• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Peneliti mengimplementasikan jenis penelitian analisis isi. Barelson mengatakan bahwa analisis isi adalah kiat penelitian yang dilakukan berdasarkan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat, teratur dan logis, serta penggambaran secara kuantitatif dari isi komunikasi yang terlihat (Eriyanto, 2011).

Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada peristiwa yang sebenarnya guna meneliti populasi atau sampel tertentu (Machmud, 2018). Penelitian ini memfokuskan pada pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif yang tujuannya menggambarkan dan menceritakan pesan atau informasi tertentu secara rinci dan spesifik (Eriyanto, 2011).

Adapun definisi dari penelitian analisis isi kuantitatif yaitu kajian yang digunakan untuk menaksir sisi atau elemen tertentu dari isi yang dilakukan secara terukur (Eriyanto, 2011).

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini yakni keseluruhan scene film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko dengan memiliki durasi selama 121 menit yang terbagi menjadi 113 scene. Penelitian ini memfokuskan pada scene yang dinilai mengandung bentuk penyampaian sebuah pesan moral yang telah peneliti kategorisasikan.

3.3 Struktur Kategori

Penyusunan kategori merupakan tahapan penting dalam analisis isi.

Kategori berhubungan dengan bagaimana isi (content) kita kategorikan.

Struktur kategori digunakan untuk memudahkan penelitian analisis data dalam scene film yang mengandung unsur pesan moral. Dalam penelitian ini memiliki tiga kategori yang telah peneliti pilih, yaitu:

(2)

23 1. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan.

Hal ini menjelaskan bahwa manusia tidak ada yang tidak memiliki tuhan dan sudah melekat pada diri kita sebelum kita dilahirkan. Dalam kategori ini memiliki indikator bersyukur dan ikhlas.

2. Moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri.

Hubungan moral dengan diri sendiri berhubungan dengan masalah yang dihadapinya sendiri seperti eksistensi diri, harga diri, kepercayaan diri, ketakuan, kematian, kerinduan, dendam, kesepian, pilihan yang terombang-ambing, dan lainnya yang terlibat dalam diri dan jiwa individu.

Dalam kategori ini memiliki indikator keegoisan, kecewa, bekerja keras, dan sabar.

3. Moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam ruang lingkup sosial.

Dalam hubungan manusia dengan manusia lain menjelaskan bahwa manusia akan membutuhkan orang lain untuk keberlangsungan hidup.

Dalam kategori ini memiliki indikator kasih sayang, tolong menolong, rela berkorban, kepedulian dan kekeluargaan.

3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 3.4.1 Definisi Konseptual

1. Film

Dalam UU nomor 33 tahun 2009 menjelaskan film menjadi media komunikasi massa, yang menjelaskan bahwa film adalah sebuah ciptaan seni yang memiliki tradisi atau lembaga sosial serta komunikasi massa yang didasari oleh sinematografi. Film sendiri memiliki fungsi sebagai sarana hiburan, edukasi, dan persuasif. Dalam film terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penontonnya, dan film juga merupakan komunikasi massa yang dalam penyampaian pesannya mudah di terima oleh khalayak secara audio visual.

2. Pesan Moral

Pesan adalah serangkaian tanda atau simbol yang dirangkai dengan maksud menyampaikan tanda dan simbol yang diharapkan

(3)

24 berhasil menimbulkan respon (Cangara, 2004). Moral adalah sebuah keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan kaidah sosial, yang melandasi tindakan atau pemikiran (Ibung, 2009).

Dalam penyampaian pesan moral pada film disampaikan melalui sikap dan tingkah laku tokoh yang berperan dalam film tersebut, adapun kategori dari pesan moral yaitu:

a. Moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan

Hal ini menjelaskan bahwa manusia tidak ada yang tidak memiliki tuhan dan sudah melekat pada diri kita sebelum kita dilahirkan.

b. Moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri

Hubungan moral dengan diri sendiri berhubungan dengan masalah yang dihadapinya sendiri seperti eksistensi diri, harga diri, kepercayaan diri, ketakuan, kematian, kerinduan, dendam, kesepian, pilihan yang terombang-ambing, dan lainnya yang terlibat dalam diri dan jiwa individu.

c. Moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam ruang lingkup sosial

Dalam hubungan manusia dengan manusia lain menjelaskan bahwa manusia akan membutuhkan orang lain untuk keberlangsungan hidup.

3.4.2 Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, peneliti menyusun kategorisasi untuk analisis film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini” karya Angga Dwimas Sasongko adalah sebagai berikut:

1. Moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan a. Bersyukur

Bersyukur merupakan sikap atau rasa berterimakasih kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan. Indikasi dari bersyukur antara lain dalam film ini yaitu rasa senang dan terima kasih

(4)

25 atas apa yang telah diberikan, menyadari atas nikmat yang diberikan Tuhan

b. Ikhlas

Ikhlas merupakan perasaan merelakan sesuatu dengan tulus hati.

Indikator dari ikhlas antara lain dapat merasakan kerelaan terhadap sesuatu yang terjadi, dan menganggap apa yang terjadi pemberian dari Tuhan.

2. Moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri a. Keegoisan

Sikap yang selalu mementingkan keinginan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Indikasi dari keegoisan antara lain tidak mempedulikan yang ada disekitar, selalu ingin dinomorsatukan apa yang diinginkan, tidak mau mendengarkan pendapat lain, merasa dirinya yang paling benar dan selalu menyalahkan orang lain.

b. Kecewa

Perasaan kecil hati atau tidak puas terhadap keinginan, harapan dan sebagainya. Indikasi dari rasa kecewa antara lain seseorang akan terlihat sering menyendiri saat kecewa, lebih memilih untuk tidak berintekasi dengan seseorang membuatnya kecewa, berperilaku tidak seperti biasanya, dan memilih untuk diam.

c. Bekerja keras

Melakukan sesuatu dengan gigih untuk mencapai apa yang diinginkan dan juga bekerja dengan cara memaksimalkan kemampuan yang ada. Indikasi dari bekerja keras antara lain memiliki ketekunan dalam mengerjakan sesuatu, bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan, dapat diandalkan, dan meluangkan sebagian besar waktunya untuk bekerja.

d. Sabar

Menahan perasaan gelisah, putus asa, dan amarah, menahan lidah dari mengeluh, dan menahan anggota tubuh agar tidak menyakiti orang lain. Indikasi dari sabar antara menahan rasa

(5)

26 emosi dalam menghadapi masalah, menahan diri saat terkena cobaan atau musibah, dan menahan nafsu amarah.

3. Moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam ruang lingkup sosial

a. Kasih sayang

Rasa kasih sayang adalah sebuah sikap atau rasa yang mesti disampaikan atau dilakukan terhadap sesama dalam kehidupan.

Indikasi dari kasih sayang antara lain rasa mengasihi terhadap satu sama lain seperti antara kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b. Tolong menolong

Perilaku saling bantu membantu orang lain saat sedang membutuhkan bantuan baik tenaga maupun moril. Indikasi tolong menolong antara lain membantu saat orang lain mendapat musibah dan melakukan kebaikan kepada orang lain.

c. Rela berkorban

Tindakan dengan ikhlas yang mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri. Indikasi dari rela berkorban antara lain mengutamakan kepentingan orang lain dari pada dirinya sendiri, rela atau bersedia berkorban untuk kebahagiaan orang lain.

d. Kepedulian

Sikap mengindahkan atau memperhatikan suatu hal yang terjadi. Suatu tindakan yang berupa kesediaan diri untuk menolong orang lain menyelesaikan masalah (Ganiem, 2015).

Indikasi dari kepedulian antara lain membantu meringankan penderitaan orang lain, memperhatikan kesusahan orang lain, dan turut merasakan apa yang dirasakan orang lain.

e. Kekeluargaan

Rasa saling memiliki, terhubung satu sama lain dalam menghadapi masalah maupun kebahagian bersama. Indikasi dari kekeluargaan antara lain membantu anggota keluarga dalam memecahkan masalah, saling melindungi satu sama lain

(6)

27 antar anggota keluarga, dan melewati momen bahagia bersama- sama.

3.5 Satuan Ukur Penelitian

Dalam penelitian ini, satuan ukur yang ditetapkan peneliti adalah banyaknya kemunculan pesan moral dari setiap scene pada film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini”, sesuai kategori yang sudah peneliti tentukan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menerapkan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah kiat pengumpulan data dengan menelaah catatan peristiwa atau dokumen- dokumen dari berbagai sumber data misalnya buku, gambar, foto, video, film, penelitian sebelumnya, atau lainnya.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi setiap scene film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” yang mengandung pesan moral menggunakan analisis isi.

Dalam teknik ini peneliti dibantu oleh dua koder dengan dipandu peneliti untuk menentukan pengkategorian yang tepat dengan kategori yang sudah ditetapkan peneliti. Tujuannya adalah agar hasil dalam penelitian ini lebih objektif. Adapun kedua koder tersebut bernama Tiara Maharani Regita dan Nindri Eka Yuliani. Koder 1 merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang berkonsentrasi audio visual, dan koder 2 merupakan mahasiswa Pendidikan Sejarah yang pernah mengikuti bedah buku dan bedah film yang diadakan oleh penulis buku “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Perolehan data dalam penelitian ini dimasukkan ke dalam lembar koding. Berikut lembar koding yang sudah ditetapkan berdasarkan kategorinya:

(7)

28 Tabel 3.6.1 Contoh Lembar Koding

Data dibuat oleh peneliti

Keterangan:

A1 = Indikator bersyukur C1 = Indikator kasih sayang A2 = Indikator ikhlas C2 = Indikator tolong menolong B1 = Indikator keegoisan C3 = Indikator rela berkorban B2 = Indikator kecewa C4 = Indikator kepedulian B3 = Indikator bekerja keras C5 = Indikator kekeluargaan B4 = Indikator sabar

3.7 Teknik Analisis Data

Peneliti menerapkan teknik analisis isi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Tujuan digunakannya teknik ini adalah melihat dan memafhumi seberapa besar kekerapan atau frekuensi kemunculan pesan moral yang ada dalam film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Dalam penelitian ini, peneliti mengolah data ke dalam bentuk presentase dengan kategori yang telah ditentukan.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas berkenaan dengan alat ukur yang digunakan secara akurat mengukur konsep yang ditentukan. Krippendorff (2004:313) mengatakan Scene Durasi

Scene

Manusia dengan

Tuhan

Manusia dengan diri sendiri

Manusia dengan manusia lain dalam ruang lingkup sosial

A1 A2 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 C5

Jumlah Total

(8)

29 bahwa validitas adalah kadar hasil penelitian akan membuat seseorang meyakini fakta-fakta yang ada. Maka dari itu uji validitas sangat penting karena dapat menjamin bahwa temuan penelitiannya tepat.

Uji reabilitas mempunyai keterkaitan dengan validitas. Kaplan dan Goldsen berpendapat, “pentingnya reabilitas bertempat pada jaminan yang diberikan bahwa data yang didapat tidak terikat dengan peristiwa, alat dan perangkat, serta orang yang mengukurnya.” (Eriyanto, 2011).

Dalam uji reliabilitas, peneliti dibantu oleh dua koder. Uji ini dilakukan untuk menganalisis scene film dengan pemikiran subjektif, untuk menyetarakan pandangan tersebut dibutuhkan suatu perbandingan.

Adapun peneliti menggunakan rumus formula reliabilitas Ole R. Holsti (1999) guna mengukur presentase kesesuaian dari hasil penelitian para koder sebagai berikut:

𝐶𝑅 = 2𝑀

N1 + N2

Keterangan:

CR = Coeficient reliability (Reliabilitas antar coder)

M = jumlah coding yang sama (disepakati oleh masing-masing coder) N1 = jumlah coding yang disusun coder 1

N2 = jumlah coding yang disusun coder 2

Dalam rumus Holsti, angka reabilitas yang ditetapkan minimal 0,7 atau 70%, yang berarti jika hasil pengukuran menunjukkan angka tersebut maka dinyatakan benar-benar reliabel. Reliabilitas menggunakan formula Holsti ditunjukan dalam persentase persetujuan antar koder dalam menganalisis (Eriyanto, 2011).

Setelah melakukan perhitungan menggunakan rumus Holsti, hasil tersebut akan diuji kembali menggunakan rumus dari Scott Pi. Tujuan dilakukannya pengujian kembali guna mengoptimalkan hasil dari uji

(9)

30 reliabilitas rumus sebelumnya dengan menggunakan rumus Scott Pi, rumus tersebut sebagai berikut:

𝑃𝑖 =% 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖 − % 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 1 − % 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

Keterangan :

Pi = reabilitas antar koder

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik

Satuan x ukur yang x digunakan dalam x penelitian ini adalah durasi, dari kemunculan kategorisasi x pesan moral yang telah x ditentukan oleh x peneliti yang terdapat

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses klientisasi, yaitu: (a) Faktor ekonomi; petani mempunyai modal yang terbatas sehingga mereka sering melakukan pinjaman ke

TULISKAN “K" DI KOLOM 1 PADA KALENDER BULAN TERAKHIR UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN, "A" UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN DIGUGURKAN,

1) Kelas yang akan dijadikan untuk penelitian adalah kelas VIII - B SMP Negeri 13 Surabaya. 2) Waktu yang digunakan untuk penelitian mengikuti jadwal dari sekolah tersebut.. 3)

menganggap Angkasa tidak dapat bertanggung jawab atas kewajibannya sebagai anak pertama.. Teknik pengambilan gambar ini biasanya dimulai dari sekitar pinggang sampai

Di samping itu, perkawinan poligami di bawah tangan ini juga akan mengakibatkan anak yang lahir dari perkawinan tersebut tidak sah secara hukum negara (Undang-Undang No. 1 Tahun

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah validasi. Tahap validasi ada 2 macam validasi yang digunakan pada modul, yaitu sebagai berikut. 1) Validitas isi, yaitu