1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang kian pesat dari masa ke masa membuat media massa turut berkembang, hal tersebut dibuktikannya dengan banyaknya media massa yang memudahkan masyarakat untuk mencari berita, mendapatkan informasi hingga sekedar sebagai hiburan. Media massa merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. Media massa terbagi menjadi media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya . Sementara media massa elektronik berupa televisi, radio, video recording dan film. (Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc. 2016. hal, 28) Menurut UU Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1992 tentang perfilman, menyatakan bahwa film merupakan salah satu media komunikasi massa pandang-dengar yang memiliki peranan penting dalam pengembangan budaya bangsa sebagai salah satu aspek peningkatan ketahanan nasional dalam pembangunan nasional (Heru Effendy : 2008, hal 62).
Film adalah gambar hidup, hasil dari seonggok seluloid, yang diputar dengan menggunakan proyektor dan ditembakkan ke layar yang dipertunjukkan di gedung bioskop (Gatot Prakoso dalam Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M. Si, 2016, hal 97).
Dalam sebuah film banyak menggunakan simbol, ikon dan tanda yang akan menantang penerimanya untuk memaknai pesan yang disampaikan. Film memiliki alur cerita yang cukup melekat dengan masyarakat sehingga hal tersebut dapat menarik perhatian dari
2
khalayak luas. Sebagian film diambil dari kisah nyata dengan tujuan untuk memberikan dan menyampaikan pesan moral dikemas dalam bentuk audio visual yang menarik.
Film memiliki pengaruh/dampak yang cukup besar untuk mengubah pola pikir masyarakat. Secara sadar maupun tidak sadar, masyarakat akan mengikuti apa yang diperlihatkan dalam film tersebut. Selain itu, film memiliki beberapa fungsi yakni fungsi informatif, edukatif dan persuasif. Film memberikan berbagai informasi dalam scene yang telah dikemas dalam film tersebut. Informasi tersebut dapat menambah pengetahuan masyarakat akan sesuatu hal, yang awalnya tidak tahu menjadi sebuah pengetahuan baru. Film juga memberikan pembelajaran dan pesan moral seperti tentang memperjuangkan cita-cita, tentang makna kesuksesan hingga makna kebersamaan.
Perfilman di Indonesia banyak mengalami perkembangan, ditandai semakin banyaknya produksi film yang kian meningkat setiap tahunnya. Tidak sedikit film Indonesia yang tayang di luar negeri hingga mendapatkan penghargaan dalam festival film internasional. Salah satunya yaitu film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) dengan genre drama keluarga yang diangkat dari sebuah novel yang berjudul sama yaitu Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karya Marchella FP. Marchella FP merupakan seorang penulis yang sebelumnya juga pernah menulis buku berjudul generasi 90an. Sebelum menerbitkan buku NKCTHI, ia lebih dulu membuat sebuah akun instagram yang diberi nama @nkcthi sejak tahun 2018 silam. Dalam instagram tersebut terdapat post ilustrasi dan quotes tentang kehidupan yang menjadi bagian dari buku NKCTHI itu sendiri. Ia juga kerap kali membuat pertanyaan di insta story tentang masalah sehari-hari dengan followers instagramnya. Hal tersebut yang membuat film
3
NKCTHI dikenal oleh khalayak luas sebelum tayang perdana di bioskop. Marchella FP mempercayakan hasil karyanya kepada Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara film NKCTHI. Sebelum pembuatan film, keduanya bekerja sama dalam pembuatan sinopsis awal film, hingga akhirnya keduanya memiliki pandangan dan pemahaman yang sama terhadap isi buku yang akan diangkat menjadi sebuah film tersebut.
Angga Dwimas Sasongko sendiri merupakan pendiri Visinema Pictures yang telah memiliki sejumlah karya film lainnya seperti Cahaya dari Timur : Beta Maluku, Filosofi Kopi, Love for Sale dan Keluarga Cemara dan masih banyak lagi. Beberapa penghargaan yang pernah Angga raih seperti Piala Maya untuk Penyutradaraan Terpilih 2014 dan Piala Maya untuk Penulisan Skenario Asli Terpilih. Angga Dwimas Sasongko memiliki alasan tersendiri untuk mengadaptasi NKCTHI dalam sebuah film dikarenakan ia belum pernah memiliki proyek kreatif layaknya NKCTHI dan juga tantangan yang harus dihadapi dimana ia harus merefleksikan dirinya dalam beberapa karakter anak yang berbeda. Film tersebut dibintangi oleh beberapa aktor seperti Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Susan Bachtiar, Donny Damara dan Ardhito Pramono. Film NKCTHI menceritakan sebuah keluarga yang terlihat bahagia seperti halnya keluarga yang tidak memiliki masalah namun sebenarnya di dalamnya terjadi konflik keluarga.
Film ini juga menceritakan tentang sebuah keluarga yang dihadapi oleh remaja saat ini yang bersifat modern. Anak remaja dalam film tersebut dikaitkan dengan remaja millenial lalu digambarkan berada pada keluarga dengan pola asuh patriarki, yakni wewenang utama pada sang ayah. Dibalik buku NKCTHI tersebut banyak sekali cerita yang mengarah pada generasi millenial yang terkadang masih luput dari
4
pandangan masyarakat luas. Hal tersebut yang mendasari dan menarik perhatian Angga memilih buku NKCTHI untuk merepresentasikan konflik keluarga yang terjadi dalam kehidupan remaja millenial. Angga sendiri belum mengetahui bahwa terdapat permasalahan tersebut pernah ada dalam sebuah keluarga, sehingga ia berharap film tersebut dapat mewakili dan juga menggambarkan karakteristik yang tidak terlihat dan diabaikan oleh masyarakat. Film ini merupakan film dengan capaian satu juta penonton dalam seminggu pertama tayang. Hal tersebut dikarenakan film yang memiliki alur cerita yang unik serta penggambaran permasalahan yang dihadapi pemeran sangat mendalam. Film ini memiliki daya tarik penonton dari permasalahan yang diangkat dan digambarkan dalam film tersebut.
Dalam film tersebut terdapat beberapa konflik yang terjadi yang diakibatkan oleh pola asuh sang ayah. Konflik menggambar suatu keadaan yang kurang harmonis akibat dari berlawanan maupun perbedaan pendapat. McCollum (2009) menegaskan bahwa konflik adalah sebuah perilaku seseorang dengan tujuan menentang tindakan oranglain, perasaan dan perilaku (Sri Lestari, 2012, hal. 101). Konflik merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam keluarga karena terdapat hubungan yang sangat dekat dan ketergantungan satu sama lain maka semakin besar peluang konflik yang terjadi dalam keluarga. Meskipun dalam keluarga terikat dalam hubungan darah tidak menutup kemungkinan konflik terjadi karena setiap anggota keluarga memiliki cara pandang dan pendapatnya masing-masing. Dalam konflik memungkinkan menimbulkan emosi negatif. Namun hal tersebut kembali lagi pada cara pengelolaan konflik tersebut. Apabila konflik yang telah terjadi pada keluarga kemudian dikelola dengan baik, maka adanya konflik tersebut dapat mempererat dan meningkatkan rasa
5
persaudaraan pada setiap anggota keluarga. Selain itu, konflik memiliki manfaat lain bagi perkembangan individu untuk menjadikannya memahami kepentingan umum.
Dun dan Slomkowski menyatakan empat bagian pengertian sosial yang dapat tumbuh
akibat adanya konflik, yaitu memahami apa yang maksud orang lain serta memahami perasaannya, memilih strategi komunikasi, serta mengetahui perbedaan yang terkait dalam hubungan antarpribadi (Sri Lestari, 2012 hal. 102).
Realita yang terjadi pada kehidupan masyarakat saat ini, yaitu konflik dalam keluarga, yang dapat terjadi pada suami-istri, orang tua-anak, maupun kakak beradik.
Konflik antara suami istri yang berujung perceraian akan menyisakan dampak psikologis bagi anak maupun orang tua sendiri. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) kasus perceraian yang terjadi di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 447.743 kasus, meningkat hingga 53,50% dari tahun sebelumnya. 279.205 kasus perceraian disebabkan oleh perselisihan dan pertengakaran yang terjadi dalam rumah tangga
Berdasarkan uraian diatas yaitu konflik keluarga yang dapat mengakibatkan pada psikis anak, menjadi dasar peneliti untuk mengkaji tanggapan khalayak terhadap konflik keluarga yang terjadi pada film tersebut. Dalam penelitian ini, responden akan diperlihatkan beberapa scene konflik keluarga pada film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) untuk memaknai konflik tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimana resepsi khalayak terhadap konflik keluarga dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini?”
6 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan, telah didapatkan hasil dari penelitian ini yaitu resepsi khalayak terhadap konflik keluarga dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
1.3.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terkhusus analisis resepsi film.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang resepsi mahasiswa terhadap konflik keluarga dalam film tersebut serta dapat menjadi rujukan para sineas untuk mengangkat film bertema keluarga.