• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap

Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten

Ponorogo Tahun 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Di susun oleh:

JONI SETIAWAN

B300120056

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v Motto

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis persembahkan karya kecil ini untuk :

1. Orang tua tercinta yang telah memberikan restu dan kepercayaan kepadaku.

(7)

vii

ABSTRACT

This study will look at how much value inequality in Ponorogo and see patterns of inequality inside and analyze the correlation between inequality and economic growth in the region. Tests in this study using Williamson index 0.4209 and the lowest inequality occurred in 2014 amounted to 0.2856. As for the highest economic growth in 2012 is 5.98% and the lowest occurred in 2013, namely 5.17% . Economic Growth ties are weak and not significantwith inequality index in the District Development Ponorogo. An area in Ponorogo district is 1371.78 and a population of 2010-2014 continues to increase annually by an average of 2,632 inhabitants. And population density of 656 persons / .

(8)

viii ABSTRAKSI

Penelitian ini akan melihat seberapa besar nilai ketimpangan yang terjadi di Kabupaten Ponorogo serta melihat pola ketimpangan didalamnya dan menganalisis hubungan ketimpangan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis indeks Williamson dan indeks entropi theil serta pertumbuhan ekonomi yang kemudian diregress menggunakan analisis pearson. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik yang merupakan data statistik dari tahun 2010-2014.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dengan analisis menggunakan Indeks Williamson dan Indeks Entropi Theil bisa diketahui bahwa ketimpangan yang terjadi di kabupaten Ponorogo adalah sedang, dan diketahui bahwasanya dari tahun ke tahun mengalami penurunan 0,03383 dan tidak menutup kemungkinan akan mengalami penurunan di tahun berikutnya sehingga pembangunan menjadi lebih merata. Sedangkan Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meskipun mengalami penurunan di tahun 2013. Tingkat ketimpangan tertinggi terjadi di tahun 2010 sebesar 0,4209 dan ketimpangan terendah terjadi di tahun 2014 sebesar 0,2856. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu 5,98% dan terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu 5,17%. Pertumbuhan Ekonomi memiliki hubungan yang lemah dan tidak signifikan terhadap Ketimpangan Pembangunan di Kabupaten Ponorogo.Luas wilayah kabupaten Ponorogo yaitu 1.371,78 dan jumlah penduduk dari tahun 2010-2014 selalu bertambah setiap tahunnya dengan rata-rata 2.632 jiwa. Serta kepadatan penduduk sebesar 656 jwa/ .

(9)

ix melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Hubugan Pertumbuhan

Ekonomi Dan Ketimpangan Pembangunan Antar Kecamatan Di Kabupaten

Ponorogo Tahun 2010-2014”.

Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan strata 1 pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta . Selama penyusunan skripsi ini telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Dr. Triyono M.si, selaku dekan fakultas eonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Kedua orang tua saya yang telah memberi dukungan terhadap saya baik materi maupun motivasi.

(10)

x

5. Bapak Yuni Prihadi Utomo M.M, Selaku pembimbing skripsi yang sudah memandu saya dengan sangat baik.

6. Bapak dan Ibu dosen fakultas ekonomi dan bisis yang telah berbagi ilmu dengan saya selama masa studi.

7. Seluruh teman kuliah berbagai angkatan.

8. Seluruh teman tinggal yang berada di asrama Ma‟had Ilmi Al-madinah.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran sifatnya membangun sangat penulis butuhkan. Terimakasih

Wasaalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatu

Surakarta, 03 Oktober 2016 Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN……….iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN………...…vi

HALAMAN MOTTO………..v

HALAMAN PERSEMBAHAN………...…..vi

ABSTRACT……….………...…………..vii

ABSTRAKSI………...……….………...…...viii

KATA PENGANTAR………...……….ix

DAFTAR ISI………..………xi

DAFTAR TABEL………...………...………..xiv

DAFTAR GAMBAR……….…………xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

(12)

xii

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Metode Analisis Data ... 8

E.1. Alat Analisis ... 8

E.2. Jenis dan Sumber Data ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Pembangunan Ekonomi ... 11

B. Pembangunan Ekonomi Daerah... 13

C. Pertumbuhan Ekonomi Daerah ... 15

D. Ketimpangan Pembangunan ... 18

D.1. Ukuran Ketimpangan Pembangunan ... 25

E. Kebijakan - kebijakan Terkait Ketimpangan Pembangunan ... 27

F. Penelitian Terdahulu ... 28

A. Alat Analisis ... 33

A.1. Indeks Williamson ... 33

A.2. Indeks Entropi Theil ... 34

A.3. Korelasi Pearson ... 34

B. Jenis dan Sumber Data ... 34

C. Definisi Operasional Variabel ... 35

(13)

xiii

A. Gambaran Umum Kabupaten Ponorogo ... 38

A.1. Kependudukan ... 40

A.2. Keuangan ... 42

B. Hasil Analisis ... 43

B.1. Indeks Williamson ... 43

B.2. Indeks Entropi Theil ... 45

B.3. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ponorogo ... 46

B.4. Hubungan Antara Ketimpangan dan Pertumbuhan Ekonomi ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 PDRB Kabupaten Ponorogo (ADHK),Growth,PDRB

Perkapita,Jumlah Penduduk ... 4 Tabel 1. 2 Kecamatan Dengan PDRB Terbesar ... 5 Tabel 1. 3 Prosentase Jumlah Penduduk Kecamatan di Kab. Ponorogo ... 6 Tabel 2. 2 Pengelompokan Ekonomi Daerah BerdasarkanTipologi Klassen . 18 Tabel 3. 1 Ukuran Interprestasi Koefisien Korelasi ... 34 Tabel 4. 1 Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kabupaten Ponorogo ... 39 Tabel 4. 2 Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014 . 40 Tabel 4. 3 Kepadatan Penduduk di Setiap Kecamatan di Kabupaten Ponorogo

Tahun 2014 ... 42 Tabel 4. 4 PDRB dan Pendapatan Per-Kapita Kabupaten Ponorogo Tahun

2010-2014 ADHB ... 42 Tabel 4. 5 Indeks Williamson Antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo ... 43 Tabel 4. 6 Indeks Entropi Theil Antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo

Tahun 2010-2014... 45 Tabel 4. 7 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ponorogo ADHK 2009 ... 46 Tabel 4. 8 Nilai Indeks Williamson,IET dan Pertumbuhan Ekonomi ... 47 Tabel 4. 9 Hasil Analisis Korelasi Pearson Antara Ketimpangan dan

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Ponorogo ... 4 Gambar 2. 1 Kurva U Terbalik Simon Kuznets ... 19 Gambar 2. 2 Kurva Lorenz... 23 Gambar 4. 1 Pola Perubahan Angka Indeks Williamson Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014 ... 44 Gambar 4. 2 Nilai Indeks Entropi Theil Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 -2014 ... 45 Gambar 4. 3 Pola Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ponorogo Tahun

2010-2014 ... 47 Gambar 4. 4 Hubungan Antara Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan Sikap Nasabah Terhadap Atribut Kredit Di Beberapa Bank Di Kodya Semarang .... Analisa Fishbein Untuk Atribut Kredit Di Berbagai Bank Di Kodya Semarang

Teknik ini diperkenalkan dengan tujuan untuk mengisi saluran akar baik lateral maupun saluran aksesori yang tentunya tidak ketinggalan saluran akar utama. Metode

[r]

Oleh karena itu, persoalan ini berdampak pada menurunya aktivitas tari Kain dan senimannya, sehingga senimannyapun menjadi orang yang tidak begitu penting dalam

Salah satunya adalah Unit Pembangkit dan Jasa Pembangkit (UPJP) Kamojang yang berada didaerah kampung kamojang. Berdasarkan observasi diketahui bahwa karyawan

Seperti yang kita ketahui, zaman akan terus mengalami perkembangan atau dapat dikatakan kita telah memasuki Disruption Era yang ditandai dengan adanya teknologi canggih

(2) Komponen jasa sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan imbalan yang diterima oleh Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan atas pemakaian akomodasi, bahan

Sebagaimana panafsiran pada Gambar 6, sesar-sesar ini merupakan sekelompok sesar mendatar yang mempunyai gerakan divergen sehingga membentuk beberapa daerah