• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandung."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

(2)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

J.Co donuts & coffee merupakan bentuk usaha yang tidak hanya menjual food & beverages, tetapi menyediakan store atmosphere yang mampu memberikan kenyamanan melalui tempat, pelayanan dan kebersihan gerai untuk memuaskan keinginan konsumen. Sebagai salah satu usaha food & beverages donuts di Indonesia, J.Co donuts & coffee telah berhasil bersaing dengan Dunkin donuts yang telah lama berada di industri ini. Perkembangan bisnis J.Co donuts & coffee mendorong penelitian untuk mengambil topik berkaitan dengan store atmosphere yang dilakukan oleh manajemen, dalam meningkatkan minat beli konsumen untuk bersantap dan mengkonsumsi produk J.Co donuts & coffee di lokasi gerai.

(3)
(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.8 Hubungan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian ... 32

2.9 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1 Metode Penelitian………….. ... 36

3.2 Jenis Penelitian...36

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 37

3.4 Penentuan Populasi dan Sampel ... 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Metode Pengolahan Data.………...……...42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Karakteristik Responden………...………...45

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………...46

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja……….47

(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Penilaian Respon Konsumen Terhadap Eksterior…...…...48

4.2.2 Penilaian Respon Konsumen Terhadap General Interior ……....53

4.2.3 Penilaian Respon Konsumen Terhadap Store Layout.………...56

4.2.4 Penilaian Respon Konsumen Terhadap Interior Display ……….57

4.2.5 Penilaian Respon Konsumen Terhadap Minat Beli...……...59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ………...82

(6)
(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha Kemantapan, Kekokohan, Hal-hal yang Berkaitan Citra Toko ... 48

Tabel VII Pintu Masuk Tertata Baik dan Mengundang Konsumen untuk Mengunjungi J.Co donuts & coffee ... 49

Tabel VIII Pengaturan Jendela J.Co donuts & coffee Mengindentifikasikan Keberadaan Toko dan Memajang Barang yang Ditawarkan ... 50

Tabel IX Jarak Pandang Konsumen Terhadap Barang yang Ditawarkan J.Co donuts & coffee Ideal...51

Tabel X J.Co donuts & coffee Memiliki Keunikan Tersendiri yang Mencerminkan Citra J.Co donuts & coffee ... 52

Tabel XI Pemilihan Corak Lantai yang Tepat Mendukung Suasana J.Co donuts & coffee... ... 53

Tabel XII Pencahayaan yang Diatur Menarik Konsumen untuk Mendekati Barang yang Dipajang... ... 54

Tabel XIII Suhu Udara Dalam J.Co donuts & coffee Selalu Terjaga Agar Konsumen Nyaman... ... 55

(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XV Dekorasi yang Memikat Konsumen ... 57

Tabel XVI Jarak Antara Rak Teratur Sehingga Memudahkan Konsumen ... 57

Tabel XVII Penempatan Barang pada Area yang Janggal Dihindari ... 58

Tabel XVIII Kehadiran Gerai Menarik Minat Konsumen untuk Berbelanja ... 59

Tabel XIX Kehadiran Gerai Membuat Konsumen Ingin Tahu Barang yang Dijual di Dalam J.Co donuts & coffee ... 60

Tabel XX Harga yang Ditawarkan Sesuai Kebutuhan dan Keinginan Pembeli.. ... 61

Tabel XXI Harga yang Ditawarkan Sebanding dengan Nilai Produk J.Co donuts & coffee... ... 62

Tabel XXII Produk yang Ditawarkan Merupakan Merek yang Berkualitas .. 63

Tabel XXIII Layanan Pelengkap Transaksional Pembayaran Memuaskan ... 64

Tabel XXIV Layanan yang Diberikan Dapat Memuaskan Konsumen ... 65

Tabel XXV Keramahan dan Sikap profesionalisme Karyawan Kepada Konsumen ... 66

Tabel XXXIII Reliability Statistic General Interior….. ... 74

(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXXV Relibility Statistic Store layout………….. ... 75

Tabel XXXVI Item Total Statistic Store Layout………….. ... 76

Tabel XXXVII Reliability Statistic Interior Display……….. ... 76

Tabel XXXVIII Item Total Statistic Interior Display………….. ... 77

Tabel XXXIX Reliability Statistic Minat Beli………….. ... 77

Tabel XL Item Total Statistic Minat Beli……….. ... 78

Tabel XLI Hasil Uji Regresi Berganda……….. ... 79

Tabel XLII Model Summary……….. ... 80

(11)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN OUTPUT SPSS

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan berimprovasi dalam mempertahankan pelanggan. Perusahaan ditekan harus terus meningkatkan perbedaan dan keunikan produk dan jasa masing-masing perusahaan dituntut bersaing merebut daya tarik beli konsumen. Oleh karena itu, pembisnis harus berupaya mengatur ruang tempat usaha dari warna, suara, penempatan barang-barang, cuaca, cahaya, karena menekan konsumen untuk tertarik minat belinya. Bauran pemasaran eceran ini terdiri dari unsur lokasi, merchandise, harga, periklanan dan promosi, atmosfer dalam gerai, dan retail service (Ma’ruf, 2005:114). Bauran eceran memegang peranan yang sangat penting di dalam rangkaian pemasaran, karena berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

(13)

2 Universitas Kristen Maranatha yang baik, serta kelengkapan dan variasi produk untuk bersaing dalam industri ritel di Indonesia (ipb.ac.id/:2012).

Store atmosphere merupakan salah satu elemen penting dari retailing mix yang

mampu mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, karena dalam proses keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya memberi respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkungan pembelian yang diciptakan oleh pengecer, seperti yang dikemukakan oleh Levy dan Weitz dalam bukunya “Retailing Management” (2007:556). Dalam merencanakan proses store atmosphere (suasana toko) harus memperhatikan penempatan design, suasana yang menarik dengan konsep toko sesuai dengan kenyamanan konsumen agar lebih menarik untuk mengunjungi toko, sehingga konsumen dapat menentukan pilihan toko yang secara tidak langsung menarik hasrat konsumen untuk melakukan transaksi di dalam toko.

Store atmosphere (suasana toko) menurut Utami (2006: 238) adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Menurut Berman & Evans (2001:604) elemen-elemen store atmosphere terbagi ke dalam empat elemen, yaitu:

1. Exterior

2. General interior

3. Store layout

(14)

3 Universitas Kristen Maranatha Perusahaan harus sukses dalam bisnisnya dalam persaingan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal tersebut sangatlah penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus mampu memberikan pelayanan, lokasi yang nyaman, sesuai keinginan pelanggan untuk dapat mampu bersaing dan melakukan transaksi terhadap konsumen.

Store atmosphere (suasana toko) sebagai alat berkomunikasi pemasaran agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Perubahan atmosphere (suasana) harus selalu dirancang agar dapat terus bersaing dengan toko-toko lainnya atau dengan toko baru, dan untuk membuat para konsumen betah , nyaman dan setia untuk selalu mengunjungi toko. Saaat ini harga dan kualitas sudah tidak menjadi pertimbangan utama bagi konsumen, karena konsumen mulai menyadari dan memperhatikan suasana toko dalam menimbulkan minat beli konsumen.

Waralaba atau franchise adalah suatu sistem keterkaitan usaha vertikal yang saling memberikan keuntungan, atau Franchising (dari bahasa Perancis untuk kejujuran dan kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Franchisor atau pihak yang memberikan waralaba (Herustiati:2007).

(15)

4 Universitas Kristen Maranatha orang mampu dan menyadari pentingnya berwirausaha, membuat mereka membentuk bisnis waralaba baru.

Bandung merupakan salah satu kota pusat kuliner. Banyak usaha-usaha baru muncul dengan produk yang telah lama di kenal masyarakat lalu dikemas secara modern dan lebih inovatif. Tak dipungkiri hampir tiap pelosok kota Bandung dimeriahkan dengan bisnis boga (makanan) di setiap sudut, mulai dari cafe-cafe, tenda-tenda pinggiran jalan, dan restoran. Menikmati kuliner di tempat-tempat yang mendukung dengan fasilitas nyaman sudah menjadi gaya hidup masyarakat Bandung. Tidak sedikit pula Usaha Kecil dan Menegah (UKM) yang asalnya dikelola pribadi kini memiliki sistem waralaba, hal ini mendorong perkembangan ritel mikro di kota bandung.

(16)

5 Universitas Kristen Maranatha Tahun 2006 J.Co donuts & coffee menambah outlet di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Pekanbaru sampai memilki jumlah 16 outlet, 2007-2008 J.Co donuts & coffee menambah outlet di Solo, Bekasi, Palembang, Medan, Batam, Manado, Bogor, Semarang, Bali, dan Yogyakarta bertambah sampai 53 outlet. Pada tahun 2009 waralaba J.Co donuts & coffee berkembang ke Singapura dan Malaysia sampai total outlet memiliki 60 outlet.(widyo.staff.gunadarma.ac.id) Pada tahun 2011 J.Co donuts & coffee telah memiliki lebih dari 100 gerai yang tersebar di daerah Asia yaitu Indonesia (91 gerai), Malaysia (8 gerai) , Singapura (4 gerai), China (2 gerai) (id.scribd.com:2012). Di Bandung, terdapat 6 gerai J.Co donuts & coffee.

(17)

6 Universitas Kristen Maranatha kemewahan seperti waralaba luar negeri. Dalam perancangan setiap gerainya J.Co donuts & coffee dibuat seperti butik agar lebih nyaman dilihat konsumen.

Suasana toko yang menarik dapat menjaring konsumen sebanyak-banyaknya, dengan kata lain perusahaan dapat menarik minat beli konsumen agar konsumen tersebut menjadi pelanggan loyal. J.Co donuts & coffee sengaja membuat suasana toko nyaman agar konsumen dapat merasa nyaman berlama-lama membeli dan mengkomsumsi donut dan kopi di dalam gerai dan semakin memperbesar peluang konsumen untuk menambah transaksi pembelian di dalam gerai. Target lokasi berada di tiap mall untuk memenangkan persaingan waralaba sejenis. J.Co donuts & coffee termasuk waralaba lokal yang sukses di Indonesia, dan mulai berekspansi ke negara lain.

1. Bagaimana penilaian konsumen pada store atmosphere J.Co donuts & coffee Bandung?

(18)

7 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penilaian konsumen pada store atmosphere yang dirancang oleh J.Co donuts & coffee Bandung.

2. Untuk meneliti pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada outlet J.Co donuts & coffee Bandung.

1.3Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas implementasi strategi Store Atmosphere yang mereka miliki untuk dapat mempertahankan konsumen mereka

dalam persaingan yang ada, dimana diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yaitu masalah praktis dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan digunakan.

2. Bagi Akademis

(19)

8 Universitas Kristen Maranatha 3.Bagi Penulis

(20)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen

J.Co donuts & coffee Bandung, mengenai pembahasan pengaruh store atmosphere terhadap minat beli dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar responden J.Co donuts & coffee Bandung adalah wanita berusia 21 – 25 tahun dengan frekuensi belanja 1 kali dalam 1 bulan. Para responden secara keseluruhan memberikan persepsi yang positif terhadap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner mengenai store atmosphere J.Co donuts & coffee Bandung. Eksterior, general interior, dan store layout

mendukung fasilitas fisik terhadap minat beli konsumen J.Co donuts & coffee Bandung

2. Minat beli para konsumen berpengaruh juga pada :

Place ( tempat ), yaitu kehadiran J.Co donuts & coffee Bandung

menarik konsumen untuk mengetahui produk apa saja yang dijual dalam gerai.

Price ( harga ), harga yang ditawarkan J.Co donuts & coffee Bandung

(21)

83 Universitas Kristen Maranatha  Product ( Produk ), Produk dari J.Co donuts & coffee Bandung adalah

makanan yang merupakan produk bermerek yang berkualitas dan perlengkapan transaksional pembayaran yang memuaskan.

 Layanan, sikap profesionalisme dan keramahan karyawan J.Co donuts

& coffee Bandung dapat memuaskan konsumen.

3. Dari keempat variabel dimensi store atmosphere, mengacu pada penelitian tabel coefficients variabel exterior dan store layout berpengaruh pada minat beli, sedangkan general interior dan interior display tidak berpengaruh terhadap minat beli J.Co donuts & coffee di Bandung.

5.2 Saran

Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada konsumen J.Co donuts & coffee Bandung, store atmosphere berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen J.Co donuts & coffee Bandung dengan nilai pengaruh yang rendah sebesar 5,7%, oleh karena itu beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Diharapkan J.Co donuts & coffee Bandung dapat meningkatkan suasana toko yang sesuai dengan selera konsumen. Display produk yang menarik, aroma dan musik yang nyaman, pencahayaan yang tepat serta tata ruang yang teratur dapat merangsang pengunjung untuk melakukan pembelian sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

(22)

84 Universitas Kristen Maranatha layout ruangan untuk menata ruang konsumen secara teratur sehingga memudahkan konsumen bergerak dan menghindari penempatan barang-barang pada area yang janggal.

3. J.Co donuts & coffee Bandung disarankan dapat mempertahankan pelanggan setia yang sudah ada dengan membentuk komunitas yang lebih baik. Komunitas J.Co donuts & coffee dapat difasilitasi dalam penawaran produk makanan dan minuman spesial dari J.Co donuts & coffee untuk mengapresiasi kunjungan dan pembelian dari pelanggan yang loyal.

(23)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Asep ST. Sujana. 2005.Manajemen Ritel Moderen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Berman, B., & Evans, J.R. (2001), Retail Management: a strategic apporach (8th ed.) Upper saddle River: Pretice Hall International, inc.

Berman, Barry and Juel. R. Evans. (2009). Retail Management Strategic. New Jersey : Pearson Education

Berman, Barry, & Joel. R. Evans. (2007). Retail Management : a strategic Approach. (tenth Edition). New Jersey. Prentice Hall Inc.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivaritedengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hendri Ma’ruf. (2006). Pemasaran Ritel. Jakarta : Gramedia

Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran Edisi Sebelas. Jakarta : PT Indeks Kotler, Keller. (2007). Manajemen Pemasaran 1 & 2. Edisi Keduabelas. Jakarta : PT

Indeks.

Kotler, Philip and Garry Armstrong. (2008), Principles Of Marketing. New Jersey : Prentice Hall

Kotler, Philip and Keller. (2009). Marketing Management : 13th Edition. New Jearsey : pretice Hall

Levy, M. Phd., dan Weitz, B. A. 2007, Retail Management 6th Edition., McGraw Hill., New York.

Ma’ruf, Hendri. (2005). Pemasaran Ritel. Jakarta : Gramedia Pustaka

Rubiyanti. Dewi. 2004. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada China Emporium Factory Outlet Bandung. UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Penerbit : ALFA BETA Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Banudng:Alfabeta.

(24)

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto (2006) , Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta

Swa. (2011). Melalui Postioning Dekat Konsumen, Perkembangan J.co, 9 Febuari 2011 diakses dari http://swa.co.id/listed-articles/ pada tanggal 8 Maret 2013 Utami. Christina Whidya. (2010). Manajemen Ritel, Strategi dan Implementasi

Operaional Bisnis Ritel Modern Di Indonesia, Edisi 2, Penerbit Ssalemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penggunaan media pembelajaran alat tambal ban portable dalam pembelajaran per- baikan roda dan ban antara lain: (a) Sarana bagi siswa untuk menguasai pengetahuan

Hasil kedua adalah love of money memiliki pengaruh moderat pada skema kompensasi bonus terhadap kinerja dengan nilai signifikansi 0,034 dan nilai F hitung yaitu

menggabungkan gamelan dan alat musik diatonis, antara lain Kiai Kanjeng dari Yogyakarta, Kua Etnika dari Yogyakarta, Sinten Remen dari Yogyakarta, Kul-Kul.. dari Bali,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan peran pengawasan terhadap UMKM penerima pembiayaan antara USP KUD Subur dan BMT Nur Rahmah di Kecamatan Semin,

Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) yang menggunakan pendekatan triangular fuzzy number terhadap skala AHP

According to the prioritizing analysis using Analysis Hierarchy Process (AHP), alternative 1 has the highest priority for the criteria of educational, recreational and

Reuter, Thomas, A., Budaya dan Masyarakat di Pegunungan Bali, Jakarta: Yayasan. Obor

activity based costing dalam perhitungan harga kamar akan menghasilkan harga pokok kamar yang akurat, karena biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk atas dasar