• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEKERJA DENGAN ORANG TUA DALAM PAUD BAGI ANAK BERKEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS (ABPK) IRHAM HOSNI PLB FIP UPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BEKERJA DENGAN ORANG TUA DALAM PAUD BAGI ANAK BERKEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS (ABPK) IRHAM HOSNI PLB FIP UPI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BEKERJA DENGAN ORANG TUA DALAM PAUD BAGI

ANAK BERKEBUTUHAN

PENDIDIKAN KHUSUS (ABPK)

IRHAM HOSNI PLB FIP UPI

(2)

PEMBAHASAN

1. BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH an ideal – it is a mandate

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP ORANG TUA

3. KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKA

4. STRATEGI TUK MENINGKATKAN

KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN.

(3)

BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH an ideal – it is a mandate

1. Anak adalah amanah,

2. Waktu bersama orang tua lebih banyak

3. Tumbuh dan berkembang di tengah keluarga jauh lebih baik:

a. New natal competancy b. Critical periode

c. Prevention of Secondary handicaps

4. Bagian yg inklusif dari masyarakat.

(4)

BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH an ideal – it is a mandate

5. Standar orang normal

6. Membutuhkan perkembangan yang unik (modifikasi dan adaptasi) – Locomotor, body concept, fine motor, object concept, classification, social interaction,

communication, intersensory cordination, dll.

(5)

BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH an ideal – it is a mandate

7. Dalam paud ABPK, perlu memperhatikan:

a. Orang tua adalah sumber informasi dan paling tahu informasi tentang anaknya.

b. Use less and less hep c. Be Consitent

d. Ortu dan guru: need to be spontaneus – using

natural interaction time, talking cues from the child him self.

e. Tanyakan beberapa pertanyaan, berikan anak banyak menjawab dan dengarkan.

f. Catat perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi dan menjadi bagian dari asessment.

(6)

SIKAP ORANG TUA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Orang tua membawa penilaian dan pengalamannya sendiri

2. Nilai yang dipakai, keyakinan yang dianut, kepercayaan yang dipegang.

3. Respon orang tua terhadap situasi

tergantung dari kekuatan dan kelemahan pribadinya, bantuan dan dorongan

anggota keluarga, profesional dan faktor lain yang terlibaqt.

(7)

Tahap kesedihan orang tua

1. Penolakan dan isolation

2. Marah

3. Bargaining (Tawar menawar)

4. Depression (depresi, muram)

5. Acceptance (menerima)

(8)

TINGKAT PENERIMAAN ORTU TERGANTUNG:

1. Severity of handicap (BERATNYA KELAINAN)

2. Age at onset (Umur KAPAN TERJADINYA)

3. Socio economic status (status sosial ekonomi)

4. How information was received (Bagaimana informasi yang diterima)

5. Financial hardships (kesukaran pembiayaan)

6. Time ( waktu)

(9)

TINGKAT PENERIMAAN ORTU TERGANTUNG:

7. Critical event (kejadian genting)

a. Anak lahir atau dicurigai cacat

b. Diagnose dibuat dan anak mulai diobati

c. Anak siap masuk program sekolah.

d. Anak mulai mencapai dewasa (Puber)

e. Anak mulai mencapai usia kerja.

f. Orang tua sudah mulai tua.

(10)

TINGKAT PENERIMAAN ORTU TERGANTUNG:

8. Lack of control (kekurangan kontrol)

9. Parents as an in-group (Oran tua sebagai salah satu dari kelompok)

10. The myth of cure (mitos dari perawatan/pengobatan)

(11)

KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAn

1. Mengambil keputusan tentang pendidikan anaknya.

2. Partisipasi orang tua adalah hak dan telah dijamin dalam undang-undang.

3. Guru yang mampu dan telah melakukan kegiatan sebagai guru bagi anaknya.

4. Terlibat penuh sebagai anggota tim interdisipliner.

5. Sebagai konselor bagi orang tua lain.

6. Sebagai pembuat kebijakan dan advocasi.

7. Pengembang dan inisiator program.

(12)

Keterlibatan ortu berkurang bila:

1. Waktu dan lokasi pertemuan tidak sesuai

2. Penilaian ortu dengan guru tidak berbeda secara signifikan.

3. Profesional membuat asumsi yang tidak mendasar.

4. Penanganan tidak konsisten.

5. Merasa terancam.

6. Harapan Ortu tidak realistis.

7. Kebutuhan sosial ortu terhambat oleh program.

(13)

Strategi bekerja dengan orang tua

1. Libatkan orang tua disetiap langkah pelayanan.

2. Bicaralah deng berhadapan, kontak mata dan perkecil gangguan selama berkomunikasi

(telpon dll)

3. Tanyakan apa yang dibutuhkan orangtua

4. Penuh perhatian dan gunakan keterampilan mendengar.

5. Tempatkan sebagai orang dewasa dalam membagi informasi.

6. Informasi …

(14)

Strategi bekerja dengan orang tua

6. Informasi harus objektive dan spesifik.

7. Bantu ortu memahami kemampuan yang dimiliki anaknya.

8. Gunakan bahasa sehari-hari

9. Jawab pertanyaan dengan jujur, dan katakan tidak semua pertanyaan tahu dan dapat dijawab.

10. Rencanakan tujuan, pertemuan dan kerjasama ortu dan guru.

11. Perjelas dan rangkum hasil dan tindak lanjut setiap pertemuan

12. Beri orang tua copi laporan hasil layanan.

(15)

Strategi bekerja dengan orang tua

11. Perjelas dan rangkum hasil dan tindak lanjut setiap pertemuan

12. Beri orang tua copi laporan hasil layanan.

13. Ciptakan kesempatan agar orang tua

bisa berbicara dengan orang tua lainnya

14. Ingatkan bila apa yang diajarkan tidak pas denga yang berlaku dimasyarakat.

(16)

3 tuntutang bagi pendidik (Tree- pronged charge to educator)

1. Warisi anak dengan kebanggaan

2. Kurikulum yang digunakan pendidik harus mereflesikan kebutuhan anak

sekarang dan akan datang di keluarga dan masyarakat.

3. Orang tua dan pendidik harus akrab dan sejalan, apa yang dilakukan di rumah

tidak bertentangan dengan apa yang dilakukan di sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang mempengaruhi p enerimaan diri orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus yaitu rasa syukur yang dimiliki subyek atas sesuatu yang diterima dari Allah,

Orang tua diharapkan berperan proaktif dengan banyak memberikan informasi kepada para guru, sehingga sangat membantu dalam mengembangkan bakat anak yang

Dengan demikian, dalam layanan PAUD berkualitas, satuan perlu mengembangkan sebuah kemitraan yang setara dan saling mendukung untuk tumbuh kembang anak yang optimal dengan

Dalam pelaksanaan pendidikan akhlak yang telah dilakukan oleh orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) di Banjarmasin Timur ketiga keluarga

Tujuan penulisan buku ini untuk menjelaskan pengasuhan anak umur 0-6 tahun bagi orang tua bekerja dengan sub-sub bahasan seperti uniknya perkembangan anak umur 0-6 tahun, apa

Pada penelitian awal yang peneliti lakukan terhadap ketiga subjek yang merupakan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, peneliti melihat aspek

Secara mendasar dari tujuan pendidikan bagi orang tunanetra tidak berbeda dengan tujuan akhir pendidikan bagi orang awas pada umumnya, yaitu agar anak dapat

Hasil penelitian menunjukan bahwa problematika orang tua dalam mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus meliputipada fungsi affectionkedekatan anak yang lebih kepada ibu yang menyebabkan ibu