• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Betina Galur Swiss Webster Yang diberi Diet Tinggi Lemak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Betina Galur Swiss Webster Yang diberi Diet Tinggi Lemak."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH

MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

Shela Mareta, 2010 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes

Kemajuan teknologi di berbagai aspek kehidupan telah menggeser gaya hidup masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Kecenderungan gaya hidup serba cepat, menyebabkan masyarakat mempunyai kebiasaan kurang berolah raga serta mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung tinggi lemak. Gaya hidup yang buruk tersebut merupakan penyebab peningkatan prevalensi terjadinya obesitas dan dislipidemia di masyarakat. Mengonsumsi obat dislipidemi menjadi pilihan yang paling banyak dipilih dewasa ini. Akan tetapi di samping khasiat obat dislipidemi dalam membantu mengontrol kadar lemak, obat dislipemia memiliki harga yang relatif cukup mahal untuk dikonsumsi. Oleh karena itu banyak orang mencari alternatif obat dislipidemi dari herbal yang mempunyai khasiat serta harga yang lebih ekonomis. Bunga Rosella merupakan salah satu herbal yang banyak dikonsumsi masyarakat sebagai teh dan diyakini memiliki berbagai khasiat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah mencit.

Penelitian ini dilakukan terhadap 25 ekor mencit Galur Swiss Webster betina yang diberi diet tinggi lemak untuk meningkatkan kadar kolesterol totalnya. Mencit dibagi dalam 5 kelompok yang diberi perlakuan Infusa Bunga Rosella dengan dosis 8,55mg/5ml, 17,1mg/5ml dan 34,2mg/5ml. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan uji LSD dengan α=0,05 menggunakan perangkat lunak komputer.

Hasil penelitian adalah kelompok Infusa Bunga Rosella III (34,2mg/5ml) mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol positif yang diberi diet lemak (p<0.05).

Simpulannya adalah Infusa Bunga Rosella dosis III mampu menurunkan kadar kolesterol total darah mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak.

(2)

iv ABSTRACT

THE EFFECTS OF INFUSE ROSELLA FLOWER (Hibiscus sabdariffa) IN TOTAL CHOLESTEROL BLOOD LEVEL Swiss Webster FEMELE MICE

THAT GIVEN HIGH FAT DIET

Shela Mareta 1st Tutor : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes 2nd Tuttor : Fen Tih, dr., M.Kes

In this modern and high technology era, the community life style has made a lot of changing in every aspect. The changing makes people don’t have time to do some exercise and also consume fast food or instant food that containing high fat. This life style makes prevalence of obesity and dyslipidemia higher. Consuming dyslipidemia drugs have been choice to be taken by people in this time. In other hand this drugs have side effects and the price is relative expensive. That reason making people consider use herbal medicine that has good benefit and reasonable price. Rosella Flower is one of herbal that many people consume and believed has many good.

The purpose of the study determine the effect of Infuse Rosella Flower (Hibiscus Sabdariffa) in cholesterol total blood level of mice.

This research was conducted on 25 strain Swiss Webster female mice, given high fat diet to increase blood levels of total cholesterol. Mice was divided into 5 groups, treated Infuse Rosella Flowers with varieties dose, 8.55mg/5ml, 17.1mg/5ml and 34.2mg/5ml. Data analysis using one-way ANOVA, followed by LSD test α = 0.05 using computer software.

The results of the study was the dose III (34.2mg/5ml) differed significantly from the control positive group (p <0.05).

Conclusion of research is dose III of Infuse Rosella Flower can reduce cholesterol total blood level.

(3)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Praktis…... 3

1.4.2. Manfaat Akademik... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ... 4

1.6. Metode penelitian... 4

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 4

1.8. Hipotesis……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lipid………... 5

2.1.1. Kolesterol……….. 6

(4)

viii

2.1.1.2. Manfaat Kolesterol………... 6

2.1.2. Dislipidemia……….. . 7

2.1.2.1. Definisi Dislipidemia………. 7

2.1.2.2. Klasifikasi Dislipidemia………. 8

2.1.2.3. Faktor-Faktor Penyebab Dislipidemia……… 10

2.1.2.4. Aterosklerosis………. 11

2.1.2.5. Penyakit Jantung Koroner………... 12

2.1.2.6. Terapi dislipidemia………. 13

2.2. Rosella………. 15

2.2.1. Kandungan Kimiawi Rosella………. 17

2.2.1.1. Antosianin……… 17

2.2.1.2. Asam Askorbat……… 19

2.2.1.3 Hubungan Antosianin, Asam Askorbat dan Kolestero……... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan/Subjek Penelitian………. 22

3.1.1. Alat-alat……….. 22

3.1.2. Bahan-bahan……… 22

3.1.3. Subjek Penelitian……… 23

3.1.4. Tempat dan Waktu Penelitian………. 23

3.2. Metode Penelitian……… 23

3.2.1. Desain Penelitian……… 24

3.2.2. Variabel Penelitian……….. 24

3.2.2.1. Definisi Konsep Variabel……… 24

3.2.2.2. Definisi Operasional……… 24

3.2.3. Penentuan Besar Sampel……….. 26

3.2.4. Prosedur Kerja……….. 26

3.2.4.1. Persiapan Hewan Coba……… 26

3.2.4.2. Persiapan Bahan……….. 27

(5)

ix

3.2.5. Cara Pemeriksaan………... 27

3.2.6. Metode Analisis………. 28

3.2.6.1. Hipotesis Statistik………. 28

3.2.6.2. Kriteria Uji……… 28

3.2.7. Aspek Etik Penelitian……… 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian……… 29

4.1.1. Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Setelah Diberi Diet Tinggi… Lemak……….... 29

4.1.2. Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Setelah Perlakuan IBR……. 30

4.1.3. Uji Statistik Peningkatan Kadar Kolesterol Total Darah Mencit….. 32

4.2. Pembahasan……….. 35

4.3. Uji Hipotesis………. 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan……….. 37

5.2. Saran………. 37

DAFTAR PUSTAKA………. 38

LAMPIRAN……… 40

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kadar Lipid Serum Normal………... 7

Tabel 2.2. Klasifikasi Frederickson………. 9

Tabel 2.3. Hubungan Kadar Lipid dengan Risiko PJK……….... 12

Tabel 2.4. Komposisi Gizi Per 100 Gram Bunga Rosella Segar………. 17

Tabel 4.1. Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Setelah 30 Hari Diberi Diet Lemak (mg/dL)……….... 29

Tabel 4.2. Rerata Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Setelah Diberi Diet Tinggi Lemak dan Standar Deviasi……… 30

Tabel 4.3. Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Setelah Diberi Perlakuan IBR………... 31

Tabel 4.4. Rerata Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol Total Darah Mencit yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak Setelah Perlakuan……. 31

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hibiscus sabdariffa………..………. ... 16 Gambar 2.2. Struktur Kimia Dasar Antosianin………. ... 17 Gambar 2.3. Struktur Kimia Dasar Asam Askorbat……… 19 Gambar 4.1. Diagram Rerata Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol

(8)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Dosis Infusa Bunga Rosella………. 40 Lampiran 2 Kadar Kolesterol Total Darah Mencit dan Setelah Perlakuan

IBR mg/dL….……….. 42

Lampiran 3 Analisis Data Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Secara

Statistik………... 43

(9)

40

LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN DOSIS INFUSA BUNGA ROSELLA

Dosis infusa Bunga Rosella untuk manusia 70 kg = 2 gram/hari A. Infusa Bunga Rosella Dosis I Mencit

Dosis untuk manusia = 2 g

Konversi dosis dari manusia 70 kg mencit: 20 kg = 0,0026 x 2 g = 0,0052 g Berat badan mencit rata-rata: 32,9 g

Volume lambung mencit = 0,5 ml

Jadi dosis I untuk mencit 32,9 g = g/0,5 ml per

B. Infusa Bunga Rosella Dosis II Mencit

Dosis untuk manusia = 4 g

Konversi dosis dari manusia 70 kg mencit: 20 kg = 0,0026 x 4 g = 0,0104 g Berat badan mencit rata-rata: 32,9 g

Volume lambung mencit = 0,5ml

Jadi dosis I untuk mencit 32,9 g = g/0,5 ml per

B. Infusa Bunga Rosella Dosis III Mencit

Dosis untuk manusia = 8 g

(10)

41

Berat badan mencit rata-rata: 32,9 g Volume lambung mencit = 0,5ml

(11)

42 LAMPIRAN 2

Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Sebelum dan Setelah Perlakuan IBR (mg/dl)

Kelompok No mencit Sebelum Sesudah Peningkatan % Peningkatan

Kelompok I

1 170 169 -1 -0,588235294

2 162 162 0 0

3 169 164 -5 -2,958579882

4 169 166 -3 -1,775147929

5 160 160 0 0

Kelompok II

1 157 165 8 5,095541401

2 163 167 4 2,45398773

3 161 169 8 4,968944099

4 158 163 5 3,164556962

5 158 168 10 6,329113924

Kelompok III

1 161 164 3 3,105590062

2 162 165 3 3,184713376

3 165 165 0 0

4 164 166 2 1,807228916

5 153 160 7 3,75

Kelompok IV

1 161 166 5 3,105590062

2 157 162 5 3,184713376

3 165 165 0 0

4 166 169 3 1,807228916

5 160 166 6 3,75

Kelompok V

1 156 157 1 0,641025641

2 167 162 -5 -2,994011976

3 166 176 10 6,024096386

4 163 163 0 0

5 169 168 -1 -0,591715976

Keterangan :

Kelompok I (kontrol negatif) → diberikan diet normal Kelompok II (kontrol positif) → diberikan diet tinggi lemak

Kelompok III (IBR I) → diberikan 8,55 mg/0,5 ml per oral Infusa Bunga Rosella

(12)

42

(13)

43 LAMPIRAN 3

Analisis Data Kadar Kolesterol Darah Mencit Secara Statistik

ANAVA SATU ARAH

Test of Homogeneity of Variances

SEBELUM

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.711 4 20 .594

ANOVA

SEBELUM

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 83.005 4 20.751 5.136 .005

Within Groups 80.815 20 4.041

Total 163.820 24

Descriptives

SEBELUM

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean Minimum

Maximu m Lower Bound Upper Bound

1.00 5 -1.0660 1.28417 .57430 -2.6605 .5285 -2.96 .00

2.00 5 4.4020 1.57161 .70285 2.4506 6.3534 2.45 6.33

3.00 5 1.9020 1.67771 .75030 -.1812 3.9852 .00 4.58

4.00 5 2.3700 1.50321 .67226 .5035 4.2365 .00 3.75

5.00 5 .6160 3.31817 1.48393 -3.5040 4.7360 -2.99 6.02

(14)

44

Multiple Comparisons

LSD

(I) KELOMPOK (J) KELOMPOK

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound

1.00 2.00 -5.4680(*) 1.27133 .000 -8.1200 -2.8160

3.00 -2.9680(*) 1.27133 .030 -5.6200 -.3160

4.00 -3.4360(*) 1.27133 .014 -6.0880 -.7840

5.00 -1.6820 1.27133 .201 -4.3340 .9700

2.00 1.00 5.4680(*) 1.27133 .000 2.8160 8.1200

3.00 2.5000 1.27133 .063 -.1520 5.1520

4.00 2.0320 1.27133 .126 -.6200 4.6840

5.00 3.7860(*) 1.27133 .007 1.1340 6.4380

3.00 1.00 2.9680(*) 1.27133 .030 .3160 5.6200

2.00 -2.5000 1.27133 .063 -5.1520 .1520

4.00 -.4680 1.27133 .717 -3.1200 2.1840

5.00 1.2860 1.27133 .324 -1.3660 3.9380

4.00 1.00 3.4360(*) 1.27133 .014 .7840 6.0880

2.00 -2.0320 1.27133 .126 -4.6840 .6200

3.00 .4680 1.27133 .717 -2.1840 3.1200

5.00 1.7540 1.27133 .183 -.8980 4.4060

5.00 1.00 1.6820 1.27133 .201 -.9700 4.3340

2.00 -3.7860(*) 1.27133 .007 -6.4380 -1.1340

3.00 -1.2860 1.27133 .324 -3.9380 1.3660

4.00 -1.7540 1.27133 .183 -4.4060 .8980

(15)

42 LAMPIRAN 4

Pembuatan Infusa Bunga Rosella

Proses pembuatan Infusa Bunga Rosella adalah sebagai berikut : 1. Siapkan Bunga rosella yang telah kering

2. Timbang Bunga Rosella 10 g

3. Masukkan Bunga Rosella tersebut kedalam gelas beker dan tambahkan 120 ml akuades

4. Siapkan panci yang telah diisi air , letakan gelas beker tersebut didalamnya. 5. Kemudian panaskan sampai 90 derajat

6. Tim selama 15 menit 7. Kemudian angkat dan saring 8. Siapkan gelas beker

9. Tambahkan akuades sesuai perhitungan dosis (lampiran 1) Dosis I tambahkan akuades hingga 961.53 ml

(16)

46

RIWAYAT HIDUP

Nama : Shela Mareta

NRP : 0710041

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 9 Maret 1989

Alamat : Kopo Permai I Blok S-17 Bandung

Riwayat Pendidikan :

1995 – 2001 : SD Santo Yusup 2, Bandung 2001 – 2004 : SMP Santo Aloysius 2, Bandung 2004 – 2007 : SMA Santo Aloysius 2, Bandung

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi di berbagai aspek kehidupan sedikit banyak telah menggeser gaya hidup masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Dimulai dari alat transportasi, alat komunikasi ataupun makanan cepat saji sebagai sarana yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan masyarakat yang beraktivitas padat dalam waktu yang terbatas. Kemajuan teknologi di satu sisi sangat membantu di berbagai aspek kehidupan, akan tetapi menjadikan masyarakat memiliki life style yang buruk (Andreas, 1999).

Kecenderungan gaya hidup serba cepat ini menyebabkan masyarakat mempunyai kebiasaan kurang berolah raga serta mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung tinggi lemak. Life style yang buruk tersebut merupakan penyebab peningkatan prevalensi terjadinya obesitas dan dislipidemia di masyarakat (Andreas, 1999).

(18)

2

LDL kolesterol 146 mg/dL, trigleserida 110 mg/dL.Hanya LDL kolesterol dan kolesterol total yang mempunyai hubungan erat sebagai faktor resiko pada populasi ini (Arief,2007).

Dislipidemia merupakan suatu keadaan yang perlu mendapat perhatian besar bagi masyarakat umum. Hal tersebut mengingat dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya sindrom metabolik dan komplikasi kardiovaskular seperti PJK (Penyakit Jantung Koroner) ataupun stroke di masyarakat perkotaan dewasa ini (Wahyu, 2007).

Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI, peningkatan mortalitas akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sangat nyata yaitu tahun 1975 sebesar 5,9%; pada tahun 1981 sebesar 9,1%, sebesar 16% pada tahun 1989 dan mencapai 19% pada tahun 1995 (Wahyu, 2007).

Atas dasar tersebut tidak sedikit pula masyarakat perkotaan yang sudah memiliki kesadaran untuk mencegah dan mengobati keadaan ini. Di mulai dari mengurangi kebiasaan makan makanan cepat saji, mulai membiasakan berolah raga ataupun mengonsumsi obat dislipidemia. Mengubah life style

yang buruk merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan oleh karena itu pilihan mengonsumsi obat dislipidemi menjadi pilihan yang paling banyak dipilih dewasa ini (Andreas, 1999).

Di samping khasiat obat dislipidemi dalam membantu mengontrol kadar lemak, obat dislipemia memiliki harga yang relatif cukup mahal untuk di konsumsi. Permasalahan tersebut melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian untuk mencari alternatif obat dislipidemi dari herbal yang mempunyai khasiat serta mempunyai harga yang lebih ekonomis (Trubus, 2009).

(19)

3

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan, apakah Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dapat menurunkan kadar kolesterol total darah mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Untuk mengetahui khasiat Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

dalam menurunkan kadar kolesterol total darah mencit galur Swiss-Webster

yang diberi diet tinggi lemak.

1.3.2. Tujuan

Mengetahui kadar kolesterol total pada mencit betina Swiss-Webster yang diinduksi lemak selama 1 bulan.

Mengetahui peningkatan kadar kolesterol darah mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak setelah diberikan Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) selama 1 bulan.

Membandingkan peningkatan kadar kolesterol dari kelima kelompok mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak setelah diberikan Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa ).

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dapat dijadikan alternatif obat dislipidemia dalam menurunkan kadar kolesterol total.

1.4.2 Manfaat Akademik

(20)

4

1.5. Kerangka Pemikiran

Alternatif obat dislipidemia yang dipakai dalam penelitian ini adalah Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa). Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) mengandung tinggi asam askobat dan antosianin yang dapat membantu menurunkan kadar lemak dengan cara inhibisi lipid peroxidase dan menjaga aktivitas dari enzim antioksidan. Kandungan antioksidan tersebut dapat menurunkan lipid peroksidase yang diharapkan mampu menurunkan kadar kolesterol total pada mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak selama 1 bulan.

1.6. Hipotesis

Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dapat mengurangi kadar kolesterol total mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak.

1.7. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental sungguhan dengan populasi yang diuji mencit galur Swiss Webster yang diberi diet tinggi lemak. Analisis data yang dipakai ANAVA satu arah dan LSD.

1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian

(21)

37 BAB V

SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dapat menurunkan kadar kolesterol total darah mencit galur Swiss-Webster yang diberi diet tinggi lemak.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek infusa bunga rosella terhadap kadar kolesterol total darah dengan :

1. Menggunakan alat pemeriksaan lipid yang lebih akurat. 2. Menggunakan hewan coba lain

(22)

38

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Bahri. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Arief, Irfan. 2007. Profil Lipid Plasma pada MONICA III Tahun 2000.

F.D. Suyatna, Handoko, Toni. 2004. Hipolipidemik. Dalam : Farmakologi Dan Terapi Edisi ke-4. Jakarta : Gaya Baru.

Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9 Jakarta.: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Herunsalee J., Suthisisang C. 2005. Antioxidant effect aqueous extract from dried calyx of Hibiscus sabdariffa Linn.(roselle) in vitro using rat low-density lipoprotein (LDL), Bio. Pham. 28(3): 481-484.

Mike, Laker. 2006. Memahami Kolesterol Seri Family Doctor. Jakarta : PT. Gaya Favorit press & The British Medical Association.

Morton, Julia F. 1987. Fruit of warm climates.

Murray, Robert K. Biokimia Harper. Edisi 25 Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Novitawati, Diyah. Isolasi Antosianin dari Kaliks Rosel .Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Oktober 2007.

Onny Untung. Herbal Indonesia Berkhasiat. 2009. Jakarta: PT Trubus Swadaya.

(23)

39

Susanti, Ellis. 2006. Hubungan antara aterogenik Indeks Of Plasma, LDL Kecil Padat, Lechitin Kolesterol Acyl Transferase, Dan Kolesterol Ester Transfer Protein Padat . www.prodia.co.id.

Suyono, Slamet. 1996. Hiperlipidemia. Dalam : Sjaifoellah Noer, dkk.ed: Buku AjarIlmu Penyakit Penyakit Dalam. Edisi 3 Jakarta : FK.UI.

Widowati, Wahyu. 2007. Peran Antioksidan Sebagai Agen Hiperkolesterolemia, Pencegahan Oksidasi Lipid dan Aterosklerosis : Majalah Kedokteran

Damianus. Vol 6 No 3.

Wikipedia 2010. Antosianin. http://id.wikipedia.org/wiki/Antosianin. Septembet 2010.

Wikipedia 2007. Asam askorbat. http://id.wikipedia.org/wiki/asam askorbat. Febuari 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Indeks dominansi dapat digunakan untuk mengetahui spesis yang mendominasi pada suatu perairan, apabila terdapat spesies yang mendominasi biasanya spesies tersebut

Malahan kelainan atribut yang ada menerusi kajian ini diharapkan menemui alternatif bagi melihat hubungan serta kecenderungan tret personaliti, keberkesanan

Ariffin, MS Euis Elih Nurlaelih, SP., M.Si... Moch Dawam

Dengan penduduk yang mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak kebanyakan dapat menerima penggunaan biogas dari kotoran ternak sebagai bahan bakar memasak.. Ketersediaan

Penabuh ricikan kempul biasanya diserahkan pada penabuh yang mempunyai kemampuan menguasai alur kedalaman lagu dalam sebuah gendhing , karena seorang pengempul tidak

QUANTITIES REPRESENT ACTUAL REPORTED WEIGHT, NOT ESTIMATED FROM THE NUMBER OF PACKAGES. 4) SALES HELD DURING A WEEK OVERLAPPING THE END OF THE MONTH ARE ATTRIBUTED WHOLLY TO THE

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membentuk sebuah lembaga yang bertugas menerbitkan sertifikasi kepada pelaku usaha sebagai bukti bahwa mereka yang melakukan