• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DI SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DI SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014

Oleh :

Anggi Marwina Nasution 409321007

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Hukum Newton tentang Gerak di Kelas X Semester I SMA Swasta UISU Medan T.P. 2013/2014.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.

Derlina,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan

waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal

hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si, bapak Drs. Pintor Simamora,M.Si, dan bapak

Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si. selaku dosen penguji I, II dan III yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Drs.

Karya Sinulingga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,

P.hD selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu

dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada bapak H. Herman L. Siregar, B.Sc. M.Pd. selaku kepala

sekolah dan ibu Dwi Harwita Sari Siregar, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di

SMA Swasta UISU Medan yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis selama penelitian, juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada

para guru serta staf Tata Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan

(4)

v

seluruh bapak dan ibu guru dari TPA sampai SMA yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayah H. Syahmardan

Nst dan ibu Hj. Chadijah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta

kasih sayang yang tak henti, hanya Allah yang dapat membalasnya. Kepada

abang, kakak dan adik tersayang (A. Rifqi H. Nst, Nina Aidilla Nst S.Pd., Najmi

Ridha Nst, S.Pd. dan Irham Alimuddin Nst). Tidak lupa pula penulis ucapkan

terima kasih kepada keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang selalu memberikan motivasi dan doanya. Ucapan terima kasih juga penulis

ucapkan kepada teman-teman PPL SMAN 1 Gebang terkhusus teman-teman

Forum 10 ( Agus Hendy Y. Tel., Alfinoza Elhaya, Chairul Anwar, Desy Susanti,

Dita Dwi Nitami, M. Rahmat Dhani, Saibatul Hamdi, Tia Susantriani Br Kaban,

dan Yusri) dan juga untuk teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

per satu.

Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan,

terkhusus kepada Sheila Pratiwi Nst, Fitri Amelia, Rizka Hasmi Nst. Ucapan

terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman Rizka Damanik, Safriady,

Ika, Erma, Etri, Yuli, Irdes, Dewi, Moriza, Laina, Hafla, Afifah beserta seluruh

keluarga besar Fisika Ekstensi 2009 yang tidak dapat penulis tulis satu persatu,

terima kasih telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin

melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Februaru 2014 Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAr

SISWA KELAS X MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DI SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014

Anggi Marwina Nasution (409321007)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) serta pengaruh model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Swasta UISU Medan yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak yaitu kelas X-IPA sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas X-IPS sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal.

(6)

v

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi v

Daftar Gambar vi

Daftar Tabel vii

Daftar Lampiran viii

BAB I.PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 5

1.3Batasan Masalah 5

1.4Rumusan Masalah 5

1.5Tujuan Penelitian 6

1.6Manfaat Penelitian 6

1.7Definisi Operasional 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Kajian Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.3 Model Pembelajaran Koperatif 10

2.1.3.1 Konsep dasar Model Pembelajaran Koperatif 10 2.1.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Koperatif 12 2.1.3.3 Lingkungan Belajar Pembelajaran Koperatif 13 2.1.3.4 Efek-efek Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 14 2.1.4.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Koperatif 14

2.1.5 Pembelajaran Konvensional 14

2.1.5.1 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Konvensional 17

2.2 Kajian Pokok Bahasan 17

2.2.1 Gaya dalam Kehidupan Sehari-hari 17

2.2.3 Hukum I Newton 18

2.2.4 Hukum II Newton 20

2.2.5 Hukum III Newton 23

2.2.6 Gaya Berat dan Gaya Normal 24

2.3 Penelitian Terdahulu 26

2.4. Kerangka Konseptual 27

2.5. Hipotesis Penelitian 28

BAB III. METODE PENELITIAN 29

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

(7)

vi

3.2.1 Populasi Penelitian 29

3.2.2 Sampel Penelitian 29

3.3 Variabel Penelitian 29

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 39

3.4.1 Jenis Penelitian 30

3.4.2 Desain Penelitian 30

3.5 Instrumen Penelitian 30

3.5.1 Tes Hasil Belajar 30

3.6 Validitas Tes 32

3.7 Uji Coba Tes 33

3.7.1 Reliabilitas Tes 34

3.7.2 Taraf Kesukaran Tes 34

3.7.3 Daya Beda Tes 35

3.8 Prosedur Penelitian 37

3.9 Teknik Analisis Data 38

3.9.1 Menghitung Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 39

3.9.2 Uji Normalitas 39

3.9.3 Uji Homogenitas 40

3.9.4 Uji Kemampuan Awal 41

3.9.5 Uji Hipotesis 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

4.1. Hasil Penelitian 45

4.1.1. Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45

4.1.2. Pengujian Analisa Data 47

4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 47

4.1.2.2 Uji Normalitas Data 47

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data 48

4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian 48

4.2. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 53

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 12 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajan Konvensional 16

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu 25

Tabel 3.1. The Pretest-Posttest Control Group Design 29

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 30

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 43

Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians 45

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data 46

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hasil yang diperoleh pelajar dari cooperative learning 10 Gambar 2.2 Mobil Bisa Bergerak Karena Ada Gaya Mesin 17 Gambar.2.3 Menggambarkan Gaya Pada Suatu Benda Dengan Anak Panah18

Gambar 2.4 Sifat Lembam atau inersia 19

Gambar 2.5 Kereta Dinamik 20

Gambar.2.6. B eban 20

Gambar.2.7 Trolli Berrmassa 21

Gambar 2.8. Gaya Aksi-Reaksi 23

Gambar.2.9 Gaya Normal 25

Gambar.3.1 Skema Rancangan Penelitian 37

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 53

Lampiran 2. Lembar Kegiatan Siswa 1 70

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 73

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa 2 90 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 93

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa 3 109

Lampiran 7. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 112

Lampiran 8. Instrumen Penelitian 123

Lampiran 9. Angket 128

Lampiran 10. Tabel Validasi instrumen Tes 132

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes 134

Lampiran 12. Tabel Realibilitas Tes 136

Lampiran 13. Perhitungan Realibilitas Tes 138

Lampiran 14. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 139

Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 141

Lampiran 16. Tabel Daya Beda Instrumen Penelitian 142

Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda Instrument Tes 144

Lampiran 18. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 146

Lampiran 19. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 147

Lampiran 20. Data Postes Kelas Eksperimen 148

Lampiran 21. Data Postes Kelas Eksperimen 149

Lampiran 22 Perhitungan Rata-rata, varians dan Stándar Deviasi 150

Lampiran 23. Uji Normalitas Data 152

Lampiran 24. Uji Homogenitas 155

Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis Hasil Belajar 157

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 161

Lampiran 27. Tabel Harga Kritik dan r Product Moment 167

Lampiran 28. Daftar nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 168

Lampiran 29. Tabel Wilayah Luas di Bawah kurva normal 0 ke Z 169

Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 170

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini bertujuan agar Indonesia tidak

tertinggal dari negara lain. Bidang pendidikan diharapkan mampu berperan

penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Saat ini,

pendidikan di negara kita belum berkembang walaupun standar telah dinaikkan.

Dengan demikian, hal ini menjadi bahan pemikiran bagi dunia pendidikan di

Indonesia.

Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan

rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Diasumsikan seseorang yang

berpendidikan akan terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan, karena

dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya melalui

proses pendidikan ia mampu mengatasi problema kehidupan yang dialaminya.

Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang tentu sesuai dengan

tingkat pendidikan yang diikutinya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

maka diasumsikan semakin tinggi pula pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuannya. Hal ini menggambarkan bahwa fungsi pendidikan dapat

meningkatkan kesejahteraan, karena terhindar dari kebodohan dan juga

kemiskinan. Dengan demikian dapat ditegaskan fungsi pendidikan adalah

membimbing anak kearah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang

baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan itu

(Sagala, 2009:11).

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak

pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan

dilaksanakan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni

memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan pemerintah,

pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya,

pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran.

Fisika merupakan salah satu cabang sains yang penting diberbagai jenjang

(12)

2

mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep

fisika. Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga,

dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dari pihak

guru antara lain metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung

terbatas pada penyampaian ceramah, pemberian contoh soal, latihan dan diakhiri

dengan pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah. Proses pembelajaran hanya

berlangsung satu arah dimana guru menerangkan dan siswa mendengarkan, guru

juga sangat jarang untuk menghubungkan konsep fisika dengan peristiwa yang

terjadi di kehidupan sehari-hari. Dari pihak siswa, antara lain tidak tertariknya

siswa terhadap materi yang disampaikan, kecenderungan siswa dalam belajar

fisika hanya sekedar menghapal rumus-rumus yang diberikan guru tanpa

menguasai konsep fisika. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa

cenderung mencontoh pekerjaan temannya dari pada mengerjakannya sendiri dan

apabila guru membentuk kelompok-kelompok belajar, hanya siswa yang memiliki

kemampuan yang lebih tinggi yang berpartisipasi sedangkan anggota kelompok

yang lain hanya diam atau sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA

UISU Medan, Fridayuni Lestari Srg diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam

sehari-hari masih rendah. Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan

metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi. Penggunaan laboratorium yang

masih kurang juga mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika

itu sendiri, sehingga siswa kurang mampu untuk memahami dan menerapkan

konsep fisika. Hendaknya tugas seorang guru adalah menyediakan atau

memberikan kegiatan yang dapat merangsang keingintahuan siswa dan membantu

mereka mengekspresikan gagasan-gagasan mereka serta mengkomunikasikan ide

ilmiah mereka. Jadi, peranan guru dalam pembelajaran adalah mediator dan

fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa.

Berdasarkan observasi yang di lakukan di SMA Swasta UISU Medan,

menunjukkan bahwa nilai yang dicapai pada umumnya belum mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas

(13)

3

dan penerapan konsep serta kerja ilmiah diketahui nilai rata-rata yang diperoleh

adalah 60, sedangkan KKM untuk pelajaran fisika adalah 65. Nilai yang dicapai

siswa ini hanya dapat dikategorikan cukup, karena nilai tersebut tidak hanya

diperoleh siswa dari hasil kemampuan belajarnya sendiri melainkan sudah ada

penilaian tambahan dari guru, seperti penilaian guru terhadap tugas pribadi,

kehadiran siswa, disiplin siswa, dan juga keaktifan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan kondisi diatas, peneliti berkeinginan untuk berpartisipasi

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan suatu model

pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar, guna meningkatkan hasil belajar fisika, salah satunya adalah model

pembelajaran koperatif. Model pembelajaran ini siswa mampu mengemukakan

pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama. Sehingga, jika ada

teman satu kelompoknya yang mengalami kesulitan mengkaji dan menguasai

materi pelajaran fisika dapat terbantu karena adanya kerja sama antar kelompok

sehingga meningkatkan hasil belajar fisika.

Adapun menurut Slavin (2005:9) mengenai pembelajaran koperatif adalah

“Pembelajaran koperatif menciptakan pengaruh-pengaruh dan bagaimana para

guru dapat menggunakan metode pembelajaran koperatif ini untuk melihat semua

siswa memang telah menangkap pelajaran dari guru. Metode ini merupakan

metode yang paling praktis dan sering digunakan dalam berbagai subyek”.

Pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan

pengajaran oleh rekan sebaya. Dalam pelaksanaanya model pembelajaran

koperatif peran guru yang awalnya menjadi seorang informan kini guru menjadi

pengelola kelompok belajar siswa. Dalam hal ini, siswa akan semakin terlatih

untuk memecahkan suatu permasalahan, bahkan permasalahan yang dianggap

sulit dan juga siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Model

pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) ini menuntut siswa

untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa

dalam suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa

diberikan satu soal yang harus mereka kuasai. Tetapi secara keseluruhan, suatu

(14)

4

Dalam pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru menggunakan struktur

empat fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2) fase mengajukan

pertanyaan, (4) fase berpikir bersama dan (4) fase menjawab. Dengan

menggunakan model ini, siswa tidak hanya sekadar paham konsep yang diberikan,

tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya,

belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat teman, rasa

kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep tersebut,

siswa dapat saling berbagi ilmu dan informasi, suasana kelas yang rileks dan

menyenangkan serta tidak terdapatnya siswa yang mendominasi dalam kegiatan

pembelajaran karena semua siswa memiliki peluang yang sama untuk tampil

menjawab pertanyaan.

Menurut peneliti yang terdahulu yaitu, Yosua Nadeak (2012) dari hasil

penelitian terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok gaya terjadi

peningkatan sebesar 5.11%. Namun, kelemahannya kurang menguasai

pengelolaan kelas. Sri Mulyana (2010) menerapkan model pembelajaran koperatif

Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok kalor terjadi peningkatan

hasil pelajar dengan rata-rata 72.8 dimana diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu 3.9

>1.67 dengan kata lain Ha diterima kelemahannya adalah kurang mampu untuk

mengalokasikan waktu dengan baik. Aplia Lolita Sari ( 2012) menerapkan model

pembelajaran koperatif tipe NHT pada materi pokok pengukuran pada sub materi

pokok Besaran dan Satuan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan

rata-rata 73. Kelemahannya adalah tidak mampu untuk mengalokasikan waktu

dengan benar dan peneliti ini tidak menciptakan keakraban didalam kelas karena

adanya rasa canggung. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala

dalam penelitian ini adalah lebih mampu untuk mengalokasikan waktu dengan

tepat, lalu menciptakan suasana keakraban dengan cara memperkenalkan diri

didepan kelas. Ruth Verawaty Marbun (2012) dari hasil penelitian yang dilakukan

terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata 73,2 yang dibelajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada materi pokok

gaya dan hukum newton. Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak mampu untuk

membimbing kelompok dan kurang mampu memotivasi siswa untuk

(15)

5

Dengan dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul:”Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I Pada

Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gerak Di SMA UISU Medan T.P. 2013-2014”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang masih rendah

2. Siswa beranggapan pelajaran fisika itu sulit dan membosankan. 3. Pembelajaran masih didominasi oleh guru

4. Kurangnya penggunaan laboratorium sekolah

5. Pemilihan metode pembelajaran yang kurang efektif

1.3.Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi maka

permasalahan ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:

1. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika pada materi Hukum

Newton Gerak

2. Objek yang diteliti adalah siswa SMA UISU Medan

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif

tipe NHT

1.4 Rumusan masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka masalah penelitian ini dapat

dirumuskan:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X Semester I SMA UISU Medan

Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

koperatif tipe NHT pada meteri pokok Hukum Newton tentang Gerak?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X Semester I SMA UISU Medan

Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X

(16)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui,

1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran koperatif

tipe NHT pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X

Semester I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X

Semester I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil belajar

siswa pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X Semester

I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini untuk :

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas wawasan

pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.

2. Menjadi bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model

pembelajaran yang tepat.

3. Memberikan pengalaman pada pembaca dalam menanamkan

konsep-konsep fisika.

4. Menjadi referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih

lanjut.

1.7 Definisi Operasional

Model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head Together) adalah

model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab

terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut

akan diberi nomor yang berbeda. Dalam pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru

menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2)

(17)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian didasarkan dari data-data hasil penelitian,

Sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang

telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran

koperatif tipe Numbered Head Together pada materi pokok hukum Newton

tentang gerak di kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan T.P.

2013/2014 dengan rata-rata pretes sebesar 39,69 dan rata-rata postes siswa

sebesar 75.30.

2. Hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran

konvensional pada materi pokok hukum Newton tentang gerak di kelas X

semester I SMA Swasta UISU Medan T.P. 2013/2014 dengan rata-rata pretes

sebesar 39,84 dan rata-rata postes siswa sebesar 63.63.

3. Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran koperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok hukum

Newton tentang gerak di kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan T.P.

2013/2014 dengan thitung > ttabel = 4,66 > 1,67 yang artinya Ha diterima dan Ho

ditolak.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran koperatif tipe

Numbered Head Together agar lebih mengarahkan siswa dalam pembentukan

kelompok sehingga suasana pembelajaran lebih kondusif.

2. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran koperatif tipe

Numbered Head Together diharapkan lebih memperhatikan dan membimbing

siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap

(18)

52

siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas

kelompok.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan sebelum memulai proses pembelajaran

terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa pembagian kelompoknya, sehingga

pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan

dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain

karena terdapat beberapa orang siswa kurang mengerti dan paham terhadap

instruksi atau arahan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

(19)

53

Daftar Pustaka

Arikunto, S., (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arends,R.I. (2008)., Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Kanginan, M., (2009) , Fisika, Erlangga, Jakarta

Lolitas. S, A. (2010), Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan Di SMA Panca Budi Medan, Skripsi FMIPA UNiMED. Medan

Mulyana, S. (2010), Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Di Kelas VIII SMP N 3binjai T.A. 2011/2012. Skripsi FMIPA UNiMED. Medan

Nadeak, Y. (2010), Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas X Semester II SMA N 1 Kabanjahe T.A. 2009/2010, Skripsi FMIPA UNiMED. Medan

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Slameto. (2010)., Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R,E., (2005) , Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Subgya, H. dan Tranggono, A., (2007), Sains FISIKA 1 SMA/MA, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung,

Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Syaodih, N.S., (2008) , Metode Penelitian Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya.

Verawaty. M.R. 2012. Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Dan Hukum Newton Kelas VIII Semester I SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013. Skripsi FMIPA UNiMED. Medan

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif  Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajan Konvensional
Gambar 2.1 Hasil yang diperoleh pelajar dari  cooperative learning  Gambar 2.2 Mobil Bisa Bergerak Karena Ada Gaya Mesin

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan inkonsistensi hasil penelitian yang ada dan disebabkan adanya ketidakcocokan antara teori dan praktik mengenai kandungan informasi pemecahan saham, penelitian ini

Dari tabel 1.1 tingginya kontribusi sektor pertanian mencerminkan bahwa peranan sektor pertanian dapat diharakan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Boyolali.Untuk itu,perlu

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat SWT atas karunia dan rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

[r]

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu