MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DI KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI DAMULI KEC. KUALUH SELATAN KAB. LABUHAN
BATU UTARA TA. 2014/2015
JURNAL
Oleh :
NURHIDAYAH 3113321024
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nurhidayah, NIM 3113321024, Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan. Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli Kec.Kualuh Selatan Kab. Labuhan Batu Utara T.A. 2014/2015.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejarah siswa pada mata pelajaran sejarah melaui model pembelajaran problem based instruction dikelas x madrasah aliyah negeri damuli kec. Kualuh Hulu Kab. Labuhan Batu Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, populasi penelitian ini adalah siswa kwlas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli Sebanyak 32 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Berdasarkan hasil observasi kesadaran sejarah yang dulakukan peneliti bahwa Jumlah keseluruhan kesadaran sejarah siswa pada siklus I terdapat1 orang (3%) siswa untuk criteria Sangat Baik, tidak siswa untuk criteria Baik, 8 orang (25%) siswa untuk criteria cukup baik, dan23 orang (71%) siswauntukkriteriaKurangBaik. Dengan nilai rata-rata keseluruhan 45%. Jumlah keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 2 (6%)siswa untuk kriteria SangatBaik, 6 (18%) orang siswauntukkriteriaBaik, 21 (65%) orang siswauntukkriteriaCukup Baik, 5 (15%) orang siswauntukkriteriaKurangBaik. Pada siklus III terdapat kriteria siswa Sangat Baik 19 (59%), Baik 13 (40%), Cukup Baik 1 (3%), tidak ada siswa yang mendapatkan nilai yang Kurang Baik. Berdsarkan Hasil Observasi Aktivitas Sejarah Siswa pada siklus I kriteria Sangat Baik 3 (9%) orang, Baik 4 (12%) Orang, Cukup baik 4 (12%) orang,Kurang Baik 21 (65%). Pada siklus II kriteria nilai Sangat Baik 6 (18%), Baik 4 (12%) orang, Cukup Baik 9 (28%) orang , dan Kurang Baik 13 (40%) orang. Pada siklus III kriteria Sangat Baik 15 (46%), Baik 15 (46%) orang, Cukup Baik 2 (6%) orang, tidak ada siswa yang mendapat nilai Kurang Baik. Jadi memang benar bahwa model pembelajaran Problem Based Instruction sangat baik digunakan pada mata pelajaran sejarah.
KATA PENGANTAR
Punyi syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli Kec.Kualuh Selatan Kab. Labuhan Batu Utara T.A. 2014/2015”
Terwujudnya Skripisi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dalam dukungan doa, moril maupun materil yang setulusnya. Maka penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini, antara lain Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya. Bapak Drs. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu
Dra.Fores Tanjung, M.Si,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, Sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, Selaku Sisekretais Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED,sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis. Ibu Dra.
Hafnita Sari Dewi Lubis selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji. Ibu Dra.Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis. Bapak / Ibu Dosen Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
UNIMED. Ibu Suwastati Sagala,S.Ag selaku Kepala Sekolah MAN Kualuh Hulu yang telah memberikan izin penelitian disekolah tersebut, Kepada Ibuk Siti Asma Tanjung S.Pd selaku
Teristimewa yang saya sampaikan kepada orang tua tercinta,Ayah Hajaruddin Panjaitan dan Ibu Upik Boru Torus dan seluruh keluarga yang telah memberikan motovasi, Nasehat dan do’a yang tulus. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan
mahasiswa Eks 2011.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga skripisi ini bermanfaat, khusunya dibidang pendidikan.
Medan , Januari 2015
Penulis ,
Nurhidayah
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
RIWAYAT HIDUP ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Landasan Konsep ... 9
1. Kesadaran Sejarah ... 9
2. Pengertian Belajar Sejarah ... 14
3. Model Pembelajaran Problem Based Instruction ... 16
4. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah ... 22
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Instruction 22
6. Langkah-Langkah Pembelajaran Problem Based Instruction ... 24
7. Pelaksanaan Pengajaran Berdasarkan Masalah ... 25
1. Tugas-Tugas Perencanaan ... 25
a. Penetapan Tujuan ... 25
b. Merancang Situasi Masalah ... 25
c. Organisasi Sumber Daya dan Logistik ... 25
2. Tugas Interaktif ... 26
a. Orientasi Siswa Pada Masalah ... 26
b. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar ... 26
c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok ... 27
3. Lingkungan Belajar dan Tugas Manajemen ... 27
4. Asessmen dan Evaluasi ... 28
5. Hasil Belajar Sejarah ... 28
8. Kerangka Berfikir ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
A. Lokasi Penelitian ... 32
B. Subjek Penelitian ... 32
C. Objek Penelitian ... 32
D. Defenisi Penelitian ... 32
E. Prosedur Penelitian ... 33
2. Tahap Pelaksanaan ... 35
3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 36
4. Tahap Refleksi ... 36
F. Teknik Pengumpulan Data ... 37
1. Observasi ... 37
2. Aspek Yang Dinilai ... 37
3. Kriteria Skor ... 38
4. Kriteria Penilaian ... 38
5. Angket ... 38
G. Teknik Analisi Data ... 38
1. Reduksi Data ... 38
2. Penyajian Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41
B. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 47
C. Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siswa ... 47
D. Analisi Data ... 52
E. Siklusi I ... 53
1. Perencanaan (Planning) ... 53
2. Pelaksanaan (Action) ... 53
3. Pengamatan (Observation) ... 53
4. Refleksi (Reflection) ... 54
1. Perencanaan (Planning) ... 55
2. Pelaksanaan (Action) ... 55
3. Pengamatan (Observation) ... 56
4. Refleksi (Reflection) ... 56
G. Siklus III ... 56
1. Perencanaan (Planning) ... 56
2. Pelaksanaan (Action) ... 57
3. Pengamatan (Observation) ... 57
4. Refleksi (Reflection) ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tabel 2 : Observasi Aktivitas Siswa
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 2 : Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Gambar 3 : Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Gambar 4 : Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Gambar 5 : Diagram Batang Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siklus I
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Lampiran 3 Angket Kesadaran Sejarah I
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
Lampiran 6 Angket Kesadaran Sejarah II
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Lampiran 9 Angket Kesadaran Sejarah III
Lampiran 10 Hasil Observasi Siswa Siklus I Lampiran 11 Hasil Observasi Siswa Siklus II Lampiran 12 Hasil Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Lampiran 16 Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siswa I Lampiran 17 Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siswa II
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan
kemampuan berpikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa. Pengaruh pendidikan terhadap pembentukan pribadi
dan kualitas manusia sangat besar, sehingga tidak heran hampir setiap hari manusia berusaha untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik melalui proses
belajar. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi lingkungan yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, wawasan, tingkah laku, keterampilan dan nilai sikap. Dalam
kaitan ini, maka antara proses belajar dan perubahan adalah dua gejala yang terkait, yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diproses.
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses pembelajaran yang diselenggarakan di kelas benar–benar efektif dan berguna untuk
mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Pada dasarnya proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang
2 pembelajaran. Guru harus mampu mewujudkan langkah-langkah inovatif dan kreatif agar proses belajar-mengajar lebih bermakna. Banyak faktor yang turut mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Diantaranya lingkungan
belajar, kemauan siswa, kelengkapan sarana dan prasarana dan lain sebagainya.
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan wadah mencetak siswa/i yang handal dan mampu bersaing dan sebagai sarana untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA adalah
Sejarah. Sejarah adalah Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Melalui pendidikan sejarah dapat
mengembangkan pengetahuan siswa tentang masa lalu dengan tujuan menanamkan serta menerapkan pengetahuan tersebut terhadap siswa itu sendiri. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang dapat membuat orang/siswa
dapat berpikir kritis, analisis dan bijaksana. Disamping itu sejarah mengandung nilai-nilai berupa contoh teladan yang patut dimiliki siswa berpotensi membentuk karakter bangsa. Jika siswa mampu menghayati dan
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran sejarah dalam kehidupan sehari-hari atau kesadaran sejarahnya tinggi niscaya
karakter bangsa Indonesia akan terbentuk. Potensi inilah yang akan mampu menghadapi perkembangan dan tantangan kehidupan manusia dari masa kemasa.
3 dan kompetensi afektif. Dalam aspek kognitif diharapkan siswa mempunyai pengetahuan yang rinci dan sebanyak-banyaknya secara kronologis tentang peristiwa/kejadian sejarah. Kompetensi kognitif ini akan menjadikan siswa
kritis dan bijaksana sesuai dengan tiga Dimensi waktu dalam sejarah, yaitu Masa yang Lalu, masa Kini dan masa yang akan datang. Masa lalu
menentukan Masa Sekarang, masa sekarang dapat memprediksi masa yang akan datang. Pada aspek afektif siswa diharapkan dapat mengadopsi atau menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah, seperti ungkapan:”Jangan Pernah Melupakan Sejarah”. Hal ini menunjukkan orang
yang mengerti sejarah selalu menggunakan cara berpikir analisis dan kritis
serta mempertimbangkan baik dan buruk, pantas dan tidak pantas dalam memecahkan suatu masalah agar dapat mengambil keputusan yang bijak.
Tercapainya kompetensi kognitif dan afektif harus di landasi oleh model
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakter siswa. Jika siswa benar-benar mempunyai minat dan aktif dalam pembelajaran sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama
bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan
menarik.
Berdasarkan berdasarkan kenyataannya keaktifan dan Kesadaran Sejarah siswa masih rendah, Hal ini dikarenakan metode mengajar yang digunakan
4 bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dikelas yang berakibat pada suasana belajar yang monoton, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan guru, yang menyebabkan tidak adanya interaksi yang terjadi
dalam proses belajar mengajar, sehingga menjadikan siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Bahkan ada kecenderungan siswa
enggan untuk bertanya, menganalisis ataupun mengemukakan pendapatnya dikarenakan rasa percaya diri siswa yang rendah dan juga ada suasana kelas yang cenderung berpusat pada guru. Suasana belajar yang kaku serta kurang
menantang, keadaan tersebut menunjukkan aktivitas siswa menjadi sangat rendah. Kurangnya keaktipan siswa sangat berpengaruh pada hal belajar siswa
untuk mengatasi masalah diatas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam meningkatkan kesadaran sejarah dan hasil belajar siswa. Model ini mengutamakan siswa tidak untuk
memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi pemelajar yang mandiri. sehingga memudahkan pemahaman dan daya serap siswa pada
mata pelajaran Sejarah, yang berkontribusi pada peningkatan kesadaran sejarah dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang dimaksud adalah
model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) menuntut siswa agar dapat memecahkan masalah secara bersama-sama dari yang telah
5 keterampilan,prosedur pemecahan masalah dan berfikir kritis. Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan
permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-siswa.
Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah tahap-tahap kegiatan guru memberikan contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas
tersebut dapat diselesaikan guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa. Jadi, selain belajar dari
guru siswa juga belajar dari teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga memungkinkan aktivitas belajar siswa semakin meningkat. Penerapan model
diharapkan dapat membantu dan mempermudah siswa dalam mengikuti
pembelajaran Sejarah secara cepat dan menyenangkan.
Berdasarkan pengamatan dalam pembelajaran sejarah penekanan
tujuan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar sejarah lebih terarah pada aspek kognitif saja, sementara aspek afektif terabaikan. Oleh sebab itu pada
6 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah ini sebagai berikut:
1. Siswa kurang berminat dalam belajar Sejarah siswa. 2. Siswa kurang aktif dalam belajar sejarah.
3. Penggunaan metode Pembelajaran sejarah kurang tepat. 4. Kurangnya kesadaran sejarah siswa
C. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, analisis masalah yang
dapat dijelaskan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Siswa kurang berminat dalam belajar Sejarah mungkin siswa beranggapan mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang gampang dan mudah
dipelajari dengan cara menghapalkan, bahkan tidak berguna dan terkesan membosankan sehingga siswa kurang aktif dalam belajar sejarah.
2. Siswa kurang aktif dalam belajar sejarah barangkali siswa kurang tertarik
terhadap materi pembelajaran sejarah, karena peristiwa masa lalu itu terlalu jauh dari kehidupan nyata siswa. Apalagi jika pembelajaran sejarah yang
dilakukan hanya membaca, mencatat dan menghapalkan saja sehingga siswa menjadi pasif. Sebaiknya digunakan model-model pembelajaran yang kontekstual.
7 pembelajaran, sehinga pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas siswa jarang bertanya, dan jika ditanya tidak menjawab. Sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan harapan terutama yang berkaitan
dengan aspek afektif yaitu kesadaran sejarah siswa. Untuk itu perlu diterapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran dan karakter siswa.
4. Kurangnya kesadaran siswa terhadap sejarah bangsanya dapat mengakibatkan rusaknya identitas/karakter bangsa itu sendiri.
Karakter/identitas bangsa dapat ditanamkan melalui pembelajaran sejarah karena bagi Bangsa Indonesia identitas/karakter bangsa terbentuk dari
zaman nenek moyang hingga sekarang. Oleh sebab itu pengetahuan sejarah dan penghayatan terhadap nilai-nilai sejarah sebagai pondasi menjaga identitas/karakter bangsa.
D. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah di atas dalam rangka meningkatkan
kesadaran sejarah siswa, diawali dengan meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar sejarah. Salah satu cara untuk meningkatkan Minat dan
Keaktifan belajar sejarah dapat diterapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakter siswa. Dalam penelitian ini alternatif pemecahan masalah yang dipilih adalah model pembelajaran Problem Based
8 E. Rumusan Masalah
Berdasarkan alternatif pemecahan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan aktivitas belajar sejarah siswa di kelas X IS Madrasah
Aliyah Negri I Damuli?
2. Apakah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan kesadaran sejarah siswa di kelas X IS Madrasah Aliyah
Negri IDamuli?
F. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di
kelas X IS Madrasah Aliyah Negri Damuli.
2. Untuk mengetahui peningkatan kesadaran sejarah siswa melalui model Problem Based Instruction (PBI) di kelas X IS Madrasah Aliyah
Negri IDamuli.
G. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
9 2. Sebagai bahan masukan agar dapat menerapkan model pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI).
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang lain yang melakukan
1 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan Kesadaran Sejarah siswa dalam belajar Sejarah. Jumlah keseluruhan kesadaran sejarah siswa pada siklus I
terdapat 2 orang (5%) siswa untuk kriteria sangat Baik, 4 orang (10%) siswa untuk kriteria Baik, 9 orang (12,5%) siswa untuk kriteria cukup
baik, dan 25 orang (62,5%) siswa untuk kriteria kurang baik serta tidak ada siswa yang dinyatakan tidak baik. dengan nilai rata-rata keseluruhan 47%. Jumlah keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II mengalami
peningkatan sebesar 10 siswa untuk kriteria “sangat baik”, 17 orang siswa
untuk kriteria “Baik”, 8 orang siswa untuk kriteria “cukup baik”, 5 orang
siswa untuk kriteria “kurang baik” dan tidak ada siswa yang mendapat
kriteria tidak baik. Adapun rata-rata keseluruhan yang diperoleh adalah 71%.
2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa, tes yang
dilaksanakan pada siklus I terdapat 15 orang siswa yang tuntas (37,5%),
2 yang tidak tuntas sebanyak 5 orang siswa (12,5%), dengan nilai rata-rata 77,25%.
3. Terdapat hubungan yang positif antara Kesadaran Sejarah
dan hasil belajar siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli T.P 2014/2015, yang mana perhitungan korelasi yang diperoleh pada Siklus I
rxy = 0,46 dan pada siklus II rxy = 0,92.
1 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Bumi Aksara
Aqib, Zainal Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: CV Yrama Widya
Aqib, Zainal Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: CV Yrama Widya
Effendi, Irmansyah. 1999. Kesadaran Jiwa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Kochar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah (Teacing Of History). Jakarta : PT Rineka Cipta
Ph. D., Nazir Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rajawali
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung : CV
Alfabeta
Solihatin, Etin. 2007.Cooperatif Learning. Jakarta : PT Bumi Aksara
Trianto. 2009. Mendesain Pebelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana