• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIAYA MODAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BIAYA MODAL"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

BIAYA MODAL

ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

(2)

MODAL PERUSAHAAN

• Modal terdiri dari:

1. Modal internal

Merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan (laba ditahan)

2. Modal eksternal

Merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, suplier dan perbankan (saham, obligasi, hutang)

(3)

MODAL PERUSAHAAN

• Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka perusahaan berkewajiban

memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor tersebut.

• Hasil yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal seperti: biaya bunga, biaya penurunan nilai surat berharga dan biaya lain yang berkaitan dengan perolehan modal tersebut.

(4)

MODAL PERUSAHAAN

• Biaya modal sering disamakan dengan:

1. Tingkat pengembalian yang disyaratkan

perusahaan (the firm's required rate of return)

2. Tingkat ambang (the hurdle rate), tingkat diskonto (the discount rate)

3. Biaya kesempatan dana perusahaan (the firm's opportunity cost of funds)

(5)

MODAL PERUSAHAAN

• Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu dari sisi investor dan perusahaan.

• Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of returnmerupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang

dimiliki.

• Dari sisi perusahaan yang menggunakan dana

(modal), besarnya required rate of returnmerupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

(6)

BIAYA MODAL Definisi

• Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,

maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan

• Biaya modal adalah tingkat hasil atas investasi total perusahaan yang menghasilkan tingkat

pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber pembelanjaannya

(7)

BIAYA MODAL Arti Penting

1. Pemaksimuman nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input, termasuk modal, diminimumkan,

dan untuk meminimumkannya, biaya modal harus dapat diestimasikan.

2. Keputusan penganggaran modal mensyaratkan suatu estimasi biaya modal. Kesalahan estimasi dalam

penentuan biaya modal, akan menghasilkan keputusan investasi yang keliru.

3. Beberapa tipe keputusan lain (sewa guna usaha,

pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan manajemen aset jangka pendek), mensyaratkan estimasi biaya modal.

(8)

BIAYA MODAL Fungsi

• Analisis biaya modal didasarkan pada keadaan setelah pajak:

1. Pajak merupakan pengurang laba yang diperoleh perusahaan

2. Sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat

keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya

(9)

BIAYA MODAL Operasionalisasi

• Komposisi modal:

1. Laba ditahan

 Biaya modal yang berasal dari laba ditahan disebut cost of retained earning

 Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor

 Dasar logika:

1. Apabila laba ditahan tersebut diinvestasikan pada

perusahaan lain maka akan mendatangkan keuntungan 2. Keuntungan tersebut sama dengan besarnya

keuntungan apabila perusahaan menginvestasi sendiri dana laba ditahan tersebut (expected rate of return on the stock)

(10)

BIAYA MODAL Operasionalisasi

2. Hutang

 Biaya modal yang berasal dari hutang yang dipinjam dari bank adalah tingkat bunga yang ditetapkan

oleh bank dalam kontrak perjanjian hutang

 Biaya modal dari penggunaan hutang yang secara riil harus ditanggung atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga menurut kontrak

 Dasar logika:

Penerima kredit selain harus membayar bunga, juga harus membayar biaya administrasi, biaya asuransi dan sebagainya

(11)

BIAYA MODAL Operasionalisasi

3. Saham

 Biaya modal yang berasal dari pernerbitan saham adalah dividen

 Tingkat dividen merupakan tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan

diterima oleh para investor

 Biaya modal dari saham, secara riil adalah lebih besar daripada tingkat dividen yang ditentukan

 Dasar logika:

Perusahaan selain membayar dividen, juga harus membayar biaya penerbitan saham

(12)

BIAYA MODAL

Faktor Yang Mempengaruhi

1. Kondisi ekonomi umum (general economic condition)

 Variabel ekonomi makro, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi, akan

menentukan besarnya tingkat pengembalian

bebas risiko (risk-free atau riskless rate of return).

 Tingkat pengembalian bebas risiko banyak

digunakan sebagai patokan (benchmark) tingkat pengembalian investasi.

(13)

BIAYA MODAL

Faktor Yang Mempengaruhi

2. Kondisi pasar (market condition)

 Kemampuan untuk dipasarkan (marketability) suatu sekuritas yang meningkat, tingkat

pengembalian yang disyaratkan para investor akan menurun, yang berarti biaya modal

perusahaan akan mengecil.

(14)

BIAYA MODAL

Faktor Yang Mempengaruhi

3. Keputusan operasi dan pembelanjaan (operating and financing decisions)

 Pendanaan pada investasi yang berisiko tinggi dan banyak menggunakan sumber dana dari utang

dan saham preferen, maka akan menanggung risiko yang tinggi, sehingga pemilik dana akan menuntut tingkat pengembalian disyaratkan tinggi.

 Semakin tinggi jumlah pembelanjaan (amount of financing), akan membawa konsekuensi semakin meningkatnya biaya modal.

(15)

BIAYA MODAL Komposisi

• Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal individual.

• Jika perusahaan hanya menggunakan satu jenis sumber modal, maka biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal.

• Jika perusahaan menggunakan beberapa jenis sumber modal, maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang

digunakan

(16)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Individual

• Biaya modal individual adalah biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk

masing-masing sumber dana

• Biaya modal individual tersebut dihitung satu

per satu untuk tiap jenis modal.

(17)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Individual

1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek 2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang 3. Biaya Modal Saham Preferen

4. Biaya Modal Saham Biasa Dan Laba Ditahan

(18)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PENDEK

 Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya

kurang dari satu tahun.

 Hutang jangka pendek terdiri dari:

a. hutang perniagaan (trade accounts payable) b. hutang wesel

c. kredit jangka pendek dari bank

(19)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PENDEK

 Rumus:

Keterangan:

kt = Biaya hutang jangka pendek setelah pajak kb = Biaya hutang jangka pendek sebelum pajak

yaitu sebesar tingkat bunga hutang t = Tingkat pajak

(20)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PENDEK

 Contoh:

Suatu perusahaan membeli bahan baku secara kredit. Bunga dari kredit tersebut sebesar 10%,

tingkat pajak penghasilan (tax rate) 40%, maka biaya hutang setelah pajak sebesar:

kt = kb (l - t)

kt = 0,10 (1 – 0,40) kt = 0,06 = 6%.

(21)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

 Biaya penggunaaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).

 Metode perhitungan:

1. Perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat

2. Metode present value

(22)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

1. Perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat

> Rumus: dimana:

I = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah

N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya

Nb = Nilai bersih penjualan obligasi

n = Umur obligasi

(23)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

> Contoh:

PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp. 25.000,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp. 24.250,-, bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut?

(24)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

> Pembahasan:

(25)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

Kemudian menyesuaikan biaya modal

sebelum pajak (k

d

) menjadi biaya modal atas dasar setelah pajak (k

i

)

k

i

= k

d

(1 - t)

k

i

= 0,0437 (1 - 0,30)

k

i

= 0,0306 = 3,06%

(26)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

2. Perhitungan biaya modal hutang dengan metode Present value

> Perhitungan biaya modal dari hutang jangka panjang (obligasi) dengan menggunakan tabel present value sering disebut accurate method.

> Dalam metode ini dicari tingkat bunga yang

menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan ditambah pembayaran akhir (outflows) yang sama dengan nilai sekarang dari penerimaan (inflows).

> Teknik perhitungannya persis sama dengan

perhitungan analisis IRR pada penilaian investasi.

(27)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

> Rumus:

> Contoh:

PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp. 25.000,- yang mempunyai umur 10 tahun.

Hasil penjualan obligasi neto yang diterima oleh

perusahaan sebesar Rp. 24.250,-, bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak

sebesar 30%. Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut?

(28)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

> Pembahasan:

Untuk memperoleh besarnya biaya modal (kd)

yang kita cari, kita menggunakan cara coba-coba.

Misalnya digunakan tingkat bunga 4% dan 7%

untuk mencari present value bunga dan nilai obligasi (pinjaman pokok)

(29)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

Pada tingkat bunga 4%:

• Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = 1.000 x (8,11)* = 8.110

• Pembayaran pinjaman pokok (obligasi)

pada akhir tahun ke 10 = 25.000 x (0,676)** = 16.900

= 5.010

Pada tingkat bunga 7%:

• Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = 1.000 x (7,024)* = 7.024

• Pembayaran pinjaman pokok (obligasi)

pada akhir tahun ke 10 = 25.000 x (0,508)** = 12.700

= 19.724

*) Lihat tabel nilai sekarang dari anuitas Rp. 1,- pada lampiran

**) Lihat tabel nilai sekarang dari Rp. 1,- pada lampiran

(30)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

Melakukan interpolasi antara bunga 4% dan 7%:

Menggunakan rumus interpolasi didapat:

(31)

BIAYA MODAL

HUTANG JANGKA PANJANG

• Biaya obligasi sebelum pajak (kd) = 4,43%, maka :

• Biaya obligasi setelah pajak (ki) adalah ki = kd (1 - t)

ki = 4,43% (1 - 0,3) ki = 3,10%

(32)

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Biaya modal saham preferen (cost of preferred stock atau kp) adalah biaya riil yang harus dibayar apabila perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen.

 Biaya modal saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen.

 Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.

 Biaya modal saham preferen berupa dividen yang besarnya tetap.

(33)

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.

 Sifat hutang: kewajiban yang tetap untuk

memberikan pembayaran dividen secara periodik.

 Sifat seperti saham biasa: merupakan bukti

kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan saham preferen tersebut.

 Ketika perusahan terpaksa dilikuidasi, maka pemegang saham preferen mempunyai hak didahulukan sebelum pemegang saham biasa.

(34)

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan dengan pajak.

 Rumus:

dimana:

kp = Biaya saham preferen Dp = Dividen saham preferen

PO = Harga saham preferen saat penjualan (harga proses)

(35)

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Apabila ada biaya penerbitan saham (floatation cost) maka biaya modal saham preferen dihitung atas dasar

penerimaan kas bersih yang diterima (Pnet).

 Rumus:

dimana:

kp = Biaya saham preferen Dp = Dividen saham preferen

Pnet = Harga bersih saham preferen

(36)

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Contoh:

PT. ABCD menjual saham preferen dengan nominal Rp. 15.000,-. Harga jual saham preferen sebesar Rp.

18.900. Dividen tiap tahun sebesar Rp. 1.500,-. Biaya penerbitan saham (floatation cost) setiap lembar

sebesar Rp. 150,-

Biaya saham preferen?

(37)

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Pembahasan:

(38)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

 Biaya modal saham biasa dan laba ditahan sering

disatukan menjadi biaya modal sendiri, yang disebut sebagai biaya ekuitas atau biaya modal saham biasa

Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau

menggunakan laba ditahan untuk investasi

(39)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

 Biaya modal saham biasa atau biaya ekuitas (ke) dapat mengalami peningkatan secara internal

dengan menahan laba atau secara ekternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru.

 Secara teoritis perusahaan yang menggunakan laba untuk reinvestasi harus memperoleh keuntungan minimal sebesar tingkat keuntungan jika pemegang saham menginvestasikan dananya ke dalam

perusahaan dengan tingkat risiko yang sama.

(40)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

 Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)

2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

(41)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)

> Biaya ekuitas (k

e

), merupakan tingkat diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per

lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal merupakan

faktor diskonto dari dividen yang ada.

(42)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Rumus:

dimana:

PO = Harga pasar saham biasa pada saat ini Dt = Dividen yang diterima untuk periode t ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan

investor

g = Pertumbuhan

(43)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Jika perusahaan mempertimbangkan biaya emisi (flotation cost), maka rumusnya:

dimana:

P = Harga pasar saham biasa pada saat ini Dt = Dividen yang diterima untuk periode t ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan

investor

g = Pertumbuhan

f = Biaya emisi (flotation cost)

(44)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Contoh:

Jika dividen saham PT ABCD diharapkan tumbuh sebesar 10% per tahun, sedangkan dividen yang diharapkan pada tahun pertama sebesar Rp. 160,- dan harga pasar saham sekarang Rp. 2.160,-.

Biaya ekuitasnya?

(45)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Pembahasan:

(46)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Harga saham perusahaan ABCD saat ini adalah Rp.1000, dan perusahaan membayarkan dividen sebesar Rp.200 per lembar saham. Tingkat

pertumbuhan perusahaan adalah 8% dan biaya emisi per lembar saham adalah Rp.50.

Hitunglah biaya modal sahamnya?

(47)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Pembahasan:

(48)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

> Model CAPM (model penetapan harga aktiva

modal) merupakan model penetapan biaya modal dengan menganalisis hubungan antara tingkat

return saham i (Ri) yang diharapkan dengan return pasar (Rm) yang terjadi.

> Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.

(49)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:

1. Besarnya tingkat bunga bebas risiko (Rf) 2. Risiko sistematis yang ditunjukkan oleh

koefisien beta ()

3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh

selisih antara return pasar dengan return saham (Rm - Ri)

(50)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Rumus:

dimana:

Ri = Tingkat return saham yang diharapkan Rf = Tingkat return bebas risiko

Rm = Return portfolio pasar yang diharapkan βi = Koefisien beta saham i

(51)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Contoh:

Sebuah perusahaan melakukan investasi pada saham PT ABCD dengan mengharapkan tingkat

keuntungan sebesar 15% dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Dari data selama 10

tahun diketahui bahwa nilai beta adalah 1,25.

Return saham PT ABCD yang juga merupakan biaya modal ekuitas (modal sendiri) perusahaan tersebut adalah :

(52)

BIAYA MODAL

SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Pembahasan:

Ri = Rf + (Rm – Ri) i

Ri = 0,10 + (0,15 - 0,10) (1,25) Ri = 16,25%

(53)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

• Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan  modal eksternal dan modal internal.

• Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian usulan investasi jangka panjang.

• Biaya modal secara keseluruhan dikenal juga biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC)

(54)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

• Proyek investasi  membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital)

dengan tingkat keuntungan yang diperoleh di masa datang.

• Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted

average cost of capital atau WACC).

(55)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

• Contoh:

PT ABCD memiliki biaya modal dari struktur modalnya sebagai berikut:

Jika tingkat pajak sebesar 40%, berapa biaya modal rata-rata tertimbangnya?

(56)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

• Pembahasan:

1. Langkah pertama

Melakukan penyesuaian atas biaya modal hutang dengan tingkat pajaknya yaitu:

kt = kb (1 - t)

kt = 7% (1 - 0,40) kt = 0,042 = 4,2%

(57)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

2. Langkah kedua

Menghitung Biaya modal rata-rata tertimbang:

Metode 1

(58)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

Metode 2

(59)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

• Contoh:

PT ABCD, seperti contoh sebelumnya, Tahun 2002 memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar

Rp.10.000.000,- di mana sebesar Rp.4.000.000,- dibagi kepada pemegang saham sebagai dividen kas,

sedangkan sisanya sebesar Rp.6.000.000,- ditahan di perusahaan sebagai modal sendiri dan akan digunakan untuk investasi. Dengan tambahan laba ditahan sebagai modal sendiri, perusahaan menginginkan agar biaya

modal rata-ratanya tetap dipertahankan sebesar 10,32%

(60)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

• Pembahasan:

1. Langkah pertama

Menghitung besarnya jumlah dana baru yang dibutuhkan untuk menjaga struktur modalnya yaitu sebesar jumlah laba ditahan dibagi dengan proporsi modal sendiri (saham biasa) sebesar 50%, maka:

Jumlah dana baru = Rp. 6.000.000 : 0,5

= Rp. 12.000.000

(61)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

2. Langkah kedua

Tambahan dana baru sebesar Rp. 12.000.000, maka jumlah tambahan dana masing-masing komponen struktur modal agar biaya modal rata-ratanya tetap sebesar 10,32% adalah:

Hutang= 35% x Rp. 12.000.000 = Rp. 4.200.000 Saham Preferen = 15% x Rp. 12.000.000 = Rp.

1.800.000

Laba ditahan = 50% x Rp. 12.000.000 = Rp. 6.000.000 Jumlah tambahan dana = Rp. 12.000.000

(62)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

3. Langkah ketiga

Menghitung biaya modal rata-rata setelah

tambahan dana (marginal average cost of capital atau MACC)

(63)

BIAYA MODAL

Biaya Modal Keseluruhan

Biaya modal rata-rata:

(64)

SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN

BERIKUTNYA

Referensi

Dokumen terkait

Saya tidak perlu berusaha keras saat menyelesaikan tugas yang paling sulit

Keith Davis dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2017:129) mengemukakan bahwa “discipline is management action to enforce organization standarts”. Berdasarkan pendapat Keith

Dari penelitian pengaruh buah ketimun (Cucumis sativus) sebagai antioksidan terhadap perlindungan kerusakan membran sel akibat pemberian asap rokok, telah didapatkan hasil

PENINGKATAN KOMPETENSI PEOPLE SMART MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TEKNIK KOLASE PADA PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah teralokasinya DAK Subbidang Jalan mulai dari Tingkat Pusat/Kementerian, kemudian tingkat pemerintah provinsi, dana untuk penanganan jalan baik

Instrumen BH Pemerah ASI Ergonomis Berbasis Sistem Fuzzy, Upaya Peningkatan Mutu Gizi Pada ASI, Studi Kasus Program Pemerintah “LKMK”.. Alamat Rumah

Hasil SPSS Lama Mengikuti Pembibitan (Pengalaman Ibu Rumah Tangga) Dengan Produktivitas Kerja.

Para pembeli biasanya akan membei barang dengan harga termurah yang dapat diperolehnya. Untuk mengurangi biaya mereka, biasanya pembeli.. meminta kualitas yang lebih tinggi