara tingkat pelayanan yang diharapkan pelanggan dan tingkat pelayanan yang dirasakan yaitu dengan melakukan analisis kesenjangan (Parasuraman et al., 1985) dikutip oleh Buell dkk (2010). Belakangan ini persaingan usaha baik barang maupun jasa sangat kompetitif
sehingga dalam menawarkan produknya mereka lebih menitik beratkan pada peningkatan kualitas pelayanan dan persaingan harga, hal ini dilakukan mengingat adanya hubungan positif antara kepuasan pelanggan dengan peningkatan kualitas layanan. Lima dimensi kualitas pelayanan tersebut memberikan kontribusi signifikan dan mempengaruhi kepuasan pelanggan secara substansial.
Kepuasan pelanggan saat ini dapat dilakukan dengan mempelajari/memahami perilaku konsumen, untuk memahami pola perilaku konsumen sebagai upaya mempengaruhi mereka maka sebuah perusahaan berusaha mencari bantuan dari
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
lembaga eksternal dan berbagai sumber untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai bahan penelitian.
Pada akhirnya, ada beberapa faktor yang memotivasi dan memainkan peran penting dalam meyakinkan pelanggan untuk memilih produk barang/jasa serta bertanggung jawab atas kepuasan konsumen pasca pembelian/pemanfaatan. Saat ini konsumen dalam memilih produk barang/jasa tidak hanya mendasarkan pada fitur fungsional saja, mereka juga mempertimbangkan dampak lingkungan dan beberapa faktor dinamis lainnya (M ont dan Plepys, 2003). Yang perlu diperhatikan juga adalah informasi dari mulut ke mulut yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen, kepuasan akan menyebabkan dampak positif sehingga konsumen/pelanggan akan kembali membeli dan mempengaruhi/merekomendasikan orang lain untuk menggunakan produk barang/jasa, sementara itu ketidakpuasan akan menyebabkan dampak negatif sehingga pelanggan menjadi enggan untuk kembali dan mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli/memanfaatkan barang/jasa. Dengan kata lain konsumen/pelanggan yang puas akan berdampak pada peningkatan loyalitas dan menyarankan orang lain untuk mencari produk barang/jasa, sementara konsumen/pelanggan yang tidak puas akan meninggalkan produk barang/jasa serta merekomendasikan orang lain untuk tidak menggunakan produk barang/jasa (La Barbera dan M azursky, 1983).
Hubungan antara Tangibility dan Kepuasan Pelanggan
Iwaarden dkk (2003) mendefinisikan tangibility (bukti langsung) sebagai fasilitas fisik, peralatan dan penampilan karyawan serta tim manajemen.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tangibility juga didefinisikan sebagai kemudahan dalam visibilitas sumber daya yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pelanggan, karyawan yang berpenampilan baik dan kemudahan dalam mengakses materi tertulis seperti pamflet, brosur, folder, buku informasi dll akan memiliki konsekuensi yang menguntungkan pada tingkat kepuasan pelanggan (Parasuraman et al., 1985). Peralatan modern yang terlihat canggih dan menarik secara visual atau atraktif
dipandang sebagai dampak positif dari tangibilitas terhadap kepuasan pelanggan (Ananth et al., 2011). Argumen di atas akan mengarah pada perkembangan hipotesis berikut:
H1: Tangibility akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen.
Hubungan antara Reliability dan Kepuasan Pelanggan
Reability (keandalan) didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan
layanan yang dibutuhkan kepada konsumen/pelanggan secara dependably
(dapat dipercaya) dan akurat seperti yang dijanjikan (Zeithaml et al., 1990), atau dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Berkenaan dengan hal tersebut maka kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen/pelanggan yang berarti ketetapan waktu, pelayanan yang sama untuk semua konsumen/pelanggan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi tanpa kesalahan sangat diperlukan dalam rangka mendukung tercapainya kepuasan pelanggan. M emberikan layanan yang diperlukan sesuai dengan janji yang diberikan serta bebas dari kesalahan adalah paradigma keandalan dalam hal kualitas layanan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
yang akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan (Parasuraman et al., 1988). Dalam memberikan layanan kepada konsumen/pelanggan, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, keakuratan dan memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan adalah pandangan dasar keandalan sebagai faktor terpenting dalam meyakinkan pelanggan untuk mempertahankan pelayanan (Yang dan Fang, 2004). Tinjauan literatur di atas akan mengarah pada pengembangan dari hipotesis berikut:
H2: Realibility akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Hubungan antara Assurance dan Kepuasan Pelanggan
Assurance (jaminan) didefinisikan sebagai pengetahuan dan perilaku yang baik atau sopan santun dari karyawan (Van Iwaarden et al., 2003). Selanjutnya, juga didefinisikan sebagai kemampuan karyawan dengan pengetahuan yang dimilikinya mampu menumbuhkan kepercayaan dirinya sehingga bebas/terhindar dari keragu-raguan akan sangat menyentuh tingkat kepuasan pelanggan (Parasuraman et al., 1988). Argumen di atas akan mengarah pada pengembangan hipotesis berikut:
H3: Assurance akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
Hubungan antara Empati dan Kepuasan Pelanggan
Empati (perhatian) didefinisikan sebagai kemampuan untuk memberikan
perhatian kepada konsumen/pelanggan secara individual (Iwaarden et al.,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2003). Selanjutnya, dengan memahami harapan pelanggan lebih baik dari pada pesaing akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan (Parasuraman et al., 1988). M emberikan perhatian yang tulus dan bersifat individu atau pribadi yang diberikan kepada konsumen/pelanggan dengan berupaya memahami keinginan/kebutuhannya meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan perhatian akan berdampak positif pada kepuasan pelanggan (Ananth et al., 2011). Tinjauan literatur di atas akan mengarah pada pengembangan berikut hipotesis:
H4: Empati akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan.
Hubungan antara Responsiveness dan Kepuasan Pelanggan
Zeithaml et al. (1990) mendefinisikan responsif (daya tanggap) sebagai kepentingan yang ditunjukkan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen/pelanggan bila diperlukan. Daya tanggap (responsiveness) dapat pula diartikan sebagai kemampuan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan cepat (responsif) dengan penyampaian informasi yang jelas. M embiarkan pelanggan menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Selanjutnya, diteliti kesediaan atau kesiapan karyawan untuk memberikan layanan pelanggan yang dibutuhkan tanpa adanya ketidaknyamanan setiap saat akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan (Parasuraman et al., 1988). Tinjauan literatur di atas akan mengarah pada pengembangan berikut
hipotesis :
H5: Responsiveness akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
B. Kepuasan Pelanggan
Secara linguistik, satisfaction berasal dari bahasa latin yaitu satis yang berarti cukup dan facere melakukan atau membuat. Berdasarkan pendekatan linguistic ini maka kepuasan dapat diartikan bahwa produk atau jasa yang mampu memberikan lebih daripada yang diharapkan konsumen. Kualitas pelayanan yang dilihat dari lima dimensi yaitu tangibles, reliability,
responsiveness, assurance, empathy mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pelanggan secara simultan dan parsial, hal ini pernah diteliti oleh Jasfar (2003) dengan judul “Kepuasan Pelanggan dan Price Acceptance
(Studi Kasus pada Penumpang Penerbangan Nasional)”, dimana diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,375% atau memiliki pengaruh sebesar 37,5% sedangkan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini memiliki pengaruh sebesar 62,5%. Disamping itu Suhartono (2005) juga meneliti berkaitan dengan kepuasan pelanggan dengan judul penelitian “Pengaruh Dimensi Jasa terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan yang M enggunakan Jasa Penerbangan Adam Air dengan Rute Perjalanan M edan – Jakarta”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semua koefisien dari kelima dimensi (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy) bernilai positif. Kelima dimensi yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan secara simultan dan parsial, sedangkan koefisien korelasi 82% dan koefisien determinasi 67,24% yang berarti 67,24% variabel dimensi jasa mampu menjelaskan kepuasan pelanggan dan sisanya 32,76% dijelaskan oleh variabel lainnya.
C. Kerangka Penelitian
Tujuan perusahaan dapat dicapai diantaranya melalui upaya memuaskan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan tidak semata-mata
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
hanya menekankan pada aspek transaksi namun justru lebih berfokus pada aspek relational. Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga demi mempertahankan eksistensi perusahaan dimasa yang akan datang. Layanan yang diberikan kepada pelanggan akan memacu puas tidaknya seseorang pelanggan atas pelayanan yang diberikan.
M enurut Kotler (2000) bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi harapan pelanggan maka akan terjadi ketidakpuasan demikian juga sebaliknya. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan sebagai kerangka berpikir mengacu pada pendapat Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Ferrinadewi (2005) dalam penelitian tentang kualitas jasa mengidentifikasikan 5 (lima) dimensi kualitas jasa berdasarkan persepsi konsumen yaitu: tangibles,
reliability, responsiveness, assurance dan empathy pengaruhnya terhadap
kepuasan pelanggan. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan jenis penelitiannya studi kasus didukung dengan survei. Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatoring research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan sifat suatu keadaan yang sedang berlangsung pada saat penelitian dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tersebut. Analisis data dilakukan dengan mencari nilai rata – rata hitung deviasi
standar, dan mengubah skor menjadi norma relative dari masing – masing
variabel menjadi lima kategori (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi).
B. Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini merupakan perasaan senang atau kecewa yang dialami pasien tentang kualitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang.
Definisi operasional merupakan penjabaran dari tiap variabel didalam
indikator – indikator yang terperinci. Berikut ini operasional variabel
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
penelitian yang direncana ( Parasuraman et al.,1990:142-143 ), sebagai berikut :
a. Tangibles (X1) yaitu penampilan luar dari service quality yang berupa fasilitas fisik, peralatan, kerapihan karyawan dan informasi.
b. Reliability (X2) yaitu kemampuan untuk menunjukkan atau
melaksanakan service yang dijanjikan secara tepat waktu dalam spesifikasi yang sama (tidak berubah), tanpa kesalahan kapan saja pelayanan diberikan.
c. Assurance (X3) yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan
karyawan untuk meyakinkan pelanggan sehingga pelanggan merasa aman atau terjamin.
d. Empathy (X4) yaitu perhatian atau pemahaman secara pribadi kepada
pelanggan.
e. Responsiveness (X5) yaitu kerelaan untuk membantu pelanggan dan
memberikan service yang cepat. Pelanggan yang menunggu terlalu lama akan memberikan respon yang negatif terhadap service quality perusahaan.
f. Kepuasan (Y) yaitu penilaian yang diberikan oleh pelanggan
berdasarkan tingkat kepuasan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 3.1
Identifikasi, Definisi dan Indikator Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Indikator Peng-ukuran
Aspek-aspek nyata yang dapat dilihat secara fisik
Kemampuan untuk menun-jukkan atau melaksanakan
service yang dijanjikan
secara tepat dan dapat dipercaya. Pelayanan harus tepat waktu dalam
spesifikasi yang sama (tidak berubah) tanpa kesalahan kapan saja pelayanan diberikan
Pengetahuan, kesopanan dan kemampuan karyawan untuk meyakinkan pelanggan se-hingga pelanggan merasa aman dan terjamin.
- Fasilitas fisik - Peralatan
- Kerapihan Karyawan - Papan informasi
- Ketepatan
pembayaran retribusi - Ketepatan waktu - Kesesuaian
pelaksanaan
- Kemampuan petugas uji kendaraan
- Kesopanan petugas administrasi
- Kesopanan petugas penguji
- Kemudahan
mengakses hasil uji
Empathy
Perhatian atau pemahaman secara pribadi kepada pelanggan
Kerelaan untuk membantu pelanggan dan memberikan
service yang tepat
Penilaian yang diberikan oleh pelanggan berdasarkan tingkat kepentingan perhatian secara individual
- Kemampuan
memahami harapan/ kebutuhan pelanggan - Komunikasi petugas
- Kesediaan petugas dalam memberikan layanan
- Kecepatan pelayanan - Ketepatan pelayanan - Kejelasan informasi - Kesediaan
membantu - Kesediaan menanggapi
- Kualitas pelayanan - Besaran biaya
C. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah orang yang melakukan uji kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang yang berlokasi di Jln. Soekarno Hatta-Bumirejo-M ungkid-Kabupaten M agelang, dimana rata – rata layanan tiap bulan sekitar 1.800 kendaraan bermotor. Alasan pemilihan obyek penelitian karena untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan/pemilik kendaraan bermotor terhadap pelayanan yang diberikan.
D. Populasi dan S ampel
M enurut Nazir dalam Somantri dan M uhidin (2006:61) populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas serta ciri–ciri yang ditetapkan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan/pemilik kendaraan bermotor yang menggunakan jasa pelayanan pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang pada bulan Januari – Pebruari 2018.
Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah dengan metode random sampling. Artinya responden (subjek) yang dipilih secara acak mengingat karakteristik responden hampir sama. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Sekaran 1992):
n = ---
Keterangan :
N = Jumlah populasi n = Jumlah sample
N
1 + N(e) 2
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
e = Tingkat Kesalahan
Populasi (N) sebanyak 3.600 orang pelanggan dengan asumsi tingkat kesalahan ( e ) = 10 %, maka jumlah sampel ( n ) adalah:
n = ---
n = 97,29 orang = 98 orang (pembulatan keatas), namun demikian akan kami lakukan survey dengan membagikan daftar pertanyaan/kuesioner terhadap 150 (seratus lima puluh) orang pelanggan.
E. Instrumen Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:2).
Identifikasi variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (X) yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi tangibles (bukti fisik), reliability
(keandalan), assurance (jaminan), empathy (empati) dan responsiveness (daya tanggap).
Variabel terikat (Y) adalah kepuasan pelanggan jasa uji kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya (Tjiptono, 2001:588).
3.600
1 + 3.600 (0,1) 2
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang, laporan-laporan penelitian, majalah, dan web site internet yang mendukung data primer.
M enurut Sugiyono (2005: 152), “Jumlah anggota sampel digunakan sekitar 30 orang”. Biasanya, syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =0,30. Jadi, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,30, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Sciences) versi 16.0.
Berdasarkan pengumpulan data primer melalui pengisian daftar pertanyaan/kuesioner secara random sampling, dilakukan uji validitas untuk mengetahui sah/valid tidaknya suatu kuesioner, apabila r-hitung lebih dari 0,3 maka kuesioner dikatakan valid (terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya) dan data dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
M enurut Sugiyono (2005: 153), “pengujian reliabilitas dengan internal consistency dilakukan dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearmen Brown. Untuk keperluan itu, maka butir-butir instrumen di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya skor data tiap kelompok disusun sendiri. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearmen Brown.
Uji reliabilitas digunakan untuk menilai apakah data dapat dilakukan dalam waktu yang berbeda, meskipun digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan analisis yang dikembangkan oleh Alpha Cronbach. Pada uji ini, reliabel jika alpha hitung lebih besar dari 0,50 di mana kriteria sebagai berikut:
∝≥ 0,50 artinya instrumen reliabel.
∝ < 0,50 artinya instrumen tidak reliabel.
Apabila alpha hitung diatas 0,50 maka kuesioner dikatakan reliable/konsisten. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang dibagikan kepada 30 (tiga puluh) responden diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel Tangible
No. Indikator R.hitung R.kritis Ket Fasilitas Ruang Kantor Kerapihan Karyawan
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari Tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan dari variabel tangible adalah valid karena R-hitung lebih besar dari R-kritis.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Reliability
No. Indikator R.hitung R.kritis Ket
1. 2. 3.
Ketepatan Bayar Ketepatan waktu uji Bebas dari kesalahan
0,644
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Dari Tabel 3.3 di atas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan dari variabel reliability adalah valid karena R-hitung lebih besar dari R-kritis.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Assurance
No. Indikator R.hitung R.kritis Ket Kesopanan Petugas Adm Kesopanan Petugas Uji Kemudahan Akses Hsl Uji Kenyamanan Layanan Pet.Adm Kenyamanan Layanan Pet.Uji
0,689
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari Tabel 3.4 di atas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan dari variabel assurance adalah valid karena R-hitung lebih besar dari R-kritis.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Empathy
No. Indikator R.hitung R.kritis Ket
1.
2.
3.
Perhatian terhadap Kebutuhan Pelanggan
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari Tabel 3.8 di atas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan dari variabel empathy adalah valid karena R-hitung lebih besar dari R-kritis.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Responsivness
No. Indikator R.hitung R.kritis Ket
Kesiapan Petugas dlm Layanan Kecepatan Layanan
Ketepatan Layanan Adm
Kejelasan Informasi oleh Petugas
Kesediaan Petugas dlm M embantu
Kesediaan Petugas dlm M enanggapi
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari Tabel 3.10 di atas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan dari variabel responsivness adalah valid karena R-hitung lebih besar dari R-kritis.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan
No. Indikator R.hitung R.kritis Ket
1. 2.
Kualitas Pelayanan Tarif yg Dikenakan
0,906
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari Tabel 3.12 di atas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan dari variabel kepuasan pelanggan adalah valid karena R-hitung lebih besar dari R-kritis.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Alpha.hitung Alpha.kritis Ket
1.
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 3.8 menunjukkan bahwa semua variabel yang diukur bernilai reliabel, karena Alpha-hitung lebih besar dari Alpha-tabel yaitu 0,60,
dengan demikian kuesioner yang disusun dapat digunakan untuk meneliti pada waktu yang berbeda dan apabila digunakan untuk mengukur beberapa kali pada obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula karena bersifat konsisten/reliable,
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Kuesioner
M etode kuesioner adalah dengan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diberikan oleh responden untuk diisi. M elalui kuesioner ini data yang diperoleh dari jawaban responden diolah untuk mengetahui atribut–atribut manakah yang memiliki tingkat kepuasan yang paling tinggi.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang terkait dengan jumlah palanggan rata-rata perhari yang menggunakan jasa uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang.
Dalam penelitian memakai skala likert dengan variabel kualitas pelayanan yang dirasakan konsumen akan diwakili oleh pertanyaan dengan alternatif jawaban: 1) sangat tidak baik, 2) tidak baik, 3) agak tidak baik, 4) agak baik, 5) baik, 6) sangat baik.
Demikian juga tentang variabel kepuasan konsumen yang dirasakan konsumen akan diwakili oleh pertanyaan dengan alternatif jawaban: 1) sangat tidak puas, 2) tidak puas, 3) agak tidak puas, 4) agak puas, 5) puas, 6) sangat puas.
G. Metode Analisa Data
M odel analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari tangibles (X1), reliability (X2), responsiveness (X3), assurance (X4), empathy (X5) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y). Persamaan M odel analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan:
Yi = b0 + b 1X1 + b2X2 + b 3X3 + b4X4 + b 5X5 + e Dimana :
Yi = Kepuasan Pelanggan X1 = Tangibles (bukti langsung) X2 = Reliability (kehandalan)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
X3 = Assurance (asuransi) X4 = Empathy (empati)
X5 = Responsiveness (daya tanggap)
b0 = Konstanta
b1….b5 = Koefisien regresi variabel independent
e = Kesalahan estimasi
Untuk membuktikan Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini dilakukan uji F dan uji t. Dalam penelitian ini ditetapkan tingkat kepercayaan (confidence interval) = 95% (< = 5 %).
Uji serempak (uji F)
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tangibles
(X1), reliability (X2), assurance (X3), empathy (X4) dan responsiveness (X5) secara simultan (serempak) terhadap kepuasan pelanggan.
H1 : b1, b2, b3, b4, b5≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara tangibles (X1), reliability (X2), assurance (X3), empathy (X4) dan responsiveness (X5) secara simultan (serempak) terhadap kepuasan pelanggan.
Untuk menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai F. hitung dengan F. tabel. Jika F hitung < F tabel maka H0
diterima dan H1 ditolak dan jika Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1
diterima.
Pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan dilakukan dengan menggunakan pengolahan data SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 16.0
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Uji partial (uji t)
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
H0 : b1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan yang
terdiri dari tangibles, reliability, assurance, empathy dan responsiveness secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan).
H1 : b1 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara tangibles (X1), reliability
(X2), assurance (X3), empathy (X4) dan responsiveness (X5), secara parsial terhadap kepuasan pelanggan).
Untuk menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai t.hitung dengan t.tabel. Jika t.hitung < t.tabel, maka H0 diterima
dan H1 ditolak dan jika t.hitung > t.tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB IV
HASIL PENELI TIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Karakteristik Responden
1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan data yang terkumpul dari 150 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian, diperoleh informasi karakteristik responden dari segi usia sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia (Tahun) Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa usia responden yang menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang cukup bervariasi mulai usia 21 tahun sampai dengan usia diatas 50 tahun. Jumlah responden yang dominan adalah usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 66 orang (44 %)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari tabel 4.2. diatas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 143 orang (95,33 %) dan yang berjenis kelamin wanita berjumlah 7 orang (4,67 %)
1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah
(orang)
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari tabel 4.3. diatas menunjukkan bahwa pengguna jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang lebih dominan adalah wiraswasta sebanyak 81 orang (54 %) dan swasta sebanyak 35 orang (23,33 %)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1.4. Karakteristik Responden yang Pernah M enggunakan Jasa Pengujian Kendaraan Bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang
Tabel 4.4
Karakteristik Responden yang Pernah Menggunakan Jasa Pengujian Kendaraan Bermotor
No. Intensitas Jumlah
(orang)
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Dari tabel 4.4. diatas menunjukkan intensitas pelanggan yang pernah menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang lebih dominan dengan intensitas 1-3 kali sebanyak 62 orang (41,1-31-3 %) dan intensitas diatas 9 kali sebanyak 42 orang (28 %)
2. Analisis Deskripsi Variabel
2.1. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Tangibles
Dari jawaban responden atas pertanyaan terhadap variabel tangibles
yang digunakan jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang sebagai berikut :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.5
Jawaban Responden terhadap Variabel Tangibles
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.5. di atas menunjukkan jawaban responden mengenai :
Kecanggihan Alat :
Sangat Baik = 39,33 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 59,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 1,33 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Fasilitas Ruang Kantor :
Sangat Baik = 28,67 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 67,33 % Tidak Baik = 0,67 %
Agak Baik = 2,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kerapihan Karywan :
Sangat Baik = 34,00 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 60,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 6,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Papan Informasi :
Sangat Baik = 29,33 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 64,67 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 5,33 % Sangat Tidak Baik = 0 %
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Grafik 4.1
Jawaban Responden terhadap Variabel Tangibles
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
2.2. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Reliability
Jawaban responden atas pertanyaan terhadap variabel reliability pada jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang sebagai berikut :
Tabel 4.6
Jawaban Responden terhadap Variabel Reliability
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.6. di atas menunjukkan jawaban responden mengenai :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Ketepatan Bayar :
Sangat Baik = 30,00 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 63,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 6,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Ketepatan Waktu Uji :
Sangat Baik = 28,67 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 63,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 8,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Bebas dari Kesalahan :
Sangat Baik = 18,67 % Agak Tidak Baik = 2 %
Baik = 70,00 % Tidak Baik = 0,67 %
Agak Baik = 8,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Grafik 4.2
Jawaban Responden terhadap Variabel Reliability
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
2.3. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Assurance
Jawaban responden atas pertanyaan terhadap variabel assurance
sebagai berikut :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.7
Jawaban Responden terhadap Variabel Assurance
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.7. di atas menunjukkan jawaban responden mengenai :
Kemampuan Petugas :
Sangat Baik = 27,33 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 70,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 2,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kesopanan Petugas Administrasi :
Sangat Baik = 34,00 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 62,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 3,33 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kesopanan Petugas Uji :
Sangat Baik = 31,33 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 63,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 4,00 % Sangat Tidak Baik = 0,67 %
Kemudahan Akses Hasil Uji :
Sangat Baik = 29,33 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 66,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 4,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Kenyamanan Layanan Petugas Administrasi :
Sangat Baik = 37,33 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 57,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 4,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kenyamanan Layanan Petugas Uji :
Sangat Baik = 28,00 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 65,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 6,00 % Sangat Tidak Baik = 0,67 %
Grafik 4.3
Jawaban Responden terhadap Variabel Assurance
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
2.4. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Empathy
Jawaban responden atas pertanyaan terhadap variabel Empathy :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.8
Jawaban Responden terhadap Variabel Empathy
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.8. di atas menunjukkan jawaban responden mengenai :
Perhatian terhadap Kebutuhan Pelanggan :
Sangat Baik = 24,67 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 70,67 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 4,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Pemahaman terhadap Kebutuhan Pelanggan :
Sangat Baik = 22,00 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 71,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 6,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Komunikasi Petugas :
Sangat Baik = 28,00 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 64,67 % Tidak Baik = 0,67 %
Agak Baik = 6,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Grafik 4.4
Jawaban Responden terhadap Variabel Empathy
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
2.5. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Responsivness
Jawaban responden atas pertanyaan terhadap variabel responsivness
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Jawaban Responden terhadap Variabel Responsivness
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Berdasarkan Tabel 4.9. di atas menunjukkan jawaban responden mengenai :
Kesiapan Petugas dalam Layanan :
Sangat Baik = 27,33 % Agak Tidak Baik = 1,33 %
Baik = 66,67 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 4,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kecepatan Layanan :
Sangat Baik = 28,00 % Agak Tidak Baik = 2,00 %
Baik = 60,67 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 9,33 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Ketepatan Layanan Administrasi :
Sangat Baik = 24,00 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 70,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 6,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kejelasan Informasi oleh Petugas :
Sangat Baik = 24,67 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 68,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 6,67 % Sangat Tidak Baik = 0,67 %
Kesediaan Petugas dalam Membantu :
Sangat Baik = 24,00 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 66,67 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 8,67 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Kesediaan Petugas dalam Menanggapi :
Sangat Baik = 21,33 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 73,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 5,33 % Sangat Tidak Baik = 0 %
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Grafik 4.5
Jawaban Responden terhadap Variabel Responsivness
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
2.6. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kepuasan
Jawaban responden atas pertanyaan terhadap variabel kepuasan sebagai berikut :
Tabel 4.10
Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuasan
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.10. di atas menunjukkan jawaban responden mengenai :
Kualitas Pelayanan :
Sangat Baik = 26,00 % Agak Tidak Baik = 0,67 %
Baik = 70,00 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 3,33 % Sangat Tidak Baik = 0 %
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tarif yang Dikenakan :
Sangat Baik = 32,67 % Agak Tidak Baik = 0 %
Baik = 63,33 % Tidak Baik = 0 %
Agak Baik = 4,00 % Sangat Tidak Baik = 0 %
Grafik 4.6
Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuasan
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
3. Analisis Pengujian Hipotesis
3.1. Uji Regresi
Regresi berganda digunakan untuk memprediksi kepuasan pelanggan berdasarkan atribut-atribut tangibles, reliability, assurance, empathy dan responsiveness yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.11
Hasil Coefficients Regresi
Variabel dependent = Kepuasan (Y)
Variabel independent = Tangibles, Reliability, Assurance, Empathy, Responsiveness
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat ditentukan persamaan regresi berganda : Y = 2,701 + 0,040 X1 + 0,069 X2 + 0,095 X3 + 0,115 X4+ 0,035 X5.
Berdasarkan persamaan di atas dapat menunjukkan bahwa:
1. Koefisien regresi dari semua variabel bebas menunjukkan nilai
yang positif, hal ini berarti bahwa semua variabel bebas mempunyai hubungan yang searah/positif terhadap variabel terikatnya;
2. Nilai partisipasi jika tidak ada variabel bebas (Tangibles,
Reliability, Assurance, Empathy, Responsiveness) sebesar 2,701
(nilai konstanta);
3. Setiap penambahan 1 satuan tangibles akan menambah nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,040;
4. Setiap penambahan 1 satuan reliability akan meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,069;
5. Setiap penambahan 1 satuan assurance akan menambah nilai kepuasan pelanggan sebesar 0.095;
6. Setiap penambahan 1 satuan empathy akan meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,115 dan ;
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
7. Setiap penambahan 1 satuan responsiveness akan meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,035.
Untuk mengetahui koefisien korelasi (hubungan) antara variabel terikat dan variabel bebas serta koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Nilai Coefficients Korelasi dan Determinasi
Variabel dependent = Kepuasan (Y)
Variabel independent = Tangibles, Reliability, Assurance, Empathy, Responsiveness
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, menunjukkan bahwa besarnya
koefisien korelasi (R = 0,629) artinya bahwa variabel bebas yang diamati mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan variabel terikat sedangkan koefisien determinasi (R square) sebesar 0,396 yang berarti 39,60 % variabel bebas mampu menjelaskan terhadap variabel terikatnya sedangkan 60,40 % dipengaruhi variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
3.2. Uji Serempak (Uji F)
Pengaruh secara serempak variabel tangibles, reliability, assurance,
empathy dan responsiveness terhadap kepuasan pelanggan dapat
dilihat pada Tabel 4.13. sebagai berikut :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.13 Nilai F-Hitung
Variabel dependent = Kepuasan (Y)
Variabel independent = Tangibles, Reliability, Assurance, Empathy, Responsiveness
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa nilai F- hitung dari semua variabel bebas (tangibles, reliability, assurance, empathy dan responsiveness) sebesar 18,899 > F Tabel (2,27) maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Berarti semua variabel bebas (tangibles, reliability,
assurance, empathy dan responsiveness) mempunyai pengaruh yang
signifikan/berarti secara simultan terhadap variabel terikatnya
(kepuasan pelanggan).
3.3. Uji Parsial (Uji t)
3.3.1. Pengaruh Variabel Tangibles terhadap Kepuasan Pelanggan Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 4.11 sebelumnya diperoleh nilai t-hitung variabel tangibles (0,752) < nilai t. tabel (1,976) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan
demikian variabel tangibles tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap variabel kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor. Hal ini tidak
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
sesuai dengan pendapat Zeithami dan Bitner (2004) yang menyatakan tangibles merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
3.3.2. Pengaruh Variabel Reliability terhadap Kepuasan Pelanggan Hasil regresi pada Tabel 4.11 sebelumnya diperoleh nilai t-hitung variabel reliability (0,800) < nilai t. tabel (1,976) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian variabel reliability tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor. Pada penelitian ini maka tidak sesuai dengan pendapat Zeithami dan Bitner (2004) yang menyatakan reliability merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
3.3.3. Pengaruh Variabel Assurance terhadap Kepuasan Pelanggan M erujuk pada hasil regresi pada Tabel 4.11 sebelumnya diperoleh nilai t-hitung variabel assurance (2,226) > nilai t. tabel (1,976) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan
demikian variabel assurance berpengaruh signifikan/berarti secara parsial terhadap variabel kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor. Hal ini sesuai dengan pendapat Zeithami dan Bitner (2004) yang menyatakan assurance merupakan suatu hal yang secara nyata
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
turut mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
3.3.4. Pengaruh Variabel Empathy terhadap Kepuasan Pelanggan Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 4.11 sebelumnya diperoleh nilai t-hitung variabel empathy (1,457) < nilai t. tabel (1,976) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian
variabel empathy tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap variabel kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor. Penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Zeithami dan Bitner (2004) yang menyatakan
assurance merupakan suatu hal yang secara nyata turut
mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
3.3.5. Pengaruh Variabel Responsivness terhadap Kepuasan Pelanggan
M enunjuk hasil regresi pada Tabel 4.11 sebelumnya diperoleh nilai t-hitung variabel responsiveness (0,885) < nilai t. tabel (1,976) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian
variabel responsiveness tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap variabel kepuasan pelanggan yang
menggunakan jasa pengujian kendaraan bermotor. Penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Zeithami dan Bitner (2004) yang menyatakan assurance merupakan suatu hal yang secara
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
nyata turut mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
3.4. Uji Variabel yang dominan
Berdasarkan hasil olah data diperoleh bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan yaitu variabel assurance meliputi kemampuan petugas uji kendaraan, kesopanan petugas administrasi, kesopanan petugas penguji, kemudahan mengakses hasil uji, kenyamanan/kemudahan layanan petugas administrasi dan kenyamanan/kemudahan layanan petugas penguji dengan nilai t-hitung sebesar 2,226. Sedangkan variabel lain tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
B. Pembahasan
M emperhatikan hasil analisis diskriptif pada variable tangibles, reliability, assurance, empathy dan responsiveness (grafik 4.1, grafik 4.2, grafik 4.3, grafik 4.4, grafik 4.5 dan grafik 4.6) mayoritas pelanggan memberikan penilaian baik terhadap layanan pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang, hal ini dapat kita lihat pada grafik dibawah ini :
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Grafik 4.7
Jawaban Responden terhadap Variabel Tangibles, Reliability, Assurance, Empathy, Responsiveness dan Kepuasan Pelanggan
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan hasil bahwa dimensi kualitas pelayanan meliputi variabel tangible (bukti fisik), reliability (keandalan),
assurance (kepastian/jaminan), empathy dan responsiveness (daya tanggap) yang diberikan jasa pengujian kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan mendapat penilaian yang baik dari responden, namun demikian dalam uji
parsial (uji t) hanya variabel assurance yang menunjukkan hasil signifikan
terhadap variabel kepuasan pelanggan, hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Jasfar (2003) dan Suhartono (2005) yang menyatakan bahwa kelima dimensi pelayanan yaitu tangibles, reliability,
assurance, empathy dan responsiveness mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan baik secara simultan maupun parsial.
Secara simultan/bersamaan dimensi kualitas pelayanan yang diberikan oleh jasa pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, tetapi apabila dilakukan secara partial hanya variabel assurance yang mempunyai pengaruh signifikan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
terhadap kepuasan pelanggan, hal ini mungkin disebabkan beberapa hal diantaranya :
1. Keunikan individu pelanggan uji kendaraan yang mayoritas bekerja sebagai pengemudi kendaraan yang tingkat kepuasannya mudah disentuh dengan kemampuan/ketrampilan serta kesantunan petugas;
2. Sampai saat ini pelayanan uji kendaraan bermotor hanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah, sehingga tidak ada pesaing/pilihan lain bagi pelanggan untuk melakukan uji kendaraan bermotor;
M emperhatikan hasil analisa regresi (Tabel 4.11), variabel empathy memiliki β paling besar yaitu 0.115, akan tetapi memilih variabel empathy sebagai variabel paling dominan sangatlah tidak tepat karena variabel empathy tidak berpengaruh nyata pada kepuasan pelanggan dengan nilai signifikan 0.147>5% sedangkan variabel assurance meskipun memiliki nilai β yang lebih kecil dibandingkan dengan variabel empathy akan tetapi memiliki nilai signifikan sebesar 0.028 < 5% (berpengatuh nyata), sehingga memilih variabel assurance
sebagai variabel paling dominan merupakan pilihan yang tepat.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi (R = 0,629) artinya bahwa variabel bebas yang diamati mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan variabel terikat sedangkan koefisien
determinasi (R square) sebesar 0,396 yang berarti 39,60 % variabel
bebas mampu menjelaskan terhadap variabel terikatnya sedangkan 60,40 % dipengaruhi variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian. 2. M emperhatikan hasil uji t (parsial) maka dari kelima dimensi kulitas
pelayanan (tangibles, reliability, assurance, empathy dan
responsiveness) hanya variabel assurance yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan jasa pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang.
B. S aran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, sebagai saran untuk perbaikan guna peningkatan kepuasan pelanggan jasa uji kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kabupaten M agelang perlu dilakukan beberapa strategi berupa :