DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1
1.1 Deskripsi Konsep Bisnis 1
1.2 Deskripsi Bisnis 4
BAB II ANALISIS PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK 7
2.1 Analisis Peluang 7
2.2 Analisis Ide Produk dan Pasar 14
BAB III ASPEK PEMASARAN 20
3.1 Strategi Pemasaran 20
3.3 Perkiraan Penjualan 28
BAB IV ASPEK OPERASIONAL 35
4.1 Peralatan dan Kapasitas Operasi 35
4.2 Proses Operasi 38
4.3 Lokasi dan Tata Letak 41
BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 43
5.1 Struktur Organisasi 43
5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi 48
5.3 Standart Operating Procedur 48
BAB VI ASPEK KEUANGAN 73
6.1 Kebutuhan Dana 73
6.2 Sumber Dana 76
6.3 Proyeksi Neraca 76
6.4 Proyeksi Laba Rugi 77
6.5 Proyeksi Arus Kas 79
6.6 Penilaian Kelayakan Investasi 80
DAFTAR PUSTAKA 81
LAMPIRAN 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Logo Mattra 4
Gambar 2 Denah Lokasi Usaha Mattra 6
Gambar 3 Tempat Penyimpanan Barang 41
Gambar 4 Struktur Organisasi Mattra 43
Gambar 5 Prosedur penentuan desain produk 49
Gambar 6 Prosedur penentuan bahan baku 50
Gambar 7 Prosedur pengadaan bahan baku 51
Gambar 8 Prosedur pembuatan sampel 52
Gambar 9 Prosedur revisi sampel 53
Gambar 10 Prosedur produksi massal 54
Gambar 11 Prosedur penerimaan produk 55
Gambar 12 Prosedur penyimpanan produk 56
Gambar 13 Prosedur pengeluaran produk 57
Gambar 14 Prosedur pengambilan foto produk 58
Gambar 15 Prosedur pengambilan foto dan video lookbook 60
Gambar 16 Prosedur pembuatan website 62
Gambar 17 Prosedur social media 64
Gambar 18 Prosedur endorse dan buzzer 66
Gambar 19 Prosedur majalah (cetak dan online) 67
Gambar 20 Prosedur pengiriman barang kepada konsumen 69
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Harga Produk 25
Tabel II Penjualan Juni – Agustus 2014 28
Tabel III Penjualan September – November 2014 29
Tabel IV Penjualan desember 2014 – Februari 2015 30
Tabel V Penjualan Maret – Mei 2015 30
Tabel VI Penjualan Juni – Agustus 2015 31
Tabel VII Penjualan September – November 2015 32
Tabel VIII Penjualan Desember 2015 – Februari 2016 32
Tabel IX Penjualan Maret – Mei 2016 33
Tabel X Total Perkiraan Penjualan Juni 2014 – Mei 2016 34
Tabel XI Tabel Kebutuhan Dana 73
Tabel XII Modal Kerja 74
Tabel XIII Rencana Awal Produksi 74
Tabel XIV Harga Jual 75
Tabel XV Neraca 76
Tabel XVI Proyeksi Laba Rugi Tahun 2014 77
Tabel XVII Operational Cash Flow Selama 3 Tahun 79
Tabel XVIII Net Present Value 80
Tabel XIX Payback Period 80
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Foto Sling Bag 84
Lampiran B Foto Tote Bag 85
Lampiran C Foto Dopp kit 86
Lampiran D Foto Passport Case 87
Lampiran E Foto Zipper Wallet 88
Lampiran F Foto Card Holder 89
Bab I
RINGKASAN EKSEKUTIF
1.1 Deskripsi konsep bisnis
Apa yang pertama anda pikirkan jika mendengar kata travelling? Liburan, wisata,
petualangan, tempat-tempat baru, teman-teman baru. Itulah yang sebagian terlintas di benak anda
jika mendengar kata travelling. Persiapan mulai dari menentukan tempat tujuan, mengumpulkan
informasi, menyusun rencana perjalanan, memesan tiket dan akomodasi hingga terakhir ke
urusan packing barang-barang apa saja yang akan dibawa selama travelling. Ketika sampai pada
urusan packing inilah kita akan berpikir aksesoris travelling apa yang akan kita gunakan, apakah
aksesoris travelling tersebut memenuhi kebutuhan kita mulai dari segi fashion, kenyamanan dan
fungsionalitasnya.
Penulis yang memang penghobi travelling sering merasakan hal ini. Aksesoris travelling
yang fashionable, nyaman dan mempunyai fungsionalitas yang baik cukup sulit ditemukan.
Beberapa memang sudah tersedia di pasar Indonesia dengan brand-brand luar negeri, tetapi
harga yang cukup mahal membuat penulis urung untuk membelinya. Berangkat dari
permasalahan ini, penulis beserta dua orang sahabat ingin membuat aksesoris travelling dengan
menggabungkan konsep fashion didalamnya. Produk lokal yang mengusung tema travelling dan
fashion dengan kenyamanan, fungsionalitas, dan desain yang selalu mengikuti perkembangan dunia fashion. Harga yang ditawarkan pastinya akan cukup murah dibandingkan produk-produk
sejenis dari luar negeri tetapi untuk kualitas sendiri produk kami bisa dikatakan sebanding.
Ketika seseorang melakukan perjalanan maka mereka membutuhkan travelling goods
fashion. kedua hal itulah yang kami usung, sebuah ide tentang travelling goods yang bagus baik dari segi estetika, kenyamanan serta fungsionalitas. Berbicara mengenai travelling goods di
Indonesia tidak dapat dipisahkan oleh sektor industri fashion dan pariwisata. Keduanya termasuk
yang menyumbangkan PDB tersebesar bagi Indonesia. Sektor pariwisata dengan peningkatan
jumalah wisatawan baik domestik maupun macanegara yang terus bertambah setiap tahunnya
serta sektor industri fashion yang oleh pemerintah telah ditargetkan bahwa pada tahun 2025
Indonesia akan menjadi salah satu kiblat fashion dunia.
Pendapatan per kapita Indonesia yang saat ini mencapai 3.500 dollar AS (2013) dengan
peningkatan jumlah kelas menengah, ditopang daya beli yang kuat, merupakan faktor-faktor
yang dapat mendukung pertumbuhan dunia fashion di dalam negeri. Pertumbuhan kelas
menengah ini adalah peluang bisnis bagi travelling goods.
Target pasar kami adalah usia muda mulai dari 21-35 tahun ( usia muda yang bekerja)
dengan tingkat ekonomi kelas menengah (pendapatan minimal tiga juta rupiah per bulan) dengan
gaya hidup urban aktif, sering melakukan perjalanan dan bertempat tinggal di kota-kota besar
serta seorang konsumen yang knowledgeable. Produk-produk yang kami tawarkan diantaranya
adalah sling back, passport case, coin pouch, zipper wallet, dop kit, serta aksesoris-aksesoris
travelling lainnya.
Untuk di Indonesia sendiri penulis menemukan beberapa brand lokal yang mengusung
konsep travelling dan fashion dalam produk-produknya diantaranya Imagery, Nion, serta
Arthetics. Dengan masih sedikitnya pemain produk lokal pada kategori aksesoris travelling ini
maka ceruk pasar yang bisa diraih masih sangat besar.
Kami mempromosikan produk-produk kami melalui media-media sosial seperti
menggunakan akun resmi kami juga menggunakan jasa buzzer untuk mempromosikan
produk-produk kami. Kami juga mengendorse beberapa public figure yang kami anggap dapat
memepengaruhi calon konsumen kami. Konsumen dapat memilih serta membeli produk-produk
kami melalui website resmi dan juga melalui concept store yang bekerjasama dengan kami
sebagai bagian dari proses distribusi. Dengan payback period selama 4 bulan 17 hari serta
1.2 Deskripsi konsep bisnis
Mattra adalah nama usaha yang akan kami jalankan. Sebuah kata dari bahasa sansekerta
yang berarti pengelana. Nama ini kami ambil karna sesuai dengan produk-prdouk kami yaitu
travelling goods.
.
Gambar 1 logo Mattra
Logo Mattra sendiri memiliki beberapa filosofi, warna putih melambangkan langit serta
awan dan biru sendiri melambangkan bumi dimana bagi para traveler bumi adalah rumah mereka
dan langit adalah atapnya. Siluet gunung yang menyerupai huruf M melambangkan optimisme,
Mattra selalu berusaha menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam setiap produknya dan berusaha
untuk memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Bentuk lingkaran yang menjadi outline
melambangkan bahwa produk-produk Mattra dapat diterima oleh berbagai kalangan traveler
Visi Mattra adalah menjadi tuan rumah produk-produk aksesori travelling di Indonesia
yang dikenal dengan fungsionalitas, estetika desain, dan kenyamanannya.
Misi Mattra sendiri adalah :
Mengembangkan sistem retail modern melalui basis e-commerce dan
distributorship
Mengembangkan produk sesuai dengan perubahan trend dunia fashion tanpa
melupakan sisi fungsionalitas dan kenyamanan produk
Memberikan pelayanan terbaik bagi kepuasan konsumen
Memberdayakan para pengrajin tas dan pengrajin kulit sebagai mitra dalam bisnis
Menjadi perusahaan yang mempunyai peran dalam kegiatan promosi pariwisata di
Indonesia serta sebagai perusahaan yang peduli dengan alam dan lingkungan
Corporate value Mattra adalah : Integrity
Creative Exelence
Inovation
Team Work
Mattra adalah sebuah usaha dengan bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan, usaha
ini didirikan oleh tiga orang sahabat yang sama-sama memiliki ketertarikan dibidang travelling
dan fashion. Karena skala usaha yang masih kecil, maka Mattra belum memerlukan izin khusus
seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Mattra hanya memiliki surat keterangan usaha
yang dikeluarkan oleh kelurahan dimana domisili usaha Mattra berada. Mattra tidak
sistem distribusi melalui online shoping dengan website resmi Mattra sebagai medianya serta
juga menitipkan barang pada beberapa concept store yang terdapat di beberapa kota besar di
Indonesia sesuai dengan segmentasi serta target pasar Mattra. Mattra berlokasi di jalan Cipedes
Tengah nomor 134H Sukajadi, Bandung. Lokasi ini digunakan karena adalah tempat tinggal
salah satu pemilik Mattra serta lokasinya yang strategis berada di tengah kota sehingga dalam
proses pengantaran barang serta pengiriman barang dapat lebih menghemat waktu.
Gambar 2 denah lokasi usaha Mattra
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
6.1 Kebutuhan Dana
Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra:
1. Aktiva Tetap
Tabel XI Tabel kebutuhan dana
No. Komponen Investasi Jumlah
Aktiva tetap :
1 Handphone Rp 2,000,000
2 Personal Computer Rp 8,000,000
3 Mesin Jahit Kain Rp 4,000,000
4 Mesin Jahit Kulit Rp 6,000,000
5 Mesin Sisit Kulit Rp 3,000,000
6 Mesin Gerinda Rp 500,000
7 Mesin Press Rp 300,000
8 Rak penyimpanan Rp 500,000
Total/ Rp 24,300,000
Sumber : Data diolah (2014)
2. Modal Kerja
Tabel XII Modal Kerja
No. Keterangan Biaya
1 Label tag (1000pcs) Rp 1,000,000
2 Satin label (1000pcs) Rp 500,000
3 Woven label (3960pcs) Rp 1,000,000
4 Website Rp 1.350.000
5 Packaging (1000 pcs) Rp 850.000
Total Rp 4,700,000
Sumber : data diolah (2014)
1 piece label tag = Rp 1000
1 piece satin label = Rp 500
1 piece packaging = Rp 850
1 piece woven label = Rp 252.52 dibulatkan menjadi Rp 253
Tabel XIII rencana awal produksi
Produk HPP / pcs
Jumlah
Produksi Total HPP
Sling Bag Rp100,000 3 lusin Rp 3,600,000 Passport Case Rp100,000 3 lusin Rp 3,600,000 Card Holder Rp50,000 2 lusin Rp 1,200,000 Coin Pouch Rp30,000 2 lusin Rp 720,000
Tote Bag Rp100,000 3 lusin Rp 3,600,000
Total Rp 14,520,000
Sumber : data diolah (2014)
Tabel XIV harga jual
Produk Harga Pokok Pembelian Harga Jual
Sling Bag Rp 80.000,- hingga Rp 100.000 (rata-rata Rp 90.000)
Rp 300.000 dengan
perhitungan keuntungan
sebesar Rp210.000
Dopp Kit Rp 50.000,- hingga Rp 70.000 (rata-rata Rp 60.000)
Rp 150.000 dengan
perhitungan keuntungan
sebesar Rp 110.000
Tote Bag Rp 90.000,- hingga Rp 110.000 (rata-rata Rp 100.000)
Rp 300.000 dengan
perhitungan keuntungan
Rp 200.000
Passport case Rp 60.000,- hingga 80.000 (rata-rata Rp 70.000)
Rp 150.000 dengan
perhitungan keuntungan
RP 80.000
Card Holder Rp 50.000,- hingga 70.000 (rata-rata Rp 60.000)
Rp 150.000 dengan
perhitungan keuntungan
Rp 90.000
Coin Pouch Rp 30.000,- hingga Rp 50.000 (rata-rata Rp 40.000)
Rp 90.000 dengan
Rp 50.000
Lanyard Rp 20.000,- hingga Rp 25.000 (rata-rata Rp 22.000)
Rp 75.000 dengan
perhitungan keuntungan
Rp53.000
Dompet Rp 70.000,- hingga Rp 100.000 (rata-rata Rp 85.000)
Rp 200.000 dengan
perhitungan keuntungan
Rp115.000
Backpack Rp 180.000,- hingga Rp 220.000 (rata-rata Rp 200.000)
Rp 450.000 dengan
perhitungan keuntungan
Rp250.000
Swingpack Rp 150.000,- hingga Rp 190.000 (rata-rata Rp 170.000)
Rp 400.000 dengan
perhitungan keuntungan
Rp230.000
Sumber: Data Diolah(2014)
3. Pembiayaan awal
Untuk pembiayaan awal (initial investment) adalah sebesar Rp 24.300.000
6.2 Sumber Dana
Sumber Dana diperoleh dari pihak internal ( berasal dari dana pribadi) dan investor.
6.3 Proyeksi Neraca
Tabel XV neraca
Aktiva Jumlah Pasiva Jumlah
Aset Lancar Rp 19,220,000 Kewajiban 0
Peralatan Rp 24,300,000 Modal Di
Setor
Rp 43,520,000
Total Aktiva Rp 43,520,000 Total
Pasiva
Rp 43,520,000
Sumber: Data Diolah ( 2014)
6.4 Proyeksi Laba Rugi
Tabel XVI proyeksi laba rugi tahun 2014
Item Harga Penjualan Jumlah
Juni-agustus
Slingbag Rp 300.000 18 unit Rp 5.400.000
Totebag Rp 300.000 18 unit Rp 5.400.000
Passport case Rp 150.000 18 unit Rp 2.700.000
Card holder Rp 150.000 9 unit Rp 1.350.000
Coin pouch Rp 90.000 9 unit Rp 810.000
Doppkitt Rp 150.000 9 unit Rp 1.350.000
Lanyard Rp 75.000 9 unit Rp 675.000
September-november
Slingbag Rp 300.000 20 unit Rp 6.000.000
Totebag Rp 300.000 20 unit Rp 6.000.000
Passport case Rp 150.000 20 unit RP 3.000.000
Coin pouch Rp 90.000 12 unit Rp 1.080.000
Doppkitt Rp 150.000 12 unit Rp 1.800.000
Lanyard Rp 75.000 12 unit Rp 900.000
Desember
Slingbag Rp 300.000 12 unit Rp 3.600.000
Totebag Rp 300.000 12 unit Rp 3.600.000
Passport case Rp 150.000 12 unit Rp 1.800.000
Card holder Rp 150.000 8 Unit Rp 1.200.000
Coin pouch Rp 90.000 8 Unit Rp 720.000
Doppkitt Rp 150.000 8 Unit Rp 1.200.000
Lanyard Rp 75.000 8 Unit Rp 600.000
TOTAL Rp
47.985.000
Sumber : data diolah (2014)
6.5 Proyeksi Arus Kas
(*asumsi kenaikan pendapatan maupun biaya sebesar 6,5% tiap tahun --> sesuai dengan tingkat
Tabel XVII Operational Cash Flow Selama 3 Tahun
Komponen Cash Flow Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Komponen Pendapatan:
Sling Bag Rp300,000 Rp32,400,000 Rp34,506,000 Rp36,748,890 Passport Case Rp300,000 Rp32,400,000 Rp34,506,000 Rp36,748,890 Card Holder Rp150,000 Rp16,200,000 Rp17,253,000 Rp18,374,445
Coin Pouch Rp90,000 Rp9,720,000 Rp10,351,800 Rp11,024,667
Dopp Kit Rp150,000 Rp16,200,000 Rp17,253,000 Rp18,374,445
Lanyard Rp75,000 Rp8,100,000 Rp8,626,500 Rp9,187,223
Tote Bag Rp300,000 Rp32,400,000 Rp34,506,000 Rp36,748,890
Total Pendapatan Rp147,420,000 Rp157,002,300 Rp167,207,450
Komponen Biaya Produksi:
Sling Bag Rp100,000 Rp10,800,000 Rp11,502,000 Rp12,249,630 Passport Case Rp100,000 Rp10,800,000 Rp11,502,000 Rp12,249,630
Card Holder Rp50,000 Rp5,400,000 Rp5,751,000 Rp6,124,815
Coin Pouch Rp30,000 Rp3,240,000 Rp3,450,600 Rp3,674,889
Dopp Kit Rp50,000 Rp5,400,000 Rp5,751,000 Rp6,124,815
Lanyard Rp25,000 Rp2,700,000 Rp2,875,500 Rp3,062,408
Tote Bag Rp100,000 Rp10,800,000 Rp11,502,000 Rp12,249,630
Packaging (850 Pcs)
@Rp1000 Rp850,000 Rp850,000 Rp905,250 Rp964,091
Lable Tag Rp1,000,000 Rp1,000,000 Rp1,065,000 Rp1,134,225 Hang Tag Rp1,000,000 Rp1,000,000 Rp1,065,000 Rp1,134,225 Total Biaya Produksi Rp51,990,000 Rp55,369,350 Rp58,968,358
Laba Kotor Rp95,430,000 Rp101,632,950 Rp108,239,092
Komponen Biaya
Operasional:
Website (Domain +
Hosting) Rp350,000 Rp372,750 Rp396,979
Website (Script) Rp1,000,000 Rp1,065,000 Rp1,134,225
Promosi :
Endorsement Rp24,570,000 Rp26,167,050 Rp27,867,908
Event Rp2,800,000 Rp5,600,000 Rp5,964,000 Rp6,351,660
Laba Bersih Rp63,910,000 Rp68,064,150 Rp72,488,320
6.6 Penilaian Kelayakan Investasi
Tabel XVIII Net Present Value
Sumber : data diolah (2014)
Oleh karena NPV > 0 (Rp 97,868,854.8) maka usaha ini layak dijalankan.
Tabel XIX Payback Period
payback periode = 24,300,000/63,910,000 x 12 bulan = 4,56 bulan
= 4 bulan (0,56 X 30 hari) = 4 bulan 17 hari
Sumber : data diolah (2014)
Tabel XX Profitability Index
Profitability Index = Total Present Value/initial investment = Rp97,868,854.8 / Rp24,300,000
= 4,02
Sumber : data diolah (2014)
Oleh karena profitability index > 1 maka usaha ini layak dijalankan.
tahun operational cash flow discount factor present value
tahun 1 Rp63,910,000 0.7692 Rp49,159,572
tahun 2 Rp68,064,150 0.5917 Rp40,273,557.56
tahun 3 Rp72,488,320 0.4516 Rp32,735,725
total present value Rp122,168,854.8 initial investment Rp24,300,000
DAFTAR PUSTAKA
Schaawb, Catherine. (2011). Talk About Fashion. Flammarion. France.
Kotler, Philip. (2009), Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2001) Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1, Indeks, Jakarta.
Budiharjo, M (2014). Panduan Praktis Menyusun SOP, RAS, Jakarta.
Qori. (2009). Apa itu travelling? 9 Februari 2009 diakses dari
http://www.qorisme.com/2013/02/artikel-apa-itu-traveling.html pada tanggal 18 Juni
2014.
FlashpackerIndonesia. (2009) . Flashpacker & perbedaannya dengan backpacker
atau turis. 11 Februari 2009 diakses dari
http://flashpackerindonesia.wordpress.com/2009/02/11/flashpacker
-perbedaannya-dengan-backpacker-atau-turis/ pada tanggal 18 Juni 2014 .
Beritasatu.com. (2013). Industri Pariwisata Indonesia Masuki Momentum Emas. 18 Juni 2013
diakses dari
http://www.beritasatu.com/destinasi/120302-industri-pariwisata-indonesia-masuki-momentum-emas.html pada tanggal 13 April 2014.
Neraca.co.id. (2013). Tampilkan Perkembangan Industri Fashion Indonesia. 23 Februari 2013 diakses dari
http://www.neraca.co.id/article/25182/Tampilkan-Perkembangan-Industri-Fashion-Indonesia pada tanggal 12 Maret 2014
Ask.com. What is a concept store? Diakses dari
http://www.ask.com/question/what-is-a-concept-store pada tanggal 12 Maret 2014
Palupi, Dyah Hasto. (2012). 8 wajah kelas menengah. SWA, 21 Juni 2012 diakses dari
Kemenperin.go.id (2013). "Fashion" Jadi Peluang di Tengah Krisis. Kompas, diakses dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4303/ pada tanggal 12 Maret 2014
Kusuma, Hendra. (2014). Meski Surplus, Bahan Baku Tekstil Harus Tetap Disediakan. Okezone,
diakses dari
http://economy.okezone.com/read/2014/02/13/320/940295/meski-surplus-bahan-baku-tekstil-harus-tetap-disediakan pada tanggal 10 April 2014
Utami, K. Wahyu. (2013). Indonesia Optimis Jadikan Produk Fesyen Lokal Tren Dunia.
Kompas, 1 Desember 2013 diakses dari
http://female.kompas.com/read/2013/12/01/1715145/Indonesia.Optimis.Jadikan.Produk.F
esyen.Lokal.Tren.Dunia pada tanggal 12 Maret 2014
Budiartie, Gustidha. (2013). Kelas menengah Indonesia akan melonjak 250%. Tempo, 29 Mei
2013 diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/29/090484222/Kelas-Menengah-Indonesia-Akan-Melonjak-250-Persen pada tanggal 16 Maret 2014
Bambang. (2013). Mengenal istilah buzzer bagi pengguna twitter. 27 Maret 2013 diakses dari
http://gadgetan.com/mengenal-istilah-buzzer-bagi-pengguna-twitter/42895 pada tanggal
21 Maret 2014
Wikipedia. (2014). Struktur Organisasi diakses dari