iv
ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENETAPAN TARIF TOL NUSA DUA – NGURAH RAI – BENOA TERKAIT PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH ANTARA BADAN USAHA DENGAN PEMERINTAH DALAM
PENGUSAHAAN JALAN TOL
Abstrak Ratu Kica Pertiwi
110110090033
Penetapan tarif tol merupakan wewenang Pemerintah yang dampaknya tidak hanya mengenai pengguna jalan tol, atau masyarakat pada umumnya dalam ranah publik, namun juga badan usaha selaku pihak yang mengadakan perjanjian dengan Pemerintah dalam ranah privat. Hal ini menyebabkan banyaknya aspek yang perlu diperhatikan saat menetapkan tarif tol. Salah satu aspek adalah kelayakan investasi, dimana keuntungan yang diterima badan usaha seharusnya sebanding dengan keuntungan yang dirasakan masyarakat. Lebih lanjut, pengaturan mengenai penyesuaian tarif tol berpotensi menyebabkan tarif tol tidak pernah turun. Bila masa konsesi telah berakhir dan tidak perlu ada pengembalian investasi untuk badan usaha seharusnya penyesuaian tarif tol yang ditetapkan dapat menjadi lebih rendah dari sebelum masa konsesi berakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa mengenai praktik penetapan tarif tol, khususnya Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa terkait PP 15/2005 dan PPJT, serta mengetahui dan menganalisa keberlakuan Pasal 68 PP 15/2005 atas suatu ruas jalan tol yang masa konsesinya dalam PPJT telah berakhir.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis yaitu mengggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh berupa data sekunder dan didukung oleh data primer yang berkaitan dengan praktik penetapan tarif tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa beserta keberlakuan pengaturan mengenai penyesuaian tarif tol pada ruas jalan tol yang masa konsesinya telah berakhir. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif, serta tahap penelitian terdiri dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.