PROCEEDING
PENINGKATAN PERAN ILMU TEKNIK MESIN UNTUK
KESEJAHTERAAN DAN KEMANDIRIAN BANGSA
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab:Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D.(Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM)
Ir. Subagyo, Ph.D.(Sekretaris Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM) Panitia Pengarah:
Prof. Mulyadi Bur (Sekjend BKS-TM)
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi Teknik Mesin dalam BKSTM se-Indonesia
Ketua:
SUSUNAN PANITIA
Ketua : Prof. Harwin Saptoadi
Sekretaris : Dr. Gesang Nugroho
Bendahara : Dr. Kusmono
Acara : Dr. Joko Waluyo
Dr. Sugiyono
Dr. Herianto
Ryan Anugrah Putra, M.Sc
Publikasi : Dr. Deendarlianto
Dr. Khasani
Dr. Suyitno
Dr. Arif Wibisono
Dr. Budi Dharma
Akomodasi : Dr. Hari Agung Yuniarto
Dr. Rini Dharmastiti
Dr. Made Miasa
Dr. Muslim Mahardika
Kegiatan Umum : Dr. M. A. Bramantya
Janu Pardadi, M.T
Urip Agus Salim, M.Eng.
Budi Arifvianto, M.Biotech
Workshop Mobil Listrik : Dr. Jayan Sentanuhady
Nasional Christin Budiono, S.T
Diyah Pudak Wangi
Koordinator Pelaksana : Freddy Frinly Rizki
Wakil Koord. Pelaksana : Benjamin Bima
Sekretaris Pelaksana : Stefani Bertania Motto
Bendahara Pelaksana : Francisca Dwi Listyaningsih
Raeshifa Diani A
Sie Kesekretariatan : Sugiyanto (Koor)
Stenly Fransiscus
Tiko Rizky S
Dyah Yunita S
Sie Publikasi : Ariyanto Hernowo (Koor)
Sarra Nanda Pradana
RR Prameswari Kiranaratri
Fariz Zul Hilmi
✝ ✁ ✝
✂✟ ✝
✄ ☎ ✁ ✞
✆ ✁
✟✂ ✝
: Bayu Semiawan (Koor)
Akhsanto Anandito
Tedy Setya Nugraha
✝ ✁
✝
✆ ✄✂✆ ✁
✂ ✆✝✝
: Ahmad Zihni (Koor)
Aldrin Gutama
Aziz Rizky Ujianto
Fuad Arffan
✝ ✁✞ ✁✁✟✁
✄✠ ✞
✟ ✝
✟✄
: Robert Parlindungan Pasaribu (Koor)
Rizki Nufta Anugrah
Dhimas Fajar Anugrah
Faris Mahendra
Ridho Rahman
Rifqi Bustanul F
Augusto Dwifa
Mohammad Aufar Rafi M
✝ ✁
✄ ✞
✆✡✆
☎ ✟✂
✝☎☛
✆ ✄✂☞✡✂ ✝
: Yusuf Qaradhawi (Koor)
Satyawhana Putra Utama
✝ ✁
✄✌ ✟
✁
✟
: Jihad M Machmud (Koor)
Afian Azmi
Rio Aji Nugroho
Arfan Nur Fadilah
Teddy Maulana
Hendy Indrajaya
Stefanus Eko
Dwi Budianto
Nurcahyo Dwi
Faris Fadil Utomo
Damai Firdaus
Fadhel Muhammad
Andri Firdaus
Arfi
Diko Anutup
Michael
Budi Utomo
Yusuf Abdilah
Akbar Kusuma
Imam Ahfas
Gema Achmad F
Bima Prakoso K
Aqli Haq
Anandya Reza P
Sie Lomba Rancang Bangun Mesin
: Gibransyah Putra (Koor)
Mohammad Vicky Ramdhani
Wily Rohmat Hidayat
Wanda Andreas
Abdul Muiz
Yordyan Sistriyantoro
Rendy Muhammad G
Moch. Ryan Ardiansyah
M. Roy Haqiqi
Wendi Wicaksono
Muh. Reza Arifin
KATA PENGANTAR
Pembaca budiman,
Proceedings Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) XI dan Thermofluid IV 2012
menjumpai para pembaca pada penghujung tahun 2012 ini. Proceedings SNTTM 2012 dan
Thermofluid IV 2012 merupakan kumpulan makalah penelitian peserta SNTTM XI dan Thermofluid
IV 2012. Makalah penelitian para peserta seminar meliputi lima bidang, di antaranya: konversi energi,
manufaktur, material, mekanika terapan, dan pendidikan teknik mesin. Selain perkembangan yang
begitu pesat, bidang-bidang tersebut menjadi aspek penting yang juga mempengaruhi kehidupan
manusia di era modern ini.
Proceedings kali ini mempublikasikan 360 makalah di antaranya 164 makalah pada bidang
konversi energi, 47 makalah pada bidang manufaktur, 82 makalah pada bidang material, 58 makalah
pada bidang mekanika terapan dan 9 makalah pada bidang pendidikan teknik mesin. Walaupun
dikelompokkan dalam lima bidang, makalah-makalah tersebut kadang tetap saling terkait dengan
fokus yang mirip misalnya energi, bahan dan lingkungan. Hal ini memang sesuai dengan tujuan
SNTTM sendiri yang memberikan wawasan komprehensif pada pesertanya tentang fokus tertentu dari
sudut pandang berbagai bidang. Kiranya proceedings kali ini dapat memberikan gambaran dan
wacana, memperluas cakrawala dan mengurangi rasa haus ilmu pengetahuan pembaca.
SNTTM akan tetap berkomitmen untuk merangkum dan menjaring karya-karya ilmiah di
tahun-tahun berikutnya dalam bentuk kajian teknologi yang dikuasai oleh para penulisnya. Oleh
karena itu, SNTTM akan tetap mengundang para peneliti dan masyarakat umum untuk meneliti dan
mengirim naskahnya. Kritik dan saran anda akan selalu kami nantikan.
Akhirnya diucapkan selamat membaca.
DAFTAR ISI
Susunan Panitia ... ii
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... vi
A. Keynote Speech
GEOTHERMAL ENERGY AND ITS FUTURE
Ryuichi ITOI ... 1
A STUDY ON PULSE DETONATION ENGINE IN JAPAN
Shigeharu Ohyagi ... 40
INNOVATIVE JAPANESE WASTE-TO-GREEN PRODUCT TECHNOLOGIES FOR ESTABLISHMENT OF SUSTAINABLE WASTE MANAGEMENT SYSTEM IN DEVELOPING COUNTRIES
Kunio Yoshikawa ... 47
B. Konversi Energi
Split Turbin Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikro
Darwin Rio Budi Syaka, Edward Leonard Dan Dyah AruWulandari (KE - 002) ... 82
Pengaruh Jarak Antara Katup Dan Tangki Pengelak Terhadap Efek Water Hammer
Jenny Delly, Welly Liku Padang (KE - 003) ... 87
Perbandingan Performansi Pompa Hydram Dengan Katup Tekan Model Plat, Membran Dan Bola
Made Suarda (KE - 004) ... 93
Studi Numerik Penambahan Momentum Aliran Melalui Penggunaan Bluff Rectangular Turbulator (Brt) Di Depan Leading Edge
Herman Sasongko, Heru Mirmanto, Sutrisno (KE - 005) ... 100
Numerical Investigation Of Dynamic Stall For Non-Stationary Two-Dimensional Blade Airfoils
G.S.T.A. Bangga, H. Sasongko (KE - 006) ... 106
Visualisasi Dan Signal Processing Dari Data Liquid Hold-Up Aliran Plug Air-Udara Pada Pipa Horizontal
Okto Dinaryanto, Naufadhil Widarmiko Indarto, Deendarlianto (KE - 007) ... 113
Pengukuran Liquid Hold-Up Dan Kecepatan Gelombang Aliran Stratified Air-Udara Pada Pipa Horisontal
Akhmad Zidni Hudaya, Indarto, Deendarlianto ( KE 008) ... 120
Analisis Nilai Kalor Bahan Bakar Limbah Padat Fibre Dan Shell Pada Pabrik Kelapa Sawit Di Pt. Buana Karya Bhakti Kalimantan Selatan
Variasi Laju Aliran Biogas Pada Sistem Pembilasan Menggunakan Campuran Naoh Dan H2o Untuk Pemurnian Biogas Dari Pengotor Co2
I Nyoman Suprapta Winaya, Pande Made Kerta Wibawa, IGN Putu Tenaya (KE - 010)... 133
Pengaruh Air Fuel Ratio Terhadap Kecepatan Rambat Api Dan Emisi Gas Buang Berbahan Bakar Lpg Pada Ruang Bakar Model Helle-Shaw Cell
I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Made Eka Astina , Made Hardiana (KE - 011) ... 138
Karakteristik Semprotan Bahan Bakar Biodiesel Pada Sistem Injeksi Common-Rail
Ainul Ghurri (KE - 012) ... 146
Analisis Perfomansi Pemanas Air Kolektor Surya Terkonsentrasi Berbentuk Trapezoidal Dengan Minyak Nabati Sebagai Media Penyimpan Panas
Ketut Astawa,ST., MT, I G N Putu Tenaya, ST. MT, I Md. Eka Dharma Setiawan (KE - 015) ... 150
Implementation Of Humid Air Turbine For Combined Cycle Power Plant
Arka Krisnamurti And I Made Astina (KE - 016) ... 155
Pemodelan Dan Analisa Energi Yang Dihasilkan Mekanisme Multilayer Piezoelectric Vibration Energy Harvesting Akibat Pengaruh Variasi Susunannya Dengan Sistem Suspensi Pada Kendaraan
Wiwiek Hendrowati, Yulia Y. Latumeten, Harus Laksana Guntur, J. Lubi, I Nyoman Sutantra ( KE - 017) ... 161
Kajian Teoritik Pembakaran Arang Kayu Pinus
Danang Dwi Saputro, Harwin Saptoadi (KE - 018) ... 169
Kaji Eksperimental Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Dan Bubur Kertas Koran Sebagai Bahan Isolator Pada Dinding Boiler Mini
Ismail Thamrin, Pure Mandela ( KE - 019) ... 177
Perbandingan Efisiensi Dan Ongkos Energi Antara Pembangkit Listrik Dengan Syngas Gasifikasi Sekam Padi Dan Dengan Bensin
Suyitno, Muhammad Nizam, Dharmanto, Khamdan Mujadi (KE - 020) ... 183
Efek Konsentrasi Larutan Pada Kualitas Transparant Conductive Oxide Sel Surya
Zainal Arifin, Suyitno, Ahmad Arif Santoso, Mirza Yusuf (KE - 021) ... 188
Analisa Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Dc To Ac Inverter Sebagai Emergency Energi Rumah Tangga
Witono Hardi, Said Hi Abbas (KE - 022) ... 193
Pengaruh Isolator Keramik Dan Pengujian Pegas Terhadap Kinerja Desain Tungku Briket Arang Biomassa System Kontinyu Berpengapian Semi Otomatis
I Wayan Joniarta Dan Made Wijana (KE - 024) ... 198
Study On Paddy Drying Using Husk Stove As A Heater Drying Air
KE - 010 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
VARIASI LAJU ALIRAN BIOGAS PADA SISTEM PEMBILASAN MENGGUNAKAN CAMPURAN NaOH DAN H2O UNTUK PEMURNIAN BIOGAS DARI PENGOTOR CO2
I Nyoman Suprapta Winaya*, Pande Made Kerta Wibawa, I Gusti Nguruh Putu Tenaya
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, 80361 Bali Telp/Fax: 0361703321 *E-mail: ins.winaya@me.unud.ac.id, nswinaya@gmail.com
Abstrak
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan dengan semakin menipisnya cadangan minyak nasional, maka kebutuhan akan sumber energi yang terbarukan menjadi pertimbangan yang sangat penting. Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan dari bahan organik akibat reaksi bakteri anaerob. Upaya untuk memurnikan kandungan methana (CH4) pada biogas merupakan salah satu pertimbangan yang sangat penting
karena dapat mempengaruhi nilai kalor dalam proses pembakaran. Dalam biogas, kandungan yang cukup tinggi yang mempengaruhi kemurnian CH4 adalah CO2. Adanya kandungan CO2 sangat tidak dikehendaki karena
disamping menggangu proses pembakaran dapat juga menimbulkan gas emisi yang tidak ramah lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan CO2 yang bisa diserap dari biogas serta
efisiensi kelembaban biogas setelah mengalami proses pembilasan.
Dalam pemisahan CO2 dari biogas ada beberapa teknologi yang dapat dikembangkan, yaitu : absorbsi pada zat
cair, absorbsi pada permukaan zat padat, absorbsi secara kriogenik, dan absorbsi dengan membran. Dari keempat cara absorbsi CO2 tersebut, absorbsi menggunakan zat cair merupakan metode absorbsi yang paling mudah dan
efisien. Penelitian ini menggunakan sistem pembilasan dengan menggunakan NaOH yang dilarutkan di dalam air. Pengujian dilakukan pada unit pembilasan dalam skala labolatorium dimana larutan NaOH dialirkan dalam bentuk kabut secara konstan dari atas tabung sedangkan biogas akan dialirkan dari bawah tabung dengan variasi laju aliran biogas adalah 0.03, 0.04, 0.05, 0.06 dan 0.07 liter/detik. Data yang diamati adalah kandungan CH4, CO2,
H2O dan temperatur biogas setelah proses pembilasan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh CO2
terabsorbsi paling tinggi pada laju aliran 0.07 liter/detik dengan menghasilkan CH4 paling tinggi yaitu 96.8 %.
Efisiensi kelembaban juga diamati dimana terjadi peningakatan sebesar 10 % pada laju aliran 0.06 liter/detik. Hal ini menunjukkan bahwa CO2mampu terabsorbsi dengan baik pada larutan NaOH, dimana reaksi absorbsinya
: 2NaOH(l) + CO2(g) menghasilkan Na2HCO3(s) + H2O(aq), sehingga unsur CO2 pada biogas akan berkurang yang
menyebabkan komposisi CH4akan meningkat karena NaOH(l) + CH4(g) tidak akan bereaksi karena CH4dalam
kondisi stabil. Sementara kandungan H2O akan dipengaruhi oleh laju aliran biogas, karena semakin lambat laju
aliran maka H2O akan semakin banyak terkandung dalam biogas, reaksi H2O(aq)+ NaOH(l) akan menghasilkan
Na++ OH-+ H2O(aq).
Kata Kunci: Sistem pembilasan, absorbsi CO2, laju aliran biogas, kandungan CH4, efisiensi kelembaban
KE - 010 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Pendahuluan
Biogas adalah salah satu sumber energi alternatif dari bahan organik, ini dikarenakan biogas merupakan hasil dari proses biologis yang terjadi didalam degister. Biogas mengandung beberapa gas seperti metana (CH4), karbon dioksida (CO2), hidrogen
sulfida (H2S), uap air (H2O) serta gas yang
lainnya. Kemurnian CH4 dari biogas
merupakan salah satu pertimbangan yang sangat penting, karena tinggi rendahnya kandungan CH4 akan mempengaruhi nilai
kalor dalam proses pembakaran. Dalam biogas,
kandungan yang cukup tinggi yang
mempengaruhi kemurnian CH4adalah CO2.
Dalam pemisahan CO2 dari biogas ada
beberapa teknologi yang dapat dikembangkan, yaitu : absorbsi pada zat cair, absorbsi pada permukaan zat padat, absorbsi secara kriogenik, dan absorbsi dengan membran. Pembilasan dengan air adalah teknologi yang paling umum digunakan untuk pemurnian biogas, karena air sangat mudah diperoleh walupun dalam kapasitas yang besar. Pembilasan dengan air dimana laju aliran air secara kontinu mampu
menyerap kandungan CO2 mencapai 30%
(Kapdi dkk., 2004). Disamping menggunakan air sebagai absorben, ada juga larutan yang lebih baik dalam penyerapan CO2. Larutan
narium hidroksida (NaOH) merupakan larutan yang sangat baik dalam pengikatan CO2. Pada
penelitian sebelumnya (Maarif dkk., 2009)
Absorbsi CO2 dilakukan dengan
mengumpankan larutan NaOH pada bagian atas menara pada konsentrasi dan laju alir tertentu, sementara biogas dialirkan pada bagian bawah menara. Absorbsi CO2 dari
biogas menggunakan larutan kimia NaOH dengan memvariasikan tekanan pada tabung absorbsi , CO2 yang mampu terserap cukup
tinggi sehingga dari proses absorbsi, biogas bisa digunakan sebagai bahan bakar generator listrik. dimana dalam penelitiannya tabung
absorbsi ditambah dengan sekat –
sekat (Kismurtono, 2011).
Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu diadakan kajian terhadap variasi laju
aliran masuk biogas pada campuran NaOH dan H2O untuk menyerap CO2.
Dasar teori
Biogas didefinisikan sebagai campuran gas yang mudah terbakar yang dihasilkan oleh fermentasi anaerobik biomassa oleh bakteri dan hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat
untuk membentuk gas. Biogas memiliki
kandungan utama metana yang mudah
terbakar (CH4) dan juga mengandung unsur
yang tidak mudah terbakar seperti
karbon dioksida (CO2)
serta beberapa polutan lainnya dalam jumlah kecil.
Komposisi biogas yang dihasilkan sangat tergantung pada jenis bahan baku yang digunakan. Komposisi biogas yang utama adalah gas metana (CH4) dan gas karbon
dioksida (CO2) dengan sedikit hidrogen sulfida
(H2S). Komponen lainnya yang ditemukan
dalam kisaran konsentrasi kecil (trace element) antara lain gas hidrogen (H2), gas nitrogen
(N2), gas karbon monoksida (CO) dan gas
oksigen (O2). Komposisi biogas bervariasi
tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75% CH4.
Permasalahan yang muncul ketika biogas baru diproduksi adalah komposisi biogas itu sendiri karena biogas mengandung beberapa gas lain yang tidak menguntungkan. Untuk mendapatkan hasil pembakaran yang optimal perlu dilakukan proses pemurnian atau penyaringan. Beberapa gas yang tidak menguntungkan antara lain CO2, H2S dan
H2O.
Adsorbsi secara umum adalah proses pengumpulan substansi terlarut yang ada dalam larutan oleh permukaan zat atau benda penyerap dimana terjadi suatu ikatan kimia fisik antara substansi dengan zat penyerap. Absorbsi CO2 pada suatu senyawa merupakan
proses penyerapan kandungan CO2 pada
KE - 010 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Reaksi terbentuknya absorber dan proses absorbsi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Reaksi terbentuknya absorber (larutan NaOH) :
Reaksi proses absorsi pada larutan NaOH : 2NaOH(l) +CO2(g) Na2HCO3(s) + H2O(aq)
karena CH4sudah dalam kondisi stabil.
Setelah mengalami proses pembilasan, biogas yang kandungan CO2nya sudah
terabsorbsi akan memiliki kelembaban yang
berbeda. Untuk menetukan efisiensi
kelembaban itu dapat ditentukan dengan persamaan berikut :
h= (t1 - t2) / (t1 - tw) 100% (6)
Dimana :
h= Efisiensi kelembaban dari sistem
pembilasan (%)
t1 = Temperatur bola kering pada saluran
biogas masuk (oC)
t2= Temperatur bola kering pada saluran biogas
keluar (oC)
tw= Temperatur bola basah pada saluran biogas
masuk (oC)
Metode Penelitian Variabel Penelitian
Variabel bebas Laju aliran biogas : 0.03 l/det, 0.04 l/det, 0.05 l/det, 0.06 l/det, 0.07 l/det Variable terikat Dalam penelitian ini variable terikatnya adalah kandungan CH4, CO2, H2O
dan effisiensi kelembaban biogas
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain : Penampung biogas (Plastik polyteline), Kompresor Pengukur tekanan, Termometer, Katup, Flow meter, Pompa, Tabung absorber, Tabung sikulasi NaOH, Spuyer, Selang, Pipa 1/2 inchi dan Gas analyzer (GC-MS
Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain : Biogas, Aquades ( H2O ) dan NaOH
Gambar 1. Skema Instalasi Alat Percobaan
Keterangan :
4 dan 17 : Termometer bola kering
✁
5 : Termometer bola basah
✁
3 dan 10 : Pengukur tekanan
✁
12 : Tabung absorbsi
✁
13 : Tabung sirkulasi larutan NaOH
✁ proses pembilasan pada biogas. Kemudian pengujian berikutnya dengan memvariasikan laju aliran biogas dari 0.03 l/det, 0.04 l/det, 0.05 l/det, 0.06 l/det, 0.07 l/det.
Urutan pelaksanaan pengambilan data adalah sebagai berikut :
Persiapkan biogas yag akan diuji serta membuat rancangan alat pengujian. Pilih bahan bahan – bahan dari alat uji dan lakukuan proses pembuaan alat uji. Setelah alat uji selesai maka lakukan proses pengujian mulai dari : Memasang selang masuk kompresor pada keluaran penampung biogas untuk mengalirkan biogas ke dalam plastik polyteline untuk mengetahui kandungan awal biogas dan uji kandungan biogas pada gas analyser, ulangi langkah tersebut sebanyak 3 kali. Catat data pada table 1. Proses selanjutnya untuk biogas
KE - 010 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
yang mengalai proses pembilasan adalah mulai dari : membuka katup pada saluran pompa dan selanjutnya
hidupkan pompa agar terjadi sirkulasi larutan NaOH dengan laju aliran 0,05 l/det, Hidupkan kompresor untuk mengalirkan biogas ke dalam tabung absorbsi, variasikan laju aliran biogas
masuk kedalam tabung absorbsi dengan
mengatur katup, laju aliran biogas dapat dilihat pada flow meter. Besarnya laju aliran biogas yang pertama adalah 0,03 l/det, tampung biogas pada plastik polyteline untuk selanjutnya dilakukan proses pengujian pada gas analyser
dan ulangi langkah tersebut sebanyak 3 kali pada masing – masing variasi laju aliran biogas berturut – turut biogas 0.04 l/det, 0.05 l/det, 0.06 l/det, 0.07 l/det.
Pembahasan
Setelah mengalami proses pembilasan dengan laju aliran masuk biogas 0.03 liter/detik kandungannya menjadi CH4: 86.8 %, CO2: 10.6
% dan H2O : 2.6 %, pada laju aliran masuk
biogas 0.04 liter/detik kandungannya menjadi CH4: 90.6 %, CO2 : 7.5 % dan H2O : 1.9 %,
pada laju aliran masuk biogas 0.05 liter/detik kandungannya menjadi CH4: 93.8 %, CO2 : 4.5
% dan H2O : 1.7 %, pada laju aliran masuk
biogas 0.06 liter/detik kandungannya menjadi CH4: 95.07 %, CO2 : 3.6 % dan H2O : 1.3 %
dan pada laju aliran masuk biogas 0.07 liter/detik kandungannya menjadi CH4: 96.8 %, CO2 : 2.2
% dan H2O : 1% ditunjukkan pada Gambar 2.
Efisiensi kelembaban biogas turun setelah proses pembilasan, pada laju aliran 0.03 liter/detik efisiensi kelembaban akan turun sebesar 1.1%, pada laju aliran 0.04 liter/detik efisiensi kelembaban turun sebesar 2.5%, pada laju aliran 0.05 liter/detik efisiensi kelembaban turun sebesar 3.8%, Tanda minus yang ditunjikan pada grafik menyatakan bahwa kelembabaan biogas meningkat, namun pada laju aliran 0.06
liter/detik efisiensi kelembaban akan
menunjukaan nilai plus, hal tersebut
menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan efisiensi kelembaban dari biogas setelah proses
pembilasan, peningkatan efisiensi
kelembabannya sebesar 10% dan pada laju aliran 0.07 liter/detik peningkatan efisiensi kelembaban
akan menurun menjadi 4.5% seperti ditunjukan pada Gambar 3. Molaritas CH4 akan semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya laju aliran masuk biogas, namun sebaliknya CO2 dan
H2O molaritasnya akan menurun. Hal tersebut
dikarenakan jumlah molekul dari CO2 dan H2O
menurun akaibat terabsorbsi oleh larutan NaOH, sedangkan unsur CH4 akan meningkat seperti
ditunjukkan pada gambar 4.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa : laju aliran
biogas pada 0.07 litet/detik mampu
menghasilkan kandungan CH4 yang paling
tinggi, CO2 terabsorbsi paling tinggi serta
kandungan H2O paling rendah. Tingkat efisiensi
kelembaban paling tinggi diperoleh pada laju aliran biogas 0.06 liter/detik. Untuk molaritas unsur penyusun biogas diperoleh paling baik pada laju aliran 0.07 liter/detik.
Gambar 2. Grafik hubungan laju aliran
biogas terhadap kandungan biogas setelah proses pembilasan
Laju Aliran Masuk Biogas (liter/detik)
KE - 010 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Gambar 3. Grafik hubungan laju aliran biogas terhadap efisiensi
kelembaban biogas setelah proses pembilasan
Gambar 4. Grafik hubungan laju aliran biogas terhadap molaritas unsur penyusun biogas setelah proses pembilasan
Kesimpulan
Berdasarkan dari data hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gas polutan CO2 terabsorbsi paling tinggi
pada laju aliran biogas 0.07 liter/detik dan menghasilkan kandungan CH4 yang paling
tinggi.
2.Efisiensi kelembaban biogas paling tinggi diperoleh pada laju aliran biogas 0.06 liter/detik
Daftar pustaka
Kapdi S.S, Vijay V.K, Rajesh S.K, Prasad R,
Biogas scrubbing, compression and storage,
Centre for Rural Development and Technology, Indian Institute of Technology, New Delhi 110 016, India (2004)
Kismurtono Muhamad, Upgrading Biogas
Purification in Packed Column With Chemical
Absorbpsion Of CO2For Energy Alternative
Small Industry (UKM-Tahu), IJET – IJENS, Vol :
11, No : 01, Hal : 83 – 86 (2011)
Maarif,Faud dan Arif, Januar. F,
Absorbsi Gas Karbondioksida (CO2) dalam
Biogas dengan Larutan NaOH secara
Kontinyu, Skripsi Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang (2009)
0.03 0.04 0.05 0.06 0.07
✁ ✂
✁ ✄ ✁ ☎ ✁ ✆
✁✂✄ ☎ ☎
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Pengaruh Air Fuel RatioTerhadap Kecepatan Rambat Api dan Emisi Gas Buang Berbahan
Bakar LPG Pada Ruang Bakar Model Helle-Shaw Cell
I GustiNgurahPutuTenayaa, I Made EkaAstina a, Made Hardianaa
a
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Badung – Bali 80361 Telp/Faks: 0361-703321
Abstrak
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sangat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar khususnya di bidang transportasi. Mengingat cadangan bahan bakar Indonesia khususnya minyak bumi sudah menipis maka untuk mengantisipasi kekurangan minyak bumi tersebut telah digunakan bahan bakar gas salah satunya Liquefied
Petroleum Gas (LPG). Cadangan LPG yang dimilikiolehnegerikitacukup besar
makaberbagaipenelitianmengenaipemanfaatan dan penggunaan secara lebihefisienmasihperludilaksanakan. Dalam kesempurnaan pembakaran ada tiga hal yang mempengaruhi seperti perbandingan udara dan bahan bakar (Air Fuel Ratio/AFR), kehomogenan pencampuran dan temperatur pembakaran. Sempurna atau tidaknya proses pembakaran bisa dilihat dari kecepatan rambat api dan kandungan emisi gas buangnya, maka dari itu penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh AFR terhadap kecepatan rambat api dan emisi gas buang berbahan bakar LPG.
Pengujian ini menggunakan ruang bakar model Helle-Shaw Cell berukuran 55 x 20 x 1 cm, yang terbuat dari bahan acrylic. Variasi AFR yang diuji adalah 14:1, 15:1, 16:1, 17:1, 18:1, 19:1, 20:1, dan 21:1. Untuk kecepatan rambat api, data yang terukur berupa gambar perambatan api yang direkam dengan handycam. Hasil rekaman dengan handycam disimpan dengan format file WMV kemudian dengan menggunakan software Pinnacle 8, diextract menjadi beberapa frame gambar. Untuk menampilkan bentuk atau pola rambat api digunakan software Adobe Photosop CS 3. Hasil gambar dari Adobe Photoshop CS 3 diberi ukuran menggunakan software Autocad 2007 sehingga mendapatkan suatu jarak dari setiap nyala api. Sedangkan untuk emisi gas buang data yang di amati adalah CO, CO2, O2, dan HC dengan menggunakan alat gas analyzer. Hasil pengukuran selanjutnya diolah
dengan Microsoft Excel untuk mendapatkan tabel dan grafik kecepatan rambat api dan emisi gas buangnya. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa AFR stoichiometry untuk bahan bakar LPG adalah 20:1. Semakin mendekati AFR stoichiometry, warna api berubah dari warna kemerahan menjadi merah yang pudar, biru kemerah-merahan, biru, dan terakhir biru cerah. Dengan menaikkan AFR dari 14:1 sampai 20:1 kadar CO, O2,
dan HC menurun sedangkan CO2meningkat setelah itu pada AFR 21:1 kadar CO, O2, dan HC sedikit mengalami
peningkatan sedangkan CO2sedikit mengalami penurunan. Pada AFR stoichiometry terjadi kecepatan rambat api
maksimum, kecepatan rambat api rata-rata maksimum,emisi gas buang CO, O2, HC minimum dan emisi gas
buang CO2 maximum.
Kata kunci:bahan bakar LPG, air fuel ratio, kecepatan rambat api, emisi gas buang, helle-shaw cell
Pendahuluan
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sangat berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat akan bahan bakar khususnya di bidang transportasi. Mengingat cadangan minyak bumi sudah menipis maka untuk mengantisipasi dan menghadapi kekurangan bahan bakar tersebut telah digunakan bahan bakar gas, salah satunya LPG (Liquefied
Petroleum Gas), dimana LPG merupakan senyawa
hydrocarbon yang terbentuk dari unsur C3H8
(propana) dan C4H10 (butana), diberikan tekanan
sampai dengan 300 psi sehingga unsur tersebut
propana dengan butana adalah 30 : 70. LPG tidak memiliki sifat pelumasan pada material yang terbuat dari logam dan juga tidak mengandung racun. Karena LPG merupakan gas yang tidak berbau maka
untuk keselamatan, LPG komersial perlu
ditambahkan zat ordon yaitu Ethyl Mercoptane yang berbau menyengat.
Cadangan LPG yang dimilikiolehnegerikitacukup besar makaberbagaipenelitianmengenaipemanfaatan
dan penggunaan secara
lebihefisienmasihperludilaksanakan.
Penelitianiniberupayauntukmendapatkanpemahaman