• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran : 1 SK Rektor Nomor : Tanggal Tentang : Sistim Pengupahan / Remunerasi UNIV. MUHAMMADIYAH SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Lampiran : 1 SK Rektor Nomor : Tanggal Tentang : Sistim Pengupahan / Remunerasi UNIV. MUHAMMADIYAH SURABAYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran : 1 SK Rektor Nomor : Tanggal

Tentang : Sistim Pengupahan / Remunerasi UNIV. MUHAMMADIYAH SURABAYA

SISTIM PENGUPAHAN ( REMUNERASI ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURABAYA

Pasal 1

KETENTUAN UMUM

1) BPH adalah Badanpengurus harian yang ditunjuk oleh Majelis Dikti PP Muhamadiyah

2) MAJELIS DIKTI adalah Majelis yang bertugas khusus dalam pengelolaan perguruan tinggi Muhammadiyah

3) APB adalah Anggaran Pendapatan dan belanja UNIV. MUHAMMADIYAH SURABAYA . 4) Karyawan adalah seluruh karyawan yang bekerja di UMS.

5) Remunerasi / pengupahan adalah suatu pedoman cara pemberian imbalan atas jasa yang dapat berupa gaji ( Basic Salary ), Insentif dan Merit.

6) Gaji Pokok adalah upah dasar yang yang diberikan kepada seluruh karyawan yang besarannya sesuai dengan besaran gaji pokok karyawan yang berlaku di UMS.

7) Tunjangan kesejahteraan adalah tambahan pendapatan yang di berikan kepada seluruh karyawan di luar gaji pokok, dan diberikan atas dasar status keluarga ( beban keluarga ), kedudukan dalam jabatan ( baik struktural maupun fungsional ), lama pengabdian dll.

8) Tunjangan keluarga adalah tambahan pendapatan yang diberikan pada karyawan tetap yang telah kawin ( Suami/Istri ) dan atau mempunyai anak.

9) Tunjangan Jabatan Struktural adalah tambahan pendapatan yang diberikan pada seluruh karyawan yang memangku jabatan struktural sebagaimana yang terdapat di dalam Struktur Organisasi UMS.

10) Tunjangan Jabatan Fungsional adalah tambahan pendapatan yang diberikan pada seluruh karyawan yang melaksanakan tugas sebagai tenaga fungsional / profesi sebagaimana yang diatur dalam peraturan Kekaryawanan UMS..

11) Tunjangan Hari Raya adalah tambahan pendapatan yang diberikan kepada seluruh karyawan saat menjelang Hari Raya Iedul Fitri.

12) Insentif adalah tambahan pendapatan bagi karyawan UMS yang dananya bersumber dari APB dan atau sumber lainnya yang ditentukan lebih lanjut oleh Rektor..

(2)

13) Uang lembur adalah tambahan pendapatan yang diberikan kepada karyawan Non Strktural yang melaksanakan tugas di dalam UMS di luar jam kerja yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, yang diatur dalam aturan tersendiri.

14) POS Remunerasi adalah POS penerima dana dan distribusi Insentip yang pembagiannya menggunakan sistim Indexing.

Pasal 2

AZAS

Sistim remunerasi berzaskan tiga hal yaitu:

1) Proporsionalitas, yang diukur dengan besarnya beban tugas tanggung jawab masing – masing karyawan.

2) Kesetaraan; memperhatikan industri jasa yang sejenis dengan Rumah Sakit.

3) Kepatutan; melihat kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan Upah / Imbalan

Pasal 3

RUANG LINGKUP REMUNERASI

Sistim remunerasi diberlakukan hanya untuk karyawan dalam ( karyawan tetap dan karyawan elepas ) menggunakan aturan tersendiri.

Pasal 4

HAK DAN KEWAJIBAN

1) Rektor berkewajiban menyediakan alokasi dana untuk remunerasi.

2) Setiap karyawan berhak mendapat tambahan upah / Imbalan melalui sitim Remunerasi..

3) Setiap karyawan yang memangku jabatan pada Bidang akademik, berkewajiban untuk menyusun Ativity Plan yang dilengkapi dengan sistim akuntabilitas setiap awal tahun Akademik.

4) Yang tergolong kepada kelompok Jabatan Akademik ayat (3) pasal ini adalah:

a) Para pembantu Rektor b) Para Dekan Fakultas c) Para Pembantu Dekan.

d) Para Ketua Jurusan i.

(3)

5) Setiap karyawan yang memangku jabatan struktural pada Bidang penunjang berkewajiban menyusun rencana Aksi Strategic atau Action Plan Yang dilengkapi dengan sistim Akuntabilitas setiap awal tahun akademik.

6) Yang tergolong kepada kelompok pusat pengeluaran atau cost center sebagaimana tercantum pada ayat (5) pasal ini adalah:

a. BAAK b. BAUS.

c. Ka. laboratorioum.

d. Ka. perpustakaan e. Unit PEC

f. Unit IPSK.

g. Unit Sanitasi & Lingkungan.

h. Unit Logistik Umum.

i. Unit Kendaraan.

j. Unit SATPAM.

k. Unit Loundry.

l. Unit Akutansi.

m. Unit Bendahara.

n. Unit Kasir.

o. Bagian Keuangan..

p. Sekretariat.

q. EDP.

Pasal 5

UPAH / IMBALAN

1) Setiap keryawan berhak menerima upah / imbalan.

2) Upah / imbalan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Kesejahteraan dan Insentif.

3) Upah / imbalan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini diberikan setiap tanggal 25 bulan berjalan

4) Gaji pokok sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 4 ) pasal ini diberikan berdasarkan Ijazah / pendidikan yang diakui dan lama pengabdian sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam peraturan Kekaryawanan UMS

5) Gaji pokok sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini nilainya sesuai dengan tabel skala gaji pokok yang berlaku di UMS.

(4)

6) Karyawan kontrak, Magang dan Harian lepas menerima Upah / Imbalan setiap tanggal 25 bulan berjalan yang besarnya sesuai dengan dokumen kontrak yang disepakati.

Pasal 6

TUNJANGAN KESEJAHTERAAN

1) Karyawan tetap berhak menerima tunjangan kesejahteraan.

2) Tunjangan kesejahteraan karyawan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini meliputi Tunjangan Keluarga ( Istri/Suami dan anak ), Tunjangan Jabatan, ( jabatan Struktural dan Fungsional ), Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Jamsostek dan Tunjangan Perkawinan, Kematian dan Pemeliharaan Kesehatan.

3) Besaran masing – masing tunjangan kesejahteraan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2 ) pasal ini diberikan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel : 1 Besaran masing – masing tunjangan Kesejahteraan

No. Tunjangan Ketentuan

1 Tunjangan Keluarga

 Suami / Istri 10 % dari Gaji Pokok

 Anak 5 % setiap anak dari Gaji Pokok

2 Tunjangan Jabatan

 Rektor

Sesuai SK MAJELIS DIKTI - BPH

 Pembantu Rektor/Dekan

 Ka.Bid Penunjang

Sesuai SK Direktur Nomor : 30/KEP/III.5/AU/C/2009

 Ka.Sie Unit

 Ka. Urusan 3 Tunjangan Fungsional

Sesuai SK Direktur Nomor : 33/KEP/III.5.AU/C/2009

 Dosen pengajar

 Dosen penguji

4 Tunjangan Jamsostek 4,24 %

5 Tunjangan Kesejahteraan Lainnya :

 Tunjangan Tranport. Diberikan khusus bagi kary administrasi Rp.10.000/hr

 Tunjangan Student body

 Tunjangan Kematian Sesuai Kebijakan Rektor

 Tunjangan Perkawinan Sesuai Kebijakan Rektor 6 Tunjangan Pemeliharaan

Kesehatan

Sesuai SK Rektor Nomor : 35/KEP/III.5.AU/H/2009

Pasal 7

(5)

TUNJANGAN KELUARGA

1) Tunjangan Istri sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat 2 ( dua ) diberikan maksimal 1 ( satu ) istri.

2) Tunjangan keluarga untuk anak sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat 2 ( dua ) diberikan maksimal 3 ( tiga ) anak.

3) Daftar nama ke tiga anak yang sudah terdaftar di UMS tidak dapat digantikan namanya oleh anak yang lainnya.

4) Tunjangan keluarga untuk anak sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat 3 ( tiga ) diberikan untuk anak yang masih menjadi tanggungan karyawan yang bersangkutan dan maksimal berumur 21 tahun , atau bila kuliah disertai dengan surat keterangan.

5) Bila karyawan yang berstatus sebagai suami atau Istri di UMS maka tunjangan Istri atau Suami dan Anak diberikan kepada suami atau Istri yang Gaji pokonya lebih tinggi.

6) Tunjangan anak sebagiamana yang dimaksud dalam ayat ( 5 ) pasal ini hanya diberikan pada salah satu orang tuanya saja, sedangkan tunjangan untuk Istri/ Suami dihapus.

Pasal 8

TUNJANGAN JABATAN

1) Tunjangan jabatan sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat ( 2 ) meliputi tunjangan jabatan struktural maupun fungsional.

2) Besaran Tunjangan Jabatan Struktural ( TJS ) dan tunjangan jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat ( 3 ) diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam sistim remunerasi ini dan diberikan setiap bulan.

3) Bagi karyawan yang telah menerima tunjangan struktural maka hak akan lemburnya gugur.

4) Bila seorang karyawan merangkap 2 ( dua ) jadatan struktural, maka karyawan tersebut hanya diberikan 1 ( satu ) tunjangan struktural, dan diberikan tunjangan yang paling tinggi yang dirangkapnya.

5) Besarnya tunjangan pejabat sementara ( PJS ) struktural sebesar 80 % dari pejabat Struktural sesuai dengan ketentuan pasal 6 ayat 3 ( tiga ).

6) Bila seorang karyawan merangkap jabatan struktural maupaun fungsional , maka karyawan yang bersangkutan dapat diberikan dua tunjangan yang dirangkapnya tersebut.

7) Bagi pejabat Struktural atau PJS Struktural yang merangkap jabatan Fungsional , maka salah satu dari tunjangan yang terkecil diberikan sebesar 50 %.

Pasal 9

(6)

TUNJANGAN HARI RAYA

1) Tunjangan Hari Raya ( THR ) sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat 2 ( dua ) diberikan setiap tahun Hijriyah.

2) THR sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diberikan sebesar 1 ( satu ) kali gaji bersih terakhir yang diterima.

3) THR diberikan paling lambat 2 ( dua ) minggu sebelum Hari Raya Iedul Fitri berjalan.

4) THR sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diberikan kepada karyawan yang masa kerjanya lebih dari 1( satu ) tahun. Bagi karyawan yang masa kerjanya kurang dari 1 ( satu ) tahun dan >

3 bulan diberikan secara proporsional.

Pasal 10

TUNJANGAN KESEJAHTERAAN LAINNYA

1) Tunjangan Tranpor...

2) Tunjangan Student Body...

3) Tunjangan Jamsostek diberikan hanya kepada karyawan tetap

4) Tunjangan kematian dan perkawinan diberikan berdasarkan kebijakan Direktur.

5) Tunjangan Pemeliharaan kesehatan diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11

INSENTIF

1) Karyawan UMS berhak menerima Insentif.

2) Insentif sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dibagi menjadi : a) Insentif bulanan .

b) Insentif tahunan

3) Insentif bulanan dananya berasal dari RAPB diberikan kepada karyawan tetap yang memiliki indek prestasi bulanan diatas rata rata dan i, dibarikan setiap bulan .

4) Insentif tahunan dananya berdasarkan kebijakan Rektor yg diberikan kepada karyawan teladan pada tahun berjalan , berdasarkan nilai kumulatif dan perolehan karyawan ybs..

.

.

(7)

5) Pembagian uang insentif SHU sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 2 ) pasal ini diberikan pada masing – masing karyawan berdasarkan sistim Indexing.

.

Pasal 12

INDEXING

1) Indexing adalah teknik untuk menentukan besaran score individu karyawan sesuai dengan beban kerjanya.

2) Indexing berdasarkan :

a) Risk Index adalah nilai untuk resiko yang diterima karyawan akibat pekerjaannya. Nilai resiko terbagi menjadi 4 grade yaitu :

Tabel 3 : Resiko Index

Nilai Resiko Grade

1 Resiko grade I dengan nilai 1 adalah kemungkinan terjadi resiko kerja kecil sekali / ringan. Yang tergolong dalam grade ini adalah karyawan yang bekerja pada bagian, Administrasi, Keuangan, , EDP, Sekretariat, Umum.

3 Resiko Grade II dengan nilai 3 adalah kemungkinan terjadi resiko kerja kerja cukup besar. Yang tergolong dalam grade ini adalah karyawan yang bekerja pada bagian laboratorium, perpustakaaan ,IPS.

6 Resiko Grade III dengan nilai 6 adalah kemungkinan terjadi resiko sangat besar. Yang tergolong dalam grade ini adalah karyawan yang bekerja di... .

b) Kwalifikasi / Capacyty Index adalah untuk memberikan penghargaan kwalifikasi

berdasarkan pada hasil pendidikan atau pelatihan yang telah dilakukan oleh karyawan atas inisiatif dan biaya sendiri. Nilai kwalifikasi terdiri dari III grade yaitu :

Tabel 4 : Kwalifikasi Index

Nilai Kriteria Grade

1 Posisi I yang mengikuti seminar seminar 3 Posisi II yang mengikuti work shop 6 Posisi III yang mengikuti study lanjut

Kriteria nilai untuk masing – masing posisi tertuang di dalam ( Lampiran – 2 )

c) Emergency Index adalah penilaian terhadap beban emergency yang harus disegerakan.

Terdiri dari III Grade yaitu :

(8)

Tabel 5 : Emergency Index

Nilai Resiko Grade

1 Resiko grade I dengan nilai 1 adalah kemungkinan terjadi kedaruratan kecil sekali / ringan. Yang termasuk grade ini adalah karyawan yang bekerja di bagian keuangan, Umum, Administrasi,

3 Resiko Grade II dengan nilai 3 adalah kemungkinan terjadi kedaruratan cukup besar. Yang tergolong dalam grade ini adalah karyawan yang bekerja pada unit kerja IPS, SATPAM, Sopir

6 Resiko Grade III dengan nilai 3 adalah kemungkinan terjadi kedaruratan sangat besar. Yang tergolong dalam grade ini adalah karyawan yang bekerja pada unit kerja ...

d) Posision Index adalah untuk menilai beban jabatan yang disandang karyawan yang

bersangkutan. Dengan ketentuan kelompok jabatan sebagai berikut Tabel 6 : Posistion Index

Nilai Jabatan

3 Posisi I : Ketua program

5 Posisi II ; Ketua Tim – Tima khkusus

7 Posisi III : Ketua panitia kegiatan.

e) Performance Index untuk mengukur hasil / pencapaian kerja dari karyawan. Kinerja

dikaitkan dengan sistim akuntabilitas kinerja ( sistim manajemen kinerja ). Penilaian Index kinerja berdasarkan penilaian pejabat di Fakultas adalah terhadap pencapaian target / standar yang telah ditentukan dalam rencana kinerja unit / individu. Indikator penilaian untuk masing – masing posisi akan berubah setiap tahun sesuai dengan nilai indikator yang disepakati . Indikator penilaian tersebut tertuang di dalam ( Lampiran – 3 )

Tabel 7 : Performance Index

Nilai Pencapaian Target

1 Posisi I bila hasil kerja < 70 % dari target 3 Posisi II bila hasil kerja 70 - 90 % dari target 5 Posisi III bila hasil kerja 90 - 100 % dari target 7 Posisi IV bila hasil kerja >100 % dari target

f) Penilaian Kinerja Karyawan adalah pencapaian kinerja karyawan yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh bawahan maupun atasan langsung karyawan setiap satu semester , bulan April dan Oktober dengan kelompok nilai sebagi berikut :

(9)

Tabel 8 : Penilaian Kinerja Karyawan

Nilai Nilai PKK

1 Posisi I bila nilai PKK kurang 3 Posisi II bila nilai PKK sedang 5 Posisi III bila nilai PKK cukup 7 Posisi IV bila nilai PKK baik 9 Posisi V bila nilai PKK sangat baik

g) Disiplin kerja dinilai berdasarkan presentase tingkat kehadiran ( absensi ) setiap bulan ( Absensi ) karyawan .

Tabel 9 : Disiplin Kerja ( Ketidak Hadiran )

Nilai Jumlah ketidak hadiran per bulan 1 Posisi I bila tidak hadir > 4 hari kerja

3 Posisi II bila tidak hadir 3 – 4 hari kerja 5 Posisi III bila tidak hadir 1 – 2 hari kerja 7 Posisi IV bila tidak hadir 0 hari kerja

i ) Disiplin kerja dinilai berdasarkan presentase tingkat keterlambatan ( absensi ) setiap bulan karyawan :

Tabel 10 : Disiplin Kerja ( Keterlambatan )/pulang lbh cepat.

Nilai Jumlah keterlambatan per bulan

1 Posisi I bila terlambat hadir > 30 – 45 menit / hari 3 Posisi II bila terlambat hadir >15 - 30 menit / hari 5 Posisi III bila terlambat hadir > 5 – 15 menit / hari 7 Posisi IV bila terlambat hadir 0 – 5 menit / hari 3) Setelah dilakukan Indexing dilakukan pembobotan ( Rating ) yaitu :

Tabel 11 : Bobot

Nilai Bobot

Risk Index 5

Kualifikasi / capacyty index 25

Emergency Index 7

Position Index 10

Performance Index 20

Penilaian Kinerja Karyawan 13

Disiplin Kerja ( kehadiran di tempat kerja ) 10 Disiplin Kerja ( tingkat keterlambatan ) 10 100

4) Score adalah nilai individu yang merupakan pengkalian dari index terhadap rating atau bobot.

5) Total Score Individu seluruh karyawan dijumlahkan menjadi total ScoreUMS

(10)

6) Besaran uang Insentif untuk masing – masing karyawan adalah :

FORMAT INDEXING

Format Indexing dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 12 : Format Indexing

No Objek Nilai Bobot Score

1 2 3 4 5 = 3x4

1 Risk Index : a. Grade I b. Grade II c. Grade III

1 3 6

5

2 Kwalifikasi / Capacyty Index a. Posisi I

b. Posisi II.

c. Posisi III

1 3 6

25

3 Emergency Index : a. Grade I b. Grade II c. Grade III

1 3 6

7

4 Posision Index : a. Posisi I b. Posisi II c. Posisi III d. Posisi IV

3 5 7 9

10

5 Performace Index : a. Posisi I b. Posisi II c. Posisi III d. Posisi IV

1 3 5 7

20

6 Penilain Kinerja Karyawan:

a. Posisi I b. Posisi II c. Posisi III d. Posisi IV e. Posisi V

1 3 5 7 9

13

7 Disiplin Kerja ( tingkat keberadaan di tempat kerja ):

a. Posisi I b. Posisi II c. Posisi III d. Posisi IV

1 3 5 7

10 Uang Insentif = Skor Individu : Total Score x Jumlah Dana POS insen tip

(11)

8 Disiplin Kerja ( tingkat keterlambatan ) : e. Posisi I

f. Posisi II g. Posisi III h. Posisi IV

1 3 5 7

10

Total Score Individu = 1 + 2+3+4+5+6+7+8

Pasal 15

PEMBAYARAN

1) Yang berwenang membayarkan gaji, tunjangan dan insentif adalah BAAK

2) Pembayaran gaji, tunjangan kesejahteraan, insentif sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini dilakukan setelah diperolehnya Skor dari BAUS

Pasal 16

LAIN – LAIN

1) Karyawan yang dalam masa berjalan sedang menjalankan hukuman (sangsi) karena pelanggaran disiplin tidak diikutkan dlm nominasi penerima insentip.

2) Setiap karyawan yang tidak melaksanakan tugasnya karena cuti atau sakit berkepanjangan selama 2 ( bulan ) , maka secara otomatis tidak dikutkan dlm nominasi penerima insentip bulanan..

3) Perhitungan skore, baik skore individu maupun total skore dapat berubah setiap bulan sesuai dengan dinamika kekaryawanan.

Surabaya, 1431 H 2011 M

REKTOR UNIV MUHAMMADIYAH

(12)

Gambar

Tabel : 1 Besaran masing – masing tunjangan Kesejahteraan
Tabel 3 : Resiko Index
Tabel 5 : Emergency Index
Tabel 9 : Disiplin Kerja ( Ketidak Hadiran )

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan rahmat dan hidayah kepada saya sehingga saya diberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti

Hal ini menyebabkan kesalahan pada Keterampilan Proses (Process Skill) dan Penulisan Jawaban Akhir (Encoding Error). Berdasarkan hasil analisis jawaban subjek S-04,

Demikian dalam penelitian yang dilakukan oleh Lilikanti (2005) mengenai hubungan antara efektivitas komunikasi dengan kepuasan kerja pada karyawan PDAM Malang, diperoleh

Bahan baku biji jagung yang sudah digiling terlebih dahulu dimasak dengan menggunakan steam dengan menambah SO2 untuk dijadikan larutan gluten yang mengandung 70% protein..

Dalam kasus yang diangkat menjadi pokok bahasan penelitian kali ini yang menjadikan pengusaha UMKM Kerajinan Kulit dan Koper di Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo sebagai

Variable independen dalam penelitian ini adalah kompetensi, kepercayaan diri dan harga saham, sedangkan variable dependen adalah perilaku perdagangan saham. Objek

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan strategi yang digunakan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai akhlak berwawasan multikultural di SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo