No. Daftar FPIPS: 2047/UN.40.2.2/PL/2014
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
(Studi deskriptif analisis di SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh
YOPI SEPTIANI 1000891
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
(Studi deskriptif analisis di SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)
Oleh
YOPI SEPTIANI 1000891
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
©Yopi Septiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya maupun sebagian, dengan dicetak
LEMBAR PENGESAHAN YOPI SEPTIANI
1000891
PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
(Studi Deskriftif Analitis di SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)
Di setujui dan di sahkan oleh :
Pembimbing I
Prof. Dr. Suwarma Al Muchtar.,S.H.,M.Pd NIP. 195302111978031002
Pembimbing II
Dr.Muhammad Halimi, M.Pd NIP. 195806051988031001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari,Tanggal : Jumat, 29 Agustus 2014
Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung
Panitia ujian terdiri dari :
1. Ketua :
Prof. Dr. H. KarimSuryadi, M.Si. NIP. 197008141994021001
2. Sekertaris :
Prof.Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001
3. Penguji :3.1
Prof.Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001 3.2
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. NIP. 19590714 198601 1 001
3.3
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Yopi Septiani (1000891) Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Yopi Septiani (1000891) Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
School is a place to gain knowledge. Schools are expected to be a safe and comfortable in order to create an atmosphere conducive to the learning process. School is also a very important component in fostering a love of the homeland. Then the important components in addition to the school in improving student sense of patriotism in the school environment is a teacher, because teachers have a major role in shaping the character of students. This study discusses the role of teachers in improving the taste of Citizenship Education patriotism in the school environment that took place in SMA N 1 Jatiwaras Tasikmalaya regency. This research was carried out by means of direct observation to the study site to find out how to show the students the sense of patriotism in the school environment by using ten subjects for the study were interviewed. From the attitude shown by the students then discussed the role of teachers in improving homeland love in a school environment that will finally know what the constraints faced and the efforts to overcome these obstacles. The results showed that students demonstrated behavior as a manifestation of love of the homeland was to conduct a flag ceremony with wisdom, followed by a conducive learning activities, respect and courtesy to the father / mother teacher, care for the school environment in order to remain in harmony, harmony and balance. In presenting the character education through teaching Civics to increase the sense of patriotism Civics teachers do the application in everyday life as well as examples of successful leaders. Some constraints in increasing the love of the homeland is a factor of itself as a lazy student learning and a lack of awareness of the importance of love of the homeland and then factors outside students are like inadequate school facilities. Some of the efforts made by the teachers of Civics in tackling the obstacles faced to improve students' sense of patriotism is first motivate students to learn and behave well,. Both in terms of facilities submit to the principal for additional extracurricular based traditional arts,. The third government policies that could be proposed to the education department so that material that discusses the archipelago more insight.
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR BAGAN DAN TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah……….. 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian……….. 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Guru PKn ... 10
1. Pengertian Guru PKn ... 10
2. Tugas Guru PKn ... 11
3. Fungsi Guru PKn ... 13
B. Tinjauan Umum Tentang PKn ... 18
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 18
2. Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan ... 19
3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 21
4. Fungsi Penidikan Kewarganegaraan ... 24
C. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Karakter ... 25
1. Pengertian Karakter ... 25
2. Betuk dan Langkah Pembentukan Karakter ... 26
3. Pendidika Karakter ... 30
4. Pendidikan Karakter di Sekolah... ... 32
D. Tinjauan Umum Tentang Cinta Tanah Air ... 37
1. Pengertian Cinta Tanah Air ... 37
2. Proses dalam Menanamkan Cinta Tanah Air ... 38
3. Peran PKn dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air ... 40
BAB III METODE PENELITIAN... ... 42
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Lokasi Penelitian ... 42
2. Subjek Penelitian ... 42
B. Metode dan Teknik Penelitian ... 43
C. Teknik Pengumpulan Data ... 47
1. Observasi ... 47
2. Wawancara ... 48
3. Studi Dokumentasi ... 49
4. Studi Literatur ... 49
D. Instrumen Penelitian ... 50
E. Tahap-tahap Penelitian ... 51
1. Pra Penelitian ... 51
2. Penelitian ... 51
F. Teknik Analisis Data... ... 52
1. Reduksi Data ... 53
2. Display Data ... 54
3. Kesimpulan ... 54
G. Pengujian Keabsahan Data ... 55
1. Memperpanjang Masa Obsevasi ... 55
2. Pengamatan Secara Terus Menerus Secara Seksama ... 55
3. Triangulasi... ... 55
4. Menggunakan Referensi yang Cukup ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
A. Gambaran Umum SMAN 1 Jatiwaras ... 57
1. Prifil SMAN 1 Jatiwaras ... 57
2. Visi SMAN 1 Jatiwaras ... 58
3. Misi SMAN 1 Jatiwaras ... 58
4. Tujuan Sekola ... 59
5. Strategi Pencapaian Tujuan Sekolah ... 60
6. Sarana dan Prasarana... 61
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
1. Bagaimana Cara Siswa Dalam Mengembangkan Sikap Rasa Cinta Tanah Air di Lingkungan Sekolah ... 64
2. Peran Guru PKn dalam Membentuk Karakter Cinta Tanah Air Bagi Siswa ... 67
3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air……….. 71
4. Upaya Untuk Menanggulangi Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air ... 73
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cinta Tanah Air Bagi Siswa ... 78
3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air... 82
4. Upaya Untuk Menanggulangi Kendala Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Bagi Siswa ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 88
A. Kesimpulan ... 88
1. Kesimpulan Umum ... 88
2. Kesimpulan Khusus ... 89
B. Saran ... 90
1. Bagi sekolah ... .90
2. Bagi guru ... 90
3. Bagi siswa ... .90
4. Bagi peneliti selanjutnya ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 92 LAMPIRAN
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan komponen yang
sangat penting dalam menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air. Karena disekolah
siswa belajar menghargai, taat terhadap tata tertib dan disiplin diri. Secara sederhana
cinta tanah air merupakan rasa kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam
diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memelihara dan melindunginya dari
segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air
dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa
manapun.
Rasa cinta tanah air seharusnya kita terapkan di lingkungan keluarga, sekolah,
tempat tinggal, bahkan di manapun kita berada. Misalnya : kita amalkan sikap dan
tingkah laku hemat, disiplin dan bertanggung jawab dalam mewujudkan keutuhan
dan kebersamaan agar tercapai kebahagiaan lahir batin, kemudian di lingkungan
sekolah mewujudkan rasa persatuan dan cinta tanah air dapat kita wujudkan melalui
kegiatan-kegiatan sosial, kegiatan-kegiatan kesiswaan yang bersifat positif.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa gerakan penghijauan, kebersihan, karya wisata, ikut
dalam organisasi sekolah, dan jadi siswa yang rajin. Sebagai seorang pelajar sikap
yang ditunjukan sebagai perwujudan terhadap cinta tanah air juga dapat dutujukan
melalui, belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak memilih-memilih teman, berbakti pada nusa dan bangsa, berbakti pada orang
tua (Ibu, Bapak, Guru).
Kemudian komponen yang penting selain sekolah dalam meningkatkan rasa
cinta tanah air siswa di lingkungan sekolah ialah guru, sebab guru mempunyai
peranan besar dalam membentuk karakter siswa. Peran guru PKn sangat penting
selain mengajarkan ilmu pengetahuan, guru PKn juga berperan besar dalam
membentuk karakter siswa, supaya siswa dan siswinya mendapat pemahaman dan
penghayatan yang dalam terhadap tata nilai. Hal ini ditegaskan oleh Slamet Iman Santoso, yang menyatakan bahwa “pembinaan watak adalah tugas utama pendidikan”. Menurut Gede Raka (2011:47) tujuan pendidikan karakter di sekolah mencakup:
1. Membantu para siswa untuk mengembangkan potensi kebajikan mereka masing-masing secara maksimal dan mewujudkannya dalam kebiasaan baik: baik dalam pikiran, baik dalam sikap, baik dalam hati, baik dalam perkataan, dan baik dalam perbuatan.
2. Membantu para siswa menyiapkan diri menjadi warga Negara (Indonesia) yang baik.
3. Dengan modal karakter yang kuat dan baik, para siswa diharapkan dapat mengembangkan kebajikan dan potensi dirinya secara penuh dan dapat membangun kehidupan yang baik, berguna, dan bermakna.
4. Dengan modal karakter yan kuat dan baik, para siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan yang muncul dari makin derasnya arus globalisasi dan pada saat yang sama mampu menjadikannya sebagai peluang unuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat luas dan kemanusiaan.
Jika pendidikan karakter sudah terealisasi maka siswa akan mempunyai sikap
baik dalam segala hal dan dapat dipastikan akan meningkatkan rasa cinta terhadap
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Budimansyah (2010:68) berpendapat bahwa program pendidikan karakter di
sekolah perlu dikembangkan dengan berlandaskan pada prinsip-prnsip sebagai
berikut :
1. Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal
ini mengandung arti bahwa proses pengembangan nilai-nlai karakter
merupakan proses yang panjang, mulai sejak awal peserta didik masuk
sekolah hingga mereka lulus sekolah pada suatu satuan pendidikan.
2. Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata pelajaran,
melalui pengembangan diri, dan budaya suatu satuan pendidikan. Pembinaan
karakter bangsa dilakukan dengan mengintegrasikan dalam seluruh mata
pelajaran, sehingga semua mata pelajaran diarahkan pada pengembangan
nilai-nilai karakter tersebut. Pengembangan nilai-nilai karakter juga dapat
dilakukan melalui pengembangan diri, baik melalui kegiatan konseling
maupun kegiatan ektra kurikuler.
3. Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk pengetahuan), jika
hal tersebut diintegrasikan dalam mata pelajaran. Kecuali bila dalam bntuk
mata pelajaran agama (yang didalamnya mengandung ajaran) maka tetap
diajarkan dengan proses, pengetahuan (knowing), melakukan (doing), dan akhirnya membiasakan (habit).
4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan cara aktif dan
menyenangkan. Proses ini menunjukan bahwa proses pendidikan karakter
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengembangan karakter dalam dunia pendidikan akan terwujud jika antar
komponen saling mendukung melalui tindakan yang bertahap dan berkesinambungan.
Dengan pendidikan karakter siswa akan memiliki karakter yang kuat sehingga
memiliki rasa cinta tanah air yang kuat dan mampu melindungi bangsa dan Negara.
Keikutsertaan guru terutama guru PKn dalam pengembangan pendidikan karakter
disekolah yang menjadi fasilitator dalam pembentukan nilai-nilai karakter yang baik
sehingga dapat terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses maupun setelah
proses sekolah. Pembelajaran pendidikan karakter secara formal diterapkan melalui
program pengajaran PKn, sebab dalam mata pelajaran PKn ditanamkan pendidikan
karakter yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri siswa. Sebagai
teladan, soerang guru dituntut agar dapat mengarahkan siswa berbuat baik, sabar dan
penuh pengertian dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri siswa. Sebab
saat ini contoh keteladanan dari generasi tua khususnya dilingkungan masyarakat
kurang maka disini peran guru sangan penting dalam membentuk karakter cinta tanah
air siswa dilingkungan sekolah sehiggga siswa dapat mewujudkan bentuk cinta tanah
airnya dengan caranya masing-masing. Oleh karena itu guru PKn sangat berperan
dalam memberikan pendidikan karakter disekolah supaya siswanya menjadi generasi
yang berkarakter cinta terhadap tanah air.
B. Identifikasi Masalah
Guru sebagai pembelajar di kelas harus mampu memberi motivasi, agar
siswanya dapat melakukan perubahan tahap demi tahap ke arah yang lebih baik,
sehingga apa yang dikatakan oleh guru membuat siswa jadi termotivasi untuk
mengaplikasikan bentuk cinta tanah air di lingkungan sekolah. Guru harus mampu
memberitahukan hal-hal atau cara dari siswa dalam mewujudkan bentuk cinta tanah
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prestasi belajar yang terus ditingkatkan, mencintai lagu-lagu wajib nasional, atau
meneladani sikap para pahlawan bangsa. Kemudian setelah mengetahui bagaimana
siswa dalam mewujudkan cinta tanah airnya maka bagaimana peran guru PKn dalam
meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah kepada peserta didik. Setelah
mengetahui bagaimana peran guru PKn dalam membentuk karakter cinta tanah air
maka akan tampak atau terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya
membentuk atau menumbuhkan cinta tanah air siswa di lingkungan sekolah serta
mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala-kendala yang
dihadapi sehingga memperoleh hasil dari upaya tersebut.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara siswa dalam mengembangkan rasa cinta tanah di
lingkungan sekolah SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya?
2. Bagaimana peranan guru PKn sebagai pendidik karakter dalam
membentuk (menumbuhkan) karakter cinta tanah air bagi siswa?
3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru PKn sebagai pendidik
karakter dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi siswa?
4. Bagaimana upaya guru PKn sebagai pendidik karakter dalam
menanggulangi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan rasa cinta
tanah air bagi siswa di lingkungan SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten
Tasikmalaya?
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang
dikemukakan diatas, yang secara umum adalah untuk memperoleh gambaran secara
faktual mengenai peranan guru PKn dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi
siswa.
2. Tujuan khusus
Adapun secara khusus tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk
mendeskripsikan yang menjadi fous rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara siswa dalam mengembangkan rasa cinta tanah air di
lingkungan sekolah SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya
2. Bagaimana peranan guru PKn sebagai pendidik karakter dalam
membentuk (menumbuhkan) karakter cinta tanah air bagi siswa.
3. Kendala-kendala yang dihadapi guru PKn sebagai pendidik karakter
dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi siswa
4. Bagaimana upaya guru PKn sebagai pendidik karakter dalam
menanggulangi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan rasa cinta
tanah air bagi siswa di lingkungan SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten
Tasikmalaya
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah studi deskriptif
melalui pendekatan kualitatif. Sebagaimana yang diaktakan sugiyono (2010:8),
bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah. Kemidian Bogdan dan Taylor
(1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sedangkan bentuk penelitian yang dgunakan adalah studi deskriptif yang
dimaksud studi desriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek
sesuai yang ada dilapangan. (sukardi, 2004:57)
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui:
1. Wawancara
wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi
semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Maka untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti,
maka peneliti harus melakuakan wawancara diantaranya kepada: guru
PKn, wakasek kurikulum, dan siswa-siswi kelas X dan XI SMAN 1
Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.
2. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap suatu kondisi
lapangan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan.
Obsevasi tersebut dilakuakan menggunakan alat indera terutama mata
terhadap suatu kejadian yang langsung ditangkap pada saat peristiwa
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Studi Dokumentasi
Cara mengumpulkan data melalui pengamatan tertulis. Studi dokumentasi
dilakukan dengan cara mengumpulakan, menganalisis dokumen atau
catatan-catatan yang penting untuk memecahkan permasalahan dalam
penelitian.
4. Studi Literatur
Yaitu penelitian dilakuakan melalui kepustakaan, mengumpulkan
data-data keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada
hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti.
F. Manfaat/signifikasi penelitian 1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan
memperkaya wawasan keilmuan yang akan menjadi pijakan teoritis tentang
bagaimana perana guru PKn sebagai pendidik karakter dalam menumbuhkan rasa
cinta tanah air bagi siswa dilingkungan sekolah kemudian dapa diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi warga Negara yang baik.
2. Praktis
1) Memberikan gambaran secara factual dan akurat mengenai bagaimana
peranan guru PKn sebagai pendidik karakter dalam menumbukhan
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Memberikan masukan kepada pendidik dalam membina sikap dan
perilaku pelajar supaya siswa dapat mengembangkan sikap cinta tanah
air.
3) Memberikan masukan bagi dunia pendidikan akan arti penting
lingkungan sekolah sebagai salah satu sarana dalam membina karakter
yang baik bagi siswa.
G. Struktur organisasi skripsi
Urutan penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi uraian tentang
pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Bab I berisi latar belakang
penelitian, identiikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat
penelitian.
Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan
penelitian.
Bab III berisi penjabaran yang rnci mengenai metode penelitian, trmasuk beberapa
komponen lainnya, yaitu:
a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, cara pemilihan
sampel, serta justifikasi dari pemilihan lokasi serta penggunaan
sample.
b. Desain penelitian dan justifikasi dari pemlihan desain penelitian.
c. Metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian .
d. Definisi operasional, yang dirumuskan untuk setiap variabel harus
melahirkan indicator-indikator dari setiap variabel yang diteliti
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Instrumen penelitian, misalnya tes, lembar observasi, angket dan
atau skala sikap/pendapat/pandangan.
f. Proses pengembangan instrument
g. Teknik pengumpulan data dan alas an rasionalnya.
h. Analisis data.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal yang utama,
yakni pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan
masalah penelitian, pertanayaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian. Kemudian
pembahasan atau analisis temuan.
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian
Menurut Nasution (2003: 43) lokasi penelitian menunjukan pada pengertian
tempat atau lokasi penelitian yang dicirikan oleh adanya unsure yaitu pelaku, tempat
dan kegiatan yang dapat dionservasi. Wilayah yang menjadi lokasi penelitian ini
adalah SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. Dasar pertimbangan
dipilihnya lokasi penelitian ini karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang
menerapkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran PKn.
2. Subjek penelitian
Penelitian ini ditujukan kepada Guru PKn serta siswa/siswi SMAN 1
Jatiwaras. Subjek penelitian sebagaimana diungkap oleh Spradley (1979) dalam
basrowi dan Suwandi (2008:93) merupakan sumber informasi. Sedangkan subjek
penelitian yang menjadi subjek penelitian yang dikemukakan oleh Nasution (1996:
32) adalah
43
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi subjek kualitatif disini adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran
44
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Metode Dan Teknik Penelitian
Meode penelitian mempunyai peranan penting dalam upaya mencapai
keberhasilan penelitian. Sebuah penelitian harus bersifat logis, sistematis dan
berkesinambungan agar penelitian tersebut objektivitasnya dapat dipertanggung
jawabkan dari segi teori maupaun dari penemuan penelitian.
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau
memecahkan suatu masalah yang dihadapi (Ali, 1984:54). Bogdan dan Taylor (Dedi
Mulyana, 2006: 145) metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita
gunakan untuk mendekati problem dan mencari masalah. Hal serupa juga
dikemukakan oleh David Silverman (Dedi Mulyana, 2006: 145) metodologi adalah
suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa metodologi penelitian itu merupakan cara-cara yang digunakan peneliti dalam
mencari jawaban terhadap rumusan masalah berkaitan dengan penelitiannya. Metode
penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian penelitian tentang bagaimana peran guru PKn dalam meningkatkan rasa
cinta tanah air di lingkungan sekolah. Adapun metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis. Metode penelitian
deskriptif analitis adalah metode penelitian untuk memuat gambaran mengenai situasi
atau kejadian, fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan
kondisi masa kini. Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan
menginterpretasikan objek sesuai kondisi yang ada dilapangan. (Sukardi, 2004:57).
Dipilihnya metode deskriptif analitis dalam penelitian ini karena metode ini
45
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara mendalam sesuai kondisi dilapangan. Sehingga metode ini sangat tepat
digunakan untuk penelitian, dan memperoleh gambaran yang actual serta kontekstual
mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan
sekolah. Sesuai dengan hal tersebut diharapkan peneliti dapat secara komprehensif
mengungkapkan fakta-fakta yang ada tentang guru PKn dalam meningkatkan rasa
cinta tanah air di lingkungan sekolah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada
permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti mengenai peran guru PKn dalam
meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah sehingga memerlukan
sejumlah data dilapangan yang sifatnya aktual, logis, sistematis dan
bekesinambungan, sehingga peneliti memperoleh gambaran dari permasalahan yang
terjadi secara mendalam (berupa kata-kata, gambar, perilaku) yang dituangkan dalam
bentuk kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006) berpendapat bahwa data yang
dikumpulkan melalui penelitian kualitatif lebih berupa kata-kata daripada
angka-angka, namun bukan berarti peneliti mengabaikan data yang bersifat dokumen
sepanjang memang menunjang pencapaian tujuan penelitian. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Moleong (2005:3) bahwa:
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
Nasution (2008:205) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif pada
hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan
mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka dengan dunia sekitarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jane Richie (Lexy J. Moleong, 2004: 6) penelitian
46
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusida yang
diteliti.
Merujuk pada pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang berlatar belakang alamiah, mengamati manusia,
lingkungan, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang tidak dapat diukur dengan
menggunakan angka statistika.
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama,
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
diri dengan banyak menajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi. Peneliti mendalami sendiri permasalahan yang dibahas dengan cara
wawancara tak berstruktur sehingga dapat memahami dan menyelami makna
interaksi antar manusia secara mendalam dengan dibantu oleh pedoman wawancara
serta observasi. Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif (Nasution: 2003) adalah sebagai
berikut:
1. Sumber data adalah wajar atau natural setting. Dimana peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang wajar,
sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan sengaja.
2. Peneliti sebagai instrument penrlitian. Peneliti adalah key instrument atau
peneliti utama.
3. Sangat deskriptif. Penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif
yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.
4. Mementingkan proses maupun produk, jadi memperhatikan bagaimana
47
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Mencari makna dibelakang perbuatan, sehingga dapat memahami masalah
atau situasi.
6. Mengutamakan data langsung atau first hand. Dimana peneliti terjun langsung kelapangan mengadakan observasi atau wawancara.
7. Triangulasi. Data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya
dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain.
8. Menonjolkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan data dan
mencatat dengan masalah yang diteliti.
9. Subjek yang diteliti dipandang brkedudukan sama dengan peneliti.
10.Mengutamakan perspektif emic, artinya mememtingkan pandangan responden, yaknibagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dari
segi pendiriannya.
11.Verifikasi
12.Sampling yang purposif.
13.Menggunakan audit trail.
14.Partisipasi tanpa menggangu
15.Mengadakan analisis sejak awalpenelitian.
16.Desain penelitian tampil dalam proses penelitian.
Alasan peneliti memilih pendekatan ini karena sesuai dengan permasalahan
serta tujuan yang ingin diperoleh serta bukan menguji hipotesis melainkan
menguraikan dalam bentuk kata-kata serta gambar nyata dalam pemaparan hasil
penelitian mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air
dilingkungan sekolah.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analitis, dimana
48
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini, studi deskriptif
berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai kondisi yang ada
dilapangan (sukardi, 2004:57)
Dipilihnya studi deskriptif analitis dalam penelitian ini karena studi deskriptif
analitis memfokuskan perhatian pada suatu fenomena yang actual dan
menggambarkannya secara mendalam sesuai kondisi dilapangan. Sehingga sangat
tepat digunakan dalam penelitian ini, untuk mendapatkan gambaran yang actual dan
kontekstual mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air
dilingkungan sekolah. Sesuai dengan hal tersebut ddiharapkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti secara komprehensif dapat mengungkapkan fakta-fakta yang
ada tentang peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air dilingkungan
sekolah.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat penting dalam penelitian. dengan teknik
pengumpulan data diharapkan mempermudah peneliti dalam mendapatkan data-data
yang dibutuhkan. Sugiyono (2008: 62) mengemukakan megenai teknik pengumpulan
data yaitu:
Langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk selanjutnya
49
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen foto dan statistik”. Oleh karena itu
dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
wawancara, studi dokumentasi, studi literature dan
1. Observasi
Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua hal yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dang ingatan Hadi dalam Sugiyono (2014: 143). Dalam hal ini
observasi dilakukan untuk mengamati peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta
tanah air dilingkungan sekolah.
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia
seperti yang terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran
yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain.
Obsevasi sebagai alat pengumpul data dan observasi yang dilakukan secara sistematis
artinya observasi dan pencatatannya dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan
tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lain. Secara garis besar
observasi dapat dilakukan dengan partisipasi pengamatan. Adapun manfaat observasi
menurut Patton dalam Nasution (Sugiyono, 2010 :228) sebagai berikut :
1) Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh.
2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif. Jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovrey
50
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena tidak akan diungkapkan dalam wawancara.
Dengan demikian manfaat dari obervasi adal bias mengungkapkan hal yang belum terungkap sehingga menghasilkan penemuan baru.
2. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan
data. Wawancara dilakukan secara lisan dalam bentuk tatap muka secara individual.
Adakalanya juga, wawancara dilaksanakan secara kelompok. Wawancara ditujukan
utukmemperoleh data dari individu dan dilaksanakan secara individual.
Teknik pengumpulan data ini merupaka suaru kegiatan Tanya jawab untuk
memperoleh data dari responden. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih yaitu
Guru PKn serta siswa/siswi SMAN 1 Jatiwaras dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti. Wawancara menurut Nasution (2003:113)
menyatakan bahwa:
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam wawancara peertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakuakna dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi juga dapat dilakuka melalui telepon.
Dengan demikian wawancara merupaka teknik pengumpulan data melalui
percakapan Tanya jawab yang terdiri dari narasumber dan pewawancara, wawancara
juga dpat dilakukan secara langsung atau berhadapan maupun tidak langsung atau
melalui telepon.
51
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi merupakan perlengkapan dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Studi dokumentasi diharapkan
dapat memberikan dukungan terhadap data-data yang diperoleh oleh wawancara dan
observasi seperti kegiatan sehari-hari dan foto kegiatan. Berkenaan dengan itu Danial
(2009: 79) mengemukakan bahwa:
Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masala penelitian, seperti peta, data statistic, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik gambar-gambar, surat, foto, akte dsb.
Dengan demikian studi dokumentasi adalah proses pengumpulan data melalui
pengambilan bukti fisik berupa foto, grafik, data jumlah pegawai/siswa yang
diperlukan untuk melengkapi proses penelitian kualitatif.
4. Studi literatur
Studi literature digunakan untuk meperoleh data-data yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. Kemudian, peneliti membawa dan mempelajari
sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan peran guru PKn dalam meningkatkan rasa
cinta tanah air dilingkungan sekolah. Studi literature ini dimaksudkan untuk
memperoleh data teoritis yang dapat mendukung kenbenaran data teoritis yang dapat
mendukung kebenaran data dalam pebelitian ini.
Peneliti menyataka bahwa data yang diperoleh selama proses penelitian
merupan murni hasil peneliti terjunlangsung kelapangan, hasil yang ada didala skripsi
ini merupakan hasil dari pengumpulan data yang diproses sesuai dengan metodologi
penelitian.
52
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti merupakan instrument utama
dalam mengumpulkan dara dan menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh
pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dalam penelitian ini peneliti terjun
langsung kelapangan untuk mengadakan obsevasi dan wawancara secara sistematis
dan mendalam. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama
adalah wawancara dan obsevasi. Didalam praktiknya kedua metode tersebut dapat
dipraktikan secara bersama-sama, artinya ketika sedang melakukan observasi maka
peneliti dapat melakukan wawancara begitu juga sebaliknya
Observasi ini adalah untuk meneliti guru PKn dan siswa/siswi sebagai subjek
didalam meningkatkan rasa cinta tanah air dilingkungan sekolah. Dalam hal ini
berarti meneliti tingkah laku siswa/siswi dalam mewujudkan bentuk rasa cinta tanah
air dilingkungan sekolah, meneliti juga peran guru PKn dalam member teladan
kepada siswa/siswinya dalam menumbhkan rasa cinta tanah air serta kendala apa
yang dihapai dan upaya penanggulangganya.
Dalam melakukan sebuah wawancara, penulis membuat dan menyiapkan
instrume yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan peran
guru dalam meningkatkan rasa cinta tanh air dilingkungn sekolah. Pendapat dan
pengalaman para responden serta pengetahuanyang didapat dari sumber data yang
terdiri dari Guru PKn dan siswa yang mengetahui secara pasti peranan, kendala serta
upaya dalam meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah SMA Negeri 1
Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya serta siswa juga mengetahui secara pasti bentuk
partisipasi mereka sebagai warga Negara yang baik yang dapat mencerminkan
perilaku cinta tanah air.
53
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini melalui beberapa tahap penelitian untuk mendapatkan ijin dalam
meneliti. Tahap-tahap penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penelitian
Dalam tahap pra peneitian penulis mempersiapkan keperluan sebelum peneliti
terjun kelapangan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. perancangan rencana
penelitian, pertimbangan masalah penelitian, penemuan lokasi penelitian, dan
pengurusan ijin merupakan tahap pra penelitian
Pertimbangan dalam sebuah permasalahan serta menentuka judul dan lokasi
penelitian merupakan kegiatan pertama dalam tahap pra penelitian ini. Setelah
masalah selesai dipertimbangkan kemudian judul telah selesai ditentukan dan
disetujui oleh pembimbing satu dan dua, maka peneliti melakukan pra penelitian atau
tahappengenalan lapangan sebelum peneliti benar-benar melakukan tahap penelitian
secara mendalam. Yaitu mengetahui aspek- aspek permasalahan dalam lokasi
tersebur. Lagkah selanjutnya adalah membuat proposal penelitian dan pedoman
wawancara dan format observasi. Pedoman wawancara dibuat dalam dua bagian yaitu
untuk Guru PKN dan untuk siswa.
2. Tahap Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari
responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut :
1) Peneliti menghubungi Kepala sekolah SMA Negeri 1 Jatiwaras untuk
meminta ijin dalam melaksanakan penelitian dan meminta informasi
2) Menentukan responden untuk diwawancara dan dimintai data yaitu guru PKn
54
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara
tersebut ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap
4) Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan
relevan dengan masalah yang diteliti, salah satunya dengan meminta berbagai
dokumen tertulis yang ada di SMA N 1 Jatiwaras
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melaui observasi wawancara mendalam, studi
dokumentasi, perlu dianalisis secara akurat dan seksama untuk diberi makna dan
selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan mebuat abstraksi.
Moleong (2000:190) mengatakan bahwa “abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya”. Langkah selanjutnya adalah penyusunannya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikategorisasikan pada langkah
berikutnya.
Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan
data. Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil
sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan
55
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan rangkain kegiatan analisis yang
saling susul menyusul.
Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif.
Peneliti harus siap bergerak di antara empat “sumbu” kumparan itu selama
pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik di antara kegiatan reduksi,
penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi untuk lebih memperjelas alur
kegiatan analisis data penelitian tersebut, akan dijelaskan pada bagan berikut ini:
Bagan 3.1 Komponen-komponen Analisis Data
(Miles dan Huberman, 1992:20)
1. Reduksi Data
Dalam Penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil
penelitian pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan
pada peran Guru PKn dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah
serta perilaku siswa dalam mewujudkan bentuk cinta tanah air. Dengan kata lain,
reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah Pengumpul
an data
Reduksi data
Kesimpulan: Penarikan/verif
56
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan
sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang dapat diteliti.
2. Display Data
Display data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan gambaran
penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan
menyeluruh dengan mencari pola hubungannya.
Penyajian data di awali dari hasil wawancara dengan Guru Pendidikan
kewarganegaraan.. Semua data hasil wawancara tersebut dipahami satu persatu
kemudian disatukan sesuai dengan rumusan masalah. Sedangkan data hasil
wawancara dengan para siswa digunakan sebagai pembanding dari data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan Guru PKn.
3. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari arti,
makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari
hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat tentang
peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air dilingkungan sekolah
Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan
data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan
kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus
masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui
beberapa teknik, sebagaimana diuraikan oleh Moleong (2000:192), yaitu:
a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkap permasalahan secara tepat.
b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.
57
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis
dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh
data secara lengkap mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah
air dilingkungan sekolah
G. Pengujian Keabsahan Data
Untuk mempermudah mempermudah data yang akurat dan absah, terutama
yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu
teknik yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat
kepercayaan atau kreadibilitasnya yang diperoleh melalui eberapa cara yaitu:
a. Memperpanjang masa observasi
Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh data
dan informasi yang valid dari sumber data yaitu dengan meningkatkan intesitas
pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang wajar dengan mencari
waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data. Misalnay mencari waktu
yang tepat kepada nara sumber seperti saat istirahat. Penelitian ini dimulai pada 06
mei 2014 sampai 13 juni 2014.
b. Pengamatan terus menerus secara seksama
Pengamata secara terus-menerus dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
nyara tentang pengaruh guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air
58
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Triangulasi data
Triangulasi menurut Nasution (2003: 115) merupakan ’’pengecekan kebenaran data tertentu dengan membandingkannya melalui data yang diperoleh dari
sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan,pada waktu yang berlainan dan dengan menggunakan metode yang berbeda pul”
Adapun tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran suatu data dengan cara
membandingkannya denga data yang diperoleh dari sumber lain. Proses triangulasi
dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara di SMA N 1 Jatiwaras
dengna data lainya. Sehingga peneliti mampu memperoleh data yang akurat.
d. Menggunakan Referensi Yang Cukup
Sebagai baha referensi untuk meningkatkan kepercayaan kebenaran data,
peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan
subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara tidak mengganggu
perhatian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan
tingkat keberhasilan yang tinggi. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan keabsahan
informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan dukungan bahan yang cukup baik
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang “Peran Guru PKn dalam Meningkatkan Rasa cinta Cinta Tanah Air di Lingkungan Sekolah” (Studi Deskriptif Analitis di SMA N 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Untuk membentuk karakter kebangsaan dalam meningkatkan rasa cinta tanah
air siswa di SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya diperlukan peran dari guru
PKn. Adapun peran tersebut yaitu: pertama , adanya keteladana yang baik dari guru
PKn. Kedua, memberikan dorongan beserta motivasi kepada siswa tentang arti
penting cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, memberikan pendidikan
karakter kepada siswa dalam pembelajaran PKn. Untuk melaksanakan semua itu,
guru PKn harus menjalankan perannya dengan baik dalam membentuk karakter cinta
tanah air siswa di sekolah.
2. Kesimpulan khusus
Secara khusus hasil penelitian ini dapat dirumuskan kedalam beberapa
89
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tingkat rasa cinta tanah air siswa di SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten
Tasikmalaya dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perilaku
90
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selalu mengikuti upacara bendera dengan hikmat
Selalu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kondusifSelalu
hormat dan santun kepada bapak/ibu guru
Ikut serta dalam menjaga lingkungan sekolah supaya tetap selaras,
serasi dan seimbang.
2. Peran guru PKn dalam membentuk karakter rasa cinta tanah air dilakukan
dengan cara: Pertama, melalui keteladana dan pembiasaan perilaku yang
baik dari guru, Kedua: memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa
tentang arti penting cinta tanah air, ketiga: menambah materi-materi
mengenai ragam Indonesia dalam setiap pembelajaran PKn.
3. Beberapa kendala yang dihadapi guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta
tanah air yaitu dari siswanya sendiri seperti malas belajar dan kurangnya
kesadaran akan arti penting cinta terhadap tanah air (faktor internal)
kemudian dari sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai,
sehingga menghambat siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
4. Adapun beberapa upaya yang dilakukan oleh guru PKn dalam membentuk
karakter cinta tanah air yaitu seperti dalam proses pembelajaran, dilakukan
dengan cara melakukan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi
pembelajaran. Selain dengan upaya tersebut guru PKn juga mengarahkan
siswanya untuk mengikuti kegiatan diluar pembelajaran seperti
ekstrakurikuler tentang kebudayaan nasional yaitu gamelan maupun tari
tradisional serta kegiatan positif diluar pembelajaran yang dapat
91
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendari dengan mempertimbangkan
hasil temuan maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi atau saran
adalan sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya menjalin kerjasama dengan pihak lain guna membantu
sekolah dalam memenuhi fasilitas pendidikan, karena pendidikan akan
semakin maju jika didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
b. Sekolah hendaknya menambah ekstrakurikuler yang mengangkat
budaya-budaya tradisional supaya siswa lebih sering mengakses kebudaya-budayaan
nasional ketimbang kebudayaan asing.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya lebih memberikan contoh nyata dihadapan siswa tentang
perwujudan rasa cinta tanah air
b. Guru lebih menerapkan karakter kebangsaan untuk meningkatkan rasa
cinta tanah air dalam materi pembelajarannya supaya siswa lebih sering
menerima informasi mengenai bentuk-bentuk cinta terhadap tanah air.
3. Bagi Siswa
a. Siswa harus lebih peduli terhadap tanah air dan mampu mengaplikasikan
92
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Siswa harus rajin belajar supaya menjadi pintar dan berprestasi setrta
berakhlak mulia sebab perwujudan cinta tanah air bisa ditunjukan dengan
cara berprestasi di bidangnya masing-masing serta memiliki akhlak yang
mulia.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya dapat meneliti karakter cinta tanah air
siswa di sekolah yang memiliki tingkat rasa cinta tanah air yang rendah serta
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Asy, M. (2000).PendidikanPancasila Dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: PT TigaSerangkai
Budimansyah, D. (2010). AktualisasiPendidikanKarakterBangsa. Bandung:WydiaAksara Press
Budinamsyah, D. (2007). PengembanganKurikulum Dan
PembelajaranPKn.Bandung: RemajaRosdaKarya
Budimansyah, Dasim. (2010:68). Program PendidikanKarakter Yang
HarusDikembangkanDenganBerlandaskanPadaPrinsi-Prinsip.Tidakditerbitkan
Branson, S.M. (1999). BelajarCivics Education Dari Amerika. Yogyakarta: LembagaKajian Dan Social Dan The Asian Foundation
Cholisin,dkk. (2004). IlmuKewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka Darmadi, H. (2008). DasarKonsepPendidikan Moral. Bandung: Alfabeta Depdikbud.(2001). KamusBesarBahasaIndonesia. Jakarta: BalaiPustaka
Depdiknas. (2010). NaskahPedomanPendidikanBudaya Dan KarakterBangsa. Jakarta: BadanPeneliti Dan PengembanganPusatKurikulumkemdiknas.
93
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Djahiri, K. (2006). PendidikanNilai Dan Moral
DalamDimensiPendidikanKewarganegaraan. Bandung: Lab PKn UPI Bandung
Elmubarok, Z. (2008). MembumukanPendidikanNilai . Bandung: Alfebeta
Gordon,T. (1996). MengajarAnakBerdisiplin Di Rumah Dan Di Sekolah.Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama
Hurlock, Elizabeth B. (1990). PerkembanganAnakJilid 2. Jakarta: Erlangga
Kartadinata, S. (2010).RefleksiPendidikanKarakter,LandasanFilosofis Dan Implementasi.Makalah (tidakditerbitkan)
UPI Bandung
Koesoema, D.(2008). PendidikanKarakter: StrategiMendidikAnak Di AmanGlobalisasi. Jakarta: PT Grafindo.
Kesuma, D. (2011). PendidikanKarakter: KajianTeori Dan Praktik Di Sekolah. Bandung: RemajaRosdaKarya Offset.
Lickona, T. (1992).Educating For Character: How Our School Can Teach Respect And Responsibility. USA: A. Bantam Book
94
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nasution.(1998). MetodeNaturalistic Kualitatif. Bandung: Tarsito Nasution.(2003). MerodeResearch.Jakatra: PT BumiAksara
Q-AnessdanHambali.(2008). PendidikanKarakterBerbasis Al-Quran. Bandung: SimbiosaRekatama Media
Raka, Gede. (2011) PendidikanKarakter Di Sekolah. Jakarta: Elex Media Komputindo
Rahmat, dkk.(2009). PembelajaranPendidikaKewarganegaraan. Bandung: LaboratoriumPKn
Sudrajat.(2010). Pendidikankarakterdalamlayananbimbingandankonseling. Soerjono, s. (1983).Remajadanmasalah-masalahnya. Jakarta GunungMulya Sugiyono. (2010). MetodePenelitianKuantitatif Dan Kualitataif Serta
R&D. Bandung: Alfabeta
Soemantri, N. (1976). MetodeMengajara Civics. Jakarta: Erlangga Soemantri, N. (2001). MenggagasPembaharuanIPS. Bandung:
PT RemajaRosdakarya
95
Yopi Septiani, 2014
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah
(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung: YayasanKaryaSarjanaMandiri
Usman, M.U. (2009). MenjadiGuru Professional.Bandung: RemajaRosdakarya WinataputradanBudimansyah.(2007). Civics Education “Konteks, Landasan, Bahan
Ajar Dan KulturKelas. Bandung: Program
StudiKewarganegaraanSekolahPascasarjan UPI