(lampiran 1) pada responden rumah sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo yang telah ditentukan.
4.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif (lampiran 2) dilakukan pada penelitian ini agar dapat mengetahui karakteristik dari responden dalam hal ini adalah penghuni rumah sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan diperoleh ringkasan hasil jawaban responden, yaitu :
4.1.1. Deskriptif Karakteristik Responden
Setelah dilakukan penyebaran kuisioner, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif data berkenaan dengan informasi atau data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner tersebut. Analisis deskriptif menjadi sangat penting saat ingin diketahui seperti apakah karakteristik masyarakat penghuni perumahan tipe 36 khususnya kawasan Sidoarjo melalui sampel yang diambil.
Untuk mempermudah pemahaman dan menjawab pertanyaan diatas maka langkah berikut adalah menyajikan karakteristik responden perumahan tipe 36 di kawasan Sidoarjo yang diringkas dalam bentuk tabel sebagai berikut:
4.1.1.1. Distribusi Usia
Pada deskriptif ini akan disajikan distribusi usia responden dari sampel yang diambil sebanyak 270. Adapun kategori usia yang dipakai dalam kuisioner adalah usia 21-30 tahun, usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun, usia 51-60 tahun, dan usia 61-70 tahun. Secara ringkas distribusi tersebut disajikan pada Tabel 4.1.
berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Usia Responden
Kelompok Umur
12 4,4 4,4 4,4
114 42,2 42,2 46,7
123 45,6 45,6 92,2
20 7,4 7,4 99,6
1 ,4 ,4 100,0
270 100,0 100,0
21 - 30 thn 31 - 40 thn 41 - 50 thn 51 - 60 thn
> 60 thn Total
Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Dari Tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi usia responden terbanyak pada usia 41-50 tahun yaitu 45,6 % atau 123 orang dan terkecil adalah kategori usia lebih dari 60 tahun sebanyak 1 orang atau 0,4 %.
4.1.1.2. Distribusi Jenis Kelamin Responden
Sama seperti halnya pada pembahasan diatas, maka pada bagian ini juga ingin diketahui distribusi jenis kelamin responden. Sedangkan kategori yang dipakai dalam melihat distribusi jenis kelamin ini adalah jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin wanita. Adapun ilustrasi untuk mempermudah pemahaman, disajikan pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2. Distribusi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
63 23,3 23,3 23,3
207 76,7 76,7 100,0
270 100,0 100,0
Perempuan Laki-laki Total
Valid Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Dari Tabel 4.2 Diatas terlihat bahwa jenis kelamin responden terbanyak adalah laki-laki sebanyak 76,7 % atau 207 orang dan sisanya perempuan dengan prosentase sebanyak 23,3 % atau 63 orang.
4.1.1.3. Distribusi Status Responden
Pada pembahasan ini akan ditunjukan distribusi dari status responden.
Adapun kategori responden yang dipakai dalam kuisioner adalah sudah nikah dan belum nikah. Untuk mempermudah pemahaman maka disajikan distribusi status responden tersebut dalam Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Distribusi Status Responden
Status
12 4,4 4,4 4,4
258 95,6 95,6 100,0
270 100,0 100,0
Belum Menikah Sudah Menikah Total
Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Dari Tabel 4.3 diatas diperoleh bahwa sebagian besar responden dalam penelitian telah menikah, dengan prosentase sebesar 95,6 % atau 258 orang dan 4,4 % atau 12 sisanya belum menikah.
4.1.1.4. Distribusi Pekerjaan Responden
Sama seperti halnya analisis diatas, maka pada bagian ini disajikan distribusi pekerjaan responden. Adapun dimensi pekerjaan responden adalah Pegawai Negeri, Karyawan Swasta, Wiraswasta, dan Pedagang. Adapun hasil penyebaran kuisioner ditunjukan pada Tabel 4.4. sebagai berikut:
Tabel 4.4. Distribusi Pekerjaan Responden
Pekerjaan
118 43,7 43,7 43,7
74 27,4 27,4 71,1
39 14,4 14,4 85,6
39 14,4 14,4 100,0
270 100,0 100,0
Swasta
Pegawai Negeri Pedagang Wiraswasta Total
Valid Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Dari Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan responden terbesar adalah swasta sebesar 43,7 % atau sebanyak 118 orang, disusul Pegawai Negeri sebesar 27,4 % atau 74 orang. Sedangkan Pedagang dan Wiraswasta masing- masing sebesar 14,4 % atau 39 orang.
4.1.1.5. Distribusi Pendidikan Responden
Pada bagian ini akan disajikan distribusi jawaban responden atas item pendidikan. Adapun dimensi dari pendidikan responden adalah: SD, SMP, SMA, dan Sarjana. Untuk lebih memperjelas pemahaman, maka disajikan pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5. Hasil Distribusi Pendidikan Responden
Pendidikan
6 2,2 2,2 2,2
14 5,2 5,2 7,4
124 45,9 45,9 53,3
126 46,7 46,7 100,0
270 100,0 100,0
SD SMP SMA Sarjana Total Valid
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Dari Tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan Sarjana yaitu sebesar 46,7 % atau 126 dan prosentase terkecil adalah SD sebanyak 2,2 % atau 6 orang.
4.1.1.6. Distribusi Lama Tinggal
Sama seperti halnya analisis diatas, maka pada bagian ini disajikan distribusi lama tinggal responden. Adapun dimensi lama tinggal responden adalah: 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, dan 6 tahun. Adapun hasil penyebaran kuisioner ditunjukan pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Lama Tinggal Responden
Lama tinggal (thn)
35 13,0 13,0 13,0
52 19,3 19,3 32,2
103 38,1 38,1 70,4
60 22,2 22,2 92,6
20 7,4 7,4 100,0
270 100,0 100,0
2 3 4 5 6 Total
Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Dari Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai lama tinggal 4 tahun yaitu sebesar 38,1 % atau sebanyak 103 orang.
Untuk distribusi lama tinggal terkecil pada waktu 6 tahun sebesar 7.4 % atau sebanyak 20 orang.
4.1.1.7. Distribusi Penghasilan
Pada bagian ini akan disajikan distribusi jawaban responden atas item penghasilan. Adapun dimensi dari penghasilan adalah penghasilan diatas 1.5 juta, pendapatan 1 juta hingga 1.5 juta, pendapatan 750 ribu sampai dengan 1 juta, pendapatan 500 ribu hingga 750 ribu, dan pendapatan kurang dari 500 ribu. Untuk lebih memperjelas pemahaman, maka disajikan Tabel 4.7 dibawah berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Penghasilan Responden
Penghasilan
4 1,5 1,5 1,5
48 17,8 17,8 19,3
118 43,7 43,7 63,0
81 30,0 30,0 93,0
19 7,0 7,0 100,0
270 100,0 100,0
< 500 Ribu 500 - 750 Ribu 750 Ribu - 1 Juta 1 - 1.5 Juta
> 1.5 Juta Total
Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Terlihat sebagian besar responden mempunyai pendapatan sebesar 750 ribu – 1 juta sebanyak 43,7 % atau 118 orang, sedangkan prosentase pendapatan terkecil pada pendapatan < 500 ribu sebanyak 1,5 % atau sebanyak 4 orang.
Terlihat analisis deskriptif diatas adalah distribusi untuk masing-masing kategori pertanyaan yang diberikan pada responden secara keseluruhan. Adapun analisis deskriptif untuk tiap kategori pertanyaaan masing-masing perumahan dapat dilihat pada lampiran 5.
4.1.2. Deskriptif Penilaian dan Kepuasan Atas Faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan serta Sarana dan Prasarana
Analisis deskriptif (lampiran 6) dilakukan pada penelitian ini agar dapat mengetahui karakteristik dari responden dalam hal ini adalah penghuni rumah sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo yang telah menjawab pertanyaan pada kuisioner penilaian dan tingkat kepuasan terhadap faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan serta Sarana dan Prasarana selama tinggal di rumah sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo.
Tabel 4.8 dibawah menunjukan analisis penilaian dan tingkat kepuasan responden atas faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan serta Sarana dan Prasarana untuk perumahan Bumi Citra Fajar. Pada Tabel 4.8 dibawah terlihat nilai-nilai N, Minimum, Maksimum, Rata-rata, dan Standar Deviasi. Kelima ukuran tersebut merupakan parameter atau ukuran Statistik, dimana N menunjukan jumlah sampel yang diambil untuk lokasi perumahan yang terkait (N=67 untuk kawasan perumahan Bumi Citra Fajar), merupakan nilai rata-rata minimum penilaian atau kepuasan responden untuk salah satu faktor dari ke-4 faktor yang ada, begitu juga untuk nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasinya.
Dari Tabel 4.8 dibawah dapat dikatakan bahwa responden merasa cukup puas atas faktor penilaian lokasi, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata penilaian atas faktor lokasi sebesar 2,3840 yang lebih tinggi dibanding ke-3 faktor yang lain. Hal ini juga dapat menjadikan petunjuk bahwa kawasan perumahan Bumi Citra Fajar Mempunyai keunggulan pada faktor lokasi berdasarkan atas penilaian
responden. Dengan tingginya rata-rata skor jawaban responden atas faktor lokasi dibanding dengan faktor yang lain, maka semakin banyak pula responden yang memberikan penilaian yang mendekati skor 4 atau jawaban a atas pertanyaan yang diajukan.
Tabel 4.8. Hasil Ringkasan Analisis Deskriptif Penilaian dan Kepuasan Responden atas Faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan serta Sarana dan Prasarana di Perumahan Bumi Citra Fajar
Descriptive Statisticsa
67 2,00 2,67 2,3552 ,1610
67 1,00 4,00 2,3731 ,6705
67 1,75 3,25 2,3694 ,3209
67 1,82 2,82 2,3840 ,1956
67 2,87 4,20 3,4498 ,2557
67 1,00 4,00 2,3731 ,6705
67 2,00 3,00 2,6448 ,2670
67 2,36 3,64 2,9186 ,2411
67 2,69 3,49 3,1227 ,1774
67 Rata-rata Penilaian
Penghuni di Kualitas Produk
Penilaian Disain Bangunan
Rata-rata Penilaian Sarana & Prasarana Rata-rata Penilaian lokasi Rata-rata Kepuasan Penghuni thd Kualitas Produk
Penilaian kepuasan penghuni thd Disain Bangunan
Rata-rata kepuasan Penghuni thd Sarana &
Prasarana
Rata-rata kepuasan Penghuni thd Lokasi Rata-rata Total Kepuasan Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Daerah Perumahan = Bumi Citra Fajar a.
Sebagai ilustrasi diberikan pertanyaan atas faktor lokasi sebagai berikut:
1. Pernahkah lokasi rumah anda terjadi pencurian?
a. Tidak pernah.
b. 1 – 2 kali.
c. 3 kali.
d. Lebih dari 3 kali.
Sesuai dengan uraian diatas maka ada kecenderungan responden memberikan skor yang lebih tinggi atau merasa cukup yakin atas keamanan lokasi rumah mereka dengan memberikan skor mendekati 4 atau pilihan jawaban a, atas pertanyaan yang diajukan. Tapi tingginya penilaian atas faktor Kualitas Produk tidak ditunjang dengan kepuasan penghuni atas faktor Lokasi, hal ini terlihat dari rata-rata skor kepuasan responden atau penghuni atas faktor Lokasi sebesar 2,9186 yang lebih kecil dari rata-rata skor kepuasan responden atas faktor Kualitas Produk sebesar 3,4498. Berarti dapat disimpulkan bahwa tingginya rata- rata penilaian responden atau penghuni atas salah satu faktor dari 4 faktor yang ada belum tentu ditunjang dengan tingginya rata-rata skor kepuasan responden atas faktor yang terkait.
Dari analisis deskriptif untuk kawasan perumahan Bumi Citra Fajar dapat dikatakan bahwa responden cukup puas atas faktor Lokasi yang ditunjukkan dengan tingginya rata-rata penilaian responden atas faktor ini, tapi responden merasa puas atas faktor Kualitas Produk yang ditunjukan tingginya rata-rata skor kepuasan responden atas kualitas produk. Untuk hasil pengolahan analisis deskriptif kepuasan pada kawasan perumahan yang lain dapat dilihat dibawah berikut ini.
Hasil Ringkasan Analisis Deskriptif Penilaian (1) & Kepuasan (2) Responden atas Faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan
serta Sarana dan Prasarana di Perumahan Sidoarjo Kualitas
Produk
Desain Bangunan
Lokasi Sarana &
Prasarana Nama Perumahan
(1) (2) (1) (2) (1) (2) (1) (2)
Bumi Citra Fajar 2.3552 3.4498 2.3731 2.3731 2.3840 2.9186 2.3694 2.6448
Pondok Mutiara 2.4250 3.4917 2.6250 2.2625 2.4477 2.9432 2.3375 2.6100
Permata Gading 2.3433 3.4033 2.3500 2.3500 2,3545 2.7636 2.3500 2.3500
Pesona Sekar Gading 2.3652 3.4116 2.3913 2.3913 2.3834 2.9447 2.2935 2.5826
Taman Suko Asri 2.3433 3.3883 2.1500 2.1500 2.3205 2.8023 2.3625 2.6400
Pesona Permata Ungu 2.4235 3.2039 2.4118 2.4118 2.4171 2.8449 2.4559 2.6471
Bumi Gedangan Indah 2.3700 3.4467 2.2500 2.2500 2.3591 2.8455 2.2875 2.6300
Graha Candi Mas 2.3417 3.3625 2.1250 2.1250 2.3295 2.8068 2.3750 2.6750
Kualitas Produk
Desain Bangunan
Lokasi Sarana &
Prasarana Nama Perumahan
(1) (2) (1) (2) (1) (2) (1) (2)
Perum Alam Permai 2.2800 3.2933 3.0000 3.0000 2.2364 2.6545 2.0500 2.6000
Perum Taman Delta 2.4200 3.4333 2.9000 2.9000 2.4045 2.8727 2.5250 2.6900
Perum Jumput Rejo Permai 2.2667 3.3000 3.5000 3.5000 2.1364 2.5455 2.2500 2.8000
Dari hasil ringkasan dapat dijelaskan pada uraian sebagai berikut :
1. Bumi Citra Fajar mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
2. Pondok Mutiara mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
3. Permata Gading mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan serta Sarana dan Prasarana.
4. Pesona Sekar Gading mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
5. Taman Suko Asri mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
6. Pesona Permata Ungu mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
7. Bumi Gedangan Indah mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
8. Graha Candi Mas mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Desain Bangunan.
9. Perum Alam Permai mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Sarana serta Prasarana.
10. Perum Taman Delta mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Sarana serta Prasarana.
11. Perum Jumput Rejo Permai mendapatkan rata-rata kepuasan terbesar pada faktor Kualitas Produk dan terkecil pada faktor Lokasi.
4.2. Hasil Analisis Inferensial
4.2.1. Analisis Regresi Linear Berganda
Sebelum melangkah lebih jauh dengan analisis regresi linear berganda, maka pada pengujian ini dipakai taraf keyakinan atau α =10%. Taraf keyakinan tersebut dibuat berdasarkan asumsi-asumsi yang berkembang di lapangan, dan berdasarkan literatur di buku. Mason (1996,p.375) mengatakan bahwa tidak ada suatu taraf signifikan yang diterapkan untuk semua penelitian yang menyangkut penarikan sampel. Taraf keyakinan itu sendiri adalah probabilitas menolak suatu kesimpulan yang benar (hipotesis nol) bilamana hipotesis nol tersebut adalah benar. Setelah jelas dengan taraf kepercayaan yang dipakai maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian regresi linear berganda.
4.2.1.1. Penghuni dengan Lama Tinggal Kurang dari 5 Tahun
Pendekatan analisis yang pertama dikembangkan adalah penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur. Hasil analisis dengan bantuan software SPSS versi 10 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10.Nilai Konstanta dan Koefisien Regresi untuk Lama Tinggal Kurang dari 5 Tahun
Berdasarkan Tabel 4.10, maka nilai-nilai a, b1, b2, b3, danb4, dimasukkan
ke dalam persamaan regresi berganda sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Nilai Koefisien
No Variabel Bebas Regresi (b) Konstanta (a)
1 Konstanta 1,387
2 Kualitas Produk (X1) 0,2750 3 Desain Bangunan (X2) 0,0083 4 Sarana dan Prasarana (X3) 0,0479
5 Lokasi (X4) 0,3850
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + ε
Y = 1,387 + 0,2750 (X1) + 0,0083 (X2) + 0,0479 (X3) + 0,3850 (X4) Model persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa jika diasumsikan faktor lain konstan, maka setiap kenaikan faktor Kualitas Produk (X1) sebesar satu-satuan akan menaikan tingkat (skala) kepuasan penghuni atas faktor Kualitas Produk sebesar 0,2750 satuan skala linkert. Demikian juga untuk faktor Desain Bangunan (X2), bila diasumsikan bahwa faktor lain konstan, maka setiap kenaikan faktor Desain Bangunan (X2) akan menaikan kepuasan penghuni dalam membeli rumah tipe 36 di kawasan Sidoarjo Jawa Timur sebesar 0,0083 satuan skala linkert. Untuk faktor Sarana dan Prasarana (X3), maka bila diasumsikan faktor lain konstan setiap kenaikan faktor Sarana dan Prasarana (X3) akan menaikan kepuasan penghuni sebesar 0,0479 satuan skala linkert. Dan terakhir adalah bila diasumsikan faktor lain konstan maka setiap kenaikan faktorLokasi (X4), sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan kepuasan penghuni sebesar 0,3850 satuan skala linkert.
Pada keempat faktor pendukung tingkat kepuasan tersebut, faktor Lokasi perumahan mempunyai kontribusi paling besar terhadap tingkat kepuasan penghuni, sedangkan faktor tertinggi pendukung kedua adalah Kualitas Produk, diikuti selanjutnya adalah faktor Sarana dan Prasarana dan faktor pendukung terakhir adalah Desain Bangunan. Hasil analisis ini dapat menjadi acuan bagi Pengembang untuk lebih meningkatkan kekurangan mereka atas penghuni perumahan terutama untuk faktor yang benar-benar dominan berpengaruh terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur.
Nilai koefisien determinasi berganda (R Square) berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS adalah sebesar 0,473 berarti 47,3 % variasi (kenaikan atau penurunan) tingkat kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur mampu dijelaskan oleh faktor Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4), sedangkan sisanya sebesar 52,7 % dijelaskan oleh faktor faktor lain di luar model.
Dengan kata lain besarnya pengaruh faktor Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap kepuasan penghuni sebesar 47,3%, sedangkan sisanya sebesar 52,7 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model.
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji F dimana uji F digunakan untuk membuktikan apakah faktor Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo Jawa Timur. Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut:
• Merumuskan hipotesis statistik:
Ho : b1, b2, b3, dan b4 = 0 , variabel-variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
H1 : b1, b2, b3, dan b4 ≠ 0, variabel-variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
• Menentukan nilai Ftabel
Dipilih level of significant (α) = 0,10 (10 %) df. pembilang (df1) = k = 4
df. penyebut (df2) = n - k - 1 = 190 - 4 - 1 = 193
Ftabel = 2,08
• Menghitung nilai Fhitung
Hasil pengolahan dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 41,453
• Kriteria uji :
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
• Hasil pengujian:
Ho ditolak, karena F hitung (41,453) > F tabel (2,08).
Penolakan Ho menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas X1, X2, X3, dan X4, dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y.
Langkah berikutnya adalah dengan melakukan pengujian t, uji t digunakan untuk membuktikan apakah masing-masing variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur.
a. Pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap kepuasan penghuni (Y)
Pengaruh Kualitas Produk terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur, dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
• Hipotesis
H0 : b1 = 0, faktor Kualitas Produk (X1) tidak berpengaruh terhadap kepuasan penghuni (Y).
H1 : b1 ≠ 0, faktor Kualitas Produk (X1) berpengaruh terhadap kepuasan penghuni (Y).
• Menentukan nilai tTabel
Level of significance (α/2) = 10%/2 = 0,10/2 = 0,05 Degrees of freedom = n - k -1 = 190 - 4 - 1 = 193 t tabel = 1,645.
• Menghitung thitung
Hasil pengolahan data dengan menggunakan software komputer program SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 2,238 (lihat Lampiran 4).
• Kriteria pengujian:
Ho ditolak, bila t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
Ho diterima, bila -ttabel ≤ t hitung ≤ ttabel
• Hasil pengujian
Hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung = (2,834) > t tabel (1,645).
b. Pengaruh Desain bangunan (X2) terhadap kepuasan penghuni (Y)
Mengikuti langkah pengujian diatas, maka pada faktor desain bangunan diperoleh hasil pengujian menunjukkan Ho diterima, karena nilai t hitung =( 0,645) < t tabel (1,645).
c. Pengaruh Sarana dan Prasarana (X3) terhadap kepuasan penghuni (Y) Mengikuti langkah pengujian diatas, maka pada faktor Sarana dan Prasarana diperoleh hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung =( 1,691) > t tabel (1,645).
d. Pengaruh Lokasi (X4) terhadap kepuasan konsumen (Y)
Mengikuti langkah pengujian diatas, maka pada faktor lokasi diperoleh hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung = (4,752) > t tabel (1,645).
4.2.1.2. Penghuni dengan Lama Tinggal Diatas 5 Tahun
Pendekatan analisis untuk penghuni dengan lama tinggal diatas 5 tahun sama dengan pendekatan analisis untuk penghuni dengan lama tinggal kurang dari 5 tahun. Maka hasil dari analisis dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 10 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11. Nilai Konstanta dan Koefisien Regresi Untuk Lama Tinggal Diatas 5 Tahun
Nilai Koefisien No Variabel Bebas
Regresi (b) Konstanta (a)
1 Konstanta 1,039
2 Kualitas Produk (X1) 0,5490 3 Desain Bangunan (X2) 0,0393 4 Sarana dan Prasarana (X3) 0,0600
5 Lokasi (X4) 0,2130
Berdasarkan Tabel 4.11. maka nilai-nilai a, b1, b2, b3, dan b4, dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda sehingga diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + ε
Y = 1,039 + 0,5490 (X1) + 0,0393 (X2) + 0,0600 (X3) + 0,2130 (X4) Model persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa jika diasumsikan faktor lain konstan, maka setiap kenaikan faktor Kualitas Produk (X1) sebesar satu-satuan akan menaikan tingkat (skala) kepuasan penghuni atas faktor Kualitas Produk sebesar 0,5490 satuan skala linkert. Demikian juga untuk faktor Desain Bangunan (X2), bila diasumsikan bahwa faktor lain konstan, maka setiap kenaikan faktor Desain Bangunan (X2) akan menaikan kepuasan penghuni dalam membeli rumah tipe 36 di kawasan Sidoarjo Jatim sebesar 3,9390 satuan skala linkert.
Untuk faktor Sarana dan Prasarana (X3), maka bila diasumsikan faktor lain konstan setiap kenaikan faktor Sarana dan Prasarana (X3) akan menaikan kepuasan penghuni sebesar 6,0020 satuan skala linkert. Dan terakhir adalah faktor Lokasi, bila diasumsikan faktor lain konstan maka setiap kenaikan faktor Lokasi (X4), sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan kepuasan penghuni sebesar 0,213 satuan linkert.
Pada keempat faktor pendukung tingkat kepuasan tersebut, faktor Kualitas Produk mempunyai kontribusi paling besar terhadap tingkat kepuasan penghuni, sedangkan faktor tertinggi pendukung kedua adalah Desain Bangunan, diikuti selanjutnya adalah faktor lokasi perumahan dan Sarana serta Prasarana. Hasil analisis ini dapat menjadi acuan bagi Pengembang untuk lebih meningkatkan kualitas layanan mereka atas penghuni perumahan terutama untuk faktor faktor yang benar-benar dominan berpengaruh terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur.
Nilai koefisien determinasi berganda (R Square) berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS adalah sebesar 0,655, berarti 65,5 % variasi (kenaikan atau penurunan) tingkat kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur mampu dijelaskan oleh variabel-
variabel Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), dan faktor Lokasi (X4), sedangkan sisanya sebesar 65,5 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Dengan kata lain besarnya pengaruh variabel- variabel Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), dan faktor Lokasi (X4) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap kepuasan penghuni sebesar 65,5 %, sedangkan sisanya sebesar 34,5 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model.
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian F, uji F digunakan untuk membuktikan apakah faktor Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur. Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut:
• Merumuskan hipotesis statistik:
Ho : b1, b2, b3, dan b4 = 0 , variabel-variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
H1 : b1, b2, b3, dan b4 ≠ 0, variabel-variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4), secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
• Menentukan nilai Ftabel
Dipilih level of significant (α) = 0,10 (10 %) df. pembilang (df1) = k = 4
df. penyebut (df2) = n - k - 1 = 80 - 4 - 1 = 75
Ftabel = 2,39
• Menghitung nilai Fhitung
Hasil pengolahan dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 35,538
• Kriteria uji :
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
• Hasil pengujian:
Ho ditolak, karena F hitung (35,538) > F tabel (2,39).
Penolakan Ho menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas X1, X2, X3, dan X4, dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y.
Langkah berikutnya adalah dengan melakukan pengujian t, uji t digunakan untuk membuktikan apakah masing-masing variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Lokasi (X4), secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur.
a. Pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap kepuasan penghuni (Y)
Pengaruh Kualitas Produk terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur, dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
• Hipotesis
H0 : b1 = 0, faktor Kualitas Produk (X1) tidak berpengaruh terhadap kepuasan penghuni (Y).
H1 : b1 ≠ 0, faktor Kualitas Produk (X1) berpengaruh terhadap kepuasan penghuni (Y).
• Menentukan nilai tTabel
Level of significant (α/2) = 10 %/2 = 0,10/2 = 0,05 Degrees of freedom = n - k -1 = 80 - 4 - 1 = 75 t tabel = 1,671
• Menghitung thitung
Hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 4,153
• Kriteria pengujian:
Ho ditolak, bila t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
Ho diterima, bila -ttabel ≤ t hitung ≤ ttabel
• Hasil pengujian
Hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung = (4,153) > t tabel (1,671).
b. Pengaruh Desain Bangunan (X2) terhadap kepuasan penghuni (Y)
Mengikuti langkah pengujian diatas, maka pada faktor Desain Bangunan diperoleh hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung = (2,520) > t tabel (1,671).
c. Pengaruh Sarana dan Prasarana (X3) terhadap kepuasan penghuni (Y) Mengikuti langkah pengujian diatas, maka pada faktor Desain Bangunan diperoleh hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung = ( 1,799) > t tabel (1,671).
d. Pengaruh Lokasi (X4) terhadap kepuasan penghuni (Y)
Mengikuti langkah pengujian diatas, maka pada faktor lokasi diperoleh hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak, karena nilai t hitung = ( 1,836) > t
tabel (1,671).
Mencermati hasil pengujian pengaruh variabel bebas Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), dan Lokasi (X4) terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh secara parsial untuk penghuni dengan lama tinggal diatas 5 tahun dan dibawah 5 tahun, dimana untuk lama tinggal kurang dari 5 tahun faktor yang paling dominan berpengaruh adalah Lokasi perumahan dan diatas lima tahun faktor kepuasan Kualitas Produk lebih dominan. sedangkan dari hasil pengujian secara simultan diperoleh hasil yang sama dimana semua variabel bebas Kualitas Produk (X1), Desain Bangunan (X2), Sarana dan Prasarana (X3), dan Lokasi (X4) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo Jawa Timur.