• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - Efektivitas family gathering dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Surabaya sebagai kegiatan employee relations - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - Efektivitas family gathering dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Surabaya sebagai kegiatan employee relations - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Menurut Cutlip & Center (2006: 6) fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau

kegagalan organisasi tersebut. Definisi ini menempatkan Public Relations sebagai fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua

organisasi harus memerhatikan Public Relations. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang

saling menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral

dan etis dari profesi Public Relations. Banyak orang yang masih menganggap bahwa Public Relations hanya berurusan dengan publik eksternal. Sebenarnya tugas dari seorang Public Relations adalah mampu mengelola maupun menyampaikan keinginan dari sebuah perusahaan.

Peran Public Relations (PR) menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan di era globalisasi. Keberadaan suatu staff maupun divisi Public

Relations menjadi tidak diragukan lagi. Hal tersebut karena, kegiatan maupun rencana yang akan dibuat ataupun direalisasikan akan berhubungan

langsung dengan pihak internal maupun eksternal. Kegiatan yang disusun

oleh seorang PR akan membentuk hubungan yang positif, sehingga

nantinya akan memunculkan suatu sikap pribadi pada publik internal

(2)

Perusahaan memiliki dua publik yang menunjang keberhasilan

mencapai tujuannya, yaitu publik internal dan juga publik eksternal.

Seorang PR harus memiliki tugas untuk megidentifikasi hal-hal yang

mungkin terjadi dan berdampak negatif di dalam publik atau masyarakat.

Baik itu merupakan masyarakat internal maupun eksternal (Ruslan, 2014:

15).

Seorang PR juga harus membangun citra yang ada di masyarakat

internalnya, hal tersebut karena menurut Ardianto (2011: 66) karyawan

mempunyai peranan penting dalam membangun citra perusahaan di

masyarakat, mengingat jabatan atau tugas karyawan bertindak sebagai duta

perusahaan di masyarakat. Sebelum ke masyarakat luas, citra perusahaan

hendaknya dipasarkan dahulu kepada karyawan. Karyawan adalah sasaran

pertama upaya pembangunan citra perusahaan. Citra positif dan kuat di

kalangan karyawan dapat meningkatkan kerja dan kesetiaan karyawan

terhadap perusahaan.

Karyawan harus sepenuhnya mengetahui dan paham tentang

perusahaan sehingga mereka akan menghargai pekerjaandan

lembaganya.PR sebagau fungsi manajemen memang harus dapat

mengidentifikasi hal-hal yang menunjang pembentukan citra dalam

masyarakat internalnya (karyawan). Menurut Ardianto (2011: 66)

pihakmanajemen dan juga PR harus memperhatikan kebutuhan dari

karyawan. Membalas jasa keungan berbentuk gaji, tunjungan, uang lembur,

dll. Sedangkan untuk jasa non-keuangan bisa berupa menciptakan kondisi

kerja yang kondusif, dan terbentuknya budaya perusahaan yang baik.

Menciptakan kondisi dan budaya perusahaan yang baik untuk

(3)

cara. Salah satu cara yang digunakan oleh seorang PR adalah dengan

mengadakan kegiatan employee relations. Menurut Ruslan (2014: 272)

pelaksanaan program employee relations yang tepat dalam suatu organisasi merupakan sarana teknis atau suatu kegiatan metode komunikasi yang

memiliki kekuatan mengelola sumber daya manusia dan lain sebagainya

demi pencapaian organisasi. Keberhasilan pelaksanaan program kerja PR

dalam membina bagian employee relations tersebut, akan menghasilkan kualitas teknis produk barang yang lebih baik atau dapat memberikan

kepuasan terhadap pemakaian barang atau bagi pihak pelaggan dan

peningkatan citra.

Pembentukan kegiatan employee relations ataupun kegiatan program PR melalui beberapa tahapan: planning, organizing, communicating, controllingdan evaluating. Sehingga, dalam mengetahui berhasil atau tidaknya sebuah kegiatan diperlukan suatu bentuk evaluasi

yang baik dari seorang PR. Menurut Kusuma (dalam penerbitan) pada tahap

evaluasi ini ditelaah, apakah rencana yang ditunjang oleh hasil penelitian itu

dilaksanakan sebagaimana mestinya, dengan kata lain apakah

pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Evaluasi dimaksudkan supaya di

kemudian hari ketika suatu kegiatan dilaksanakan tidak menjupai hambatan

atau permasalahan yang sama. Untuk mengetahui keberhasilan dari suatu

perencanaan program PR disebut efektivitas kegiatan PR.

Proses efektivitas kgiatan PR ingin mengetahui perencanaan kerja

dan komunikasi dari Humas/ PR telah mencapai tujuan bersama, bagaimana

keterlibatan seorang PR dalam pelaksanaannya, penyampaian pesan dan

penyaliran informasi sehingga mencapai citra positif bagi organisasi yang

(4)

berhubungan dengan hubungan antar karyawan selalu diusahakan berjalan

secara teratur agar meningkatkan kualitas dari SDM (Effendy, 2009: 144).

Perusahaan yang selalu melakukan kegiatan employee relations adalah PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sebagai tempat penelitian yang di

ambil adalah bagian Credit Operations Region VIII/ Jawa 3. Bagian COR VIII/ Jawa 3 ini berada di naungan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk pusat

yang berada di Jakarta. Penyebutan kantor wilayah sudah tidak digunakan

kembali, lalu diganti menggunakan penyebutan region. Credit Operations terbagi menjadi dua belas region. Region VIII/ Jawa 3 ini merupakan bagian kredit yang menaungi bagian kredit di seluruh Jawa Timur.

Bagian Credit Operations Region VIII/ Jawa 3 ini lebih sering mendapatkan pengahargaan mengenai beberapa perlombaan internal dengan

divisi yang lain. Tidak hanya mendapatkan penghargaan, divisi Credit Operations Region VIII/ Jawa 3 sering melakukan kegiatan internal untuk membangun sikap pribadi dari karyawannya. Hal tersebut dilakukan oleh

Humas PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk untuk membentuk citra yang

terjadi di masyarakat internalnya. Kegiatan yang dilakukan adalah termasuk

program employee relations. Kegiatan tersebut adalah family gathering.

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui tujuan

diadakannya kegiatan family gathering yang dilaksanakan oleh PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk:

(5)

bertemu keluarga di hari biasa menjadi berkurang. Itu yang saya rasakan dan juga beberapa rekan saya yang bercerita. Maka dari itu, adanya family gathering kami harapkan bisa mnjadi bentuk apresiasi juga untuk karyawan. Tidak hanya suatu bentuk apresiasi, tetapi perusahaan sendiri ingin menjalin hubungan yang baik dengan karyawan maupun keluarga dari karyawan. Melalui family gathering ini kami juga bisa menyampaikan beberapa kebijakan dari perusahaan.” (Mau’dah Ulfa, General Affair divisi COR VIII/ Jawa 3).

Berdasarkan hasil wawancara perusahaan memiliki tujuan untuk

meningkatakkan hubungan baik dengan karyawan dan juga keluarga

karyawan. Perusahaan memberikan apresiasi untuk karyawan dan juga

keluarganya yang telah berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sehingga dengan adanya kegiatan family gatheringakan membentuk pandangan baik dari pihak karyawan maupun keluarga bahwa perusahaan

tidak hanya berorientasi pada keuntungan secara finansial, tetapi juga

memperhatikan karyawan dan juga keluarganya. Sehingga, melalui family gathering yang dilaksanakan, perusahaan bisa degan mudah untuk menyampaikan kebijakan-keijakannya.

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui konsep kegiatan

(6)

mendapatkan perencanaan yang matang, kegiatan family gathering ini sudah dilaksanakan lebih dari dua puluh kali sejak berdirinya PT. Bank Mandiri” (Mau’dah Ulfa, General Affair divisi COR VIII/ Jawa 3).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, pembiayaan dari kegiatan

family gathering dibagi menjadi dua. Untuk acara ruti tiap tahunnya menggunakan pembiayaan dari perusahaan. Sedangkan untuk kegiatan yang

tdak wajib dilakukan menggunakan uang kas dari divisi COR VIII/ Jawa 3.

Kegiatan yang wajib adalah kegiatan yang memang sudah terencana satu

tahun sekali dan lokasinya memang disesuaikan. Sedangkan kegiatan yang

tidak wajib dilaksanakan dalam kota yaitu Surabaya. Konsep acaranya pun

memiliki kesamaan yaitu kegiatan yang meningkatkan hubungan baik

antara karyawan dengan keluarganya, ataupun karyawan dengan

perusahaan.

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui kegiatan family gathering yang dilaksanakan oleh PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk:

(7)

Berdasarkan hasil wawancara, kegiatan family gathering ini merupakan sarana bagi karyawan untuk berbagi hal di luar pekerjaan. Selain

itu, setiap peserta yang mengikuti kegiatan family gathering bisa mengenal satu sama lain.maka dari itu dengan adanya kegiatan ini akan menciptakan

sikap tersendiri tentang perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Maka

dari itu diharapkan dengan adanya kegiatan family gathering dapat membangun sebuah hubungan dan meningkatkan loyalitas karyawan. Para

karyawan tidak hanya membutuhkan dukungan moril (gaji), tetapi

karyawan juga menginginkan sebuah adanya kegiatan yang membutuhkan

rasa kepemilikan terhadap perusahaan.

Peneliti memilih kegiatan employee relations untuk diteliti, hal tersebut karena belum ada penelitian mengenai employee relations dalam hal family gathering di perusahaan perbankan. Sebagai kegiata rutin tahunan untuk karyawan.

Penelitian mengenai PR yang menyangkut perusahaan perbankan

diteliti Ramatur (dalam penerbitan). Penelitian tersebut menggunakan studi kasus, yang berjudul “Analisis Strategi Marketing Public Relations. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dalam Mempromosikan Kartu Kredit BRI Platinum”. Hasilnya adalah kegiatan MPR yang dilakukan harus lebih diperhatikan. Hal tersebut karena, menyangkut citra dari perusahaan.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

yang diteliti oleh Ramatur lebih kepada produk dari perusahaan, Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih kepada program kegiatan

(8)

Lalu, penelitian yang dilakukan oleh Syuderajat&Prameswari (2017) berjudul “Program Employee Relations PT. Telkom Indonesia: Kids Go to School”. Penelitian ini menggunakan metode penulisan deskriptif. Hasilnya adalah kurangnya tahapan evaluasi untuk melihat hasil yang

akurat dari sebuah kegiatan Kids Go to School. Perbedaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan yang dilakukan. Penelitian dari

Syuderajat&Prameswari memiliki subjek dan konsep kegiatan yang berbeda

dengan penelitian oleh peneliti.

Selanjutnya, peneltian yang dilakukan oleh Rachmadani (dalam

penerbitan) mempunyai subjek di perusahaan media, PT. Jawa Pos Media Televisi Surabaya. penelitian tersebut memiliki judul “Efektivitas Family Gathering sebagai Kegiatan Internal Relations di PT. Jawa Pos Media Televisi Surabaya. Maka dari itu penelitian yang dilakukan peneliti berbeda

subjek, yaitu di perusahaan perbankan. Peneliti belum menemukan

mengenai penelitian kegiatan internal dengan subjek perusahaan perbankan.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah, Subjek

penelitian dari Rachmadani adalah karyawan PT. Jawa Pos. Hasilnya adalah

kegiatan PR family gathering merupakan kegiatan yang sangat efektif. Hal

tersebut karena adanya komunikasi dua arah yang terjalin antara perusahaan

dan juga karyawan.

Peneliti menemukan penelitian mengenai family gathering, tetapi dalam ruang lingkup ilmu ekonomi, Penelitian yang berjudul “Analisis Program Family Day dalam Peningkatan Kerja Karyawan”. Penelitian ini dilakukan Jati&Mukzam (2018). Penelitian tersebut sangan berbeda dengan

yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti ingin membahas mengenai evaluasi

(9)

Sehingga indicator yang digunakan adalah efektifivitas kegiatan PR.

Sedangkan penelitian dari Jati&Mukzam menggunakan indikator family gathering. Hasil dari penelitian tersebut konsep sudah sesuai bila dilihat dari indikator family gathering.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode

survey, di mana peneliti menggunakan instrumen kuesioner untuk

mendapatkan data dari sejumlah responden. Penelitian ini secara

keseluruhan akan membahas mengenai bentuk evaluasi dari kegiatan

program employee relations. Maka dari itu peneliti menggunakan indikator efektivitas kerja Humas/ PR. Hal tersebut karena, kegiatan employee relations merupakan bentuk kegiatan yang dibentuk dan direncanakan oleh Humas/ PR.

I.2. Rumusan Masalah

Apakah family gathering dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Surabaya sebagai kegiatan employee relations efektif?

I.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kefektivitasan family gathering dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Surabaya sebagai kegiatan employee relations.

I.4. Batasan Masalah

Objek: Efektivitas kegiatan family gathering PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk unit Credit Operations Region VIII/Jawa 3.

(10)

I.5. Manfaat Penelitian I.5.1. Akademis

Untuk memperkaya kajian dari ilmu komunikasi mengenai

kegiatan Public Relations mengenai family gathering kegiatan employee relations.

I.5.2. Praktis

Memberikan masukan kepada PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi kelompok merupakan suatu interaksi secara bertatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi,

Putusan arbitrase internasional yang akan dibahas hanya mencakup dua keadaan digunakannya CISG, pertimbangan keadaan pertama tidak ikut dibahas karena sudah cukup

Pemilihan sistem kontroler FLC dan PID didasarkan oleh FLC merupakan sistem kontroler berbasis artificial intelligence yang memiliki keluwesan dalam pengaturan

Makalah ini mengkaji pemikiran Muhammad Fethullah Gulen tentang peranan agama dalam rekonstruksi sebuah peradaban. Ia menganalisis anatomi problem umat, konsep peradaban dan

satudengan pasien dalam penelitian yang lain, dan seperti yang dijelaskan dalamkepustakaan bahwa pasien diabetes mellitus yang memiliki hipertensi memiliki

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis potensi, efektivitas dan efisiensi penerimaan PAD pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten

Pada penelitian ini yield bio-oil optimum berada pada variasi berat katalis Mo/Lempung 5% b/b terhadap biomassa kayu pinus dengan kadar logam Mo yang diembankan sebesar

18 M.. boleh mengurangi hak orang lain. Upah diberikan sesuai dengan hasil pekerjaannya, yang mana antara hak dan kewajiban harus seimbang. Karena setiap