• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 BISMILLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 1 BISMILLAH"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin berkembang mulai dari teknologi analog hingga sekarang yang mulai menuju ke era digital. Hal ini berimbas pada perkembangan di dalam media, maka munculnya beberapa media baru, sebagai contoh di dunia fotografi, di zaman analog pada saat itu sebuah foto jika dicetak harus melewati proses yang lumayan panjang dan memakan waktu yang lama. Sebuah gulungan film harus ‘dicuci’ terlebih dahulu kemudian baru dicetak dikertas foto, berbeda dengan zaman digital sekarang ini dimana gulungan film kamera tidak digunakan lagi dengan munculnya kamera digital yang hanya membutuhkan memori sebagai media penyimpanan datanya, dan ketika dicetak tidak membutuhkan proses yang lama.

Media baru muncul sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Media baru seperti halnya dengan media yang sudah ada (televisi, radio, dan surat kabar) juga mempunyai karakteristik tersendiri antara lain interaktif, hipertekstual, jaringan, maya, simulasi, dan digital. Media baru mempunyai karakteristik tersendiri jika dibandingan dengan media lain. Perkembangan teknologi komunikasi mendorong munculnya media online, didukung media alternatif yang

(2)

mampu memangkas hambatan jarak, waktu, dan nilai sosial budaya di tengah masyarakat.

Kehadiran media baru juga berdampak pada media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat luas. Berkembangnya teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan semuanya hanya dalam genggaman. Pengguna media sosial bisa lebih mudah mengakses apapun dari segala sumber hanya dengan koneksi internet. Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. (Nasrullah, 2015: 13)

(3)

Foto-foto dan video yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu. Para pengguna dapat mengunggah foto/video dengan format rasio 1:1/3:2/4:3/16:9. Setelah para pengguna memilih sebuah foto/video untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.

Dahulu Instagram hanya digunakan sebagai ajang untuk mengunggah foto dimedia sosial yang bisa disebut sebagai gallery foto kita di Instagram. Foto pun hanya bisa diunggah dengan rasio 1:1 dan penyajian videonya pun hanya bisa diunggah selama 15 detik. Namun sekarang semua rasio dapat digunakan, durasi video pun bertambah menjadi maksimal satu menit , semua tergantung dari selera kita dalam mengunggahnya. Tidak hanya foto/video yang dapat ditemukan disana, kita juga dapat berjualan, membeli suatu barang, melihat keindahan alam dunia, bahkan melihat jurnalistik online dalam media sosial tersebut.

(4)

suatu berita dari gadget mereka masing-masing. Tidak hanya foto saja yang mereka unggah, tetapi video pun terkadang mereka tampilkan sesuai dengan kejadian yang ada. Semua stasiun tv atau berita-berita online kini memiliki akun instagram, hanya saja mereka lebih banyak mempromosikan programnya sendiri. Berdasarkan pengamatan peneliti, akun CNN Indonesia yang paling banyak mengunggah foto/video berisikan berita terkini tetapi dalam konteks media sosial/media online yang memudahkan masyrakat dalam melihat perkembangan informasi/berita terkini.

Salah satu berita yang dimuat adalah proyek normalisasi sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Berita yang dikirim oleh reporter CNN Indonesia Adhi Wicaksono pada tanggal 28 September 2016 ini berisikan petugas Satpol PP melaksanakan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Didalam berita tersebut terhitung dari bulan Agustus hingga September 2016 ini sudah ada 313 keluarga pindah ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek di Jakarta Timur.

(5)

Meningkatnya Instagram menjadikannya sebuah fenomena baru di media sosial karena intensitas masyarakat untuk melihat televisi atau koran pun lebih jarang dibandingkan dengan aktifnya mereka pada gadget masing- masing. Dengan adanya Instagram mereka bisa melihat kilas jurnalistik online yang sajikan oleh redaksi CNN Indonesia.

Stasiun televisi juga ada yang mengadakan kompetisi kepada masyarakat tentang bagaimana menyajikan berita di Instagram namun masih bisa di mengerti oleh masyarakat. Ajang ini memicu mereka untuk membuat foto/video semenarik mungkin yang kemudian mereka upload ke Instagram.

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menulis tentang fenomena jurnalistik online di Instagram CNN Indonesia dalam studi kasus tentang berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri Jakarta Selatan, bagaimana

masyarakat bisa peka serta kritis melihat keadaan sekitar hanya dengan melihat berita yang diunggah di akun Instagram. Media sosial Instagram di pilih karena merupakan salah satu media yang cukup terkenal dimasyarakat, bukan hanya untuk sekedar memposting foto atau video, tetapi bisa juga untuk berjualan/membeli bahkan membuat suatu berita yang menarik. Seperti hal nya Twitter dan Facebook , Instagram juga ingin meningkatkan pelayanannya agar bisa menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh khalayak ramai.

(6)

Berita-Berita Kriminalitas Pada Kolom Kriminalitas di Majalah Berita Mingguan TEMPO”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah Sistem Pengukuran (Frekuensi). Hasil dari penelitian ini yaitu perhatian majalah ini terhadap berita-berita tentang pembunuhan adalah yang paling tinggi diantara semua klasifikasi berita kriminal yang di teliti. Penyajian berita dengan seimbang, adil, dan fairness di kedua belah pihak menjadi ciri khas Majalah Tempo (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia)

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Theresia Y. Ellasari dengan judul “Pola Berita Televisi Indonesia (Suatu Studi Analisis Isi Pada Dua Mata Acara Berita TVRI : Beita Nusantara dan Berita Nasional)”. Dalam penelirian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data yaitu Perhitungan Frekuensi Bermunculan. Hasil dari penelitian itu adalah TVRI mampu mensosialisasikan serta mempublikasi opini publik tentang program-program pemerintah. Liputan berita TVRI masih berupa daftar sederetan kegiatan pemerintah yang dibacakan secara rutin, cepat, dan berurutan. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Program Studi Komunikasi Massa)

(7)

jenis penelitian kuantitatif. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Niche. Hasil dari penelitian ini yaitu internet adalah medium komunikasi baru yang mempunyai prospek perkembangan yang bagus dimasa depan. Berdasarkan hasil perhitungan Niche Breadth portal berita Detik.com dan Satunet.com termasuk portal berita moderat. Sementara itu untuk Astaga!.com masih dalam transisi mencari bentuk barunya yang bersifat generalis. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia)

Dari penelitian semua penelitian diatas, ketiganya menggunakan metode yang sama yaitu Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitiannya juga sama yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian pertama, peneliti menggunakan Sistem Pengukuran Frekuensi dalam menganalisa data untuk , mengukur karakterisitik suatu isi (komunikasi). Penelitian kedua menggunakan Metode Perhitungan Frekuensi Bermunculan dengan unit pengukuran terkecil yaitu item atau satuan berita.

(8)

masyarakat. Dalam penelitian tersebut menggunakan Teori Niche untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana individu atau populasi saling bersaing dan juga bekerja sama dalam sebuah komunitas (kelompok organisme yang hidup bersama).

Dalam penelitian ini, peneliti memilih Instagram dan juga jurnalistik online sebagai tema. Jenis penelitian yang dipilih berbeda dari penelitian diatas. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Objek yang digunakan peneliti juga berbeda, peneliti menggunakan Instagram CNN Indonesia untuk melihat fenomena jurnalistik online yang sudah mulai menjamur dimasyarakat. Peneliti menggunakan Model Segitiga Realitas Sosial Siber yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu realitas yang ada di media baru/media sosial dengan adanya aplikasi Instagram.

Berdasarkan uraian tersebut, maka pada proposal ini peneliti memilih judul KAJIAN FENOMENOLOGIS JURNALISTIK ONLINE DI INSTAGRAM CNN INDONESIA STUDI KASUS BERITA “PROYEK NORMALISASI SUNGAI CILIWUNG DI BUKIT DURI, JAKARTA SELATAN”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : “Bagaimana Kajian Fenomonologis Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia , Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai

(9)

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi masalah pada Fenomena Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus tentang berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan yaitu :

Subyek Penelitian : Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia.

Objek Penelitian : Fenomena Jurnalistik Online Di Instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus tentang Berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan .

Waktu Analisis : Dilaksanakan pada September 2016 – Selesai. Karena disetiap harinya redaksi CNN Indonesia banyak mengunggah foto/video berita ke akun Instagram mereka. Maka penulis mencoba membatasi waktu analisis agar berita tentang Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan tidak tenggelam.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui fenomenologi jurnalistik online di instagram CNN Indonesia dengan studi kasus berita “proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Dengan tujuan ini akan dilihat sejauh mana masyarakat melihat/mengetahui fenomena jurnalistik online di akun instagram CNN Indonesia dengan contoh kasus tersebut.

(10)

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu komunikasi khususnya ilmu jurnalistik melalui pendekatan Model Segitiga Realitas Sosial Siber yang digunakan untuk melihat komunikasi online yang terjadi dari aspek-aspek yang muncul seperti kasus yang ada didalamnya.

1.5.2 Kegunaan praktis

Peneliti berharap agar penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi akun instagram CNN Indonesia sebagai pelopor media yang sering menayangkan berita-berita terkini dalam konteks media sosial/media online serta dapat meningkatkan kualitas berita yang dibuat setiap harinya.

1.6 Kerangka Pemikiran 1.6.1 Kerangka Teori

Model Segitiga Realitas Sosial Siber (Gotved, 2006a)

(11)
[image:11.595.170.474.229.422.2]

media sosial sebagai perangkat teknologi dalam berkomunikasi. Melalui media sosial, pengguna dan interaksi yang terjadi diantara pengguna juga menghasilkan dimensi lain, seperti budaya.

Gambar 1.1 Segitiga Realitas Sosial Siber, Gotved (2006) Sumber : Media Sosial (Dr. Rulli Nasrullah, M. Si.: 53)

Dalam model tersebut, dengan menggunakan perspektif kontruksi sosial, interaksi sosial merupakan landasan awal budaya maupun struktur sosial. Ketiga sisi model, yakni interaksi sosia, budaya, maupun struktur sosial, pada akhirnya akan membentuk apa yang disebut dengan realitas sosial sebuah pusat. Untuk memahami realitas sosial tersebut, semua elemen yang ada tidak dapat dipisahkan. Untuk membaca model ini bisa dilihat dengan cara interaksi sosisal menghasilkan budaya dan dari budaya membentuk struktur seterusnya kembali ke interaksi sosial dan berputar seperti arah jarum jam, namun semua elemen ini harus dilihat secara bersamaan (Gotved, 2006b: 469).

REALITAS SOSIAL-SIBER

INTERAKSI

(12)

Terkait dengan internet, Gotved meggunakan model segitiga ini untuk melihat bagaimana komunikasi online terjadi dan aspek-aspek yang muncul mengikutinya. Pengguna teknologi mengubah realitas sosial yang dalam kondisi tertentu mengaburkan batasan-batasan yang ada antara teknologi dan sosial yang berada dalam pikiran aktan (actant). Terminologi aktan merujuk pada penjelasan Latour (1992) untuk melihat bahwa dalam kajian sains dan teknologi aktor diinternet yang terlibat tidak bisa dilihat sebagai manusia atau teknologi semata. Aktor bisa keduanya dan bisa saling silih berganti. (Boudreau&Newman, 1993; Gotved, 2006b)

Alasan peneliti memilih Model Segitiga Realitas Sosial Siber adalah peneliti ingin melihat pengaruh yang timbul akibat perkembangan teknologi salah satunya dengan media Instagram. Adakah dampak yang timbul dengan jurnalisme di Indonesia dengan menjamurnya jurnalistik online di Instagram. Dengan model tersebut, peneliti juga ingin menyelaraskan antara kegiatan CNN Indonesia yang membuat berita di Instagram dengan kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar serta pengaruh-pengaruh yang timbul atas kejadian tersebut.

1.6.2 Kerangka konseptual 1.6.2.1 Fenomenologi

(13)

Fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisi data yang diperoleh.

Menurut Husserl (Creswell,1998) peneliti fenomenologis berusaha mencari hal-hal yang perlu (essensial), struktur invarian (esensi) atau arti pengalaman yang mendasar dan menekankan pada intensitas kesadaran dimana pengalaman terdiri hal-hal yang tampak dari luar dan hal-hal yang berada dalam kesadaran masing-masing berdasarkan memori, image dan arti. (kompasiana.com/fenomenologi-dalam-penelitian)

(14)

Manusia memiliki paradigma tersendiri dalam memaknai sebuah realitas. Pengertian paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan sesuatu yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistimologis yang panjang.

Fenomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam kesadaran. Fenomenolog mencari pemahaman seseorang dalam membangun makna dan konsep yang bersifat intersubyektif. Oleh karena itu, penelitian fenomenologi harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. Natanson menggunakan istilah fenomenologi merujuk kepada semua pandangan sosial yang menempatkan kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai fokus untuk memahami tindakan sosial.

(15)

aksiologis, nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam pengungkapan makna akan interpretasi subjek.

1.6.2.2 Jurnalistik Online

Pengertian jurnalistik online terkait banyak istilah, yakni jurnalistik, online, internet, dan website. Jurnalistik dipahami sebagai proses peliputan, penulisan, dan penyebarluasan informasi (aktual) atau berita melalui media massa. Secara ringkas dan praktis, jurnalistik bisa diartikan sebagai “memberitahukan sebuah persitiwa”.

Online dipahami sebagai keadaan konektivitas (ketersambungan) mengacu kepada internet atau world wide web (www). Online merupakan bahasa internet berarti “informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja” selama ada jaringan internet (konektivitas). (Romli, 2014: 11)

Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiyah artinya “jaringan antarkoneksi”. Internet dipahami sebagai sistem jaringan komputer yang saling terhubung. Berkat jaringan itulah yang ada disebuah komputer dapat diakses orang lain melalui komputer lainnya. Internet “menghasilkan” sebuah media dikenal dengan “media online” utamanya website.

(16)

Dari pengertian ketiga kata tersebut, jurnalistik online dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian informasi melalui media internet, utamanya website. Kamus bebas Wikipedia mendefinisikan jurnalisme online sebagai “pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet” (reporting of facts produced and distributed via the internet). (Romli, 2014: 12)

1.6.2.3 Instagram

Instagram adalah sebuah media sosial yang berasal dari kata “Insta” dan “Gram”. Arti kata pertama diambil dari istilah “Instan” atau cepat/mudah. Namun dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari kamera Polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa saat setelah membidik objek. Sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.

Dari penggunaan dua kata tersebut, kita jadi semakin memahami arti dan fungsi sebenarnya dari instagram. Yaitu sebagai media untuk membuat foto/video dan mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat. Tujuan tersebut sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi basis aktivitas dari sosial ini.

(17)

disana, membeli suatu barang, bahkan chit-chat dengan sesama pun bisa dilakukan disana.

Sosial media ini semakin canggih dengan adanya vitur video dengan durasi maksimal satu menit. Dahulu instagram hanya menyajikannya dalam waktu 15 detik saja. Seiring meningkatnya teknologi dan alat-alat komunikasi, Instagram terus memperbaharui aplikasinya agar mudah diakses oleh masyarakat. (Dumetdevelopment.com/instagram)

1.6.3 Skema pemikiran

Alur Kerangka Pemikiran

Judul :

Kajian Fenomonologis Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia, Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta

Selatan”

Fenomena Jurnalistik Online Di Instagram CNN

Indonesia

Model Segitiga Realitas Sosial Siber

Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di

(18)

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Kasus. Studi kasus adalah suatu studi tentang kekhasan dan sekaligus kompleksitas dari suatu atau sejumlah kasus, guna memahami kegiatan subyek penelitian dalam kondisi tertentu dengan menerapkan sejumlah metode pengumpulan data yang saling melengkapi (Stake, 2005). Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yag kemudian, dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam penelitian obat-obatan dengan tujuan diagnosa, tetapi kemudian pengguna studi kasus telah meluas sampai ke bidang-bidang lain.

(19)

unit yang kecil. Ini berbeda dengan metode survei, dimana peneliti cenderung mengevaluasi variabel yang lebih sedikit tetapi dengan unit sampel yang relatif besar.

Studi kasus banyak dikerjakan untuk meneliti desa, kota besar, sekelompok manusia drop out, tahanan-tahanan, pemimpin-pemimpin, dan sebagainya. Jika studi kasus ditujukan untuk meneliti kelompok, maka perlu dipisahkan atau diisolasikan kelompok-kelompok dalam onggokan yang homogen.

Studi kasus mempunyai banyak kelemahan disamping adanya keunggulan-keunggulan. Studi kasus mempunyai kelemahan, karena anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat inferensi kepada populasi. Di samping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif dalam pemilihan kasus karena adanya sifat khas yang dapat saja terlalu dibesar-besarkan. Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan karena kasus cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada si peneliti, ataupun dalam penempatan serta pengikutsertaan data dalam konteks yangbermakna yang menjuruspada interpretasi subjektif.

(20)

1.7.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai jenis bahan penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti tidak menggunakan rumus – rumus statistik dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Sebagaimana yang dikatakan Moleong mengenai ciri – ciri penelitian kualitatif. ‘data yang dikumpulkan berupa kata – kata , gambar dan bukan angka – angka” (Lexy J. 2006;6).

Bogdan & Taylor (1975) , mengidentifikasikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif merupaka data yang muncul berwujud kata – kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan yang biasanya diproses kira – kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis (Miles & Huberman : 15).

1.7.3 Tehnik Pengumpulan Data

1. Wawancara

(21)

menjawab dan menjelaskan tentang apa yang menjadi pokok perkara yang diperbincangkan (Amir,2005 : 46) yang diwawancarai oleh peneliti adalah Divisi News Media CNN Indonesia dan Pengguna Instagram yang tahu tentang instagram CNN Indonesia dan contoh berita kasus tersebut.

Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan. Pada saat wawancara narasumber menggunakan protokol wawancara. Pokok-pokok yang dijadikan wawancara diatur secara terstruktur (Moleong, 2010: 190).

Dari wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan terstruktur kemudian digali lagi dengan pertanyaan yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan kepada pihak CNN Indonesia atau Divisi News Media CNN Indonesia yang menangani Instagram CNN Indonesia.

2. Studi Pustaka

(22)

1.7.4 Unit Analisis dan Key Informan

Dalam penelitian ini , unit analisanya adalah tentang fenomena berita online di instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Untuk melengkapi data dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan wawancara terhadap Key Informan dan Informan.

Key informan dalam penelitian ini adalah Divisi News Media CNN Indonesia, sedangkan informan adalah masyarakat yang melihat Instagram CNN Indonesia dengan berita proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan.

1.7.5 Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

(23)

terjadi dengan media di Indonesia yang mulai menyajikan informasi/berita di media sosial seperti Instagram.

1.7.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Gedung Alvecto Octagon, Jalan Warung Buncit Raya No. 75. Waktu penelitiannya dilakukan pada bulan September 2016 – Selesai.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang pembahasan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metodologi penelitian sera sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sub-subnya adalah kerangka teori pembahasan kepustakaan dan penerapan teori dalam penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

(24)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Merupakan hasil penelitian, pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian. Adapun bentuk yang disampaikan melalui variable yang di teliti , mendeskripsikan hasil penelitian dengan metode deskriptif kualitatif.

BAB V PENUTUP

(25)

Daftar Pustaka Buku :

Generoso , Wartawan Asia , Jakarta, 2010

Kriyantono, Rachmat, 2014, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta

B. Miles, Mathew , Analisis Data Kualitatif , Jakarta Koentjaraningrat, Metode – Metode Penelitian Masyarakat Artikel Internet :

http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/1230-media-baru-dan-komunikasi-sosial-new-era-new-media

http://tekno.kompas.com/read/2013/02/28/16120251/pengguna.aktif.instagram.te

mbus.100.juta

https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram

(26)

Gambar

Gambar 1.1 Segitiga Realitas Sosial Siber, Gotved (2006)Sumber : Media Sosial (Dr. Rulli Nasrullah, M

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jual tahunan merupakan suatu perilaku hukum yang berisikan penyerahan hak atas sebidang tanah tertentu kepada subyek hukum lain, dengan menerima sejumlah uang tertentu dengan

Dengan perkataan lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, event, proses,

Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai

Jika target behavior variabel, kondisi, atau subyek yang pertama telah stabil dan mencapai kriteria tertentu, intervensi kemudian diberikan pada variabel, kondisi, atau subyek

Metode yang digunakan adalah Studi kasus yaitu memusatkan diri secara insentif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus, Penelitian ini

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berbasis studi kasus, yaitu penelitian yang dimaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh

Dengan arti lain studi kasus merupakan sebuah penelitian dimana peneliti menggali suatu kasus tertentu dalam suatu waktu dan kegiatan serta mengumpulkan informasi secara terperinci

Subyek studi kasus ini sejumlah tiga anak usia sekolah yang memiliki ibu bekerja dari kelas 3 sejumlah 17 anak digunakan sampel sejumlah 1 anak, kelas 4 sejumlah 23 anak digunakan