ANALISIS KEMAMPUAN DOKKAI PADA NIHONGO NOURYOKU SHIKEN N3
MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI
(Studi Deskriptif pada Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014)
Merry Rahmawati
1005942
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Kemampuan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI (Studi Deskriptif pada Tingkat III tahun ajaran 2013/2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Kemampuan Dokkai mahasiswa pada Nihongo Nouryoku Shiken N3; 2) Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengerjakan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3; 3) Upaya yang dilakukan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk menghimpun data, penulis menggunakan data nilai Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 pada tahun 2013 yang telah diikuti mahasiswa tingkat III dan angket. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun 2013/2014.
Hasil dari analisis data menyimpulkan, kemampuan rata-rata Dokkai mahasiswa tingkat III adalah agak rendah dengan nilai 43,58%. Lalu, berdasarkan hasil analisis data angket, kesulitan yang dialami dalam mengerjakan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 adalah, 1) penguasaan tata bahasa yang kurang; 2) waktu yang di sediakan tidak cukup untuk menyelesaikan tes Dokkai; 3) sulit menjawab teks Dokkai dimana mereka harus mengungkapkan informasi yang cukup sulit dan mengubahnya menjadi kalimat sederhana sesuai apa yang mereka tangkap pada isi teks tersebut; 4) mahasiswa sulit berkonsentrasi (tempat yang kurang ventilasi adalah salah satu penyebab). Dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Dokkai adalah, 1) membaca buku berbahasa Jepang di luar perkuliahan; 2) mempersiapkan diri selama sebulan untuk menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken N3; 3) mengikuti Kaiwakai, menonton drama, anime dan mendengarkan lagu berbahasa Jepang untuk menambah kosakata.
Analysis of Reading Ability The Japanese Language Profiency Test N3 Japanese Language Students FPBS UPI
-Descriptive Method for Third Grade Academic Year of 2013/2014-
Abstract
This study entitled is “Analysis of Reading Ability The Japanese Language Profiency Test N3 Japanese Language Students FPBS UPI”. This study is aimed to find out the description of: 1) Third grade reading ability for Japanese Language Profiency Test N3; 2) Third grade difficulties of reading comprehension ability Japanese Language Profiency Test N3; 3) The third grade effort for increase the reading ability comprehension ability Japanese Language Profiency Test N3.
The study used a descriptive method. To obtain the data, the instrument used a questionnaire and results from reading comprehension of The Japanese Language Proficiency Test N3 that third grade received on 2013th. While the sample is third grade of Department of Japanese Language Education FPBS UPI academic year 2013/2014.
As a result of analyzing the data, the average reading ability of third grade in 43,58% point, there is short above. In addition, results of the analysis data obtained by the questionnaire, the difficulties of reading ability for Japanese Language Proficiency Test N3 are, 1) grammar is weak; 2) Time is not enough to answer the reading comprehension test N3; 3) Difficult to answer slightly difficult writings encountered in everyday situations and understand the main points of the content if some alternative phrases are available to aid one’s understanding; 4) Can not concentrate (The cause is ventilation of the room less). Then to improve the reading ability for Japanese Language Proficiency Test N3 they do some effort like, 1) Read the Japanese text out of class; 2) One month prepare; 3) Participate in Kaiwakai, watching drama and anime, also listening to Japan music in order to increase the vocabulary.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah suatu cara yang penting untuk mendapatkan informasi tentang
dunia untuk membentuk pribadi yang pintar, berisi, dan berwawasan luas. Kita harus
membaca agar selalu mendapatkan informasi untuk membuat pengetahuan dan
pemahaman selalu diperbaharui. Membaca bukan saja menyokong dalam bidang
akademik, tetapi menyokong dalam berbagai bidang kehidupan maupun pekerjaan.
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang penting
dan harus dikuasai. Yang salah satunya terdapat dalam pembelajaran bahasa asing,
seperti bahasa Jepang. Dalam pembelajaran bahasa Jepang kita mengenalnya dengan
Dokkai. Dokkai 読解 diartikan dengan membaca pemahaman. Membaca
pemahaman adalah suatu proses dalam membaca agar lebih tahu dan dapat menggali
lebih dalam ilmu atau pesan yang hendak disampaikan dalam bacaan. Somadayo
(2011, hlm.10) menjelaskan bahwa ‘kemampuan membaca pemahaman merupakan
suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan’.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman
adalah kemampuan dalam memperoleh makna baik tersurat maupun tersirat dan
menerapkan informasi dari bacaan dengan melibatkan pengetahuan dan pengalaman
yang telah dimiliki.
Dalam Nihongo Journal (2008, hlm.139) ‘Dokkai adalah sebuah kegiatan konkrit
yang berisi berbagai macam pengetahuan dan penggunaan strategi yang secara bahasa
memiliki tingkat hubungan satu sama lain yang tinggi, proses mengenali makna simbol
diperlukan sebuah strategi dan ilmu pengetahuan yang luas. Membaca adalah aktivitas
yang kompleks, Ia terdiri dari banyak tindakan mental yang terpisah, dan semuanya
harus dijalankan untuk bisa membaca dengan baik, “Orang yang terampil
melakukannya akan membaca lebih baik” (Mortimer J.Adler & Charles Van Doren,
2007). Untuk memperoleh informasi yang tepat dalam sebuah bacaan dibutuhkan
segala macam keterampilan dan kemampuan. Karena membaca adalah sebuah aktivitas
yang kompleks, pengetahuan yang luas sangat dibutuhkan dalam membaca.
Namun, dalam prosesnya sering sekali para pembelajar bahasa Jepang mengalami
kesulitan untuk memperoleh informasi dari sebuah wacana atau teks tertulis yang di
bacanya. Adapun beberapa faktor kesulitan yang dialami para pembelajar bahasa
Jepang dalam membaca, antara lain; pola kalimat, panjang teks, penguasaan kosakata
yang terbatas, dan huruf-huruf yang belum dikuasai. Dan menurut Iskandarwati (2002,
hlm.31) secara umum kesulitan belajar bahasa Jepang bagi pembelajar Indonesia
adalah perbedaan huruf, ucapan, pola kalimat dan sosial-kultural. Dengan melihat
pernyataan tersebut jelaslah bahwa hampir seluruh faktor kesulitan dalam mempelajari
bahasa Jepang secara umum terdapat pada Dokkai. Dan dengan begitu bisa dikatakan
bahwa Dokkai merupakan salah satu pembelajaran yang sulit bagi pembelajar bahasa
Jepang.
Bagi pembelajar bahasa Jepang di tingkat Universitas, pembelajaran Dokkai
memiliki level yang lebih tinggi yang mana tingkat kesulitan teks pada level ini juga
lebih tinggi. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membaca pemahaman
(Dokkai), kita dapat melihatnya dengan salah satu ujian kecakapan bahasa Jepang atau
yang kita ketahui dengan Nihongo Nouryoku Shiken, tes ini diujikan untuk mengetahui
tingkat kemampuan pembelajar dalam kecakapan bahasa Jepang. Terdapat tiga tes
diantaranya, Moji-Goi, Dokkai, dan Choukai. Tes ini dilakukan selama hampir kurang
dari tiga jam dan dibagi menjadi beberapa sesi. Sejak tahun 2010 tes ini dibagi menjadi
lima level. Dan level tertinggi adalah level N1. Dalam sebuah situs
(http://wikipedia.org) dikemukakan bahwa tujuan dari diadakannya tes ini adalah
dalam keahlian bahasa Jepang. Selain sebagai alat evaluasi dan sertifikasi, tes ini telah
menjadi salah satu syarat bagi warga asing untuk memasuki Universitas di Jepang.
Tentunya tes ini merupakan hal yang penting dan berguna bagi pembelajar bahasa
Jepang. Begitu pun salah satunya bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
di Universitas Pendidikan Indonesia.
Kemampuan bahasa Jepang yang diharapkan setelah mengenyam pendidikan SI di
Universitas Pendidikan Indonesia pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang adalah
minimal N3. Beberapa telah mendapatkan sertifikasi N3 baik pada tingkat II, III, dan
IV. Namun masih banyak diantara mahasiswa lainnya yang belum mencapai level
tersebut. Pada tingkat III khususnya, menurut silabus Program Pendidikan Bahasa
Jepang UPI (2007) dalam Salam (2008, hlm.18), pada tingkat ini dengan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan, diharapkan mahasiswa mampu memahami isi suatu
teks bacaan tingkat menengah dimana sebagian dari materi tes kemampuan berbahasa
Jepang level 2. Namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa tingkat III yang
belum lulus dan belum mendapatkan sertifikasi. Banyak faktor yang menjadi kendala
dalam mengerjakan tes ini baik secara internal maupun eksternal.
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Dokkai merupakan salah satu
pembelajaran yang sulit begitu pun dalam tes kemampuan pada Nihongo Nouryoku
Shiken, karena memerlukan berbagai macam pengetahuan dan penggunaan strategi
dalam proses mengenali makna simbol tertulis, menangkap makna dan bernalar. Hal ini
diperkuat dengan sebuah wawancara yang penulis lakukan. Enam dari sepuluh
responden menyatakan bahwa tes yang paling sulit dalam ujian kemampuan bahasa
Jepang atau Nihongo Nouryoku Shiken adalah Dokkai. Untuk mengetahui kendala atau
kesulitan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
dalam tes Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3 secara terperinci, dan
bagaimanakah upaya yang dilakukan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan
Dokkai selama ini. Dengan ini penulis ingin mengetahui kemampuan Dokkai
Shiken sebagai salah satu pengukur kemampuan mahasiswa dalam membaca
pemahaman.
Dengan latar belakang tersebut penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian
berjudul ANALISIS KEMAMPUAN DOKKAI PADA NIHONGO NOURYOKU
SHIKEN N3 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS
UPI ( Studi Deskriptif pada Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014 ).
B. Rumusan Masalah
Skripsi ini berdasarkan latar belakang di atas, dengan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang FPBS UPI pada Nihongo Nouryoku Shiken N3?
2. Kesulitan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan Dokkai pada Nihongo Nouryoku
Shiken N3?
3. Upaya seperti apakah yang dilakukan mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang FPBS UPI untuk meningkatkan kemampuan Dokkai pada
Nihongo Nouryoku Shiken N3?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan di atas penulis hanya akan membatasi penelitian sebagai berikut:
1. Menganalisis kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III pada Nihongo
Nouryoku Shiken N3.
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan tes Dokkai pada Nihongo
3. Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa
Jepang FPBS UPI untuk meningkatkan kemampuan Dokkai pada Nihongo
Nouryoku Shiken N3.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian yang telah
dirumuskan. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.
2. Untuk mengetahui kesulitan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa tingkat III
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan Dokkai pada
Nihongo Nouryoku Shiken N3.
3. Untuk mengetahui upaya seperti apa yang dilakukan mahasiswa tingkat III
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI untuk meningkatkan kemampuan
Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Melalui penelitian ini akan diperoleh gambaran mengenai nilai dan kemampuan
Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI
pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.
2. Memberikan gambaran mengenai faktor kesulitan yang di hadapi mahasiswa
tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam mengerjakan
tes Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken N3.
3. Dengan mengetahui gambaran berupa kemampuan mahasiswa dan faktor
kesulitan yang dihadapi pada tes Dokkai level N3 pada Nihongo Nouryoku
terhadap metode belajar khususnya dalam membaca pemahaman pada
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
F. Metode Penelitian
1. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian
yang menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena menggunakan prosedur ilmiah
dengan cara menghimpun, meneliti, dan mempelajari buku-buku referensi yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas. Dalam penelitian ini penulis mengambil
studi kasus yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan
dianalisis.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Sampel adalah sebagian
atau wakil yang diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan
pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tingkat III sebanyak 20 orang, yaitu
mahasiswa yang telah mengikuti tes pada bulan Desember 2013 pada level N3.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau
menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam
penelitian ini penulis akan menggunakan instrumen non tes berupa data perolehan
a. Data perolehan nilai tes Nihongo Nouryoku Shiken N3 pada mahasiswa
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI yang nantinya akan menjadi acuan penulis
untuk menganalisis kemampuan Dokkai.
b. Angket untuk mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang
disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi keterangan dari
responden. Angket yang digunakan adalah berupa angket tertutup dan terbuka.
Setelah mendapatkan hasil secara tertulis, penulis akan melakukan analisis
kemampuan, lalu mengidentifikasi nilai dan upaya seperti apakah yang siswa
gunakan, mendeskripsikan dan menyimpulkan.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Pada BAB I akan dibahas tentang latar belakang masalah yang melatarbelakangi
sumber masalah yang akan menjadi bahan sebagai penelitian. Selanjutnya terdapat
rumusan masalah beserta batasan masalah untuk lebih menfokuskan penulis mencari
jawaban atas masalah yang telah diuraikan pada latar belakang. Tujuan penelitian
sebagai tujuan-tujuan yang akan dicapai penulis. Dan sistematika laporan yang
berisikan metode dan teknik pengolahan data yang akan digunakan penulis pada
penelitian ini. BAB II berisikan penjelasan teori mengenai objek yang dikaji. Pada
BAB III akan dikaji tentang langkah-langkah penelitian yang dimulai dari metode yang
dipakai, populasi dan sampel, teknik pengumpulan dan pengolahan data. BAB IV
membahas analisis kemampuan pembelajar bahasa Jepang UPI pada Dokkai level N3.
Dan BAB V berisikan tentang kesimpulan dan saran sebagai tindak lanjut apabila akan
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada keseluruhan tahapan penelitian
yang telah dilakukan mengenai kemampuan Dokkai mahasiswa pada Nihongo
Nouryoku Shiken level N3, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dengan
mengumpulkan data nilai yang didapatkan mahasiswa pada Nihongo Nouryoku
Shiken level N3 pada tahun 2013, kemampuan Dokkai mahasiswa tingkat III Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI pada Nihongo Nouryoku Shiken level N3
tergolong agak rendah dengan nilai 43,58% pada skala 100.
2. Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
instrumen non tes atau angket, kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat
III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014 dalam
mengerjakan soal Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken level N3 adalah sebagai
berikut:
a. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan Dokkai pada
Nihongo Nouryoku Shiken level N3 karena kurangnya pengetahuan tata bahasa.
Sementara hampir setengah mahasiswa memperdalam huruf Kanji untuk
menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken.
b. Masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk memahami dan
menjawab soal pada tes Dokkai Nihongo Nouryoku Shiken level N3 karena
pengetahuan yang kurang baik dalam tata bahasa, huruf maupun kosakata. Dan
waktu yang disediakan tidak cukup untuk menyelesaikan tes Dokkai karena
mahasiswa membutuhkan waktu yang banyak untuk bernalar.
c. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengolah kata dan memahami isi
menghadapi bentuk teks Dokkai dimana mereka harus mengungkapkan
informasi yang cukup sulit dan mengubahnya menjadi kalimat sederhana sesuai
apa yang mereka tangkap pada isi teks tersebut.
d. Sebagian kecil mahasiswa sulit berkonsentrasi. Salah satu alasannya adalah
ruangan tempat diadakannya Nihongo Nouryoku Shiken kurang ventilasi
sehingga menimbulkan kantuk.
3. Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
instrumen non tes atau angket, upaya yang dilakukan mahasiswa tingkat III Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014 dalam meningkatkan
kemampuan Dokkai pada Nihongo Nouryoku Shiken level N3 adalah sebagai
berikut:
a. Sebagian besar mahasiswa mempelajari Dokkai saat perkuliahan saja. Namun
selain itu mahasiswa mencoba melakukan latihan soal dan membiasakan diri
untuk membaca teks berbahasa Jepang dan menanbah pengetahuan terutama
pengetahuan huruf sebagai upaya menghadapi tes Dokkai pada Nihongo
Nouryoku Shiken level N3.
b. Hampir setengah mahasiswa mempersiapkan diri selama sebulan untuk
menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken.
c. Melakukan kegiatan di luar perkuliahan seperti menonton drama Jepang, anime,
atau mendengarkan lagu berbahasa Jepang untuk memperbanyak
pembendaharaan kata dan mengikuti kegiatan seperti Kaiwakai, Benkyoukai, dan
kegiatan belajar tambahan di hari jumat.
B. Rekomendasi
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang
sekiranya dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk lebih menyempurnakan metode, sarana dan prasarana
pembelajaran sehingga hasilnya akan lebih baik dari apa yang telah dicapai pada saat
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat menganalisis kemampuan dengan lebih
terperinci dengan melihat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
responden, mulai dari faktor intern maupun ekstern. Salah satunya dengan
menambah instrumen wawancara dalam penelitian ini.
2. Selain menganalisis kemampuan Dokkai mahasiswa pada Nihongo Nouryoku
Shiken, akan lebih baik lagi apabila peneliti selanjutnya juga dapat menganalisis
strategi dalam menghadapi Nihongo Nouryoku Shiken dengan meneliti responden
yang telah berhasil lulus pada Nihongo Nouryoku Shiken pada level tertentu yang
hasilnya dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa lain dan dijadikan pedoman
bagaimana cara mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain hal tersebut, penulis mengajukan beberapa rekomendasi bagi mahasiswa dan
pengajar atau staf terkait dalam meningkatkan kemampuan proses ajar mengajar:
1. Fakta bahwa hampir seluruh mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa
Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014 belum lulus pada Nihongo Nouryoku
Shiken level N3 dikarenakan nilai Dokkai yang rendah. Dan kurangnya keyakinan
mahasiswa terhadap kemampuannya meski dikatakan bahwa perkuliahan Dokkai
sudah cukup menunjang, sebaiknya mahasiswa terus melakukan banyak latihan,
dengan membiasakan diri membaca teks berbahasa Jepang. Dan dalam latihan
untuk mempersiapkan Nihongo Nouryoku Shiken hendaknya mahasiswa berlatih
dari berbagai buku referensi yang sesuai level atau pun di atas level yang hendak
diikuti dengan mengumpulkan bahan latihan dan mempelajarinya secara konsisten.
Selanjutnya mahasiswa dapat melakukan diskusi dengan teman sekelas ataupun
kakak kelas apabila membutuhkan teman atau partner dalam belajar.
2. Akan sangat membantu apabila kegiatan di luar perkuliahan seperti Benkyoukai dan
kelas tambahan di hari Jumat yang di bantu oleh pihak jurusan untuk
mempersiapkan Nihongo Nouryoku Shiken dapat dilakukan secara konsisten. Dan
bukan hanya mempelajari teori tetapi mempelajari trik-trik dalam menjawab soal
khususnya pada tes Dokkai sehingga mahasiswa dapat terlatih untuk menjawab soal