• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan dengan stres kerja sebagai variabel intervening pada PT. Kembang Joyo Sriwijaya, peneliti tentunya juga mempelajari peneliti yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu atau sebelumnya.

Penelitian terdahulu ini adalah landasan yang dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam membandingkan dalam pengaruh suatu variabel.

Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian yang berkaitan dengan beban kerja, kinerja karyawan dan stres kerja sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Judul, Nama, Tahun Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Impact of “Workload and Job Complexity on Employee Job Performance with the moderating Role of Social Support and Mediating Role of Job Stres:

A Study of Travel agencies in Rawalpindi, Islamadan and AJK”. (Shabbir & Naqvi, 2017)

Analisis korelasi dan analisis regresi

1. Stres kerja dan kinerja berpengaruh negatif dan signifikan

2. Beban kerja dan kinerja berpengaruh negatif dan signifikan

3. Stres kerja dan beban kerja berpengaruh positif dan signifikan 4. Stres Kerja dan kompleksitas kerja

berpengaruh positif dan signifikan 5. Beban kerja dan dukungan sosial

berpengaruh negatif dan signifikan 6. Kompleksitas kerja dan dukungan

sosial berpengaruh negatif dan signifikan

7. Dukungan sosial dan stres kerja sangat berpengaruh negatif dan signifikan

8. Dukungan sosial dan kinerja berpengaruh positif signifikan

(2)

No. Judul, Nama, Tahun Metode Penelitian

Hasil Penelitian 2. Pengaruh kepuasan kerja

dan beban kerja terhadap kinerja karyawan dan stres kerja sebagai variabel mediasi pada karyawan Divisi Sales Cosmumer PT Bank Negara Indonesia.

(Mahfudz, 2017)

Analisis Linear Berganda

1. Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

2. Kepuasan kerja secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja karywanan

3. Beban kerja Berpengaruh terhadap kinerja melalui stres kerja

3. Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dengan Job Stres kerja sebagai variabel intervening. (Putra, 2018)

Analisis Regresi Linear Berganda

1. Beban kerja berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja karyawan.

2. Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap job stres kerja karyawan 3. Jika Job stres kerja karyawan tinggi

maka kinerja karyawan akan menurun dan jika job stres karyawan rendah maka dapat meningkatkan kinerja karyawan.

4. Pengaruh Beban Kerja terhadap Stres Kerja dan Dampaknya terhadap kinerja karyawan PT Apie Indo Karunia. (Andriani &

Yoyok , 2014)

Analisis Regresi Linear Berganda

1. Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja.

2. Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

5. Pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia melalui stres kerja sebagai variabel intervening pada PT. Askrindo.

(Nugraheni, 2017)

Analisis Jalur (Path Analysis)

1. Beban kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja sumber daya manusia

2. Lingkungan kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja sumber daya manusia

3. Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja 4. Lingkungan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap stres kerja

5. Stres kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja sumber daya manusia.

(3)

No. Judul, Nama, Tahun Metode Penelitian

Hasil Penelitian 6 Pengaruh Self Efficacy dan

Beban Kerja terhadap kinerja pegawai dengan stres kerja sebagai variabel intervening. (Studi Kasus Pada Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten

Kebumen). (Pandu, 2018)

Analisis Jalur (Path Analysis)

1. Self efficacy berpengaruh signifikan terhadap stres kerja

2. Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja

3. Self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja

4. Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja

5. Stres kerja tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja

7. Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan dengan stres kerja sebagai variabel intervening pada PT. Bank Jatim Cabang Bawean. (Asbath, 2017)

Analisis Jalur (Path Analysis)

1. Beban kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan 2. Beban kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui stres kerja

8. Pengaruh beban kerja dan dukungan sosial terhadap kinerja karyawan dengan stres kerja sebagai variabel intervening (studi pada perawat rumah sakit panti wilasa Citarum Semarang).

(Respati, 2013)

Analisis Jalur (Path Analysis)

1. Beban kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres kerja 2. Dukungan sosial berpengaruh negatif

terhadap stres kerja

3. Beban kerja berpengaruh negatif terhadap karyawan

4. Dukungan sosial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

5. Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan

9. Pengaruh beban kerja terhadap stres kerja dan kinerja perawat rawat inap dalam BLUD RSU Kota Banjar. (Maharani &

Budianto, 2019)

Analisis Regresi Linier Berganda

1. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh secara langsung beban kerja terhadap stres kerja, adapun beban kerja perawat rawat inap dalam BLUD RSU Kota Banjar termasuk kategori sangat tinggi 2. Hasil penelitian juga menunjukkan

hasil bahwa terdapat pengaruh tidak langsung dari beban kerja ke kinerja (sebagai variabel intervening

(4)

No. Judul, Nama, Tahun Metode Penelitian

Hasil Penelitian 10. Pengaruh beban kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwaraya Cabang Manado Kota.

(Rolos, 2018)

Regresi Linear Berganda

Beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

11. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang di Langsa.

(Chandra & Adriansyah, 2017)

Regresi Linear Berganda

1. Beban Kerja berpengaruh negative terhadap kinerja

2. Stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yang akan diteliti, yaitu

1. Penelitian terdahulu

Penelitian Respati (2013) menjadikan beban kerja dan dukungan social sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai variabel terikat. Penelitian Pandu (2018) menjadikan self efficacy dan beban kerja sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai variabel terikat. Penelitian Mahfudz (2017) menjadikan variabel stress kerja sebagai variabel mediasi.

2. Penelitian Sekarang

Judul dan objek sekarang berbeda dan menggunakan beban kerja sebagai variabel bebas, kinerja sebagai variabel terikat dan teori stres kerja menggunkan teori (Hasibuan, 2012). Penelitian sekarang menggunakan analisis jalur (path analysis).

B. Tinjauan Teori

1. Kinerja Karyawan

Didalam suatu organisasi itu terdapat tugas masing-masing yang mengarah pada pencapian dan tujuan perusahaan. Tugas-tugas yang dijalankan tersebut tentunya mempunyai hasil yang tidak sama atau berbeda-beda.

Hasil kerja itulah yang disebut dengan kinerja karyawan untuk menjadi suatu pencapain dalam target pada perusahaan.

(5)

Menurut Mangkunegara (2017) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata (Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Teori yang dikemukan oleh Hasibuan (2012) mengemukakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Robbins (2015) mengemukakan bahwa kinerja merupakan hasil evaluasi karyawan berdasarkan tugas yang sudah dijalankan yang mana hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan berdasarkan ketetapan atau standar pekerjaan yang telah diberlakukan perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Kinerja yang dihasilkan karyawan nantinya akan berdampak pada suatu perusahaan yang berarti dalam perusahaan itu ditentukan oleh kinerja yang dihasilkan karyawan baik itu secara individu maupun kelompok.

a. Faktor mempengaruhi kinerja

Menurut Gibson (2012) ada tiga perangkat variasi yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu:

1) Variabel individual

Beban kerja merupakan tuntutan tugas atau pekerjaan yang diberikan kepada karyawan sebagai tanggung jawab yang harus diselesaikan. Beban kerja dirasa terlalu berat Ketika tugas yang diberikan melebihi kemampuan dan waktu yang diberikan tidak cukup.

(6)

2) Variabel Organisasi

Dukungan organisasi merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi kondisi kerja seseorang karyawan.

3) Variabel Psikologis

Kinerja karyawan maupun perusahaan tergantung pada kemampuan psikologis seperti stress kerja.

b. Menurut Robbins (2015) untuk mengukur kinerja karyawan secara individual ada beberapa indikator yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1) Kualitas, yaitu kualitas kerja diukur dari perpepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2) Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3) Ketetapan Waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang telah direncanakan. Pengukuran ketepatan ketepan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

2. Beban Kerja

Menurut Munandar (2012) beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu.

Dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja, yang dibedakan lebih lanjut kedalam dua kategori sebagai beban kerja, yang dibebankan lebih lanjut kedalam dua kategori sebagai beban kerja kuantitatif dan beban kerja kualitatif.

Menurut Sunyoto (2012) beban kerja adalah yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya.

(7)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalah jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja itu dapat berupa beban fisik maupun mental dapat dipandang dari sudut obyektif maupun subjektif.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

Menurut Munandar (2012) mengklasifikasi faktor-faktor beban kerja dalam pekerjaan sebagai berikut:

(1) Beban kerja sebagai tuntutan fisik

Kondisi kerja tertentu bisa menghasilkan prestasi kerja yang optimal selain berdampak terhadap kinerja pegawai, kondisi fisik juga berdampak terhadap kesehatan mental seorang tenaga kerja. Kondisi fisik pekerja memiliki pengaruh terhadap kondisi fatal dan psikologi seseorang. Ini berarti bahwa kondisi kesehatan karyawan harus tetap dalam keadaan sehat saat melakukan pekerjaan, selain istirahat yang cukup, dukungan sarana tempat kerja yang nyaman dan memadai juga perlu.

(2) Beban kerja sebagai tuntutan tugas

Kerja shif atau kerja malam sering meyebabkan kelelahan bagi para karyawan akibat beban kerja yang berlebihan. Beban kerja berlebihan dan beban kerja berlebihan dan beban kerja terlalu sedikit dapat berpengaruh terdapat kinerja seorang karyawan. Beban kerja terdiri dari dua jenis, diantaranya sebagai berikut:

(a) Beban kerja terlalu banyak atau sedikit “Kuantitatif yang timbul akibat dari tugas tugas yang terlalu banyak atau sedikit diberikan kepada karyawan untuk diselesaikan dalam waktu tertentu.

(b) Beban kerja berlebihan atau terlalu sedikit Kualitatif yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk melaksanakan suatu tugas atau melaksanakam tugas tidak menggunakan keterampilan dan atau potensi dari karyawan.

(8)

b. Menurut Putra (2012) indikator beban kerja meliputi:

(1) Target Yang Harus Dicapai

Pandangan individu mengenai besarnya target kerja yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya dan pandangan mengenai hasil kerja yang harustercapai diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

(2) Kondisi Pekerjaan

Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh individu mengenai kondisi pekerjaannya, serta mengatasi kejadian yang tak terduga misalnya melakukan suatu pekerjaan ekstra di luar waktu yang telah ditentukan.

(3) Standar Pekerjaan 3. Stres Kerja

Menurut Mangkunegara (2017) mengemukakan bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi suatu pekerjaan. Stres kerja ini tampak Simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri sulit tidur, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan. stres kerja memiliki dampak pengaruh yang positif dan juga memiliki pengaruh negatif.

Menurut Hasibuan (2012) mendefinisikan stres kerja adalah suatu ketegangan yang mengakibatkan tidak seimbangnya keadaan psikologis karyawan yang mempengaruhi cara berpikir, emosi dan kondisi dirinya sendiri.

Menurut Robbins (2015) mengemukakan bahwa stres kerja merupakan kondisi dinamik dimana seorang individu dihadapkan pada kesempatan, keterbatasan, ataupun tuntutan sesuai dengan harapan sedangkan hasil yang ingin dicapai dalam kondisi penting atau tidak tertentu.

a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi stres kerja

Jika seseorang mengalami stres kerja mengalami stres kerja dapat mempengaruhi kemampuan sesorang dalam menghadapi lingkungan sehari-hari dan lingkungan kerja. Dimana orang-orang yang mengalami

(9)

stres kerja itu cenderung emosinya meningkat dan untuk mengerjakan suatu pekerjaa yang diberikan oleh suatu perusahaan, orang tersebut sulit untuk mengerjakannya sampai pekerjaan itu selesai dikarenakan keadaan yang tidak nyaman dalam bekerja.

Stres kerja ltu dalam suatu lingkungan pekerjaan dapat terjadi dikarekan beberapa hal, baik itu berasal dari lingkungan pekerjaan ataupun yang berasal dari luar lingkungan kerja.

Menurut Robbins (2015) tingkat stres kerja pada setiap orang akan menimbulkan dampak yang berbeda. Sehingga ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi tingkat stres seseorang. Faktor tersebut adalah:

(a) Faktor lingkungan ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian teknologi sangat berpengaruh pada eksistensi karyawan dalam bekerja.

(b) Faktor Organisasional beberapa hala dapat dikategorikan sebagai penyebab stres kerja yaitu: Tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi.

(c) Faktor individual berbagai hal luar pekerjaan yang menggangu terutama adalah masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi dan kepribadian.

b. Indikator menurut Mangkunegara (2017) mengemukakan tiga kategori kemunculan stres kerja, yaitu:

(1) Perasaan tertekan secara Fisiologis yaitu stres kerja yang dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme tubuh secara fisik, meliputi meningkatnya detak jantung, sakit kepala, dan kesemutan.

(2) Perasaan tertekan secara Psikologis yaitu stres kerja pada menciptakan perubahan psikis, meliputi ketidak puasan dalam bekerja, ketengangan, kejenuhan, dan kecemasan.

(3) Perasaan tertekan secara Perilaku yaitu stres kerja yang berpengaruh terhadap perubahan produktivitas pada karyawan, meliputi menurunnya produktivitas, timbul rasa gelisah dan gangguan tidur.

(10)

C. Hubungan antar variabel

1. Hubungan antara Beban kerja dan Kinerja

Huey dan Wicknes (1993)dalam Kusuma (2014) menyatakan bahwa beban kerja mempengaruhi kinerja karyawan, dimana beban kerja akan menimbulkan kesalahan yang dapat muncul akibat adanya ketidakmampuan mengatasi tuntutan dalam bekerja. Oleh karena itu dampak yang akan muncul dari beban kerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dimana beban kerja dan kinerja dapat berpengaruh negatif dimana beban kerja meningkat maka kinerja akan menurun.

Apabila dalam individu tersebut memiliki suatu perpepsi yang positif maka mereka akan menanggap beban kerja sebagai tantangan dalam bekerja sehingga mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun perusahaan tempat bekerja. Dan sebaliknya jika persepsi itu negatif maka yang akan muncul beban kerja dianggap sebagai tekanan kerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja individu, memiliki dampak negatif bagi dirinya maupun perusahaan tempat kerja.

2. Hubungan antara Beban Kerja dan Stres Kerja

Hubungan antara beban kerja terhadap stres kerja yang dikemukakan oleh Munandar (2012)menyatakan bahwa beban kerja yang berlebih dan beban kerja yang terlalu sedikit merupakan pembangkit stres. Menurut Sunyoto (2012) beban yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal ini disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja yang terlalu tinggi, volume kerja yang terlalu banyak, dan sebagainya.

(11)

3. Hubungan antara Stres Kerja dan Kinerja

Menurut Hasibuan (2012)bahwa salah satu dari faktor-faktor stres kerja adalah adanya beban kerja berlebih, dimana beban kerja berlebih akan berdampak pada tingkat kinerja karyawan. Selain itu menurut Shabbir &

Naqvi (2017) juga menyatakan bahwa stres terkait pekerjaan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan yang kemudian penekanannya menempatkan dampak negatif pada kinerja. Pada kenyataaan stres juga dapat bersifat membantu meningkatkan, menyenangkan dan dapat juga bersifat merusak, mengancam, mencemaskan.

Menurut Munandar (2012)sehingga stres mempunyai potensi untuk mendorong atau menggangu kinerja. Memang stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu kinerja. Memang stres tinggi akan berpengaruh pada kinerja, akan tetapi kinerja akan menurun sebagai akibat stres yang mengganggu pelaksanaan kinerja mereka.

4. Hubungan Beban Kerja, Kinerja Dan Stres Kerja

Terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja yang dialami karyawan yang mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan.

Maharani & Budianto (2019) menyatakan bahwa dengan beban kerja yang seimbang dengan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keahlian pegawai tersebut kinerjanya akan lebih baik. Sebaliknya jika dengan banyaknya tugas yang diberikan tidak sebanding dengan kemampuan, keahlian, dan waktu penyelesaian tugas bisa menjadi sumber stres.

(12)

D. Kerangka Pikir

Beban kerja dengan dasar teori Munandar (2012) menyatakan bahwa beban kerja merupakan suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu. Dengan indikator beban kerja menurut Putra (2012) yang meliputi target yang harus dicapai, kondisi pekerjaan dan standar pekerjaan.

Kinerja karyawan dengan dasar teori yang mengacu kepada pendapatnya Mangkunegara (2017) yang menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan karyawan secara kualitas, kuantitas dengan indikator kinerja karyawan mengacu pada pendapatnya Robbins (2015) yang meliputi kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu.

Stres kerja dengan dasar teori yang mengacu kepada pendapatnya Mangkunegara (2017) yang menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan dengan indikator stres kerja menurut Mangkunegara (2017) yang meliputi perasaan tertekan secara psikologis, perasaan tertekan secara fisiologis, dan perasaan tertekan secara perilaku.

Hasil penelitian yang mendasari bagan tentang pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Rolos (2018) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan artinya bahwa beban kerja meningkat maka kinerja karyawan menurun dan apabila beban kerja menurun maka kinerja karyawan meningkat.

Hasil penelitian yang mendasari bagan tentang pengaruh peban kerja terhadap stres kerja. Menurut Munandar (2012)menyatakan bahwa beban kerja yang berlebih dan beban kerja yang terlalu sedikit merupakan pembangkit stres.

Apabila beban kerja yang diterima terlalu sedikit maka menimbulkan kebosanan, maka dalam melakukan pekerjaan kurang menantang.

(13)

Hasil penelitian yang mendasari bagan tentang pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. Menurut Munandar (2012) sehingga stres mempunyai potensi untuk mendorong atau menggangu kinerja. Stres kerja mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu kinerja. Apabila stres tinggi akan berpengaruh pada kinerja, akan tetapi kinerja akan menurun sebagai akibat stres yang mengganggu pelaksanaan kinerja

Peneliti mengajukan bentuk penelitian sebagai berikut: kinerja karyawan sebagai variabel yang di ukur melihat pengaruh beban kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui stres kerja sebagai variabel intervening. Berdasarkan teori dan hasil penelitian dapat dilihat bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 : Hubungan Beban Kerja, Kinerja Karyawan dan Stres Kerja Beban Kerja

(X)

Kinerja Karyawan

(Y) Stres Kerja

(Z)

𝐻2

𝐻1

𝐻3 𝐻4

(14)

E. Perumusan hipotesis

Penelitian yang dilakukan Asbath (2017) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan Rolos (2018) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Andriani & Yoyok (2014) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Berdasarkan penelitian tersebut peneliti mengajukan hipotesis:

H1 :Beban kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

Penelitian yang dilakukan Putra (2018) mengungkapkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja, yang berarti semakin tinggi beban kerja yang dirasakan karyawan maka semakin tinggi pula tingkat stres yang dirasakan. Penelitian yang dilakukan Pandu (2018) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja.

Penelitian yang dilakukan Nugraheni (2017) menyatakan bahwa Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti mengajukan hipotesis:

H2 :Beban Kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap stres kerja (Z)

Penelitian yang dilakukan Respati (2013) menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja, yang menunjukkan bahwa stres kerja.

penelitian yang dilakukan oleh Andriani & Yoyok (2014) hasil penelitian membuktikan bahwa stres kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan tetap departemen produksi PT Apie Indo Karunia. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra & Adriansyah (2017) menyatakan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti mengajukan hipotesis:

H3 :Stres kerja (Z) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

(15)

Penelitian yang dilakukan Asbath (2017) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui stress kerja.

Penelitian yang dilakukan Mahfudz (2017) memberikan hasil bahwa beban kerja berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kinerja melalui stres kerja. Hasil penelitian Chandra & Adriansyah (2017) membuktikan bahwa variabel beban kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stres kerja . Berdasarkan penelitian tersebut peneliti mengajukan.

H4 :Beban kerja (X) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) melalui stres kerja (Z)

Referensi

Dokumen terkait

Sedang pendapat lain membolehkan qashar didalam safar ibahah, ibadah ataupun maksiat (semua jenis safar) dapat mempengaruhi ketentuan hukum, ia berpegang kepada teks umum dari

Pencarian solusi program linier fuzzy memerlukan langkah-langkah dimana pengambilan keputusan kriteria Laplace yaitu suatu kriteria pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian akan

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh secara langsung terhadap loyalitas konsumen, hal ini menunjukkan bahwa

Alasan lain kenapa pendekatan kualitatif ini sesuai untuk digunakan di dalam penelitian ini adalah karena dalam penelitian ini data atau informasi diperolah

Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014.

Stock footages dapat berupa gambar, video (video hasil shooting / video jadi pada konten Kamus Ustadz yang lain, video animasi, dan video motion graphics) maupun

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains di kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan

mengkoordinasikan data berdasarkan fokus penelitian, menganalisa yang kemudian disajikan secara tertulis dalam bentuk laporan penelitian. Teknik selanjutnya yaitu