• Tidak ada hasil yang ditemukan

PJOK SD MI Kelas 2. Bab 8 Gerak Ritmik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PJOK SD MI Kelas 2. Bab 8 Gerak Ritmik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

I. Analisis Relevansi Bab 8 Gerak Ritmik terhadap Tujuan Pembelajaran

Bab 8 Gerak Ritmik dalam buku PJOK kelas 2 SD/MI bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik, koordinasi, dan kerjasama siswa melalui aktivitas senam irama. Materi ini relevan dengan tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang menekankan pada pengembangan aspek fisik, kognitif, dan afektif siswa. Secara khusus, bab ini berkontribusi pada pencapaian kompetensi dasar yang berkaitan dengan keterampilan gerak dasar, koordinasi gerak, dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Relevansi ini terlihat jelas dalam penekanan pada gerakan ritmik berpasangan dan beregu, yang memaksa siswa untuk berkolaborasi dan menyelaraskan gerakan mereka. Selain itu, penerapan unsur-unsur ritme dan irama dalam gerakan juga membantu mengembangkan kemampuan estetika dan ekspresi diri siswa, memperkaya pengalaman belajar yang holistik.

1.1. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Dari sisi kognitif, bab ini bertujuan agar siswa mampu memahami konsep gerak ritmik, jenis-jenis gerakan dasar yang terlibat (melangkah, membungkuk, melompat, memutar), serta pentingnya sinkronisasi dan keserasian gerakan dalam aktivitas berpasangan dan beregu. Siswa juga diajak untuk mengidentifikasi dan menjelaskan perbedaan gerakan ritmik berpasangan dan beregu. Pemahaman konsep ini dibangun melalui penjelasan teks, gambar (Gambar 8.1, 8.3, 8.4, dan 8.5), dan aktivitas praktik langsung. Penggunaan gambar-gambar yang jelas dan langkah-langkah gerakan yang terstruktur memudahkan siswa dalam memahami materi. Keberhasilan pembelajaran kognitif dapat diukur melalui kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan di bagian Uji Pemahaman (halaman 6).

1.2. Tujuan Pembelajaran Psikomotorik

Pada aspek psikomotorik, bab ini difokuskan pada pengembangan keterampilan gerak siswa. Siswa dilatih untuk melakukan gerakan ritmik dasar seperti melangkah, membungkuk, melompat, dan memutar, baik secara berpasangan maupun beregu. Melalui latihan berulang, siswa diharapkan mampu menguasai teknik gerakan yang benar dan melakukan gerakan tersebut dengan koordinasi dan ritme yang tepat. Penilaian psikomotorik dilakukan melalui observasi langsung terhadap kinerja siswa dalam melakukan gerakan ritmik, seperti yang terlihat pada bagian Uji Keterampilan (halaman 7) dengan kriteria penilaian meliputi keserasian, kekompakan, kelincahan, dan kerja sama. Aspek ini sangat penting untuk membentuk kebiasaan hidup sehat dan aktif sejak dini.

1.3. Tujuan Pembelajaran Afektif

Aspek afektif dikembangkan melalui aktivitas kerjasama dan kolaborasi dalam kegiatan senam irama. Siswa belajar untuk saling menghargai, berkolaborasi, dan bekerja sama dengan teman dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini terlihat jelas dalam kegiatan gerak ritmik berpasangan dan beregu. Siswa harus saling memperhatikan, beradaptasi, dan menyelaraskan gerakan mereka dengan pasangan atau anggota kelompok. Nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan sportifitas juga dapat diinternalisasi melalui aktivitas ini. Keberhasilan dalam aspek afektif dapat dinilai melalui pengamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran, terutama bagaimana mereka berinteraksi dan bekerja sama dalam kelompok. Proses saling menghargai pendapat dan perbedaan cara kerja juga perlu diperhatikan.

II. Teori dan Prinsip yang Mendasari Bab 8 Gerak Ritmik

Bab ini didasarkan pada teori perkembangan motorik anak usia dini yang menekankan pentingnya stimulasi gerak untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Prinsip pembelajaran yang diterapkan mencakup prinsip kesiapan, prinsip latihan, dan prinsip pengulangan. Prinsip kesiapan menuntut guru untuk menyesuaikan materi dan metode pembelajaran dengan tingkat perkembangan motorik siswa. Prinsip latihan menekankan perlunya latihan berulang untuk menguasai keterampilan gerak. Prinsip pengulangan memastikan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap gerakan-gerakan dasar sebelum beralih ke gerakan yang lebih kompleks. Lebih lanjut, pendekatan bermain dan pembelajaran aktif digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Hal ini sejalan dengan teori pembelajaran konstruktivis yang menekankan pentingnya pengalaman belajar yang aktif dan bermakna bagi siswa.

2.1. Penerapan Prinsip Pembelajaran Motorik

Penerapan prinsip pembelajaran motorik dalam bab ini sangat penting karena gerakan ritmik melibatkan koordinasi berbagai otot dan anggota tubuh. Proses pembelajaran diawali dengan gerakan-gerakan dasar yang sederhana, kemudian secara bertahap ditingkatkan kompleksitasnya. Penggunaan aba-aba yang jelas dan demonstrasi oleh guru atau siswa yang terampil juga sangat penting untuk memastikan siswa memahami gerakan dengan benar. Aspek keselamatan juga harus diperhatikan. Pemilihan gerakan yang tepat, pengawasan yang ketat, dan penyiapan ruangan yang aman sangat krusial untuk mencegah cedera. Pemberian umpan balik yang konsisten dan positif juga membantu siswa untuk memperbaiki teknik gerakan mereka dan meningkatkan kepercayaan diri.

2.2. Integrasi Aspek Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif

Bab ini secara efektif mengintegrasikan ketiga aspek ranah pembelajaran, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Aspek kognitif terintegrasi melalui penjelasan konsep gerak ritmik dan panduan gerakan. Aspek psikomotorik terintegrasi melalui praktik langsung melakukan gerakan ritmik. Sementara itu, aspek afektif terintegrasi melalui kerjasama dan kolaborasi antar siswa dalam kegiatan berpasangan dan beregu. Integrasi ini penting karena pengembangan motorik tidak dapat dipisahkan dari aspek kognitif dan afektif. Memahami konsep gerakan (kognitif), mampu melaksanakan gerakan dengan benar (psikomotorik), dan mampu bekerjasama dalam kelompok (afektif) adalah bagian yang saling terkait dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

Gambar

Gambar 8.2Maju ke depan dan membungkukkan badan
Gambar 8.3Mundur ke belakang dan melompat sambil
Gambar 8.4  Membuat lingkaran kecil
Gambar 8.5Membungkukkan badan bersama-sama

Referensi

Dokumen terkait

Senam irama atau disebut juga aktivitas gerak berirama adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau pembelajaran bebas yang dilakukan secara

Kita membuat irama dengan alat musik ritmis.. Irama dapat dilakukan dengan

Latihan keseimbangan dalam gerak dasar senam lantai dapat dilakukan dengan beberapa latihan sebagai berikut.. Latihan keseimbangan bisa dilakukan dengan menekuk

e. Lakukan 2 × 8 hitungan secara bergantian arah. Kesalahan yang sering terjadi waktu meloncat putar: a. Meloncat ke belakang tidak 180°. b. Waktu meloncat badan tidak

Bagaimana sikapmu jika dalam melakukan senam irama, ada teman yang tidak tertib melakukan gerakan.. Bagaimana sikapmu jika pasanganmu dalam bermain bulu tangkis tidak bisa bekerja

Dengan mengamati gambar gerakan senam, siswa dapat mengidentifikasi penggunaan variasi pola gerak dasar non-lokomotor sesuai irama (ketukan) dengan iringan musik dalam

Dengan mengamati gambar senam irama dengan iringanmusik, siswa dapat mengidentifikasi peggunaan variasi pola gerak dasar lokomotor sesuai irama (ketukan) denganiringan musik

☐ Bentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang siswa ☐ Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan direntangkan.. Manakah yang termasuk gerakan senam irama tanpa iringan