• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN SEKOLAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN SEKOLAH."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 2047/UN.40.2.2/PL/2014

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN

SEKOLAH

(Studi deskriptif analisis di SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

YOPI SEPTIANI 1000891

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN

SEKOLAH

(Studi deskriptif analisis di SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh

YOPI SEPTIANI 1000891

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Yopi Septiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya maupun sebagian, dengan dicetak

(3)

LEMBAR PENGESAHAN YOPI SEPTIANI

1000891

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR DI LINGKUNGAN

SEKOLAH

(Studi Deskriftif Analitis di SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

Di setujui dan di sahkan oleh :

Pembimbing I

Prof. Dr. Suwarma Al Muchtar.,S.H.,M.Pd NIP. 195302111978031002

Pembimbing II

Dr.Muhammad Halimi, M.Pd NIP. 195806051988031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari,Tanggal : Jumat, 29 Agustus 2014

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. KarimSuryadi, M.Si. NIP. 197008141994021001

2. Sekertaris :

Prof.Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji :3.1

Prof.Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001 3.2

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. NIP. 19590714 198601 1 001

3.3

(5)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yopi Septiani (1000891) Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(6)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Yopi Septiani (1000891) Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

School is a place to gain knowledge. Schools are expected to be a safe and comfortable in order to create an atmosphere conducive to the learning process. School is also a very important component in fostering a love of the homeland. Then the important components in addition to the school in improving student sense of patriotism in the school environment is a teacher, because teachers have a major role in shaping the character of students. This study discusses the role of teachers in improving the taste of Citizenship Education patriotism in the school environment that took place in SMA N 1 Jatiwaras Tasikmalaya regency. This research was carried out by means of direct observation to the study site to find out how to show the students the sense of patriotism in the school environment by using ten subjects for the study were interviewed. From the attitude shown by the students then discussed the role of teachers in improving homeland love in a school environment that will finally know what the constraints faced and the efforts to overcome these obstacles. The results showed that students demonstrated behavior as a manifestation of love of the homeland was to conduct a flag ceremony with wisdom, followed by a conducive learning activities, respect and courtesy to the father / mother teacher, care for the school environment in order to remain in harmony, harmony and balance. In presenting the character education through teaching Civics to increase the sense of patriotism Civics teachers do the application in everyday life as well as examples of successful leaders. Some constraints in increasing the love of the homeland is a factor of itself as a lazy student learning and a lack of awareness of the importance of love of the homeland and then factors outside students are like inadequate school facilities. Some of the efforts made by the teachers of Civics in tackling the obstacles faced to improve students' sense of patriotism is first motivate students to learn and behave well,. Both in terms of facilities submit to the principal for additional extracurricular based traditional arts,. The third government policies that could be proposed to the education department so that material that discusses the archipelago more insight.

(7)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR BAGAN DAN TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah……….. 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian……….. 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Guru PKn ... 10

1. Pengertian Guru PKn ... 10

2. Tugas Guru PKn ... 11

3. Fungsi Guru PKn ... 13

B. Tinjauan Umum Tentang PKn ... 18

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 18

2. Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan ... 19

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 21

4. Fungsi Penidikan Kewarganegaraan ... 24

C. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Karakter ... 25

1. Pengertian Karakter ... 25

2. Betuk dan Langkah Pembentukan Karakter ... 26

3. Pendidika Karakter ... 30

4. Pendidikan Karakter di Sekolah... ... 32

D. Tinjauan Umum Tentang Cinta Tanah Air ... 37

1. Pengertian Cinta Tanah Air ... 37

2. Proses dalam Menanamkan Cinta Tanah Air ... 38

3. Peran PKn dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... ... 42

(8)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Lokasi Penelitian ... 42

2. Subjek Penelitian ... 42

B. Metode dan Teknik Penelitian ... 43

C. Teknik Pengumpulan Data ... 47

1. Observasi ... 47

2. Wawancara ... 48

3. Studi Dokumentasi ... 49

4. Studi Literatur ... 49

D. Instrumen Penelitian ... 50

E. Tahap-tahap Penelitian ... 51

1. Pra Penelitian ... 51

2. Penelitian ... 51

F. Teknik Analisis Data... ... 52

1. Reduksi Data ... 53

2. Display Data ... 54

3. Kesimpulan ... 54

G. Pengujian Keabsahan Data ... 55

1. Memperpanjang Masa Obsevasi ... 55

2. Pengamatan Secara Terus Menerus Secara Seksama ... 55

3. Triangulasi... ... 55

4. Menggunakan Referensi yang Cukup ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Gambaran Umum SMAN 1 Jatiwaras ... 57

1. Prifil SMAN 1 Jatiwaras ... 57

2. Visi SMAN 1 Jatiwaras ... 58

3. Misi SMAN 1 Jatiwaras ... 58

4. Tujuan Sekola ... 59

5. Strategi Pencapaian Tujuan Sekolah ... 60

6. Sarana dan Prasarana... 61

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

1. Bagaimana Cara Siswa Dalam Mengembangkan Sikap Rasa Cinta Tanah Air di Lingkungan Sekolah ... 64

2. Peran Guru PKn dalam Membentuk Karakter Cinta Tanah Air Bagi Siswa ... 67

3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air……….. 71

4. Upaya Untuk Menanggulangi Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air ... 73

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

(9)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cinta Tanah Air Bagi Siswa ... 78

3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air... 82

4. Upaya Untuk Menanggulangi Kendala Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Bagi Siswa ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 88

A. Kesimpulan ... 88

1. Kesimpulan Umum ... 88

2. Kesimpulan Khusus ... 89

B. Saran ... 90

1. Bagi sekolah ... .90

2. Bagi guru ... 90

3. Bagi siswa ... .90

4. Bagi peneliti selanjutnya ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92 LAMPIRAN

(10)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan komponen yang

sangat penting dalam menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air. Karena disekolah

siswa belajar menghargai, taat terhadap tata tertib dan disiplin diri. Secara sederhana

cinta tanah air merupakan rasa kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam

diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memelihara dan melindunginya dari

segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air

dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa

manapun.

Rasa cinta tanah air seharusnya kita terapkan di lingkungan keluarga, sekolah,

tempat tinggal, bahkan di manapun kita berada. Misalnya : kita amalkan sikap dan

tingkah laku hemat, disiplin dan bertanggung jawab dalam mewujudkan keutuhan

dan kebersamaan agar tercapai kebahagiaan lahir batin, kemudian di lingkungan

sekolah mewujudkan rasa persatuan dan cinta tanah air dapat kita wujudkan melalui

kegiatan-kegiatan sosial, kegiatan-kegiatan kesiswaan yang bersifat positif.

Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa gerakan penghijauan, kebersihan, karya wisata, ikut

dalam organisasi sekolah, dan jadi siswa yang rajin. Sebagai seorang pelajar sikap

yang ditunjukan sebagai perwujudan terhadap cinta tanah air juga dapat dutujukan

melalui, belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun

(11)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak memilih-memilih teman, berbakti pada nusa dan bangsa, berbakti pada orang

tua (Ibu, Bapak, Guru).

Kemudian komponen yang penting selain sekolah dalam meningkatkan rasa

cinta tanah air siswa di lingkungan sekolah ialah guru, sebab guru mempunyai

peranan besar dalam membentuk karakter siswa. Peran guru PKn sangat penting

selain mengajarkan ilmu pengetahuan, guru PKn juga berperan besar dalam

membentuk karakter siswa, supaya siswa dan siswinya mendapat pemahaman dan

penghayatan yang dalam terhadap tata nilai. Hal ini ditegaskan oleh Slamet Iman Santoso, yang menyatakan bahwa “pembinaan watak adalah tugas utama pendidikan”. Menurut Gede Raka (2011:47) tujuan pendidikan karakter di sekolah mencakup:

1. Membantu para siswa untuk mengembangkan potensi kebajikan mereka masing-masing secara maksimal dan mewujudkannya dalam kebiasaan baik: baik dalam pikiran, baik dalam sikap, baik dalam hati, baik dalam perkataan, dan baik dalam perbuatan.

2. Membantu para siswa menyiapkan diri menjadi warga Negara (Indonesia) yang baik.

3. Dengan modal karakter yang kuat dan baik, para siswa diharapkan dapat mengembangkan kebajikan dan potensi dirinya secara penuh dan dapat membangun kehidupan yang baik, berguna, dan bermakna.

4. Dengan modal karakter yan kuat dan baik, para siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan yang muncul dari makin derasnya arus globalisasi dan pada saat yang sama mampu menjadikannya sebagai peluang unuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat luas dan kemanusiaan.

Jika pendidikan karakter sudah terealisasi maka siswa akan mempunyai sikap

baik dalam segala hal dan dapat dipastikan akan meningkatkan rasa cinta terhadap

(12)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Budimansyah (2010:68) berpendapat bahwa program pendidikan karakter di

sekolah perlu dikembangkan dengan berlandaskan pada prinsip-prnsip sebagai

berikut :

1. Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal

ini mengandung arti bahwa proses pengembangan nilai-nlai karakter

merupakan proses yang panjang, mulai sejak awal peserta didik masuk

sekolah hingga mereka lulus sekolah pada suatu satuan pendidikan.

2. Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata pelajaran,

melalui pengembangan diri, dan budaya suatu satuan pendidikan. Pembinaan

karakter bangsa dilakukan dengan mengintegrasikan dalam seluruh mata

pelajaran, sehingga semua mata pelajaran diarahkan pada pengembangan

nilai-nilai karakter tersebut. Pengembangan nilai-nilai karakter juga dapat

dilakukan melalui pengembangan diri, baik melalui kegiatan konseling

maupun kegiatan ektra kurikuler.

3. Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk pengetahuan), jika

hal tersebut diintegrasikan dalam mata pelajaran. Kecuali bila dalam bntuk

mata pelajaran agama (yang didalamnya mengandung ajaran) maka tetap

diajarkan dengan proses, pengetahuan (knowing), melakukan (doing), dan akhirnya membiasakan (habit).

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan cara aktif dan

menyenangkan. Proses ini menunjukan bahwa proses pendidikan karakter

(13)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengembangan karakter dalam dunia pendidikan akan terwujud jika antar

komponen saling mendukung melalui tindakan yang bertahap dan berkesinambungan.

Dengan pendidikan karakter siswa akan memiliki karakter yang kuat sehingga

memiliki rasa cinta tanah air yang kuat dan mampu melindungi bangsa dan Negara.

Keikutsertaan guru terutama guru PKn dalam pengembangan pendidikan karakter

disekolah yang menjadi fasilitator dalam pembentukan nilai-nilai karakter yang baik

sehingga dapat terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses maupun setelah

proses sekolah. Pembelajaran pendidikan karakter secara formal diterapkan melalui

program pengajaran PKn, sebab dalam mata pelajaran PKn ditanamkan pendidikan

karakter yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri siswa. Sebagai

teladan, soerang guru dituntut agar dapat mengarahkan siswa berbuat baik, sabar dan

penuh pengertian dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri siswa. Sebab

saat ini contoh keteladanan dari generasi tua khususnya dilingkungan masyarakat

kurang maka disini peran guru sangan penting dalam membentuk karakter cinta tanah

air siswa dilingkungan sekolah sehiggga siswa dapat mewujudkan bentuk cinta tanah

airnya dengan caranya masing-masing. Oleh karena itu guru PKn sangat berperan

dalam memberikan pendidikan karakter disekolah supaya siswanya menjadi generasi

yang berkarakter cinta terhadap tanah air.

B. Identifikasi Masalah

Guru sebagai pembelajar di kelas harus mampu memberi motivasi, agar

siswanya dapat melakukan perubahan tahap demi tahap ke arah yang lebih baik,

sehingga apa yang dikatakan oleh guru membuat siswa jadi termotivasi untuk

mengaplikasikan bentuk cinta tanah air di lingkungan sekolah. Guru harus mampu

memberitahukan hal-hal atau cara dari siswa dalam mewujudkan bentuk cinta tanah

(14)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prestasi belajar yang terus ditingkatkan, mencintai lagu-lagu wajib nasional, atau

meneladani sikap para pahlawan bangsa. Kemudian setelah mengetahui bagaimana

siswa dalam mewujudkan cinta tanah airnya maka bagaimana peran guru PKn dalam

meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah kepada peserta didik. Setelah

mengetahui bagaimana peran guru PKn dalam membentuk karakter cinta tanah air

maka akan tampak atau terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya

membentuk atau menumbuhkan cinta tanah air siswa di lingkungan sekolah serta

mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala-kendala yang

dihadapi sehingga memperoleh hasil dari upaya tersebut.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara siswa dalam mengembangkan rasa cinta tanah di

lingkungan sekolah SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya?

2. Bagaimana peranan guru PKn sebagai pendidik karakter dalam

membentuk (menumbuhkan) karakter cinta tanah air bagi siswa?

3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru PKn sebagai pendidik

karakter dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi siswa?

4. Bagaimana upaya guru PKn sebagai pendidik karakter dalam

menanggulangi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan rasa cinta

tanah air bagi siswa di lingkungan SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten

Tasikmalaya?

(15)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang

dikemukakan diatas, yang secara umum adalah untuk memperoleh gambaran secara

faktual mengenai peranan guru PKn dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi

siswa.

2. Tujuan khusus

Adapun secara khusus tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk

mendeskripsikan yang menjadi fous rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara siswa dalam mengembangkan rasa cinta tanah air di

lingkungan sekolah SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya

2. Bagaimana peranan guru PKn sebagai pendidik karakter dalam

membentuk (menumbuhkan) karakter cinta tanah air bagi siswa.

3. Kendala-kendala yang dihadapi guru PKn sebagai pendidik karakter

dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi siswa

4. Bagaimana upaya guru PKn sebagai pendidik karakter dalam

menanggulangi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan rasa cinta

tanah air bagi siswa di lingkungan SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten

Tasikmalaya

(16)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah studi deskriptif

melalui pendekatan kualitatif. Sebagaimana yang diaktakan sugiyono (2010:8),

bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah. Kemidian Bogdan dan Taylor

(1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Sedangkan bentuk penelitian yang dgunakan adalah studi deskriptif yang

dimaksud studi desriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek

sesuai yang ada dilapangan. (sukardi, 2004:57)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui:

1. Wawancara

wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Maka untuk

memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti,

maka peneliti harus melakuakan wawancara diantaranya kepada: guru

PKn, wakasek kurikulum, dan siswa-siswi kelas X dan XI SMAN 1

Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.

2. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap suatu kondisi

lapangan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan.

Obsevasi tersebut dilakuakan menggunakan alat indera terutama mata

terhadap suatu kejadian yang langsung ditangkap pada saat peristiwa

(17)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Cara mengumpulkan data melalui pengamatan tertulis. Studi dokumentasi

dilakukan dengan cara mengumpulakan, menganalisis dokumen atau

catatan-catatan yang penting untuk memecahkan permasalahan dalam

penelitian.

4. Studi Literatur

Yaitu penelitian dilakuakan melalui kepustakaan, mengumpulkan

data-data keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada

hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti.

F. Manfaat/signifikasi penelitian 1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan

memperkaya wawasan keilmuan yang akan menjadi pijakan teoritis tentang

bagaimana perana guru PKn sebagai pendidik karakter dalam menumbuhkan rasa

cinta tanah air bagi siswa dilingkungan sekolah kemudian dapa diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi warga Negara yang baik.

2. Praktis

1) Memberikan gambaran secara factual dan akurat mengenai bagaimana

peranan guru PKn sebagai pendidik karakter dalam menumbukhan

(18)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Memberikan masukan kepada pendidik dalam membina sikap dan

perilaku pelajar supaya siswa dapat mengembangkan sikap cinta tanah

air.

3) Memberikan masukan bagi dunia pendidikan akan arti penting

lingkungan sekolah sebagai salah satu sarana dalam membina karakter

yang baik bagi siswa.

G. Struktur organisasi skripsi

Urutan penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi uraian tentang

pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Bab I berisi latar belakang

penelitian, identiikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat

penelitian.

Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan

penelitian.

Bab III berisi penjabaran yang rnci mengenai metode penelitian, trmasuk beberapa

komponen lainnya, yaitu:

a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, cara pemilihan

sampel, serta justifikasi dari pemilihan lokasi serta penggunaan

sample.

b. Desain penelitian dan justifikasi dari pemlihan desain penelitian.

c. Metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian .

d. Definisi operasional, yang dirumuskan untuk setiap variabel harus

melahirkan indicator-indikator dari setiap variabel yang diteliti

(19)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Instrumen penelitian, misalnya tes, lembar observasi, angket dan

atau skala sikap/pendapat/pandangan.

f. Proses pengembangan instrument

g. Teknik pengumpulan data dan alas an rasionalnya.

h. Analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal yang utama,

yakni pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan

masalah penelitian, pertanayaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian. Kemudian

pembahasan atau analisis temuan.

(20)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Menurut Nasution (2003: 43) lokasi penelitian menunjukan pada pengertian

tempat atau lokasi penelitian yang dicirikan oleh adanya unsure yaitu pelaku, tempat

dan kegiatan yang dapat dionservasi. Wilayah yang menjadi lokasi penelitian ini

adalah SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. Dasar pertimbangan

dipilihnya lokasi penelitian ini karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang

menerapkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran PKn.

2. Subjek penelitian

Penelitian ini ditujukan kepada Guru PKn serta siswa/siswi SMAN 1

Jatiwaras. Subjek penelitian sebagaimana diungkap oleh Spradley (1979) dalam

basrowi dan Suwandi (2008:93) merupakan sumber informasi. Sedangkan subjek

penelitian yang menjadi subjek penelitian yang dikemukakan oleh Nasution (1996:

32) adalah

(21)

43

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi subjek kualitatif disini adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran

(22)

44

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Dan Teknik Penelitian

Meode penelitian mempunyai peranan penting dalam upaya mencapai

keberhasilan penelitian. Sebuah penelitian harus bersifat logis, sistematis dan

berkesinambungan agar penelitian tersebut objektivitasnya dapat dipertanggung

jawabkan dari segi teori maupaun dari penemuan penelitian.

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

memecahkan suatu masalah yang dihadapi (Ali, 1984:54). Bogdan dan Taylor (Dedi

Mulyana, 2006: 145) metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita

gunakan untuk mendekati problem dan mencari masalah. Hal serupa juga

dikemukakan oleh David Silverman (Dedi Mulyana, 2006: 145) metodologi adalah

suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa metodologi penelitian itu merupakan cara-cara yang digunakan peneliti dalam

mencari jawaban terhadap rumusan masalah berkaitan dengan penelitiannya. Metode

penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitian penelitian tentang bagaimana peran guru PKn dalam meningkatkan rasa

cinta tanah air di lingkungan sekolah. Adapun metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis. Metode penelitian

deskriptif analitis adalah metode penelitian untuk memuat gambaran mengenai situasi

atau kejadian, fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan

kondisi masa kini. Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan

menginterpretasikan objek sesuai kondisi yang ada dilapangan. (Sukardi, 2004:57).

Dipilihnya metode deskriptif analitis dalam penelitian ini karena metode ini

(23)

45

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara mendalam sesuai kondisi dilapangan. Sehingga metode ini sangat tepat

digunakan untuk penelitian, dan memperoleh gambaran yang actual serta kontekstual

mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan

sekolah. Sesuai dengan hal tersebut diharapkan peneliti dapat secara komprehensif

mengungkapkan fakta-fakta yang ada tentang guru PKn dalam meningkatkan rasa

cinta tanah air di lingkungan sekolah.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada

permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti mengenai peran guru PKn dalam

meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah sehingga memerlukan

sejumlah data dilapangan yang sifatnya aktual, logis, sistematis dan

bekesinambungan, sehingga peneliti memperoleh gambaran dari permasalahan yang

terjadi secara mendalam (berupa kata-kata, gambar, perilaku) yang dituangkan dalam

bentuk kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006) berpendapat bahwa data yang

dikumpulkan melalui penelitian kualitatif lebih berupa kata-kata daripada

angka-angka, namun bukan berarti peneliti mengabaikan data yang bersifat dokumen

sepanjang memang menunjang pencapaian tujuan penelitian. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Moleong (2005:3) bahwa:

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

Nasution (2008:205) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif pada

hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan

mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka dengan dunia sekitarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Jane Richie (Lexy J. Moleong, 2004: 6) penelitian

(24)

46

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusida yang

diteliti.

Merujuk pada pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang berlatar belakang alamiah, mengamati manusia,

lingkungan, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang tidak dapat diukur dengan

menggunakan angka statistika.

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan

jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan

diri dengan banyak menajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang

dihadapi. Peneliti mendalami sendiri permasalahan yang dibahas dengan cara

wawancara tak berstruktur sehingga dapat memahami dan menyelami makna

interaksi antar manusia secara mendalam dengan dibantu oleh pedoman wawancara

serta observasi. Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif (Nasution: 2003) adalah sebagai

berikut:

1. Sumber data adalah wajar atau natural setting. Dimana peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang wajar,

sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan sengaja.

2. Peneliti sebagai instrument penrlitian. Peneliti adalah key instrument atau

peneliti utama.

3. Sangat deskriptif. Penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif

yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.

4. Mementingkan proses maupun produk, jadi memperhatikan bagaimana

(25)

47

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Mencari makna dibelakang perbuatan, sehingga dapat memahami masalah

atau situasi.

6. Mengutamakan data langsung atau first hand. Dimana peneliti terjun langsung kelapangan mengadakan observasi atau wawancara.

7. Triangulasi. Data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya

dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain.

8. Menonjolkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan data dan

mencatat dengan masalah yang diteliti.

9. Subjek yang diteliti dipandang brkedudukan sama dengan peneliti.

10.Mengutamakan perspektif emic, artinya mememtingkan pandangan responden, yaknibagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dari

segi pendiriannya.

11.Verifikasi

12.Sampling yang purposif.

13.Menggunakan audit trail.

14.Partisipasi tanpa menggangu

15.Mengadakan analisis sejak awalpenelitian.

16.Desain penelitian tampil dalam proses penelitian.

Alasan peneliti memilih pendekatan ini karena sesuai dengan permasalahan

serta tujuan yang ingin diperoleh serta bukan menguji hipotesis melainkan

menguraikan dalam bentuk kata-kata serta gambar nyata dalam pemaparan hasil

penelitian mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air

dilingkungan sekolah.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analitis, dimana

(26)

48

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini, studi deskriptif

berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai kondisi yang ada

dilapangan (sukardi, 2004:57)

Dipilihnya studi deskriptif analitis dalam penelitian ini karena studi deskriptif

analitis memfokuskan perhatian pada suatu fenomena yang actual dan

menggambarkannya secara mendalam sesuai kondisi dilapangan. Sehingga sangat

tepat digunakan dalam penelitian ini, untuk mendapatkan gambaran yang actual dan

kontekstual mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air

dilingkungan sekolah. Sesuai dengan hal tersebut ddiharapkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti secara komprehensif dapat mengungkapkan fakta-fakta yang

ada tentang peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air dilingkungan

sekolah.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat penting dalam penelitian. dengan teknik

pengumpulan data diharapkan mempermudah peneliti dalam mendapatkan data-data

yang dibutuhkan. Sugiyono (2008: 62) mengemukakan megenai teknik pengumpulan

data yaitu:

Langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk selanjutnya

(27)

49

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen foto dan statistik”. Oleh karena itu

dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi

wawancara, studi dokumentasi, studi literature dan

1. Observasi

Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua hal yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dang ingatan Hadi dalam Sugiyono (2014: 143). Dalam hal ini

observasi dilakukan untuk mengamati peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta

tanah air dilingkungan sekolah.

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia

seperti yang terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran

yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain.

Obsevasi sebagai alat pengumpul data dan observasi yang dilakukan secara sistematis

artinya observasi dan pencatatannya dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan

tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lain. Secara garis besar

observasi dapat dilakukan dengan partisipasi pengamatan. Adapun manfaat observasi

menurut Patton dalam Nasution (Sugiyono, 2010 :228) sebagai berikut :

1) Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh.

2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif. Jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovrey

(28)

50

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena tidak akan diungkapkan dalam wawancara.

Dengan demikian manfaat dari obervasi adal bias mengungkapkan hal yang belum terungkap sehingga menghasilkan penemuan baru.

2. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan

data. Wawancara dilakukan secara lisan dalam bentuk tatap muka secara individual.

Adakalanya juga, wawancara dilaksanakan secara kelompok. Wawancara ditujukan

utukmemperoleh data dari individu dan dilaksanakan secara individual.

Teknik pengumpulan data ini merupaka suaru kegiatan Tanya jawab untuk

memperoleh data dari responden. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih yaitu

Guru PKn serta siswa/siswi SMAN 1 Jatiwaras dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti. Wawancara menurut Nasution (2003:113)

menyatakan bahwa:

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam wawancara peertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakuakna dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi juga dapat dilakuka melalui telepon.

Dengan demikian wawancara merupaka teknik pengumpulan data melalui

percakapan Tanya jawab yang terdiri dari narasumber dan pewawancara, wawancara

juga dpat dilakukan secara langsung atau berhadapan maupun tidak langsung atau

melalui telepon.

(29)

51

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi merupakan perlengkapan dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Studi dokumentasi diharapkan

dapat memberikan dukungan terhadap data-data yang diperoleh oleh wawancara dan

observasi seperti kegiatan sehari-hari dan foto kegiatan. Berkenaan dengan itu Danial

(2009: 79) mengemukakan bahwa:

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masala penelitian, seperti peta, data statistic, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik gambar-gambar, surat, foto, akte dsb.

Dengan demikian studi dokumentasi adalah proses pengumpulan data melalui

pengambilan bukti fisik berupa foto, grafik, data jumlah pegawai/siswa yang

diperlukan untuk melengkapi proses penelitian kualitatif.

4. Studi literatur

Studi literature digunakan untuk meperoleh data-data yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti. Kemudian, peneliti membawa dan mempelajari

sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan peran guru PKn dalam meningkatkan rasa

cinta tanah air dilingkungan sekolah. Studi literature ini dimaksudkan untuk

memperoleh data teoritis yang dapat mendukung kenbenaran data teoritis yang dapat

mendukung kebenaran data dalam pebelitian ini.

Peneliti menyataka bahwa data yang diperoleh selama proses penelitian

merupan murni hasil peneliti terjunlangsung kelapangan, hasil yang ada didala skripsi

ini merupakan hasil dari pengumpulan data yang diproses sesuai dengan metodologi

penelitian.

(30)

52

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti merupakan instrument utama

dalam mengumpulkan dara dan menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh

pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dalam penelitian ini peneliti terjun

langsung kelapangan untuk mengadakan obsevasi dan wawancara secara sistematis

dan mendalam. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama

adalah wawancara dan obsevasi. Didalam praktiknya kedua metode tersebut dapat

dipraktikan secara bersama-sama, artinya ketika sedang melakukan observasi maka

peneliti dapat melakukan wawancara begitu juga sebaliknya

Observasi ini adalah untuk meneliti guru PKn dan siswa/siswi sebagai subjek

didalam meningkatkan rasa cinta tanah air dilingkungan sekolah. Dalam hal ini

berarti meneliti tingkah laku siswa/siswi dalam mewujudkan bentuk rasa cinta tanah

air dilingkungan sekolah, meneliti juga peran guru PKn dalam member teladan

kepada siswa/siswinya dalam menumbhkan rasa cinta tanah air serta kendala apa

yang dihapai dan upaya penanggulangganya.

Dalam melakukan sebuah wawancara, penulis membuat dan menyiapkan

instrume yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan peran

guru dalam meningkatkan rasa cinta tanh air dilingkungn sekolah. Pendapat dan

pengalaman para responden serta pengetahuanyang didapat dari sumber data yang

terdiri dari Guru PKn dan siswa yang mengetahui secara pasti peranan, kendala serta

upaya dalam meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah SMA Negeri 1

Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya serta siswa juga mengetahui secara pasti bentuk

partisipasi mereka sebagai warga Negara yang baik yang dapat mencerminkan

perilaku cinta tanah air.

(31)

53

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini melalui beberapa tahap penelitian untuk mendapatkan ijin dalam

meneliti. Tahap-tahap penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penelitian

Dalam tahap pra peneitian penulis mempersiapkan keperluan sebelum peneliti

terjun kelapangan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. perancangan rencana

penelitian, pertimbangan masalah penelitian, penemuan lokasi penelitian, dan

pengurusan ijin merupakan tahap pra penelitian

Pertimbangan dalam sebuah permasalahan serta menentuka judul dan lokasi

penelitian merupakan kegiatan pertama dalam tahap pra penelitian ini. Setelah

masalah selesai dipertimbangkan kemudian judul telah selesai ditentukan dan

disetujui oleh pembimbing satu dan dua, maka peneliti melakukan pra penelitian atau

tahappengenalan lapangan sebelum peneliti benar-benar melakukan tahap penelitian

secara mendalam. Yaitu mengetahui aspek- aspek permasalahan dalam lokasi

tersebur. Lagkah selanjutnya adalah membuat proposal penelitian dan pedoman

wawancara dan format observasi. Pedoman wawancara dibuat dalam dua bagian yaitu

untuk Guru PKN dan untuk siswa.

2. Tahap Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari

responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut :

1) Peneliti menghubungi Kepala sekolah SMA Negeri 1 Jatiwaras untuk

meminta ijin dalam melaksanakan penelitian dan meminta informasi

2) Menentukan responden untuk diwawancara dan dimintai data yaitu guru PKn

(32)

54

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara

tersebut ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap

4) Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan

relevan dengan masalah yang diteliti, salah satunya dengan meminta berbagai

dokumen tertulis yang ada di SMA N 1 Jatiwaras

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melaui observasi wawancara mendalam, studi

dokumentasi, perlu dianalisis secara akurat dan seksama untuk diberi makna dan

selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan mebuat abstraksi.

Moleong (2000:190) mengatakan bahwa “abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya”. Langkah selanjutnya adalah penyusunannya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikategorisasikan pada langkah

berikutnya.

Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan

data. Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil

sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan

(33)

55

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan rangkain kegiatan analisis yang

saling susul menyusul.

Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif.

Peneliti harus siap bergerak di antara empat “sumbu” kumparan itu selama

pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik di antara kegiatan reduksi,

penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi untuk lebih memperjelas alur

kegiatan analisis data penelitian tersebut, akan dijelaskan pada bagan berikut ini:

Bagan 3.1 Komponen-komponen Analisis Data

(Miles dan Huberman, 1992:20)

1. Reduksi Data

Dalam Penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil

penelitian pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan

pada peran Guru PKn dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air di lingkungan sekolah

serta perilaku siswa dalam mewujudkan bentuk cinta tanah air. Dengan kata lain,

reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah Pengumpul

an data

Reduksi data

Kesimpulan: Penarikan/verif

(34)

56

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan

sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang dapat diteliti.

2. Display Data

Display data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan gambaran

penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan

menyeluruh dengan mencari pola hubungannya.

Penyajian data di awali dari hasil wawancara dengan Guru Pendidikan

kewarganegaraan.. Semua data hasil wawancara tersebut dipahami satu persatu

kemudian disatukan sesuai dengan rumusan masalah. Sedangkan data hasil

wawancara dengan para siswa digunakan sebagai pembanding dari data yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan Guru PKn.

3. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari arti,

makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari

hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat tentang

peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air dilingkungan sekolah

Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan

data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan

kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus

masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui

beberapa teknik, sebagaimana diuraikan oleh Moleong (2000:192), yaitu:

a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkap permasalahan secara tepat.

b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.

(35)

57

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis

dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh

data secara lengkap mengenai peran guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah

air dilingkungan sekolah

G. Pengujian Keabsahan Data

Untuk mempermudah mempermudah data yang akurat dan absah, terutama

yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu

teknik yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat

kepercayaan atau kreadibilitasnya yang diperoleh melalui eberapa cara yaitu:

a. Memperpanjang masa observasi

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh data

dan informasi yang valid dari sumber data yaitu dengan meningkatkan intesitas

pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang wajar dengan mencari

waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data. Misalnay mencari waktu

yang tepat kepada nara sumber seperti saat istirahat. Penelitian ini dimulai pada 06

mei 2014 sampai 13 juni 2014.

b. Pengamatan terus menerus secara seksama

Pengamata secara terus-menerus dilakukan untuk memperoleh gambaran yang

nyara tentang pengaruh guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta tanah air

(36)

58

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Triangulasi data

Triangulasi menurut Nasution (2003: 115) merupakan ’’pengecekan kebenaran data tertentu dengan membandingkannya melalui data yang diperoleh dari

sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan,pada waktu yang berlainan dan dengan menggunakan metode yang berbeda pul”

Adapun tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran suatu data dengan cara

membandingkannya denga data yang diperoleh dari sumber lain. Proses triangulasi

dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara di SMA N 1 Jatiwaras

dengna data lainya. Sehingga peneliti mampu memperoleh data yang akurat.

d. Menggunakan Referensi Yang Cukup

Sebagai baha referensi untuk meningkatkan kepercayaan kebenaran data,

peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan

subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara tidak mengganggu

perhatian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan

tingkat keberhasilan yang tinggi. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan keabsahan

informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan dukungan bahan yang cukup baik

(37)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang “Peran Guru PKn dalam Meningkatkan Rasa cinta Cinta Tanah Air di Lingkungan Sekolah” (Studi Deskriptif Analitis di SMA N 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Untuk membentuk karakter kebangsaan dalam meningkatkan rasa cinta tanah

air siswa di SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya diperlukan peran dari guru

PKn. Adapun peran tersebut yaitu: pertama , adanya keteladana yang baik dari guru

PKn. Kedua, memberikan dorongan beserta motivasi kepada siswa tentang arti

penting cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, memberikan pendidikan

karakter kepada siswa dalam pembelajaran PKn. Untuk melaksanakan semua itu,

guru PKn harus menjalankan perannya dengan baik dalam membentuk karakter cinta

tanah air siswa di sekolah.

2. Kesimpulan khusus

Secara khusus hasil penelitian ini dapat dirumuskan kedalam beberapa

(38)

89

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tingkat rasa cinta tanah air siswa di SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten

Tasikmalaya dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perilaku

(39)

90

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Selalu mengikuti upacara bendera dengan hikmat

 Selalu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kondusifSelalu

hormat dan santun kepada bapak/ibu guru

 Ikut serta dalam menjaga lingkungan sekolah supaya tetap selaras,

serasi dan seimbang.

2. Peran guru PKn dalam membentuk karakter rasa cinta tanah air dilakukan

dengan cara: Pertama, melalui keteladana dan pembiasaan perilaku yang

baik dari guru, Kedua: memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa

tentang arti penting cinta tanah air, ketiga: menambah materi-materi

mengenai ragam Indonesia dalam setiap pembelajaran PKn.

3. Beberapa kendala yang dihadapi guru PKn dalam meningkatkan rasa cinta

tanah air yaitu dari siswanya sendiri seperti malas belajar dan kurangnya

kesadaran akan arti penting cinta terhadap tanah air (faktor internal)

kemudian dari sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai,

sehingga menghambat siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

4. Adapun beberapa upaya yang dilakukan oleh guru PKn dalam membentuk

karakter cinta tanah air yaitu seperti dalam proses pembelajaran, dilakukan

dengan cara melakukan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi

pembelajaran. Selain dengan upaya tersebut guru PKn juga mengarahkan

siswanya untuk mengikuti kegiatan diluar pembelajaran seperti

ekstrakurikuler tentang kebudayaan nasional yaitu gamelan maupun tari

tradisional serta kegiatan positif diluar pembelajaran yang dapat

(40)

91

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendari dengan mempertimbangkan

hasil temuan maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi atau saran

adalan sebagai berikut.

1. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya menjalin kerjasama dengan pihak lain guna membantu

sekolah dalam memenuhi fasilitas pendidikan, karena pendidikan akan

semakin maju jika didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

b. Sekolah hendaknya menambah ekstrakurikuler yang mengangkat

budaya-budaya tradisional supaya siswa lebih sering mengakses kebudaya-budayaan

nasional ketimbang kebudayaan asing.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya lebih memberikan contoh nyata dihadapan siswa tentang

perwujudan rasa cinta tanah air

b. Guru lebih menerapkan karakter kebangsaan untuk meningkatkan rasa

cinta tanah air dalam materi pembelajarannya supaya siswa lebih sering

menerima informasi mengenai bentuk-bentuk cinta terhadap tanah air.

3. Bagi Siswa

a. Siswa harus lebih peduli terhadap tanah air dan mampu mengaplikasikan

(41)

92

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Siswa harus rajin belajar supaya menjadi pintar dan berprestasi setrta

berakhlak mulia sebab perwujudan cinta tanah air bisa ditunjukan dengan

cara berprestasi di bidangnya masing-masing serta memiliki akhlak yang

mulia.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya hendaknya dapat meneliti karakter cinta tanah air

siswa di sekolah yang memiliki tingkat rasa cinta tanah air yang rendah serta

(42)

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asy, M. (2000).PendidikanPancasila Dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: PT TigaSerangkai

Budimansyah, D. (2010). AktualisasiPendidikanKarakterBangsa. Bandung:WydiaAksara Press

Budinamsyah, D. (2007). PengembanganKurikulum Dan

PembelajaranPKn.Bandung: RemajaRosdaKarya

Budimansyah, Dasim. (2010:68). Program PendidikanKarakter Yang

HarusDikembangkanDenganBerlandaskanPadaPrinsi-Prinsip.Tidakditerbitkan

Branson, S.M. (1999). BelajarCivics Education Dari Amerika. Yogyakarta: LembagaKajian Dan Social Dan The Asian Foundation

Cholisin,dkk. (2004). IlmuKewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka Darmadi, H. (2008). DasarKonsepPendidikan Moral. Bandung: Alfabeta Depdikbud.(2001). KamusBesarBahasaIndonesia. Jakarta: BalaiPustaka

Depdiknas. (2010). NaskahPedomanPendidikanBudaya Dan KarakterBangsa. Jakarta: BadanPeneliti Dan PengembanganPusatKurikulumkemdiknas.

(43)

93

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Djahiri, K. (2006). PendidikanNilai Dan Moral

DalamDimensiPendidikanKewarganegaraan. Bandung: Lab PKn UPI Bandung

Elmubarok, Z. (2008). MembumukanPendidikanNilai . Bandung: Alfebeta

Gordon,T. (1996). MengajarAnakBerdisiplin Di Rumah Dan Di Sekolah.Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Hurlock, Elizabeth B. (1990). PerkembanganAnakJilid 2. Jakarta: Erlangga

Kartadinata, S. (2010).RefleksiPendidikanKarakter,LandasanFilosofis Dan Implementasi.Makalah (tidakditerbitkan)

UPI Bandung

Koesoema, D.(2008). PendidikanKarakter: StrategiMendidikAnak Di AmanGlobalisasi. Jakarta: PT Grafindo.

Kesuma, D. (2011). PendidikanKarakter: KajianTeori Dan Praktik Di Sekolah. Bandung: RemajaRosdaKarya Offset.

Lickona, T. (1992).Educating For Character: How Our School Can Teach Respect And Responsibility. USA: A. Bantam Book

(44)

94

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nasution.(1998). MetodeNaturalistic Kualitatif. Bandung: Tarsito Nasution.(2003). MerodeResearch.Jakatra: PT BumiAksara

Q-AnessdanHambali.(2008). PendidikanKarakterBerbasis Al-Quran. Bandung: SimbiosaRekatama Media

Raka, Gede. (2011) PendidikanKarakter Di Sekolah. Jakarta: Elex Media Komputindo

Rahmat, dkk.(2009). PembelajaranPendidikaKewarganegaraan. Bandung: LaboratoriumPKn

Sudrajat.(2010). Pendidikankarakterdalamlayananbimbingandankonseling. Soerjono, s. (1983).Remajadanmasalah-masalahnya. Jakarta GunungMulya Sugiyono. (2010). MetodePenelitianKuantitatif Dan Kualitataif Serta

R&D. Bandung: Alfabeta

Soemantri, N. (1976). MetodeMengajara Civics. Jakarta: Erlangga Soemantri, N. (2001). MenggagasPembaharuanIPS. Bandung:

PT RemajaRosdakarya

(45)

95

Yopi Septiani, 2014

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Di Lingkungan Sekolah

(Studi Deskriptif Analisis Di Sma Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung: YayasanKaryaSarjanaMandiri

Usman, M.U. (2009). MenjadiGuru Professional.Bandung: RemajaRosdakarya WinataputradanBudimansyah.(2007). Civics Education “Konteks, Landasan, Bahan

Ajar Dan KulturKelas. Bandung: Program

StudiKewarganegaraanSekolahPascasarjan UPI

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tujuan dari mata pelajaran PPKn adalah membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, yaitu bangga berbangsa dan bernegara Indonesia, mencintai dan menggunakan

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, yaitu bangga berbangsa dan bernegara Indonesia, mencintai dan menggunakan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. ©Yopi Septiani 2014

Hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Sikap Cinta Tanah Air Siswa SMA di Medan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan multimedia interaktif bermuatan keanekaragaman budaya Indonesia pada pembelajaran tematik untuk meningkatkan rasa cinta tanah air

Perbuatan yang menunjukan karakter cinta tanah air pada diri peserta didik melalui pembelajaran akidah akhlak : Cinta tanah air yaitu mencakup sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa

Dengan menjaga eksistensi kepribadian Bangsa Indonesia, meningkatkan kesadaran patriotisme, menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini atau kecil , memperkuat peran lembaga sosial,