• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Perencanaan Bisnis Mattra.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Perencanaan Bisnis Mattra."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis 1

1.2 Deskripsi Bisnis 4

BAB II ANALISIS PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK 7

2.1 Analisis Peluang 7

2.2 Analisis Ide Produk dan Pasar 14

BAB III ASPEK PEMASARAN 20

3.1 Strategi Pemasaran 20

(2)

3.3 Perkiraan Penjualan 28

BAB IV ASPEK OPERASIONAL 35

4.1 Peralatan dan Kapasitas Operasi 35

4.2 Proses Operasi 38

4.3 Lokasi dan Tata Letak 41

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 43

5.1 Struktur Organisasi 43

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi 48

5.3 Standart Operating Procedur 48

BAB VI ASPEK KEUANGAN 73

6.1 Kebutuhan Dana 73

6.2 Sumber Dana 76

6.3 Proyeksi Neraca 76

6.4 Proyeksi Laba Rugi 77

6.5 Proyeksi Arus Kas 79

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi 80

DAFTAR PUSTAKA 81

LAMPIRAN 83

(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo Mattra 4

Gambar 2 Denah Lokasi Usaha Mattra 6

Gambar 3 Tempat Penyimpanan Barang 41

Gambar 4 Struktur Organisasi Mattra 43

Gambar 5 Prosedur penentuan desain produk 49

Gambar 6 Prosedur penentuan bahan baku 50

Gambar 7 Prosedur pengadaan bahan baku 51

Gambar 8 Prosedur pembuatan sampel 52

Gambar 9 Prosedur revisi sampel 53

Gambar 10 Prosedur produksi massal 54

Gambar 11 Prosedur penerimaan produk 55

Gambar 12 Prosedur penyimpanan produk 56

Gambar 13 Prosedur pengeluaran produk 57

Gambar 14 Prosedur pengambilan foto produk 58

Gambar 15 Prosedur pengambilan foto dan video lookbook 60

Gambar 16 Prosedur pembuatan website 62

Gambar 17 Prosedur social media 64

Gambar 18 Prosedur endorse dan buzzer 66

Gambar 19 Prosedur majalah (cetak dan online) 67

Gambar 20 Prosedur pengiriman barang kepada konsumen 69

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Harga Produk 25

Tabel II Penjualan Juni – Agustus 2014 28

Tabel III Penjualan September – November 2014 29

Tabel IV Penjualan desember 2014 – Februari 2015 30

Tabel V Penjualan Maret – Mei 2015 30

Tabel VI Penjualan Juni – Agustus 2015 31

Tabel VII Penjualan September – November 2015 32

Tabel VIII Penjualan Desember 2015 – Februari 2016 32

Tabel IX Penjualan Maret – Mei 2016 33

Tabel X Total Perkiraan Penjualan Juni 2014 – Mei 2016 34

Tabel XI Tabel Kebutuhan Dana 73

Tabel XII Modal Kerja 74

Tabel XIII Rencana Awal Produksi 74

Tabel XIV Harga Jual 75

Tabel XV Neraca 76

Tabel XVI Proyeksi Laba Rugi Tahun 2014 77

Tabel XVII Operational Cash Flow Selama 3 Tahun 79

Tabel XVIII Net Present Value 80

Tabel XIX Payback Period 80

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Foto Sling Bag 84

Lampiran B Foto Tote Bag 85

Lampiran C Foto Dopp kit 86

Lampiran D Foto Passport Case 87

Lampiran E Foto Zipper Wallet 88

Lampiran F Foto Card Holder 89

(6)

Bab I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi konsep bisnis

Apa yang pertama anda pikirkan jika mendengar kata travelling? Liburan, wisata,

petualangan, tempat-tempat baru, teman-teman baru. Itulah yang sebagian terlintas di benak anda

jika mendengar kata travelling. Persiapan mulai dari menentukan tempat tujuan, mengumpulkan

informasi, menyusun rencana perjalanan, memesan tiket dan akomodasi hingga terakhir ke

urusan packing barang-barang apa saja yang akan dibawa selama travelling. Ketika sampai pada

urusan packing inilah kita akan berpikir aksesoris travelling apa yang akan kita gunakan, apakah

aksesoris travelling tersebut memenuhi kebutuhan kita mulai dari segi fashion, kenyamanan dan

fungsionalitasnya.

Penulis yang memang penghobi travelling sering merasakan hal ini. Aksesoris travelling

yang fashionable, nyaman dan mempunyai fungsionalitas yang baik cukup sulit ditemukan.

Beberapa memang sudah tersedia di pasar Indonesia dengan brand-brand luar negeri, tetapi

harga yang cukup mahal membuat penulis urung untuk membelinya. Berangkat dari

permasalahan ini, penulis beserta dua orang sahabat ingin membuat aksesoris travelling dengan

menggabungkan konsep fashion didalamnya. Produk lokal yang mengusung tema travelling dan

fashion dengan kenyamanan, fungsionalitas, dan desain yang selalu mengikuti perkembangan dunia fashion. Harga yang ditawarkan pastinya akan cukup murah dibandingkan produk-produk

sejenis dari luar negeri tetapi untuk kualitas sendiri produk kami bisa dikatakan sebanding.

Ketika seseorang melakukan perjalanan maka mereka membutuhkan travelling goods

(7)

fashion. kedua hal itulah yang kami usung, sebuah ide tentang travelling goods yang bagus baik dari segi estetika, kenyamanan serta fungsionalitas. Berbicara mengenai travelling goods di

Indonesia tidak dapat dipisahkan oleh sektor industri fashion dan pariwisata. Keduanya termasuk

yang menyumbangkan PDB tersebesar bagi Indonesia. Sektor pariwisata dengan peningkatan

jumalah wisatawan baik domestik maupun macanegara yang terus bertambah setiap tahunnya

serta sektor industri fashion yang oleh pemerintah telah ditargetkan bahwa pada tahun 2025

Indonesia akan menjadi salah satu kiblat fashion dunia.

Pendapatan per kapita Indonesia yang saat ini mencapai 3.500 dollar AS (2013) dengan

peningkatan jumlah kelas menengah, ditopang daya beli yang kuat, merupakan faktor-faktor

yang dapat mendukung pertumbuhan dunia fashion di dalam negeri. Pertumbuhan kelas

menengah ini adalah peluang bisnis bagi travelling goods.

Target pasar kami adalah usia muda mulai dari 21-35 tahun ( usia muda yang bekerja)

dengan tingkat ekonomi kelas menengah (pendapatan minimal tiga juta rupiah per bulan) dengan

gaya hidup urban aktif, sering melakukan perjalanan dan bertempat tinggal di kota-kota besar

serta seorang konsumen yang knowledgeable. Produk-produk yang kami tawarkan diantaranya

adalah sling back, passport case, coin pouch, zipper wallet, dop kit, serta aksesoris-aksesoris

travelling lainnya.

Untuk di Indonesia sendiri penulis menemukan beberapa brand lokal yang mengusung

konsep travelling dan fashion dalam produk-produknya diantaranya Imagery, Nion, serta

Arthetics. Dengan masih sedikitnya pemain produk lokal pada kategori aksesoris travelling ini

maka ceruk pasar yang bisa diraih masih sangat besar.

Kami mempromosikan produk-produk kami melalui media-media sosial seperti

(8)

menggunakan akun resmi kami juga menggunakan jasa buzzer untuk mempromosikan

produk-produk kami. Kami juga mengendorse beberapa public figure yang kami anggap dapat

memepengaruhi calon konsumen kami. Konsumen dapat memilih serta membeli produk-produk

kami melalui website resmi dan juga melalui concept store yang bekerjasama dengan kami

sebagai bagian dari proses distribusi. Dengan payback period selama 4 bulan 17 hari serta

(9)

1.2 Deskripsi konsep bisnis

Mattra adalah nama usaha yang akan kami jalankan. Sebuah kata dari bahasa sansekerta

yang berarti pengelana. Nama ini kami ambil karna sesuai dengan produk-prdouk kami yaitu

travelling goods.

.

Gambar 1 logo Mattra

Logo Mattra sendiri memiliki beberapa filosofi, warna putih melambangkan langit serta

awan dan biru sendiri melambangkan bumi dimana bagi para traveler bumi adalah rumah mereka

dan langit adalah atapnya. Siluet gunung yang menyerupai huruf M melambangkan optimisme,

Mattra selalu berusaha menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam setiap produknya dan berusaha

untuk memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Bentuk lingkaran yang menjadi outline

melambangkan bahwa produk-produk Mattra dapat diterima oleh berbagai kalangan traveler

(10)

Visi Mattra adalah menjadi tuan rumah produk-produk aksesori travelling di Indonesia

yang dikenal dengan fungsionalitas, estetika desain, dan kenyamanannya.

Misi Mattra sendiri adalah :

Mengembangkan sistem retail modern melalui basis e-commerce dan

distributorship

Mengembangkan produk sesuai dengan perubahan trend dunia fashion tanpa

melupakan sisi fungsionalitas dan kenyamanan produk

 Memberikan pelayanan terbaik bagi kepuasan konsumen

 Memberdayakan para pengrajin tas dan pengrajin kulit sebagai mitra dalam bisnis

 Menjadi perusahaan yang mempunyai peran dalam kegiatan promosi pariwisata di

Indonesia serta sebagai perusahaan yang peduli dengan alam dan lingkungan

Corporate value Mattra adalah :  Integrity

Creative Exelence

Inovation

Team Work

Mattra adalah sebuah usaha dengan bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan, usaha

ini didirikan oleh tiga orang sahabat yang sama-sama memiliki ketertarikan dibidang travelling

dan fashion. Karena skala usaha yang masih kecil, maka Mattra belum memerlukan izin khusus

seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Mattra hanya memiliki surat keterangan usaha

yang dikeluarkan oleh kelurahan dimana domisili usaha Mattra berada. Mattra tidak

(11)

sistem distribusi melalui online shoping dengan website resmi Mattra sebagai medianya serta

juga menitipkan barang pada beberapa concept store yang terdapat di beberapa kota besar di

Indonesia sesuai dengan segmentasi serta target pasar Mattra. Mattra berlokasi di jalan Cipedes

Tengah nomor 134H Sukajadi, Bandung. Lokasi ini digunakan karena adalah tempat tinggal

salah satu pemilik Mattra serta lokasinya yang strategis berada di tengah kota sehingga dalam

proses pengantaran barang serta pengiriman barang dapat lebih menghemat waktu.

Gambar 2 denah lokasi usaha Mattra

(12)

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

6.1 Kebutuhan Dana

Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra:

1. Aktiva Tetap

Tabel XI Tabel kebutuhan dana

No. Komponen Investasi Jumlah

Aktiva tetap :

1 Handphone Rp 2,000,000

2 Personal Computer Rp 8,000,000

3 Mesin Jahit Kain Rp 4,000,000

4 Mesin Jahit Kulit Rp 6,000,000

5 Mesin Sisit Kulit Rp 3,000,000

6 Mesin Gerinda Rp 500,000

7 Mesin Press Rp 300,000

8 Rak penyimpanan Rp 500,000

Total/ Rp 24,300,000

Sumber : Data diolah (2014)

(13)

2. Modal Kerja

Tabel XII Modal Kerja

No. Keterangan Biaya

1 Label tag (1000pcs) Rp 1,000,000

2 Satin label (1000pcs) Rp 500,000

3 Woven label (3960pcs) Rp 1,000,000

4 Website Rp 1.350.000

5 Packaging (1000 pcs) Rp 850.000

Total Rp 4,700,000

Sumber : data diolah (2014)

1 piece label tag = Rp 1000

1 piece satin label = Rp 500

1 piece packaging = Rp 850

1 piece woven label = Rp 252.52 dibulatkan menjadi Rp 253

Tabel XIII rencana awal produksi

Produk HPP / pcs

Jumlah

Produksi Total HPP

Sling Bag Rp100,000 3 lusin Rp 3,600,000 Passport Case Rp100,000 3 lusin Rp 3,600,000 Card Holder Rp50,000 2 lusin Rp 1,200,000 Coin Pouch Rp30,000 2 lusin Rp 720,000

(14)

Tote Bag Rp100,000 3 lusin Rp 3,600,000

Total Rp 14,520,000

Sumber : data diolah (2014)

Tabel XIV harga jual

Produk Harga Pokok Pembelian Harga Jual

Sling Bag Rp 80.000,- hingga Rp 100.000 (rata-rata Rp 90.000)

Rp 300.000 dengan

perhitungan keuntungan

sebesar Rp210.000

Dopp Kit Rp 50.000,- hingga Rp 70.000 (rata-rata Rp 60.000)

Rp 150.000 dengan

perhitungan keuntungan

sebesar Rp 110.000

Tote Bag Rp 90.000,- hingga Rp 110.000 (rata-rata Rp 100.000)

Rp 300.000 dengan

perhitungan keuntungan

Rp 200.000

Passport case Rp 60.000,- hingga 80.000 (rata-rata Rp 70.000)

Rp 150.000 dengan

perhitungan keuntungan

RP 80.000

Card Holder Rp 50.000,- hingga 70.000 (rata-rata Rp 60.000)

Rp 150.000 dengan

perhitungan keuntungan

Rp 90.000

Coin Pouch Rp 30.000,- hingga Rp 50.000 (rata-rata Rp 40.000)

Rp 90.000 dengan

(15)

Rp 50.000

Lanyard Rp 20.000,- hingga Rp 25.000 (rata-rata Rp 22.000)

Rp 75.000 dengan

perhitungan keuntungan

Rp53.000

Dompet Rp 70.000,- hingga Rp 100.000 (rata-rata Rp 85.000)

Rp 200.000 dengan

perhitungan keuntungan

Rp115.000

Backpack Rp 180.000,- hingga Rp 220.000 (rata-rata Rp 200.000)

Rp 450.000 dengan

perhitungan keuntungan

Rp250.000

Swingpack Rp 150.000,- hingga Rp 190.000 (rata-rata Rp 170.000)

Rp 400.000 dengan

perhitungan keuntungan

Rp230.000

Sumber: Data Diolah(2014)

3. Pembiayaan awal

Untuk pembiayaan awal (initial investment) adalah sebesar Rp 24.300.000

6.2 Sumber Dana

Sumber Dana diperoleh dari pihak internal ( berasal dari dana pribadi) dan investor.

6.3 Proyeksi Neraca

Tabel XV neraca

Aktiva Jumlah Pasiva Jumlah

Aset Lancar Rp 19,220,000 Kewajiban 0

(16)

Peralatan Rp 24,300,000 Modal Di

Setor

Rp 43,520,000

Total Aktiva Rp 43,520,000 Total

Pasiva

Rp 43,520,000

Sumber: Data Diolah ( 2014)

6.4 Proyeksi Laba Rugi

Tabel XVI proyeksi laba rugi tahun 2014

Item Harga Penjualan Jumlah

Juni-agustus

Slingbag Rp 300.000 18 unit Rp 5.400.000

Totebag Rp 300.000 18 unit Rp 5.400.000

Passport case Rp 150.000 18 unit Rp 2.700.000

Card holder Rp 150.000 9 unit Rp 1.350.000

Coin pouch Rp 90.000 9 unit Rp 810.000

Doppkitt Rp 150.000 9 unit Rp 1.350.000

Lanyard Rp 75.000 9 unit Rp 675.000

September-november

Slingbag Rp 300.000 20 unit Rp 6.000.000

Totebag Rp 300.000 20 unit Rp 6.000.000

Passport case Rp 150.000 20 unit RP 3.000.000

(17)

Coin pouch Rp 90.000 12 unit Rp 1.080.000

Doppkitt Rp 150.000 12 unit Rp 1.800.000

Lanyard Rp 75.000 12 unit Rp 900.000

Desember

Slingbag Rp 300.000 12 unit Rp 3.600.000

Totebag Rp 300.000 12 unit Rp 3.600.000

Passport case Rp 150.000 12 unit Rp 1.800.000

Card holder Rp 150.000 8 Unit Rp 1.200.000

Coin pouch Rp 90.000 8 Unit Rp 720.000

Doppkitt Rp 150.000 8 Unit Rp 1.200.000

Lanyard Rp 75.000 8 Unit Rp 600.000

TOTAL Rp

47.985.000

Sumber : data diolah (2014)

6.5 Proyeksi Arus Kas

(*asumsi kenaikan pendapatan maupun biaya sebesar 6,5% tiap tahun --> sesuai dengan tingkat

(18)

Tabel XVII Operational Cash Flow Selama 3 Tahun

Komponen Cash Flow Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Komponen Pendapatan:

Sling Bag Rp300,000 Rp32,400,000 Rp34,506,000 Rp36,748,890 Passport Case Rp300,000 Rp32,400,000 Rp34,506,000 Rp36,748,890 Card Holder Rp150,000 Rp16,200,000 Rp17,253,000 Rp18,374,445

Coin Pouch Rp90,000 Rp9,720,000 Rp10,351,800 Rp11,024,667

Dopp Kit Rp150,000 Rp16,200,000 Rp17,253,000 Rp18,374,445

Lanyard Rp75,000 Rp8,100,000 Rp8,626,500 Rp9,187,223

Tote Bag Rp300,000 Rp32,400,000 Rp34,506,000 Rp36,748,890

Total Pendapatan Rp147,420,000 Rp157,002,300 Rp167,207,450

Komponen Biaya Produksi:

Sling Bag Rp100,000 Rp10,800,000 Rp11,502,000 Rp12,249,630 Passport Case Rp100,000 Rp10,800,000 Rp11,502,000 Rp12,249,630

Card Holder Rp50,000 Rp5,400,000 Rp5,751,000 Rp6,124,815

Coin Pouch Rp30,000 Rp3,240,000 Rp3,450,600 Rp3,674,889

Dopp Kit Rp50,000 Rp5,400,000 Rp5,751,000 Rp6,124,815

Lanyard Rp25,000 Rp2,700,000 Rp2,875,500 Rp3,062,408

Tote Bag Rp100,000 Rp10,800,000 Rp11,502,000 Rp12,249,630

Packaging (850 Pcs)

@Rp1000 Rp850,000 Rp850,000 Rp905,250 Rp964,091

Lable Tag Rp1,000,000 Rp1,000,000 Rp1,065,000 Rp1,134,225 Hang Tag Rp1,000,000 Rp1,000,000 Rp1,065,000 Rp1,134,225 Total Biaya Produksi Rp51,990,000 Rp55,369,350 Rp58,968,358

Laba Kotor Rp95,430,000 Rp101,632,950 Rp108,239,092

Komponen Biaya

Operasional:

Website (Domain +

Hosting) Rp350,000 Rp372,750 Rp396,979

Website (Script) Rp1,000,000 Rp1,065,000 Rp1,134,225

Promosi :

Endorsement Rp24,570,000 Rp26,167,050 Rp27,867,908

Event Rp2,800,000 Rp5,600,000 Rp5,964,000 Rp6,351,660

Laba Bersih Rp63,910,000 Rp68,064,150 Rp72,488,320

(19)

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi

Tabel XVIII Net Present Value

Sumber : data diolah (2014)

Oleh karena NPV > 0 (Rp 97,868,854.8) maka usaha ini layak dijalankan.

Tabel XIX Payback Period

payback periode = 24,300,000/63,910,000 x 12 bulan = 4,56 bulan

= 4 bulan (0,56 X 30 hari) = 4 bulan 17 hari

Sumber : data diolah (2014)

Tabel XX Profitability Index

Profitability Index = Total Present Value/initial investment = Rp97,868,854.8 / Rp24,300,000

= 4,02

Sumber : data diolah (2014)

Oleh karena profitability index > 1 maka usaha ini layak dijalankan.

tahun operational cash flow discount factor present value

tahun 1 Rp63,910,000 0.7692 Rp49,159,572

tahun 2 Rp68,064,150 0.5917 Rp40,273,557.56

tahun 3 Rp72,488,320 0.4516 Rp32,735,725

total present value Rp122,168,854.8 initial investment Rp24,300,000

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Schaawb, Catherine. (2011). Talk About Fashion. Flammarion. France.

Kotler, Philip. (2009), Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2001) Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1, Indeks, Jakarta.

Budiharjo, M (2014). Panduan Praktis Menyusun SOP, RAS, Jakarta.

Qori. (2009). Apa itu travelling? 9 Februari 2009 diakses dari

http://www.qorisme.com/2013/02/artikel-apa-itu-traveling.html pada tanggal 18 Juni

2014.

FlashpackerIndonesia. (2009) . Flashpacker & perbedaannya dengan backpacker

atau turis. 11 Februari 2009 diakses dari

http://flashpackerindonesia.wordpress.com/2009/02/11/flashpacker

-perbedaannya-dengan-backpacker-atau-turis/ pada tanggal 18 Juni 2014 .

Beritasatu.com. (2013). Industri Pariwisata Indonesia Masuki Momentum Emas. 18 Juni 2013

diakses dari

http://www.beritasatu.com/destinasi/120302-industri-pariwisata-indonesia-masuki-momentum-emas.html pada tanggal 13 April 2014.

Neraca.co.id. (2013). Tampilkan Perkembangan Industri Fashion Indonesia. 23 Februari 2013 diakses dari

http://www.neraca.co.id/article/25182/Tampilkan-Perkembangan-Industri-Fashion-Indonesia pada tanggal 12 Maret 2014

Ask.com. What is a concept store? Diakses dari

http://www.ask.com/question/what-is-a-concept-store pada tanggal 12 Maret 2014

Palupi, Dyah Hasto. (2012). 8 wajah kelas menengah. SWA, 21 Juni 2012 diakses dari

(21)

Kemenperin.go.id (2013). "Fashion" Jadi Peluang di Tengah Krisis. Kompas, diakses dari

http://www.kemenperin.go.id/artikel/4303/ pada tanggal 12 Maret 2014

Kusuma, Hendra. (2014). Meski Surplus, Bahan Baku Tekstil Harus Tetap Disediakan. Okezone,

diakses dari

http://economy.okezone.com/read/2014/02/13/320/940295/meski-surplus-bahan-baku-tekstil-harus-tetap-disediakan pada tanggal 10 April 2014

Utami, K. Wahyu. (2013). Indonesia Optimis Jadikan Produk Fesyen Lokal Tren Dunia.

Kompas, 1 Desember 2013 diakses dari

http://female.kompas.com/read/2013/12/01/1715145/Indonesia.Optimis.Jadikan.Produk.F

esyen.Lokal.Tren.Dunia pada tanggal 12 Maret 2014

Budiartie, Gustidha. (2013). Kelas menengah Indonesia akan melonjak 250%. Tempo, 29 Mei

2013 diakses dari

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/29/090484222/Kelas-Menengah-Indonesia-Akan-Melonjak-250-Persen pada tanggal 16 Maret 2014

Bambang. (2013). Mengenal istilah buzzer bagi pengguna twitter. 27 Maret 2013 diakses dari

http://gadgetan.com/mengenal-istilah-buzzer-bagi-pengguna-twitter/42895 pada tanggal

21 Maret 2014

Wikipedia. (2014). Struktur Organisasi diakses dari

Gambar

Gambar 1 logo Mattra
Gambar 2 denah lokasi usaha Mattra
Tabel XI Tabel kebutuhan dana
Tabel XII Modal Kerja
+5

Referensi

Dokumen terkait