• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DI KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI DAMULI KEC. KUALUH SELATAN KAB. LABUHAN BATU UTARA TA. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DI KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI DAMULI KEC. KUALUH SELATAN KAB. LABUHAN BATU UTARA TA. 2014/2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DI KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI DAMULI KEC. KUALUH SELATAN KAB. LABUHAN

BATU UTARA TA. 2014/2015

JURNAL

Oleh :

NURHIDAYAH 3113321024

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Nurhidayah, NIM 3113321024, Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan. Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli Kec.Kualuh Selatan Kab. Labuhan Batu Utara T.A. 2014/2015.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejarah siswa pada mata pelajaran sejarah melaui model pembelajaran problem based instruction dikelas x madrasah aliyah negeri damuli kec. Kualuh Hulu Kab. Labuhan Batu Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, populasi penelitian ini adalah siswa kwlas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli Sebanyak 32 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Berdasarkan hasil observasi kesadaran sejarah yang dulakukan peneliti bahwa Jumlah keseluruhan kesadaran sejarah siswa pada siklus I terdapat1 orang (3%) siswa untuk criteria Sangat Baik, tidak siswa untuk criteria Baik, 8 orang (25%) siswa untuk criteria cukup baik, dan23 orang (71%) siswauntukkriteriaKurangBaik. Dengan nilai rata-rata keseluruhan 45%. Jumlah keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 2 (6%)siswa untuk kriteria SangatBaik, 6 (18%) orang siswauntukkriteriaBaik, 21 (65%) orang siswauntukkriteriaCukup Baik, 5 (15%) orang siswauntukkriteriaKurangBaik. Pada siklus III terdapat kriteria siswa Sangat Baik 19 (59%), Baik 13 (40%), Cukup Baik 1 (3%), tidak ada siswa yang mendapatkan nilai yang Kurang Baik. Berdsarkan Hasil Observasi Aktivitas Sejarah Siswa pada siklus I kriteria Sangat Baik 3 (9%) orang, Baik 4 (12%) Orang, Cukup baik 4 (12%) orang,Kurang Baik 21 (65%). Pada siklus II kriteria nilai Sangat Baik 6 (18%), Baik 4 (12%) orang, Cukup Baik 9 (28%) orang , dan Kurang Baik 13 (40%) orang. Pada siklus III kriteria Sangat Baik 15 (46%), Baik 15 (46%) orang, Cukup Baik 2 (6%) orang, tidak ada siswa yang mendapat nilai Kurang Baik. Jadi memang benar bahwa model pembelajaran Problem Based Instruction sangat baik digunakan pada mata pelajaran sejarah.

(6)

KATA PENGANTAR

Punyi syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Melalui

Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli Kec.Kualuh Selatan Kab. Labuhan Batu Utara T.A. 2014/2015”

Terwujudnya Skripisi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dalam dukungan doa, moril maupun materil yang setulusnya. Maka penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini, antara lain Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya. Bapak Drs. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu

Dra.Fores Tanjung, M.Si,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, Sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, Selaku Sisekretais Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED,sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis. Ibu Dra.

Hafnita Sari Dewi Lubis selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji. Ibu Dra.Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis. Bapak / Ibu Dosen Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

UNIMED. Ibu Suwastati Sagala,S.Ag selaku Kepala Sekolah MAN Kualuh Hulu yang telah memberikan izin penelitian disekolah tersebut, Kepada Ibuk Siti Asma Tanjung S.Pd selaku

(7)

Teristimewa yang saya sampaikan kepada orang tua tercinta,Ayah Hajaruddin Panjaitan dan Ibu Upik Boru Torus dan seluruh keluarga yang telah memberikan motovasi, Nasehat dan do’a yang tulus. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan

mahasiswa Eks 2011.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga skripisi ini bermanfaat, khusunya dibidang pendidikan.

Medan , Januari 2015

Penulis ,

Nurhidayah

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Konsep ... 9

1. Kesadaran Sejarah ... 9

2. Pengertian Belajar Sejarah ... 14

3. Model Pembelajaran Problem Based Instruction ... 16

(9)

4. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah ... 22

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Instruction 22

6. Langkah-Langkah Pembelajaran Problem Based Instruction ... 24

7. Pelaksanaan Pengajaran Berdasarkan Masalah ... 25

1. Tugas-Tugas Perencanaan ... 25

a. Penetapan Tujuan ... 25

b. Merancang Situasi Masalah ... 25

c. Organisasi Sumber Daya dan Logistik ... 25

2. Tugas Interaktif ... 26

a. Orientasi Siswa Pada Masalah ... 26

b. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar ... 26

c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok ... 27

3. Lingkungan Belajar dan Tugas Manajemen ... 27

4. Asessmen dan Evaluasi ... 28

5. Hasil Belajar Sejarah ... 28

8. Kerangka Berfikir ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Objek Penelitian ... 32

D. Defenisi Penelitian ... 32

E. Prosedur Penelitian ... 33

(10)

2. Tahap Pelaksanaan ... 35

3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 36

4. Tahap Refleksi ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

1. Observasi ... 37

2. Aspek Yang Dinilai ... 37

3. Kriteria Skor ... 38

4. Kriteria Penilaian ... 38

5. Angket ... 38

G. Teknik Analisi Data ... 38

1. Reduksi Data ... 38

2. Penyajian Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

B. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 47

C. Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siswa ... 47

D. Analisi Data ... 52

E. Siklusi I ... 53

1. Perencanaan (Planning) ... 53

2. Pelaksanaan (Action) ... 53

3. Pengamatan (Observation) ... 53

4. Refleksi (Reflection) ... 54

(11)

1. Perencanaan (Planning) ... 55

2. Pelaksanaan (Action) ... 55

3. Pengamatan (Observation) ... 56

4. Refleksi (Reflection) ... 56

G. Siklus III ... 56

1. Perencanaan (Planning) ... 56

2. Pelaksanaan (Action) ... 57

3. Pengamatan (Observation) ... 57

4. Refleksi (Reflection) ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tabel 2 : Observasi Aktivitas Siswa

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2 : Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Gambar 3 : Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Gambar 4 : Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Gambar 5 : Diagram Batang Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siklus I

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Lampiran 3 Angket Kesadaran Sejarah I

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

Lampiran 6 Angket Kesadaran Sejarah II

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Lampiran 9 Angket Kesadaran Sejarah III

Lampiran 10 Hasil Observasi Siswa Siklus I Lampiran 11 Hasil Observasi Siswa Siklus II Lampiran 12 Hasil Observasi Siswa Siklus III

Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Lampiran 16 Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siswa I Lampiran 17 Hasil Observasi Kesadaran Sejarah Siswa II

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan

kemampuan berpikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa. Pengaruh pendidikan terhadap pembentukan pribadi

dan kualitas manusia sangat besar, sehingga tidak heran hampir setiap hari manusia berusaha untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik melalui proses

belajar. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi lingkungan yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, wawasan, tingkah laku, keterampilan dan nilai sikap. Dalam

kaitan ini, maka antara proses belajar dan perubahan adalah dua gejala yang terkait, yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diproses.

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses pembelajaran yang diselenggarakan di kelas benar–benar efektif dan berguna untuk

mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Pada dasarnya proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang

(16)

2 pembelajaran. Guru harus mampu mewujudkan langkah-langkah inovatif dan kreatif agar proses belajar-mengajar lebih bermakna. Banyak faktor yang turut mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Diantaranya lingkungan

belajar, kemauan siswa, kelengkapan sarana dan prasarana dan lain sebagainya.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan wadah mencetak siswa/i yang handal dan mampu bersaing dan sebagai sarana untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA adalah

Sejarah. Sejarah adalah Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Melalui pendidikan sejarah dapat

mengembangkan pengetahuan siswa tentang masa lalu dengan tujuan menanamkan serta menerapkan pengetahuan tersebut terhadap siswa itu sendiri. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang dapat membuat orang/siswa

dapat berpikir kritis, analisis dan bijaksana. Disamping itu sejarah mengandung nilai-nilai berupa contoh teladan yang patut dimiliki siswa berpotensi membentuk karakter bangsa. Jika siswa mampu menghayati dan

menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran sejarah dalam kehidupan sehari-hari atau kesadaran sejarahnya tinggi niscaya

karakter bangsa Indonesia akan terbentuk. Potensi inilah yang akan mampu menghadapi perkembangan dan tantangan kehidupan manusia dari masa kemasa.

(17)

3 dan kompetensi afektif. Dalam aspek kognitif diharapkan siswa mempunyai pengetahuan yang rinci dan sebanyak-banyaknya secara kronologis tentang peristiwa/kejadian sejarah. Kompetensi kognitif ini akan menjadikan siswa

kritis dan bijaksana sesuai dengan tiga Dimensi waktu dalam sejarah, yaitu Masa yang Lalu, masa Kini dan masa yang akan datang. Masa lalu

menentukan Masa Sekarang, masa sekarang dapat memprediksi masa yang akan datang. Pada aspek afektif siswa diharapkan dapat mengadopsi atau menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah, seperti ungkapan:”Jangan Pernah Melupakan Sejarah”. Hal ini menunjukkan orang

yang mengerti sejarah selalu menggunakan cara berpikir analisis dan kritis

serta mempertimbangkan baik dan buruk, pantas dan tidak pantas dalam memecahkan suatu masalah agar dapat mengambil keputusan yang bijak.

Tercapainya kompetensi kognitif dan afektif harus di landasi oleh model

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakter siswa. Jika siswa benar-benar mempunyai minat dan aktif dalam pembelajaran sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama

bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan

menarik.

Berdasarkan berdasarkan kenyataannya keaktifan dan Kesadaran Sejarah siswa masih rendah, Hal ini dikarenakan metode mengajar yang digunakan

(18)

4 bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dikelas yang berakibat pada suasana belajar yang monoton, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan guru, yang menyebabkan tidak adanya interaksi yang terjadi

dalam proses belajar mengajar, sehingga menjadikan siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Bahkan ada kecenderungan siswa

enggan untuk bertanya, menganalisis ataupun mengemukakan pendapatnya dikarenakan rasa percaya diri siswa yang rendah dan juga ada suasana kelas yang cenderung berpusat pada guru. Suasana belajar yang kaku serta kurang

menantang, keadaan tersebut menunjukkan aktivitas siswa menjadi sangat rendah. Kurangnya keaktipan siswa sangat berpengaruh pada hal belajar siswa

untuk mengatasi masalah diatas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam meningkatkan kesadaran sejarah dan hasil belajar siswa. Model ini mengutamakan siswa tidak untuk

memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi pemelajar yang mandiri. sehingga memudahkan pemahaman dan daya serap siswa pada

mata pelajaran Sejarah, yang berkontribusi pada peningkatan kesadaran sejarah dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang dimaksud adalah

model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) menuntut siswa agar dapat memecahkan masalah secara bersama-sama dari yang telah

(19)

5 keterampilan,prosedur pemecahan masalah dan berfikir kritis. Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan

permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-siswa.

Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah tahap-tahap kegiatan guru memberikan contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas

tersebut dapat diselesaikan guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa. Jadi, selain belajar dari

guru siswa juga belajar dari teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga memungkinkan aktivitas belajar siswa semakin meningkat. Penerapan model

diharapkan dapat membantu dan mempermudah siswa dalam mengikuti

pembelajaran Sejarah secara cepat dan menyenangkan.

Berdasarkan pengamatan dalam pembelajaran sejarah penekanan

tujuan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar sejarah lebih terarah pada aspek kognitif saja, sementara aspek afektif terabaikan. Oleh sebab itu pada

(20)

6 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah ini sebagai berikut:

1. Siswa kurang berminat dalam belajar Sejarah siswa. 2. Siswa kurang aktif dalam belajar sejarah.

3. Penggunaan metode Pembelajaran sejarah kurang tepat. 4. Kurangnya kesadaran sejarah siswa

C. Analisis Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, analisis masalah yang

dapat dijelaskan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Siswa kurang berminat dalam belajar Sejarah mungkin siswa beranggapan mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang gampang dan mudah

dipelajari dengan cara menghapalkan, bahkan tidak berguna dan terkesan membosankan sehingga siswa kurang aktif dalam belajar sejarah.

2. Siswa kurang aktif dalam belajar sejarah barangkali siswa kurang tertarik

terhadap materi pembelajaran sejarah, karena peristiwa masa lalu itu terlalu jauh dari kehidupan nyata siswa. Apalagi jika pembelajaran sejarah yang

dilakukan hanya membaca, mencatat dan menghapalkan saja sehingga siswa menjadi pasif. Sebaiknya digunakan model-model pembelajaran yang kontekstual.

(21)

7 pembelajaran, sehinga pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas siswa jarang bertanya, dan jika ditanya tidak menjawab. Sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan harapan terutama yang berkaitan

dengan aspek afektif yaitu kesadaran sejarah siswa. Untuk itu perlu diterapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pembelajaran dan karakter siswa.

4. Kurangnya kesadaran siswa terhadap sejarah bangsanya dapat mengakibatkan rusaknya identitas/karakter bangsa itu sendiri.

Karakter/identitas bangsa dapat ditanamkan melalui pembelajaran sejarah karena bagi Bangsa Indonesia identitas/karakter bangsa terbentuk dari

zaman nenek moyang hingga sekarang. Oleh sebab itu pengetahuan sejarah dan penghayatan terhadap nilai-nilai sejarah sebagai pondasi menjaga identitas/karakter bangsa.

D. Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis masalah di atas dalam rangka meningkatkan

kesadaran sejarah siswa, diawali dengan meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar sejarah. Salah satu cara untuk meningkatkan Minat dan

Keaktifan belajar sejarah dapat diterapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakter siswa. Dalam penelitian ini alternatif pemecahan masalah yang dipilih adalah model pembelajaran Problem Based

(22)

8 E. Rumusan Masalah

Berdasarkan alternatif pemecahan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan aktivitas belajar sejarah siswa di kelas X IS Madrasah

Aliyah Negri I Damuli?

2. Apakah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan kesadaran sejarah siswa di kelas X IS Madrasah Aliyah

Negri IDamuli?

F. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di

kelas X IS Madrasah Aliyah Negri Damuli.

2. Untuk mengetahui peningkatan kesadaran sejarah siswa melalui model Problem Based Instruction (PBI) di kelas X IS Madrasah Aliyah

Negri IDamuli.

G. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

(23)

9 2. Sebagai bahan masukan agar dapat menerapkan model pembelajaran

Problem Based Instruction (PBI).

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang lain yang melakukan

(24)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan Kesadaran Sejarah siswa dalam belajar Sejarah. Jumlah keseluruhan kesadaran sejarah siswa pada siklus I

terdapat 2 orang (5%) siswa untuk kriteria sangat Baik, 4 orang (10%) siswa untuk kriteria Baik, 9 orang (12,5%) siswa untuk kriteria cukup

baik, dan 25 orang (62,5%) siswa untuk kriteria kurang baik serta tidak ada siswa yang dinyatakan tidak baik. dengan nilai rata-rata keseluruhan 47%. Jumlah keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 10 siswa untuk kriteria “sangat baik”, 17 orang siswa

untuk kriteria “Baik”, 8 orang siswa untuk kriteria “cukup baik”, 5 orang

siswa untuk kriteria “kurang baik” dan tidak ada siswa yang mendapat

kriteria tidak baik. Adapun rata-rata keseluruhan yang diperoleh adalah 71%.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa, tes yang

dilaksanakan pada siklus I terdapat 15 orang siswa yang tuntas (37,5%),

(25)

2 yang tidak tuntas sebanyak 5 orang siswa (12,5%), dengan nilai rata-rata 77,25%.

3. Terdapat hubungan yang positif antara Kesadaran Sejarah

dan hasil belajar siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Damuli T.P 2014/2015, yang mana perhitungan korelasi yang diperoleh pada Siklus I

rxy = 0,46 dan pada siklus II rxy = 0,92.

(26)

1 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Bumi Aksara

Aqib, Zainal Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: CV Yrama Widya

Aqib, Zainal Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: CV Yrama Widya

Effendi, Irmansyah. 1999. Kesadaran Jiwa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Kochar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah (Teacing Of History). Jakarta : PT Rineka Cipta

Ph. D., Nazir Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rajawali

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung : CV

Alfabeta

Solihatin, Etin. 2007.Cooperatif Learning. Jakarta : PT Bumi Aksara

Trianto. 2009. Mendesain Pebelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana

(27)

Gambar

Tabel 1 : Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah apakah pemberian sediaan patch topikal yang mengandung ekstrak etanol lada hitam (Piper nigrum L.) dengan enhancer

Pada Jalan Tol Jakarta Cikampek Tahun 2017, bersama ini kami sampaikan Hasil Evaluasi Kualifikasi, sebagaimana terlampir.. Selanjutnya Peserta yang dapat mengikuti

Secara simultan, kelima variabel independen, yaitu Capital Adequacy Ratio , Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Operational Cost Ratio dan Net Interest

BELUM LAMA INI DIN SYAMSUDDIN/ KETUA UMUM PP MUHAMMADIYAH MENERIMA LANGSUNG DELEGASI THE GROUP OF SOUTHERN BORDER PROVINCES ADMINISTRATIVE COORDINATION CENTER (SB. PACC) /

Penyajian dimulai dari data umum tentang karakteristik ibu inpartu yang meliputi umur ibu inpartu, pendidikan ibu inpartu, pekerjaan ibu inpartu, dan jumlah

 Target yang harus dicapai atlet usia dini dalam kegiatan olahraga adalah menerapkan sebaik mungkin keterampilan dan kemampuan yang sudah dilatihkan kedalam pertandingan..

1) Menjumlahkan skor seluruh siswa pada setiap tugas dalam LKS.. Untuk menyatakan kriteria jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS praktikum berbasis inkuiri yang

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel