• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ORGANISASI INTRA KAMPUS DALAM MENINGKATAN KUALITAS KEPEMIPINAN VISIONER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN ORGANISASI INTRA KAMPUS DALAM MENINGKATAN KUALITAS KEPEMIPINAN VISIONER "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN ORGANISASI INTRA KAMPUS DALAM MENINGKATAN KUALITAS KEPEMIPINAN VISIONER

MAHASISWA

(Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Uin Sts Jambi) SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Dalam Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah

OLEH:

RENO RIFALDO UR.131273

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Pemimpin itu hendaknyo ibarat sebatang pohon, batangnyo besak tempat besandar, daunnyo rimbun tempat belindung ketiko hujan tempat beteduh ketiko panas, akarnyo besak tempat basilo. Pegi tempat butanyo, balik tempat babarito ”.

1

1 http://rioyusrimaulana.blogspot.com/2012/04/pelajari-seloko-adat-jambi

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangai oleh peran dan fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa untuk membentuk jiwa kepemimpinan visioner mahasiswa melalui kegitan kegiatan. Dari persoalan ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian dan untuk mengetahui peran dan fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan Kepemimpinan Visioner Mahasiswa, bagaimana Bentuk Bentuk kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan kepemimpinan Visioner mahasiswa, bagaimana Orientasi bentuk bentuk kegiatannya bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa mampu memiliki kepemiminan visioner.

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif, untuk menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, dengan menggunakan data primer dan data sekunder sebagai jenis data dan sumber data yang diperoleh melalui Badan Pengurus Harian Dewan Eksekutif Mahasiswa ( Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa, Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa, Sekretaris Dewan Eksekutif Mahasiswa) dan Mahasiswa fakultas Ushuluddin. Teknik pengumpulan data dilakukan melalaui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan tiga analisis data yang berupa keabsahan data yang berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menunjang keabsahan data yan diperoleh maka dilakukan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan diskusi dengan teman sejawat. Adapun teori yang penulis gunakan adalah Konsep Organisasi, Konsep Kepemimpinan, Konsep mahasiswa sebagai panduan dipenulis utukwawancara tentang peran Dewn Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan Kepemimpinan Visioner Mahasiswa.

Hasilnya penulis menemukan bahwa untuk meningkatkan Kepemimpinan Visoner Mahasiswa melalui kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa seperti Silaturahmi Mahasiswa Baru, Kemah Bakti Dakwah Mahasiswa, Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar, Seminar, Diskusi. Dengan demikian penilitian penulis meyatakan dari kegiatan kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa tersebut bermuara pada memudahkan proses Adaptasi Mahasiswa, meningkatkan intelektualitas mahasiswa, menambah wawasan mahasiswa, mengasah daya kritis mahasiswa. Dengan segala proses yang dilalui mahaiswa saat berada dikampus bertujuan agar setelah lulus mampu mengaplikasikan ilmunya dimasyarakat berguna bagi Nusa Bangsa.

Kata Kunci : Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Kepemimpinan.

(7)

PERSEMBAHAN Yang utama dan segalanya…...

Alhamdulillahhirobbil „alamin Sembah sujud serta syukur kepada ALLAH SWT.

Dengan rahmat yang telah memberikanku kekuatan, dan membekaliku dengan ilmu serta rasa kasih sayang atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya

skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kehariban baginda Rasulullah Muhammad SAW.

kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekuranganku. Segala syukur ku ucapkan

kepadamu karena telah menghadirkan mereka yang selalu memberi semangat dan do‟a di saat aku tertatih. Karenamulah mereka ada dan karenamu lah tugas akhir ini

terselesaikan. Hanya padamu tempat kumengadu dan mengucapkan syukur.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibuku Sri Mulasih dan Agusmal yang telah

memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga, yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan ayah bahagia, karena aku sadar selam ini belum isa berbuat lebih. Untuk itu ibu dan ayah yag membuat ku selalu termotivasi dan selalu menyirami kasih dan sayang,

selalu mendo‟aanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

Terima kasih ibu. Terima kasih ayah Kakakku dan Adikku Tersayang

Untuk kakakku M. Gusti Randa dan Adikku Dira Mulya Izzatil tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu

selalu menjadi warna yang tak bisa tergantikan selama ini, terimakasih untuk semangat dan motivasi yang telah kalian berikan, tapi aku akan berusaha selalu

menjadi yang terbaik untuk kalian.

My sweet heart “Dyan Hardianti”

Sebagai tanda cinta kasihku, aku persembahkan karya kecil ini buatmu, terima kasih atas segala sayang, dan kesabaran mu yang telah memberikan semangat dan inspirasi

dalam menyelesaikan tugas akhir ini, semoga engkau pilihan terbaik untukku dan masa depanku. Terima kasih “Dyan Hardianti / Siti Hardianti”

Sahabat – Sahabat ku

Skripsi ini kupersembahkan pula untuk Sahabat Shering Night (M. Sulhan, Solehan cuk, Ahmad Khudi, Indra w.s, Feri Firdaus a,s , Septeddy sdm , Imam Sultan, Odeng

knj, Alimin, Hidayat mz, Ilham Rian ), terimakasih telah memberikan semangat dan kasih sayangnya selama ini. Dan adik adik rayon pmii fakultas ushuluddin diyah, shella, nori, suci, teguh, yunas, fhadli, sartika, sincan, ulul, riki, zawir, lekat, yudha,

yudhi, dina, ana, yuni, sri, ayu, terima kasih atas semangat, candaan dan bantuan kalian semoga pershabatan yang kita bangun selama ini selalu terjaga.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil‟alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan illahi.

Dengan penuh kesadaran peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun materil. Seperti perjalanan studi yang peneliti lalui dari awal hingga akhir, rasanya tidaklah mungkin jika peneliti melaluinya sendiri.

Oleh karena itu, ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada orang-orang yang selalu dikasihi oleh Allah SWT. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Pembimbing I Bapak Drs. Ishak Abd Aziz, M.Fil.I yang selalu membimbing penulis dan mengarahkan penulis untuk lebih baik lagi.

2. Pembimbing II Bapak Drs. As‟ad Isma, M.Pd yang telah membantu memberikan arahan yang positif kepada penulis, dengan sabar dan teliti mengajarkan dan membimbing penulis untuk menghasilkan skripsi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

3. Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Public Relations Bapak Drs. Sururuddin M.Pd dan Ibu Mardalina S.Ag., M.Ud selaku Sekretaris Jurusan, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk konsentrasi Public Relations dan Mahasiswa Public Relations.

4. Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.I., Pd,D 5. Wakil Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi Bidang Akademik, Bapak Dr.

Ruslan Abdul Ghani, SH.,M.Hum.

6. Rektor UIN STS Jambi, Bapak Prof. Dr. H. Hadri Hasan, MA.

7. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Prof Dr. H. Su‟aidi Asy‟, ari. MA, Ph.D. Dan Wakil Rektor II Bidang Pengembangan Lembaga Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd. Dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ibu Dr. Hj. Fadilah Jamil, M.A.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, September 2018 Penulis

Reno Rifaldo NIM: UR. 131273

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

NOTA DINAS SURAT ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii

MOTTO ... iv

ABSTRAK ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

E. Kerangka Teori ... 6

F. Metode Penelitian ...15

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ...21

H. Studi Relevan ...23

BAB II SEJARAH DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA A. Sejarah Dewan Eksekutif Mahasiswa ...20

B. Studen Goverment ...22

C. Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa ...27

D. Visi dan Misi ...28

E. Keadaan Sarana dan Prasarana ...29

(10)

BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI DEWAN EKSEKUTIF

MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

KEPEMIMPINAN VISIONER MAHASISWA

A. Mahasiswa dan Tri Dharma Perguruan Tinggi ...31 B. Tugas Pokok dan Fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa ...33 C. Mahasiswa dan Aktualitas Diri ...37 BAB IV POLA DAN DINAMIKA KEGIATAN DEWAN EKSEKUTIF

MAHASISWA

A. Kegiatan Formal Dewan Eksekutif Mahasiswa ...41 B. Kegiatan Non Formal ...52 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ...58 B. IMPLIKASI PENELITIAN ...59 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel. 1. 1: Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Tahun 2017/2018 ... 27 Tabel. 1. 2: Keadaan Sarana dan Prasarana Ruang Dewan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Ushuluddin ... 29

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya kelak, Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri, setiap organisasi harus ada pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya. Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau, oleh karena itu, harus ada seorang pemimpin yang memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan individu, kelompok, dan organisasi.2

Kepemimpinan muncul bersamaan dengan peradaban manusia sejak zaman dahulu dimana orang-orang berkumpul bersama dan bekerja bersama untuk

mempertahankan eksistensi hidupnya. Sejak itulah terjadinya kerjasama antar manusia di dunia dan munculnya unsur kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan komitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya organisasi yang lebih maju. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.3

Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan ilmu dan pengetahuan, serta integritas

2Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 304.

3Afid Burhanuddin,”Teori-Teori Kepemimpinan”, diakses melalui alamat

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/teori-teori-kepemimpinan/, 28 Maret 2018, 13:14 WIB.

(13)

kepribadian mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Organisasi kemahasiswaan juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa diperguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu sendiri.

Sebuah organisasi kemahasiswaan merupakan salah satu bentuk aktivitas yang sering diminati oleh mahasiswa, menambah pengalaman dan koneksi biasanya merupakan tujuan yang ingin mahasiswa raih ketika terjun kedalam sebuah organisasi kemahasiswaan, namun disamping itu ternyata dengan sistem yang dibentuk oleh organisasi kemahasiswaan bisa membentuk mahasiswa dalam menumbuhkan keahlian dan meningkatkan kepemimpinan mahasiswa. serta mendukung dan melengkapi pencapaian tujuan secara akademik dan non-akademik.

Semangat berorganisasi sangat perlu dilahirkan dan di tularkan demi sebuah pelatihan kepemimpinan dan pemahaman diri terhadap pembentukan jiwa kepemimpinan pemuda khususnya mahasiswa, sikap positif yang diperoleh dari intraksi dalam organisasi seperti saling peduli dan bekerjasama dapat melahirkan solidaritas sosial ditengah-tengah iklim indivualistis seperti saat sekarang dan diharapkan mampu diaplikasikan dalam kehidupan terdekat seperti kehidupan sehari hari, hal ini merupakan bentuk kesiapan pemuda sebagai pewaris bangsa dan sebagai calon pemimpin bangsa.

Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi negeri yang berbasis islam. Selain untuk tempat studi menimba ilmu di dalamnya juga terdapat berbagai organisasi mahasiswa baik internal maupun eksternal yang dapat diikuti mahasiswa untuk menambah wawasan diluar kelas perkulihan menambah teman ataupun untuk mengisi waktu kekosongan waktu kuliah, Organisasi intra kampus memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi adapun bentuk organisasi intra kampus seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa, himpunan mahasiswa jurusan, unit kegiatan mahasiswa, tetapi penulis lebih memfokuskan penelitian ke DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) yang diharapkan dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan Visioner.

(14)

Seorang pemimpin merupakan sosok yang selalu sorotan bagi banyak orang karena citra dan kedudukannya selalu berkaitan dengan sikap bawahannya, sehingga tidak heran seorang pemimpin memang dituntut agar selalu menampilkan kepribadian yang baiksupaya dapat di contoh bagi yang lain, DEMA Fakultas Ushuluddin seharusnya bisa menjadi panutan bagi mahasiswa dan diharapkan mampu menciptakan generasi penerus bangsa, dengan kegiatan kegiatan dewan ekekutif mahasiswa mampu meningkat kualitas mahasiswa menjadi lebih baik, kegiatan organisasi mahasiswa seperti kegiatan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), dan juga sering mengikuti kegiatan dalam acara yang diselenggarakan oleh HMJ, BEM, maupun universitas. Sehingga mahasiswa mampu mengasah softskillnya bukan hanya mampu berprestasi pada hardskillsaja. Jadi, mahasiswa harus pandai untuk mengatur manajemen waktunya, agar kegiatan- kegiatan yang di jalani selama di kampus mampu diaplikasikan dmasyarakatsetelah lulus kuliah nantinya,

Hasil observasi penulis di lapangan, peran dema dalam mengembangkan intelektualitas mahasiswaa melalui kegatan kegiatan yang diadakan nya, agar menjadi mahasiswa yang sukses akademisi, oraganisasi, dan asmaraanisasi,yang mamp mengaplikasikannya dimasyarakat sesuai degan tri dharma perguruan tinggi. Selain itu mahasiswa mampu menjadi pemimpin masa depan. 4

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan KepemimpinanVisioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)”.

B. Permasalahan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Peran Organisasi Intra Kampus dalam

4Hasil Observasi Penulis terhadap Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kepemimpinan Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)

(15)

Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi) Pokok masalah ini lebih jauh dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Bagaimana tugas pokok Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan kualitas Kepemimpinan visioner Mahasiswa?

2. Bagaiana Bentuk - bentuk kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan kualitas Kepemimpinan visioner Mahasiswa?

3. Bagaimana orientasi kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan kualitas Kepemimpinan visioner Mahasiswa?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan Pokok masalah di atas, maka penelitian ini difokuskan pada suatu permasalahan. Dimana hal ini untuk menghindari objek bahasan yang keluar dari koridor yang diharapkan. Oleh karena itulah dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya tentang Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Setiap sesuatu yang dikerjakan pasti ada tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Agar mengetahui bagaimana Bentuk Program Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa?

2. Agar mengetahui apa upaya yang dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa.

3. Untuk mengetahui apa faktor penghambat program Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: Pertama, untuk memenuhi syarat gelar sarjana, Kedua, sebagai bahan masukan bagi mahasiswa aktivis khususnya di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Ketiga, menambah pengetahuan dan wawasan

(16)

bagi peneliti khususnya yang berkenaan dengan Dewan Eksekuti Mahasiswa, Keempat, sebagai suatu acuan yang dapa dijadikan sebagai informasi dan perubahan.

E. Kerangka Teori 1. Peran

Peran merupakan suatu kedudukan atau status seseorang di dalam sebuah keorganisasian, dan suatu harapan manusia terhadap caranya bersikap dan berbuat dalam setuasi tertentu, seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan maka dia melaksanakan suatu peranan. Pandangan penulis merujuk pada pemikiran Soejono Soekanto yang menjelaskan tentang Peran.

Menurut Soejono Soekanto Peran adalah “[P]eran merupakan aspek dinamis

kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan”.5

Dari maksud tersebut dapat dipahami bahwa peran adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam berbuat sesuatu. Maka yang dimaksud dalam hal ini adalah langkah-langkah yang dilakukan Organisasi Ekstra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi kasus anggota Dema Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi).

2. Organisasi

Organisasi adalah suatu kordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian perkerjaan dan fungsi melalui khirarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas organisasi tersebut. Sifat tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksdu Schein ini adalah merupakan suatu sistem.

5 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), 268.

(17)

Selanjutnya Kochler mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright, dia mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda- beda perumusannya tapi ada tiga hal yang sama dikemukakan: organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu maka akan ikut terpengaruh bagian lain.6

Teori – Teori Organisasi

a. Mazhab manajemen sainitifik

Pendekatan manajemen sainitifik memandang organisasi sebagai sebuah mesin. Seumpama mesin, sebuah organisasi akan menjadi efektif sejauh mana ia beroperasi secara efesien. Para pekerja adalah roda vital mesin organisasi, dan dapat dimotivasi utamanya oleh pertimbangan yang berhubungan dengan uang, tugas seorang manejer adalah merancang kerja dan lingkungan nya dalam rangka mencapai produktifitas maksimal dan menguntungkan melalui penggunaan kewenangan formal di sertai penggunan saluran komunikasi peritah dari atasan kebawahan yang juga formal.

b. Mazhab hubungan antar manusia

Pandangan ini memberikan sedikit pandangan mekanistik terhadap prilaku manusia dalam organisasi. Orang dilihat sebagai mahkluk yang juga memotivasi oleh tujuan tujuan social, sebagaimana mereka memotivasi oleh tujuan ekonomi. Karena itu, para pekerja diyakini akan termotivasi sangat tinggi ketika mereka terlibat secara social bersama kolega, dan ketika mereka

6 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 23-24.

(18)

turut terlibat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka sendiri.

c. Mazhab pendekatan sistem

Perspektif sistem memandang individu, hubungan, kelompokdan organisasi berintraksi dan saling tergantung satu sama lain dan dengan lingkungannya. Prilaku manusia didalam organisasi dilihat sebagai sesusatu yang dibentuk oleh organisasi tujuan, peran, aturan, budaya, iklim, jaringan, dan sebagainya. Secara berbarengan, organisasi juga tampak dipengaruhi oleh indivudu, hubungan, dan kelompok yang menetukan.

d. Mazhab kualitas

Mazhab kualitas tentang prilaku organisasidan praktik manajemen, berdiri diatas aliran aliran pemikiran sebelumnya. Pendekatan kualitas memandang organisasi berjalan efektif jika mereka tanggap terhadap permintaan dan kesempatan pada lingkungan, khususnya para pelanggan dan kelompok kelompok kunci yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi.7

3. Organisasi Intra Kampus

Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi dan atau dari Kementerian/Lembaga.

Para aktivis organisasi mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis berasal dari berbagai kelompok studi atau kegiatan lainnya.

Dewan Mahasiswa adalah lembaga kemahasiswaan tingkat universitas, Dewan Mahasiswa ini sangat independen dan merupakan kekuatan yang cukup diperhitungkan sejak Indonesia merdeka hingga orde baru berkuasa. Ketua Dewan

7Ibnu Hamad, Komunikasi dan Perilaku Manusia, (Kota Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2013), 329-332.

(19)

Mahasisa selalu menjadi kader Pemimpin Nasional yang diperhitungkan pada zamannya.8

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) memiliki beberapa tugas Pokok yaitu:

a. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan keorganisasi dan berhak untuk meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi b. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan Mahasiswa

c. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa

4. Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Definisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan. Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses memengaruhi dalam menetukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas- aktivitas untuk mencapai

sasaran, memelihara hubunga kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi

kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk memebujuk orang agar bersedia melakukan sesusatu secara sukarela/sukacita. Ada beberapa faktor yang menggerakkan orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.

b. Kepemimpinan Visioner

8Wikipedia, “Organisasi Intra Kampus”, di akses melalui alamat, http://www.kabel.web.id/id1/1065-962/organisasi-kemahasiswaan-intra-kampus- 0_51149_kabel.html#organisasi_mahasiswa_intrakampus, 27 Maret 2018, 16:27 WIB.

(20)

Pemimipin visioner adalah pemimpin yang mempunyai suatu pandangan visi misi yang jelas dalam organisasi, pemimpin visioner sangat lah cerdas dalam megamati suatu kejadian di masa depan dan dapat menggambarkan visi misinya dengan jelas. Dia dapat membangkitkan semangat para anggotanya dengan menggunakan motivasinya serta imajinanasinya, untuk membuat suatu organisasi lebih hidup, menggerakan semua komponen yang ada dalam organisasi, agar organisasi dapat berkembang.

c. Karakteristik Pemimpin Visioner

Kepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri yang menggambarkan segala sikap dan perilakunya yang menunjukkan kepemimpinannya yang berorientasi kepada pencapaian visi, jauh memandang ke depan dan terbiasa menghadapi segala tantangan dan ressiko. Diantara cirri-ciri utama kepemimpinan visioner adalah:

1) Berwawasan ke masa depan : pemimpin visoner mempunyai pandangan yang jelas terhadap suatu visi yang ingin di capai, agar organisasi yang dia masuki dapat berkembang. Sesuai dengan visi yang ingin dia capai 2) Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu

dan selalu siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin visioner juga menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat.

Dalam memperhitungkan kejadian yang di anggapnya pentig

3) Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam menggapai tujuan. Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut di contoh, dia mau membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh dia

4) Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola „mimpi‟ menjadi kenyataan : pemimpin visioner sangatlah orang yang mempunyai komitmen yang kuat terhadap visi di embannya, dia ingin mewujudkan visinya kedalam suatu organisasi yang dia masuki.

(21)

5) Mampu mengubah visi ke dalam aksi : dia dapat merumuskan visi kedalam misinya yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi.

Yang dapat menjadikan bahan acuan dalam setiap melangkah kedepan 6) Berpegang erat kepada nilai-niliai spiritual yang diykininya : pemimpin

visioner sangatlah profesionalitas terhadap apa yang diyakini, seperti nilai–nilai luhur yang ada di bangsa ini. Dia sosok pemimpin yang bisa dijadikan contoh

7) Membangun hubungan (relationship) secara efektif : pemimpin visoner sangatlah pandai dalam membangun hubungan antar anggota, dalam hal memotivasi, memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri.

Secara tidak langsung hubungan itu akan terjalin dengan sendirinya. Dia juga tidak malu – malu dalam member reward dan punnisment terhadap anggotanta, tinkat integritasnya sangatlah tinggi

8) Innovative dan proaktif : dalam berfikir pemimpin vioner sangatlah kreatif dia mengubah berfiir konvesiomal menjadiparadigma baru, dia sangatlah sosok pemimpin yang kreatif dan aktif. Dia selalu mengamati lankah – langkah kedepan dan isu – isu terbaru tentang organisasi/instasi.

d. Teori dan model kepemimpinan Visioner 1) Teori sifat

Teori yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian)yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut – atribut pribadi dari para pemimpin. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan di anugrahi beberapa cirri yang tidak di punyai orang lain seperti energy yang tiada habis habisnya, intuisi yang mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa dan kekuatan persuasive yang tidak tertahankan. Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa keberhasilan manajerial disebabkan karena memiliki keempuan-kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.

(22)

2) Teori kepribadian prilaku

Diakhir tahun 1940 an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaimana prilaku seseorang dan mereka menemukan sifat sifat, mereka meniliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari pengikut pengikutnya.9

3) Teori kepemimpinan situasional

Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami prilakunya, sifat sifat bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya pemimpinan tertentu. Pendekatan ini mennsyaratkan pemimpinan untuk memiliki keterampilan diagnostic dalam prilaku manusia.

Beberapa Model Kepeimpinan Situasional a) Model kepemimpinan kontingensi

Model ini dikembangkan oleh Fiedler, model kontingensi dari efektivitas kepemimpinan memiliki dalil bahwa prestasi kelompok tergantung kepada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.

b) Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton

Suatu teori kepemimpinan yang memberikan seperangkat aturan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi-situasi yang berlainan.10

5. Dewan Mahasiswa (DEMA)

9 Viethzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 2-9.

10 Ibid., 12-13.

(23)

Kampus merupakan lingkungan yang memiliki kek hasan dengan masyarakat yang di sebut civitas akademika, dikatakan demikian karna warga kampus melaksanakan kegiatan kademis yang bersifat kurikuler dan ekstrakulikuler, masyarakat akademis merupakan kataegori masyarakat yang warganya memiliki sifat sifat ingin tahu segala fenomena yang ada, dengan melakukan kegitan secara ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Untuk itulah masyarakat akademis memiliki sistematika dan keragka berpikir yang sistematik berdasarkan fakta dan data. Dasar organisasi dema disuatu kampus diselenggarakan berdaarkan prinsip sebagai wahana proses pendidikan kepada mahasiswa sesusai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku terutama undang undang no12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) yang berkedudukan resmi dilingkungan Perguruan Tinggi memiliki beberapa tugas Pokok yaitu:

a. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan keorganisasi dan berhak untuk meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi b. Menetapkan garis program kegiatan kemahasiswaan dengan berpedoman

pada peraturan-peraturan yang berlaku di Fakultas

c. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan Mahasiswa

d. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan anggaran yang telah ditetapkan oleh Fakultas untuk periode 1 (satu) tahun anggaran

e. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa.11

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

11Dema STAI, “Tugas Pokok Mahasiswa”, di akses melalui alamat

http://staidema.blogspot.co.id/2012/11/dema-dan-peran-mahasiswa.html?m=1, 27 Maret 2018, 16:42 WIB.

(24)

Kajian terhadap Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi) akan menggunakan penilitian lapangan.12 Penilitian ini akan mencoba mengambarkan mengenai pokok permasalahan yang akan di kaji yaitu bagaimana Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa. Peneliti menggunakan penilitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan, melainkan mengambarkan dan menganalisa data yang ditanyakan dalam bentuk kalimat atau kata-kata.13

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting penelitian atau lokasi penelitian ini dilakukan di Lingkungan Fakultas Ushuluddin UIN Jambi. Subjek adalah responden dan informan yang akan dimintai keterangan,14 subjek dalam penelitian kualitatif ini terdiri atas Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi. mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, dan berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memberikan waktu untuk memberikan informasi secara benar.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data menerangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi dua jenis data yaitu data primer, sebagai data utama penelitian dan juga data sekunder, sebagai pendukung penelitian.

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (first hand) melalui observasi atau wawancara di lapangan. Dalam hal ini data yang diinginkan adalah Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas

12 Surakhmad dan Wiranto, Pengantar Penelitian (Bandung: 1989), 134.

13 Soetrisno Hadi, Metodologi Researt (Yogyakarta: Andi Offset, 1986), 80.

14 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Jambi:

Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi), 59.

(25)

Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)

b. Data Sekunder

Sementara data sekunder adalah sumber data pendukung dari data primer, baik itu berasal dari buku-buku, catatan ataupun internet.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian, untuk penelitian kualitatif tentu sumber data yang digunakan adalah manusia, peristiwa, dokumentasi, data-data tersebut adalah yang ada kaitannya dengan Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari manusia, peristiwa dan dokumentasi yang terdapat di lingkungan Kampus Khususnya Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun perbuatan orang yang bias memberikan data melalui wawancara. Sumber data peristiwa berupa suasana yang bergerak ataupun diam, meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan di observasi. Sumber data documenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.

4. Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung jawabkan, yaitu:

a. Metode observasi (pengamatan)

Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan ingatan.15

15 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 145.

(26)

Metode ini penulis gunakan untuk mengamati secara langsung mengenai Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi).

b. Metode Wawancara

Lexy J. Moleong, Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewee) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.16

Metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi).

c. Metode Dokumentasi

Rosady Ruslan, Dokumentasi adalah metode yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan kontek dengan pelaku atau sebagai partisipan yang terlibat pada suatu peristiwa sejarah masa lalu.17

Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan. Metode ini digunakan untuk mengetahui Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi) 5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk menyederhanakan atau mengoreksi data, bila dipandang informasi yang ada masih kurang, maka akan dicari lagu di lapangan (dikumpulkan lagi), langkah analisis sebagai berikut:

16 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatiof (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 186.

17Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), 221.

(27)

a. Reduksi Data

Menurut Sugiono, reduksi data adalah memilih data, data hasil pengamatan atau dokumentasi dipilih mana yang dapat digunakan dan mana yang tidak, mana yang harus digabungkan dan mana yang harus dibuang, reduksi data member gambaran yang jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.18

b. Penyajian data (Display Data)

Menurut Sugiono, penyajian data (Display Data) merupakan penyajian data berupa narasi pengungkapan secara tertulis, yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan, yang dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuki uraian singkat, dan hubungan antara kategori.19

a. Verifikasi data

Menurut Sugiono, verifikasi adalah penarikan kesimpulan yang dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan harus didukung oleh bukti-bkti yang benar dan pasti saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang benar.20

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Menurut Sugiono, dalam bukunya memahami Penelitian Kualitatif, data yang sudah diperoleh selama penelitian, harus dicek keabsahannya dengan cara:

1. Perpanjangan waktu di lapangan

Perpanjangan waktu dilapangan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang sudah ditemui maupun yang baru.21

18 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 240.

19 Ibid., 247.

20 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), 247.

21 Ibid., 122

(28)

Hasil pengumpulan data sering dirasa kurang sempurna karena itu perlu ditambah waktunya dilapangan. Namun sering terjadi setelah penambahan waktu penelitian justru semakin dirasa masih banyak informasi yang belum diketahui untuk itu peneliti harus berani memutuskan kapan harus berhenti mengumpulkan data, bila tidak maka waktu yang lain akan habis dengan penelitian tersebut. Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.

a. Triangulasi

Menurut sugiono, triangulasi diartikan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

a) Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

b) Triangulasi Teknik

Triangulasi Teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

b. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.22

2. Menggunakan Bahan Referensi

22 Ibid., 127.

(29)

Menurut Sugiono, referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.23

3. Teman Sejawat

Menurut Arifullah, langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan penelitian dengan teman sejawat, guna memastikanbahwa data yang diterima benar-benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informen, melalui cara tersebut peneliti mengharapkan pendapatan sumbangan, masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.24

H. Studi Relevan

Berdasarkan dengan penelitian khususnya mengenai Peran Organisasi Ekstra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa telah menarik perhatian para akademisi untuk diteliti diberbagai institut maupun universitas, berdasarkan penyusunan penulis, ada beberapa karya yang memang membahas tentang peran di antaranya:

Skripsi dari Futri Haikal Mawaddah, mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang diselesaikan tahun 2013 berjudul “Peran kepala Desa dalam Meningkatkan Pelayanan terhadap Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang Kec.

Sarolangun”. Pokok permasalahan yang dikaji adalah tentang Peran kepala Desa dalam Meningkatkan Pelayanan terhadap Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang Kec. Sarolangun.25

Skripsi dari Susi Yanti, mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang diselesaikan tahun 2013 berjudul Peran Pemerintah dalam Mensosialisasikan e-KTP

23 Ibid., 128.

24 Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 68.

25 Futri Haikal Mawaddah, Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang Kec. Sarolangun Kab. Sarolangun, 2013.

(30)

(Study terhadap Pelaksanaan Pembuatan E-KTP di Kantor Camat Taman Rajo.

Pokok permasalahan yang dikaji adalah tentang Peran Pemerintah dalam Mensosialisasikan e-KTP (Study terhadap Pelaksanaan Pembuatan E-KTP di Kantor Camat Taman Rajo.26

Dari kajian-kajian dan permasalahan di atas berbeda dengan penelitian yang sedang penulis kerjakan, penulis mengkaji tentang “Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)”.

26 Susi Yanti, Peran Pemerintah dalam Mensosialisasikan e-KTP (Study terhadap Pelaksanaan Pembuatan E-KT P di Kantor Camat Taman Rajo, 2013.

(31)

BAB II

SEJARAH DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA A. Sejarah Dewan Eksekutif Mahasiswa

Kampus adalah lingkungan yang memiliki kekhasan dengan masyarakatnya yang di sebut civitas akademika dikatakan demikian karna warga kampus melasanakan kegiatan akademis yang bersifat kurikuler, ko kurikulir dan ekstra kulikuler. Masyarakar akademis merupakan katagori masyarakat dan warganya melakukan kegiatan secara ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Untuk itulah masyarakat akademis memiliki sistematika dan kerangka berpikir yang sitematik berdasarkan fakta dan data, serta kemampuan menganalisis, sehingga diperoleh kebenaran yang teruji. Kondisi demikian bukan berarti ada kecendrungan bahwa masyarakat akademis bersifat ekslusif, melainkan sebagai bentuk tindakan selektif untuk memilihara kerakter dan citra khasnya.

Disamping adanya tradisi, dalam masyarakat akademis diperlukan adanya peraturan peraturan bersama yang mengikat dan mengatur warganya, tradisi dan peraturan merupakan kesatuan yang secara sinergis mengatur tertin masyarakat akademis kampus. Jika tradisi memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus ,maka peraturan digariskan bagi wadah penyesuaian dan pembaharuan.

Tertib masyarakat akademis disuatu kampus, akan terpilihara secara baik bilamana tradisi akademik dan peraturan yang berlaku dijadikan pedoman oleh civita akademika dan elemen kampus lainnya.

Mahasiswa sebagai salah satu elemen baik secara individu maupun kelompok dalam organisasi kemahasiswaan, memiliki dimensi yang sangat luas. Disamping sebagai bagian civitas akademika mereka juga sebagai bagian dari komunitas pemuda yang memiliki tugas dan tantangam masa depan, dengan kesadaran akan kewajiban dan hanya maka mahasiswa akan dapat mengembangkan potensi dalam segala dimensi yang melekat padanya. Organisasi mahasiswa perguruan tinggi sebagai salah

(32)

satu wahana pengembangan kepribadian dan peningkatan wawasan dan intelektual, merupakan sutu bagian dari keseluruhan sistem akademis di perguuruan tinggi, konstribubusi ditujukan untuk membina dan mengembangkan kepribadian dalam rangka mencapai fungsi dan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat dan mengembangan potensi serta mampu belajar bagaimana berpikir, belajar menjadi diri sendiri, belajar bagaimana harus hidup bersama orang lain, jadi organisasi kemahaiswaan intra kampus pada dasarnya merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan penalaran serta menyalurkan minat dan kegemaran.27

Pada tahun 1990 pemerintah membolehkan dibentuknya senat mahasiswa tingkat perguruan tinggi , senat kemudian menjelma menjadi lembaga legislative, senat mahasiswa yang dimaksud adalah kumpulan para ketua ketua lembaga kemahasiswaan yang ada, ketua umum senat mahasiswa fakultas,ketua umum BPM (badan pemerintahan mahasiswa) dan ketua unit kegiatan mahasiswa.

Badan perwakilan mahasiswa adalah organsasi mahasiswa intra universitas di Indonesia yang di bentuk saat diberlakukannya kebijakan nkk/bkk pada tahun 1978 sejak 1978 – 1989 badan perwakilan mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas bersama sama dengan senat mahasiswa , ada kerancuan istilah BPM dengan senat mahasiswa karena sama sama berarti wakil. Hanya saja menurut aturan main bpm dianggap berfungsi sebagai legislative sedangkan senat mahasiswa berfungsi sebagai eksekutif.

Akhirnya karena ketidak jelasan fungsi BPM itu ketika era senat mahasiswa perguruan tinggi SMPT fungsi BPM digantikan Senat Mahasiswa BPM sendiri dihapuskan senat mahasiswa yang tadinya badan eksekutif berubah mennjadi badan legislative sedangkan badan eksekutif dibentuk badan pelasana senat mahasiswa yang lantas di ubah menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM.

27 http://www.google.co.id/amp/s/frederikapenturyblog.wordpress.com/2016/01.17/defiisi-dan- pengertian-mahasiswa/amp/.selasa 18 september 2018.

(33)

Badan Eksekutif Mahasiswa ialah lemabaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan atau lembaga eksekutif dipimpin oleh ketua atau Presiden BEM yang di pilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pun tercetus pasca reformasi 1998, ini adalah sebuah harapan baru ketika pemerintah Republik Indonesia tidak lagi otoriter dan tidak tidak lagi mengekang mahasiswa. BEM menjalankan fungsi eksekutif dan fungsi legislatif dijalankan oleh DLM (Dewan Legislatif Mahasiswa) atau DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa). BEM menjalankan fungsi eksekutifnya berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan (Pengajaran), Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Ditambah dengan tugasnya untuk mengikat tali persaudaraan seluruh Mahasiswa di Perguruan Tinggi.

B. Studen Govermen

Student Government (pemerintahan mahasiswa/negara mahasiswa). Dia diartikan sebagai pelembagaan kepentingan politik mahasiswa dalam format negara mahasiswa, Student govermen muncul akibat keterkenan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya birokrasi kampus, berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan suatu sistem lembaga mahasiswa yang lebih maju, dinamis, dan lebih mandir.

Meraknya student govermen menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup mendasar dalam struktur lembaga mahasiswa di perguruan tinggi yang ditandai dengan berubahnya pedoman umum organisasi kemahasiswaan ( PUOK) menjadi konstitusi organisasi kemahasiswaan ( KOK). Jika didalam PUOK terdapat senat mahasiswa (SEMA), kemudian didalam KOK sema berubah menjadi dua lemabaga mahasiswa, yaitu badan perwakilan mahasiswa (BPM) yang berfungsi sebagai badan aspiratif dan control terhadap lembaga kemahasiswaan dan badan eksekutif mahasiswa (BEM) yang berfungsi sebagai lembaga operasional kemahasiswaan.

BPM dan BEM berada ditingkat universitas.28

28 Dokumen dewan eksekutif mahasiswa September 2018

(34)

Student govermen itu memiliki dua basis yang terus menerus diperjuangkan yaitu indepedensi dan kebebasan, mahasiswa harus memiliki indepedensi, kebebasan membentuk kreatifitas dan kemampuan untuk mengatur segala urusan nya secara mandiri, student govermen atau pemerintah mahasiswa ini bisa diartikan sebagai prodak mahasiswa yang memberikan ruang gerak kepada mahasiswa untuk mengatur negaranya sendiri, oleh mahasiswa, dari mahasiswa, dan untuk mahasiswa kalau boleh disederhanakan student government adalah gerakan mahasiswa yang dilembagakan

Berikut format pemeritahan mahasiswa yaitu:

1. Student government merupakan bentuk pemerintahan yang mengambil alih kekuasaan sehingga unsur-unsur kekuasaan dan kekuatan negara akan dikuasai mahasiswa, hal ini tak terlepas dari keprihatinan semakin tidak jelasnya reformasi.

2. Student government diberi kesempatan untuk menentukan kebijakan negara dengan masuk ke dalam sistem kekuasaan namun tidak seluruhnya.

3. Student government merupakan wadah gerakan mahasiswa itu sendiri yang di dalamnya mempunyai bentuk sama atau mirip dengan bentuk negara.

Yang terakhir inilah barang kali menjadi entry point student government dalam patron reformasi. Selain dari bentuk lembaga tersebut, juga perlu dipikirkan bentuk material, substansi dan prinsip dasarnya.

Berikut lima prinsip dasar

Student government mempunyai paling sedikit lima prinsip dasar, yakni moralitas, intelektualitas, politis, independen dan sejajar. Masing-masing perlu dikritis untuk memeperoleh gambara yang ideal tentang konsep yang sedang dibahas ini.

1. Patron pada moral Student government berpatron pada gerakan moral.

Sebelum ide garakan mahasiswa ini kita kembangkan lebih jauh, agaknya kita perlu lebih bijaksana untuk bercermin pada diri kita sendiri dahulu.gerakan mahasiswa, terlepas dari ideologinya, dilahirkan dan dibesarkan oleh

(35)

mahasiswa itu sendiri yang sedikit banyak terpengaruh oleh suasana lingkungan dan latar belakang akademis. Dengan kata lain, mahasiswa adalah unsur dari gerakan mahasiswa.

Secara umum masyarakat memandang mahasiswa sebagai bagian kecil dari komunitas terdidik dari bangsa ini. Tapi yang menggelikan tidak semua mahasiswa, namun mungkin cukup banyak, yang kurang menyadari anugerah yang telah disandangkannya.

Sebuah ironi ketika mahasiswa meneriakkan slogan-slogan moralitas tatkala mahasiswa yang lain kelakuannya tidak bermoral yang tidak bisa begitusaja dihilangkan dari ingatan. Jika mahasiswa seperti ini yang diberi kesempatan memegang kendali, maka kampus akan rusak.

2. Patron pada intelektual, Student government berpatron pada gerakan intelektual.

Gerakan mahasiswa yang berkarakter intelektual memang diharapkan menghasilkan rumusan dan solusi konkret permasalahan bangsa sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki. Jika harapan ini terlaksana maka sebuah kebahagiaan masyarakat. Mahasiswa menjadi bagian komunitas yang peduli terhadap rakya yang miskin dan tertindas.

Konsepsi intelektual yang perlu dikembangkan adalah konsep intelektual profetik. Konsep ini dapat didefinisikan sebagai gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal, gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal, gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organic.

Dengan konsep ini, maka gerakan mahasiswa akan menjadi patron bagi masyarakat untuk melakukan pencerahan dan penyadaran. Namun celakanya, konsep pendidikan yang ditawarkan saat ini lebih mementingkan kebutuhan pragmatis. Hasinya adalah mahasiswa berlomba-lomba untuk menyelesaikan studinya sebelum batas akhir yang sering kali membawa dampak pada

(36)

keengganan mahasiswa untuk ikut dalam perkumpulan membicarakan masyarakat yang teraniaya, apalagi berorganisasi dengan aktif.

3. Gerakan politik Student government, merupakan gerakan politik.

Sebagai gerakan politik mempunyai arti menjalankan fungsi control (oposisi) terhadap kebijakan, baik kampusmaupun negara. Hal ini lebih berarti jika ada jalinan antar gerakan mahasiswa, paling tidak jika ada isu/musuh bersama, biasanya mahasiswa bersatu.

Turunnya Soeharto pada tahun 1998 merupakan salah satu contoh betapa kuatnya gerakan mahasiswa tatkala bersatu. Namun pasca lengsernya Soeharto, gerakan mahasiswa tidak lagi mempunyai kesamaan terutama dalam hal strategi apa yang akan digunakan dalam melaksanakan agenda reformasi.

Strategi politik ekstra parlementer untuk mengokohkan peran politik ekstra perlementer, Student government bisa menggunakan strategi:

a. Mempengaruhi dan berupaya berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan politik.

b. Mengawasi dan memantau pelaksanaan kebijakan publik

c. Memberikan penilaian dan advokasi terhadap pelaksanaan kebijakan publik.

4. Bersifat independen Student government bersifat independen.

Independen mempunyai arti tidak terpengaruh kepentingan kelompok tertentu terutama diluar mahasiswa. Sejarah orde lama memberikan pelajaran kepada kita bahwa partai politikpun ternyata mempunyai kepentingan dengan menggarap mahasiswa.

Meskipun memang, tidak dapat dipungkiri ekspresi gerakan mahasiswa adalah ekspresi moral yang berdimensi politik, dan ekspresi politik yang berdasar pada prinsip moral dan intelektual. Sebagai gerakan politik yang berbasis moral, gerakan mahasiswa tidaklah berpolitik pragmatis yang berorientasi kekuasaan baik bagi gerakan maupun kadernya.

5. Sejajar dengan rektorat, Student government sejajar dengan pihak manapun.

(37)

Hal ini adalah sebuah keberanian dari gerakan mahasiswa yang menjadi bahasa perjuangannya. Sehingga dengan pihak manapun gerakan mahasiswa mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Hal ini membutuhkan keterlibatan mahasiswa secara luas. Namun, apa dikata, jika ternyata mahasiswa bahkan secara umum bersifat apatis, masa bodoh terhadap kondisi kampusnya. Perlu energy yang besar untuk merubah paradigm berfikir. Sehingga untuk menghadapi pihak-pihak diluar maka mahasiswa harus mengatasi kondisi internal mereka sendiri. Jadi membutuhkan energy dua kali.

Lima prinsip dasar di atas merupakan basis bagi pengembangan Student government di sebuah kampus, maupun jaringan antar kampus. Dengan adanya proses internalisasi lima prinsip dasar ini, maka gerakan mahasiswa dengan seluruh elemen yang dimilikinya, akan menjadi kekuatan pressure group yang efektif terhadap decision maker, baik di kampus maupun negara. Selain itu, kinerja lembaga di Student government tersebut akan mendapat arah yang jelas.29

29Amin Sudarsono, mengetahui Student government” di akses melalui alamat

http://www.scribd.com/doc/46067048/materi-2-konsep-fungsi-dan-peran-student-government, selasa, 18 September 2018, 18:59.

(38)

C. Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa

Adapun struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terdiri dari Ketua Dema, Sekretaris, Wakil Dema, Bendahara, dan yang lainnya. Berikut adalah susunan Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin.

Tabel. 1. 1: Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Tahun 2017/2018.30

30Dokumen, Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin Uiniversitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 19 September 2018, 07:36 WIB.

KETUA DEMA Ramadhan Isthiarto

UR. 140090 SEKRETARIS

Safitri Uzmul Fauzi UA. 140066

WAKIL KETUA DEMA Ghufron UT. 143187

BENDAHARA Novi Riyanti UK. 150268 DEPARTEMEN

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KETUA Clifa Patris Marco (UA.140097)

SEKRETARIS Suci Fitriani

(UB.1050129) STAF

Era Rianti (UK.150149) Adi Ardianto (UJ.140104)

DEPARTEMEN

KAJIAN AGAMA DAN KEISLAMAN

KETUA M.Iwan (UK.140130)

SEKRETARIS Zuhrida HAyati (UT.150241)

STAF Joko Setio Indra Saputra (UB.150376) Annisa Fithra Rizka (UK.150246) Mirza (UK.150157) Suharsi

KETUA Roki Pahrul Rozi (UA.140065

SEKRETARIS Fitri Arischa Sandi

STAF M.Imron (UT.152188) Dina Fitriani (UB.160210) Wahyudi Ritonga

(UT.150237 Faisal Prasetyo (UK.160131)

DEPARTEMEN

OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(39)

D. Visi dan Misi 1. Visi

Visi adalah salah satu pandangan yang harus dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diingkan pada masa depan. Berikut visi Dewan Eksekutif Mahasiswa, yaitu:

“Ushuluddin Tuntas”

Hasil wawancara Penulis dengan Ketua Dema mengenai Visi, yaitu:

[M]aksud Ushuluddin tuntas tu, kami menyerahkan diri sepenuhnyo untuk mahasiswa fakultas ushuluddin, serta siap menyelesaikan persoalan-persoalan dikalangan mahasiswa, kami juga siap menuntun mahasiswa yang dalam artian mendampingi mahasiswa apa yang dibutukannya.31

2. Misi

Misi Dewan Eksekutif Mahasiswa merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan, maka perlu arah komitmen pada peran dan program-program kepada

31Hasil Wawancara Penulis dengan Romadhon sebagai ketua Dema Fak. Ushuluddin UIN STS Jambi. 12 Juli 2018, 10:45 WIB.

DEPARTEMEN

ADVOKASI DAN JARINGAN LUAR

KETUA Yuyun Azafasari (UT.150239)

SEKRETARIS Nurrahim (UB.160240)

STAF Mabrul

M.Daud (UT.150207) Haryati (UB.160214) Ahmad Rifa‟i

DEPARTEMEN

APARATUR PEMBERDAYAAN ORGANISASI DAN SDM

KETUA Joko Prasetio (UK.150259)

SEKRETARIS Dina Afriani (UB.160209)

STAF Hotmi Rasyid Dini Yulianti (UK.150178) Riki Midrani (UA.162629) Yudi Juniawan (UK.160136)

DEPARTEMEN

PENDIDIKAN DAN KAJIAN NASIONAL

KETUA Defri Agusti

SEKRETARIS Mahfuz (UB.160226)

STAF Rizka Diana (UR.140161)

Isrianas (UK.150202) Indra Ari Wijaya (UK.150256) Rudi Ardiansyah (UT.150227)

(40)

seluruh komponen organisasi yang bersangkutan. Berikut misi Dewan Eksekutif Mahasiswa, yaitu:

Misi

1. Mempererat tali silaturrahmi antar mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

2. Mengembangkan unit kegiatan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

3. Meningkatkan minat dan bakat mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama.32

E. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi berguna untuk memperlancar semua proses pekerjaan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Tabel 1.2: Keadaan Sarana dan Prasarana Ruang Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin.33

NO Nama Barang Keterangan

1 Ruang Dewan Eksekutif Mahasiswa Baik

2 Leptop/Note Book Baik

3 Printer Baik

4 Kursi Baik

5 Meja Baik

6 AC Baik

32Dokumentasi, 12 Juli 2018, 11:12 WIB, Visi Misi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fak.

Ushuluddin UIN STS Jambi.

33 Dokumentasi. 12 Juli 2018, 11:45 WIB, Sarana dan Prasarana Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi.

(41)

Sarana dan prasarana Dewan Eksekutif Mahasiswa yang ada di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam keadaan baik dan dapat digunakan untuk bekerja. Pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin masih terus berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang karena apabila sarana dan prasarananya lengkap, maka nantinya akan memudahkan proses pekerjaan yang dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa.

(42)

BAB III

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN VISIONER

MAHASISWA

A. Mahasiswa dan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada dimasyarakat, dengan kesempatan dan elebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit diatas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan memiliki idealisme, idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seorang dan tidak dipengaruhi oleh factor – factor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.

Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan konstribusi terhadap bangsa, lebih tepat memiliki posisi antar masyarakat dan pemerintah, mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat kepemerintah dapat berperan sebagai control politik mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan yang telah dihasilkan, mahasiswa juga dapat berperan sebai penyampai aspirasi rakyat dengan melakukan intraksi social dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasisa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat berarti solusi ilmiah dan tanggung jab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.34

Untuk itu sebagai mahasiswa harus peka dan kritis terhadap masalah masalah yang terjadi disekitar saat ini, hal ini akan tumbuh akan sendiri bila mahasiswa selalu mencari pembenaran pembenaran ilmiahm, maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi yang

34 Httprizkyrandi.sudent.telkomuiversity.ac.id/2017/06/03/peran-mahasiswa-dalam-perguruan- tinggi.rabu 19 september 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penjumlahan tersebut, kalian akan mendapatkan sebuah vektor baru yang setiap komponen-komponennya diperoleh dengan mengalikan k dengan setiap komponen-komponen vektor

The insurance company works within the framework of the protection of agricultural land from all risks mentioned in the above provisions and other causes or risks established by

Angket respon siswa terhadap pembelajaran berdasarkan masalah yaitu meningkatkan kemampuan literasi sains siswa dan hasil belajar kognitif siswa, lembar ini

Jika dibandingkan dengan penelitian lokasi lain yang dilakukan di Teluk Bakau dimana lamun pada substrat pasir memiliki rata-rata lebar daun sebesar 1.49.. Hasil pengukuran

menceritakan kekaguman sahabat dalam proses penciptaan manusia. Saat surat al-mu’minu>n ayat 12-14 dibacakan Rasulullah sampai pada ayat tsumma ansya’na>hu khalqan

- Bagi masyarakat kota, proses interaksi dengan wilayah pedesaan juga memiliki pengaruh yang positif, seperti terdistribusinya barang-barang hasil pertanian, perkebunan, dan

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu

Maka dengan dasar ini penyusun telah selesai menyusun skripsi dengan judul “Analisis kegagalan latihan keadaan darurat di MV Federal Kibune pada saat port state