• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pusat Pendidikan Dasar Dan Terapi Anak Cerebral Palsy Dengan Konsep Outbond Di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Pusat Pendidikan Dasar Dan Terapi Anak Cerebral Palsy Dengan Konsep Outbond Di Bandung."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

(2)

iii

ABSTRACT

(3)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI LEMBAR IZIN PUBLIKASI

RIWAYAT HIDUP

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang……… 1

1.2Gagasan Perancangan………. 2

1.3Identifikasi Masalah……… 3

1.4Tujuan Perancangan……… 3

1.5Sistematika Penulisan………. 4

BAB II LANDASAN TEORI ANAK CEREBRAL PALSY DAN FASILITAS PENDUKUNGNYA 2.1 Tuna Daksa 2.1.1 Pengertian Tuna Daksa………. 5

2.1.2 Klasifikasi Tuna Daksa 2.1.2.1Kelainan Pada Sistem Serebral……….7

2.1.2.2Kelainan Pada Sistem Otot dan Rangka………..13

2.1.3 Karakteristik Anak Cerebral Palsy……….15

(4)

v

2.2.2.1 Program Terapi………. 18

2.2.2.1.1 Terapi Medis……….. 18

2.2.2.2Peralatan Terapi……… 22

2.3Standar Perancangan Teknis dan Standar Ergonomi Anak Cerebral Palsy pada Lingkup Sekolah Luar Biasa dan Terapi……… 30

2.3.1 Perancangan Fasilitas Sekolah Luar Biasa………. 32

2.3.1.1 Standar Ergonomi Gerak Anak Penyandang Cerebral Palsy. 32 2.3.2 Standar Ergonomi Sirkulasi Anak Penyandang Cerebral Palsy Dalam Ruangan………...35

2.4Furniture Pendukung dalam Aktivitas Belajar untuk Anak Cerebral Palsy………. 40

2.5 Teori Warna yang Berkaitan dengan Psikologis anak Cerebral Palsy…... 42

BAB III ANALISA PUSAT PENDIDIKAN DASAR DAN TERAPI ANAK CEREBRAL PALSY 3.1Deskripsi Proyek 3.1.1 Deskripsi Lokasi………... 43

3.1.1.1Analisis Lokasi………. 47

3.1.2 Deskripsi Fungsi………... 47

3.1.3 Deskripsi User……….. 48

3.2Site dan Building Analisis 3.2.1 Site Analysis………. 49

3.2.2 Building Analysis………..52

3.3Programming 3.3.1 Kebutuhan Ruang………. 55

3.3.2 Flow Activity 3.3.2.1Flow Activity Siswa Cerebral Palsy………. 60

3.3.2.2Flow Activity Orang Tua Cerebral Palsy………. 60

3.3.2.3Flow Activity Pasien Cerebral Palsy……… 61

3.3.2.4Flow Activity Guru………... 61

3.3.2.5Flow Activity Therapist……….………... 62

(5)

vi

YPAC Mustang……… 64

3.4.3 Foto Survei SLB Mustang……… 66

BAB IV PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DASAR DAN TERAPI ANAK CEREBRAL PALSY DENGAN KONSEP OUTBOUND DI BANDUNG 4.1 Tema dan Konsep 4.1.1 Tema………68

4.1.2 Konsep 4.1.2.1 Konsep Umum……… 69

4.1.2.2 Konsep Bentuk………... 72

4.1.2.3 Konsep Pencahayaan 4.1.2.3.1 Pencahayaan Alami………. 72

4.1.2.3.2 Pencahayaan Buatan……… 72

4.1.2.4 Konsep Penghawaan 4.1.2.4.1 Penghawaan Alami……….. 74

4.1.2.4.2 Penghawaan Buatan……….74

4.1.2.5 Konsep Keamanan……….. 75

4.1.2.6 Konsep Warna……… 76

4.1.2.7 Konsep Material………. 77

4.2 Zoning dan Blocking……….……… 80

4.3 Perancangan Pusat Pendidikan Dasar dan Terapi Anak Cerebral Palsy dengan Konsep Outbound di Bandung 4.3.1 Site Plan……….. 81

4.3.2 Denah General 4.3.2.1 Denah General Lantai Satu………. 82

4.3.2.2 Denah General Lantai Dua………. 83

4.3.2 Potongan General 4.3.2.1 Potongan General A-A’……….. 83

4.3.2.1 Potongan General B-B’……….. 84

4.3.3 Perancangan Khusus 4.3.3.1 Laboratorium computer, kelas, lobby, klinik, fisioterapi 4.3.3.1.1 Layout Furniture Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi………. 84

(6)

vii

Klinik dan Fisioterapi………. 85

4.3.3.1.3 Ceiling Plan Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi………. 85

4.3.3.1.4 Potongan Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi………. 86

4.3.3.1.5 Perspektif Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi………. 86

4.3.3.2 Perpustakaan dan Kelas Masak 4.3.3.2.1 Layout Furniture Perpustakaan dan Kelas Masak…. 90 4.3.3.2.2 Pola Lantai Perpustakaan dan Kelas Masak………... 90

4.3.3.2.3 Ceiling Plan Perpustakaan dan Kelas Masak………. 91

4.3.3.2.4 Potongan Perpustakaan dan Kelas Masak………….. 91

4.3.3.2.5 Perspektif Perpustakaan dan Kelas Masak…………. 92

4.3.3.3 Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik 4.3.3.3.1 Layout Furniture Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik……… 93

4.3.3.3.2 Pola lantai Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik…… 93

4.3.3.3.3 Ceiling Plan Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik….. 94

4.3.3.3.4 Potongan Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik……... 94

4.3.3.3.5 Perspektif Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik…….. 95

4.3.3.4 Toilet dan Kantin 4.3.3.4.1 Layout Furniture Toilet dan Kantin………... 98

4.3.3.4.2 Pola Lantai Toilet dan Kantin……… 98

4.3.3.4.3 Ceiling Plan Toilet dan Kantin……….. 99

4.3.3.4.4 Potongan Toilet dan Kantin………... 99

4.3.3.4.5 Perspektif Toilet dan Kantin……… 99

4.3.4 Detail Furniture………. 101

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan………. 103

5.2 Saran……….. 105

(7)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Activities of Daily Living………..………. 6

Gambar 2.2 Celebral Palsy Golongan Ringan……….. 8

Gambar 2.3 Celebral Palsy Golongan Sedang………. 8

Gambar 2.4 Celebral Palsy Golongan Berat………. 9

Gambar 2.5 Monoplegia……… 9

Gambar 2.6 Hemiplegia……… 9

Gambar 2.7 Paraplegia………. 10

Gambar 2.8 Quadriplegia………. 10

Gambar 2.9 Jenis Kecacatan Menurut Tipografinya……… 10

Gambar 2.10 Spastik………. 11

Gambar 2.11 Athetoid………... 12

Gambar 2.12 Ataxia……….. 12

Gambar 2.13 Rigid……… 13

Gambar 2.14 Poliomylitis……….. 14

Gambar 2.15 Muscle Dystrophy……… 14

Gambar 2.16 Program Latihan Terapi Medis 1………. 18

Gambar 2.17 Program Latihan Terapi Medis 2………. 19

Gambar 2.18 Program Latihan Terapi Medis 3………. 19

Gambar 2.19 Program Latihan Terapi Medis 4………. 19

Gambar 2.20 Lay-out Ruang Fisioterapi………... 20

Gambar 2.21 Fisioterapi……… 20

Gambar 2.22 Terapi Latihan Fisioterapi………... 21

Gambar 2.23 Hydrotherapy………... 22

Gambar 2.24 Terapi Cahaya (snoezelen)………..… 22

Gambar 2.25 Terapi Okupasi……… 23

Gambar 2.26 Lay-out Ruang Terapi Okupasi………... 24

Gambar 2.27 Terapi Musik………... 24

Gambar 2.28 Terapi Wicara……….. 25

Gambar 2.29 Parallel Bars………... 25

Gambar 2.30 Steps………. 26

Gambar 2.31Trampoline………... 26

(8)

ix

Gambar 2.33 Multy Exercise Therapy Unit………...………... 26

Gambar 2.34 Ball………..…… 27

Gambar 2.35 Infrared Lamp……….. 27

Gambar 2.36 Ped-o-Cycle………. 27

Gambar 2.37 Tilt Table………. 27

Gambar 2.38 Suspension Frame……….……….. 28

Gambar 2.39 Shoulder Wheel……….……... 28

Gambar 2.40 Pulley Weight……….. 28

Gambar 2.41 Matras……….. 28

Gambar 2.42Ball………..…. 29

Gambar 2.43 Blocks…………..……… 29

Gambar 2.44 3D Puzzle………. 29

Gambar 2.45 Cermin………. 30

Gambar 2.46 Kartu Abjad………. 30

Gambar 2.47 Earphone………...…….. 30

Gambar 2.48 Standar Dimensi Jarak Sirkulasi Kursi Roda……….. 32

Gambar 2.49 Standar Sirkulasi Putaran Minimal Kursi Roda……….. 32

Gambar 2.50 Standar Jarak Minimal Pengguna Penopang Badan……… 32

Gambar 2.51 Standar Jarak Minimal Pengguna Penopang Badan……… 33

Gambar 2.52 Standar Sudut Kemiringan Ramp………... 33

Gambar 2.53 Standar Ketinggian Handrail untuk Anak………... 33

Gambar 2.54 Standar Ketinggian Handle Pintu untuk Anak Cerebral Palsy..………… 34

Gambar 2.55 Standar Ketinggian Platform untuk Anak………... 34

Gambar 2.56 Standar Ketinggian Alat Bermain untuk Anak Cerebral Palsy…………. 34

Gambar 2.57 Standar Dimensi Ruang Duduk Penyandang Cerebral Palsy……….…… 35

Gambar 2.58 Standar Ketinggian Meja untuk Anak Cerebral Palsy……… 35

Gambar 2.59 Standar Ketinggian Rak untuk Anak Cerebral Palsy………. 36

Gambar 2.60 Standar Dimensi Toilet……… 36

Gambar 2.61 Standar Dimensi Kamar Mandi………... 37

Gambar 2.62 Standar Ketinggian Wastafel untuk Anak Cerebral Palsy Berdasarkan Usia………. 37

Gambar 2.63 Standar Ketinggian Cermin Dinding untuk Anak Cerebral Palsy……..… 37

Gambar 2.64 Standar Lebar Lorong untuk Anak Cerebral Palsy………. 38

(9)

x

Gambar 2.66 Standar Dimensi Ruang Examinition and Treatment Room…….……….. 39

Gambar 2.67 Standar Dimensi Ruang Whirpool………... 39

Gambar 2.68 Kursi Standar untuk Anak Cerebral Palsy………..……… 40

Gambar 2.69 Kursi Roda untuk Anak Cerebral Palsy…..……… 40

Gambar 2.70 Prone Board……… 41

Gambar 2.71 Meja Celebral Palsy…..……….. 41

Gambar 3.1 Façade BPK Penabur Jalan Bahureksa No.26 Bandung……….. 44

Gambar 3.2 Bangunan Baru Bergaya Moderen yang Terletak di Bagian Tengah Gedung Lama………. 44

Gambar 3.3Ramp………...……… 45

Gambar 3.4 Kolam Renang………... 45

Gambar 3.5 Lobby……….………...………. 46

Gambar 3.6 Lorong……….. 46

Gambar 3.7 Desain Ruang Kelas……….. 46

Gambar 3.8 Ruang Kebaktian………... 46

Gambar 3.9 Ruang Olahraga di Lantai 2………... 46

Gambar 3.10 Perpustakaan……… 46

Gambar 3.11 Pencitraan Lokasi BPK Penabur Jalan Bahureksa No.26 Bandung……… 47

Gambar 3.12 Site Analysis BPK Penabur Jalan Bahureksa No.26 Bandung……… 49

Gambar 3.13 Building Analysis BPK Penabur Jalan Bahureksa No.26 Bandung……… 52

Gambar 3.14 Flow Activity Siswa Cerebral Palsy……….………... 60

Gambar 3.15 Flow Activity Orang Tua Cerebral Palsy………..……….. 60

Gambar 3.16 Flow Activity Pasien Cerebral Palsy……….……….. 61

Gambar 3.17 Flow Activity Guru……….. 61

Gambar 3.18 Flow Activity Therapist………..………. 62

Gambar 3.19 Layout Kantor YPAC Taman Sari………... 64

Gambar 3.20 Layout SLB YPAC Mustang……….. 65

Gambar 3.21 Façade…….………...………. 66

Gambar 3.22 Ruang TU………... 66

Gambar 3.23 Lorong 1……….. 66

Gambar 3.24 Lorong 2……….. 66

Gambar 3.25 Ruang Fisioterapi……… 66

(10)

xi

Gambar 3.27 Ruang Terapi Musik….………... 67

Gambar 3.28 Ruang Kelas………... 67

Gambar 4.1 Permainan Outbound………. 69

Gambar 4.2 Elemen Tali pada Dinding………. 70

Gambar 4.3 Suasana Lobby……….……….. 70

Gambar 4.4 Suasana Perpustakaan……… 71

Gambar 4.5 Suasana Koridor……… 71

Gambar 4.6 Suasa Kelas……… 71

Gambar 4.7 Konsep Bentuk……….. 72

Gambar 4.8 Konsep Pencahayaan Alami……….. 72

Gambar 4.9 Konsep Pencahayaan Buatan………. 73

Gambar 4.10 Lampu TL……… 73

Gambar 4.11 Lampu SL………... 73

Gambar 4.12 Lampu spot LED……….………… 73

Gambar 4.13 Konsep Penghawaan Alami……….73

Gambar 4.14 Konsep Penghawaan Buatan………... 74

Gambar 4.15 AC Split……… 74

Gambar 4.16 Smoke Detector……….………... 75

Gambar 4.17 Fire Extinguisher…….……… 75

Gambar 4.18 Hydrant……… 75

Gambar 4.19 Handrail………...………... 76

Gambar 4.20 Kursi Cerebral Palsy………..………. 76

Gambar 4.21 Multiplex………. 77

Gambar 4.22 HPL………..…... 77

Gambar 4.23 Gypsum………...………. 77

Gambar 4.24 Cat Tembok………. 78

Gambar 4.25 Granit Tile Motif Kayu……… 78

Gambar 4.26 Pine Wood Board………….………... 78

Gambar 4.27 Acrylic………...……….. 78

Gambar 4.28 Acrylic Bening………. 79

Gambar 4.29 Iron Hollow………. 79

Gambar 4.30 Resin………...………. 79

(11)

xii

Gambar 4.32 Vynil………...……….. 80

Gambar 4.33 Cat Tekstur……….. 80

Gambar 4.34 Zoning dan Blocking Lt.1………..………. 80

Gambar 4.45 Zoning dan Blocking Lt.2………..………. 81

Gambar 4.36 Site Plan………...………... 81

Gambar 4.37 Denah General Lantai Satu……….. 82

Gambar 4.38 Denah General Lantai Dua……….. 83

Gambar 4.39 Potongan General A-A’………... 83

Gambar 4.40 Potongan General B-B’………... 84

Gambar 4.41 Layout Furniture Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi 84 Gambar 4.42 Pola Lantai Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi…….. 85

Gambar 4.43 Ceiling Plan Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi…… 85

Gambar 4.44 Potongan Ruang Komputer, Kelas, Lobby, Klinik dan Fisioterapi……… 86

Gambar 4.45 Perspektif Ruang Komputer……… 86

Gambar 4.46 Perspektif Kelas Cerebral Palsy………. 87

Gambar 4.47 Perspektif Lobby……….………. 87

Gambar 4.48 Perspektif Ruang Tunggu Klinik………. 88

Gambar 4.49 Perspektif Ruang Fisioterapi………... 89

Gambar 4.50 Layout Furniture Perpustakaan dan Kelas Masak……….. 90

Gambar 4.51 Pola Lantai Perpustakaan dan Kelas Masak……… 90

Gambar 4.52 Ceiling Plan Perpustakaan dan Kelas Masak……….. 91

Gambar 4.53 Potongan Perpustakaan dan Kelas Masak………... 91

Gambar 4.54 Perspektif Perpustakaan……….. 92

Gambar 4.55 Perspektif Kelas Masak………... 92

Gambar 4.56 Layout Furniture Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik……… 93

Gambar 4.57 Pola Lantai Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik………. 93

Gambar 4.58 Ceiling Plan Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik………... 94

Gambar 4.59 Potongan Terapi Okupasi, Cahaya dan Musik……… 94

Gambar 4.60 Perspektif Terapi Okupasi Tampak 1……….. 95

Gambar 4.61 Perspektif Terapi Okupasi Tampak 2……….. 96

Gambar 4.62 Perspektif Terapi Cahaya……… 96

Gambar 4.63 Perspektif Terapi Musik……….. 97

Gambar 4.64 Layout Furniture Toilet dan Kantin……… 98

(12)

xiii

Gambar 4.66 Ceiling Plan Toilet dan Kantin………... 99

Gambar 4.67 Potongan Toilet dan Kantin………. 99

Gambar 4.68 Perspektif Toilet……….. 99

Gambar 4.69 Perspektif Kantin………. 100

Gambar 4.70 Perspektif Koridor………... 100

Gambar 4.71 Kursi Cerebral Palsy………..………. 101

Gambar 4.72 Meja Cerebral Palsy……….……….. 102

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Peralatan Fisioterapi……….. 25

Tabel 2.2 Peralatan Terapi Okupasi……….. 29

Tabel 2.3 Peralatan Terapi Wicara……… 30

Tabel 2.4 Teori Warna……….. 42

Tabel 3.1 Tabel Aktivitas User……….……… 48

Tabel 3.2 Site Analysis………...………... 50

Tabel 3.3 Building Analysis……….. 52

Tabel 3.4 Kebutuhan Ruang………. 55

Tabel 4.1 Studi Image………... 70

Tabel 4.2 Jenis Lampu……….. 73

Tabel 4.3 Faktor-Faktor Penunjang Keamanan……… 75

Tabel 4.4 Tabel Konsep Warna………. 76

Tabel 4.5Tabel Konsep Material………... 77

DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Struktur Organisasi Kantor YPAC Taman Sari………... 64

Bagan 3.2 Struktur Organisasi SLB YPAC Mustang………... 65

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Anak penyandang cerebral palsy di Indonesia jumlahnya semakin meningkat tiap tahunnya. Penambahan jumlah tersebut biasanya diakibatkan oleh terganggunya sistem saraf pusat di otak ataupun di tulang belakang. Jumlah penderita cerebral palsy di Indonesia tidak sebanding dengan fasilitas pendidikan yang disediakan. Misalnya di kota Bandung, jumlah penyandang cerebral palsy mencapai 2.491 jiwa, sedangkan fasilitas yang tersedia di kota Bandung hanyalah 129 tempat. Sehingga tidak jarang para penderita cerebral palsy tidak mendapatkan penangan yang tepat untuk mengembangkan dirinya agar menjadi lebih mandiri dan lebih baik.

Para penderita cerebral palsy umumnya sulit diterima di dalam lingkungan sosialnya. Mereka seakan-akan terasa tertolak yang diakibatkan dari tingkah laku mereka yang sedikit berbeda dari anak pada umumnya dan keterbatasan gerak yang mereka miliki, padahal penderita cerebral palsy memerlukan kasih sayang, perhatian, dan penerimaan yang lebih dari lingkungan sekitarnya.

(14)

2 melakukan terapi-terapi yang dapat menunjang kemandirian dirinya agar dapat menjadi lebih baik ketika dia melakukan kegiatan pribadinya.

Para penderita cerebral palsy pun memerlukan tempat khusus untuk belajar, misalnya bersekolah di sekolah luar biasa. Apabila para penderita cerebral palsy bersekolah di sekolah umum, mereka cenderung tertekan dan sulit mengejar pelajaran yang dilakukan secara umum, apalagi mendapat tekanan dari orang-orang normal lainnya. Sehingga mereka cenderung menutup diri dari pergaulan.

Perasaan tertekan tersebut, bila berkepanjangan akan berakibat buruk pada jiwa penderita cerebral palsy. Mereka akan memiliki perasaan yang rendah diri dan merasa tidak berguna. Para penderita cerebral palsy pun memerlukan penanganan khusus dalam hal kejiwaan selain melakukan terapi.

Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu tempat yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan terapi untuk para penderita cerebral palsy agar mereka bisa tumbuh menjadi manusia yang lebih baik dan meminimalisasikan ketergantungan pada orang lain. Selain mereka menjadi lebih baik dalam hal fisiknya juga dalam hal kejiwaannya. Mereka akan memiliki perasaan semakin berguna dalam mengerjakan kegiatannya secara mandiri.

1.2Gagasan Perancangan

Gagasan perancangan dilakukan dengan pemilihan fungsi perancangan yang ditujukan bagi anak-anak usia sekolah dasar yang mengalami gangguan fisik yang membuat mereka memiliki keterbatasan dalam gerak. Pemilihan usia sekolah dasar bagi pusat pendidikan dan terapi anak cerebral palsy, dikarenakan anak pada usia sekolah dasar merupakan tahap awal bagi kehidupan bersosialisasi mereka. Pada usia sekolah dasar, pelajaran yang diberikan dapat lebih mudah diserap oleh anak-anak tersebut, sehingga mereka dapat belajar menjadi anak yang lebih mandiri.

Peletakan fungsi pusat pendidikan dasar dan terapi untuk anak cerebral palsy, menggunakan sebuah bangunan sekolah. Bangunan sekolah ini terletak di Jalan Bahureksa No.26 Bandung. Bangunan sekolah ini terdiri dari dua lantai, selain itu pada bangunan ini disedialan fasilitas berupa ramp, kolam renang dan taman yang sangat berguna sebagai media pendukung dan dapat memberi kemudahan kepada anak-anak cerebral palsy dalam melakukan aktivitasnya dan pengembangan kemandiriannya.

Perancangan fungsi pusat pendidikan dasar dan terapi untuk anak cerebral palsy ini, akan menyediakan fasilitas yang lengkap untuk mendukung anak-anak penyandang cerebral

(15)

3 sampai kelas 6 SD, tempat terapi yang lengkap, dapat digunakan oleh anak-anak yag bersekolah disini ataupun yang berasal dari luar sekolah.

Bangunan ini terletak di dekat pusat kota Bandung, pada sekitar bagunan sekolah ini terletak pusat perbelanjaan pakaian seperti Factory Outlet dan terdapat pula kumpulan sekolah-sekolah umum lainnya. Walaupu letak bangunan ini dekat dengan pusat kota, jalan di depannya cenderung sepi sehingga suasananya terkesan tenang. Faktor-faktor tersebut dapat mendukung anak cerebral palsy dalam bertumbuh, baik secara fisik maupun psikologisnya.

.

1.3Identifikasi Masalah

Anak-anak penyandang cerebral palsy dengan usia sekolah dasar menjadi mayoritas

user dalam perancangan fasilitas publik. Fasilitas publik yang dianggap memegang peranan

cukup penting dalam membantu anak-anak penyandang cerebral palsy ini adalah pusat terapi dan sekolah. Fasilitas publik ini akan dirancang bersamaan dalam perancangan pusat terapi dan edukasi ini.

Anak-anak dengan keterbatasan fisik memerlukan fasilitas yang berbeda dengan anak yang tidak memiliki masalah dengan fisiknya. Mereka memerlukan sarana-sarana penunjang yang lebih memudahkan mereka untuk beraktivitas agar menjadi lebih mandiri.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membagi batasan-batasan masalah tersebut menjadi dua, yaitu berdasarkan masalah fisik dan masalah no fisik.

Dibawah ini merupakan rumusan masalah berdasarkan fisik, yaitu:

1a.Bagaimanakah menyelaraskan penggabungan desain interior fasilitas terapi untuk anak

cerebral palsy dengan sekolah luar biasa dalam satu gedung?

1b.Bagaimana membuat perancangan yang baik untuk pusat pendidikan dasar dan terapi anak penyandang cerebral palsy agar dapat meningkatkan daya rangsangan anak untuk dapat bergerak sehingga dapat menunjang kemandirian dirinya?

Dibawah ini merupakan rumusan masalah berdasarkan no-fisik, yaitu:

2. Bagaimana penerapan desain interior yang sesuai bagi kebutuhan anak cerebral palsy sehingga dapat menumbuhkan rasa kepercayaan orang tua untuk menyekolahkan dan menterapi anaknya di tempat ini?

1.4Tujuan Perancangan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, memiliki tujuan sebagai berikut: 1a. Menyelaraskan penggabungkan fasilitas yang mendukung aktivitas anak-anak

(16)

4 1b. Merancangan sebuah pusat pendidikan dan terapi anak penyandang cerebral palsy

yang dapat meningkatkan daya rangsangan anak untuk dapat bergerak sehingga dapat menunjang kemandirian dirinya

2. Merancangan sebuah pusat pendidikan dan terapi anak penyandang cerebral palsy yang baik secara ergonomis, keamanan dan sirkulasi yang tepat agar memberikan rasa nyaman dan tenang pada anak-anak dan orang tua ketika sedang beraktivitas di sekolah maupun pada saat di terapi.

1.5Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang, gagasan perancangan, tujuan perancangan , manfaat perancangan, dan sistematika penulisan

Bab II merupakan kumpulan literatur yang dikumpulkan oleh penulis untuk menjabarkan cerebral palsy, karakteristik penyandang cerebral palsy, fasilitas pendidikan dan terapi yang dibutuhkan oleh penyandang cerebral palsy, juga standar ergonomi yang tepat bagi penyandang cerebral palsy.

Bab III merupakan analisa perancangan, yang teridiri dari objek perancangan, deskripsi objek studi, deskripsi fungsi, deskripsi user, site dan building analysis,

programming ruang dan survey sejenis.

Bab IV merupakan penjabaran tema dan konsep, perancangan objek studi bagi anak

cerebral palsy yang digabungkan dengan konsep outbound yang sesuai dengan karakteristik

anak cerebral palsy, juga menampilkan dan menjelaskan mengenai perancangan desain Pusat Pendidikan Dasar dan Terapi bagi Anak Cerebral Palsy dengan Konsep Outbound di Bandung

(17)

103 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam proses perancangan pusat pendidikan dasar dan terapi bagi anak cerebral palsy, penulis membuat suatu simpulan pemecahan masalah yang dilakukan berdasarkan pembagian dua buah analisis dari dua aspek, aspek-aspek tersebut adalah aspek fisik dan no-fisik.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek fisik dapat dikaitkan dengan identifikasi masalah yang terdapat pada point 1a dan 1b, diantaranya adalah:

o Penggabungkan fungsi sekolah dan terapi, dipisah dengan cara melakukan pembagian fungsi ruangan tersebut kedalam zoning dan blocking yang jelas. Pembagian tersebut dapat dilihat pada:

• Bagian kiri bagunan lantai satu digunakan sebagai fasilitas terapi

• Bagian tengah dan kanan bagunan lantai satu digunakan sebagai fasilitas sekolah.

(18)

104 o Pusat pendidikan dasar dan terapi bagi anak cerebral palsy dirancang untuk

menunjang kemandirian siswanya dengan tetap memperhatikan standar-standar keamanan, kemudahan jangkauan, dan jalur sirkulasi yang terarah.

Terdapat ketinggian handrail yang secara ergonomis tepat untuk anak, yaitu dengan ketinggian 75cm.

Peletakan furniture yang mudah dijangkau anak cerebral palsy yang bisa berjalan ataupun yang menggunakan kursi roda. Ketinggian furniture yang ditujukan untuk mereka memiliki ketinggian maksimal, yaitu 120 cm.

Jalur sirkulasi yang lebih dari cukup untuk anak cerebral palsy yang menggunakan kursi roda, yaitu 150 cm untuk satu jalur kursi roda.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek no-fisik dapat dikaitkan dengan identifikasi masalah yang terdapat pada point 2 dan penerapan konsep outbound yang digunakan pada perancangan ini, diantaranya adalah:

o Perancangan interior telah menunjang anak cerebral palsy dari segi keamanan, kemudahan dan kepercayaan dari sudut pandang orang tua, berikut adalah penerapannya:

 Bentuk:

Bentuk yang digunakan pada dasarnya berbentuk lingkaran. Penerapan bentuk ini terinspirasi dari bentuk jembatan pada outbound yang diterapkan pada bentuk pola lantai dan meja belajar. Penerapan bentuk lingkaran ini dilakukan untuk memberikan kesan keakraban dan pengawasan yang penuh dari guru sebagai pengawas dari segala pusat pembelajaran di kelas.

 Keamanan:

Penggunakan furniture yang tidak bersudut tajam sehingga memberikan keamanan bagi anak cerebral palsy untuk tidak terbentur.

Penggunaan haindrail yang dijadikan sebagai alat bantu berjalan bagi anak

cerebral palsy, penggunaan tali tambang pada handrail memberikan kesan

aman, lentur tetapi tetap kuat.Handrai tersebut terinspirasi pada permainan

outbound. • Warna:

(19)

105 nyaman, dan tenang bagi anak. Sedangkan untuk warna pendukung terdiri dari warna merah, orange dan kuning, secara psikolis warna-warna tersebut memberikan rasa berani, bersemangat, kuat, mandiri, ceria, kreatif dan dapat menarik perhatian anak. Warna-warna tersebut biasanya terdapat pada suasana lingkukangan outbound yang juga tepat untuk mendukung anak

cerebral palsy. • Material

Lantai pada perancangan ini menggunakan vynil, material vynil sangat tepat bagi pengguna kursi roda karena bahannya yang tahan gesek dan tidak licin sehingga meminimalisasi luka akibat kecelakan terpeleset atau terjatuh sehingga dapat dijadikan nilai tambah bagi kepercayaan dari orang tua. Warna dan motif vynil disesuaikan dengan suasana pada

outbound.

 Penggunaan material lainnya yang bebas dari bau atau racun, seperti penggunan material cat yang terbuat dari senyawa water based.

Konsep “outbound” diterapkan dalam desain dengan harapan menghadirkan kesan suasana bermain pada saat melakukan aktivitas outbound.

Konsep “outbound” bertujuan untuk meningkatkan motivasi anak cerebral palsy untuk selalu belajar bergerak.

• Warna-warna yang digunakan adalah warna yang berkesan natural dan hangat (hijau, coklat, dan biru) dengan penambahan warna cerah sebagai aksen (merah, kuning dan orange) untuk memberikan kesan ceria dan bersemangat di dalam ruang.

5.2 Saran

Berdasarkan dari seluruh analisis dan data yang telah terkumpul, penulis memberikan berbagai saran yang diharapkan dapat bermanfaat, diantaranya adalah:

(20)

106

(21)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DASAR

DAN TERAPI ANAK CEREBRAL PALSY DENGAN

KONSEP OUTBOUND DI BANDUNG

Laporan Tugas Akhir Diajukan sebagai Persyaratan Akademik

untuk Mengambil Mata Kuliah Mayor Desain Interior VI

Disusun oleh:

Isabelle Noveline 0763010

Dosen Pembimbing: Yuanita Setyoningrum, M.Ds

Shirly Nathania, S.Sn

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FALKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(22)

LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DASAR DAN TERAPI ANAK

CEREBRAL PALSY DENGAN KONSEP OUTBOUND DI BANDUNG

Dengan ini, saya menyatakan bahwa isi CD-ROM Laporan Tugas Akhir sama dengan hasil revisi akhir

Bandung, 14 Juni 2011

(Isabelle Noveline) 0763010

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Yunita Setyoningrum, M. Ds Shirly Nathania S., S.Sn

NIK: 630007 NIK: 630061

Mengetahui,

Ketua Jurusan S1 Desain Interior

(23)

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FALKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

____________________________________________________________________

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Isabelle Noveline NRP : 0763010

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dengan judul: ”PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DASAR DAN TERAPI ANAK

CEREBRAL PALSY DENGAN KONSEP OUTBOUND DI BANDUNG”

Adalah hasil pekerjaan saya sendiri, mulai dari pemilihan objek perencanaan, konsep, dan penulisan laporan ini. Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya. Demikianlah pernyataan ini saya buat.

Bandung, 14 Juni 2011

(24)

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FALKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

____________________________________________________________________

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PERANCANGAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Isabelle Noveline NRP : 0763010

Dengan ini, saya menyatakan bahwa:

1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti non-ekslusif atas laporan tugas akhir saya yang berjudul ”PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DASAR DAN TERAPI ANAK CEREBRAL PALSY DENGAN KONSEP OUTBOUND DI BANDUNG”

2. Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihkan mediakan/ mengalih formatkan, mengelola data bentuk pangkalan data (database), mendstribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.

Bandung, 14 Juni 2011 Yang menyatakan,

(25)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan sebaik-bainya.

Laporan tugas akhir ini dibuat dan disusun sebagai persyaratan Mayor Desain Interior tahun ajaran 2010/2011 dengan judul “Perancangan Pusat Pendidikan Dasar dan Terapi Anak Cerebral Palsy dengan konsep Outbound di Bandung:. Dalam laporan tugas akhir ini, penulis banyak mencari data dan literatur yang berhubungan dengan karakteristik anak cerebral palsy, standar ergonomic anak penyandang cacat yang dipergunakan sebagai acun dalam perancangan ini.

Dalam laporan tugas akhir ini, ditemukan beberapa kendala seperti sulitnya mencari data mengenai sistem pendidikan yang tepat bagi anak cerebral palsy, selain itu berusaha memahami mengenai karakteristik anak cerebral palsy agar mendapatkan penanganan yang tepat, baik dari segi pendidikan dan terapi

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini, terutama kepada:

1. Bapak Gai Suharja, selaku Dekan FSRD Maranatha

2. Bapak Krismanto Kusbiantoro, selaku kepala jurusan desain interior Maranatha.

3. Ibu Yunita Setyoningrum dan Ibu Shirly Nathania selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan pengarahan dalam menyusun penyusunan tugas akhir ini.

4. Pengurus perpustakanaan Universitas Kristen Maranatha, pengurus perpustakaan ITB jurusan FSRD, guru-guru dari YPAC yang telah memberikan informasi mengenai sekolah luar biasa.

Semoga karya tulis ini dapat menjadi referensi dalam Perancangan Pusat Pendidikan Dasar dan Terapi Anak Cerebral Palsy bagi masyarakat luas. Dalam penulisan laporan ini penulis merasakan adanya suatu kekurangan, oleh karena itu, penulis dengan hati lapang dan terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca. Demikianlah pengantar ini dibuat.

(26)

107

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira W.A., Sulasmi.2002.Warna Teori Kreativitas dan Penggunaannya edisi ke-2. Bandung: Penerbit ITB

John V.Basmajian dan R.Lee Kirby. 1984. Medical Rehabilitation. USA: William and Wilkins

Joseph De Ciara and John Hancock Callender. 1973. Time Saver Standards for Building. USA: The Mc Graw-Hill Companies

Panero, Julis dan Martin Zelnik. 1994. Human Dimension and Interior Space: a source book

of design reference standard. London:American Press Ltd.

Rui, Old Anita. 2000. Child Care Design Guide. London: The Mc Graw-Hill Companies Ruth, Linda Cain. 1999. Design Standards for Children’s Envionments. USA: The Mc

(27)

108

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional perancang peraturan perundang-undangan diutamakan untuk dapat menduduki jabatan struktural pada unit

Permohonanlusul perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru Besar/Profesor dan pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus yang diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri

Ekstraksi dilakukan dengan temperatur yang rendah menghadirkan resiko yang rendah terhadap terjadinya dekomposisi senyawa selama proses, juga mampu menghasilkan gliserol

Kearifan lokal yang bersumber dari kebudayaan Jawa, memiliki dimensi yang sangat luas, seperti ajaran tentang budhi pekerti, solidaritas sosial, kerukunan, lingkungan

ngumpulkeun data dina ieu panalungtikan ngaliwatan studi pustaka jeung.

Dibalik pesatnya teknologi tersebut khususnya didalam bidang hardware pada komputer, banyak masalah-masalah yang terjadi akibat hardware tersebut tidak support terhadap software,

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Humaniora (M.Hum.) pada Sekolah Pascasarjana. © Yogi Setia Samsi 2014 Universitas

Pembuatan Website LBPP LIA merupakan sebuah aplikasi yang berisi informasi mengenai Pembuatan Website LBPP LIA, yang dikemas kedalam bentuk yang menarik. Penulisan Ilmiah