• Tidak ada hasil yang ditemukan

jarah SKRIPSI Disusun Oleh SENO WIBOWO C JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "jarah SKRIPSI Disusun Oleh SENO WIBOWO C JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ii

KEBIJAKAN REVOLUSI HIJAU MASA ORDE BARU

TAHUN 1984 – 1998 TERHADAP DINAMIKA

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI (STUDI

KASUS DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN

KLATEN)

jarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh SENO WIBOWO

C. 0507045

JURUSAN ILMU SEJARAH

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

vi

MOTTO

Yang layak diperjuangkan, maka wajib diperjuangkan. (Penulis)

Bukan apa-apa ; hanya sebuah kontrak batin untuk mencapai puncak. ( Penulis )

(6)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan

tulus

hati

karya

ini

kupersembahkan kepada mereka yang

banyak berkorban dan senantiasa berdo’a

demi terselenggaranya studi ini :

1. Bapak dan Ibu tercinta

2. Kakak-kakak dan adikku

3. Rahma Diastanti

(7)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan rahmat dan hidayah kepada saya sehingga saya diberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi dengan judul “Kebijakan Revolusi Hijau Masa Orde Baru tahun 1984-1998 Terhadap Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten)”.

Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari kesulitan dan berbagai kendala. Akan tetapi, berkat peran serta dari berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan maka hal-hal yang menyebabkan penulisan ini tertunda akhirnya teratasi. Tidak berlebihan jika dengan kerendahan hati rasa terima kasih saya sampaikan kepada:

1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kepemimpinan Beliau yang sangat mendukung aktivitas positif mahasiswa.

2. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas ketegasan Beliau dalam memimpin dan menggariskan kebijakan jurusan. Selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak arahan, motivasi, dan kemudahan kepada saya.

3. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M. Hum. selaku pembimbing skripsi dan dosen penguji skripsi yang dengan sabar telah mendampingi saya untuk menyelesaikan penyusunan karya ini.

4. Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum sebagai Sekretaris Jurusan dan selaku ketua penguji skripsi, Insiwi Febriary Setiasih, SS, MA selaku sekretaris

(8)

commit to user

ix

penguji skripsi, dan Drs. Suharyana, M. Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran-saran untuk perbaikan skripsi saya.

5. Seluruh staf pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah yang telah berbagi ilmu dan wacana pengetahuan kepada para mahasiswa.

6. Seluruh staf Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, , Perpustakaan Monumen Pers Surakarta, Perpustakaan BPS Klaten, KUD Bhakti II Delanggu dan UPTD Delanggu yang dengan ramah telah melayani kebutuhan saya dalam upaya penelusuran sumber. 7. Teristimewa untuk orang tua dan keluarga penulis yang tiada

henti-hentinya memberikan dukungan dan dorongan moril maupun materiil kepada penulis. Dengan doa restu yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan penulis, kiranya Allah SWT membalasnya dengan segala berkah-Nya.

8. Rahma Diastanti tercinta yang telah memberikan semangat dan selalu setia menemani penulis dalam suka maupun duka dalam penulisan skripsi ini. 9. Asih Setiyono, dan seluruh masyarakat Kecamatan Delanggu terimakasih

atas kelonggarannya waktunya dalam memberikan data dan informasi bagi penulisan skripsi ini.

10. Teman-teman Historia 2007 yang selalu memberikan inspirasi kepada penulis. Khususnya Wisnu, Dalhar, Yuki, Hasan dan Eko yang telah memberikan motivasi dan masukan sehingga skripsi ini terselesaikan. 11. Keluarga Besar Sentraya Bhuana PMPA FSSR UNS, Khususnya angkatan

diksar 21, Andi Pramono, Dwi Ari Wibowo, Drajad Sujatmiko, Herfianto yang telah memberikan banyak hal penting selama ini, pengetahuan, pengalaman, dan persaudaraan.

(9)

commit to user

x

Akhirnya, hanya kepada Allah-lah penulis menyerahkan segalanya, semoga Allah berkenan memberikan ridho dan ampunannya atas segala kekhilafan. Dan semoga skripsi sederhana ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, 16 Desember 2013

(10)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR ISTILAH ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv ABSTRAK ... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Kajian Pustaka ... 7 F. Metode Penelitian ... 12 G. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN DELANGGU A. Letak dan keadaan Topografi... 21

B. Gambaran Masyarakat Kecamatan Delanggu…………... 25

C. Potensi Lahan dan Irigasi……... 30

D. Kondisi Pertanian di Kecamatan Delanggu...…... 34

BAB III MUNCULNYA KEBIJAKAN REVOLUSI HIJAU DAN REALISASINYA DI KECAMATAN DELANGGU A. Permasalahan Pertanian dan Tujuan Program Revolusi Hijau... 42

(11)

commit to user

xii

B. Lembaga Pendukung Dalam Program Revolusi

Hijau………. 48

1. Bimas (Bimbingan Massal)………. 48

2. PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) ………. 53

3. KUD (Koperasi Unit Desa) ….………... 58

C. Aplikasi Program Revolusi Hijau Terhadap Masyarakat Petani 61 1. Penggunakan Benih Padi Unggul, Pupuk Buatan dan Pestisida. 62 2. Irigasi Pertanian dan Pemasaran Hasil Pertanian……….….. 70

BAB IV DAMPAK PROGRAM REVOLUSI HIJAU TERHADAP PETANI DAN MASYARAKAT DELANGGU A. Tanggapan Masyarakat Petani terhadap Program Revolusi Hijau dari Pemerintah... 79

B. Peningkatan Perekonomian di Kecamatan Delanggu…....……… 86

C. Hubungan sosial masyarakat dan pengaruh sosial masyarakat…… 96

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN……… 101

DAFTAR PUSTAKA……….………. 103

DAFTAR INFORMAN………... 107

(12)

commit to user

xiii

DAFTAR ISTILAH

Intensifikasi : Usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada. Hibah : Pemberian dengan sukarela dengan mengalihkan hak

atas sesuatu kepada orang lain. Support Price : Harga pendukung

Urea : Pupuk buatan, pupuk yang termasuk golongan pupuk nitrogen digunakan dipertanian.

Swasembada : Usaha mencukupi kebutuhan sendiri

Topografi : Pemetaan yang terperinci tentang muka bumi pada daerah tertentu.

Humus : Tanah yang sangat subur terbentuk dari pelapukan daun dan batang pohon.

Debit Air : Tinggi permukaan air yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai.

Kontak Tani : ketua kelompok tani yang atas dasar kesediaan sendiri bekerjasama menjadi partner penyuluh pertanian dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pertanian bagi kelompoknya dan masyarakat sekitarnya.

Fisiologis : Bersifat fisiologis, cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup

(13)

commit to user

xiv

(organ, jaringan atau sel).

Tradisionalisme : Paham yang berdasar pada tradisi.

Hama : Hewan yang mengganggu produksi pertanian.

Varietas : Spesies tertentu yang dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan suatu sifat atau sifat tertentu.

Pestisida : Semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman atau hasil pertanian.

Herbisida : Bahan kimia untuk membunuh atau memusnahkan tumbuhan pengganggu atau gulma.

Gulma : Tumbuhan yang termasuk bangsa rumput yang merupakan pengganggu bagi kehidupan tanaman utama: tumbuhan pengganggu.

Dinamisator : Hal atau benda yang menyebabkan timbulnya tenaga untuk selalu bergerak.

Komersialisasi : Perbuatan menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan.

Introduksi : Perbuatan untuk memperkenalkan atau melancarkan untuk pertama kali.

Monokultur : Penanaman satu jenis tanaman di suatu urutan musim pada tanah yang sama.

(14)

commit to user

xv

Polarisasi : Pembagian atas dua bagian (kelompok orang yang berkepentingan) yang berlawanan.

(15)

commit to user

xvi

DAFTAR SINGKATAN

IGGI : Inter-Govermental Group on Indonesia

BIMAS : Bimbingan Massal

DEMAS : Demonstrasi Massal

ITB : Institut Teknologi Bandung

PPL : Penyuluh Pertanian Lapangan

KUD : Koperasi Unit Desa

KAUR : Kepala Urusan

DEMPLOT : Demonstrasi Plot

BULOG : Badan Urusan Logistik

BRI : Bank Rakyat Indonesia

WKPP : Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian

SIMPIN : Simpan Pinjam

IRRI : International Rice Research Institute

VUB : Varietas Unggul Baru

VUTW : Varietas Unggul Tahan Wereng

KUT : Kredit Usaha Tani

(16)

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 Hari Hujan dan Curah Hujan Menurut Bulan di Kecamatan Delanggu Tahun 1992 s/d 1998

TABEL 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Delanggu Menurut Desa dan Jenis Kelamin Tahun 1992 s/d 1998

TABEL 3 Perangkat Desa Kecamatan Delanggu Menurut Desa dan Jabatan Tahun 1992 s/d 1998

TABEL 4 Tanah Sawah Kecamatan Delanggu Menurut Desa dan Jenis Pengairan (Dalam Ha) Tahun 1992 s/d 1998 TABEL 5 Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Delanggu

Menurut Desa Tahun 1992 s/d 1998 (Dalam Ha) TABEL 6 Tanah Kering Menurut Desa dan Penggunaannya

(Dalam Ha)

TABEL 7 Banyaknya Kelompok Hamparan, Pengurus dan Anggota Menurut Desa

TABEL 8 Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Delanggu Menurut Desa Tahun 1992 s/d 1998 (Dalam Ha) TABEL 9 Banyaknya Kelompok Hamparan, Pengurus dan

Anggota Menurut Desa

TABEL 10 Jumlah Piutang Anggota Tahun 1990 s/d 1994

TABEL 11 Tanah Sawah Kecamatan Delanggu Menurut Desa dan Jenis Pengairan (Dalam Ha) Tahun 1992 s/d 1998

(17)

commit to user

xviii

TABEL 12 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman Padi Sawah Menurut Desa Tahun 1992 s/d 1998 TABEL 13 Jumlah Persediaan dan Piutang Tahun 1990 s/d 1998 TABEL 14 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman

Padi Sawah Menurut Desa Tahun 1992 s/d 1998 TABEL 15 Harga Produsen Gabah Varietas IR-64 Kabupaten

(18)

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Permohonan Informasi Bappeda

Lampiran 2 : Surat Keterangan Permohonan Informasi BPS Klaten

Lampiran 3 : Peta Wilayah Kecamatan Delanggu Lampiran 4 : Letak Geografis Kecamatan Delanggu Lampiran 5 : Hari Hujan dan Curah Hujan Menurut Bulan

Lampiran 6 : Luas Wilayah Menurut Desa, Tanah Sawah dan Tanah Kering (dalam Ha)

Lampiran 7 : Tanah Sawah Menurut Desa dan Jenis Pengairan (dalam Ha)

Lampiran 8 : Tanah Kering Menurut Desa dan Penggunaannya (dalam Ha)

Lampiran 9 : Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman Padi Sawah Menurut Desa

(19)

commit to user

xx

ABSTRAK

SENO WIBOWO. C0507045. Kebijakan Revolusi Hijau Masa Orde Baru tahun 1984-1998 Terhadap Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten). Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah mencari jawaban dari permasalahan mengenai latar belakang lahirnya kebijakan Revolusi Hijau pada masa Orde Baru, pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau pada masa Orde Baru di Kecamatan Delanggu kabupaten Klaten pada tahun 1984-1998, dampak Revolusi Hijau terhadap dinamika sosial ekonomi petani di kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten pada masa Orde Baru tahun 1984-1998. Sejalan dengan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang mencakup empat langkah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Revolusi Hijau merupakan program yang dikeluarkan oleh pemerintahan Orde Baru yang dilatarbelakangi adanya krisis pangan nasional. Dikeluarkannya kebijakan Revolusi Hijau adalah dengan ditandai munculnya program intensifikasi pertanian tanaman pangan khususnya beras untuk meningkatkan produksi beras secara luar biasa. Kebijakan Revolusi Hijau mencapai kesuksesan pada tahun 1984 ketika Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Revolusi Hijau dalam pelaksanaanya di Kecamatan Delanggu didukung oleh beberapa lembaga yang memiliki fungsi masing-masing. Sebagai pendukung Revolusi Hijau maka dibentuklah Bimas, PPL, dan KUD di Kecamatan Delanggu

Pelaksanaan Revolusi Hijau di Kecamatan Delanggu dengan melakukan pengenalan mengenai intensifikasi pertanian yang dalam pelaksanaannya menjalankan apa yang disebut panca usaha tani. Pelaksanaan Revolusi Hijau memberikan pengaruh besar terhadap dinamika pertanian Kecamatan Delanggu yang merupakan area pertanian dengan dukungan banyak factor yang strategis bagi pelaksanaan Revolusi Hijau. Revolusi Hijau yang dilaksanakan di Kecamatan Delanggu mampu merubah orientasi ekonomi masyarakat tani diwilayah tersebut dari masyarakat tani yang menjalankan pertanian secara subsisten menjadi komersialisasi pertanian. Dari segi Sosial, Revolusi Hijau memberikan dampak terhadap meningkatkan diferensiasi wanita sebagai tenaga produksi dan reproduksi, menimbulkan ketergantungan petani terhadap institusi formal, dan maskulinisasi pertanian. Dalam kenyataannya Revolusi Hijau di dalam pelaksanaannya membawa pengaruh positif dan juga negatif.

(20)

commit to user

xxi

ABSTRACT

SENO WIBOWO. C0507045. Green Revolution Policy of Orde Baru Era 1984-1998 Against Dynamics of Farmer’s Economy Social Life (Case Study in Delanggu sub district, Klaten regency). Thesis: History Department of Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University Surakarta.

The purpose of this research is to find the answer to the problems regarding the background of Green Revolution policy during Orde Baru era, the implementation of Green Revolution policy during Orde Baru era in Delanggu sub-district Klaten regency in 1984-1998, the impact of Green Revolution to the farmer’s socio-economic dynamics in Delanggu sub-district Klaten regency in Orde Baru era 1984-1998. In line with the research objectives, the method used in this study is the historical method includes four steps, heuristic, source critics, interpretation, and historiography.

The result of this study shows that the Green Revolution is a program proclaimed by Orde Baru government against the national food crisis. This program is marked with intensification of crops, especially rice to increase rice production in an extraordinary way. Green Revolution policy got it’ssuccess in 1984 when Indonesia was able to achieve food self-sufficiency. In it’s implementation, Green Revolution in Delanggu sub-district is supported by several institutions which have their respective functions. At last, Bimas, PPL and KUD in Delanggu District are formed to support this program.

The implementation of Green Revolution in Delanggu sub-district done by the introduction of agricultural intensification which is called panca usaha tani (five farm’s techniques). Implementation of Green Revolution had a major impact on the dynamics of Agricultural in Delanggu sub-district which is an agricultural area with a lot of strategic factors to support it. Green Revolution held in District Delanggu able to change the orientation of the local farmer which done subsistence agriculture before into commercialization of agriculture. In Social term, Green Revolution had impact for raises of women differentiation as a force of production and reproduction, raises of farmers’s dependence on formal institutions, and agricultural masculinization. In fact, Green Revolution had positive and negative impacts in it’s implementation.

Gambar

TABEL 12  Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman  Padi Sawah Menurut Desa Tahun 1992 s/d 1998  TABEL 13  Jumlah Persediaan dan Piutang Tahun 1990 s/d 1998  TABEL 14  Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Validitas media pembelajaran software 3D PageFlip mendapatkan skor dari validator sebesar 90,99% yang termasuk dalam katagori

• Form in 2001 by the IFRC Regional Health Unit in Bangkok to enhance involvement of National Societies in blood programme by providing key blood managers with the

1- The license of real or legal person who register a media or institution with Ministry of Information and Culture, shall be revoked if the print media does not start its activity

Menaikkan nilai tambah jerami padi maupun bonggol jagung menjadi bahan kimia yang bernilai ekonomis dan memberikan alternatif bahan baku untuk dasar

Ltd Exploration 45 South Jambi Block "B" PSC ConocoPhilips Production 46 Sukaraja TAC Easco PT Rehabilitation 47 Sumbagsel PSC Cooper Energy Exploration 48

Hubungan pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas bank syariah adalah dimana kedua pembiayaan ini akan menghasilkan keuntungan dari

Tembesu dalam Kebun Karet; Upaya Komoditisasi dari Sisi Petani Tembesu adalah jenis yang tumbuh alami di dataran rendah. Dataran rendah di Sumatera dan Kalimantan saat

Sejarah tentang Augmented Reality (AR) dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan mempatenkan