• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN

KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN

WALIKOTA CUP BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Atlet Renang Klub Singgasana)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh Lufi Retnowati

0907110

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

==================================================================

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP

MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI

ATLET RENANG PADA KEJUARAAN

WALIKOTA CUP BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Atlet Renang Klub

Singgasana)

Oleh Lufi Retnowati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Lufi Retnowati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Lufi Retnowati Nim : 0907110

Judul : Hubungan Self Talk terhadap Motivasi dan Kepercayaan Diri Atlet Renang pada Kejuaraan Walikota Cup Bandung (Studi Deskriptif pada Atlet Renang Klub Singgasana)

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Dr. Komarudin, M. Pd. NIP. 197204031999031003

Pembimbing II

Ira Purnamasari, S.Pd., M.Pd. NIP. 198107072008122002

Mengetahui,

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua,

(4)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN

KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN

WALIKOTA CUP BANDUNG

(StudiDeskriptifpadaAtletRenangKlubSinggasana)

LufiRetnowati

0907110

Terdapatbeberapaaspekpentingdalammenentukankeberhasilanatlet di setiappertandingan, yaituaspekteknik, taktik, fisikdan mental.Kondisi mental atletharusselaludalamkeadaan yangbaik, aspek mental berpengaruhbesarpadaperkembangandanpertumbuhanpribadiatletsecarakeseluruha n.Terutamatentangbagaimanapernyataan yang atletbuat di dalamdirinyaakanberpengaruhpadapikirandanperasaanatlettersebut,

pernyataandalamdiriatletbisaberbentukpernyataanpositifataunegatif,

danbagaimanapernyataanatlettersebutakanberhubungandenganmotivasidankeperca yaandirinya. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuihubunganself

talkdenganmotivasidankepercayaandiriatletrenangKlubSinggasanapadasaatkejuara

anWalikota Cup. Teknikpengambilansampelmenggunakan (Purposive

Sampling)yaitu 14 orang

atetrenangKlubSinggasana.Berdasarkanhasilpenelitianhubunganself

talkterhadapmotivasisebesar 0.993 beradadalamkategorisangattinggi, self talkterhadapkepercayaandirisebesar 0.987 beradadalamkategorisangattinggi. Dengandemikianpenulisdapatmenyimpulkanbahwaterdapathubungan yang signifikanmengenaiself talkterhadapmotivasidankepercayaandiri.

Kata Kunci :self talk, motivasi, kepercayaandiridanangkethubungan self talk

(5)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

RELATIONSHIP SELFTALK OF MOTIVATION AND SELF CONFIDENCE IN THE ATHLETE POOL CHAMPIONSHIP CUP

WALIKOTA BANDUNG

(Descriptive Study on the Athlete Pool Clubs Singgana)

LufiRetnowati

0907110

There are several important aspects in determining the success of athletes in every game, that aspect of the technique, tactics, physical and mental. Mental condition of the athlete should always be in good condition, have a big impact on the mental aspects of the development and growth of the athlete as a whole person. Especially about how athletes make a statement in itself will affect the thoughts and feelings of the athlete, the athlete self-statements in the form of a statement can be positive or negative, and how the athletes statement will relate to the motivation and confidence. The purpose of this study was to determine the relationship of self-talk of motivation and confidence Throne club swimmer when Walukota Cup championship. The sampling technique used (purposive sampling) that 14 people atetSinggasana swimming club. Based on the results of research on the motivation of self-talk relationships for 0993 are in the very high category, self-talk on self-confidence for 0987 are in the very high category. Thus the authors conclude that there is a significant correlation of self-talk on motivation and confidence.

(6)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu tujuan pembinaan olahraga di Indonesia adalah untuk meningkatkan prestasi, tidaklah mudah untuk mencapai prestasi yang maksimal diperlukan usaha dan latihan yang keras dan dengan disiplin yang tinggi. Sebagai cabang olahraga perorangan yang terukur, performa atlet akan terlihat nyata dari hasil catatan waktu, terutama dalam olahraga renang. Renang adalah gerakan yang dilakukan didalam air dengan menggerakan bagian tubuh tertentu yang bertujuan untuk berolahraga dan rekreasi.

Olahraga renang sangat diminati oleh sebagian besar orang karena bermanfaat bagi kebugaran tubuh, rekreasi dan sebagainya. Olahraga ini sudah ada sejak zaman dahulu hingga saat ini, olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga dimana keberhasilan atlet berupabest time.Best time merupakan target atau tujuan nyata yang harus didapatkan oleh perenangdandianggap mencapai targetnya apabila mampu kosisten dan meningkatkan waktu tercepat yang dapat ditempuh terutama dalam pertandingan.

Untuk mampu mencapai prestasi yang maksimal, Perkembangan mental atlet tidak kurang pentingnya dari perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak dapat berkembang, prestasi yang tinggi tidak akan dapat dicapai. Latihan-latihan mental adalah latihan-latihan yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet, serta perkembangan emosional, misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, sportivitas, percaya diri, kejujuran, dan sebagainya. Dan untuk menunjang kesuksesan atlet diperlukan adanya kepercayaan diri dan motivasi yang tinggi.

(7)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

strategi dalam pertandingan. Hal ini merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan psikologis, karena pembicaraan yang dilakukan oleh atlet mempunyai kekuatan terhadap pikiran dan tindakan yang akan dilakukan, dan memberi pengaruh langsung dalam hal motivasi dan kepercayaan diri. Theodorakis & goudas (dalamHidayat, 2008:287) menyatakan “experimental studies confirmed that the use of positive self talk improved performance on sport skills”. bahwa self talk dapat meningkatkan performa atlet.

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri dan memiliki harapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Komarudin (2013:69) menyatakan bahwa “atlet yang memiliki kepercayaan diri selalu berfikir positif untuk menampilkan sesuatu yang terbaik dan memungkinkan timbul keyakinan pada dirinya bahwa dirinya mampu melakukannya, sehingga penampilanya tetap baik”.

(8)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami perubahan , sehingga diperlukan sebuah langkah agar motivasi dapat tetap berada pada kondisi yang optimal di antaranya adalah menggunakan self

talk.

Pikiran seseorang mempunyai kekuatan atas semua tindakan, bagaimana cara kita mengendalikan pikiran kita terutama saat keadaan tertekan, pemikiran yang dilakukan atlet sebelum pertandingan menghadapi lawan dapat berupa positif atau negatif,Utomo(2009) menyatakan bahwa:

Self talk yang positifadalahucapan-ucapan yang positifkepadadirisendirisepertikamumampumengatasilawan,

pecahkanrekormusendiri, dansebagainya. Sedangkan self talknegatif adala ucapan-ucapan yang mengandungunsurketidakpercayaandiriseperti, Duh, koklawantampilhebatya, Akupastikalah, dansebagainya.

Dengan demikian pemikiran yang negatif akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap diri atlet itu sendiri, dan sebaliknya. Oleh karena itu, atlet tersebut harus dapat mengarahkan pemikirannya secara positif untuk mencapai prestasi yang diinginkannya.Self talk yang digunakan dalam keadaan tertekan, cemas, marah seringkali tidak terkendali dan tidak masuk akal karena atlet pasti tidak sadar dengan apa yang telah diungkapkan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi self talk negatif menurut Komarudin (2013:133):

Langkah pertama, jadikan diri sendiri lebih sadar dalam berbicara positif atau negatif, kedua hentikan pikiran-pikiran negatif. Akhirnya atlet tersebut akan dapat mengubah self talk negatif menjadi self talk positif karena sadar atas dengan apa yang diungkapkannya.

Self talk memiliki peranan penting dalam olahraga karena dapat digunakan

(9)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal-hal yang negatifberkaitandengandiridankemampuandirinya, makakemampuanatlettersebutdengansendirinyaakanberkurang. Efeknya,

kepercayaan diri dan

motivasiakanmenurundankeraguansertakecemasanakanmeningkat.

Hubungan self talk dengan penampilan dapat dijelaskan dengan melihat fungsinya. Theodorakis et al.(dalam Hidayat, 2008:294) yang mengemukakan :

Self talk memiliki dua fungsi pokok yaitu fungsi instruksional dan fungsi

motivasional. Fungsi instruksional memfokuskan pada penguasaan aspek teknik dari penampilan atlet dan diarahkan pada aspek penguasaan gerak, kecermatan dan akurasi. Sedangkan fungsi motivasional difokuskan pada kekuatan dan stamina kerja dengan cara meningkatkan energi, kesiagaan, dorongan, kepercayaan diri, perhatian, kosentrasi, dan motivasi atlet.

Begitu juga dalam olahraga renang yang merupakan olahraga perorangan dimana tolak ukur keberhasilannya dapat dilihat dari hasil tercepat yang dapat ditempuh oleh perenang atau best time, maka setiap perenang harus mampu mengendalikan kemampuan mentalnya terutama dalam hal motivasi dan kepercayan diri, karena kedua hal tersebut sangat berperan penting bagi para perenang terutama pada saat pertandingan, dan menentukan tingkat keberhasilan.

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, bahwa self talk mampu mempengaruhi motivasi dan kepercayaan diri, hal ini dapat ditentukan hanya melalui bukti empiris yang didukung oleh penelitian yang tepat dan terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahasnya dalam

penelitian dengan judul hubunganantaraself

talkdenganmotivasidankepercayaandiriatletrenangKlubSinggasanapadakejuaraan

Walikota Cup Bandung,

atletKlubSinggasanadigunakandalampenelitianinikarenasesuaidenganketeranganp

elatih yang

(10)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

andingan yang

disebabkanolehfaktorpsikologisterutamadalammotivasidankepercayaan diri.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakahterdapathubunganyang signifikanself

talkterhadapmotivasiatletrenangKlubSinggasanapadakejuaraanWalikota Cup

Bandung.

2. Apakahterdapathubunganyang signifikanself

talkterhadapkepercayaandiriatletrenangKlubSinggasanapadakejuaraanWalikot

a Cup Bandung.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pegangan peneliti dalam melakukan proses penelitian, sehingga dapat berjalan dengan jalur dalam masalah yang sudah ditentukan. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010: 9) menyatakan bahwa: “Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.”Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan umum dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakahterdapathubunganyang signifikanself

talkterhadapmotivasiatletrenangKlubSinggasanapadakejuaraanWalikota Cup

Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah terdapathubunganyang signifikanself

talkterhadapkepercayaandiriatletrenangKlubSinggasanapadakejuaraanWalikot

(11)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Secara teoritis

a. Dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti tentang metode penelitian khususnya pada bidang psikologi olahraga.

b. Informasi dan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya FPOK dalam kaitannya dengan penerapan metode self talkterhadap motivasi dan kepercayaan diri pada atlet.

2. Secara praktis

a. Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi dalam penggunaan self talk dalam hubungannyadengan motivasi dan kepercayaan diri atlet.

b. Sebagai acuan dan variasi dalam meningkatkan psikologi atlet terutama dalam hal motivasi dan kepercayaan diri atlet.

E.Pembatasan Masalah

Dengan adanya batasan penelitian ini diharapkan permasalahan yang akan diteliti tidak meluas. Pembatasan penelitian yang penulis tetapkan adalah :

1. Batasan Konseptual

Penelitian ini hanya ingin melihat apakahterdapathubunganantaraself

talkdenganmotivasidankepercayaandiripadaatletrenangKlubSinggasanapadake

juaraanWalikota Cup Bandung. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah atletrenangKlubSinggasana yang mengikutikejuaraanWalikota Cup Bandung yang di pilihsecaraPurposive Sampling.

(12)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Variable terikat (yang dipengaruhi)

dalampenelitianiniadalahmotivasidankepercayaandiri.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(13)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya, hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Adapun yang dimaksud dengan metode yang tepat ini sendiri seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1989:31) “metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk menguji hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Dari kutipan diatas, dapat diartikan kembali bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan teknik dan alat-alat tertentu sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode dalam penelitian ini adalah bersifat noneksperimen atau penelitian setelah terjadi fakta dengan tingkat ekplanasi asosiatif, penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) telah ada pada saat penelitian dilakukan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menurut Sugiono (2012: 177)

yang menyatakan “penelitian yang hanya melibatkan hubungan satu variabel pada

satu kelompok tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau membandingkan dengan kelompok lain”.

(14)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktifitaskarakteristik perubahan hubungan kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan di teliti karena melalui objek yang di teliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, Menurut Sugiyono (2012:80) ‟‟populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari, sehingga dapat di tarik kesimpulannya”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet klub Singgasana Bandung.

2. Sampel Penelitian

Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi, Menurut Sugiyono (2012: 82) „‟sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut di sebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti, di namakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisirkan penelitian sampel.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik

purposive sampling, mengenai hal ini Sugiono (2012:85), menyatakan bahwa

sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan berbagai

(15)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 14 (empat belas) orang atlet klub Singgasana Bandung.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung di dalamnya. Dalam suatu penelitian perlu terdapat suatu desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian untuk diuji kebenarannya. Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1

Desain Penelitian Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen (Sugiyono, 2012: 70)

Keterangan: X : Self Talk Y1: Motivasi

Y2: Kepercayaan diri X

Y1

(16)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut: a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

b. Uji coba alat ukur.

c. Mengumpulkan data dan pelaksanaan tes. d. Mengolah data.

e. Menganalisis data. f. Menetapkan kesimpulan.

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas : self talk (X)

2. Variabel terikat (terpengaruh) : motivasi (Y1) dan kepercayaan diri (Y2)

Desain penelitian merupakan proses yang dilakukan dalam merencanaan proses penelitian, dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya pengumpulan dan analisa data. Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup didalamnya, yaitu sebagai berikut:

a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

c. Meformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkauan (scope), dan hipotesis untuk diuji.

d. Membangun penyelidikan atau percobaan.

e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-veriabel. f. Memilih prosedur serta teknik sampling yang digunakan.

g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.

i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi secara inferensi statistik.

(17)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu, pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2.

langkah-langkah penelitian (sumber : Arikunto, 2002:125)

D. Instrumen Penelitian

Untuk pengumpul data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya. Sehubungan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Arikunto

(2002:124) yang menyatakan bahwa “kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yang dijabarkan melalui variabel, komponen dan indikator butir pertanyaan yang dibuat merupakan gambaran mengenai pengaruh

self talk terhadap motivasi dan kepercayaan diri bertanding atlet renang

populasi

sampel

metode penelitian

Instrumen penelitian

Pengolahan dan analisis data

kesimpulan

Angket motivasi dan kepercayaan

diri

Angket tentang

(18)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KlubSinggasana dalam kejuaraan Walikota Cup Bandung. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

Untuk memudahkan dalam penyusunan butiran-butiran pertanyaan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau berdasarkan apa yang dialami oleh responden itu sendiri. Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada persepsi tentang pengaruh self talk terhadap motivasi dan kepercayaan diri bertanding atlet renang klub Singgasana dalam kejuaraan Walikota Cup Bandung. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Spesifikasi Data

Dilakukan untuk menjabarkan luang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti membuat pertanyaan pada sampel penelitian dan hasil jawaban pertanyaan tersebut digambarkan dalam kisi-kisi angket dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Kisi-kisi angket pengaruh self talk

terhadap motivasi dan kepercayaan diri atlet renang

Variabel Sub Variabel Indikator

No Soal & Jenis Pertanyaan

self talk

Nikos Zourbanos

(2009)

self talknegative

Ungkapan cemas 1, 5, 9, 13, 17, 20, 21

Ungkapan Ingin

melepaskan 2, 6, 18, 10, 14 Ungkapan kelelahan 4, 8, 12, 19, 16

Pikiran yang tidak

(19)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1. (Lanjutan) Kisi-kisi angket pengaruh self talk

terhadap motivasi dan kepercayaan diri atlet renang

Variabel Sub

Variabel

Indikator

No Soal & Jenis Pertanyaan self talk Nikos Zourbanos (2009) Self talk positif

ungkapan kekuatan 22, 26, 30, 34, 38

kontrol kecemasan 23, 27, 31, 35

Keyakinan 24, 28, 32, 36, 39

instruksi konsentrasi 25, 29, 33, 37, 40 Self talk Kaori Araki (2006) Kepercayaan terhadap self talk

Performa bertanding 42, 43, 46

Konsentrasi 41, 45

Kecemasan 44

Motivasi Luc G. Pelletier, Michelle Fortier,

Robert J. Vallerand, Nathalie M. Briere, Kim M. Tunson dan Marc

R. Blais (1995)

motivasi instrinsik

Untuk memahami 48, 50, 69, 73

Untuk menyelesaikan 54, 58, 61, 66

Untuk dorongan 47, 59, 64, 71

motivasi ekstrinsik

Identifikasi 53, 57, 63, 70

Introjected 55, 60, 67, 72

Peraturan luar 52, 56, 62, 68

motivasional motivasional 49, 51, 65, 74 Kepercayaan Diri

Vealey (1986) Emosi Pengendalian diri

(20)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1. (Lanjutan) Kisi-kisi angket pengaruh self talk

terhadap motivasi dan kepercayaan diri atlet renang

Variabel Sub

Variabel

Indikator

No Soal & Jenis Pertanyaan

Kepercayaan Diri Vealey (1986)

Konsentrasi Pemusatan perhatian

75, 78, 83, 86, 87

Sasaran Mengarahkan tindakan

76, 81, 84

Strategi Target

80, 85

2. Penyusunan Angket

Indikator-indikator yang dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan sebagai bahan penyusunan butir-butir pertanyaan dalam angket.Butir-butir pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Peneliti menetapkan alternatif jawaban dalam angket menurut Surakhmad (1989) dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

(21)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sangat Setuju

Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1 0

Perlu dujelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1989:184) sebagai berikut:

Rumusan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya, Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif, Sifat pernyataan harus netral dan objektif, Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain, Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.

3. Uji Coba Angket

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan-pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpulan data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini diberikan pada atlet renang pada klub renang lain yang berjumlah 14 (empat belas) orang. peneliti memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.Untuk meminimalisir kesalahan dalam penelitian khususnya pengambilan data atau pengumpulan data maka perlu diperhatikan beberapa langkah sebagai berikut:

(22)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengisian angket yang tidak benar, misalnya karena kondisi objek penelitian atau sampel tidak mengisi dengan benar atau sungguh-sungguh.

b. Adanya kesalahan dalam memasukan data-data kedalam proses analisis data yang tidak disengaja atau disadari oleh peneliti.

c. Serta adanya kesalahan atau bisa yang lain yang mungkin terjadi selama penelitian ini.

4. Pengujian Validitas dan Reabilitas Angket

Untuk memperoleh kesahihan dan keajegan dari tiap butir soal, perlu dilakukannya uji coba angket. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 14 (empat belas) orang atlet klub renang lain, yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya

E. Uji Coba Instrumen

Apabila kita telah mengetahui hasil dari uji coba angket dan telah melakukan pengujian mengenai angket sementara, maka langkah selanjutnya yaitu pengadaan mengenai uji coba pengolahan data. Adapun sebelum melakukan uji coba pengolahan data yang harus diperhatikan adalah metode mengenai pengadaan instrumen. Menurut Arikunto (2002: 166) mengenai metode pengadaan instrumen yaitu sebagai berikut.

Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menetukan variabel, kategorisasi variabel, Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala, Penyutingan yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang diperlukan, Uji coba angket, Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran, Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada yang diperoleh.

(23)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari setiap butir pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga tidak relevan. Oleh karena itu instrumen dalam sebuah penelitian harus relevan untuk mencapai penelitian yangbaik.Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012: 173) bahwa:

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Selanjutnya Penulis menguji cobakan angket self talk dan hubungannya terhadap motivasi dan kepercayaan diri yang memiliki karakteristik yang sama pada sampel angket, yaitu atlet renang sebanyak 14 (empat belas) orang yang sering terlibat dalam berbagai kejuaraan renang.

1. Uji Validitas Angket

Setelah pelaksanaan uji coba angket, selanjutnya penulis menentukan tingkat validitas dan reliabilitas terhadap setiap butir pernyataan dari responden. Menurut Arikunto (2002: 168): “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat -tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu Instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. Mengenai validitas ini pula Arikunto (2002: 145) mengemukakan bahwa:

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

(24)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.

b. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.

c. Merangking skor responden dari skor yang tertinggi sampai yang terendah. d. Menetapkan 50% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor

tinggi).

e. Menetapkan 50% responden kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah).

f. Mencari skor rata-rata dari setiap butir penyataan, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

=

x

n

Keterangan:

X = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan kelompok bawah

Σ X = Jumlah skor

n = Jumlah sampel

g. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan baik untuk kelompok atas maupun untuk kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

�= 1− 2

2

� −1

Keterangan:

S = Simpangan baku

(25)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Mencari simpangan baku gabungan untuk setiap butir pernyataan antara kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 2 ) ( ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1      n n s n s n Sgab Keterangan:

Sgab = Simpangan baku gabungan

n1 = Banyaknya responden kelompok atas

n2 = Banyaknya responden kelompok bawah

S1 = Simpangan baku kelompok atas

S2 = Simpangan baku kelompok bawah

i. Mencari nilai t-hitung untuk tiap butir pernyataan dengan menggunakan rumus 2 1 2 1

1

1

n

n

Sgab

X

X

Keterangan :

t = Nilai t-hitung setiap butir tes

1

X = Nilai rata-rata kelompok atas

2

X = Nilai rata-rata kelompok bawah

Sgab = Simpangan baku gabungan

(26)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n2 = Banyaknya responden kelompok bawah

j. Penentuan nilai t tabel dalam taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan = n1+n2-2

k. Menetukan kriteria yaitu t hitung lebih besar dari pada t tabel maka valid.

2. Uji Reabilitas Angket

Setelah menghitung validitas dari setiap butir pernyataan, maka selanjutnya menentukan reliabilitas, yang langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membagi soal yang valid menjadi dua bagian yaitu soal yang bernomor ganjil dan soal yang bernomor genap.

b. Skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil dikelompokan menjadi variabel X dan skor dari butir-butir soal genap dijadikan variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor ganjil dengan butir-butir soal yang bernomor genap, dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment.

= � −

� 22 2( )2

Keterangan:

rxy = koefisien kolerasi yang dicari

XY = jumlah perkalian skor X dan skor Y

∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y

n = jumlah banyaknya soal

d. Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

���

=

2.

1 +

(27)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rii = koefisien yang dicari

2.rxy = dua kali koefisien korelasi

1+rxy = satu tambah koefisien korelasi

e. Menentukan r-tabel dengan pendekatan Product Moment sehingga diketahui kriteria penentuan kesimpulan r-hitung lebih besar dari r-tabel, hal ini menunjukan instrumen penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel.

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah uji coba angket dilakukan maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data.Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2007). Sesuai dengan rumusan masalah, hipotesis dan jumlah variabel yang akan diteliti, maka teknik pengolahan data yang akan digunakan adalah teknik korelasi dengan skor berpasangan dan korelasi

ganda. Sesuai pendapat Nurhasan (2007: 50) bahwa korelasi adalah “hubungan

antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya”. Sebelum teknik pengolahan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan uji Liliefors Nurhasan (2007:105-106) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor yaitu:

Z = S

X X

dengan S =

1 )

( 2

 

n X X

Keterangan:

Z = Nilai Z yang dicari

(28)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = Nilai rata-rata

S = Simpangan baku

Σ = Menerangkan jumlah n = Jumlah sampel

c. Untuk setiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 - luas daerah disribusi Z pada tabel.

d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

e. Menghitung selisih antara F(Zi) – S(Zi) dan tentukan harga mutlaknya.

f. Ambilah harga mutlak yang paling besar di antara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

g. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukan nilai L. h. Membandingkan nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima

atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria: Terima Ho jika Lo < Lα = Normal dan Terima Hi jika Lo > Lα = Tidak Normal

2. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis dengan uji tehnik penghitungan korelasi dengan skor berpasangan adalah sebagai berikut: a. Menentukan pasangan hipotesis yang akan diuji dengan syarat:

1. Distribusi Normal 2. Variansi Homogen

b. Menentukan tehnik korelasi yang digunakan yaitu dengan tehnik korelasi skor berpasangan dengan pendekatan statistik adalah sebagai berikut:

  

2

1 2 1

1 1

Y X

Y X

(29)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

xy

 = korelasi antara variabel (x) dan variabel (y)

X1 = Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (x)

Y1 = Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (y)

c. Menentukan Uji Kebermaknaan Koefisien Korelasi, peneliti menggunakan uji kebermaknaan korelasi tunggal dengan pendekatan statistik sebagai berikut:

2

1 2

r n r thitung

 

d. Menentukan koefisien korelasi dengan syarat adalah sebagai berikut:

1. Hasil penghitungan korelasi yang diperoleh dalam bentuk desimal berkisar antara -1,00 atau +1,00. Makin dekat angka yang diperoleh dengan -1,00 atau +1,00 maka makin kuat korelasi tersebut. Angka positif menunjukkan hubungan positif dan angka negatif menunjukkan tidak adanya korelasi. 2. Interpretasi angka korelasi.

3. Kriteria pengujian signifikansi korelasi adalah jika –ttabel≤ thitung≤ +ttabel, maka

H0 diterima atau korelasinya tidak signifikan, sedangkan apabila thitung berada

di luar daerah penerimaan H0, maka H0 ditolak atau korelasinya signifikan.

Seperti dalam Gambar 3.3.

1/2α Daerah Penerimaan H0 1/2 α

Gambar 3.3. Uji Dua Pihak

(30)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:30.595.107.516.117.480.2]

e. Menentukan kesimpulan berdasarkan hasilhitung yang telah didapat dengan nilai tabel korelasi menurut Sugiono (2012: 184) yang terdapat dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kategori Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Makna

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,200-0,399 Rendah

0,400-0,599 Sedang

0,600-0,799 Kuat

0,800-1,00 Sangat Kuat

f. Menghitung besarnya presentase pengaruh variabel x dengan variabel y menggunakan rumus determinan yaitu:

D = r2 x 100%

g. Menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan.

G. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket

1. Uji Validitas Angket

Sebuah butir tes dikatakan valid apabila setelah dilakukan pendekatan signifikansi yaitu jika t-hitung lebih besar dari atau sama dengan t-tabel, maka butir pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai tes dalam pengumpulan data. Tetapi jika sebaliknya t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka butir pernyataan tersebut tidak dapat digunakan kembali dalam pengambilan data karena tidak signifikansi pada tingkat kepercayaan tertentu.

(31)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument Motivasi dari setiap butir pernyataan yang berjumlah 28 butir pernyataan, diperoleh 22 butir yang valid, dan 6 butir soal yang tidak valid,hasil penghitungan analisis validitas instrument Kepercayaan Diri dari setiap butir pernyataan yang berjumlah 14 butir pernyataan, diperoleh 14 butir yang valid, dan 0 butir soal yang tidak valid artinya butir pernyataan yang valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Jadi dari 88 bulir pernyataan, terdapat 14 pernyataan yang tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Angket

Hasil pengolahan data reabilitas angket hubungan antara self talk dengan motivasi dan kepercayaan diri atlet renang. Berikut merupakan hasil pengolahan data angket self talk, motivasi dan kepercaan diri:

[image:31.595.114.507.485.752.2]

Hasil pengolahan data hasil reabilitas angket sef talksetelah melakukan uji coba dapat diketahui pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Hasil Uji Reabilitas Angket Self Talk

HASIL REABILITAS

No Sampel

Skor Ganjil (X)

Skor Genap

(Y) X.Y

1 80 92 6400 8464 7360

2 84 81 7056 6561 6804

3 83 81 6889 6561 6723

4 79 84 6241 7056 6636

5 78 81 6084 6561 6318

6 75 80 5625 6400 6000

7 74 77 5476 5929 5698

8 69 63 4761 3969 4347

9 62 61 3844 3721 3782

10 66 57 4356 3249 3762

11 61 62 3721 3844 3782

12 60 62 3600 3844 3720

13 54 58 2916 3364 3132

14 58 53 3364 2809 3074

(32)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

r

xy

=

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n          

=

} ) 992 ( ) 72332 ( 14 }{ ) 983 ( ) 70333 ( 14 { ) 992 )( 983 ( ) 71138 ( 14 2 2  

=

0.907

Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

rii = xy xy r r  1 ) ( 2

rii =

0,907 1 ) 0,907 ( 2

 = 0.951

Dari hasil penghitungan diperoleh r-hitung = 0.951 sedangkan r- tabel dengan n= 14 adalah 0.532. Ternyata nilait-hitung (0,951) ≥ r- tabel (0,532). Dengan demikian instrument penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan.

[image:32.595.112.500.614.746.2]

Hasil pengolahan data uji reabilitas angket motivasi setelah melakukan uji coba dapat diketahui pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Hasil Uji Reabilitas Angket Motivasi

HASIL REABILITAS No Sampel Skor Ganjil (X) Skor Genap

(Y) X.Y

1 48 49 2304 2401 2352

2 49 46 2401 2116 2254

3 40 46 1600 2116 1840

4 41 43 1681 1849 1763

(33)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 36 39 1296 1521 1404

7 32 37 1024 1369 1184

8 28 32 784 1024 896

9 31 28 961 784 868

10 28 28 784 784 784

11 25 30 625 900 750

12 26 29 676 841 754

13 16 24 256 576 384

14 25 14 625 196 350

Jumlah 461 484 16313 17998 16987

Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

r

xy

=

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n          

=

} ) 992 ( ) 17998 ( 14 }{ ) 461 ( ) 16313 ( 14 { ) 484 )( 461 ( ) 16987 ( 14 2 2  

=

0.876

Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

rii = xy xy r r  1 ) ( 2 = 0,876 1 ) 0,876 ( 2 

= 0.934

(34)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

[image:34.595.111.500.158.452.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Hasil Uji Reabilitas Angket Kepercayaan Diri

HASIL REABILITAS

No Sampel Skor Ganjil (X) Skor Genap (Y) X.Y

1 28 28 784 784 784

2 28 27 784 729 756

3 28 27 784 729 756

4 27 28 729 784 756

5 27 26 729 676 702

6 28 24 784 576 672

7 24 23 576 529 552

8 24 21 576 441 504

9 23 22 529 484 506

10 22 22 484 484 484

11 23 20 529 400 460

12 21 21 441 441 441

13 22 20 484 400 440

14 19 19 361 361 361

Jumlah 344 328 8574 7818 8174

Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

r

xy

=

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n          

=

} ) 328 ( ) 7818 ( 14 }{ ) 344 ( ) 8574 ( 14 { ) 328 )( 344 ( ) 8174 ( 14 2 2  

=

0.900

Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

(35)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = 0.947

(36)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data, diperolehkesimpulanbahwa:

1. Terdapathubungan yang signifikanself

talkterhadapmotivasiatletrenangpadakejuaraanWalikota Cup Bandung.

2. Terdapathubungan yang signifikanself

talkterhadapkepercayaandiriatletrenangpadakejuaraanWalikota Cup Bandung.

B. Saran

berdasarkankesimpulan yang telahpenelitikemukakan, adabeberapahal yang disampaikansebagai saran ataumasukan, yaitu:

1. Untukparapelatih, Self talkmerupakansalahsatumetode yang

harusdikembangkandalamduniaolahraga, self

talkmempunyaikekuatanatastindakanatletselamapertandingan, disarankan agar

setiappelatihmulaimenerapkanself talkdalam program latihannya.

2. UntukatletklubSinggasana, Self talkmerupakanteknik yang efektifuntukmeningkatkanmotivasidankepercayaandiriatletdalampertandingan, dengan kata-kata yang mempengaruhipikirandanperasaan, makaatletharusmembiasakandiriuntukmenggunakanself talk.

3. Untukpelatihdanatlet, Terdapatduamacamself talk, yaituself talkpositifdanself

talknegatif yang secarajelasakanberdampakburukpadakeadaanpsikologisatlet,

makadisarankanbagipadaatletdanpelatihuntukdapatmerubahself

talknegatifmenjadiself talkpositif.

4. Untukrekanmahasiswa, khususnya program

studipendidikankepelatihanolahragayang

(37)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebihrelevan, agar hasilnyalebihmaksimal demi kemajuanmutuilmupendidikankhususnyabidangkeilmuanpsikologiolahraga.

(38)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baddruzaman, (2007).ModulTeoriRenang 1. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (1995) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Quinn Elisabet (2013) dalamwww.sportpsikologi.com [12 September 2013] Utomo Guntur(2009)

dalamsitushttp://psikologiolahraga.wordpress.com/2009/08/11/menguji-efektivitas-self-talk. [8 Agustus 2013]

Utomo Guntur (2009)

dalamsitushttp://psikologiolahraga.wordpress.com/2009/08/11/motivasi-olahraga [8 Agustus 2013]

HidayatYusup, (2008).PsikologiOlahraga .Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Husdarta, (2011).PsikologiOlahraga. Bandung :Alfabeta.

Ibrahim Rusli, Komarudin, (2008). PsikologiOlahraga. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

IbrahinRusli, Komarudin (2008). Modul Psikologi Kepelatihan, Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Juriana (2012), peranpelatihan mental

dalammeningkatkankepercayaandiriatletrenangsekolahragunan.

Kahfiagus, SolihinOlih,Ishak (2012).ModulRenang, Bandung :Universitas STKIP Pasundan

(39)

Lufi Retnowati,2014

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurhasan, Hasanudin Cholil (2007).Tes Dan Pengukuran Keolahragaan.Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan, Hasanudi Cholil, Nidaul Hidayah ( 2008).Statistika.Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Rendra (2010) tersediadalamsitus internet www.wordpres.com [11 Januari 2014]

Rustanto, Bambang. (2013). Konsep Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia: http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/konsep-kepercayaan-diri.html [26 Februari 2014]

Sugiyono ( 2010 ).Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono ( 2012 ).Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I danRahayu N.I.,

(2012).PenulisanKaryaIlmiahuntukMahasiswaIlmuKeolahragaan.Bandung : FPOK-UPI.

Surakhmad, W. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Penerbit Tarsito. Universitas Pendidikan Indonesia.(2012).Pedoman Penulisan Karya ilmiah. Bandung

:UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013).Pedoman Penulisan Karya ilmiah. Bandung :UPI.

Vealey (1986), dalamsitushttp:/digitalcommons.georgiasouthern.edu/pdf&utm Wiryadi. (2009). Percaya Diri dalam Psikologi. [online]. Tersedia:

http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html[19 Maret 2014]

Dalamposeltanggal 17 Fabruari 2014.Zourbanos N. memberikanangketAutomatic

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen
Gambar 3.2.  langkah-langkah penelitian
Tabel 3.1. Kisi-kisi angket pengaruh
Tabel 3.2. Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
+5

Referensi

Dokumen terkait

Atlet adalah orang yang tersebut digambarkan melalui sikap dan kepribadian yang bertanggungjawab, serta memiliki kepercayaan diri dalam mencapai cita-cita yang luhur

Bubun Saepudin, 2014 PENGARUH LATIHAN SIMULASI TERHADAP PENIGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI ATLET BOLA BASKET DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan level kecemasan (State-Trait Anxiety).Sampel penelitian berjumlah 22 orang atlet

Berdasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan motivasi berprestasi dengan social loafing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perawatan diri dan pemberian motivasi dari kelompok perawatan diri dengan tingkat kepercayaan diri penderita kusta Kabupaten

Metode positive self talk sebagai variabel independent merupakan berbicara pada diri sendiri secara sadar dan sengaja dalam hal yang positif dan bersifat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara interaksi sosial dan kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi pada atlet PPLP Jawa

Pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur kepercayaan diri disusun berdasarkan karakteristik kepercayaan diri dari Fatimah (2006) yaitu percaya akan kemampuan dan