• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN DOKKAI PADA NIHONGO NOURYOKU SHIKEN N3 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI: Studi Deskriptif pada Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN DOKKAI PADA NIHONGO NOURYOKU SHIKEN N3 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI: Studi Deskriptif pada Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN DOKKAI PADA NIHONGO NOURYOKU SHIKEN N3

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI

(Studi Deskriptif pada Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014)

Merry Rahmawati

1005942

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Kemampuan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI (Studi Deskriptif pada Tingkat III tahun ajaran 2013/2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Kemampuan Dokkai mahasiswa pada Nihongo Nouryoku Shiken N3; 2) Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengerjakan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3; 3) Upaya yang dilakukan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk menghimpun data, penulis menggunakan data nilai Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 pada tahun 2013 yang telah diikuti mahasiswa tingkat III dan angket. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun 2013/2014.

Hasil dari analisis data menyimpulkan, kemampuan rata-rata Dokkai mahasiswa tingkat III adalah agak rendah dengan nilai 43,58%. Lalu, berdasarkan hasil analisis data angket, kesulitan yang dialami dalam mengerjakan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 adalah, 1) penguasaan tata bahasa yang kurang; 2) waktu yang di sediakan tidak cukup untuk menyelesaikan tes Dokkai; 3) sulit menjawab teks Dokkai dimana mereka harus mengungkapkan informasi yang cukup sulit dan mengubahnya menjadi kalimat sederhana sesuai apa yang mereka tangkap pada isi teks tersebut; 4) mahasiswa sulit berkonsentrasi (tempat yang kurang ventilasi adalah salah satu penyebab). Dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Dokkai adalah, 1) membaca buku berbahasa Jepang di luar perkuliahan; 2) mempersiapkan diri selama sebulan untuk menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken N3; 3) mengikuti Kaiwakai, menonton drama, anime dan mendengarkan lagu berbahasa Jepang untuk menambah kosakata.

(2)

Analysis of Reading Ability The Japanese Language Profiency Test N3 Japanese Language Students FPBS UPI

-Descriptive Method for Third Grade Academic Year of 2013/2014-

Abstract

This study entitled is “Analysis of Reading Ability The Japanese Language Profiency Test N3 Japanese Language Students FPBS UPI”. This study is aimed to find out the description of: 1) Third grade reading ability for Japanese Language Profiency Test N3; 2) Third grade difficulties of reading comprehension ability Japanese Language Profiency Test N3; 3) The third grade effort for increase the reading ability comprehension ability Japanese Language Profiency Test N3.

The study used a descriptive method. To obtain the data, the instrument used a questionnaire and results from reading comprehension of The Japanese Language Proficiency Test N3 that third grade received on 2013th. While the sample is third grade of Department of Japanese Language Education FPBS UPI academic year 2013/2014.

As a result of analyzing the data, the average reading ability of third grade in 43,58% point, there is short above. In addition, results of the analysis data obtained by the questionnaire, the difficulties of reading ability for Japanese Language Proficiency Test N3 are, 1) grammar is weak; 2) Time is not enough to answer the reading comprehension test N3; 3) Difficult to answer slightly difficult writings encountered in everyday situations and understand the main points of the content if some alternative phrases are available to aid one’s understanding; 4) Can not concentrate (The cause is ventilation of the room less). Then to improve the reading ability for Japanese Language Proficiency Test N3 they do some effort like, 1) Read the Japanese text out of class; 2) One month prepare; 3) Participate in Kaiwakai, watching drama and anime, also listening to Japan music in order to increase the vocabulary.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca adalah suatu cara yang penting untuk mendapatkan informasi tentang

dunia untuk membentuk pribadi yang pintar, berisi, dan berwawasan luas. Kita harus

membaca agar selalu mendapatkan informasi untuk membuat pengetahuan dan

pemahaman selalu diperbaharui. Membaca bukan saja menyokong dalam bidang

akademik, tetapi menyokong dalam berbagai bidang kehidupan maupun pekerjaan.

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang penting

dan harus dikuasai. Yang salah satunya terdapat dalam pembelajaran bahasa asing,

seperti bahasa Jepang. Dalam pembelajaran bahasa Jepang kita mengenalnya dengan

Dokkai. Dokkai 読解 diartikan dengan membaca pemahaman. Membaca

pemahaman adalah suatu proses dalam membaca agar lebih tahu dan dapat menggali

lebih dalam ilmu atau pesan yang hendak disampaikan dalam bacaan. Somadayo

(2011, hlm.10) menjelaskan bahwa ‘kemampuan membaca pemahaman merupakan

suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan

pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan’.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman

adalah kemampuan dalam memperoleh makna baik tersurat maupun tersirat dan

menerapkan informasi dari bacaan dengan melibatkan pengetahuan dan pengalaman

yang telah dimiliki.

Dalam Nihongo Journal (2008, hlm.139) Dokkai adalah sebuah kegiatan konkrit

yang berisi berbagai macam pengetahuan dan penggunaan strategi yang secara bahasa

memiliki tingkat hubungan satu sama lain yang tinggi, proses mengenali makna simbol

(4)

diperlukan sebuah strategi dan ilmu pengetahuan yang luas. Membaca adalah aktivitas

yang kompleks, Ia terdiri dari banyak tindakan mental yang terpisah, dan semuanya

harus dijalankan untuk bisa membaca dengan baik, “Orang yang terampil

melakukannya akan membaca lebih baik” (Mortimer J.Adler & Charles Van Doren,

2007). Untuk memperoleh informasi yang tepat dalam sebuah bacaan dibutuhkan

segala macam keterampilan dan kemampuan. Karena membaca adalah sebuah aktivitas

yang kompleks, pengetahuan yang luas sangat dibutuhkan dalam membaca.

Namun, dalam prosesnya sering sekali para pembelajar bahasa Jepang mengalami

kesulitan untuk memperoleh informasi dari sebuah wacana atau teks tertulis yang di

bacanya. Adapun beberapa faktor kesulitan yang dialami para pembelajar bahasa

Jepang dalam membaca, antara lain; pola kalimat, panjang teks, penguasaan kosakata

yang terbatas, dan huruf-huruf yang belum dikuasai. Dan menurut Iskandarwati (2002,

hlm.31) secara umum kesulitan belajar bahasa Jepang bagi pembelajar Indonesia

adalah perbedaan huruf, ucapan, pola kalimat dan sosial-kultural. Dengan melihat

pernyataan tersebut jelaslah bahwa hampir seluruh faktor kesulitan dalam mempelajari

bahasa Jepang secara umum terdapat pada Dokkai. Dan dengan begitu bisa dikatakan

bahwa Dokkai merupakan salah satu pembelajaran yang sulit bagi pembelajar bahasa

Jepang.

Bagi pembelajar bahasa Jepang di tingkat Universitas, pembelajaran Dokkai

memiliki level yang lebih tinggi yang mana tingkat kesulitan teks pada level ini juga

lebih tinggi. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membaca pemahaman

(Dokkai), kita dapat melihatnya dengan salah satu ujian kecakapan bahasa Jepang atau

yang kita ketahui dengan Nihongo Nouryoku Shiken, tes ini diujikan untuk mengetahui

tingkat kemampuan pembelajar dalam kecakapan bahasa Jepang. Terdapat tiga tes

diantaranya, Moji-Goi, Dokkai, dan Choukai. Tes ini dilakukan selama hampir kurang

dari tiga jam dan dibagi menjadi beberapa sesi. Sejak tahun 2010 tes ini dibagi menjadi

lima level. Dan level tertinggi adalah level N1. Dalam sebuah situs

(http://wikipedia.org) dikemukakan bahwa tujuan dari diadakannya tes ini adalah

(5)

dalam keahlian bahasa Jepang. Selain sebagai alat evaluasi dan sertifikasi, tes ini telah

menjadi salah satu syarat bagi warga asing untuk memasuki Universitas di Jepang.

Tentunya tes ini merupakan hal yang penting dan berguna bagi pembelajar bahasa

Jepang. Begitu pun salah satunya bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

di Universitas Pendidikan Indonesia.

Kemampuan bahasa Jepang yang diharapkan setelah mengenyam pendidikan SI di

Universitas Pendidikan Indonesia pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang adalah

minimal N3. Beberapa telah mendapatkan sertifikasi N3 baik pada tingkat II, III, dan

IV. Namun masih banyak diantara mahasiswa lainnya yang belum mencapai level

tersebut. Pada tingkat III khususnya, menurut silabus Program Pendidikan Bahasa

Jepang UPI (2007) dalam Salam (2008, hlm.18), pada tingkat ini dengan kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan, diharapkan mahasiswa mampu memahami isi suatu

teks bacaan tingkat menengah dimana sebagian dari materi tes kemampuan berbahasa

Jepang level 2. Namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa tingkat III yang

belum lulus dan belum mendapatkan sertifikasi. Banyak faktor yang menjadi kendala

dalam mengerjakan tes ini baik secara internal maupun eksternal.

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Dokkai merupakan salah satu

pembelajaran yang sulit begitu pun dalam tes kemampuan pada Nihongo Nouryoku

Shiken, karena memerlukan berbagai macam pengetahuan dan penggunaan strategi

dalam proses mengenali makna simbol tertulis, menangkap makna dan bernalar. Hal ini

diperkuat dengan sebuah wawancara yang penulis lakukan. Enam dari sepuluh

responden menyatakan bahwa tes yang paling sulit dalam ujian kemampuan bahasa

Jepang atau Nihongo Nouryoku Shiken adalah Dokkai. Untuk mengetahui kendala atau

kesulitan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

dalam tes Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 secara terperinci, dan

bagaimanakah upaya yang dilakukan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan

Dokkai selama ini. Dengan ini penulis ingin mengetahui kemampuan Dokkai

(6)

Shiken sebagai salah satu pengukur kemampuan mahasiswa dalam membaca

pemahaman.

Dengan latar belakang tersebut penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian

berjudul ANALISIS KEMAMPUAN DOKKAI PADA NIHONGO NOURYOKU

SHIKEN N3 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS

UPI ( Studi Deskriptif pada Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014 ).

B. Rumusan Masalah

Skripsi ini berdasarkan latar belakang di atas, dengan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang FPBS UPI pada Nihongo Nouryoku Shiken N3?

2. Kesulitan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan Dokkai pada Nihongo Nouryoku

Shiken N3?

3. Upaya seperti apakah yang dilakukan mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang FPBS UPI untuk meningkatkan kemampuan Dokkai pada

Nihongo Nouryoku Shiken N3?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan di atas penulis hanya akan membatasi penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisis kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III pada Nihongo

Nouryoku Shiken N3.

2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan tes Dokkai pada Nihongo

(7)

3. Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang FPBS UPI untuk meningkatkan kemampuan Dokkai pada Nihongo

Nouryoku Shiken N3.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian yang telah

dirumuskan. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.

2. Untuk mengetahui kesulitan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa tingkat III

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan Dokkai pada

Nihongo Nouryoku Shiken N3.

3. Untuk mengetahui upaya seperti apa yang dilakukan mahasiswa tingkat III

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI untuk meningkatkan kemampuan

Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1. Melalui penelitian ini akan diperoleh gambaran mengenai nilai dan kemampuan

Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.

2. Memberikan gambaran mengenai faktor kesulitan yang di hadapi mahasiswa

tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan

tes Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.

3. Dengan mengetahui gambaran berupa kemampuan mahasiswa dan faktor

kesulitan yang dihadapi pada tes Dokkai level N3 pada Nihongo Nouryoku

(8)

terhadap metode belajar khususnya dalam membaca pemahaman pada

mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

F. Metode Penelitian

1. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian

yang menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena menggunakan prosedur ilmiah

dengan cara menghimpun, meneliti, dan mempelajari buku-buku referensi yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas. Dalam penelitian ini penulis mengambil

studi kasus yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan

dianalisis.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Sampel adalah sebagian

atau wakil yang diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan

pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tingkat III sebanyak 20 orang, yaitu

mahasiswa yang telah mengikuti tes pada bulan Desember 2013 pada level N3.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau

menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam

penelitian ini penulis akan menggunakan instrumen non tes berupa data perolehan

(9)

a. Data perolehan nilai tes Nihongo Nouryoku Shiken N3 pada mahasiswa

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI yang nantinya akan menjadi acuan penulis

untuk menganalisis kemampuan Dokkai.

b. Angket untuk mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang

disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi keterangan dari

responden. Angket yang digunakan adalah berupa angket tertutup dan terbuka.

Setelah mendapatkan hasil secara tertulis, penulis akan melakukan analisis

kemampuan, lalu mengidentifikasi nilai dan upaya seperti apakah yang siswa

gunakan, mendeskripsikan dan menyimpulkan.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Pada BAB I akan dibahas tentang latar belakang masalah yang melatarbelakangi

sumber masalah yang akan menjadi bahan sebagai penelitian. Selanjutnya terdapat

rumusan masalah beserta batasan masalah untuk lebih menfokuskan penulis mencari

jawaban atas masalah yang telah diuraikan pada latar belakang. Tujuan penelitian

sebagai tujuan-tujuan yang akan dicapai penulis. Dan sistematika laporan yang

berisikan metode dan teknik pengolahan data yang akan digunakan penulis pada

penelitian ini. BAB II berisikan penjelasan teori mengenai objek yang dikaji. Pada

BAB III akan dikaji tentang langkah-langkah penelitian yang dimulai dari metode yang

dipakai, populasi dan sampel, teknik pengumpulan dan pengolahan data. BAB IV

membahas analisis kemampuan pembelajar bahasa Jepang UPI pada Dokkai level N3.

Dan BAB V berisikan tentang kesimpulan dan saran sebagai tindak lanjut apabila akan

(10)
(11)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada keseluruhan tahapan penelitian

yang telah dilakukan mengenai kemampuan Dokkai mahasiswa pada Nihongo

Nouryoku Shiken level N3, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dengan

mengumpulkan data nilai yang didapatkan mahasiswa pada Nihongo Nouryoku

Shiken level N3 pada tahun 2013, kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI pada Nihongo Nouryoku Shiken level N3

tergolong agak rendah dengan nilai 43,58% pada skala 100.

2. Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

instrumen non tes atau angket, kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat

III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014 dalam

mengerjakan soal Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken level N3 adalah sebagai

berikut:

a. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan Dokkai pada

Nihongo Nouryoku Shiken level N3 karena kurangnya pengetahuan tata bahasa.

Sementara hampir setengah mahasiswa memperdalam huruf Kanji untuk

menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken.

b. Masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk memahami dan

menjawab soal pada tes Dokkai Nihongo Nouryoku Shiken level N3 karena

pengetahuan yang kurang baik dalam tata bahasa, huruf maupun kosakata. Dan

waktu yang disediakan tidak cukup untuk menyelesaikan tes Dokkai karena

mahasiswa membutuhkan waktu yang banyak untuk bernalar.

c. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengolah kata dan memahami isi

(12)

menghadapi bentuk teks Dokkai dimana mereka harus mengungkapkan

informasi yang cukup sulit dan mengubahnya menjadi kalimat sederhana sesuai

apa yang mereka tangkap pada isi teks tersebut.

d. Sebagian kecil mahasiswa sulit berkonsentrasi. Salah satu alasannya adalah

ruangan tempat diadakannya Nihongo Nouryoku Shiken kurang ventilasi

sehingga menimbulkan kantuk.

3. Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

instrumen non tes atau angket, upaya yang dilakukan mahasiswa tingkat III Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014 dalam meningkatkan

kemampuan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken level N3 adalah sebagai

berikut:

a. Sebagian besar mahasiswa mempelajari Dokkai saat perkuliahan saja. Namun

selain itu mahasiswa mencoba melakukan latihan soal dan membiasakan diri

untuk membaca teks berbahasa Jepang dan menanbah pengetahuan terutama

pengetahuan huruf sebagai upaya menghadapi tes Dokkai pada Nihongo

Nouryoku Shiken level N3.

b. Hampir setengah mahasiswa mempersiapkan diri selama sebulan untuk

menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken.

c. Melakukan kegiatan di luar perkuliahan seperti menonton drama Jepang, anime,

atau mendengarkan lagu berbahasa Jepang untuk memperbanyak

pembendaharaan kata dan mengikuti kegiatan seperti Kaiwakai, Benkyoukai, dan

kegiatan belajar tambahan di hari jumat.

B. Rekomendasi

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang

sekiranya dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk lebih menyempurnakan metode, sarana dan prasarana

pembelajaran sehingga hasilnya akan lebih baik dari apa yang telah dicapai pada saat

(13)

1. Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat menganalisis kemampuan dengan lebih

terperinci dengan melihat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan

responden, mulai dari faktor intern maupun ekstern. Salah satunya dengan

menambah instrumen wawancara dalam penelitian ini.

2. Selain menganalisis kemampuan Dokkai mahasiswa pada Nihongo Nouryoku

Shiken, akan lebih baik lagi apabila peneliti selanjutnya juga dapat menganalisis

strategi dalam menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken dengan meneliti responden

yang telah berhasil lulus pada Nihongo Nouryoku Shiken pada level tertentu yang

hasilnya dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa lain dan dijadikan pedoman

bagaimana cara mendapatkan hasil yang maksimal.

Selain hal tersebut, penulis mengajukan beberapa rekomendasi bagi mahasiswa dan

pengajar atau staf terkait dalam meningkatkan kemampuan proses ajar mengajar:

1. Fakta bahwa hampir seluruh mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014 belum lulus pada Nihongo Nouryoku

Shiken level N3 dikarenakan nilai Dokkai yang rendah. Dan kurangnya keyakinan

mahasiswa terhadap kemampuannya meski dikatakan bahwa perkuliahan Dokkai

sudah cukup menunjang, sebaiknya mahasiswa terus melakukan banyak latihan,

dengan membiasakan diri membaca teks berbahasa Jepang. Dan dalam latihan

untuk mempersiapkan Nihongo Nouryoku Shiken hendaknya mahasiswa berlatih

dari berbagai buku referensi yang sesuai level atau pun di atas level yang hendak

diikuti dengan mengumpulkan bahan latihan dan mempelajarinya secara konsisten.

Selanjutnya mahasiswa dapat melakukan diskusi dengan teman sekelas ataupun

kakak kelas apabila membutuhkan teman atau partner dalam belajar.

2. Akan sangat membantu apabila kegiatan di luar perkuliahan seperti Benkyoukai dan

kelas tambahan di hari Jumat yang di bantu oleh pihak jurusan untuk

mempersiapkan Nihongo Nouryoku Shiken dapat dilakukan secara konsisten. Dan

bukan hanya mempelajari teori tetapi mempelajari trik-trik dalam menjawab soal

khususnya pada tes Dokkai sehingga mahasiswa dapat terlatih untuk menjawab soal

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – FeF. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian mengenai hubungan kadar low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) dengan stroke akut masih sangat sedikit, dengan hasil yang tidak konsisten.. Penelitian

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ PENGARUH PENGGUNAAN MATLAB SIMULINK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MACAM-MACAM

Secara khusus UU No.24 Tahun 2013 pasal 1 point 9 menyebutkan bahwa data kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil

Alberto Briganti, Umberto Capitanio, Nazareno Suardi, Andrea Gallina, Andrea.. Salonia, Marco Bianchi, Manuela Tutolo, Valerio Di Girolamo, Giorgio

You are required to complete three (3) copies of the Consolidated Monthly Taxes Form and deliver the forms with tax payments to Banco Nacional Ultra- marino (BNU), Dili, by the

58 Grafik 4.3 Histrogram Data Preetest Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol 64 Grafik 4.4 Histrogram Data Postest Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol 67 Grafik

lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Kemampuan berfikir kritis dan Keterampilan Sosial Peserta Didik di. SDN