No. Daftar FPIPS : 2166/UN.40.2.6.1/PL/2014
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Studi Deskriptif Pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh Pathiyyah
1001276
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Studi Deskriptif pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh
Pathiyyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
©PATHIYYAH
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Studi Deskriptif pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)
0leh
Pathiyyah (1001276)
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
evaluasinya sudah mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif peserta didik.
Kata Kunci : Kurikulum 2013, Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. ABSTRACK
CURRICULUM 2013 IMPLEMENTATION IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING & CHARACTER
(Descriptive Study On X Grade Sumedang Senior High School 2 Academic Year 2013/2014)
By
Pathiyyah (1001276)
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………... i
UCAPAN TERIMA KASIH ………...… ii
ABSTRAK ………... iv
ABSTRACK ………. v
DAFTAR ISI ……….... vi
PEDOMAN TRENSLITERASI ARAB-LATIN ……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN ………... xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Identifikasi masalah ...5
C. Rumusan masalah Penelitian ...5
D. Tujuan Penelitian ...6
E. Manfaat Penelitian ...7
F. Struktur Organisasi Skripsi ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
A. Kurikulum 2013 ...9
1. Pengertian Kurikulum ...9
2. Pengertian Kurikulum 2013 ...9
3. Tujuan Kurikulum 2013 ...10
4. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ...11
5. Karakteristik Kurikulum 2013 ...13
6. Perubahan yang Ada pada Kurikulum 2013 ...14
7. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP ...17
B. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...19
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...19
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...20
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...22
5. Karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...23
C. Prosedur Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...25
1. Perencanaan Pembelajaran ...25
2. Pelaksanaan Pembelajaran ...32
3. Metode Pembelajaran ...36
4. Evaluasi Hasil Belajar ...38
BAB III METODE PENELITIAN ...43
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...43
B. Desain Penelitian ...44
C. Metode Penelitian ...45
D. Definisi Operasional ...47
E. Instrumen Penelitian ...48
F. Teknik Pengumpulan Data ...49
G. Tahapan Penelitian ...51
H. Analisis data ...53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...56
A. Hasil Penelitian ……….56
1. Kesiapan Mental Guru PAI dan Budi Pekerti dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 ………...……....56
2. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………..…………....59
3. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti ………..………...72
4. Implemantasi Kurikulum 2013 dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar ………...…..………...82
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………..………..………...…….86
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………..………....89
3. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti ………...94
4. Implemantasi Kurikulum 2013 dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar ………...………..………...97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………....103
A. Kesimpulan ………...…….………..…...103
B. Saran ………105
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan
dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan
adalah pendidikan yang merata, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat. Menyadari peran strategis pendidikan tersebut, pemerintah Indonesia
senantiasa mendukung ide yang menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas
dalam pembangunan nasional. Dalam hal ini, UU No. 20 tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional (dalam Kurniasih dan Sani, 2014, hlm. 33)
memaparkan pengertian pendidikan sebagai:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar
untuk mewujudkan proses belajar dan pengembangan peserta didik untuk
menggali potensi dirinya, sehingga bukan hanya kecerdasan secara intelektual saja
yang didapatkan oleh peserta didik namun kecerdasan spiritual peserta didik pun
mampu tertanam dengan baik.
Meski kita tahu dengan pendidikan kita bisa mengubah semuanya, tetapi
perlu diingat juga bahwasannya tahun demi tahun perkembangan zaman selalu
berkembang terus-menerus, oleh karena itu diperlukan perubahan dan
perkembangan dalam hal pendidikan, karena jika kita tetap saja pada apa yang ada
dan tidak melakukan perubahan dan perkembangan maka sama saja kita
mengalami keterbelakangan peradaban dan kita akan tertinggal dengan semua
yang ada di dunia ini yang serba menuntut perkembangan. Hal ini sesuai dengan
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Artinya: “Sesungguhnya Allāh tidak merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Q.S. Al-Ra‟d [13] ayat 11)*
Tampak jelas dari ayat di atas bahwasannya Allāh tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sebelum kaum tersebut berusaha mengubah keadaan mereka
sendiri. Perubahan atau inovasi dalam pendidikan juga diperlukan agar out-put
(lulusan) yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan pendidikan sebagaimana
mestinya. Adapun tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20
tahun 2003 (dalam Majid, 2012, hlm 16) yaitu:
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mulai dari tingkat dasar sampai
perguruan tinggi. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah suatu mata
pelajaran yang memberikan pengetahuan agama dan membentuk sikap,
kepribadian, serta keterampilan pada peserta didik dalam mengamalkan ajaran
agama Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki peranan penting dalam
menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam hal pembentukan
karakter, sikap, moral, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam.
Tujuan dari pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti sebagaimana yang
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
dikutip dari Abdul Fattah Jalal (dalam Syahidin, 2009, hlm. 10) adalah
„menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allāh SWT‟.
Sedangkan dalam kurikulum PAI (dalam Majid, 2012, hlm. 16) tujuan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah:
Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Belakangan ini banyak orang beranggapan bahwa Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti belum mampu menjadikan peserta didik menguasai pengetahuan
tentang ajaran agama Islam secara utuh, lebih-lebih dalam hal pembangunan
moralitas peserta didik. Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana caranya agar
implementasi pendidikan agama Islam itu bisa seiring dan sejalan dengan tujuan
pendidikan nasional dan tujuan pendidikan Islam, yaitu menjadikan peserta didik
yang memiliki pengetahuan agama Islam serta dapat terealisasi dalam sikap dan
perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Guna tercapainya tujuan tersebut diperlukan adanya komponen-komponen
pendidikan yang saling berkaitan satu sama lain dalam pelaksanaan pendidikan.
Salah satu komponen tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan
komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap pelaksana pendidikan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan
mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta
perkembangan individu. Sejalan dengan itu, kurikulum menurut Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 19
(dalam Majid, 2012, hlm. 38) adalah „seperangkat rencana dan pengaturan
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu‟.
Pendapat lain menyatakan bahwa kurikulum digambarkan sebagai “bahan
tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para guru dalam melaksanakan
pembelajaran untuk para peserta didiknya” (Hidayat, 2013, hlm. 20).
Dalam dunia pendidikan, kurikulum sangat memegang kedudukan penting.
Kurikulum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
pendidikan khususnya pendidikan formal di sekolah. Dengan adanya kurikulum
maka guru maupun peserta didik memiliki arah dan pedoman untuk melakukan
kegiatan pendidikan, pengajaran dan pembelajaran di lembaga pendidikan
sekolah, mulai dari materi pelajaran yang harus diberikan, program dan rencana
pembelajaran yang harus dibuat, kegiatan dan pengalaman belajar yang harus
dilakukan dan penilaian terhadap pendidikan yang telah dilaksanakan dalam
bentuk hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam
menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi. Sudah sepatutnya kalau
kurikulum itu terus diperbaharui seiring dengan realitas, perubahan dan tantangan
dunia pendidikan dalam membekali peserta didik menjadi manusia yang siap
hidup dalam berbagai keadaan.
Menurut Hidayat (2013, hlm. 1) kurikulum di Indonesia setelah Indonesia
merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada
tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 2004, 2006, dan tahun 2013. Tujuan
dari adanya perubahan kurikulum adalah mampu menjawab tantangan zaman
yang terus berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik
yang mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (Mulyasa, 2013, hlm 68).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, (dalam
Kurniasih dan Sani, 2014, hlm. 22) mengatakan bahwa kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
Implementasi kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan
kebijakan kurikulum dari pemerintah yang diharapkan dapat memperbaiki mutu
pendidikan di Indonesia melalui kegiatan pembelajaran.
Pada tahun ajaran 2013/2014 sejumlah sekolah sudah mulai menerapkan
kurikulum 2013. Salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Sumedang yang
sudah menerapkan kurikulum 2013 adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2
Sumedang. Hal ini berdasarkan pada pra penelitian yang dilakukan peneliti pada
tanggal 10 Februari 2014. SMA Negeri 2 Sumedang adalah sekolah yang
dutunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sebagai sekolah piloting
untuk mengimplementasikan kurikulum 2013. Sebagai kurikulum yang masih
terbilang baru, maka tidak heran jika pada pengimplementasiannya ditemukan
masalah yang dialami khususnya pada kegiatan pembelajaran, dalam hal ini
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Studi Deskriptif pada Kelas X SMA
Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
1. Guru belum memahami kurikulum 2013 secara menyeluruh baik secara
penyusunan maupun prakteknya.
2. Guru kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran.
3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan kurikulum 2013.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi
kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang”.
Dari rumusan masalah di atas dapat dijabarkan beberapa pertanyaan
penelitian berikut:
1. Bagaimana kesiapan mental guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013?
2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas X di SMA Negeri 2
Sumedang?
3. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di
SMA Negeri 2 Sumedang?
4. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan umum
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA
Negeri 2 Sumedang.
Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kesiapan mental guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013.
2. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas X di SMA Negeri 2
Sumedang.
3. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di
SMA Negeri 2 Sumedang.
4. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi
hasil belajar pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Adapun kegunaan dari penelitian ini secara teoritis antara lain:
a. Memberikan kontribusi berupa penyajian informasi ilmiah untuk
menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum
2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
b. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Penyusun berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak terutama orang-orang yang berhubungan dengan dunia
pendidikan seperti:
a. Bagi bidang pendidikan, memberikan gambaran tentang
problematika pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
b. Bagi pengelola SMA Negeri 2 Sumedang, memberi masukan tentang
bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 yang
tepat.
c. Bagi civitas akademik, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan
rujukkan perluasan bagi peneliti lainnya tentang implementasi
kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti.
d. Bagi peneliti, memberikan pengalaman, wawasan, dan pemahaman
pribadi tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013.
e. Bagi mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumber literatur untuk penelitian
selanjutnya yang masih terkait dengan implementasi kurikulum 2013
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Bab II kajian pustaka, yang berisi konsep-konsep, teori-teori mengenai judul
skripsi yang penulis ambil yaitu tentang kurikulum 2013, Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, dan prosedur pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti.
Bab III metode penelitian, yang berisi lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode dan pendekatan penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, dan analisis data.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri atas pengolahan dan
analisis data dari temuan peneliti mengenai implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA
Negeri 2 Sumedang.
Bab V penutup, yang berisi kesimpulan dan saran peneliti dari hasil penelitian
yang telah dilakukan mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan di SMA Negeri 2
Sumedang yang berlokasi di jalan terusan 11 April km. 03 Sumedang.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber dari : Google maps.
Peneliti memilih lokasi tersebut karena SMA Negeri 2 Sumedang
merupakan salah satu SMA Negeri di Kabupaten Sumedang yang ditunjuk
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sebagai sekolah Piloting untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sumber informasi bagi
peneliti dalam mengumpulkan materi dan data guna mempermudah dalam
menyusun hasil penelitian dengan responden yang sesuai dengan
permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti guna tercapai suatu tujuan
yang diharapkan. Sebagaimana menurut Arikunto (2006, hlm. 145) bahwa
subjek penelitian adalah:
Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang dan tempat di mana data yang dipermasalahkan melekat, selanjutnya dijelaskan perbedaan antara responden penelitian dan sumber data responden penelitian adalah orang yang dapat merespon memberikan informasi tentang data penelitian.
Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah wakil kepala
sekolah/pengembang kurikulum SMA Negeri 2 Sumedang, guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri 2 Sumedang, dan siswa kelas X
SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau strategi bagaimana penelitian akan
dilaksanakan. Sukmadinata (2009, hlm. 287) mengemukakan bahwa desain
penelitian merupakan “rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.
Desain penelitian Kualitatif bersifat berubah, dan berkembang, disesuaikan dan
disempurnakan”.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus
(case study). Case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu
aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat
dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu (misalnya suatu
keluarga), segolongan manusia (guru, suku Minangkabau), lingkungan hidup
manusia (desa, sektor kota) atau lembaga sosial (perkawinan-perceraian). Case
study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalnya pengaruh didirikannya
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
yang ada. Bahan untuk case study dapat diperoleh dari sumber seperti laporan
hasil pengamatan, catatan pribadi, kitab harian atau biografi orang yang diselidiki,
laporan atau keterangan dari orang yang banyak tahu tentang hal itu (Nasution,
2003, hlm. 28).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain case study yang bersifat
deskriptif, karena bertujuan memaparkan sebuah proses yang terjadi di dalam
sekelompok individu, yang di dalamnya membahas implementasi kurikulum 2013
pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang,
mulai dari kesiapan mental guru PAI dan Budi Pekerti dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013, implementasi kurikulum 2013 dalam
bentuk RPP, implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran, dan
implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah
penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Sugiyono (2013, hlm. 2) pada dasarnya metode penelitian diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Sedangkan Sukmadinata (2009, hlm. 52) menjelaskan bahwa metode
penelitian merupakan “rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang
didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,
pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Dengan demikian dalam sebuah penelitian
perlu ditentukan metode yang akan digunakan oleh peneliti, sebab keberhasilan
suatu penelitian tergantung kepada metode yang digunakan.
Berdasarkan fokus penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai
implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang, maka metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yang nantinya berupaya untuk
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti dalam rangka mengimplementasikan kurikulum 2013 di SMA
Negeri 2 Sumedang.
Sukmadinata (2009, hlm. 72) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif
adalah “suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”.
Sedangkan Mardalis (2003, hlm.26) menyebutkan metode penelitian
deskriptif sebagai:
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi yang ada saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.
Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang dihadapi. Dalam hal ini, penulis akan
mendeskripsikan bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang
tahun ajaran 2013/2014.
Berkaitan dengan hal di atas, Moleong (2010, hlm. 11) mengatakan “metode
deskriptif akan menghasilkan laporan penelitian yang berisi kutipan-kutipan data
(berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka) untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut”.
Dengan menggunakan metode ini, penulis berharap hasil penelitiannya bisa
mengungkap keingintahuan penulis mengenai implementasi kurikulum 2013 pada
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Negeri 2 Sumedang serta dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca karena
tidak terdiri dari angka-angka melainkan berisi informasi deskriptif yang terdiri
dari kata-kata sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, karena dengan menggunakan pendekatan ini akan
mempermudah penulis dalam mengungkap hal-hal yang menjadi sasaran dalam
penelitian ini. Selain itu, hasil yang didapat dari penelitian ini akan lebih akurat
dan tepat sasaran. Seperti yang telah diungkapkan oleh Nasution (1991, hlm. 18)
“pada hakikatnya penelitian kualitatif ialah mengamati orang dalam lingkungan
hidupnya berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran
mereka tentang dunia sekitar”.
Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2010, hlm. 174) menyebutkan beberapa
keuntungan menggunakan metode kualitatif deskriptif, di antaranya adalah
didasarkan pada pengalaman secara langsung, memungkinkan peneliti untuk
melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, memungkinkan peneliti
mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional
maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data, menghindari terjadinya
keraguan pada peneliti akan kemungkinan adanya data yang bias, memungkinkan
peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, dan dalam kasus kasus
tertentu dimana teknik komunikasi yang lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan
dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kerancuan dalam pemahaman dan menghindari pemaknaan
ganda, maka perlu diberikan penegasan akan maksud dari judul yang
dikemukakan penulis yaitu sebagai berikut:
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 529) implementasi
adalah “pelaksanaan; penerapan”. Kata “Implementasi” yang dimaksud oleh
penulis ialah penerapan kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang tahun
ajaran 2013/2014.
2. Kurikulum 2013
Menurut Mulyasa (2013, hlm. 68) kurikulum 2013 adalah suatu konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.
3. Pembelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti
Pembelajaran agama Islam dan Budi Pekerti yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah segala upaya yang dilakukan guru dalam rangka
memberikan pengetahuan agama dan membentuk sikap, kepribadian, serta
keterampilan pada peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.
4. SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sekolah tempat memperoleh pendidikan sebagai lanjutan tingkat atas
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Adapun maksud Sekolah
Menengah Atas dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Sumedang.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 223)
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkann sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu,, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan
atas temuannya (Sugiyono, 2013, hlm. 222).
Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti memiliki kedudukan sebagai
instrumen penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Pada
penelitian mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik/cara mengumpulkan
data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung.
Menurut Arikunto (2006, hlm. 156) observasi adalah “sebuah
pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra”.
Mengenai hal ini, Creswell (2010, hlm. 267) memaparkan bawa
observasi adalah:
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
terstruktur maupun semistruktur (misalnya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti), aktivitas-aktivitas dalam penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan atau partisipan utuh.
Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga peneliti memperoleh data dari
informasi yang dikumpulkan mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui
percakapan atau tanya jawab. Pihak yang mewawancarai disebut interviewer
dan yang diwawancarai disebut responden. Adapun interviewer pada
penelitian ini adalah penulis itu sendiri, sedangkan yang memiliki kedudukan
sebagai responden adalah wakil kepala sekolah/pengembang kurikulum, guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , serta siswa kelas X SMA Negeri
2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang
terstruktur dan terbuka dengan terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud
dari wawancara tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang
lebih mendalam tentang kesiapan mental guru dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA
Negeri 2 Sumedang.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari
dokumen yang bersifat pribadi dan resmi sebagai sumber data yang dapat
dimanfaatkan untuk diuji, ditafsirkan, dan diramalkan.
Arikunto (2006, hlm. 236) mengatakan bahwa studi dokumentasi adalah
“mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya”.
Studi dokumentasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh
data mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di
SMA Negeri 2 Sumedang. Dalam hal ini, studi dokumentasi digunakan untuk
mendapatkan dan melengkapi beberapa data tidak dapat diperoleh dari teknik
penelitian yang sebelumnya telah dipilih. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Sugiyono (2013, hlm. 240) bahwa “studi dokumentasi merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif”.
G. Tahapan Penelitian
Sebuah penelitian akan berjalan dengan dengan baik dan mencapai tujuan
yang diharapkan apabila penelitian itu dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah direncanakan. Oleh karena itu, supaya penelitian yang penulis
lakukan dapat berjalan dengan baik guna untuk mencapai hasil yang maksimal,
maka dalam melakukan penelitian ini penulis menyusun langkah-langkah secara
sistematis sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penelitian
Tahap pra penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan penulis
sebelum mengumpulkan data. Langkah awal yang dilakukan oleh penulis
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
atau pra penelitian ke SMA Negeri 2 Sumedang untuk mendapatkan data dan
informasi awal bahwasannya sekolah tersebut sudah mengimplementasikan
kurikulum 2013.
Setelah itu, penulis membuat proposal penelitian yang di dalamnya
mencakup latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori yang sesuai
dengan judul penelitian, metode dan teknik penelitian.
Langkah selanjutnya adalah menentukan sumber data penelitian. Adapun
yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, wakil kepala
sekolah/pengembang kurikulum, dan siswa kelas X SMA Negeri 2 Sumedang
tahun ajaran 2013/2014.
Langkah yang terakhir pada tahap ini adalah mengurus surat perijinan
penelitian sesuai aturan dan memiliki kekuatan hukum untuk mencari data
dan informasi yang diperlukan dalam menjawab permasalahan dalam
penelitian ini. Adapun prosedur perijinan yang ditempuh adalah sebagai
berikut:
a. Mengajukan permohonan ijin mengadakan penelitian kepada ketua
Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam untuk mendapatkan
rekomendasi yang akan disampaikan kepada pembantu Dekan 1
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan diteruskan kepada Kepala
BAAK UPI, yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan
administratif akademis.
b. Pembantu Rektor Bidang Akademik atas nama Rektor UPI
mengeluarkan surat permohonan ijin penelitian kepada SMA Negeri
2 Sumedang.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
Setelah selesai tahap persiapan penelitian dan persiapan-persiapan yang
menunjang telah lengkap, maka penulis terjun ke lapangan untuk memulai
mengadakan pelaksanaan penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dibagi atas
tiga bagian yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, pada tahap ini
penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat
pengumpulan data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian
yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.
Bagian kedua yaitu memasuki lapangan, pada bagian ini penulis berusaha
untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga
dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah dengan penulis.
Bagian terakhir, penulis mengumpulkan semua data dan informasi yang
diperlukan dalam penelitian tentang implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan melakukan
observasi (pengamatan) terhadap proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti,
wawancara kepada guru mata pelejaran PAI dan Budi Pekerti dan kepala
sekolah/pengembang kurikulum, serta melakukan studi dokumentasi sehingga
penulis mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.
3. Tahap Analisis Data
Tahap analisis data merupakan analisis yang dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data. Analisis data
dilakukan terhadap keseluruhan data yang diperoleh dari sumber data melalui
proses pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.
H. Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 244)
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapadiceriterakan kepada
orang lain.
Senada dengan itu, Sugiyono (2013, hlm. 244) menyebutkan bahwa analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.
Adapun beberapa langkah yang ditempuh dalam mengadakan kegiatan
analisis data peneliti menggunakan model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
2013, hlm. 246), yaitu sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang
telah terkumpul dan diperoleh dari lapangan kemudian dirangkum dan
disusun secara sistematis dalam bentuk uraian atau laporan agar mudah
dipahami. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermuah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Satori &
Komariah, 2011, hlm. 202).
Seluruh data yang telah peneliti peroleh melalui metode observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi kemudian diklasifikasi berdasarkan
kategori-kategori yang relevan dengan permasalah penelitian, kategorisasi ini
menggunakan tehnik koding (pengkodean data). Koding adalah memberi
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
memudahkan peneliti dalam membandingkan semua temuan dalam satu
kategori atau silang kategori. Adapun kategorisasi dalam penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah seperti: Kesiapan Mental (KM), Perencanaan
Pembelajaran (PP), Pelaksanaan Pembelajaran (PB), dan Evaluasi Hasil
Belajar (EB).
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Menurut Alwasilah (2008, hlm. 164) melalui display, gagasan dan
interpretasi peneliti menjadi lebih jelas dan permanen sehingga memudahkan
berpikir. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, dan merencanakan kerja penelitian berdasarkan data yang
telah diperoleh. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Pada penelitian ini data disajikan dengan teks yang bersifat
naratif.
Untuk menganalisis transkips interviu atau catatan lapangan perlu
diberi kode secara konsiten untuk fenomena yang sama (Alwasilah, A.
Chaedar, 2012, hlm. 159). Koding digunakan terhadap data yang telah
diperoleh: 1) untuk sumber data: Observasi = O, Wawancara = W,
Dokumentasi = D; 2) untuk jenis responden: Wakasek Kurikulum = K, Guru
PAI dan Budi Pekerti = G, Peserta Didik = P; dan 3) untuk waktu observasi:
Pembelajaran Pertemuan Pertama = P1, Pembelajaran Pertemuan Kedua =
P2, Pembelajaran Pertemuan Ketiga = P3, dan Pelaksanaan Ulangan Harian =
P4.
3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi)
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
dalam penelitian ini sifatnya sementara. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
kesimpulan yang relevan dengan kenyataan, peneliti melakukan verifikasi
yaitu mempelajari kembali data-data yang telah direduksi dan disajikan
dengan cara meminta pertimbangan, pendapat dan masukan dari para
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seluruh tahapan penelitian ini,
penulis menarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA
Negeri 2 Sumedang belum memadai sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat
dilihat dari kesiapan mental guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013,
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP, pelaksanaan pembelajaran, serta
evaluasi hasil belajar. Secara lebih khusus, kesimpulan di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti di SMA
Negeri 2 Sumedang sudah memiliki kesiapan mental untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013, hal ini terlihat dari pengetahuan
guru PAI dan Budi Pekerti terhadap kurikulum 2013, pengetahuan guru
terhadap perbedaan-perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum
sebelumnya, berpikir positif terhadap kurikulum 2013, serta telah
mengimplementasikannya dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.
2. Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti dalam bentuk RPP di SMA Negeri 2 Sumedang
belum sesuai dengan RPP yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 karena
ada beberapa bagian yang tidak relevan yaitu pada bagian materi RPP
yang tidak memuat materi secara lengkap dan tidak melampirkannya,
guru hanya mencantumkan judul dan sub judul materi yang akan dibahas;
bagian metode pembelajaran, pada bagian ini guru tidak menggunakan
pendekatan saintifik telah yang ditentukan pada kurikulum 2013 akan
tetapi guru masih menggunakan pendekatan deduktif-induktif, selain itu
juga pada bagian ini tidak dicantumkan model dan teknik pembelajaran;
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
104
identitas buku (judul, pengarang, penerbit, kota terbit, dan tahun terbit
buku) yang digunakan secara lengkap; dan bagian penilaian, pada bagian
ini guru telah menuliskan jenis penilaian yang akan digunakan dan
menuliskan instrumen penilaian, akan tetapi guru tidak menuliskan kunci
jawaban dari soal yang akan diberikan.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan
guru sudah melaksanakan semua kegiatan yang harus ada pada kegiatan
pendahuluan yaitu menyiapkan peserta didik dengan cara berdo’a dan
mengecek kehadiran, melakukan apersepsi, memberi motivasi,
menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti harus ada kegiatan yang merupakan ciri khas
pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Akan tetapi pada
pelaksanaannya kegiatan-kegiatan tersebut belum seluruhnya muncul.
Pada kegiatan penutup guru sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
harus ada dalam kegiatan penutup yaitu menyimpulkan materi
bersama-sama, memberikan evaluasi, memberikan tindak lanjut, dan menyebutkan
materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Jadi pelaksanaan proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA
Negeri 2 Sumedang belum sesuai dengan kurikulum 2013 karena masih
ada beberapa keterampilan yang belum muncul pada kegiatan inti, yang
mana keterampilan tersebut merupakan ciri khas dari pendekatan
saintifik yang digunakan pada pembelajaran yang mengacu pada
kurikulum 2013, keterampilan tersebut ialah yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
4. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, evaluasi sudah sesuai dengan
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
105
penilaiannya dilakukan pada proses dan hasil belajar yang mencakup
ranah afektif, psikomotor, dan kognitif.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis mengajukan
beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan
kualitas implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
di SMA Negeri 2 Sumedang. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi sekolah yang bersangkutan diharapkan lebih mengoptimalkan
implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam pengembangan RPP dan
pelaksanaan pembelajaran.
2. Bagi civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia, penelitian ini
dapat menjadi masukan untuk bahan ajar perkuliahan serta dapat
dijadikan pandangan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
3. Bagi mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu literatur untuk penelitian selanjutnya
yang masih terkait dengan implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.
4. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini merupakan bahan
latihan dalam penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan
refleksi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.
5. Bagi para pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan
dan rujukan dalam memahami implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.
6. Bagi peneliti pribadi, penelitian ini merupakan bahan latihan dalam
penelitian dan penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
106
DAFTAR PUSTAKA
... (2009). Al-Qur'an dan Terjemahnya. (T. P. RI, Trans.) Bandung: Syigma Examedia.
Abidin, Y. (2014). Desain Sistem pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.
Ahmad, M. A. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Putra.
Alwasilah, A. Chaedar. (2008). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Creswell, J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Djuandi. (2013, may 16). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Retrieved July 18, 2014, from BNSP: http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content
Hidayat, S. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Rosdakarya. Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Agama Islam. Bandung: Rosdakarya.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. bandung: Rosdakarya.
Mardalis. (2003). Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
107
Muhaimin. (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Rosdakarya.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
107
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya.
Nasih, A. M., & Kholidah, L. N. (2009). Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama.
Nasution. (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars.
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito.
Nuh, M. (2013, March 18). Kurikulum 2013. Retrieved April 2014, 2014, from kompas.com
http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/08/08205286/kurikulum.2013
Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudrajat, A. (2013, June 08). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 . Retrieved March 20, 2014, from Wordpress: http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmaditana, N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah, D. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Gaung Persada Pers.
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur'an. Bandung: Alfabeta.
Tafsir, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: Rosdakarya.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Pathiyyah, 2014
Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
108