• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi belajar SKI materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah melalui strategi team quiz pada siswa Kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan motivasi belajar SKI materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah melalui strategi team quiz pada siswa Kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SKI MATERI PERISTIWA AKHIR HAYAT RASULULLAH MELALUI STRATEGITEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V

MI NURUL KHOIRIYAH GLODOG PALANG TUBAN

SKRIPSI

Oleh: MUCH. JITO NIM. D57211136

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Much. Jito, Peningkatan Motivasi Belajar SKI Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah Melalui Strategi Team Quiz Pada Siswa Kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI). Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan (FTK). Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Skripsi 2017.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Pembelajaran SKI, StrategiTeam Quiz.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran SKI pada materi peristiwa akhir hayat Rasulullah. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu, pada awal pembelajaran berlangsung banyak siswa yang belum siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru mata pelajaran SKI kurang menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang inovatif dalam menyampaikan materi, sehingga banyak siswa yang merasa bosan, jenuh dan mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan strategi team quiz dalam meningkatkan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban? (2) Bagaimana peningkatan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah setelah menggunakan strategi team quiz di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban? Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui penerapan strategi team quiz dalam meningkatkan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban. (2) Mengetahui peningkatan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah setelah menggunakan strategi team quiz di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, dimana dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, angket dan dokumentasi.

(7)

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR...i

HALAMAN JUDUL...ii

HALAMAN MOTTO ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...vi

ABSTRAK ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tindakan yang Dipilih ...5

D. Tujuan Penelitian...6

E. Lingkup Penelitian...6

F. Manfaat Penelitian...7

BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar ... 9

1. Pengertian Motivasi Belajar... 9

2. Teori Motivasi Belajar ...12

3. Macam-macam Motivasi Belajar...15

4. Fungsi Motivasi dalam Belajar ...15

5. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ...16

(8)

B. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ...19

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ...19

2. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ...20

3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam ...21

C. Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah...22

1. Tanda-tanda Wafatnya Rasulullah SAW ...22

2. Rasulullah SAW Mulai Jatuh Sakit ...24

3. Rasulullah SAW Wafat ...25

D. StrategiTeam Quiz...26

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ...26

2. StrategiTeam Quiz...27

3. Langkah-langkah Pelaksanaan StrategiTeam Quiz...28

4. Kelebihan dan Kekurangan StrategiTeam Quiz...29

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian...30

B.Settingdan Karakteristik Subyek Penelitian ...32

C. Variabel yang Diteliti ...33

D. Rencana Tindakan ...33

E. Data dan Cara Pengumpulannya ...39

F. Indikator Kinerja ...52

G. Tim Peneliti dan Tugasnya...53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...55

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kegiatan guru dalam RPP ...35

3.2 Pedoman wawancara guru ...40

3.3 Pedoman wawancara siswa ...41

3.4 Instrumen lembar observasi aktivitas guru ...43

3.5 Instrumen lembar observasi aktivitas siswa ...46

3.6 Kisi-kisi angket motivasi belajar...49

3.7 Kriteria ketetapan hasil angket motivasi setiap siswa ...51

3.8 Kriteria ketetapan hasil observasi guru dan siswa ...52

4.1 Nilai hasil belajar sebelum mengunakan strategiteam quiz pada siswa kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban...57

4.2 Data hasil angket pra siklus motivasi belajar SKI materi peristiwa akhir hayat Rasulullah kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban ...58

4.3 Data hasil observasi aktivitas guru pada siklus I ...65

4.4 Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I ...68

4.5 Data hasil angket siklus I motivasi belajar SKI materi peristiwa akhir hayat Rasulullah kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban ...71

4.6 Data hasil belajar siswa siklus I dengan mengunakan strategiteam quiz...73

4.7 Perbandingan indikator pada siklus I dan siklus II ...76

4.8 Data hasil observasi aktivitas guru pada siklus II ...82

(10)

4.10 Data hasil angket siklus II motivasi belajar SKI materi peristiwa akhir hayat Rasulullah kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban ...88 4.11 Data hasil belajar siswa siklus II dengan mengunakan strategiteam

quiz...90 4.12 Rekapitulasi data hasil motivasi belajar siswapada tahap pra siklus,

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ...13

3.1 Diagram alur PTK model Kurt Lewin ...32

4.1 Kegiatan inti: siswa berdiskusi...64

4.2 Kegiatan inti: perwakilan setiap kelompok memberikan soal kuis untuk kelompok lawan ...64

4.3 Kegiatan inti: siswa mengerjakan tugas evaluasi...64

4.4 Kegiatan awal: siswa bersemangat saat guru memberikanmotivasi ...78

4.5 Kegiatan inti: siswa berdiskusi ...80

4.6 Kegiatan inti: perwakilan setiap kelompok memberikan soal kuis untuk kelompok lawan ...81

4.7 Kegiatan inti: siswa mengerjakan tugas evaluasi...81

4.8 Diagram siswa yang memiliki nilai angket80 dan rata-rata tingkat motivasi belajar seluruhnya ...95

4.9 Diagram prosentase ketuntasan motivasi belajar siswa ...96

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas hasil dan proses belajar yang dicapai siswa. Rendahnya kualitas hasil belajar ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi standar kompetensi seperti tuntutan kurikulum.

Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.1Salah satu mata pelajaran yang menuntut siswa untuk memahami informasi yang diingatnya adalah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Mata pelajaran SKI merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin.2

1

Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 1.

2

(13)

2

Dengan adanya pembelajaran SKI di tingkat MI ini diharapkan siswa dapat mengetahui esensi yang terkandung pada sejarah Islam, memahami dan menghargai perjuangan-perjuangan Nabi dan para sahabatnya, sehingga siswa akan lebih akrab dengan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sejak dini. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru sebagai pelaku utama dalam implementasi atau penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Guru dipandang sebagai faktor determinan terhadap pencapaian mutu prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, guru berperan sebagai motivator dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk meningkatkan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan kreativitas, sehingga akan terjadi dinamika dalam proses pembelajaran.3

Mengingat peranannya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara komperehensif tentang kompetensinya sebagai pendidik.4 Pada kenyataannya tidak semua guru mampu melakukan proses pembelajaran dengan baik, khususnya untuk pembelajaran SKI di tingkat MI. Seperti yang ditemukan peneliti di MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti yang dilakukan di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI

3

Sardiman A.M.,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 145.

4

(14)

3

materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah kurang maksimal. Dari 23 siswa hanya 7 siswa atau 30% siswa yang berhasil mencapai nilai KKM 75, sedangkan 70% siswa lainnya masih mencapai nilai di bawah KKM. Selain itu, tingkat motivasi siswa juga masih rendah. Terbukti dari hasil angket, rata-rata tingkat motivasi belajar siswa seluruhnya hanya 61,86 atau hanya 4,34% siswa yang memiliki motivasi tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor saat proses pembelajaran berlangsung. Pertama, pada awal pembelajaran berlangsung banyak siswa yang belum siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa bergurau sendiri dengan teman sebangkunya dan ada pula siswa yang asyik bermain-main dengan alat tulisnya. Kedua, guru mata pelajaran SKI kurang menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang inovatif dalam menyampaikan materi, sehingga banyak siswa yang merasa bosan, jenuh dan mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung. Ketiga, pada saat guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal evaluasi banyak siswa yang mengeluh karena tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru dan mereka malas untuk membaca materi yang terlalu banyak teks bacaannya.Keempat, masih rendahya minat dan motivasi belajar siswa, sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran kurang maksimal. Kelima, siswa menganggap bahwa mata pelajaran SKI sulit dipahami karena bersifat abstrak, dalam arti sejarah merupakan peristiwa yang sudah terjadi dan tidak dialami secara langsung oleh siswa.5

5

(15)

4

Berdasarkan masalah yang ada di lapangan, maka diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menggunakan strategi team quiz guna meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran SKI khususnya pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang, Tuban.

Pembelajaran tipe team quiz merupakan salah satu pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Melvin L. Silberman dimana peserta didik dibagi menjadi tiga tim. Setiap peserta didik dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya. Dengan adanya pertandingan akademis ini terciptalah kompetisi antar kelompok, para peserta didik akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi dan menigkatkan kerjasama agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.

(16)

5

Berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan, maka peneliti mengangkat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar SKI Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah Melalui Strategi Team Quiz Pada Siswa Kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi team quiz dalam meningkatkan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban?

2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah setelah menggunakan strategi team quiz di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban?

C. Tindakan yang Dipilih

(17)

6

siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penulis menentukan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi team quiz dalam meningkatkan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban.

2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar SKI pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah setelah menggunakan strategiteam quizdi kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban.

E. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini tuntas dan terfokus, sehingga memperoleh hasil yang akurat, maka permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada hal-hal tersebut di bawah ini:

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

(18)

7

a. Kompetensi Inti 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

b. Kompetensi Dasar 4.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat Rasulullah SAW.

c. Indikator 4.1.1 Menyebutkan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang wafatnya Rasulullah. 4.1.2 Menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang wafatnya Rasulullah. 4.1.3 Menceritakan secara tertulis peristiwa ketika Rasulullah wafat.

3. Penerapan strategi team quiz untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah pada siswa kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di MI Nurul Khoiriyah Glodog,Palang Tuban diharapkan bermanfaat untuk berbagai pihak yaitu:

1. Bagi Siswa

a. Dengan menggunakan strategiteam quiz, diharapkan dapat mengurangi rasa jenuh siswa terhadap mata pelajaran SKI, sehingga siswa merasa lebih senang dan menyukai mata pelajaran tersebut.

(19)

8

terutama pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah. 2. Bagi Guru

a. Guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem pengajarannya sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan.

b. Guru mendapatkan pengalaman baru dalam melaksanakan proses pembelajaran SKI, salah satunya dengan menggunakan strategi team quizsehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan.

b. Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

4. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan serta landasan dalam mengajar SKI.

(20)

BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi memiliki akar kata dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak.6 Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga-tenaga yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu. Motivasi bukanlah tingkah laku, malainkan kondisi internal yang komplek dan tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi mempengaruhi tingkah laku.7

Menurut Woodworth dan Marques dikutip oleh Mustaqim dan Abdul Wahid motif adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi di sekitarnya.8

Menurut Mc.Donald dikutip oleh Sudirman AM, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.9

Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat seseorang

6

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), hlm. 319

7

Tim LAPIS PGMI,Psikologi Belajar, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009), hlm 9:8

8

Mustaqim dan Abdul Wahib,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm. 72

9

(21)

10

bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak.10

Motivasi merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Al-Qur’an pun telah menjelaskan beberapa ayat mengenai motivasi, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Insyiraah dan surat Al-Baqaraah berikut.

ن ِإ

Artinya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyiraah: 5-6)

َ

ً

...

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...” (QS. Al-Baqaraah: 286)

Kata belajar menurut Arthur J. Gates dikutip oleh Purwa Atmaja Prawira adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan (learning is the modification of behavior through experience and training).11, Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.12

10

Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 320

11

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), hlm. 226

12

(22)

11

Belajar umumnya diartikan sebagai proses perubahan perilaku seseorang setelah mempelajari suatu objek (pengetahuan, sikap, atau keterampilan) tertentu.13

Belajar adalah proses perubahan. Perubahan-perubahan itu tidak hanya perubahan lahir tetapi juga perubahan batin, tidak hanya perubahan tingkah lakunya yang nampak, tetapi dapat juga perubahan-perubahan yang tidak diamati. Perubahan-perubahan itu bukan perubahan yang negatif, tetapi perubahan yang positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah perbaikan.14

Belajar memiliki arti penting dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia memiliki banyak ilmu yang dapat digunakan untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik, hingga akhirnya dapat meraih kesuksesannya. Selain itu, Allah juga akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, seperti firman Allah berikut.

...

ْا َُاَء

َو

َ

َو

ُ

Artinya: “. . . Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al -Mujaadilah: 11)

Dari beberapa pengertian motivasi dan belajar yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi pada dasarnya adalah suatu

13

Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi dan Cara Pengukurannya: Analisis Dibidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 15

14

(23)

12

usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar. Secara khusus motivasi belajar berarti segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.

2. Teori Motivasi Belajar

Secara umum, teori motivasi dibagi dalam dua kategori, yaitu teori kandungan (content), yang memusatkan perhatian pada kebutuhan dan sasaran tujuan, dan teori proses, yang banyak berkaitan dengan bagaimana orang berperilaku dan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu.15

Salah seorang pelopor yang mendalami teori motivasi adalah Abraham H. Maslow dikutip oleh Hamzah B, Uno. Teori motivasi ini lahir dan berkembang di kalangan psikolog. Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia itu terdapat suatu hierarki, maksudnya kebutuhan manusia ada tingkatannya yaitu dari bawah ke atas.16 Artinya jika seseorang telah mencapai kepuasan pada satu tingkat kebutuhan tertentu, maka orang tersebut pasti ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi.17 Berikut adalah hierarki kebutuhan menurut Maslow:

15

Hamzah. B. Uno,Teori Motivasi dan Cara Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 39

16

Sardiman A.M.,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 80

17

(24)

Sondang P. Siagian,Teo 19

Ibid., 150

13

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow

ogical Needs(Kebutuhan Fisiologis)

uhan fisiologis merupakan kebutuhan yang harus di ap hidup. Perwujudan paling nyata dari kebut n-kebutuhan pokok manusia seperti makanan, han.18

eds(Kebutuhan Keamanan)

kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, ma ya yaitu kebutuhan keamanan. Kebutuhan ke

lam arti luas, tidak hanya dalam arti keamanan n yang bersifat psikologis, termasuk perlakuan a

ds(Kebutuhan Cinta)

uhan cinta yang diperlukan pada tingkat ini ter n-hubungan antar manusia atau hubungan

eori Motivasi dan Alikasinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta

13

us dipuaskan untuk kebutuhan ini ialah nan, pakaian, dan

maka kebutuhan n keamanan harus nan fisik tetapi juga

n adil.19

tercermin melalui an sosial, yang

(25)

14

kemudian juga dapat dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial.20

d. EsteemNeeds(Kebutuhan Penghargaan)

Setiap manusia pasti mempunyai harga diri dan ingin dihargai, oleh karena itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain.21

e. Self Actualization Needs(Kebutuhan Aktualisasi Diri)

Kebutuhan ini ditempatkan paling atas pada hierarki Maslow dan berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Ketika semua kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya.22

Teori Maslow ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan teori ini dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan peserta didik, agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin. Contohnya, profesionalisasi guru dan kematangan dalam melaksanakan tugas guru. Misalnya guru dapat memahami keadaan peserta didik secara perorangan, memelihara suasana belajar yang baik, dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik dalam belajar.23

20

Hamzah. B. Uno,Teori Motivasi dan Cara Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 41

21

Sondang P. Siagian,Teori Motivasi dan Alikasinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), hlm. 155

22

Hamzah. B. Uno,Teori Motivasi dan Cara Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 42

23

(26)

15

3. Macam-macam Motivasi Belajar

Berdasarkan sumbernya, motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.24

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.25 Motivasi belajar dikatatakan ekstrinsik apabila siswa menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai nilai baik, gelar, kehormatan dan sebagainya.

4. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin hasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

24

Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 89

25

(27)

16

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.26

5. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di Sekolah.

a. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang belajar hanya untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya mengejar nilai-nilai yang baik pada nilai ulangan atau nilai raport.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan

26

(28)

17

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendrong belajar siswa. Persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga siswa bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa sebagai subjek belajar. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

e. Memberi Ulangan

Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. Dalam hal ini guru juga harus terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.

f. Mengetahui Hasil

(29)

18

belajarnya, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya terus meningkat.

g. Pujian

Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, agar pujian dapat menjadi motivasi bagi siswa, pemberian pujian harus dilakukan dengan tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

i. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan dan keinginan siswa untuk belajar. Hal ini berarti dalam diri siswa memang ada motivasi untuk belajar, sehingga tentu hasilnya akan lebih baik.

j. Minat

(30)

19

k. Tujuan yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui akan diterima dengan baik oleh siswa. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah pada diri siswa untuk terus belajar.27

6. Indikator Motivasi Belajar

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Pada umumnya perubahan tersebut ditandai oleh beberapa indikator yang mempunyai peranan penting untuk keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar tersebut adalah sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.28

B. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi 27

Ibid., 91-95

28

(31)

20

dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.29

2. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

29

(32)

21

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.30

Tujuan untuk mempelajari sejarah juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Yusuf ayat 111, yang berbunyi:



Artinya:“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf:111).

3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam

Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtida’iyah meliputi:

a. Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

30

(33)

22

b. Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa Isra’ Mi’rajNabi Muhammad SAW.

c. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, keperwiraan Nabi Muhammad SAW, peristiwaFathul Makkah, dan peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW.

d. Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin.

e. Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.31

C. Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah 1. Tanda-tanda Wafatnya Rasulullah SAW

Pada akhir tahun 10 Hijriyah, tampaklah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa ajal Rasulullah SAW telah dekat. Diantara tanda-tanda tersebut adalah ditaklukkannya kota Mekah, banyaknya tokoh-tokoh bani Saqif di Taif yang masuk islam, kedatangan delegasi dan utusan negara-negara non islam menuju Madinah untuk memeluk islam, dan lain sebagainya.

Sebelumnya pada bulan Ramadlan, Rasulullah SAW beri’tikaf

selama 20 hari, padahal di tahun-tahun sebelumnya beliau hanya melakukannya 10 hari saja. Selain itu, malaikat Jibril yang biasanya

31

(34)

23

menyimak bacaan Al-Qur’an Rasulullah satu kali khatam, namun pada bulan itu malaikat Jibril menyimak dengan dua kali khatam.

Nabi Muhammad SAW juga berpesan kepada Muaz bin Jabal. Beliau bersabda, “Wahai Muaz, sesungguhnya engkau mungkin tidak

bertemu aku lagi setelah tahun ini dan mungkin saja engkau akan melewati masjidku ini dan kuburanku nanti.” Muaz pun menangis khawatir berpisah

dengan Rasulullah SAW. (HR.Ahmad).

Pada bulan Zulqa’dah tahun 10 H, mulailah Nabi SAW

mempersiapkan diri untuk menunaikan haji yang terakhir dalam kehidupan beliau, yang kemudian dicatat sejarah dengan istilah Haji Wada’ atau haji

perpisahan.

Beliau menyampaikan khutbah terakhir yang terkenal dengan khutbah wada’. Isi dari khutbah tersebut, yaitu:

a. Larangan membunuh dan mengambil harta orang lain tanpa hak.

b. Kewajiban meninggalkan tradisi jahiliyah seperti pembunuhan balasan dan riba.

c. Mewaspadai gangguan setan dan kewajiban menjaga agama. d. Larangan menghalalkan yang diharamkan, dan sebaliknya. e. Kewajiban memuliakan wanita (istri).

f. Kewajiban berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits.

g. Kewajiban taat kepada pemimpin siapapun dia, selama berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits.

(35)

24

i. Umat islam adalah bersaudara antara satu dengan lainnya.

j. Kewajiban menyampaikan khutbah Rasulullah kepada orang lain. Setelah beliau berkhutbah Allah menurunkan ayat yang terakhir kepada Rasulullah, sebagaimana berikut.

... dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.. .” (QS. Al-Maidah: 3).

Pada saat turun ayat teresbut, sahabat Abu Bakar pun menangis. Lalu sahabat yang lain bertanya “Apa yang menyebabkanmu menangis?“ Abu

Bakar menjawab “ Sesungguhnya tidak ada setelah kesempurnaan setelah

kekurangan.” Dari ayat tersebut, sahabat Abu Bakar merasakan bahwa akhir hayat Rasulullah telah dekat. Apabila syariat telah sempurna, maka wahyu pun akan terputus. Jika wahyu telah terputus, maka tiba saatnya Rasulullah kembali keharibaan Allah SWT. Dan itulah yang dimaksud sahabat Abu Bakar, yakni kehilangan Rasulullah SAW.

2. Rasulullah SAW Mulai Jatuh Sakit

Pada tanggal 29 Safar 11 H, Nabi Muhammad SAW baru saja kembali dari ziarah makam para sahabat. Setibanya di rumah Rasulullah merasakan sakit kepala. Inilah permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan beliau wafat.

(36)

25

tiba-tiba bertambah parah. Lalu Rasulullah memanggil istri-istrinya untuk berkumpul, lalu meminta izin agar bisa dirawat di rumah Aisyah ra.

Keesokan harinya, Rasulullah merasa skitnya sedikit berkurang, kemudian beliau keluar dan berkhutbah dihadapan umatnya.

:

Artinya: “Telah aku tinggalkan kepada kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik).

Pada hari itu juga, Rasulullah masih sempat sholat maghrib berjamaah bersama para sahabat. Rasulullah juga membebaskan semua hamba sahayanya, dan menghibahkan seluruh peralatan perangnya kepada kaum muslimin.

3. Rasulullah SAW wafat

Setelah mengalami sakit selama 14 hari dan tidak ada tanda-tanda kesembuhan, akhirnya Rasulullah SAW meninggal di pangkuan istrinya, Aisyah ra. Beliau wafat tepat pada waktu dluha, hari Senin 12 Rabi’ul

Awal tahun 11 H atau 8 Juni 632. Beliau menyampaikan pesan terakhir kepada umatnya.

,

,

,

(37)

26

Rasulullah SAW meninggal pada usia 63 tahun. Semua yang hadir tidak kuasa membendung air matanya. Mereka berduka dan merasa kehilangan manusia terbaik penyebar risalah islam.32

D. StrategiTeam Quiz

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategiayang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut.33

Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar, agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil.34Strategi juga diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieve a particular

education goal. Jadi strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.35

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan yang yang dibuat oleh guru dan

32

Rusli Ishaq dan Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2008), hlm.44-51

33

Iskandarwassid & Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 2

34

Ahmad Sabri,Strategi Belajar Mengajar, (Padang:Quantum Teaching, 2005), hal. 1

35

(38)

27

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

2. StrategiTeam Quiz

Strategi team quiz (kuis kelompok) merupakan salah satu strategi yang dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengencam atau tidak membuat mereka takut.36

Menurut Hisyam Zaini, team quiz merupakan salah satu strategi pembalajaran bagi siswa yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis. Secara definisi strategi team quiz yaitu suatu strategi yang bermaksud melempar jawaban dari kelompok satu ke kelompok yang lain.

Sedangkan menurut Nurhayati, “team quiz merupakan metode pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Mel Silberman, yang mana dalam tipeteam quizini siswa dibagi menjadi tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya untuk memeriksa catatan”.37

Jadi dapat disimpulkan, strategi pembelajaran team quiz adalah strategi pembelajaran aktif, dimana siswa dibagi menjadi tiga kelompok besar dan semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi yang sedang dipelajari, kemudian mendiskusikannya, saling memberi

36

Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm. 175

37

(39)

28

arahan, dan memberikan pertanyaan beserta jawabannya untuk kelompok lain secara bergantian.

3. Langkah-langakah Penerapan StrategiTeam Quiz

Langkah-langkah pelaksanaan strategi team quiz dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Pilihlah topik yang bisa disajikan dalam tiga segmen. b. Bagilah siswa menjadi tiga tim.

c. Jelaskan format pelajaran dan mulailah penyajian materinya. Batasi hingga 10 menit atau kurang dari itu.

d. Perintahkan tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat. Kuis tersebut harus sudah siap dalam tidak lebih dari 5 menit. Tim B dan C menggunakan waktu ini untuk memeriksa catatan mereka.

e. Tim A memberi kuis kepada anggota tim B. Jika tim B tidak dapat menjawab, maka tim C segera menjawabnya.

f. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim C, dan mengulang proses tersebut.

g. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan dengan segmen kedua dari pelajaran dan minta tim B sebagai pemandu kuis. Begitu juga seterusnya.

h. Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.38

38

(40)

29

4. Kelebihan dan Kekurangan StrategiTeam Quiz

Setiap strategi pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya, begitu juga dengan strategi team quiz. Beberapa kelebihan dari strategiteam quiz, antara lain:

a. Dapat meningkatkan keseriusan.

b. Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar. c. Mengajak siswa untuk terlibat penuh.

d. Meningkatkan proses belajar. e. Membangun kreatifitas diri.

f. Meraih makna belajar melalui pengalaman. g. Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar. h. Menambah semangat dan minat belajar siswa.

Beberapa kekurangan dari strategiteam quiz, diantaranya adalah:

a. Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi.

b. Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal kuis. Karena permainan yang dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat.

c. Waktu yang diberikan sangat terbatas jika kuis dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu psertemuan.39

39

(41)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.40 Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian tindakan kelas. Model Kurt Lewin adalah berbentuk spiral yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali namun berulang. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing) dan refleksi (reflecting).41

Alasan peneliti menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin adalah, karena dalam pelaksanaannya model PTK ini sangat mudah di implementasikan di kelas. Karena dalam model penelitian ini jika siklus I tidak berhasil, maka akan dilanjutkan siklus II tetapi dalam siklus II tidak merubah metode yang digunakan, hanya saja dapat merubah atau menambah taktik dalam langkah-langkah pembelajarannya.

40

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 2.

41

(42)

31

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah membuat RPP, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, mempersiapkan instrumen untuk memperoleh data mengenai proses dan hasil tindakan, yaitu: lembar kerja yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi guru dan siswa, dan angket.

2. Aksi atau Tindakan (Acting)

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

3. Observasi (Observing)

Pada tahap ini, peneliti mengamati siswa dalam mengikuti kegiataan pembelajaran, memantau diskusi, kerjasama antar siswa dalam kelompok, memahami pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini, peneliti mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusun rancangan siklus berikutnya, saampai tujuan PTK dapat dicapai.

(43)

32

Gambar 3.1 Diagram alur PTK model Kurt Lewin

B. Settingdan Karakteristik Subyek Penelitian 1. SettingPenelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

(44)

33

pendamping SKI karena terlalu banyak teks bacaan yang harus dipahami. Strategi pembelajaran yang digunakan sebagai solusi dalam masalah tersebut adalah strategi team quiz. Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah KD 4.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat Rasulullah SAW.

C. Variabel yang Diteliti

Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah penerapan strategi team quizterhadap materi peristiwa akhir hayat Rasulullah pada pembelajaran SKI kelas V. Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu:

1. Variabel input : Siswa kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban.

2. Variabel proses : Penerapan strategiteam quiz.

3. Variabel output : Peningkatan motivasi belajar SKI pada materi peristiwa akhir hayat Rasulullah.

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model siklus. Setiap siklus terdiri atas beberapa tahap, antara lain: tahap membuat rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengadakan pengamatan atau observasi, dan mengadakan refleksi.

(45)

34

kedua untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Dan jika sampai siklus kedua peneliti belum berhasil, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya sampai apa yang diinginkan berhasil.

Adapun dalam pelaksanaan rencana tindakan yang diharapkan di lapangan pada tiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengidentifikasi masalah dengan melakukan pengamatan sebagai berikut: a. Wawancara dengan guru mata pelajaran SKI kelas V.

b. Wawancara dengan siswa kelas V.

c. Mengamati proses pembelajaran SKI di kelas V. d. Menyebarkan angket pada siswa kelas V.

2. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan pada siklus 1 berdasarkan penyebab masalah pada pembelajaran pra siklus, kegiatan tersebut yaitu:

1) Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan sarana fasilitas yang diperlukan di kelas

3) Membuat instrumen untuk memperoleh data mengenai proses dan hasil tindakan yaitu: lembar kerja yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi guru dan siswa, dan angket.

(46)

35

Tahap ini guru melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP. Adapun kegiatan yang dilakukan guru seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Kegiatan guru dalam RPP

Alokasi

Waktu Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Strategi/ Metode 10

menit

Kegiatan Pembuka

1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru dan siswa berdo’a bersama.

3. Guru menanyakan keadaan siswa dengan

bertanya “bagaimana kabarnya hari ini anak-anak?” dilanjutkan dengan

mengabsen siswa.

4. Guru memberikan motivasi,

membangkitkan minat dan semangat belajar siswa dengan mengajak siswa bersholawat bersama.

5. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan yang menantang 6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Metode

• Siswa mendapatkan bahan materi dari guru mengenai materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah.

• Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok.

• Guru menyampaikan apa yang harus dilakukan siswa saat pembelajaran berlangsung, mulai dari berdiskusi, membuat pertanyaan dan jawaban yang akan diajukan untuk kelompok lawan, dan mengajukan pertanyaan

Strategi team quiz/

(47)

36

yang telah dibuat untuk kelompok lawan.

• Siswa diberi kesempatan untuk membaca bersama teman sekelompoknya selama 5 menit. 2. Menanya:

• Siswa mendapatkan pertanyaan dari guru mengenai bahan materi yang

telah diberikan guru. “Sebutkan

peristiwa-peristiwa apa yang terjadi menjelang wafatnya Rasulullah? Pada usia berapa Rasulullah wafat?

Sebutkan 2 perkara yang ditinggalkan

Rasulullah untuk umatnya?”

3. Menganalisis:

• Guru membagikan lembar kerja pada setiap kelompok.

• Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat 5 pertanyaan mengenai sub materi yang berbeda dalam waktu 5 menit. Kelompok A membuat pertanyaan dan jawaban dari sub materi tanda-tanda wafatnya Rasulullah, kelompok B membuat pertanyaan dan jawaban dari sub materi Rasulullah SAW mulai jatuh sakit, dan kelompok C membuat pertanyaan dan jawaban dari sub materi Rasulullah SAW wafat.

• Guru berkeliling kelas dan

membimbing siswa dengan melihat perkembangan siswa.

• Setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusinya ke meja guru.

4. Mengeksplor:

• Secara bergantian setiap kelompok maju ke depan kelas untuk

memberikan pertanyaan kepada kelompok lawan. Kelompok A terlebih dahulu untuk membacakan

(48)

37

soal kuis yang mereka buat untuk kelompok B. Jika kelompok B tidak bisa menjawab maka soal dilempar kepada kelompok C.Setelah kelompok A selesai membacakan soal, guru meminta kelompok B untuk membacakan soal kuis yang mereka buat untuk kelompok C. Jika

kelompok C tidak bisa menjawab maka soal dilempar kepada kelompok A. Setelah kelompok B selesai

membacakan soal, guru meminta kelompok C untuk membacakan soal kuis yang mereka buat untuk

kelompok A. Jika kelompok A tidak bisa menjawab maka soal dilempar kepada kelompok B.

5. Mengonfirmasi:

• Guru memberikan tanggapan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan siswa.

• Guru memberikan lembar kerja siswa sebagai tugas evaluasi pada

pembelajaran.

• Siswa diminta menceritakan peristiwa ketika Rasulullah SAW wafat.

Strategi

1. Guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2. Guru memberi umpan balik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi.

3. Guru merefleksi kegiatan dengan cara

memberikan pertanyaan: “Bagaimana

kegiatan pembelajaran hari ini? Menyenangkan atau tidak? Apa yang sudah kalian dapatkan pada pembelajaran

hari ini?”

4. Guru menginformasikan materi yang

Metode ceramah dan tanya

(49)

38

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5. Guru dan siswa berdo’a bersama

membaca hamdalah.

6. Guru mengucapkan salam penutup.

c. Tahap Observasi

Tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses pembelajaran SKI materi peristiwa akhir hayat Rasulullah dengan menerapkan strategi team quiz di kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog, Palang Tuban. Hal yang dilakukan peneliti adalah mengamati, mencatat semua gejala yang muncul selama proses pembelajaran, termasuk aktivitas guru dan siswa, dan mengisi lembar pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan-temuan selama proses pembelajaran.

2) Melaksanakan pertemuan untuk mendiskusikan dengan guru mata pelajaran tentang hasil temuan-temuan yang diperoleh dalam proses pembelajaran berlangsung.

(50)

39

3. Siklus II

Pada siklus ini guru mengulang kembali proses pembelajaran sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I dengan memperbaiki kembali proses pembelajaran sesuai dengan evaluasi yang didapatkan dari siklus I.

E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, baik sebelum ataupun setelah penerapan strategiteam quiz.

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan strategi team quiz dan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu.42 Peneliti menggunakan teknik wawancara ini untuk pengumpulan data pendapat guru mengenai penerapan strategi team quizdalam mata pelajaran SKI.

42

(51)

40

Tabel 3.2

Pedoman wawancara guru

No Tujuan wawancara Daftar wawancara guru 1. Untuk mengetahui proses

pembelajaran SKI sebelum pelaksanaan strategiteam quiz, khususnya pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah

1. Bagaimana pembelajaran SKI di kelas V selama ini?

2. Apakah ketuntasan belajar SKI siswa kelas V sudah mencapai kriteria yang ditetapkan? 3. Apa saja kendala atau

permasalahan bapak dalam mengajar SKI di kelas V? 4. Bagaimana bapak menyikapi

permasalahan tersebut? 5. Menurut bapak, pada materi

apa siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran SKI? 6. Strategi dan metode apa yang

sering bapak gunakan dalam mengajar SKI, khususnya untuk materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah?

7. Bagaimana aktivitas siswa saat proses pembelajaran SKI pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah dengan metode yang bapak gunakan tersebut? 8. Apa tindakan bapak jika siswa

mengalami kesulitan dalam memahami materi yang bapak sampaikan, khususnya materi Peristiwa akhir hayat

Rasulullah?

9. Menurut bapak, bagaimana motivasi siswa kelas V dalam belajar SKI pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah?

(52)

41

pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI setelah pelaksanaan strategiteam quiz, khususnya pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah

tentang penerapan strategi team quizuntuk pembelajaran SKI materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah?

2. Bagaimana aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran SKI dengan menerapkan strategi team quiz?

3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa dalam materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah setelah diterapkan strategiteam quiz?

4. Menurut bapak, apa keuntungan menerapkan strategiteam quizdalam pembelajaran SKI materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah?

5. Apa kesulitan yang bapak alami ketika menggunakan strategiteam quizpada materi Peristiwa akhir hayat

Rasulullah ini?

Tabel 3.3

Pedoman wawancara siswa

No Tujuan wawancara Daftar wawancara siswa 1 Untuk mengetahui team quiz, khususnya pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah

1. Apa yang kamu lakukan sebelum pembelajaran SKI dimulai? 2. Apakah kamu menyukai mata

pelajaran SKI?

3. Mengapa kamu menyukai/tidak menyukai mata pelejaran SKI? 4. Materi apa yang kamu anggap

(53)

42

5. Bagaimana cara guru saat mengajarkan materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah?

6. Apakah kamu senang dengan cara guru saat mengajar materi

Peristiwa akhir hayat Rasulullah? 7. Apa yang kamu lakukan saat guru

memberikan penjelasan tentang materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah?

8. Apa yang menyebabkan kamu merasa bosan dalam

pembelajaran SKI materi

Peristiwa akhir hayat Rasulullah? 9. Apa yang kamu harapkan dari

materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah? team quiz, khususnya pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah

1. Bagaimana kesanmu dalam pembelajaran SKI materi

Peristiwa akhir hayat Rasulullah setelah menggunakan strategi team quiz?

2. Bagaimana pendapatmu tentang cara penyampaian guru dalam menerangkan materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah dengan menggunakan strategiteam quiz? 3. Apa yang kamu lakukan saat guru

memberikan penjelasan materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah dengan menggunakan strategi team quiz?

4. Apakah kamu masih merasa kesulitan untuk memahami materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah dengan menggunakan strategi team quiz?

(54)

43

pembelajaran materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah yang kamu peroleh di kelas?

b. Obsersvasi

Observasi adalah suatu teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.43 Kegiatan observasi dalam penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, penerapan strategi team quiz, dan aktivitas siswa yang menunjukkan peningkatan motivasi siswa meliputi perhatian atau antusias dalam proses pembelajaran, kepercayaan, dan kepuasan siswa.

Tabel 3.4

Instrumen lembar observasi aktivitas guru

No Aspek yang Diamati Nilai

1 2 3 4

1. Kegiatan awal (pendahuluan)

a. Guru mengucapkan salam dan membuka pelajaran dengan doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa. c. Guru mengabsen kehadiran siswa. d. Guru memotivasi siswa, membangkitkan

minat dan semangat belajar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan.

e. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan yang menantang f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

43

(55)

44

a. Mengamati

Guru membagikan bahan materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah kepada siswa. Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok.

Guru menyampaikan apa yang harus dilakukan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca bersama teman

sekelompoknya. b. Menanya

Guru memberikan pertanyaan mengenai bahan materi yang telah dibaca siswa. c. Menganalisis

Guru membagikan lembar kerja pada setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk berdiskusi. Guru berkeliling kelas dan membimbing siswa dengan melihat perkembangan siswa.

d. Mengeksplor

Guru meminta setiap kelompok untuk bergantian maju ke depan kelas untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok lawan.

e. Mengonfirmasi

Guru memberikan tanggapan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan siswa. Guru memberikan lembar kerja siswa sebagai tugas individu.

Guru meminta siswa menceritakan peristiwa ketika Rasulullah SAW wafat. 3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan penguatan materi yang sudah dipelajari

b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pelajaran hari ini. c. Guru melakukan umpan balik mengenai

(56)

45

d. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan mengenai perasaan siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan. e. Guru menginformasikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya. f. Guru mengajak siswa berdo’a bersama. g. Guru mengucapkan salam penutup. Jumlah skor

Nilai hasil skor observasi aktivitas guru

Keterangan:

1 = Kurang (tidak dilakukan)

2 = Cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif dan tidak tepat waktu)

3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, kurang efektif dan tidak tepat waktu)

4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif dan tepat waktu)

Nilai =

100

Tabel 3.5

Instrumen lembar observasi aktivitas siswa

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

1. Kegiatan awal (pendahuluan)

(57)

46

bersama-sama.

b. Siswa menjawab kabar dengan semangat (Alhamdulillahluar biasaAllahu Akbar Yes)

c. Siswa merespon saat guru mengecek kehadiran siswa

d. Siswa merespon motivasi yang diberikan oleh guru dengan bersholawat bersama. e. Siswa merespon pertanyaan yang

diberikan oleh guru pada kegiatan apersepsi.

f. Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan melaksanakannya.

2. Kegiatan Inti a. Mengamati

Siswa mendapatkan bahan materi dari guru mengenai materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah.

Siswa membentuk menjadi 3 kelompok. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai apa yang harus mereka lakukan saat pembelajaran berlangsung. Siswa membaca bahan materi bersama teman sekelompoknya selama 5 menit. b. Menanya

Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai bahan materi yang telah dibaca.

c. Menganalisis

Siswa mendapatkan lembar kerja kelompok.

Siswa berdiskusi untuk membuat 5 pertanyaan dan jawaban mengenai sub materi yang berbeda dalam waktu 5 menit.

Siswa mendapat bimbingan dari guru. d. Mengeksplor

(58)

47

ke depan kelas untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok lawan. e. Mengonfirmasi

Siswa mendengarkan tanggapan yang disampaikan guru memengenai kegiatan yang sudah dilakukan.

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa sebagai tugas individu.

Siswa menceritakan peristiwa ketika Rasulullah SAW wafat.

3. Kegiatan akhir

a. Siswa memperhatikan penguatan materi yang disampaikan oleh guru.

b. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari

c. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

d. Siswa merespon kegiatan refleksi yang disampaikan guru.

e. Siswa memperhatikan guru saat guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. f. Siswa menutup pembelajaran dengan

mengucapkan “Alhamdulillah”.

g. Siswa menjawab salam secara bersama-sama untuk menutup pelajaran.

Jumlah Skor

Nilai hasil skor observasi aktivitas siswa Keterangan:

1 = Kurang (tidak dilakukan)

2 = Cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif dan tidak tepat waktu)

3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, kurang efektif, dan tidak tepat waktu)

(59)

48

Nilai =

100

c. Angket

Angket atau quesioner ini adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan, atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.44 Angket dalam penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data mengenai motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah adanya tindakan perbaikan yang menggunakan strategiteam quiz.

Peneliti membuat angket yang ditujukan kepada siswa kelas V yang terdiri dari 23 siswa. Jumlah instrumen penelitian ini tergantung pada variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk penelitian. Kemudian dari variabel tersebut dikembangkan menjadi indikator. Dari indikator yang telah ditentukan maka dapat disusun menjadi pernyataan yang terangkum dalam angket. Jumlah variabel dan indikator dalam penelitian ini dapat diketahui pada kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kisi-kisi angket motivasi belajar

No Variabel Indikator

Nomor Item

Angket Jumlah

Item Angket Positif Negatif

44

(60)

49

1

Motivasi belajar

Ada hasrat dan

keinginan berhasil 4 2 2 item

2 Adanya dorongan

dan kebutuhan

dalam belajar 3 1 2 item

3 Adanya harapan dan

cita-cita masa depan 7 6 2 item

4 Adanya penghargaan

dalam belajar 8 5 2 item

5 Adanya kegiatan

yang menarik dalam

belajar 9 10 2 item

6 Adanya lingkungan

belajar yang

kondusif 11 12 2 item

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa data hasil belajar siswa dan foto.

3. Teknik Analisis Data

(61)

50

Angket yang telah terkumpul dari tiap siswa dihitung perolehan skornya dan dianalisis menggunakan statistik kuantitatif dengan skala 1-4, dengan ketentuan: 1= Tidak pernah

2= Jarang 3= Sering 4= Selalu

Skor yang diperoleh setiap siswa kemudian dihitung menggunakan rumus:45

P =

x 100

Keterangan:

P= Nilai perolehan akhir angket setiap siswa f =Skor perolehan angket setiap siswa M =Skor maksimum angket

Setelah dihitung nilai perolehan setiap siswa, kemudian dihitung rata-rata tingkat motivasi belajar siswa seluruhnya dapat menggunakan rumus sebagai berikut:46

X =

Keterangan : X = nilai rata-rata

45

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),(Jakarta: Kencana, 2010),

hlm. 241.

46

(62)

51

∑x = jumlah semua skor siswa n = jumlah seluruh siswa

Setelah diketahui rata-rata tingkat motivasi belajar siswa seluruhnya, maka dapat dihitung prosentase ketuntasan motivasi belajar siswa, dihitung dengan menggunakan rumus:

p = 100%

Keterangan:

p : Prosentase ketuntasan motivasi belajar siswa

s : Jumlah siswa yang tuntas dalam aspek indikator motivasi (motivasi tinggi dan sangat tinggi)

n : banyak siswa

Hasil penelitian keseluruhan akan diklasifikasikan ke dalam bentuk penyekoran nilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria ketetapan hasil angket motivasi setiap siswa

No Kriteria Skor

1. Sangat Tinggi 86-100

2. Tinggi 76-85

3. Cukup 66-75

4. Rendah <66

b. Data Hasil Observasi Guru dan Siswa

(63)

52

= skor yang diperoleh

skor maksimal 100

Hasil penelitian keseluruhan akan diklasifikasikan ke dalam bentuk penyekoran nilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kriteria ketetapan hasil observasi guru dan siswa

No Kriteria Skor

1. Sangat baik 91-100

2. Baik 81-90

3. Cukup 71-80

4. Kurang 60-70

5. Sangat kurang < 60

Selain itu juga analisis data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang suasana pembelajaran serta fakta sesuai data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk mngetahui tingkat keberhasilan kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki proses pembelajaran di kelas.

Berikut indikator kinerja yang ditetapkan peneliti untuk mengukur keberhasilan penelitian ini:

Gambar

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow
Gambar 3.1 Diagram alur PTK model Kurt Lewin
Tabel 3.1 Kegiatan guru dalam RPP
 Tabel 3.2Pedoman wawancara guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Flowchart program keseluruhan pada pengenal kode morse di bagian laptop 2 ini akan menerima bunyi kode morse yang dihasilkan pada pembangkit kode morse pada laptop

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa Perangkat Lunak yang digunakan untuk Sistem Pencacah Radiasi ini dapat digunakan dengan baik, walaupun dalam hal ini masih

Pendekatan dengan menggunakan Kaidah ushul merupakan suatu cara untuk memahami suatu masalah yang dilihat dari sudut manfaat, sehingga dengan cara ini akan

[r]

Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan

korelasi terpaan media internal Telkom Tube dengan prestasi karyawan PT.

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi di kelas untuk melihat perubahan perilaku dan kemajuan belajar yang dialami siswa. Perilaku yang diamati antara lain: berapa orang

▸ Long sentences are also problematic in writing because, even if they are punctuated properly, they can be hard to read since readers often want a pause, and writers need to be