PENGGUNAAN TEORI KEKONGRUENAN
PAI}ATEORI BILANGAN
TESIS
0leh
SEKAR
SARI
06215109
Penggunaan
Teori
Kekongruenan
padaTeori Bilangan
oleh
: Sekar Sari(Di
bawah bimbinganI.
Made Amawa dan Haripamyu)RINGKASAN
Konsep
dan teori
kekongruenan pertamakali
diperkenalkan
oleh Karl
Friedrich
Gauss, dan tahun 1801 Gauss memperkenalkan kongruen dan moduluske
dalamteori
bilangan.
Pada teori bilangan modulus berarti adalah satuanukur
yang
digunakandalam
kongruen, sedangkan kongruenberarti dua angka
yangmemiliki
modulo yang sama.Tujuan
penelitian adalah
menentukan bagaimana penggunaan teori
kekongruenan pada
teori
bilangan.Masalah
teori
bilangan
terutama pada penyelesaian soal-soal olimpiadedapat
diselesaikan
dengan
menggunakanteori
kekongruenan
dengan
teori
pendukung
:
sifat-sifat
bilangan
bulat,
sifat-sifat
dan
teori
keterbagian
padabilangan bulat, pembagi
bersama terbesardan algoritma
pembagian,
relasiekuivalen.
Penelitian
ini
penulis
mulai dari
bulan
Januari2008
sampaibulan
Juli
2008.
Dalam melakukan penelitianini
penulis melakukan studi kepustakaan danmemulai dengan meninjau permasalahan, mengumpulkan
teori-teori
yang didapatsebagai penunjang
untuk
menyelesaikan danterakhir menarik kesimpulan
daripermasalahan
yang
telah dibahas.Adapun langkah kerja dari penelitian
ini
adalah :1.
Meninjau konsep-konsep dasar bilangan bulat.2.
Meninjau tentang teori kekongruenan.3.
Menyelesaikan masalah kekongruenan padateori
bilangan dengan teori-teori yang berhubungan dengan masalah tersebut.Hasil
pembahasan adalahbahwa
penyelesaian masalahteori
bilanganbanyak menggunakan
teori
kekongruenan, baik digunakan satu lemmauntuk
satuBAB.
I
PEI\IDAHIJLUAIY
1.1
Latar
Belakang PermasalahanKonsep
dan
teori
kekongruenan
pertama
kali
diperkenalkan
olehmatematikawan Jerman
yaitu
Karl
Friedrich
Gauss (1777-
1855) dalam diskusiaritmatikanya.
Menurut
catatan sejarah, Gauss memperkenalkankongruen
danmodulus ke dalam teori bilangan tahun
1801.
KataModulus
(jamaknya
moduli)
dalam bahasa
latin
berarti
suafuukuran
atau satuanukur.
Padateori
bilanganmodulus
adalah satuanukur
yang digunakan dalamkongruen. Lebih
tepatnya,mengukur sesuatu menurut siklus panjangnya, sepadan dengan
modulus.
Sebagaicontoh,
waktu
padajam
diukur
dengansiklus panjang 12,
sehingga
disebutmodulus
12.
Hat', dalam satu minggu terdapat 7handisebut
dengan modulus 7.Kata
Kongruen berasaldari
bahasalatin
yang
berarti
menyetujui
ataubersesuaian. Dalam
geometri,
kongruen
berarti
bahwa
ketika satu
bangundilapiskan pada bagian atas bangunan yang
lain,
maka kedua bangrrnanitu
persissama.
Dalam
teori
bilangan
arti
kongruen adalah
dua angka yang memiliki
modulo yang sama. Sebagai contoh 17 kongruen
dengan 2 modulo 5 , berarti
17dikurang 2 habis dibagi 5 ( atau" modulus") 5.
Di
dalam bahasa sehari-hari, sisa berarti"jumlah
yangkecil
setelah bagian yangutama dihabiskan".
Pada perkembangannya
teori
kekongruenan banyak digunakan dalam1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah,
maka
rumusan masalah
padapenelitian
ini
adalah"Apa
saja kegunaan Teori Kekongruenan pada teori bilangan.1.3
Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini di
harapkan dapat
memberikan
sumbangan terhadapperkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
untuk
menambah wawasan
tentangmenyelesaikan masalah
pada
teori
bilangan dengan
menggunakan
teorikekongruenan terutam a padapenyelesaian soal- soal olimpiade.
1.4
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui penggunaan
TeoriBAB
V
KESIMPI]LAN DAN
SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah dibahas beberapa masalah
teori
bilangan
dengan menggunakanteori kekongruenan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut
:l.
Penyelesaian masalahteori
bilangan pada umumnya banyak menggunakanteori
kekongruenan.2.
Penyelesaian masalahteori
kekongruenan padateori
bilangan ada
kalanyadapat diselesaikan dengan menggunakan satu
lemma
saj4
dan
ada kalanyadiselesaikan dengan menggunakan gabungan beberapa lemma.
5.2
Saran - saranPada
penelitian
ini
penulis hanya
membahas pengunaan
teorikekongruenan
pada
teori
bilangan.
Untuk
itu
penulis menyarankan
agarpengguna€Ln
teori
kekongruenanini
dapatlebih
dikembangkanlagi.
Mungkin
untuk peneliti
selanjutnya dapat
mengali lebih dalam
lagi
tentang
masalahDAIITAIT
PUSTAKA
Aitken,
wayne.l992.
cal
state.
San
Marcos.
cA
92096.USA. fhttp ://www.cs.berkeley.edufwkahanl\4athH90/).
fuifin,
A.2000. Aljabar.
Bandung:ITB
Budhi,S.wono.
2003. Langkah Awal Menuju keolimpiade.
:Ricardo.
JakartaFrakleigh, J.B. 1994.
Afirst
Course in AbstractAlgebra.:
Addison.New
york
Herstein,
I.N.
1997. Topics in Algebra.M.Burton,
David.
1980. Elementary
Number Theory
:Allyn
and
BaconInc.Boston.
LondonNikenasih dan
Gunarto. 2007. Panduan Menguasai
Soal
-
soal