• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA

N/A
N/A
Eva Sri Wahyuni

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN PENILAIAN KINERJA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN OPERATOR PRODUKSI DI PT INTERMODA KUSUMA

TIM PENYUSUN BANDUNG, 2022

(2)

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN OPERATOR PRODUKSI DI PT INTERMODA KUSUMA

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Setiap tahunnya, organisasi harus menghadapi tantangan dan permasalahan yang bisa mengancam keberadaan dan eksistensi organisasi itu sendiri, tidak terkecuali PT Intermoda Kusuma. PT Intermoda Kusuma tentunya memiliki permasalahan di dalam dan di luar organisasi, terlebih ancaman dan kekurangan yang siap mempersulit langkah organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Maka tidak heran jika PT Intermoda Kusuma melakukan banyak upaya untuk memastikan kepastian keberhasilan bisnis jangka panjangnya. Salah satu upaya yang bisa dijadikan alternatif untuk mencapai tujuan tersebut adalah melakukan penilaian kinerja yang memiliki kegiatan penilaian formal yang dilakukan pimpinan perusahaan terhadap semua karyawannya. Setelah penilaian tersebut, perusahaan bisa mendapatkan informasi yang berguna untuk menentukan cara peningkatan kinerja karyawan, kompensasi yang harus diberikan dan perbaikan pada desain organisasi sehingga perusahaan akan mudah mencapai tujuan organisasinya.

Penilaian kinerja sangat perlu dilakukan pada posisi Operator Produksi yang memiliki peran penting di organisasi, Operator Produksi sendiri memiliki tugas pokok untuk menghasilkan produk dengan jumlah tertentu yang diinginkan organisasi, hal tersebut menjadikan Operator Produksi tidak bisa dianggap sepele keberadaannya.

Mengacu pada penjelasan di atas, penilaian kinerja pada Operator Produksi begitu sangat pentingnya untuk dilakukan, menimbang banyak manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan. Agar mempermudah pelaksanaannya, maka sebuah pedoman amat sangat diperlukan untuk bisa dijadikan rujukan.

2. Tujuan Penyusunan Pedoman dan Penilaian Kinerja

Pedoman pelaksanaan Penilaian kinerja Operator Produksi bertujuan untuk ;

1. Memperluas pemahaman pihak terkait tentang prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Operator Produksi.

2. Menjadi acuan atau rujukan dalam melaksanakan penilaian kinerja Operator Produksi.

RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA 1. Pengertian

1. Operator Produksi adalah karyawan yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengoperasikan mesin produksi untuk mendapatkan produk.

2. Daftar penilaian kinerja adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pekerjaan Tenaga Kontrak di PT Intermoda Kusuma dalam jangka waktu 1 (Satu) tahun atau masa kontrak yang akan digunakan untuk evaluasi kinerja sebagai dasar perpanjangan kontrak atau pengangkatan menjadi karyawan tetap.

3. Penilaian kinerja Operator Produksi adalah proses sistematis yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap sasaran kerja karyawan dan perilaku kerja tenaga kontrak Operator Produksi.

(3)

4. Prestasi kerja adalah hasil yang dicapai oleh Operator Produksi berdasarkan sasaran kerja karyawan dan perilaku kerja.

5. Uraian tugas adalah ringkasan tugas dan tanggung jawab pokok karyawan yang dilakukan dengan menggunakan perangkat kerja dalam memproses bahan kerja untuk menghasilkan hasil kerja.

6. Kegiatan tugas jabatan adalah tugas yang wajib dilakukan dalam rangka pelaksanaan fungsi jabatan.

7. Bobot adalah berat dari suatu Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dilakukan oleh Operator Produksi.

8. Target adalah sasaran dari beban kerja yang akan dicapai pada setiap pelaksanaan tugas jabatan.

9. Perilaku kerja adalah reaksi karyawan Operator Produksi yang harusnya timbul berupa sikap, tindakan dan anggapan orang lain terhadap pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja Operator Produksi bertujuan untuk ; 1. Rencana pengembangan sumber daya manusia (SDM)

2. Dasar untuk pemberian insentif sesuai dengan ketentuan dan kemampuan perusahaan

3. Dasar untuk perpanjangan kontrak kerja 3. Ketentuan Umum

1. Operator Produksi di PT Intermoda Kusuma diikat dengan perjanjian kontrak 2. Operator Produksi di PT Intermoda Kusuma memiliki tugas untuk

mengoperasikan mesin produksi dan memelihara fasilitas produksi.

3. Atasan langsung melakukan penilaian kinerja Operator Produksi setiap akhir tahun, atau menjelang berakhirnya perjanjian kerja.

4. Penilaian Kinerja Operator Produksi bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan dan pengembangan Operator Produksi yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja.

5. Penilaian Kinerja dilakukan berdasarkan prinsip akuntabel, transparan, relevan, objektif dan lain – lain.

6. Atasan langsung menggunakan hasil penilaian kinerja Operator Produksi sebagai bahan pertimbangan dalam mengusulkan perpanjangan perjanjian kerja dan insentif kerja.

7. Atasan langsung melaporkan hasil penilaian kinerja Operator Produksi kepada Sekretaris perusahaan melalui unit SDM.

4. Dasar Hukum

UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 5. Kewenangan Penilaian

Kepala Bagian Produksi dan Kepala Warkpnit selaku atasan langsung dari Operator Produksi melakukan penilaian kinerja dilingkungan unit kerjanya.

6. Pembobotan

Ukuran pembobotan untuk Operator Produksi ; 1. SKP : 70%

2. Perilaku kerja: 30%

3. Nilai prestasi

No Kategori Angka

(4)

1 Sangat Baik 90 s/d 100

2 Baik 80 s/d 89

3 Cukup 70 s/d 79

4 Kurang 60 s/d 69

5 Kurang sekali <59

7. Metode Penilaian

Penilaian dilakukan oleh atasan langsung, selain itu metode penilaian ini adalah metode penilaian utama yang diterapkan untuk menilai kinerja Operator Produksi di PT Intermoda Kusuma.

8. Prosedur Penilaian Oleh Atasan Langsung 1. Pra-Penilaian

Gambar 1 Alur Pra-Penilaian

Keterangan :

1. Menyusun Sasaran Kerja Perilaku a. Menyusun Sasaran Kerja

1) Atasan langsung menyusun sasaran kerja Operator Produksi di unit masing-masing dengan mengacu pada uraian tugas.

2) SKP dirancang sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang Operator Produksi dalam menjalankan pekerjaannya.

3) SKP disusun pada setiap periode tertentu (Awal bulan Januari dan akhir bulan Desember).

4) Menyusun SKP harus sesuai dengan kaidah SMART-C ; a) Spesifik, setiap sasaran harus dijelaskan secara spesifik

b) Terukur, setiap sasaran harus bisa diukur oleh angka seperti persentase pemenuhan target produksi, rasio penggunaan bahan baku, rata – rata waktu, frekuensi downtime dan kesesuaian pengajuan bahan baku.

c) Dapat dicapai, setiap sasaran harus disusun secara realistis dan memungkinkan untuk dicapai.

d) Relevan, setiap sasaran disesuaikan dengan lingkungan perusahaan, divisi dan jabatan masing–masing.

(5)

e) Memiliki batasan waktu, setiap sasaran harus memiliki batasan waktu pencapaian yang jelas.

f) Memiliki tantangan, setiap sasaran harus memiliki sisi tantangan untuk setiap jabatannya.

5) Target

Penetapan target dilakukan sebagai acuan Operator Produksi untuk mencapai prestasi kerja. Dalam penetapan target pada sasaran kerja bisa disesuaikan dengan kategori berikut ini ;

a) Kuantitas

Penentuan target kuantitas menghitung banyak hasil produksi yang dihasilkan seperti pemenuhan target produksi sesuai waktu yang ditentukan.

b) Kualitas

Penentuan target kualitas menilai kualitas dari hasil proses produksi itu sendiri seperti berupa jumlah produk yang dihasilkan dibandingkan total produk cacat.

c) Waktu

Penentuan target waktu menghitung berapa waktu yang digunakan dalam menyelesaikan satu produk tertentu, berapa sering mesin produksi mengalami downtime dan lain – lain.

b. Menyusun Perilaku Kerja

Menyusun sasaran perilaku dilakukan dengan penyesuaian pada aspek kuantitas, kualitas, waktu, sifat, dan jenis kegiatan pada masing–

masing jabatan.

1) Nilai Perilaku

No Kategori Angka

1 Sangat Baik 90 s/d 100

2 Baik 80 s/d 89

3 Cukup 70 s/d 79

4 Kurang 60 s/d 69

5 Kurang sekali <59

2) Penilaian Perilaku, meliputi aspek ;

No Aspek

1 Berkomitmen 2 Teliti

3 Cermat 4 Disiplin

5 Berorientasi pada kualitas 6 Akurat

7 Tepat

3) Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan pengamatan oleh penilai terhadap Operator Produksi yang dinilai.

4) Penilaian perilaku kerja bisa mempertimbangkan pendapat dari penilai yang lain di unit tersebut.

5) Penilaian Perilaku Kerja Tenaga Honorer dibuat menurut contoh sebagai berikut ;

(6)

PENILAIAN PERILAKU KERJA Nama Karyawan

Nama Jabatan Nomor Karyawan Departemen Nama Penilai Jabatan Penilai Tanggal Penilaian

No Uraian Tugas Penilaian Perilaku

Berkomitmen = Teliti =

Cermat = Disiplin =

Berorientasi pada kualitas = Akurat =

Tepat = Jumlah = Rata – Rata =

2. Operator Produksi yang bersangkutan bisa meminta penjelasan lebih mendalam terkait isi dari rancangan yang dirasa masih belum jelas pada atasan tersebut.

3. Jika kedua belah pihak sudah mendapatkan kesepakatan maka SKP bisa ditanda tangani oleh keduanya.

4. SKP yang sudah ditanda tangani diserahkan kepada unit SDM untuk dilaporkan kepada sekretaris perusahaan dan simpan di data kepada karyawannya untuk jadikan bahan penilaian kinerja.

2. Pelaksanaan Penilaian

Gambar 2 Alur Pelaksanaan Penilaian

Keterangan :

(7)

1. Unit SDM menyiapkan dan menyebarkan formulir penilaian kinerja yang telah ditetapkan sesuai dengan standarisasi. Penilaian dalam DPK Operator Produksi dinyatakan dengan sebutan angka dengan kategorisasi sebagai berikut :

DAFTAR PENILAIAN KINERJA OPERATOR PRODUKSI

No Kegiatan Bobot Target Perhitungan Nilai

Capaian Kuantitas Kualitas Waktu

1 2 3 4 5

2. Atasan langsung melakukan penilaian kinerja Operator Produksi dilingkungan unitnya berdasarkan tingkat pencapaian. Waktu penilaian paling lama sekitar tujuh hari setelah menerima formulir dari unit SDM. Rumus penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut ;

a. Aspek Kuantitas

b. Aspek Kualitas

c. Aspek Waktu

3. Atasan langsung memberikan hasil penilaiannya kepada unit SDM

4. Unit SDM melakukan rekap dan analisis pada hasil penilaian untuk menentukan tindak lanjut dari hasil penilaian

5. Unit SDM melalukan rekap dan menganalisis hasil penilaian

6. Unit SDM dan pihak – pihak terkait melakukan rapat untuk membahas hasil analisis agar bisa mendapatkan kesepakatan tindak lanjut

7. Pimpinan unit terkait menyampaikan hasil penilaian dan tindak lanjutnya 9. Kelengkapan Dokumen Penunjang Penilaian

1. Dokumen karyawan Operator Produksi 2. Formulir penilaian kinerja Operator Produksi 3. Fotokopi surat perjanjian kerja

4. Dokumen sasaran kerja Operator Produksi 10. Tindak Lanjut Hasil Penilaian

a) Penandatanganan perpanjangan kontrak kerja dilakukan apabila unit SDM sudah memperoleh hasil dokumen penilaian Operator Produksi yang sudah ditandatangani dan disetujui oleh semua pihak yang terlibat (Operator Produksi/Kepala Divisi Warkpnit/Kepala Produksi).

b) Dokumen penilaian tenaga Operator Produksi dimasukkan ke dalam lampiran dokumen perpanjangan kontrak.

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑅𝑂)

𝑋 100 100 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑇𝑂)

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠 Kualitas

𝑋 100 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 Kualitas

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 Waktu

𝑋 100 Target Waktu

(8)

c) Kriteria penilaian kinerja dipergunakan sebagai dasar pertimbangan perpanjangan kontrak kerja Operator Produksi dengan kategori Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang dan Kurang sekali.

d) Perpanjangan kontrak hanya dapat dilakukan apabila hasil penilaian tenaga Operator Produksi mendapatkan nilai paling rendah BAIK.

e) Unit SDM dapat mengusulkan kegiatan peningkatan kapasitas seperti coaching, counselling, dan mentoring bagi penilaian tenaga Operator Produksi dengan mengacu kepada hasil penilaiannya.

PENUTUPAN

Pedoman penilaian kinerja Operator Produksi diharapkan dapat dijadikan acuan atau rujukan oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penilaian kinerja Operator Produksi. Penilaian kinerja Operator Produksi termasuk kegiatan yang strategis, terutama dalam rangka meningkatkan kinerja Operator Produksi yang diharapkan akan berpengaruh kemudahan organisasi dalam mencapai tujuannya.

REFERENSI

Rihadi, D. D. (2021). Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang: Tugal Mandiri Publishing.

(9)

LAMPIRAN Lampiran 1 Kontrak Kinerja

KONTRAK KINERJA OPERATOR PRODUKSI PT INTERMODA KUSUMA

A. IDENTITAS KARYAWAN

Nama Pemangku Jabatan Novi Fuji Lestari Nama Jabatan Operator Produksi Nomor Karyawan 01.0110

Departemen Warkpnit

Nama Atasan Agus Muhaemin

Jabatan Atasan Kepala Bagian Produksi Periode Penilaian Triwulan

B. IKU HASIL

No Indikator Kinerja Bobot Target Satuan

Base Strech 1 Persentase pemenuhan target produksi sesuai

waktu yang ditentukan

25% 80 100 Persen

2 Persentase kesesuaian proses produksi dengan instruksi kerja

5% 100 - Persen

3 Rasio penggunaan bahan baku untuk memproduksi satu produk tertentu

10% 80 70 Persen

4 Kesesuaian pengajuan bahan baku dengan kebutuhan produksi

10% 100 --- Persen

5 Persentase jumlah limbah dibanding total produk yang dihasilkan

15% 90 80 Persen

6 Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pemeliharaan fasilitas produksi

5% 95 75 Persen

7 Frekuensi downtime mesin produksi dalam kurun waktu tertentu

10% 90 80 Persen

8 Persentase kesesuaian penyusunan laporan hasil produksi dengan instruksi kerja

5% 85 - Persen

9 Persentase jumlah produk cacat dibandingkan total produk yang dihasilkan

5% 95 85 Persen

C. IKU PERILAKU

No Aspek Perilaku Keterangan

1 Berkomitmen Berkomitmen untuk mencapai target produksi sesuai dengan waktu dan jumlah yang telah ditentukan oleh atasan

2 Teliti Mengontrol dan memantau jalannya mesin produksi secara teliti 3 Cermat Memperhatikan panel pemberitahuan mesin produksi secara cermat 4 Disiplin Disiplin dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya 5 Berorientasi pada

kualitas

Melakukan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan berorientasi pada kualitas yang telah ditentukan

6 Akurat Menghitung pengajuan kebutuhan bahan baku produksi dan menghitung jumlah perbaikan produk cacat, jumlah produk cacat dan jumlah

pencapaian target produksi secara akurat

7 Tepat Menyusun laporan hasil produksi sesuai dengan instruksi kerja yang berlaku

(10)

Bandung Barat, 27 November 2021

Lampiran 2 Petunjuk Teknis IKU

PETUNJUK TEKNIS IKU OPERATOR PRODUKSI PT INTERMODA KUSUMA

IKU 1 : Persentase pemenuhan target produksi sesuai waktu yang ditentukan

Definisi KPI Kegiatan mengoperasikan mesin produksi untuk menghasilkan produk sesuai dengan waktu dan target yang ditentukan

Formula Perhitungan Realisasi/Target X 100%

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 80% Strech 100%

Polaritas KPI Maximized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 2 : Persentase kesesuaian proses produksi dengan instruksi kerja

Definisi KPI Kegiatan mengoperasikan mesin produksi sesuai dengan instruksi kerja yang berlaku

Formula Perhitungan Formula Target = Realisasi Keterangan Capaian Pengurangan

100% 0

1 – 10% 5

10 – 20% 10

>20% 20

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 100% Strech -

Polaritas KPI Optimized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 3 : Rasio penggunaan bahan baku untuk memproduksi satu produk tertentu Definisi KPI Menggunakan bahan baku produksi untuk satu produk tertentu Formula Perhitungan Target/Realisasi X 100%

Satuan Satuan Produk

Penerapan Sasaran Base 80% Strech 70%

Polaritas KPI Minimized Kepala Bagian Produksi

Agus Muhaemin

Operator Produksi

Novi Fuji Lestari

(11)

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 4 : Kesesuaian pengajuan bahan baku dengan kebutuhan produksi

Definisi KPI Melakukan pengajuan bahan baku dengan kebutuhan produksi

Formula Perhitungan Formula Target = Realisasi Keterangan Capaian Pengurangan

100% 0

1 – 10% 5

10 – 20% 10

>20% 20

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 100% Strech -

Polaritas KPI Optimized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 5 : Persentase jumlah limbah dibanding total produk yang dihasilkan

Definisi KPI Kegiatan menghitung perbandingan jumlah limbah dengan produk yang dihasilkan

Formula Perhitungan Target/Realisasi X 100%

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 90% Strech 80%

Polaritas KPI Minimized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 6 : Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pemeliharaan fasilitas produksi Definisi KPI Melakukan pemeliharaan fasilitas produksi

Formula Perhitungan Realisasi/Target X 100%

Satuan Jam

Penerapan Sasaran Base 95% Strech 75%

Polaritas KPI Minimized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 7 : Frekuensi downtime mesin produksi dalam kurun waktu tertentu Definisi KPI Melakukan pemantauan mesin produksi

Formula Perhitungan Realisasi/Target X 100%

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 90% Strech 80%

Polaritas KPI Minimized

Sasaran KPI Operasional Produksi

(12)

Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 8 : Persentase kesesuaian penyusunan laporan hasil produksi dengan instruksi kerja yang berlaku

Definisi KPI Melakukan penyusunan laporan hasil produksi sesuai dengan instruksi kerja Formula Perhitungan Formula Target = Realisasi Keterangan Capaian

Pengurangan

100% 0

1 – 10% 5

10 – 20% 10

>20% 20

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 85% Strech -

Polaritas KPI Optimized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

IKU 9 : Persentase jumlah produk cacat dibandingkan total produk yang dihasilkan

Definisi KPI Kegiatan menghitung perbandingan jumlah produk cacat yang dihasilkan dengan total produk yang dihasilkan

Formula Perhitungan Realisasi/Target X 100%

Satuan Hari

Penerapan Sasaran Base 95% Strech 85%

Polaritas KPI Minimized

Sasaran KPI Operasional Produksi Frekuensi Pemantauan 288kali/Tahun Sumber Data Laporan harian Pemilik IKU Operator Produksi Keterangan lain -

Referensi

Dokumen terkait

dapat melakukan penilaian terhadap atasan, bawahan, maupun rekan kerja dan menghasilkan umpan balik terhadap hasil penilaian kinerja karyawan baik dari

• BURUH LANGSUNG ADALAH TENAGA KERJA YANG LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN PROSES PRODUKSI ATAU MELAYANI MESIN. • PADA PEMINTALAN: OPERATOR-OPERATOR DARI MESIN BLOWING,CARDING,

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

penyusunan SKP, dilakukannya penilaian perilaku kinerja pegawai LPMP Jambi oleh pejabat penilai atau atasan langsung LPMP Jambi, dan akumulasi data Prestasi kinerja pegawai

Untuk mengatasi berbagai kelemahan dari cara penilaian kinerja oleh atasan, rekan kerja, atau bawahah, dapat dilakukan penilaian melalui 360 degree evaluation, yaitu penilaian

Formulir penilaian prestasi kerja yang telah dibubuhi tanda tangan oleh pegawai yang dinilai, dikirimkan oleh pejabat penilai kepada atasan pejabat penilai dalam waktu yang

Rekapitulasi Defuzzifikasi Responden Department Tipe Pekerjaan Hasil Defuzzifikasi Bagian Produksi Operator Mesin Drilling 90,33 Operator Mesin Tapping 90,67 Operator

Hasil Penilaian Akhir Semester HPAS merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester PAS melalui tes tertulis dengan materi yang diujikan terdiri atas semua KD dalam satu