EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBASIS LKS DITINJAU
DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA ( Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Bulu )
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
CITRA DEWI SEKARNINGTYAS A 410 080 135
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBASIS LKS DITINJAU
DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA ( Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Bulu )
Oleh
Citra Dewi Sekarningtyas1, Nining Setyaningsih2, dan Slamet HW3 1
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Chytra_tyazz@yahoo.com 2
Staf Pengajar UMS Surakarta, ningsetya@yahoo.com 3
Staf Pengajar UMS Surakarta
Abstract
The purpose of this study was to determine, (1) the different influence of the use of Two Stay Two Stray (TSTS) learning strategy based on LKS to learn mathematics achievment, (2) the different influence of the learn activity of student to learn mathematics achievment, and (3) the interaction influence between learning strategy and the learn activity of student to learn mathematics achievment. The population in this study were all student in VII grade in SMP N 1 Bulu. Samples taken in this study as many as 80 student, consisting of 40 students as experimental classes and 40 students as control classes. The sampling technique used in this study is randon cluster random sampling. Data collection method used is a method of testing and docomentation methods. Data analysis techniques using two-analysis of variance test with unequal cells, a prereqisite before using the test Liliefors analysis method to test for normality and Levence method to test for homogenity. From the analysis of data with a significance level of 5% satisfied that: (1) there is the different influence of Two Stay Two Stray learning strategy based on LKS to learn mathematics achievment by Fa = 9,423, (2) there is not different influence of learn activity of student to learn mathematics achievment by Fb = 1,771, and (3) there is interaction influence between learning strategy and learn activity of student to learn student mathematics achievment with Fab = 4,718.
Pendahulauan
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Pendidikan dapat membuat orang cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya dalam pendidikan telah dilakukan, diantaranya pengembangan maupun penyempurnaan kurikulum yang dilakukan secara bertahap, konsisten dan disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang panjang, tidak hanya transfer informasi dari guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai tindakan dan kegiatan yang harus dilakukan, terutama jika menginginkan hasil belajar yang baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan dan kegiatan adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.
Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsep-konsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Untuk itu dalam proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Pengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana.
kehidupan sehari-hari. Matematika mempunyai peranan yang penting untuk pengembangan berbagai ilmu dan pengetahuan.
Hasil keseluruhan dari suatu proses pembelajaran ditunjukkan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah sering dijumpai beberapa permasalahan. Banyak dijumpai siswa yang mempunyai nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran, khususnya pelajaran matematika. Prestasi belajar yang dicapai belum memuaskan mengingat masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah standar yang ditetapkan.
Rendahnya prestasi belajar matematika tidak hanya karena kesalahan siswa tetapi juga disebabkan penyampaian guru yang kurang menarik. Pada umumnya, model pembelajaran yang dikembangkan guru matematika dalam kegiatan belajar mengajar adalah model pembelajaran ceramah, di mana guru lebih memfokuskan diri pada upaya pemindahan pengetahuan ke dalam pikiran siswa. Siswa hanya ditempatkan sebagai obyek sehingga siswa menjadi pasif.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat siswa lebih aktif adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif salah satunya dengan menggunakan strategi Two Stay Two Stray. Karena model pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada proses belajar dalam kelompok. Proses belajar dalam kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman tentang materi pelajaran yang tidak diperoleh dari model ceramah.
LKS dirancang oleh guru sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajarannya. Adapun kelebihan dari penggunaan LKS adalah meningkatkan aktivitas belajar, mendorong siswa mampu bekerja sendiri dan membimbing siswa secara baik ke arah pengembangan konsep.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tri Dana Wahyuningsih (2009) menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan TAI (Team Assisted Individualization) terhadap prestasi
belajar siswa. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Susanti (2009) yang menyebutkan beberapa kelebihan dari strategi Two Stay Two Stray antara lain, dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan, kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, lebih berorientasi pada keaktifan, membantu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
Memperhatikan uraian tersebuat diatas, studi yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis dan menguji : (1) pengaruh penggunaan strategi Two Stay Two Stray berbasis LKS terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh
aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, (3) efek interaksi antara strategi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Maka diambil hipotesis sebagai berikut :
H1A : Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika.
H1B : Ada pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. H1AB : Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dengan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa dan variabel bebasnya adalah strategi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Strategi yang digunakan adalah strategi Two Stay Two Stray berbasis LKS sebagai perlakuan pada kelas eksperimen dan strategi pembelajaran Konvensional sebagai perlakuan pada kelas kontrol. Kedua kelas tersebut kemudian dibandingkan dengan meninjau pada aktivitas belajar siswa. Dengan membandingkan kedua kelas tersebut, diharapkan dapat diketahui perbedaan prestasi belajar antara strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dan strategi pembelajaran Konvensional.
Pada kelas eksperimen digunakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Strategi ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu pembagian kelompok secara heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, mendapat tugas untuk didiskusikan, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain, dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur dengan harapan apa yang disampaikan dapat dikuasai siswa dengan baik.
Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan dua tahap, pertama menentukan sampel daerah dan berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Sampling adalah penentuan sampel dalam suatu populasi (Sukmadinata, 2007: 251). Sebelum menghitung data hasil penelitian, selain memeriksa normalitas dan homogenitas perlu juga diadakan uji varian matching mengingat sampel yang diteliti berasal dari dua kelas yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji varian matching bertujuan untuk menentukan kondisi keseimbangan kemampuan awal siswa.
Sedangkan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar tersebut digunakan metode tes untuk mengevaluasi keberhasilan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dan Konvensional terhadap prestasi siswa.
Namun sebelum digunakan, soal tes tersebut perlu diuji apakah layak digunakan dalam penelitian. Pengujian yang digunakan adalah uji validitas dan realibilitas soal. Untuk mengetahui validitas tiap item instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment, yaitu :
Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas soal digunakan rumus alpha sebagai berikut :
Selain itu metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan keseriusan mengerjakan tes prestasi. Kemudian strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dapat dianjurkan pada guru sebagai alternatif pembelajaran di kelas.
Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada 20 soal didapatkan hasil reliabilitas menunjukkan hasil reliabilitas yang tinggi, yaitu = 0,778, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan. Sedangkan untuk validitas soal didapatkan 4 soal yang tidak valid dan 16 soal valid. Ini berarti terdapat 16 soal yang nilai validitasnya lebih dari nilai validitas tabel dengan jumlah sebyek 40, yaitu = 0,312. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Hasil Pengujian Validitas Tes Prestasi Belajar
No. Item Keterangan No. Item Keterangan
1. 0,560 Valid 11. 0,605 Valid
Gambar 1
Diagram batang perbandingan rata-rata penggunaan strategi pembelajaran Sejalan dengan pendapat Susanti (2009) yang menyebutkan beberapa kelebihan dari strategi Two Stay Two Stray antara lain, dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan, kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, lebih berorientasi pada keaktifan, membantu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS siswa menjadi lebih aktif dan dapat mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik.
Dari hasil analisis variansi dua jalan sel tak sama yang telah dilakukan. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dan Konvensional memiliki perbedaan pengaruh terhadap naiknya prestasi belajar siswa sedangkan tinjauan aktivitas belajar siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Rangkuman hasil ANAVA dua jalan ditampilkan pada tabel 2.
Tabel 2
Rangkuman analisis variansi dua jalan sel tak sama
Sumber JK dk RK Fhit F Ho
(A) 774.368 1 774.368 9.423 3,97 Ditolak
(B) 291.052 2 145.526 1.771 3,12 Diterima
(AB) 775.438 2 387.719 4.718 3,12 Ditolak
(G) 6081.237 74 82.179
(T) 404072.000 80
60 70 80
TS-TS Konvensional
rata-rata
Berdasarkan tabel diatas dan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh pada hipotesis pertama Fa = 9.423 dan Ftabel pada taraf signifikansi 5% adalah 3,97. Karena Fa > Ftabel maka ditolak artinya ada pengaruh efek yang signifikan antara strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika.
Dengan demikian ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi strategi Two Stay Two Stray berbasis LKS dan siswa dengan strategi pembelajaran Konvensional. Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata prestasi belajar matematika sebesar 73,825 sedangkan kelas kontrol sebesar 66,857. Ini berarti bahwa rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang diberikan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang diberikan strategi pembelajaran Konvensional.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang dikenai strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dan siswa yang dikenai strategi pembelajaran Konvensional. Dalam penggunaan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa,hal ini ditunjukkan dengan sikap 1) siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok, 2) berani mengemukakan pendapat, 3) ada rasa tanggung jawab individu dan kelompok.
Kemudian hipotesis kedua hasil anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fhitung= 1.771 > Ftabel = 3.12 dan probabilitas 0,177 > 0,05 maka H0B diterima, sehingga tidak ada pengaruh antara aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
ini dimungkinkan karena kurang kepedulian siswa satu dengan siswa yang lain. Ini berarti aktivitas siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Hal tersebut sependapat dengan hasil penelitian Fitiani Wijayanti (2009) yang menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki aktivitas tinggi apabila tidak memahami materi maka hasil belajarnya belum tentu tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Siswa yang tinggi aktivitas belajarnya belum tentu mempunyai prestasi yang lebih baik daripada siswa yang tingkat aktivitas belajarnya rendah.
Untuk hipotesis ketiga, hasil anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fhitung= 4,718 > Ftabel = 3,12 dan probabilitas 0,012 < 0,05 maka H0AB ditolak sehingga ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
Dari Tabel 3 dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dan
Konvensional berbeda hasilnya jika dikenakan pada siswa yang
mempunyai aktivitas tinggi, tetapi tidak demikian halnya jika diberikan
kepada mereka yang mempunyai aktivitas sedang dan rendah. Dengan
melihat rataan masing-masing dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional hanya apabila
diberikan kepada siswa yang mempunyai aktivitas tinggi.
b. Untuk siswa-siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Two Stay
Two Stray berbasis LKS, masing-masing tingkatan aktivitas yang
berbeda mendapatkan rataan hasil belajar yang sama.
c. Untuk siswa-siswa yang diberi pembelajaran konvensional,
masing-masing tingkatan aktivitas yang berbeda mendapatkan rataan hasil
belajar yang sama.
Adapun profil efek strategi pembelajaran maupun aktivitas belajar
disajikan dalam grafik berikut :
Gambar 2
Grafik Profil Efek Variabel Aktivitas Belajar dan Strategi Pembelajaran
Simpulan
Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya analisis data dengan taraf
signifikasi 5% dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Terdapat pengaruh efek yang signifikan antara strategi pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis LKS dan Konvensional terhadap prestasi belajar
matematika siswa. Hal ini didasarkan dari analisis data diperoleh FA = 9,423. Jika dilihat dari rata–rata nilai prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi Two Stay Two Stray berbasis LKS lebih tinggi daripada rata–rata nilai prestasi belajar siswa yang dikenai strategi Konvensional. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika dengan menggunakan strategi Two Stay Two Stray berbasis LKS lebih baik daripada pembelajaran matematika dengan strategi Konvensional.
2. Tidak ada pengaruh efek aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini didasarkan dari analisis data diperoleh * = 1,771. 3. Ada efek interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan
aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini didukung dari penelitian diperoleh data +*= 4,718.
Daftar Pustaka
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Indarsih, Ani. 2005. Penerapan Pembelajaran Kooperatif melalui Tahapan Belajar Bruner dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Dipublikasikan)
Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Aktivitas Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.