i
Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Teologi
Program Studi Magister Sosiologi Agama
TESIS
Diajukan Kepada Program Studi Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M. Si)
TALLU LOLONA: RELASI SESAMA CIPTAAN DALAM RITUAL KEMATIAN RAMBU SOLO’ DI TANA TORAJA
Mahasiswa
YAKOB SAMPE RANTE NIM: 75 2019 047
Salatiga, 13 Agustus 2021
i
N a m a : Yakob Sampe Rante
No.Induk :
Program Studi : Magister Sosiologi Agama
Judul :
Relasi Sesama Ciptaan dalam Ritual Kematian Rambu Solo' di Tana Toraja
Pdt. Izak Lattu, Ph.D Dr. Pdt. Rama Tulus Pilakoannu Pdt. Gunawan Y. A. Suprabowo, D.Th
Pembimbing I Pembimbing II Penguji
Mengesahkan,
Dr. Pdt. Tony Tampake Ketua Program Studi
LEMBAR PENGESAHAN
Salatiga, 13 Agustus 2021 752019047
TALLU LOLONA
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sang Kepala Gereja atas kasih, kuasa dan anugerahNya yang melampaui seluruh proses penulisan tesis dengan judul:
TALLU LOLONA: RELASI SESAMA CIPTAAN DALAM RITUAL KEMATIAN RAMBU SOLO’ DI TANA TORAJA.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini dapat selesai karena konstribusi dari berbagai pihak. Karena itu, melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada setiap pihak yang sudah membantu dan memotivasi penulisan ini, antara lain:
1. Pdt. Izak Y. M. Lattu, Ph. D. Selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberi banyak masukan selama proses penulisan tesis ini.
2. Dr. Pdt. Rama Tulus Pilakoannu selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberi banyak masukan selama proses penulisan tesis ini.
3. Kepada Pdt. Yuzak B. Setyawan sebagai Dekan Fakultas Teologi atas berbagai sumbangsi pemikiran selama proses studi.
4. Segenap Dosen dan karyawan atas segala bantuan, fasilitas dan sumbangsi pemikiran yang diberikan selama proses studi.
5. Kepada Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja (BPS-GT) yang telah berkenan memberikan rekomendasi lanjut study di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 6. Kepada keluarga besarku yang setia mendukung dan mendoakan selama proses studi
di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
7. Kepada Oktoviandy Rantelino yang telah berkenan memberikan rekomendasi untuk studi di UKSW Salatiga.
8. Kepada seluruh MSA angkatan 2019 yang telah boleh berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam berbagai relasi, di dalam dan di luar kelas.
iii
9. Kepada berbagai pihak yang turut berkonstribusi baik secara moral maupun moril dalam sepanjang proses study.
Kiranya segala kebaikan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan dapat menjadi berkat dalam menapaki hari hidup yang Tuhan anugerahkan. Segala kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini adalah bagian dari keterbatasan sebagai sebuah karya dari penciptanya. Karena itu, segala masukan dan kritikan dari berbagai pihak akan membantu untuk memperbaiki tulisan ini.
Toraja, 10 Agustus 2019
Yakob Sampe Rante
iv
v DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
ABSTRAK vii
BAB I PENDAHULUAN 1
I. 1. Latar belakang 1
I. 2. Rumusan Masalah Penelitian 12
I. 3. Tujuan Penelitian 12
I. 4. Manfaat Penelitian 12
I. 5. Metode Penelitian 13
I. 6. Sistematika Penulisan 16
BAB II RELASI SESAMA CIPTAAN DI TENGAH PERUBAHAN 17
II. 1. Pengantar 17
II. 2. Ecosophy: Relasi Sesama Ciptaan 17
II. 3. Perubahan Sosial 23
II. 3. 1. Defenisi Perubahan Sosial 23
II. 3. 2. Faktor Perubahan Sosial 29
II. 3. 3. Bentuk Perubahan Sosial 32
II. 3. 4. Proses Perubahan Sosial 36
II. 3. 5. Arah Perubahan Sosial 39
II. 3. 6. Agen Perubahan Sosial 40
II. 3. 7. Hasil Perubahan Sosial 42
II. 4. Kesimpulan 43
BAB III RELASI SESAMA CIPTAAN DALAM RITUAL RAMBU SOLO’ DI TANA
TORAJA 45
III. 1. Pengantar 45
III. 2. Gambaran Umum Tana Toraja 45
III. 2. 1. Sejarah Singkat dan Geografis Tana Toraja 45
III. 2. 2. Sistem Kepercayaan Masyarakat Toraja 49
III. 2. 3. Stratifikasi Sosial 62
III. 3. Falsafah Tallu Lolona 66
III. 4. Ritual Rambu Solo’ di Tana Toraja 78
III. 4. 1. Tingkatan Upacara Rambu Solo’ 80
III. 5. Modernisasi dan Transformasi Kebudayaan Toraja Sejak Abad ke-19 86
III. 5. 1. Transformasi Secara Umum 87
III. 5. 2. Pengaruh Pendidikan 89
III. 5. 3. Pengaruh Agama Kristen 93
III. 6. Kesimpulan 97
BAB IV DINAMIKA TALLU LOLONA DALAM RITUAL RAMBU SOLO’ DI TANA
TORAJA 99
IV. 1. Pengantar 99
IV. 2. Gereja dan Tallu Lolona 97
IV. 3. Perubahan Tallu Lolona Dalam Ritual Rambu Solo’ 102 IV. 3. 1. Dampak Perubahan Tallu Lolona Dalam Ritual Rambu Solo’ 115 IV. 4. Tallu Lolona: Dari Pengetahuan Menuju Kepercayaan dan Gaya Hidup 118
IV. 5. Tallu Lolona: Restorasi dan Kritik 124
IV. 6. Kesimpulan 132
BAB V PENUTUP 133
V. 1. Kesimpulan 133
V. 2. Saran 136
DAFTAR PUSTAKA 137
vi
ABSTRAK
Persoalan sosial dan ekologis merupakan masalah yang terjadi dimana-mana baik pada aras global, nasional, maupun lokal. Toraja sebagai bagian dari itu mengalami masalah yang serupa. Secara khusus pada pelaksanaan ritual kematian rambu solo dimana telah membawa dampak yang cukup terasa dalam kehidupan masyarakat Toraja. Tallu Lolona sebagai falsafah hidup sekaligus kepercayaan Aluk Todolo yang di dalamnya termuat ajaran tentang relasi antarciptaan sebagai hubungan persaudaraan tidak lagi dihidupi oleh masyarakat Toraja hari ini. Tallu Lolona tidak lagi menjadi pertimbangan atau nilai dasar dalam pelaksanaan rambu solo’ hari ini. Alhasil bahwa rambu solo’ kemudian menjadi media yang eksploitatif baik secara sosial maupun ekologis. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, yakni dengan teknik wawancara bagi orang yang kompeten dan masih menghidupi Tallu Lolona. Berdasarkan apa yang penulis telah tuliskan maka dapat ditemukan bahwa terjadi perubahan pemahaman terhadap Tallu Lolona sehingga mengalami keterpisahan serta tidak lagi menjadi nilai kepercayaan dalam pelaksanaan rambu solo’.
Perubahan tersebut terjadi akibat adanya penetrasi budaya seperti kolonialisasi, perdagangan, pemerintahan secara khusus perjumpaan agama Kristen dengan Aluk Todolo. Perjumpaan yang begitu kompleks tersebut mengakibatkan perubahan yang begitu cepat dan berpengaruh ke dalam sejumlah lini kehidupan masyarakat Toraja. Secara khusus orang Toraja mengalami perubahan dalam memahami Tallu Lolona, sehingga rambu solo berjalan tanpa arah karena mengalami kekosongan kendali secara religius.
ABSTRACT
Social and ecological problems are problems that occur everywhere, both at the global, national and local levels. Toraja as part of it also cannot be separated from this problem. In particular, it can be seen in the implementation of the ritual of the death of rambu solo which has had quite a significant impact on the lives of the Toraja people. Tallu Lolona as a philosophy of life as well as the belief of Aluk Todolo which contains teachings about the relationship between creation as a brotherly relationship is no longer lived by the Toraja people today. Tallu Lolona is no longer a consideration or basic value in the implementation of rambu solo' today. As a result, rambu solo' later became an exploitative medium both socially and ecologically. The approach used in this paper is a descriptive qualitative approach, namely by interviewing people who are competent and still living Tallu Lolona.
Based on what the author has written, it can be found that there is a change in understanding of Tallu Lolona so that it experiences separation and is no longer a value of trust in the implementation of rambu solo'. These changes occurred due to the penetration of culture such as colonization, trade, government in particular the encounter of Christianity with Aluk Todolo. Such a complex encounter resulted in such rapid and influential changes in a number of lines of life for the Toraja people. In particular, the Toraja people experienced a change in understanding Tallu Lolona, so that the rambu solo sign went without direction because they experienced a religious vacuum of control.
vii