• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

52 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Lamongan 3.1.1 Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Lamongan adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80 Km² setara 181.280 Ha atau + 3.78 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur dengan panjang garis pantai sepanjang 47 Km. Salah satu kabupaten yang ada di provinsi jawa timur adalah Kabupaten Lamongan.

Kabupaten Lamongan menurut astronomis terletak di bujur timur 112⁰33'45"-112⁰33'45" dan lintang selatan 6⁰51'54"-7⁰23'06".57

Kabupaten Lamongan pada letak geografis, mempunyai batas wilayah yang meliputi perbatasan Laut Jawa di bagian utara dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Bojonegoro serta Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tuban sebelah barat.58 Maka dapat dilihat peta administrasi wilayah Kabupaten Lamongan pada gambar di bawah :

57 Dalam Angka Kabupaten Lamongan, (Lamongan: BPS-Kabupaten Lamongan, 2018) Hlm.3

58 Ibid

(2)

53 Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Lamongan

Sumber : Kabupaten Lamongan dalam Angka, 2018

Kabupaten Lamongan di kelilingi oleh daerah-daerah seperti Kabupaten Gersik, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Tuban yang mayoritas mempunyai garis pantai sehingga secara geografis, dan yang menjadi potensi pergerakan perekonomian sektor perikanan. Potensi perikana di Kabupaten Lamongan cukup besar, potensi ini terbagi menjadi 4 sektor di Kabupaten Lamongan yaitu sektor perikanan tangkap sektor perikanan budidaya, sektor pengawasan dan pengelolaan wilayah pesisir melalui produksi garam, serta sektor peningkatan daya saing produk perikanan melalui produk olahan hasil perikanan. Produksi perikanan budidaya pada tahun 2018 mencapai 54.146,98 Ton dengan nilai sebesar Rp. 1.279.392.195.000,- yang diusahakan oleh 27.763 RTP.

(3)

54 Sektor perikanan tangkap memiliki potensi dengan panjang pantai mencapai 47 km dengan armada kapal penangkap ikan sebanyak 3.344 unit, dengan alat tangkap sebanyak 3.825 unit serta didukung 5 tempat pelelangan ikan dan salah satunya ada di kawasan pesisir kuhusnya daerah Brondong Lamongan .

Salah satu Kecamatan sebagai Kecamatan Brondong yang merupakan satu dari dua wilayah pesisir Kabupaten Lamongan yang terletak di sebelah utara (dearah pantura). Kecamatan Brondong terletak pada koordinat antara 06 53’30,81” - 7 23’6” lintang selatan dan 112 17’01,22” - 112 33’12” bujur timur, dengan ketinggian desa/ Kelurahan dalam Kecamatan Brondong antara 5-73 m dari permukaan air laut. Luas wilayah Kecamatan Brondong adalah 70,14 Km², jarak desa terdekat dengan Kantor Kecamatan adalah Desa Sedayulawas (1 Km²) dan desa terjauh dengan Kantor Kecamatan adalah Desa Lohgung (13 Km²).

Batas-batas wilayah Kecamatan Brondong adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa.

 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Laren.

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Tuban.

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Paciran dan

Kecamatan Solokuro59

Adapun peta wilayah Kecamatan Brondong bisa dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

59 Kecamatan Brondong Dalam Angka, (Lamongan: BPS-Kabupaten Lamongan, 2018) Hlm.2

(4)

55 Gambar 3.2 Denah Daerah Kecamatan Brondong

Sumber : Dalam Angka Kecamatan Brondong, 2018

Kecamatan Brondong ini memiliki wilayah pesisir strategis yaitu laut jawa, yang mana interkasi perikanan antar pulau di Indonesia itu relatif dinamis. Oleh strategis itu maka Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) leataknya ada di Brondong.

Kapal ikan yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong antara lain kapal berukuran 10-20 GT, dan 21-30 GT. Pada daerah penangkapan ikan kapal ukuran 10-20 GT daerah penangkapan ikan terdapat di Pulau Bawean, Pulau Masalembu, dan Masalima seluas

(5)

56 9,78 mil2. Untuk kapal ukuran 21-30 GT daerah penangkapan ikan terdapat di Pulau Matasiri seluas 12,16 mil2.60

Adapun peta daerah penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Bondong bisa dilihat dalam gambar di bawah :

Gambar 3.3 Peta Daerah Penangkapan Ikan, Armada Perikanan 10-20GT Sumber : Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan Kab. Lamongan

60 Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan, “Peta Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan”

(http://pipp.djpt.kkp.go.id/profil_pelabuhan/kategori_pelabuhan, Diakses Pada 14 Mei 2019)

(6)

57 Gambar 3.4 Peta Daerah Penangkapan Ikan, Armada Perikanan 21-30GT Sumber: Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan Kab. Lamongan

Berdasarkan daerah penangkapan ikan tersebut Armada Perikanan yang banyak melakukan kegiatan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong adalah kapal Perikanan ukuran 20-30 GT dengan alat tangkap yang dominan adalah Dogol (Cantrang). Hasil tangkapannya adalah ikan-ikan demersal seperti Kuniran, Kapasan, Ikan Jaket, Manyung dan lain-lain. Untuk armada lainnya : 5 - 10 GT (Kapal rawai dan dogol harian), 10 - 20 GT (Kapal puket /payang), 21 - 30 GT (Kapal dogol/cantrang dan Collecting (kapal tanpa alat tangkap/pengumpul)), dan ukuran >30 GT (kapal Purse seine).

(7)

58 3.1.2 Kondisi Demografis

Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan yang tertulis di Kecamatan Lamongan dalam angka untuk semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan. Total penggabungan seluruhnya berjumlah 1.499.971 jiwa.Dapat dilihat jumlah penduduk seluruh kecamatan pada gambar yang di bawah :

Gambar 3.5 Jumlah Penduduk seluruh Kecamatan Kabupaten Lamongan

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamongan, 2017

Gambar 3.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

(8)

59 di Kecamatan Brondong

Gambar 3.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Brondong

Sumber: Kantor Camat Brondong, 2017

Berdasarkan data diatas jumlah penduduk di Kecamatan Brondong menurut jenis kelamin seperti yang di jelaskan pada gambar tersebut dapat diketahui kelompok laki-laki sejumlah 36 946 jiwa, termasuk dalam golongan jumlah penduduk yang paling sedikit.

Sedangkan kelompok perempuan yang paling banyak berjumlah 39 272 jiwa. Jadi total keseluruhan penduduk di kecamatan brondong adalah 76 218 jiwa.

(9)

60 Mata Pencaharian

Gambar 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan/Profesi di Kabupaten Lamongan

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Lamongan, 2017

Berdasarkan data penduduk menurut pekerjaan/profesi di Kabupaten Lamongan seperti yang di jelaskan pada gambar tersebut dapat diketahui pekerjaan/profesi yang paling banyak adalah petani/pekebun sejumlah 284 469 jiwa. Sedangkan pekerjaan/profesi yang paling sedikit ini adalah tukang gigi, perancang busana, penterjemah, bupati dan anggota DPRD Propinsi yang dimana berjumlah 1 jiwa.

(10)

61 Tabel 3.1 Pekerjaan/Profesi

Di Kecamatan Brondong

Sumber : Kantor Camat Brondong

Dari data pekerjaan diatas dapat dilihat bahwa sebagian masyarakat kecamatan brondong adalah sebagai seorang petani. Hal ini dapat dilihat bahwa bertani lah yang paling banyak sejumlah 1.897 orang daripada pekerjaan-pekerjaan yang lain. Sedangakan pekerjaan yang paling sedikit adalah pensiun berjumlah 7 orang.

PEKERJAAN/PROFESI JUMLAH

PNS 309 Orang

TNI/POLRI 12 Orang

Swasta 512 Orang

Pedagang 569 Orang

Petani 1.897 Orang

Buruh 207 Orang

Pertukangan 330 Orang

Pensiun 7 Orang

Nelayan 300 Orang

Jasa 55 Orang

(11)

62 3.2 Gambaran Umum Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan

Potensi perikanan yang lumayan banyak di kabupaten lamongan yaitu perikanan budidaya, sektor perikanan tangkap serta apek pengolahan dan hasil pemasaran perikanan di bawah oleh bidang pengawasan dan kegiatan lainnya.

Dalam bidang perikanan tangkap kabupaten lamongan mempunyai laut yang lebarnya 4 mill dengan luas panjang pantai + 47km serta armada tangkap berjumlah 7527 unit, alat tangkap ikan sejumlah 8456 unit serta tersedia 5 (lima) unit TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di Kabupaten Lamongan.61

3.2.1 Visi dan Misi Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan

Visi : Terwujudnya peningkatan ekonomi daerah melalui pemberdyaan

masyarakat serta optimalisasi usaha di bidang perikanan.

Maksud dari visi diatas bahwa kedudukan masyarakat Kabupaten Lamongan bekerja sebagai pembudidaya ikan, ikan hasil tangkapan yang bisa menetap pada perubahan dan berusaha merubah dalam aktivitas yang bersifat kuno mengarah pada wawasan industri dan mengutamakan potensi yang tersedia di daerah guna menciptakan bisnis.

Dalam mewujudkan visi, maka harus merumuskan misi yang bisa mendorong dan menciptakan target dan sasaran yang akan digapai melewati berbagai usaha dalam implementasi. Mengenai hal tersebut misi Dinas Perikanan Kabuputen Lamongan sebagai berikut :

1. Memajukan dan mengefisienkan sumberdaya perikanan yang bekelanjutan serta berkonsekuen.

61 Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan,(https://lamongankab.go.id/perikanan/index.php/profil, Diakses Pada 15 Mei 2019)

(12)

63 2. Memajukan perlengkapan prasarana, informasi perikanan dan

teknologi.

3. Memajukan kedaulatan institut pembudidaya ikan dan mewujudkan nelayan yang unggul dan berdaya saing

4. Memajukan kesejahteraan masyarakat dan membedayakan pembudidaya ikan serta nelayan dan memperbanyak kesempatan lapangan pekerjaan.

3.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan Berlandaskan pada Peraturan Bupati Lamongan Nomor 69 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan dengan ditindak lanjuti dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan.

Dengan begitu, Dinas Perikanan memiliki tugas pokok seperti melaksanakan urusan pemerintah, pelaksanaan bidang perikanan, merumuskan kebijakan, pelayanan umum, pembinaan, strategis dan teknis.62

Dinas perikanan Kabupaten Lamongan dalam melaksanakan tugas memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

a. Merumuskan strategi dan kebijakan teksnis di bidang perikanan dan kelautan

62 Renstra 2016-2021 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Hlm. 10

(13)

64 b. Penyelenggaraan pelayanan umum dan urusan pemerintah bidang

perikanan dan kelautan

c. Menyelenggarakan penyuluhan, usaha perikanan serta pembinaan dari awal sampai akhir.

d. penyelenggaraan pembudidaya ikan, perlindungan, petambak garam, pemberdayaan nelayan dalam batas kekuasaan daerah.

e. menyelenggarakan pengelolaan pesisir, pengendalian dan pengawasan sumberdaya perikanan sesuai kekuasaan daerah.63 3.2.3 Struktrur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan

Adapun struktur organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan sebagai berikut :

Gambar 3.8 Struktur Oganisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan

Sumber : Profil Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan

63 Ibid.

(14)

65 Kabupaten Lamongan khususnya dari dinas perikanan membuat perumuan kebijakan strategi dan teknis dalam melangsungkan pembinaan urusan pemerintah dan pelayanan umum dalam pelaksanaan di bidang perikanan dan kelautan. Disamping itu, setiap tanggungjawab yang sudah diamanahkan hatus dilakukan dengan sebaik mungkin. Hal tersebut dapat membangunan kinerja pemerintah yang lebih unggul dan lebih baik dengan tanggungjawab masing-masing aparat birokrasi.

3.3 Gambaran Umum PPN Brondong

Lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong berlandaskan Rekomendasi Bupati Lamongan Nomor : 523/1142/413.022/2007 tentang Penetapan Wilayah Kerja dan Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Kabupaten Lamongan berada di atas tanah seluas 199.304 m2 (19,93 Ha) yang terletak di Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong. Batas- batas wilayah kerja Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terletak pada kawasan seluas 433.304 m2 (43,30 Ha) yang terdiri dari wilayah kerja daratan seluas 19,93 Ha dan wilayah kerja perairan seluas 23,40 Ha.

Koordinat geografis batas-batas wilayah kerja PPN Brondong terletak pada 060 52’ 11,64” LS dan 1120 17’ 15,06” BT serta 060 52’ 09,29” LS dan 1120 17’ 56,17” BT. Sedangkan, untuk koordinas geografis batas-batas wilayah operasional PPN Brondong terletak pada 060 50’ 00” LS dan 1120 17’ 08” BT serta 060 52’ 00” LS dan 1120 19’ 30” BT. Kemudian, Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong banyak bekerjasama bersama lintas sektor yang terkait

(15)

66 salah satunya Tempat Pelelangan Ikan (TPI), KUD Minatani, dan Perum Perindo.

3.3.1 Visi Misi PPN Brondong

Sesuai dengan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang Kedaulatan (Sovereignty), Keberlanjutan (Sustainability), dan Kesejahteraan (Prosperity), maka Visi PPN Brondong adalah :

“Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Berdaulat, Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Nelayan”.

Misi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong mendukung misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang memacu dalam peraturan perundang-undang sesuai dengan fungsi, tugas dan kewenangan. Adapun misi yang ditetapkan yaitu:

1. Turut serta dalam menciptakan kedaulatan di laut dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai strategis secara sosial, ekonomi, budaya , dan pertahanan dan keamanan.

2. Mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan.

3. Meningkatkan kapasitas dan daya saing dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya perikanan.

4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan.

5. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan nelayan.64

64 Ibid.

(16)

67 3.3.2 Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi

Mendukung terciptanya misi yang bertujuan untuk membangun sektor perikanan tangakap yang berkelajutan dalam memberdayakan sumberdaya perikanan serta usaha dibidang perikanan tangkap maupun budidaya ikan dengan melalui target pendapatan kinerja yang akan digapai dalam lima tahun (2015-2019). Tujuan yang akan dicapai oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dalam jangka tahun 2015- 2019 yang dikaitkan dengan misi adalahBerdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PERMENKP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan, Tugas Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong adalah melaksanakan pengelolaan dan pelayanan pemanfaatan sumber daya ikan serta keselamatan operasional kapal perikanan.65

Dalam melaksanakan tugas tersebut Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong menyelenggarakan fungsinya di antaranya yaitu menerapkan fasilitasi pengarhana, pengamatan serta pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu serta pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan.66

65 Ibid., Hlm. 20

66 Laporan Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong 2018. (Lamongan: KKP Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap), Hlm. 15

(17)

68 3.3.3 Struktur Organisasi

Susunan organisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 20/PERMEN-KP/2014, tanggal 16 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.9 Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong

Sumber : LKJ Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong 2018

3.4 Gambaran Umum TPI KUD Minatani Brondong

Sub sektor perikanan menjadi sektor unggulan di Kecamatan Brondong.Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dibangun untuk mewadahi keperluan masyarakatdalam hal penjualan dan pembelian ikan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Brondong merupakan TPI terbesar se-Jawa Timur yang berada di Kelurahan Brondong Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Brondong berada dibawah naungan Koperasi Unit Desa (KUD)Minatani dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN).

KUD Minatani Kec. Brondong hadir di tengah – tengah masyarakat mayoritas mata pencahariannya sebagai nelayan dalam rangka untuk

(18)

69 membantu menunjang ekonomi masyarakat nelayan yang mengarah pada peningkatan perekonomian masyarakat Brondong khususnya dan lebih pada perekonomian nasional pada umumnya. KUD Minatani mempunyai anggota tidak kurang dari 13.000 yang dari jumlah itu 75 % berasal dari masyarakat nelayan Brondong dan sekitarnya yang berdiri berdasarkan badan hukum nomer 4716.B/BH/1980 dengan perubahan anggaran dasar nomor 7166/BH/II/1995 dan terakhir mengalami perubahan badan hukum nomor 4716-C/BH/XVI.10/PAD/II/2009 dengan tugas pokok sebagai pusat pelayanan berbagai kegiatan perekonomian masyarakat pedesaan / nelayan. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota KUD pada khususnya KUD Minatani telah bergerak di berbagai bidang usaha antara lain :1. Unit Simpan Pinjam, 2. Unit TPI, 3. Unit Perdagangan Umum, 4. Unit Cold Storage , 5. Unit Pabrik Es, 6. Unit Pelayanan Kesehatan & Apotek, 7.

Unit SKT Mitra Sampoerna dan 8. Unit Swamitra Mina.

Dengan dasar tersebut diatas KUD Minatani mendapat kepercayaan untuk mengoperasionalkan TPI yang dibawah naungan Perum Perindo , Pelabuhan Perikanan Nusantara dan Pemerintah Daerah Kab. Lamongan. TPI salah satu unit KUD Minatani telah mampu menunjukkan kinerjanya sebagai TPI terbaik pada saat itu, secara operasional TPI mempunyai aktivitas bongkar muat , transaksi jual beli dan pemasaran hasil perikanan rata – rata 100 ton per hari. TPI Brondong ini telah melayani bongkar / muat ikan yang berasal dari daerah Brondong, Blimbing, Kandang Semangkon dan Palang. Selain itu TPI juga bekerja sama dengan pusat pendaratan ikan yang ada di daerah sekitar

(19)

70 Lamongan yakni : PPI Weru, PPI Kranji dan PPI Lohgung juga menampung ikan dari berbagai luar daerah.

3.4.1 Visi Misi TPI KUD Minatani Brondong

Visi : Tempat Pelelangan Ikan KUD Minatani Brondong merupakan sebagai pusat aktifitas perikanan tangkap yang unggul, kokoh dan terbaik di Jawa Timur

Misi : Tempat Pelelangan Ikan Brondong menciptakan tempat usaha yang kondusif, memberi peningkatan pelayanan exelent pada seluruh pengguna jasa TPI dan mewujudkan kesejahteraan hidup nelayan.

3.4.2 Struktur Organisasi TPI KUD Minatani Brondong

Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus KUD Minatani Kecamatan Brondong Nomor. 06/KEP/KUD/01/2011 tentang organisasi dan job description TPI KUD Minatani maka disusun struktur organisasi Tempat Pelelangan Ikan Brondong sebagai berikut :

Gambar 3.10 Struktur Organisasi TPI KUD Minatani Brondong

Sumber : Profil TPI Brondong

(20)

71 3.5 Gambaran Umum Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum

Perindo)

Berlandaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000.

Tahun 2013 terbit PP Nomor 9, bahwa perusahaan umum perikanan indonesia adalah badan usaha milik negara.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 itu bahwa Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia dapat menyelenggarakan usaha di bidang pelayanan barang, jasa, dan pengembangan Sistem Bisnis Perikanan, dan salah satu wilayah kerjanya adalah di PPN Brondong.67

3.6 Kelompok Rukun Nelayan (RN)

Rukun nelayan (kelompok nelayan) didirikan pada tahun 1994 yang bertujan dalam memperkuat dan mempersatukan kebersamaan sebagai pekerja menjadi nelayan yang bertanggung jawab dan selalu menjaga silaturahmi pada kelompok nelayan lainnya. Disisi lain dengan terbentuknya rukun nelayan ini sangat penting untuk menjadi wadah aspirasi mayarakat khususnya pada mayarakat nelayan. Rukun nelayan ini merupakan induk dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI).

Adapun visi dan misi rukun nelayan sebagai berikut : Visi :

Mewujudkan masyarakat Nelayan yang maju bermartabat Misi :

1. Mewujudkan nelayan yang beriman kepada Allah SWT.

67 Profil PPN Brondong 2018. Hlm. 4

(21)

72 2. Mewujudkan nelayan yang mencintai dan meyayangi keluarga.

3. Membangun motivasi masyarakat nelayan untuk lebih makmur dan sejahtera.

4. Mewujudkan masyarakat nelayan yang berbudaya dengan membangun kearifan lokal berlandaskan sifat gotong royong.

5. Mewujudkan persatuan dan kerja sama yang baik nelayan dengan berbagi elemen serta menyelesaikan permasalahan dengan mengutamakan musyawarah.

a. Nelayan dengan pengurus Organisasi kenelayanan b. Nelayan dengan Nelayan setempat

c. Nelayan dengan penjual / agen d. Nelayan dengan pemilik atau juragan

6. Membangun ketrampilan dan pengetahuan nelayan untuk lebih maju.

a. Mengikut sertakan nelayan dalam berbagai pelatihan untuk menambah wawasan kenelayanan

b. Memberikan pembinanaan terhadap perundang undangan kelautan dan alat tangkap

7. Membangun kepercayaan dan loyalitas Nelayan terhadap Rukun Nelayan.

8. Membangun kerja sama yang berkesinambungan antar lembaga atau instansi baik pemerintah maupun swasta dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana untuk nelayan.

9. Mewujudkan masyarakat nelayan yang sadar hukum.

Referensi

Dokumen terkait

Angka toleransi penguap- an ini berlaku untuk semua jenis BBM, mulai minyak tanah, solar, bensin, sampai avtur yang diangkut kapal tanker dari kilang minyak menuju depo

Dan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa di GBI Keluarga Allah menggunakan praise and worship music yang merupakan pola musik yang sering digunakan di gereja-

Pada tahun 2015, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan

Penerimaan pertambangan minyak bumi yang dibagikan ke daerah adalah penerimaan negara dari sumber daya alam pertambangan minyak bumi dari wilayah daerah yang bersangkutan

[r]

Kedelapan: sesungguhnya propaganda pluralisme agama bila dimunculkan oleh seorang muslim, maka tindakan tersebut dianggap murtad nyata keluar dari agama Islam, karena

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2019 (Berita Negara Republik Indonesia

Dari hasil pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Tangkap dan UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga s/d Triwulan III Tahun 2019 melalui pencapaian target indikator