• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMANFAATAN DATABASE E-JOURNAL PROQUEST ART & HUMANITIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PEMANFAATAN DATABASE E-JOURNAL PROQUEST ART & HUMANITIES"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN DATABASE E-JOURNAL PROQUEST ART &

HUMANITIES OLEH MAHASISWA S2 PENCIPTAAN&PENGKAJIAN SENI, ILMU SEJARAH, DAN ILMU LINGUISTIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh : PASU SILABAN

140709122

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN

2018

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat padamedia publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip

Medan, Oktober 2018

Pasu Silaban NIM : 140709122

(5)

ABSTRAK

Silaban, Pasu. 2018. Analisis Pemanfaatan Database E-Journal Proquest Art and Humanities Oleh Mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah, dan Ilmu Linguistik Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dilaksanakan pada Unit Layanan Digital Perpustakaan Universitas Sumatera utara Medan pada bulan september. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Database E-Journal Proquest Art and Humanities Oleh Mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah, dan Ilmu LinguistikUniversitas Sumatera Utara.

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian adalah seluruh mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah, dan Ilmu Linguistik sebanyak 123 orang. Maka yang dijadikan menjadi sampel sebanyak 55 orang yang terdiri dari 3 jurusan yakni S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah, dan Ilmu Linguistik. Teknik pengumpulan data berupa Kuesioner dan studi literatur.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa tingkat akses database e-journal Proquest Art and Humanities masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat bahwa responden sebagian besar (67,28%) jarang mengakses e-journal Proquest Art and Humanities.

Pada umumnya responden yang melakukan penelusuran terhadap database e-journal Proquest Art and Humanities umumnya cepat dalam mengakses atau sebesar 76,40%

responden menjawab cepat. Sebanyak 50,90% responden menggunakan jurnal Proquest Art and Humanities untuk keperluan studi selebihnya untuk penelitian dan pengembangan wawasan. Kemampuan pengguna dalam menggunakan Operator Boolean AND, OR, NOT sebesar 25,45 % yang mengerti menggunakan operator tersebut dalam melakukan penelusuran, hal ini dikarenakan responden kurang memahami penggunakan operator pencarian informasi elektronik. Kesesuaian informasi yang tersedia pada database jurnal Proquest art and humanities terhadap kebutuhan penggunanya sebesar 63,63% responden menyatakan sesuai, namun artikel dalam database jurnal Proquest Art and Humanities sebesar 63,64% respon den menyatakan kurang lengkap. Selain itu responden menyatakan kurang setuju bahwa informasi yang tersedia pada database e-journal Proquest Art and Humanities berisikan informasi terkini (up to date) hal ini dikarenakan banyaknya jurnal yang memiliki tahun terbit yang sudah lama atau belum mutakhir sehingga kurang memenuhi kebutuhan penggunanya.

Kata kunci : Analisis, Pemanfaatan, Jurnal Elektronik

(6)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur hanya kepada Allah yang telah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Database E-Journal Proquest Art and Humanities Oleh Mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang yang telah sepenuh hati mendukung dan telah banyak berkorban serta telah membawa dalam setiap doa-doa nya, penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada kakak dan abang tercinta Kak Dhyta dan keluarga, Bang Bonar dan Keluarga, Bang Samuel dan Keluarga, Bang Jhontri, dan Bang Jandi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik susunan kata demi kata maupun isinya. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat meningkatkan kemampuan penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera utara

2. Bapak Ishak S.S, M.Hum, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

(7)

3. Ibu Dr. Irawati A Kahar, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktunya untuk membimbing penulis serta memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Jonner Hasugian, M.Si, selaku dosen Penguji I yang telah memberikan banyak masukan dan arahan yag membangun kepada penulis.

5. Bapak Drs. Dirmansyah M.A, Selaku dosen Penguji II yang telah memberikan banyak masukan dan arahan yang membangun kepada penulis.

6. Seluruh staff pengajar Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik dan telah memberikan ilmu serta bimbingan kepada penulis.

7. Seluruh staff pegawai Ilmu Perpustakaan dan Informasi

8. Buat teman teman kelompok kecil ku “DANRIELLA” Kak Lela, Agus, Milva, Putri, Doni terimakasih atas dukungan serta motivasinya

9. Buat PKK ter The Best Kak Lela yang selalu memberikan waktunya untuk membimbing dari awal hingga akhir, terimakasih atas motivasi dan doa- doanya

10. Buat adik-adik kelompok kecil ku terkasihi “EXAUDEUM” Shela, Dosma, Nataria, Tini yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang kuat.

11. Buat Junika yang telah memberikan dukungan, motivasi serta doa, terimakasih buat segalanya.

12. Buat teman-teman komponen pelayanan UKM KMK USU UP FIB yang selalu memberikan saran dan motivasi serta doa-doanya

13. Buat Kampung Club (Eunike napitpulu, eunike tambunan, tanti, renta luvita, agus, doni, yosua, fredd, ramasta, ayu lase, chandra, devi,Teriama kasih telah menjadi teman seperjuangan selama kuliah.

14. Buat teman-teman “SISIL LOVERS” Pantri, Putri, Murni, Roni, Saad yang telah memberikan motivasi dan doa-doa kepada penulis.

15. Buat teman-teman IMPUS stambuk 2014 yang telah sama sama berjuang dan telah memberikan motivasi mengerjakan skripsi.

16. Terimakasih buat teman teman (PSM USU, Tim PESPARAWI XV MANOKWARI, de’Wittness Choir, PERSMALON ARMED)

(8)

17. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Akhirnya penulis berharap dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kirannya memberikan rahmat dan anugerahNya kepada semua pihak yang telah membantu penulis, sehinggal penulis dapan menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, Oktober 2018

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 4

1.5 RuangLingkup Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi... 6

2.2 Fungsidan Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi... 7

2.2.1 Fungsi Perpustakaan... 7

2.2.2 Tujuan Perpustakaan... 8

2.3 Koleksi Perpustakaan... 9

2.3.1 Jenis-Jenis Koleksi... 9

2.3.1.1 Koleksi Tercetak... 10

2.3.1.2 Koleksi Non-Tercetak atau Rekam... 10

2.4 Jurnal Elektronik... 11

2.4.1 Jenis Jurnal Elektronik... 12

2.5 Pemanfaatan Jurnal Elektronik... 13

2.5.1 Frekuensi Penggunaan... 18

2.5.2 Tujuan Penggunaan... 19

2.5.3 Kemampuan Penggunaan... 21

2.5.4 Relevansi Kebutuhan... 24

2.5.5 Peranan Pustakawan... 25

2.5.6 Kendala yang dihadapi dalam menelusur... 26

2.6 Penelitian terdahulu………... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 29

(10)

3.2 lokasi Penelitian... 29

3.3 Populasi dan Sampel... 30

3.3.1 Populasi... 30

3.3.2 Sampel... 30

3.4 Instrumen Penelitian... 32

3.5 Teknik pengumpulan data... 32

3.6 Jenis dan Sumber data... 32

3.7 Analisis data... 33

3.6 Kisi-kisi Kuesioner... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Frekuensi Penggunaan... 35

4.2 Tujuan Penggunaan... 36

4.3 Kemampuan Penggunaan... 37

4.4 Relevansi Kebutuhan... 40

4.5 Peranan Pustakawan... 42

4.6 Kendala yang dihadapi dalam menelusur... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpuan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA... 49 LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Perbandingan Jurnal Elektronik dan jurnal Tercetak... 14

Tabel 2.2 : PenelitianTerdahulu... 28

Tabel 3.1 : Jumlah Populasi... 30

Tabel 3.2 : Jumlah sampel... 31

Tabel 3.3 : Kisi- Kisi Kuesioner... 34

Tabel 4.1 : Frekuensi Penggunaan Terhadap Jurnal Online Proquest Art and Humanities... 35

Tabel 4.2 : WaktuAkses yang diperlukandalamPenelusuran... 36

Tabel 4.3 : Tujuan Pengguna Memanfaatan Jurnal…... 37

Tabel 4.4 : Kemampuan Pengguna Melakukan Penelusuran Informasi…... . 38

Tabel 4.5 : Kemampuan Pengguna Menggunakan Operator Boolean (AND,OR, NOT)………..……….. 39

Tabel 4.6 : Titik Akses yang Digunakan dalam Penelusuran Jurnal Online... . 39

Tabel 4.7 : Kesesuaian Artikel Jurnal dengan Kebutuhan Pengguna... 40

Tabel 4.8 : Jurnal Art and Humanities Berisikan informasi yang Lengkap...…... 41

Tabel 4.9 : Jurnal Art and humanities Berisikan Informasi yang Terkini ..…... 42

Tabel 4.10 : Seberapa Sering Pengguna Meminta Bantuan Pustakawan 43 Tabel 4.11 : Kualitas Pelayanan Pustakawan dalam Membantu Melayani Penggguna... 44

Tabel 4.12 : Koneksi Jaringan Menjadi Kendala dalam Melakukan Penelusuran Informasi Online……… 44

Tabel 4.13 : Pemahaman Bahasa Konten yang Disediakan dalam Jurnal Proquest art and Humanities... 45

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian………. 52

Lampiran 2 : Data Tabulasi Penelitian……….. 56

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan didirikan untuk dijadikan sebagai pusat sumber informasi bagi lembaga induknya tidak terkecuali Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi, diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas academika maupun masyarakat luar kampus (Yuventia, 2008). Bahan pustaka yang disediakan diperpustakaan menjadi sumber informasi bagi penggunanya.

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang baru, dan mempunyai ciri-ciri yaitu, dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, diteliti, dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, ditransformasikan kepada orang lain. Sumber informasi terdiri dari sumber informasi tercetak seperti buku, ensiklopedia, kamus dan lain-lain serta sumber informasi elektronik (E-Resource) seperti e-book, e-journal dan lain-lain.

E-Journal merupakan terbitan berseri seperti bentuk tercetak, tetapi dalam bentuk elektronik biasanya terdiri dari bentuk format seperti teks, teks dan grafik, serta full image dalam bentuk pdf. Pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran informasi elektronik, mulai dari pencarian, menganalisis informasi yang

(14)

didapat, serta mengunduh (download) artikel. Jurnal elektronik (E-Journal) menurut LIPI (2006) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non-ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah temu balik informasi bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah. Jenis-jenis E-Journal yang sering dilanggan oleh perpustakaan perguruan tinggi seperti SAGE reseach Methods Suite, Cambridge Core, EmeraldInsight, ProQuest, ScienceDirect, EBSCO, CINAHL dan lain sebagainya.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah salah satu perpustakaan yang melanggan berbagai jurnal internasional. Beberapa diantaranya jurnal internasional yang dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah Proquest, EBSCO, CLINICALKEY Westlaw, Emerald, ELSEVIER, The Essential Eletric Agriculture Library, Royal Soiety of Chemistry dan Institute of physics. Salah satu database jurnal internasional yang dilanggan perpustakaan universitas sumatera utara adalah database ProQuest . Paket database ProQuest yang dilanggan perpustakaan Universitas Sumatera Utara meliputi ABI/INFORM Collection,ProQuest Science Journal, ProQuest Research Library, Technology & Aerospace database, Political Sience, Agricultural and Environmental Science, Art and Humanities, Biological Science Database, ProQuest WorldwidePolitial Sience Abstract.

Proquest dibidang Art and Humanities merupakan paket database yang menyediakan jurnal ilmiah dibidang seni, etnis, studi budaya, serta budaya terapan.

Pengguna database Proquest dibidang Art and Humanitiesumumnya adalah dibidang ilmu Arkeologi, ilmu geografi, Ilmu filsafat, seni, musik, ilmu sejarah, linguistik dll.

(15)

Dari observasi awal peneliti menemukan data bahwa jumlah judul yang tersedia dalam database journal ProQuest bidang Art & Humanities dari tahun 2016 hingga 2017 mengalami peningkatan, yakni pada tahun 2016 jumlah judul sebanyak 554 judul, sedangkan jumlah judul pada tahun 2017 sebanyak 561. Sementara itu jumlah yang mendownload artikel jurnal pada ProQuest bidang Art & Humanities mengalami penurunan,yakni pada tahun 2016 jumlah download artikel e-jounal sebanyak 38.571 sedangkan pada tahun 2017 jumlah download artikel journal sebanyak 3.219 dan dan jumlah akses tahun 2016 sebanyak 9.823 sedangkan tahun 2017 sebanyak 48.883 (Sumber : LAKIP USU tahun 2016-2017)

Dari data diatas dapat diketahui jumlah artikel dari tahun 2016 hingga 2017 mengalami peningkatan sebesar 1,2 %, jumlah akses e-journal meningkat hingga 80

%,namun jumlah download artikel e-journal mengalami penurunan sebesar 92 %, sehingga dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwapemanfaatan database e- journal ProQuest Art & Humanitieskurang baik. Sedangkan mahasiswa S2 Bidang seni dan humaniora dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan penelitian membutuhkan e- journal khususnya e-journal ProQuest Art & Humanities. Yang berhubungan dengan literatur Art & Humanities meliputi mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pemanfaatan Database E-Journal ProQuest Art & Humanities oleh Mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik Universitas Sumatera Utara”

(16)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan diatas maka rumusan masalah penelitian adalah bagaimanakah Pemanfaatan Database E-Journal ProQuest Art &

Humanities oleh Mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik Universitas Sumatera Utara ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemanfaatan Database E- Journal ProQuest Art & Humanities oleh Mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

1) Memperkaya khazanah ilmu perpustakaan terutama dalam bidang pemanfaatan database jurnal elektronik

2) Bagi peneliti lanjutan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pemanfaatan database jurnal

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1) Perpustakaan USU, memberikan bahan masukan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan pemanfaatan database jurnal khususnya jurnal proquest art dan humanities

(17)

2) Pustakawan, sebagai bahan masukan dalam halmeningkatkan keterampilan dan pelayanan pengguna di layanan digital Perpustaaan Universitas Sumatera Utara

3) Penulis, menambah pengetahuan dibidang pemanfaatan database jurnal.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Batasan penelitian adalah hanya membahas tentang pemanfaatan database jurnalproquest bidang art and humanities diperpustakaan USU oleh mahasiswa S2 Penciptaan &Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik Universitas Sumatera Utara yang meliputi frekuensi pengunaan, tujuan penggunaan, kemampuan pengguna, relevansi kebutuhan, peranan pustakawan serta kendala yang dihadapi dalam melakukan penelusuran.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Peguruan Tinggi

Pepustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan untuk membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.

Dengan tugas perpustakaan adalah menyelenggarakan dan mengadakan koleksi buku- buku dan bahan pustaka lainnya yang diperlukan oleh seluruh civitas akademik suatu perguruan tinggi.

Hal ini sesuai dengan keterangan Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2004), yang mengatakan bahwa perpustakaan adalah: “A library or library system estabilished ,administered, and Funded by a University to meet the information, research, and curriulum need of it students , faculty, and staff”

Defenisi diatas menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah sebuah perpustatakaan atau sistim perpustakaan dibangun, diadministrasikan, dan didanai oleh sebuah universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan kurikulum mahasiswa, fakultas dan staffnya. Yang termasuk dalam kategori perpustakaan peguruan tinggi ialah perpustakaan universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perpustakaan yang berada dibawah naungan perguruan tinggi.

Selain itu, sesuai dengan keterangan yang diberikan Depdikbud (1994:3) yang berbunyi bahwa :

(19)

“Perpustakaan peguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah meraat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya masyarakat pada umumnya”

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi didirikan dan didanai oleh lembaga indunya. Suatu perpustakaan sudah selayaknya mampu mengelola sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan secara sistematis guna untuk untuk menunjang proses belajar-mengajar dalam sebuah sivitas akademika, dan tidak tertutup kemungkinan juga bahwa perpustakaan memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat umum.

2.2 Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Setiap lembaga maupun organisasi pada yang dibawah naungan lembaga induk umumnya memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Suatu lembaga memiliki fungsi dan tujuan untuk mendukung telaksananya fungsi dan tujuan lembaga induknya.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan lembaga yang dinaungi oleh lembaga induknya seperti Universitas, Politeknik, Akademi, Sekolah Tinggi. Tujuan dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi disesuaikan dengan lembaga induknya.

2.2.1 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Peranan dan status perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai sarana kelengapan, pusat suatu perguruan tinggi yang bersifat akademis dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi, secara umum (universal) semua jenis perguruan tinggi mengemban fungsi sebagai berikut : (1) Fungsi pendidikan, (2) Fungsi penyimpanan, (3) Fungsi penelitian, (4) Fungsi informasi, (5) Fungsi rekreasi. Menurut

(20)

Noerhayati (2016: 3) menyatakan bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi dalam menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan yaitu :

1. Pendidikan dan Pengajaran, mengumpulan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi yang sesuai dengan kuriulum yang memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa, mempertinggi kualitas pengajaran dosen, dan mempertinggimutu hasil belajar mahasiswa 2. Penelitian, mengumpulan, melestarikan, mengolah, menyediakan, pemanfaatan

dan penyebarluasan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian

3. Pengabdian pada masyarakat, mengumpulan, melestarian, mengolah, menyediakan, pemanfaatan dan penyebarluasan informasi hasil penelitian ilmiah sebagai bahan yang dapat dimanfaatan oleh masyarakat luas.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu perpustakaan memiliki beberapa fungsi yani fungsi pendidikan, penyimpanan, penelitian, informasi dan reereasi, selain dari fungsi tersebut fungsi perpustakaan adalah sebaagai penunjang pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2.2.2 Tujuan Perpustakaan Tinggi

Tujuan perpustakaan diselenggrakan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan informasi, pengolahan informasi,pemanfaatan informasi, penyebarluasan informasi. Menurut Sulistyo-Basuki (1993:52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staff pengajar dan mahasiswa, sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

(21)

2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pascasarjana dan pengajar

3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industri lokal

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan daripada perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan selalu melayani pengguna (mahasiswa) selama menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang bersangkutan.

2.3 Koleksi Perpustakaan

Dalam konsep organisasi informasi bahwa koleksi perpustakaan merupakan unsur penting dalam keberhasilan suatu perpustakaan. Pengertian Koleksi perpustakaan menurut Hartono (2017:110) adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat pengguna dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi disediakan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya untuk mendukung pencapaian tujuan dan pelaksanaan Tri Darma perguruan tinggi.

2.3.1 Jenis-jenis Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan bagian terpenting didalam perpustakaan.

Menurut undang-undang No.43 tahun 2007 mngatakan bahwa :

(22)

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam dalam berbagi media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa koleksi perpustakaan merupakan semua informasi baik cetak, rekam, yang memiliki nilai pendidikan yang dihmpun dan dikelola serta dilayankan

2.3.1.1 Koleksi Tercetak

Koleksi tercetak terdiri dari beberapa 2 jenis, diantaranya adalah Karya tulis dan Karya cetak.

1. Karya tulis merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang diperbanyak secara terbatas, tidak di publikasikan untuk masyarakat umum. Di perpustaaan peguruan tinggi, pembuatan karya tulis merupakan bagian dari aktivitas perkuliahan, seminar atau untuk mengahiri studi. Yang temasuk dalam kaya tulis adalah : Skripsi, Tesi, Disertasi, Makalah, Laporan penelitian, Manuskrip

2. Karya cetak merupakan hasil pemikiran manusia yang dalam bentuk cetak, yang disebarkan kepada orang banyak tidak terbatas pada komunitas tertentu, diantaranya adalah Majalah, Buletin, Tabloid, Surat kabar, Jurnal

2.3.1.2 Koleksi Non-cetak atau Rekam

Koleksi non-cetak maupun koleksi rekam merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk rekaman suara, rekaman video, dan rekaman gambar, diantaranya adalah :

1. Rekaman suara, seperti chalet dan pringan hitam

(23)

2. Rekaman audio-visual, seperti film, video kaset.

3. Dalam bentuk mikro, menggunakan film yang hanya dapat dibaca dengan sebuah alat reader (alat pembaca) contohnya : Mirofilm yakni dengan gulungan film microfis dalam lembaran film (slide).

4. Koleksi elektronik seperti E-Book dan E-Journal 2.4. Jurnal Elektronik (E-Journal)

Menurut Reitz (2004) mendefinisikan bahwa “jurnal elektronik sebagai versi digital dari jurnal tercetak, atau jurnal seperti dalam bentuk publikasi elektronik tanpa versi tercetaknya, tersedia melalui web atau akses internet”. Jurnal eletronik maupun jurnal tercetak merupakan jurnal dalam cakupan terbitan berseri. Perbedaannya terletak pada media aksesnya dimana jurnal tercetak dalam bentuk tercetak berbahan baku kertas, sedangkan jurnal elektronik berbentuk digital dan untuk membacanya diperlukan akses internet terlebih dahulu. Definisi jurnal elektronik menurut McMillan (1991) dijelaskan jurnal elektronik sebagai "setiap serial yang diproduksi, diterbitkan, dan didistribusikan melalui jaringan elektronik seperti Bitnet dan Internet." Dan menurut Smith (2003) memberikan definisi yang jelas tentang e-journal sebagai "setiap jurnal yang tersedia secara online, termasuk yang tersedia baik elektronik dan tercetak".

E-jurnal, oleh karena itu, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah publikasi berkala yang diterbitkan dalam bentuk digital yang akan ditampilkan di layar komputer. Sedangkan jurnal elektronik menurut International Encyclopedia of Information and Library Science Feather and Strges dalam Mariyatun (2016: volume 11, issue 2) bahwa jurnal eletronik merupakan :

“a term used to describe a journal that is published indigital form to be displayed on a computer screen”.

(24)

Jurnal elektronik dideskripsikan sebagai sebuah jurnal yang diterbitkan dalam format digital dan ditampilkan dilayar komputer.

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal eletronik (e- journal) merupakan terbitan serial yang di produksi, diterbitkan oleh lembaga, institusi, dan didistribusikan secara elektronik dan dapat ditampilkan dan diakses dilayar komputer

2.4.1 Jenis-jenis Jurnal Elektronik (E-Journal)

Berdasarkan dari segi aksesnya jurnal dapat dibedakan menjadi 2, yakni jurnal yang dapat diakses tanpa adanya biaya, dan dapat didownload lalu dicetak dengan bebas (open acces), dan jurnal yang yang tidak dapat diakses bila tidak melanggannya dan menggunakan password untuk mengaksesnya (close access) jurnal elektronik yang dapat diakses dengan open access merupakan sebuah jurnal yang berisi sumber informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses karya ilmiah secara gratis, dan siapapun diseluruh dunia dapat mengakses tanpa hambatan baik dalam masalah legal maupun masalah teknisnya. Sedangkan jurnal online close access merupakan sebuah jurnal yang dilanggan oleh sebuah instansi atau badan dan dalam mengaksesnya membutuhkan username dan password untuk mengakses jurnal tersebut.

Jurnal elektronik dapat dibedakan menurut bentuk pengirimannya Azwar (2017: volume 5 issue 1) yakni :

1. Jurnal elektronik yang terpasang menurut melalui komputer utama seperti Bibliographic Retrieval Service

2. Jurnal pada CD-ROM adalah jurnal yang berbentuk teks penuh atau jurnal yang dikoleksi dari berbagai jurnal tercetak yang ada, dan versi elektroniknya ditempatkan pada CD-ROM

(25)

3. Jurnal pada network adalah jurnal jurnal dalam bentuk jaringan kerja yang didasarkan pada perangkat lunak mailing list atau applikasi komputer klien atau server yang termasuk didalamnya seperti: Gopher,FTP dan World Wide Web (WWW) Pada situs Internet.

2.5 Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dalam hal ini pemanfaatan yang dimaksudkan adalah proses, cara perbuatan untuk memanfaatkan jurnal untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Menurut Djarmin (2015)

“Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas pemustaka dalam menggunakan jurnal dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan.

Informasi dalam jurnal bersifat ilmiah serta mutakhir dan melingkupi barbagai cabang ilmu pengetahuan “

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemustaka ataupun proses/aktivitas untuk mencari dan menggunakan jurnal untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Tresnawan dalam Nur’aini (2015: volume 10, issue 2) perbandingan pemanfaatan jurnal elektronik dan jurnal tercetak dipaparkan dalam bentuk tabel seperti berikut:

Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dana jurnal Tercetak

No Kriteria Elektronik Tercetak

1 Kemutakhiran Mutakhir Mutakhir

2 Kecepatan diterima Cepat Lambat

3 Penyimpanan Menghemat tempat Memerlukan

banyak tempat

4 Pemanfaatan 24 jam Terbatas jam buka

(26)

5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Bergantian 6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7 Waktu penelusuran Cepat Lama

8 Keamanan Lebih aman Kurang aman

9 Manipulasi dokumen Sangat mudah Tidak bisa 10 Langganan dengan harga yang

sama

Judul bisa lebih banyak

Jauh lebih sedikit

11 Harga total langganan Jauh lebih murah Lebih mahal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik memiliki kelebihan lebih banyak dibandingankan dengan jurnal elektronik, baik dari aspek kemutakhiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya. Meskipun jurnal elektronik memiliki kelemahan yaitu dalam mengakses harus membutuhkan media berupa komputer dan pemustaka harus memiliki keterampilan/skill dalam menelusur.

Dalam pemanfaatan jurnal elektronik sendiri dipandang masih kurang efektif, karena setelah perpustakaan bersusah payah dan mengeluarkan anggaran yang besar ternyata jurnal elektronik kurang dimanfaatkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pemanfaatan jurnal kurang efektif, yakni promosi yang kurang, bahasa konten, tingkat kesadaran pengguna Anwar ( 2013) :

1. Promosi, perpustakaan biasanya hanya melakukan promosi jurnal elektronik ketika ada program User Education hal ini tentu kurang efektif karena promosi hanya besifat sementara sehingga kemungkinan ada feed back dari mahasiswa semakin kecil.

2. Bahasa konten, jurnal elektronik yang dilanggan oleh perpustakaan biasanya adalah jurnal elektronik luar negeri yang otomatis bahasa yang digunakan adalah bahasa asing dan bahasa asing masih dianggap momok oleh sebagian pengguna bahkan kebanyakan pengguna, hal ini perlu diperhatikan oleh perpustakaan karena seharusnya perpustakaan juga perlu melanggan jurnal dalam Bahasa

(27)

Indonesia dan sebenarnya akses tehadap jurnal lokal lebih mudah. PD LIPI mempunyai jurnal elektronik dan Dirjen Dikti sendiri mempunyai Portal Garuda yang memungkinkan untuk dapat mengakses jurnal elektronik yang dikeluarkan oleh Perguruan-perguruan Tinggi di Indonesia.

3. Kesadaran Pengguna, dalam hal ini kesadaran minat baca pengguna di Indonesia masih rendah sehingga akan berpengaruh kepada pengetahuan informasi mereka. Kalau minat baca rendah apalagi dengan pemakaian jurnal elektronik, dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah sangat jarang para pengguna menggunakan jurnal elektronik sebagai literatur.

Dari faktor–faktor di atas dapat disimpulkan bahwa, belum efektifnya pemanfaatan jurnal elektronik itu sendiri karena masih kurangnya promosi dan adanya kendala yang ditemui dalam pemanfaatan jurnal elektronik itu sendiri itu sendiri.

Sementara Informasi yang terdapat dalam sebuah jurnal cukup berperan dalam bidang kajian ilmu pengetahuan. Jurnal sering dimanfaatkan dalam penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, studi kasus karena informasi yang dimuat dalam jurnal bersifat akurat dan temuan baru.

Tingkat pemanfaatan jurnal eletronik sangat begantung pada database jurnal yang dilanggan oleh suatu institusi. Sebab kesesuaian konten dengan kebutuhan akan mempengaruhi tingkat pemakaiannya. Kemutakhiran merupakan karakteristik jurnal yang sangat dibutuhkan pemakai diantaranya yang dikemukakan oleh Prawati (2003: 1), karateristik bermanfaat untuk meningkatan kualitas penelitian, karena bebagai informasi dan inovasi ilmiah hasil penelitian terbaru akan dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut. Dengan e-journal artikel hasil penelitian terbaru akan dapat segera di publikasikan dan dimanfaatkan oleh berbagai pemustaka, adapaun karakterististik e- journal sebagai berikut :

1. Kemudahan akses, pemustaka bisa mengakses tanpa harus datang langsung ke perpustakaan dan tanpa tebatas jam buka layanan.

(28)

2. Hemat, dengan e-journal banyak tersedia gratis di internet, juga menghemat biaya fotokopi.

3. Mudah ditelusur, e-journal berbentuk file yang umumnya telah terindeks didalam database maupun terindeks oleh google.

4. Kecepatan terbit, artiel ejournal lebih cepat terbit dibandingkan dengan versi cetaknya.

5. Interaktif, e-journal memiliki karakter interaktif yang membuatnya mudah beromunikasi ilmiah dengan sesama masyarakat profesi, artikel baru bisa langsung dibaca, cepat ditanggapi dan berdiskusi dengan penulisnya.

6. Fitur layanan, karena e-journal berbentuk file, berbagai fitur layanan bisa disediakan, diantaranya links yang menyediakan informasi tambahan ke artikel atau alamat website tertentu fitur lainnya yaitu related articles, menyediakan informasi artikel terkait dengan artikel yang sedang dibaca.

7. Portabel., e-journal mudah dibawa dalam jumlah besar dengan flashdisck

8. Animasi, dengan e-journal bisa disediakan file pendukung artikel, berupa animasi maupun film.

9. Kepemilikan, pada umumnya pemahaman melanggan jurnal adalah memilikinya setelah membayar biaya berlangganan.

Dari penejelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik dari jurnal elektronik sangat berperan dalam hal meningkatkan kualitas penelitian, karena bebagai informasi dan inovasi ilmiah hasil penelitian terbaru akan dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut.

Thompson (1991) menyatakan bahwa pengukuran konsep pemanfaatan dapat diukur dengan 3 indikator, yakni intensitas penggunaan, frekuensi penggunaan, dan jumlah koleki yang digunakan. Ke tiga indikator tersebut mempunyai penjelasan sebagai berikut :

1. Intensitas penggunaan

menunjukkan sejauh mana kehandalan atau kehebatan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengguna

2. Frekuensi penggunaan

menunjukkan seberapa sering atau berapa kali pengguna mengunjungi atau menggunakan koleksi

3. Jumlah yang digunakan

menunjukkan sejauh mana pengguna ketergantungan terhadap koleksi yang ada di perpustakaan.

(29)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulan bahwa indikator untuk melihat tingkat pemanfaatan adalah intensitas penggunaan, frekuensi penggunaan, dan jumlah yag digunakan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2007: 10), bahwa pemanfaatan koleksi mengandung arti, adanya aktivitas dalam menggunakan bahan pustaka oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya dan dalam penelitiannya ada beberapa hal yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi elektronik yaitu:

1. Frekuensi penggunaan, artinya setiap pemustaka memiliki frekuensi penggunaan koleksi yang berbeda, hal ini tergantung kepada kebutuhan mereka aan informasinya.

2. Tujuan Pemustaka, artinya adalah setiap pemustaka mempunyai tujuan yang berbeda, hal ini disebabkan oleh meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi kebutuhan pemustaka akan koleksi elektronik.

3. Kemampuan Pemustaka, artinya adalah dalam penelusuran koleksi elektronik, seorang pemustaka perlu memiliki pengetahuan dalam menggunakan suatu sistem pangkalan data yang digunakan untuk penelusuran sehingga informasi yang dibutuhkan dapat ditemu-kembali dengan efektif dan efisien.

4. Peranan Pustakawan, artinya adalah kewajiban atau tugas pustakawan dalam pelayanan kepada pengguna perpustakaan dimana salah satu tugasnya adalah memberikan pendidikan, bimbingan dan kerjasama dalam memilih sumber informasi yang dibutuhkan dan cara penelusurannya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi elektronik merupakan kegiatan dalam menggunakan bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasinya serta ada 4 hal yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi yaitu: frekuensi penggunaan, tujuan pemustaka, kemampuan pemustaka, serta peranan pustakawan.

(30)

2.5.1 Frekuensi penggunaan

Frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik maksudnya proses, tindakan yang dilakukan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang digunakan. Setiap pengguna perpustakaan memiliki frekuensi dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi, waktu dan kesempatan yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) menyebutkan bahwa frekuensi mengandung arti yaitu “kekerapan (p. 245)”. Frekuensi pemanfaatan koleksi berarti memiliki makna kekerapan penggunaan koleksi oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Semakin sering suatu koleksi perpustakaan digunakan, hal itu menandakan bahwa informasi yang tersedia dalam koleksi tersebut benar-benar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Menurut Thompson (1991) menyatakan bahwa Frekuensi penggunaan (frequency of use) menunjukkan seberapa sering atau berapa kali pengguna mengunjungi maupun mengakses koleksi maupun konten untuk dimanfaatkan.

Sedangan menurut Ali dan Nisha (2011) menyatakan bahwa

“It is essensial to know how much time on everage to target user is spending accesing e-journals since it will be the pivotal point arround whih all the responseswill be analyzed “

Dari penjelasan tersebut penulis dapat penulis artikan bahwa penting untu mengetahui berapa banyak rata-rata waktu pengguna habiskan untu mengakses e-

(31)

journal, Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi sangat menentukan tingkat pemanfaatan suatu koleksi baik tercetak maupun elektronik

Ketersediaan koleksi elektronik pada perpustakaan perguruan tinggi juga mempengaruhi tingkat kunjungan pengguna ke sebuah perpustakaan tergantung bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang relevan kepada penggunanya. Semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang ke perpustakaan karena mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakaan tersebu.

2.5.2 Tujuan Penggunaan

Keleksi yang ada di perpustakaan memiliki perbedaan dari segi pemanfaatannya.

Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk terus memberikann pelayanan kepada pengguna, untuk itu perpustakaan terus berusaha menyediakan berbagai jenis informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya, sehinggan pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Terbitan berseri merupakan salah satu koleksi perpustakaan yang cukup penting. Jurnal merupakan salah satu bagian dari terbitan berseri. Jurnal merupakan terbitan dalam bidang tertentu khususnya ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga/badan/instansi/organisasi yang ingin mempublikasikan hasil- hasil penelitiannya.

Jurnal elektronik merupakan jurnal yang sering dimanfaatkan oleh peneliti dalam memenuhi kebutuhannya. Pada umumnya jurnal elektronik digunakan oleh pengguna dengan tujuan yang beragam, selain sebagai pendukung materi penelitian atau studi kasus, sering kali pengguna (mahasiswa) menggunakannya sebagai pemenuhan

(32)

tugas kuliah tergantung ada atau tidaknya kaitan isi jurnal yang diakses dengan tugas kuliah yang diberikan dosen kepada mahasiswa tersebut. Informasi yang terkandung dalam jurnal bersifat ilmiah, oleh karena itu jurnal banyak digunakan untuk kepentingan penelitian, studi kasus, tesis, serta

Disamping itu, jurnal elektronik memiliki kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Menurut Tresnawan dalam Sari (2006) menyatakan bahwa salah satu kelebihan jurnal elektronik dibandingkan jurnal tercetak adalah kemutakhiran. Jurnal elektronik seringkali terbit sebelum jurnal tercetak diterbitakan, sehingga dalam segi aksesnya jurnal elektronik lebih menguntungkan dibandingkan jurnal tercetak.

Sedangkan menurut Ali dan Nisha (2011) bahwa menyataan bahwa tujuan pemanfaatan jurnal eletronik

“They are use for study, academi research, finding relevan information in the area of specialication, publishing/articl/books, and completion of assignments and seminar presentations”,

Maksudnya adalah bahwa artikel jurnal digunakan untuk studi, penelitian akademik,mencari informasi yang relevan pada bidang yang lebih khusus, penerbitan artikel/buku dan untuk menyelesaikan tugas dan persentase seminar.

Setiap pemustaka memiliki perbedaan maupun tujuan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan bahan pustaka tergantung kebutuhannya masing-masing. Menurut Vickery dalam Sari (2006) menjelaskan bahwa informasi diperlukan untuk :

1. Mempersiapkan dan mendefenisikan masalah.

2. Memformulasikan suatu solusi ilmiah dan teknis.

3. Menempatkan pekerjaan dalam konteks yang tepat dengan pekerjaan yang telah terselesaikan.

4. Menghubungkan pekerjaan dengan pekerjaan yang sedang berlangsung dalam suatu kajian.

(33)

5. Menentukan desain/strategi pengumpulan data.

6. Menentukan pengumpulan data 7. Mendisain peralatan dan piranti.

8. Memilih suatu teknik analisis data

9. Memanfaatan interpretasi penuh terhadap data yang terkumpul.

10. Mengintegrasikan penemuan kedalam gambaran pengetahuan mutakhir dalam suatu kajian

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulan bahwa pemanfaatan jurnal adalah proses atau aktivitas yang dilakukan oleh pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi nya baik dalam studi, penelitian, maupun dala mencari informasi-informasi yang lebih khusus.

2.5.3 Kemampuan Pengguna

Pengguna perpustakaan memiliki skill dan kemampuan yang berbeda-beda dalam menelusur informasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan. Kemampuan ataupun kesanggupan yang dimiliki oleh pengguna dalam menelusur informasi akan mempengaruhi keberhasilannya dalam menemukan informasi yang diinginannya. Menurut pendapat Sri dalam (Ishak: 2015) buku Penelusuran Literatur online, menyatakan bahwa ada beberapa bekal yang harus dimiliki oleh seseorang agar mampu menelusur informasi dengan mudah dan tepat yaitu:

1. Memiliki daya imajinasi yang tinggi masudnya adalah mampu mengarah kesumber informasi yang tidak terpikirkan oleh orang lain.

2. Memiliki keluwesan mental, yaitu memapu menyesuaikan diri pada ide-ide baru pada saat melakukan penelusuran

3. Cermat, artinya adalah tidak melewatkan informasi penting.

4. Teratur, artinya mencatat dan menyimpan apa yang telah diperoleh

5. Tekun, artinya tidak mudah menyerah dan tidak lekas putus asa bila informasi yang dicari tidak ditemukan

6. Awas, artinya mampu menemukan petunjuk-petunjuk baru

(34)

7. Tajam, artinya mampu memutuskan informasi yang bertentangan

8. Teliti, artinya ketidaktelitian dalam mencatat situasi berarti pemborosan waktu kerja

9. Tidak malu bertanya

Dalam konteks penelusuran informasi berbasis komputer, menurut Colle seperti yang dikutip oleh Muntashir (2005) ada 4 (empat) kategori pengguna yakni :

1. Native User, penguna yang sedikit mempunyai pengetahuan maupun keahlian dalam komputer atau penelusuran

2. Casual Expert, pengguna yang tidak memiliki pengetahuan tentang komputer akan mempunyai kemampuan dalam penerapan komputer (applikasi komputer) 3. Assosiative Expert, pengguna yang mempunyai pengetahuan dalam bidang

komputer, akan tetapi sedikit keahliannya dalam hal applikasi penelusuran.

4. Experienced Proffesional, pengguna yang memiliki pengetahuan baik dalam bidang komputer maupunpenelusuran

Dalam melakukan penelusuran informasi, diperlukan teknik atau cara untuk menemukan informasi yang dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhanya. Teknik yang dimaksud adalah pengetahuan dan kepandaian untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya.

Menurut Rowley seperti yang dikutip oleh Erhan (2011) menyatakan bahwa ada 4 (empat) strategi dalam penelusuran, yaitu :

1. Briefsearh, yaitu penelusuran dengan menggunakan operator “AND”

untuk mencari beberapa cantuman saja, dan strategi ini dijadikan sebagai dasar penelusuran lebih lanjut.

2. Building blocks, yaitu penelusuran menggunakan operator “OR” untuk mencari deskriptor yang mempunyai arti yang sama didesripsikan dengan dua kata yang berbeda (sinonim).

3. Successive fraction yaitu dengan menggunakan operator “OR” dan

“NOT” yang dimaksud untuk mempersempit penelusuran.

4. Citation pearl growing, yaitu penelusuran dengan menggunakan metode penelusuran tunggal untuk mencari suatu deskriptor yang dijadikan informasi lain yang berhubungan.

(35)

Pada umumnya untuk mendapatkan suatu informasi yang terdapat dalam jurnal elektronik membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu setiap pengguna dapat lebih mudah dalam menelusurnya, sistem tesebut adalah sistem query, dimana sistem ini dapat memudahkan pengguna yaitu dengan memasukkan kata kunci gabungan dengan Boolean Logic yang berhubungan dengan informasi yang inginkan

Didalam panduan akses E-resource kemenristekdikti tahun 2017, untuk mempermudah dan mengifisienkan penelusuran maka ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Menentukan topik yang kita cari

2. Menentukan kata kunci (menggunakan operator Boolean AND, OR, NOT) pilih satu sampai tiga kata yang paling mewakuli topik. Jangan mencari banyak kata secara bersamaan. Jangan pilih kata sambung, kata kunci umumnya adalah kata benda, dan gunakan beberapa alternatif kata misalnya sinonim

3. Menentukan batasan penelusuran misal tahun pilih 5-10 tahun terakhir, bahasa, format dokumen, (word,pdf dll), cakuan geografis

4. Setelah ada tampilan hasil, pilih artikel yang relevan

5. Simpan hasil dalam folder yang dinamai atau lokasi yang mudah diingat dan ditemukan

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulan bahwa kemampuan penggguna sangat mempengaruhi keberhasilannya dalam menelusur informasi agar sesuai dengan informasi yang diinginannya.

2.5.4 Relevansi Kebutuhan

Relevansi merupakan kesesuaian atau kecocokan informasi yang diperoleh dari perpustakaan atau sumber informasi lainnya, sehingga dapat memnuhi kebutuhan penggunanya dalam menggunakan perpustakaan. Menurut Reitz (2004: 606) mengatakan bahwa relevansi adalah

(36)

“the extent to which information retrieve in a search of a library collection or other resource, such as an online catalogue or bibligraphic database”.

maksudnya adalah kesesuaian permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber lainnya seperti katalog online dan database bibliografi. Sedangkan itu menurut pendapat Siregar (2002: 2) menyataan bahwa “perpustakaan hendaknya mengusahakan agar bahan perpustakaan relevansi dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga indunya”. Selain itu menurut pendapat Ishak (2015: 80) dalam buku penelusuran literatur online bahwa “Relevansi mengacu pada sejauh mana informasi yang diinginkan sesuai dengan masalah yang dibahas”.

Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa relevansi koleksi adalah suatu transaksi temu balik dianggab sukses apabila dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya karena relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dengan pengguna.

Sehingga temu kembali dianggab sukses apabila dokumen yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

2.5.5 Peranan Pustakawan

Defenisi pustakawan dalam keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara No.132/KEP/M.PAN/12/2002 dan keputusan bersama Perpustakaan Nasional RI dan kepala Badan Kepegawaian Negara No.23/2003 dan No.21/2003 yang menyatakan bahwa:

“Pustakawan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana penyelenggara tugas utama kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan,

(37)

dokumentasi, pada instansi pemerintah. Salah satu tugas seorang pustakawan adalah memberikan pelayanan kepada pengguna. Dimana salah satu pelayanan yang diberikan adalah memberikan bimbingan, pendidikan, dan bekerjasama kepada pengguna dalam memilih sumber yang diperlukan secara materi dan memanfaatkan informasi tersebut”

Pekembangan teknologi yang semakin canggih menuntut semua kalangan untuk mampu menguasai teknologi. Perkembangan teknologi yang terjadi di perpustakaan sangatlah pesat, sehingga pustakawan juga dituntut memiliki skill untuk menghadapinya. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pustakawan menurut Shapiro dan Hughes (1996) yang dikutip oleh Testiani adalah Resource Literacy, artinya adalah kemampuan memahami bentuk, format, lokasi, dan cara mendapatkan informasi terutama dari jaringan informasi yang selalu berkembang.

Sedangkan menurut Hidayat (2007) menyataan bahwa :

“Peranan pustakawan adalah kewajiban atau tugas pustakawan dalam pelayanan kepada pengguna perpustakaan dimana salah satu tugas nya adalah memberikan pendidikan, bimbingan, dan kerjasama kepada pemustaka dalam memilih sumber informasi yang dibutuhkan dan cara penelusurannya.”

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pustakawan harus memiliki kemampuan/skill dibidang sumber-sumber informasi elektronik untuk dalam hal ini memberikan pelayanan kepada pengguna dalam memanfaatkan sumber- sumber informasi elektronik (E-resources).

2.5.6 Kendala yang dihadapi dalam menelusur

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ziming Liu (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Print vs Electronic Resource: A study of user, Perceptions, Preferences, and Use”. Dalam penelitiannya membuktikan bahwa pengguna masih dimungkinkan

(38)

menghadapi kebingungan dalam menghadapi informasi yang tersedia secara over load jika dihadapan pada sumber informasi eletronik, dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa

“The ability to access information that is not available locally is cited as the most notable advantage of digital libraries. The frequently cited barrier of a digital library is its difficult to use (e.g hard to do effective searches, hard to move back, oand forth between two things, and hard to return to a document if carefull notes are not taken). One responden also points out that it is difficult to find non-english information in digital libraries beause of the problems in keying foreign characters. Instability of online resources is another major concern. One respondent states”

Maksudnya adalah dalam penelitiannya menyatakan bahwa kendala maupun kesulitan yang dihadapi,keterbatasan bahasa yang ditemui dalam sumber informasi eletronik, dimana bahasa inggris menjadi bahasa mayoritas sumber informasi tersebut, selain masalah yang dihadapi dalam mengakses sumber eletronik adalah masalah konektivitas yang seringkali mengganggu saat proses penelusuran sumber informasi elektronik.

(39)

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Pengarang

Judul penelitian

Metode penelitian

Lokasi penelitia

n

Kajian Penelitian

1 Agnesya F.

Damanik

Tingkat pemanfaatan

e-jurnal CLINICALK

EY oleh mahasiswa kedokteran di Perpustakaan

Fakultas Universitas Sultan Agung

Semarang

Kuantitatif Perpusta akan Universit as Sultan

Agung Semaran

g

1. Frekuensi penggunaan e-journal

2. Tujuan e-journal digunakan

3. Format file digital yang paling disukai

4. masalah dalam menggunakan e-journal 5. Pengujian statistik menggunakan t-test sampel

2 Nadya Syafitri

Pemanfaatan jurnal eletronik

bidang Kesehatan di Perpustakaan

Badan Penelitian

dan Pengembang an kesehatan

oleh Pemustaka

Survei

Perpusta kaan Badan Penelitia

n dan Pengemb

angan Kesehata

n

1. Penggunaan Jurnal Elektronik

2. Sumber Referensi dalam Memenuhi kebutuhan Informasi

3. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan

4. Sumber referensi saat berkunjung

5. infoasi keberadaan jurnal elektronik 7. Lokasi akses sumber elektronik

8. Jumlah artikel yang di unduh

9. Kemutakhiran 3 Dwi Dian

Nusantari

Analisis Pemanfaatan Jurnal Online

ScienceDiret di Perpustakaan

IPB

Survei Perpusta kaan Intitut Pertanian

Bogor (IPB)

1. Kemampuan komputer 2. Kemudahan

Penggunaan

3. Antarmuka Sistim yang ramah

4. Relevansi Informasi dengan kebutuhan 5. Kualitas Informasi

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskripif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta- fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Menurut Moh. Nazir (2005: 54) Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat suatu deskripsi , gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenal fakta dan sifat-sifat yang diselidiki.

Dalam kamus besar bahasa indonesia arti metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3.2 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian maka lokasi penelitian ini adalah di Layanan Digital Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Perpustakaan No.1 kampus USU Medan

(41)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2002: 57) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Sejarah dan Ilmu Linguistik dengan jumlah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Jurusan Jumlah mahasiswa

1 Penciptaan dan pengkajian seni 18 orang

2 Ilmu sejarah 14 orang

3 Ilmu linguistik 91 orang

Jumlah 123 orang

Dari data diatas maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif S2 Penciptaan dan pengkajian seni, Ilmu sejarah dan Ilmu Linguistik dengan total populasi sebanyak 123 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dai populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggab bisa mewakili populasi ( Iqbal, 2015: 58). Untuk menentukan sampel dengan menggunaan rumus Slovin yaitu:

(42)

n = 𝑁 1 + 𝑁𝑒2

n = 123

1 + 123𝑒2

n = 123

1 + 123. 0,12

n = 123

1 + 123.0,01

n = 55,1 (dibulatan menjadi 55) keterangan:

n=jumlah sampel N=Jumlah populasi e=batas toleransi

Tabel 3.2 Jumlah sampel

Jurusan Jumlah sampel

Penciptaan Pengajian Seni 18 18

123𝑥55 = 8

Ilmu Sejarah 14 14

123𝑥55 = 6

Ilmu Linguistik 91 91

123𝑥55 = 41

Jumlah 123 55

Dalam menentukan sampel yang akan dijadikan sebagai responden adalah menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga disebut sub-populasi atau stratum (Ali, 1997 : 81).

(43)

3.4 Instrumen Penelitian

Pengertian Instrumen dalam kamus besar bahasa indonesia adalah alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Dalam hal ini, instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2006: 97 )

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk mengumpulan data, yang memuat berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan indikator variabel penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada responden untuk diisi

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpukan data melalui literatur-literatur atau dokumen-dokumen yang berhubungan denganmasalah penelitian

3.6 Jenis dan Sumber data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner

2. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, majalah, dan dokumen yang berhubungan dengan asalah penelitian

(44)

3.7 Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah menggunakan metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan mengiterpretasikan kondisi-kondisi yang sedang terjadi atau yang ada Mardalis (1995, 26). Dalam penelitian ini, data dikumpul melalui kuesioner lalu dianalisis, yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara penyusunan dan pengelompokan. Data akan ditabulasi sesuai dengan kelompok aspek yang akan diteliti.

Untuk memudahkan interpretasi data akan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis dan di interpretasikan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus distribusi frekuensi yang dijelaskan oleh Arikunto (2000, 349) sebagai berikut:

𝑃 =𝑓

𝑛𝑥 100 % Keterangan : P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh (Frekuensi) n = Jumlah responden sampel

Penafsiran data dan hasil distribusi terhadap jawaban kuesioner dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran data mengunakan metode Hadi (2001: 421) sebagai berikut :

1% – 25% : Sebagian Kecil 26% – 49% : Hampir Setengah 50% : Setengah

51% – 75 % : Sebagian Besar

(45)

76 %– 99% : Pada Umumnya 100% : Seluruhnya

3.8 Kisi- Kisi Kuesioner

Sebelum mengisi kuesioner terlebih dahulu dibuat dibuat kis-kisi kuesioner.

Kisi-kisi kuesioner diperlukan agar peranyaan yang diajukan sesuai dengan kebutuhan yang diperluan untuk penelitian.

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Kuesioner

Variabel Indikator Nomor item Jumlah

Pemanfaatan Database jurnal

Proquest Art dan Humanities

Frekuensi penggunaan 1,2,3 3

Tujuan penggunaan 4 1

Kemampuan Pengguna 5,6,7,8 4

Relevansi 9,10,11 3

Peranan Pustakawan 12,13 2

Kendala yang dihadapi

dalam penelusuran 14,15 2

(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemanfaatan Database Jurnal Proquest Art and Humanities

Untuk mengetahui pemanfaatan database jurnal Proquest Art and Humanities maka dapat dilihat dari aspek-aspek atau indikator yang meliputi Frekuensi penggunaan, Tujuan Penggunaan, Kemampuan Pengguna, Relevansi dengan kebutuhan, Peranan Pustakawan, dan kendala yang dihadapi dalam penelusuran

4.1.1 Frekuensi Penggunaan

Frekuensi pemanfaatan database jurnal online Proquest Art and Humanities merupakan salah satu faktor untuk mengetahui sampai dimana pemanfaatan jurnal online Proquest Art and Humanities. Frekuensi tingkat kunjungan maupun akses dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Frekuensi Penggunaan Terhadap Jurnal Online Proquest Art and Humanities

No Pilihan Jawaban Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Sangat sering 0 -

2 Sering 18 32,72 %

3 Jarang 37 67,28 %

4 Sangat jarang 0 -

Jumlah 55 100 %

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang sering mengakses jurnal Proquest Art and Humanities sebanyak 18 orang atau 32,72 %, sementara responden yang kadang-kadang mengakses sebanyak 37 orang atau 67,28 %,

Dari jawaban responden pada Tabel 4.1 dapat diambil kesimpulan bahwa responden hampir setengah yang sering mengakses database jurnal Proquest Art and Humanities, sedangkan sebahagian besar responden kadang-kadang mengakses database

(47)

jurnal Proquest Art and Humanities. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan jurnal Proquest Art and Humanities masih kurang baik atau masih rendah.

Tabel 4.2 Waktu Akses yang diperlukan dalam Penelusuran

No Pilihan Jawaban Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Sangat cepat 2 3,60 %

2 Cepat 42 76,40 %

3 Lama 11 20 %

4 Sangat lama 0 -

Jumlah 55 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang sangat cepat menelusur jurnal Proquest Art and Humanities sebanyak 2 orang atau 3,60 %, sementara responden yang cepat mengakses sebanyak 42 orang atau 76,40 %, dan respon yang lama dalam menelusur atapun mengakses sebanyak 11 orang atau 20%.

Dari jawaban responden pada Tabel 4.2 dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya responden cepat dalam menelusur informasi, sementara hanya sebagian kecil responden sangat cepat dalam menelusur atau mengakses jurnal Proquest Art and Humanities, sementara itu sebagian kecil (20%) responden yang lama dalam menelusur linformasi pada jurnal Proquest Art and Humanities.

4.1.2 Tujuan Penggunaan

Tujuan dari penggunaan database jurnal elektronik Proquest art and humanities oleh mahasiswa S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ilmu Linguistik, dan Ilmu Sejarah, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Tujuan Pengguna dalam Memanfaatan Jurnal Online Proquest Art and Humanities

No Pilihan Jawaban Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Keperluan studi 28 50.90 %

(48)

2 Penelitian 16 29,10 %

3 Pengembangan wawasan 10 18,20 %

4 Memeperoleh informasi baru 1 1,80 %

Jumlah 55 100 %

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa tujuan responden menggunakan jurnal Proquest Art and Humanities 28 orang atau 50,90 % untuk keperluan studi, sementara itu responden yang menggunakan jurnal untuk penelitian sebanyak 16 orang atau 29,10 %. Responden yang menggunakan jurnal untuk pengembangan wawasan sebanyak 10 orang atau 18,20 % dan responden yang menggunakan jurnal untuk memperoleh informasi baru sebanyak 1 orang atau 1,80 %

Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat di interpretasikan dalam penggunaan jurnal online Proquest Art and Humanities lebih mengutamakan untuk keperluan studi, hal ini dapat dilihat bahwa setengah responden menggunakan jurnal untuk keperluan keperluan studi termasuk, untuk keperluan tugas-tugas kuliah. sedangkan jawaban responden untuk keperluan penelitian hampir setengah, dan sebagian kecil responden menggunakan jurnal untuk pengembangan wawasan dan memperoleh informasi baru.

4.1.3 Kemampuan pengguna

Untuk mengetahui jawaban dari respon mengenai kemampuan pengguna dalam melakukan penelusuran jurnal elektronik dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.4 Kemampuan Pengguna dalam Melakukan Penelusuran Informasi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Sangat mudah 4 7,27 %

2 Mudah 21 38,19 %

3 Cukup mudah 26 47,27 %

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dana jurnal Tercetak
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
Tabel 3.2 Jumlah sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait