PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN
PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN PKn
KELAS VIII SMPN 2 SIBOLANGIT
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Destaria NIM. 3103311013
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
ABSTRAK
Destaria. NIM 3103311013. “Penerapan Model Pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam
Mengemukakan Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VIII SMPN 2
Sibolangit Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Sibolangit, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat pada mata pelajaran PKn di kelas VIII SMPN 2 Sibolangit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Sibolangit tahun pelajaran 2013/2014 yaitu sebanyak 103 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh observer. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil observasi dengan menyimpulkan apakah dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada
mata Pelajaran PKn di Kelas VIII SMPN 2 Sibolangit Tahun Pelajaran
2013/2014”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Unversitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
v
6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing,
mengarahkan serta memotivasi penulis dalam pengerjaan Skripsi ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, serta Staf Pegawai di Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan yang telah mengajari dan mendidik penulis
selama perkuliahan.
8. Bapak Trikora J. Tarigan, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Ibu Ernawati Br
Tarigan, S.Pd selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIc di SMPN 2
Sibolangit.
9. Teristimewa untuk orang tua penulis, ayahanda S. Ginting dan ibunda R. Br
Ketaren yang telah membesarkan, memberikan semangat, motivasi dan
pengorbanan dan dukungan yang luar biasa serta selalu menyertai penulis
dalam doa selama menjalani perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
10. Untuk kak Uwa ku tersayang Evi Ester Lina Br. Ginting Jawak yang selalu
ada memberikan dukungan, doa dan semangat serta motivasi kepada
penulis.
11. Sahabat-sahabat penulis Elshadai Small Group (kak Melda, Lien Kastari,
Anna Yanti, Andre, Idris dan Helena). Terima kasih untuk semangat dan
doa dari teman-teman.
12. Teman-teman Stambuk 2010 khususnya Ekstensi A dan B Pendidikan
vi
penulis serta terima kasih untuk kebersamaan selama kurang lebih 4 tahun
bersama.
13. Teman-teman kost Bang Toyib, gang Obat II no. 26a. Terima kasih untuk
dukungan dari teman-teman dan selalu memberikan semangat serta doa bagi
penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan, doa dan motivasi kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan.
Dalam penulisan Skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, Juni 2014
Destaria
vii
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 6
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 8
2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) ... 10
3. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ... 11
4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ... 12
viii
6. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 15
B. Kerangka Berpikir ... 18
C. Hipotesis ... 19
BAB III METODOLOGI PENELIITAN ... 20
A. Jenis Penelitian ... 20
B. Lokasi Penelitian ... 20
C. Variabel Peneliitan ... 21
D. Populsi dan Sampel ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Skor Siswa dari Hasil Obsrvasi Pada Siklus I ... 36
Tabel 2. Hasil Observasi Berdasarkan Frekuensi Pada Setiap Aspek Penilaian
SiklusI ... 38
Tabel 3. Jumlah Skor Siswa dari Hasil Obsrvasi Pada Siklus II ... 45
Tabel 4. Hasil Observasi Berdasarkan Frekuensi Pada Setiap Aspek Penilaian
SiklusI ... 47
Tabel 5. Tabulasi Hasil Observasi Siklus I ... 55
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Model Penelitian Tindakan Kelas ... 22
Gambar 2. Grafik Frekuensi Siswa pada Siklus I ... 39
Gambar 3. Grafik tingkat persentase aspek-aspek penilianan Siklus I ... 40
Gambar 4. Grafik Frekuensi Siswa pada Siklus II ... 48
Gambar 5. Grafik tingkat persentase aspek-aspek penilaian Siklus II ... 49
Gambar 6. Peningkatan Kemampuan Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
3. Lembar Soal Siklus I
4. Lembar Soal Siklus II
5. Lembar Obsrvasi Siklus I
6. Lembar Observasi Siklus II
7. Daftar Nama Siswa
8. Nota Tugas
9. Kartu Tanda Mengikuti Seminar
10. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan
11. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
12. Surat Penelitian dari Sekolah Tempat Penelitian
13. Surat Keterangan bebas perpustakaan Jurusan PPKn
14. Surat Keterangan bebas perpustakaan UNIMED
15. Dokumentasi Penelitian
16. Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dengan tujuan
untuk menciptakan individu-individu yang cerdas dan mampu bersaing di
kalangan masyarakat. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 1 tertulis :
Pendidkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang dimaksudkan
di atas, diperlukan persiapan-persiapan yang matang dan peserta didik harus
dibekali dengan pendidikan yang berkualitas. Di samping itu, diperlukan adanya
suatu perencanaan yang sistematis bahkan setiap orang yang berkecimpung di
dunia pendidikan dituntut untuk terlibat dan berperan aktif dalam menciptakan
kualitas pendidikan dan untuk menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran wajib
diajarkan untuk peserta didik mulai dari pendidikan dasar, menengah dan atas.
Penguasaan materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah
dapat menjadi bekal bagi siswa untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek
kehidupan dan juga mampu menempatkan diri di dalam masyarakat sebagai calon
2
bermoral. Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting.
Karena salah satu tujuan Pembelajaran PKn yaitu untuk menanamkan nilai dan
moral sehingga peserta didik memiliki kesadaran untuk ikut dalam usaha
membangun bangsa dan negara. Di samping itu, mata pelajaran PKn juga
merupakan mata pelajaran yang menarik sebab apabila dilihat dari substansi
kajian mata pelajaran PKn itu sendiri, mata pelajaran ini merupakan mata
pelajaran yang mampu mengikuti pola perkembangan zaman, artinya setiap topik
yang dibahas pada materi pelajaran PKn ini berhubungan dengan kondisi negara
dan yang ada di dalamnya. Salah satunya yaitu pendidikan tentang bagaimana
seharusnya masyarakat mengaplikasikan kegiatan demokrasi dengan baik,
bagaimana membangun moral seseorang, bagaimana hukum yang mengatur suatu
peraturan dalam masyarakat dan yang paling penting adalah membangun
masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Namun pada saat sekarang ini kebanyakan siswa merasa jenuh dalam
mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran PKn. Hal ini disebabkan karena
berbagai kendala yang masih ditemukan pada proses penyampaian materi
pelajaran PKn, salah satu kendala tersebut yaitu kurangnya kepedulian guru PKn
untuk memperbaiki cara mengajar yang efektif dengan melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran. Peserta didik hanya menjadi penerima tanpa ada feedback
(umpan balik) dari peserta didik tersebut. Hal ini yang menyebabkan siswa kurang
terlatih untuk berani mengemukakan pendapat karena kesempatan untuk berbicara
3
Untuk dapat memperbaiki proses belajar mengajar yang tidak efektif,
peran guru sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada proses
pembelajaran berlangsung. Keterampilan guru dalam mengajar sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan penyampaian materi pembelajaran. Guru harus
dapat mengubah cara mengajarnya agar tercipta suasana belajar yang
menyenangkan sehingga mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
mengemukakan pendapat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru
berkaitan dengan cara belajar yang menyenangkan yaitu dengan mengembangkan
metode mengajarnya. Misalnya melalui metode mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan model pembelajaran
alternatif yang diharapkan mampu mengaktifkan kreativitas siswa dalam proses
belajar mengajar. Dengan kata lain siswa harus aktif saling bekerjasama untuk
memecahkan masalah sehingga tidak ada siswa yang hanya mendengar dan
menerima materi pelajaran dari guru dalam kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Berbagai model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) ini merupakan salah satu contoh dari berbagai
model pembelajaran kooperatif.
Menurut Istarani (2012: 12) model pembelajaran kooperatif tipe
4
Rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian, dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
ini memberikan suasana belajar yang berbeda kepada siswa. Siswa akan merasa
lebih bebas dalam mengemukakan pendapat dan lebih berani berbicara di depan
kelas. Di samping itu, cara belajar dengan menggunakan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) ini akan membuat siswa lebih semangat dalam
belajar karena penerapan model pembelajarannya yang lebih menarik dan
menyenangkan sehingga melalui model pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan dapat
memotivasi siswa untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengemukakan
Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VIII SMPN 2 Sibolangit Tahun
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman guru mata pelajaran PKn terhadap model
pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar
2. Model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengemukakan pendapat.
3. Siswa kurang termotivasi untuk menanggapi ataupun memberikan pendapat
dalam proses belajar mengajar materi pelajaran PKn.
4. Siswa malas membaca materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
5. Guru kurang mempersiapkan diri dan bahan yang akan diajarkan sebelum
mengajarkan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat diteliti dengan baik dan terarah, maka perlu
adanya pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :
Penerapan model pembelajaran koopratif tipe Numbered Heads Together
(NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam
6
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan
pendapat?
E. Tujuan Penelitian
Setiap pembelajaran dan pengajaran yang dilakukan pasti mempunyai
tujuan tertentu yang merupakan sasaran penelitian ingin dicapai.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dengan
penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang terkait di dalamnya, seperti :
1. Manfaat bagi siswa, yaitu :
a. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) ini dapat mengasah kemampuan siswa dalam
memberikan tanggapan ataupun pendapat
b. Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini
diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepercayaan diri di dalam diri
siswa
c. Siswa mampu menjalin kerjasama dalam tim
d. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir termasuk kemampuan
7
e. Dapat membangun sikap saling menghargai perbedaan pendapat diantara
siswa yang satu dengan yang lainnya.
2. Manfaat bagi guru, yaitu :
a. Sebagai pendorong bagi guru untuk meningkatkan keterampilan dalam
memilih strategi pembelajaran yang lebih inovatif
b. Memberikan gambaran faktual kepada guru tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
3. Manfaat bagi peneliti, yaitu :
a. Mempersiapkan diri sebagai calon guru yang inovatif dalam mengajar
b. Menambah pengalaman dalam mengembangkan model pembelajaran
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru selama
siklus I dan siklus II berlangsung di kelas VIIIc SMP Negeri 2 Sibolangit
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengemukakan pendapat pada mata pelajaran PKn dengan Standar
Kompetensi Memahami Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di
Indonesia.
2. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan
pendapat. Di samping itu, tujuan penerapan model pembelajaran ini agar
kegiatan belajar yang berlangsung lebih menarik dan interaktif karena
melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
3. Pada pelaksanaan siklus I, skor rata-rata yang diperoleh dari hasil
observasi adalah 2,24 yang tergolong dalam penilaian sedang dengan
persentase 56,0%. Dan kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II
61
pendapat, hal ini dapat dilihat dari hasil skor yang diperoleh pada siklus II
yaitu 32,24 dengan persentase 80,61%.
4. Adapun peningkatan skor yang diperoleh dari siklus I dan siklus II yaitu
sebesar 24,60% sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa
mengalami peningkatan.
5. Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan
pendapat, tidak semua model pembelajaran kooperatif dapat digunakan.
Oleh sebab itu, guru harus dapat menyesuaikan model pembelajaran yang
akan digunakan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa
6. Sesuai dengan hasil penelitian oleh penulis dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together
(NHT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan
62
B. Saran
Berdasarkan dari hasil pembahasan dan beberapa kesimpulan di atas, maka
penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru, kususnya guru mata pelajaran PKn dapat menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.
2. Apabila masih ada siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi ataupun
masih ditemukan siswa yang belum berani untuk mengemukan pendapat
maka guru dapat memberikan motivasi dan terus melatih keberanian siswa
tersebut untuk berani berbicara di depan kelas.
3. Guru diharapkan agar lebih aktif dalam sebagai fasilitator bagi siswa
terutama ketika diskusi sedang berlangsung agar diskusi dapat berjalan
dengan baik.
4. Siswa diharapkan agar lebih aktif pada saat proses belajar mengajar
berlangsung seperti kemampuan bertannya, memberikan tanggapan atas
pertanyaan guru ataupun teman dan kemampuan bekerja sama dalam
kelompok apabila pembelajaran yang diterapkan dengan bentuk
64
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Ambarita, Melvaria. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT)dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran PKn Kleas VII SMP Negeri 2 Panei Tahun Pelajaran 2012/2013.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED.
Ansori, Arfan. 2012. Pengaruh Profesionalisme Guru PKn Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mengemukakan Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn di Rayon SMA Negeri 5 Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan:Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Djamarah, Syaiful B. 2010. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA
Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Jhon, dkk. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Muhibbin, Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Banung: PT Remaja Rosdakarya
Solihatin, dkk. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. ALFABETA
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: PUSTAKA PELAJAR
65
Taniredja, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
Nurhayati Ritonga. 2012. Perbedaan hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran NHT dengan TGT pada materi Atmosfer Kelas X SMA AL-Wasliyah 3 Medan T.A 2011/2012. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED
(http://belajar-sabar-ikhlas.blogspot.com/2012/09/model-pembelajaran-cooperatife. html. Diakses pada hari Rabu, 15 Januari 2014 Pukul 14.35 WIB)
(http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/