Cari
Edisi Jumat, 06 09 2013
KabupatenKotaEkonomi/PariwisataPendidikanMancanegaraNasional/PolitikGaya HidupSportAjeg BaliAgenda Bali
Bali Orti
Trend
Budaya
''Master Plan'' Keajegan Bali
Proyek Lalu Lintas Harus Terintegrasi
BEBERAPA proyek telah, sedang dan akan dilakukan untuk menanggulangi permasalahan lalu lintas di Bali. Beberapa yang telah dilakukan di antaranya adalah pembukaan jalur By-pass Ida Bagus Mantra dan pengoperasian bus Sarbagita. Proyek yang sedang berlangsung adalah pembangunan jalan tol menuju bandara dan underpass di simpang siur. Sedangkan yang akan dilaksanakan atau masih berupa opini adalah pembangunan jalur kereta api sepanjang pesisir Pulau Bali dan jembatan yang menghubungkan Serangan dan Nusa Dua.
Beberapa proyek yang telah dilaksanakan sampai saat ini memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, pembukaan jalan baru yang menghubungkan Denpasar-Kusamba seolah-olah mengabaikan dampak samping dari beralihnya lahan
pertanian yang produktif di sepanjang jalan by-pass menjadi perumahan dan tempat usaha. Kegiatan pertanian di sepanjang jalur tersebut perlahan tetapi pasti akan berhenti.
Hal yang sama juga terjadi pada pengoperasian bus Sarbagita di mana sampai saat ini keberadaan bus sebagai alat transportasi belum begitu populer. Ini dibuktikan dengan sepinya penumpang bus yang seharusnya dapat
mengangkut paling sedikit 50 orang. Seharusnya proyek ini dapat meniru beberapa usaha sukses yang telah dilakukan Trans Jakarta seperti membuat tempat parkir di tempat strategis bagi pengguna kendaraan pribadi yang ingin beralih menggunakan bus. Selain itu, bus yang dipakai saat ini kelihatan terlalu kebesaran sehingga ikut menambah kemacetan di jalan, bukan menguranginya. Seharusnya pihak terkait dapat belajar dari Trans Yogya yang menggunakan armada bus lebih kecil yang disesuaikan dengan keadaan jalan dan jumlah penumpang yang diangkutnya.
Sudah semestinya seluruh perencanaan proyek tersebut harus terintegrasi satu sama lain, sehingga nantinya tidak terjadi tumpang tindih antara keberadaan bus Sarbagita dan jalur kereta api misalnya. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana keberadaan bus Sarbagita sempat diprotes oleh pengemudi taksi karena dianggap mengambil penumpang mereka.
Seharusnya, armada-armada transportasi yang ada dapat digunakan sebagai feeder dalam memperkuat keberadaan bus Sarbagita. Untuk itu, proyek-proyek yang akan dibangun harus mendukung proyek-proyek yang telah dilakukan sebelumnya dan bukannya sekadar proyek asal jadi yang hanya
Adanya transportasi yang nyaman, aman dan berkualitas, tidak akan memberikan pilihan pada masyarakat untuk menghindari penggunaan kendaraan umum. Pemberlakuan pajak progresif kendaraan bermotor ataupun menaikkan harga BBM tidak akan efektif, karena apabila masyarakat merasa kebutuhan transportasinya belum tercukupi, maka mereka akan mengerahkan segala kemampuannya untuk membeli kendaraan pribadi dan BBM yang mahal.
I Made Eka Dwipayana
Dosen Matematika FMIPA Unud
[ Kembali ]
• Masyarakat Bali Tak Boleh Diam
• Nasib 300 Guru Masih Menggantung
• Pelajar SMA Mengaku Diperkosa di Kamar Hotel
Balipost.com--Berita Bali Post Online Edisi Cetak