• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KETERTI BAN, KEBERSI HAN, DAN KEI NDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KETERTI BAN, KEBERSI HAN, DAN KEI NDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 2 TAHUN 2 0 0 9

TENTA NG

KETER TI BAN, KEBERSI HAN, DAN KEI NDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI AGAM, Menimbang :

Mengingat : a.

b.

c.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

bahw a unt uk menjaga, memelihara dan melest arikan ketert iban kebersihan, dan keindahan yang merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat perlu dit at a dan diatur dengan baik;

bahw a Perat uran Daerah Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 1984 tent ang Ketert iban, Kebersihan, dan Keindahan sudah t idak sesuai lag i dengan dinamika masyarakat sehingga perlu digant i;

bahw a unt uk memenuhi maksud tersebut pada huruf a da b diat as, perlu ditet apkan dengan Perat uran Daerah Kabupaten Agam.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tent ang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1983 t ent ang Pelaksanaan Kit ab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tent ang Perumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3496);

Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 t ent ang Lalu Lint as dan Angkut an Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, t ambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tent ang Kesehat an (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

(2)

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana t elah dua kali d iubah t erakhir dengan dengan undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

Undang Undang Nomor 38 Tahun 2004 t ent ang Jalan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor

132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4441);

Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 t ent ang Penat aan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Peraturan Pemerint ah Nomor 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian Urusan Pemerint ahan Ant ara Pemerint ah, Pemerint ah Daerah Propinsi dan Pemerint ah Daerah Kabupaten/ Kot a ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 1979 tent ang Pemeliharaan Keselamat an disekit ar dan Perlindungan Terhadap Saluran Udara Tegangan Tinggi ( S.U.T.T ) sert a Perlengkapannya;

Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 1 Tahun 2001 tent ang Visi dan Misi Kabupat en Agam ( Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2001 Nomor 1 );

Peraturan Daerah Kabupat en Agam Nomor 7 Tahun 2002 tent ang Tat a Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2002 Nomor 12 );

Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 9 Tahun 2007 tent ang Rencana Tat a Ruang Wilayah Kabupaten Agam ( Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2007 Nomor 9 ).

Dengan Perset ujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM dan

BUPATI AGAM MEMUTUSKAN:

Menet apkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN, DAN KEINDAHAN

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Perat uran Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Bupat i adalah Bupat i Agam .

2. Daerah adalah Kabupaten Agam .

3. Pemerint ah Daerah adalah Pemerint ah Kabupaten Agam.

4. Dew an Perw akilan Rakyat Daerah selanjut nya disebut DPRD adalah Dew an Perw akilan Rakyat Daerah kabupaten Agam.

5. Bangunan ialah rumah, t oko, kedai / w arung / Perumahan / perusahaan, pabrik, bangunan pemerint ah sert a rumah peribadat an dan bangunan – bangunan umum lainnya

6. Penanggungjaw ab bangunan ialah orang at au badan hukum yang memiliki, memakai, menghuni, menyew a sert a bert anggungjaw ab at as bangunan dan pekarangannya.

7. Kotoran / sampah ialah semua jenis kot oran / sampah yang berasal dari t ernak , tempat t inggal / bangunan, pabrik / perindust rian t ermasuk juga puing sisa bangunan, besi t ua, kot oran manusia dan lain kot oran yang t idak dipergunakan lagi oleh manusia.

8. Ternak adalah kerbau, sapi, kuda, kambing, babi, domba dan lain-lain binat ang peliharaan.

9. Ket ert iban ialah t erlaksananya seluruh ket ent uan peraturan baik dalam proses maupun dalam t ujuan, sehingga segala sesuat u berjalan menurut at uran dan terlet ak pada t empatnya.

10. Kebersihan ialah t erw ujudnya lingkungan hidup yang bebas dari segala kot oran dan kemungkinan tercemar bibit penyakit.

11. Keindahan ialah t erwujudnya lingkungan hidup yang harmonis dan serasi d it ilik dari segi pandang.

12. Penyidik Pegaw ai Negeri Sip il yang selan jut nya disingkat PPNS adalah Penyidik Pegaw ai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerint ah Daerah Kabupaten Agam.

13. Tempat Umum lainnya adalah sarana dan prasarana yang pemanfaat annya untuk kepent ingan umum

BAB II KETERTIBAN Bagian Kesat u Tert ib Tempat Usaha

Pasal 2

(1) Set iap orang at au badan yang telah memperoleh izin tempat usaha at au izin lainnya dari Pemerint ah Daerah harus melaksanakan kegiat an dan at au usahanya sesuai dengan izin yang telah diberikan.

(4)

(2) Set iap orang at au badan pemilik rumah sew aan / kos, dilarang menggabungkan at au menyamakan tempat kos put ra dengan t empat kos put ri dalam sat u lokasi at au bangunan.

Pasal 3

Set iap orang at au badan penanggungjaw ab bangunan yang digunakan sebagai t empat usaha harus memiliki sarana dan alat / perlengkapan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.

Pasal 4

Set iap penanggungjaw ab bangunan tempat usaha dilarang melet akkan barang dagangannya diluar area tempat usaha.

Pasal 5

(1) Set iap orang dilarang berjualan di gang – gang pasar, t rotoar dan jalan yang

diperunt ukan bagi orang yang berbelanja dan pejalan kaki dan kendaraan bermot or.

(2) Pedagang kaki lima dilarang membuka usaha dan berjualan diluar t empat khusus yang diperunt ukan unt uk it u.

(3) Pedagang kaki lima dilarang meninggalkan gerobak, meja,kursi dan peralat an berdagang lainnya dit empat berjualan setelah selesai berdagang

(4) Tempat khusus sebagaimana dimaksud ayat (2) diat as ditet apkan oleh Bupat i Bagian Kedua

Tert ib Dijalur Hijau, Dit aman dan Tempat Umum Pasal 6

Set iap orang at au badan dilarang :

a. merusak,menebang/ memotong pohon/t anaman dijalur hijau, dit aman dan tempat umum kecuali oleh pet ugas yang berwenang.

b. Membuang/ menumpuk barang, membakar sampah d ijalur h ijau,dit aman dan tempat umum yang bukan diperunt ukan untuk itu.

c. Memasang,menempelkan dan menggant ungkan benda-benada apa pun pada sarana dan pohon pelindung yang ada dijalur hijau, dit aman dan t empat umum kecuali at as izin Bupat i at au pejabat yang berwenang.

d. Menggunakan jalur hijau, t aman dan t empat umum lainnya unt uk pemasangan t iang/ kabel list rik, t elepon, pipa air minum kecuali at as izin Bupat i at au pejabat yang berwenang.

e. Mendirikan bangunan dan berjualan dijalur hijau,dit aman dan t empat umum lainnya kecuali at as izin Bupat i at au pejabat yang berw enang.

(5)

f. Mencuci kendaraan bermotor dan t idak bermotor dijalur hijau, dit aman dan tempat umum lainnya.

g. Melepaskan, menambat kan, menggembalakan ternak disepanjang jalur hijau, t aman dan tempat umum lainnya.

h. Berburu, menangkap dan menembak/ membunuh unggas dijalur hijau, dit aman dan t empat umum lainnya.

Bagian Ket iga Tert ib Lingkungan

Pasal 7 Set iap penanggungjaw ab bangunan diw ajibkan :

a. membuat jembat an sebagai jalan masuk bagi bangunan yang berada disepanjang jalan umum .

b. memberi pagar / penut up bagi yang memiliki sumur di dalam dan diluar bangunan sert a membuat saluran dan t empat penampungan pembuangan air.

c. Menyiapkan at au menyediakan t iang bendera.

Pasal 8 Set iap orang dilarang :

a. membunyikan radio/ t ape recorder/ pesaw at televisi dan alat bunyi-bunyian lainnya setelahlew at jam 00.00 WIB sehingga mengganggu ketent raman umum.

b. berkumpul-kumpul dit empat – tempat tert ent u dengan t idak ada tujuan/ pekerjaan tertentu setelah lew at jam 23.00 WIB, dan membuat keramaian t idak melew at i jam 00.00 WIB sepert i orgen dan musik lainnya, kecuali pet ugas ronda at au orang yang sedang menjalankan t ugas pemerint ah.

c. melepaskan t ernak dijalan umum baik digembalakan maupun t anpa digembalakan.

d. mendirikan kandang ternak dimuka bangunan, dipinggir jalan raya,disamp ing dan belakang rumah ibadah, sekolah dan kantor pemerint ah.

e. menjemur padi, kopi, cengkeh dan hasil pert anian lainnya di jalan umum.

f. bermain layang-layang dan olah raga lainnya disekit ar jalan umum, jaringan list rik dan t elepon sert a t empat -tempat lain yang dapat mengundang bahaya.

g. memperbaiki dan mencuci kendaraan dit epi jalan/ t rotoar.

h. memakai jalan dan/ at au t rot oar unt uk kepent ingan pribadi/ kelompok yang menghambat kelancaran lalu lint as at au pengguna jalan lainnya.

i. membongkar dan melet akan bahan bangunan at au benda-benda lain dipermukaan jalan/ t rotoar.

(6)

j. membuang kotoran/ sampah dan sejenisnya di jalan raya at au di t empat umum lainnya, bandar-bandar, sungai, at au t empat umum lainnya kecuali pada t empat yang t elah disediakan.

k. mengambil bat u, pasir, t anah di pinggir j alan umum at au jalan raya dan di baw ah jembat an, baik unt uk dipergunakan sendiri at au dijual.

l. menangkap ikan dengan menggunakan racun, bahan peledak dan menggunakan aliran list rik.

m. merokok pada tempat yang terdapat t anda-t anda peringat an at au larangan untuk it u.

Pasal 9 Pelajar at au sisw a sekolah dilarang :

a. berkeliaran dit empat -tempat umum pada jam sekolah.

b. berkumpul-kumpul pada malam hari t anpa ada t ujuan yang jelas.

BAB III KEBERSIHAN

Pasal 10

Set iap orang at au badan penanggungjaw ab bangunan harus memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan.

Pasal 11

Set iap orang at au badan penanggungjaw ab bangunan dilarang :

a. menelant arkan t anah miliknya hingga dit umbuhi semak belukar at au menjadikannya sebagai tempat pembuangan samapah.

b. Menut up at au membiarkan se lokan t ert utup yang dapat mengakibat kan tersumbatnya salauran air disekit arnya.

c. Membuang sampah,membuang air besar/t inja dan at au buang air kecil di/ ke jalan, sungai,selokan, got at au riol dan t empat lainnya yang bukan diperuntukan unt uk itu.

d. Mencoret -coret , menempelkan, menulis, mengot ori dinding-dinding tembok, bangunan pemerint ah, rumah ibadah, sekolah, pohon pelindung dan at au fasilit as umum termasuk t iang list rik, t elepon, rambu lalulint as kecuali ada izin Bupat i at au pejabat yang berwenang.

Pasal 12

Set iap orang at au penanggungjaw ab bangunan diw ajibkan :

a. membangun sarana mandi, cuci dan kakus yang memenuhi persyarat an st andar kesehat an.

b. menyediakan tempat pembuangan sampah.

(7)

BAB IV KEBERSIHAN

Pasal 13

Set iap orang at au badan penanggungjaw ab bangunan harus memelihara dan menjaga keindahan bangunan sert a lingkungannya.

Pasal 14

Dalam rangka menjaga mew ujudkan sert a menjaga keindahan set iap penanggungjaw ab bangunan :

a. menanami halaman / pekarangan rumahnya dengan t anaman yang menghasilkan, sepert i apot ik hidup, dapur hidup, bunga-bungaan sert a memeliharanya dengan baik.

b. menjaga keindahan rumah dan pekarangan.

c. memangkas/ menebang pohon-pohon yang menjulang t inggi yang menggangu tet angga sebelah menyebelah dan at au pandangan umum, lalulint as at au mengganggu kaw at t egangan list rik dan kaw at telepon.

d. Membersihkan selokan, got at au riol yang ada disekit ar bangunannya.

Pasal 15

Set iap bangunan tempat t inggal, hotel at au penginapan harus menyediakan tempat menjemur pakaian yang layak dan t idak mengganggu keindahan.

BAB V

PENGAWASAN DAN PENERTIBAN Pasal 16

(1) Pengaw asan dan penert iban terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Sat uan Polisi Pamong Praja sesuai dengan ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Bupat i dapat membentuk Tim Penert iban yang melibat kan inst ansi terkait . BAB VI

KETENTUAN PIDANA Pasal 17

(1) Barang siapa yang melanggar ketent uan yang diat ur dalam Perat uran Daerah ini, diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (t iga) bulan at au denda set inggi-t ingginya Rp. 50.000.000,- ( lima puluh jut a rupiah ).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.

(8)

BAB VI

KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 18

(1) PPNS dilingkungan Pemerint ah Daerah diberi wewenang untuk melakukan penyidikan t indak pidana pelanggaran terhadap Perat uran Daerah.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :

a. menerima laporan at au pengaduan dari seseorang tent ang adanya t indak pidana;

b. melakukan t indakan pert ama pada saat it u dit empat kejadian dan melakukan pemeriksaan;

c. menyuruh berhent i seseorang t ersangka dan memeriksa t anda pengenal diri tersangka;

d. melakukan penyit aan benda at au surat ;

e. mengambil sidik jari dan memot ret seseorang tersangka;

f. memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai t ersangka at au saksi;

g. mendat angkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

h. melakukan penghent ian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik umum bahw a t idak terdapat cukup bukt i at au perist iw a tersebut bukan merupakan t indak pidana dan selanjut nya melalui Penyidik Umum memberit ahukan hal tersebut kepada penunt ut umum, tersangka at au keluarganya;

i. Melakukan t indakan lain menurut hukum yang dapat dipert anggungjaw abkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) memberit ahukan dimulainya Penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai dengan ket ent uan yang diat ur dalam undang-undanga Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19

Dengan berlakunya Perat uran Daerah ini, maka Perat uran Daerah Kabupat en Agam Nomor 4 Tahun 1984 tent ang Ketert iban, Kebersihan, dan Keindahan dinyat akan t idak berlaku lagi.

(9)

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Hal-hal yang belum cukup diat ur dalam Perat uran Daerah in i d iat ur lebih lanjut oleh Bupat i.

Pasal 21

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang dapat menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran daerah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Agam.

Dit et apkan di Lubuk Basung pada t anggal 27 Januari 2009

BUPATI AGAM,

ARISTO MUNANDAR

Diundangkan di Lubuk Basung pada t anggal 27 Januari 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN AGAM,

SYAFIRMAN, SH NIP. 410009922

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2009 NOMOR 02

(10)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR TAHUN 2 0 0 9

TENTA NG

KETER TI BAN, KEBERSI HAN DAN KEI NDAHAN

I. UMUM

Kebersihan, ketert iban dan keindahan adalah merupakan bagian dari kebutuhan hidup masyarakat , maka dari it u upaya-upaya unt uk menjaga, memelihara dan melest arikan kebersihan, ket ert iban dan keindahan harus menjadi perhat ian kit a bersama, baik yang dilakukan dalam pengaturan berupa aturan-at uran yang bersifat larangan,perint ah mauupun sanksi bag i pelanggarnya. Selama in i Kabupat en Agam telah memiliki pengat uran mengenai kebersihan, ketert iban dan keindahan ini yait u Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 1984 tent ang K3.

Sesuai dengan dinamika masyarakat dimana t elah terjadi perubahan dalam berbagai bentuk aspek kehidupan, baik pada aspek ekonomi, sosial buadaya, polit ik dan pert ahanan dan keamanan ikut mempengaruhi pula kepada aspek kebersihan, ket ert iban dan keindahan, hal in i dapat dilihat dengan t erjadinya kerusakan lingkungan, meningkat nya gangguan keamanan masyarakat dan t at a lingkungan yang kurang memperhat ikan aspek est et ika.

Untuk menyikapi perubahan t ersebut kit a harus meninjau ulang kembali regulasi yang kit a miliki t ent ang K3 ini, guna dapat menjaw ab t ant angan perubahan yang t erjadi saat ini dan dimasa yang akan dat ang, terut ama yang menyangkut mengenai pemberian sanksi t erhadap para pelanggar Perat uran K-3, hal ini perlu kit a at ur secara t egas mengingat kemungkinan bagi masyarakat untukmelanggar perat uran semakin besar karena t unt ut an kebut uhan yang semakin t inggi dibandingkan dengan dengan pemenuhan kebutuhan it u sendiri yang semakin t erbat as. Untuk it u di Kabupaten Agam yang kit a rasakan diant aranya menyangkut dengan masalah limbah rumah t angga, pasar, pabrik, kerusakan hut an dan penat aan bangunan.

Dengan adanya perubahan Perat uran Daerah Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 1984 dengan Perat uran Daerah yang baru sehingga dapat mendorong meningkat nya kesadaran masyarakat t erhadap K3.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas

(11)

Pasal 2

Ayat ( 1 ) Cukup jelas Ayat ( 2 ) Cukup jelas Pasal 3

Cukup jelas Pasal 4

Cukup jelas Pasal 5

Ayat ( 1 ) Cukup jelas Ayat ( 2 ) Cukup jelas Ayat ( 3 ) Cukup jelas Ayat ( 4 ) Cukup jelas Pasal 6

Cukup jelas Pasal 7

Cukup jelas Pasal 8

Huruf a Cukup jelas Huruf b

Yang dimaksud dengan berkumpul–kumpul dit empat t ertent u dengan t idak ada t ujuan/pekerjaan tertentu adalah membuat kelompok-kelompok / berkumpul ditempat -tempat yang dapat mengganggu keamanan dan ket ert iban maupun kenyamanan masyarakat sepert i dijalan raya, di simpang- simpang maupun dikedai-kedai. Pengat uran ini dimaksudkan agar t ercipt anya keamanan dan kenyamanan di malam hari yang merupakan w aktu bagi masyarakat unt uk berist irahat sehingga kegiat an kit a di malam hari perlu dibat asi sampai jam 00.00 WIB, kecuali ada izin khusus untuk it u.

Huruf c sampai dengan m Cukup jelas

(12)

Pasal 9 Huruf a

Yang dimaksud dengan berkeliaran dit empat – t empat umum sepert i di pasar/ pusat perbelanjaan at au t empat –tempat bermain (play st at ion).

Huruf b

Yang dimaksud dengan berkumpul-kumpul pada malam hari t anpa ada t ujuan yang jelas adalah berkumpulnya pelajar/ sisw a dengan t idak melakukan kegiat an yang produkt if sepert i belajar/ diskusi / menyaksikan pert unjukan/ pagelaran kesenian t et api sekedar berhura-hura / ribut -ribut sehingga merugikan diri sendiri dan menganggu keamanan dan ket ert iban bersama.

Dalam rangka mencipt akan anak didik yang berkualit as perlu diat ur disiplin w akt u ant ara w akt u belajar dan bermain, larangan ini bermaksud agar pada malam hari anak didik dapat dapat lebih berkonsent arasi menyiapkan diri unt uk belajar.

Pasal 10

Cukup jelas Pasal 11

Cukup jelas Pasal 12

Cukup jelas Pasal 13

Cukup jelas Pasal 14

Cukup jelas Pasal 15

Cukup jelas Pasal 16

Cukup jelas Pasal 17

Cukup jelas Pasal 18

Cukup jelas Pasal 19

Cukup jelas

(13)

Pasal 20

Cukup jelas Pasal 21

Cukup jelas

(14)

LAMPI RAN

LEMBARAN PERUBAHAN RANPERDA SESUAI DENGAN EVALUASI RANPERDA OLEH PEMERI NTAH PROPI NSI TANGGAL 2 2 DESEMBER 2 00 8 .

No. Kor ek si Pr opinsi Sebelum Per ubaha n

Ter tulis

Setelah Per ubahan Ter tulis

Ket.

1 . 2 3 4 5

1. Konsideran Menimbang agar ditambahk an huruf c sesuai UU No.10 Tahun 2004

Tidak ada bahwa untuk memenuhi mak sud tersebut pada huruf a da b diatas, perlu ditetapk an dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam.

2. Mengingat Angk a 12 di hapus Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 9 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilay ah Kabupaten Agam ( Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2007 Nomor 9 ).

Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 1 Tahun 2001 tentang Visi dan MisiKabupaten Agam ( Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2001 Nomor 1 );

Nomor urut selanjut ny a meny e- suaik an

3. Ketentuan Pasal 7 huruf a ditinjau sesuai k etentuan

a.membuat jembat an sebagai jalan masuk bagi bangunan y ang berada disepanjang jalan umum dengan lebar minimal 50 cm.

a. membuat jembatan

sebagai jalan masuk bagi bangunan y ang berada disepanjang jalan umum .

Tidak perlu

dicantumk an lebar ny a k rn diserah k an

pada penggng

jawabbgn 4. Pasal 8

Agar dijelask an mak sud huruf a dan huruf b

a. membuny ik an radio/ tape recorder/

pesawat telev isi dan alat buny i-buny ian lainny a setelah lew at j am 0 0 .0 0 WI B yang mengga nggu k etentr aman um um .

b. berk umpul-k umpul ditempat – tem pat ter tentu dengan tidak ada tuj uan/ pek er j aan ter tentu set elah lewat jam 23. 00 WI B, dan membuat k eramaian tidak melewat i jam 00. 00 WI B seperti orgen dan musik lainnya, k ecuali petugas ronda atau orang y ang sedang menjalank an tugas

Huruf a Cuk up jelas Huruf b

Yang dimak sud dengan berk umpul–k umpul di tempat tertentu dengan tidak ada tujuan/ pek erjaan tertentu adalah membuat k elompok -k elompok / bersama- sama / beramai- ramai ditempat y ang tidak tentu/ tidak dibolehk an seperti dijalan ray a, di simpang-simpang, dik edai-k edai dan membuat k eributan, mabuk -mabuk an dan sejenisny a tujuan sehingga mengganggu k emanan dan k etertiban masy arak at.

(15)

pemerintah.

5. Agar dijelask an mak sud Pasal 9 huruf a dan b

a. berk eliaran ditempat-tempat umum pada jam sek olah.

c. berk umpul-k umpul pada malam hari t anpa ada tujuan y ang jelas.

Huruf a

Yang dimak sud dengan berk eliaran ditempat – t empat umum seperti di pasar/ pusat perbelanjaan atau t empat –tempat bermain (play station).

Huruf b

Yang dimak sud dengan berk umpul-k umpul pada malam hari tanpa ada tujuan y ang jelas adalah berkumpulny a

pelajar/ siswa dengan tidak melak uk an k egiatan y ang produk tif seperti belajar/ disk usi / meny ak sik an pertunjuk an/ pagelaran k esenian tetapi sek edar berhura-hura / ribut-ribut sehingga merugik an diri sendiri dan menganggu k eamanan dan k etertiban bersama.

6. Pasal12huruf c agar dipindahk an pada Pasal14

Pasal 12

c. membersihk an selok an, got atau riol y ang ada disek itar bangunanny a.

Pasal14

d. membersihk an selok an, got atau riol y ang ada disek itar bangunanny a.

7. Agar ditambahk an BAB tentang Ketentuan Peny idik an

Tidak ada BAB VI

KETENTUAN PENYI DIKAN Pasal 18

(1) PPNS dilingk ungan Pemerintah Daerah diberi wewenang untuk melak uk an peny idik an tindak pidana pelanggaran terhadap Peraturan Daerah.

(2) Wewenang Peny idik sebagaimana dimak sud ay at (1) adalah :

a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adany a tindak pidana;

(16)

b. melak uk an tindak an pertama pada saat itu ditempat k ejadian dan melak uk an pemerik saan;

c. meny uruh berhenti seseorang tersangk a dan memerik sa t anda pengenal diri tersangk a;

d. melak uk an peny itaan benda atau surat;

e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang tersangk a;

f. memanggil seseorang untuk didengar dan diperik sa sebagai tersangk a atau sak si;

g. mendatangk an orang ahli y ang diperluk an dalam hubunganny a dengan pemerik saan perk ara;

h. melak uk an penghentian peny idik an setelah mendapat petunjuk dari peny idik umum bahwa tidak terdapat cuk up buk ti atau peristiwa t ersebut buk an merupak an tindak pidana dan selanjutny a melalui Peny idik Umum memberitahuk an hal tersebut k epada penuntut umum, tersangk a atau k eluargany a;

i. melak uk an tindak an lain menurut huk um y ang dapat dipertanggungjawabk an.

(3) Peny idik sebagaimana dimak sud ay at (1) memberitahuk an dimulainy a Peny idik an dan meny ampai k an hasil peny idik anny a k epada Penuntut Umum sesuai dengan k etentuan y ang diatur dalam undang-undanga Nomor 8 Tahun 1981 t entang Huk um Acara Pidana.

(17)

8. Pasal 17 ay at (1) agar dicantumk an Pasal y ang dilanggar

(1) Barang siapa y ang melanggar k etentuan y ang diatur dalam Peraturan Daerah ini, diancam dengan hukuman kurungan selama-lamany a 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginy a Rp. 50.000.000,- ( lima puluh juta rupiah ).

(1) Barang siapa y ang melanggar k etentuan y ang diatur dalam Peraturan Daerah ini, diancam dengan hukuman k urungan selama-lamany a 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginy a Rp. 50.000.000,- ( lima puluh juta rupiah ).

Tidak diubah k arena Pasal y ang dilanggar jumlah ny a lebih dari 3 diartik an setiap Pasal y ang memuat larangan dan k wjb harus di patuhi dan bila dilanggar dik enk an sank si.

9. Pasal 18 ay at (1) buny i k alimatny a disesuaik an dengan format UU No.10 Tahun 2004

Pasal 18

Dengan ditetapk anny a Peraturan Daerah ini, mak a Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 1984 diny atak an tidak berlak u lagi.

Pasal 19

Dengan berlakuny a Peraturan Daerah ini, mak a Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 1984 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan diny atak an tidak berlaku lagi.

-

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG TENTANG PENGELOLA PERLENGIGPAN UNIT DAN STAF PENGELOLN PTNIEIIEXNPAN UNIT TAHUN.. ANGGARAN

▪ Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu

Implementasi adalah tahapan penerapan dan pengujian sistem. Implementasi merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan sistem perangkat lunak. Pada tahap ini akan

1) Investor adalah penerima harga (price takers). Jadi, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. 2) Harga dari suatu sekuritas ditentukan

valuasi Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Kabupaten Asahan T.A 2017 serta berda t dalam Berita Acara Nomor : 11.51/PPB arang / Jasa Program Pembangunan Salur. ,

Dari data kuesioner yang telah diperoleh dari 136 reponden menanggapi jika terdapat kampanye sosial yang berkaitan dengan mendidik anak, lomba orangtua dengan

Berkaitan dengan teori budaya konsumen, respon orang tua terhadap biaya pendidikan tidak terlepas dari ekspetasi pada sekolah yang membawa pada harapan-harapan cemerlang

Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa banyak siswa kelas IV SD kesulitan memahami pecahan, terutama pada pembelajaran penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Hal