• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (Tahun Berjalan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (Tahun Berjalan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

...

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (Tahun Berjalan)

NO. LAPORAN :

TGL. LAPORAN :

NAMA WAJIB PAJAK :

NPWP :

JENIS PEMERIKSAAN : LAPANGAN

MASA PAJAK :

I. U M U M

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. Nama Wajib Pajak :

2. N P W P :

3. Nomor dan tanggal pengukuhan PKP :

4. Bentuk usaha :

5. Alamat dan Telepon :

a. Kantor Pusat/Tempat Usaha :

Telepon :

b. Tempat tinggal :

Telepon :

c. Cabang/Perwakilan :

Telepon :

d Pabrik/Unit Usaha Lain :

Telepon :

6. Jumlah Tanggungan :

8. Status Badan : Pusat Cabang

Tunggal BUT

9. Klasifikasi Lapangan Usaha : 10. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban :

11. Penanggungjawab: - Nama

: - Jabatan :

- Alamat : - Telepon

: 12. Pendirian

a. Tanggal Pendirian : ... di ...

Akte Notaris :

Nomor :

b. Akte Perubahan (terakhir) : ... di ...

- Tanggal :

- Notaris :

- Nomor

13. Permodalan dan daftar pememang saham.

a. Permodalan : Rp. ... terdiri ... saham.

Modal Statutair : Rp. ...

Modal ditempatkan : Rp. ...

Modal disetor

b. Daftar Pemegang Saham

No. Nama dan NPWP Alamat Jumlah Saham N. Nominal Keterangan

14. Pengurus a. Dewan Direksi :

No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan

b. Komisaris:

No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan

(2)

B. PEMBUKUAN WAJIB PAJAK

1. Metode Pembukuan yang dipakai : Kas Akrual 2. Penataan Pembukuan : Manual Komputer

Semi Komputer 3. Bila penataan pembukuan secara manual :

- Buku-buku yang digunakan : 4. Bila Penataan pembukuan dengan

komputer :

a. Jenis software yang digunakan : b. File yang ada : 5. Bila penataan pembukuan

dengan semi komputer

a. Buku yang digunakan : b. Jenis software yang digunakan : c. File yang ada :

6. Tahun Buku : Mulai ... s/d ...

7. Pendapat Pemeriksa mengenai

Pembukuan Wajib Pajak :

C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN MASA PAJAK YANG DIPERIKSA 1. Pelaksanaan kewajiban

perpajakan dilakukan: : Dilaksanakan sendiri : ...

Konsultan pajak : ...

Nama Konsultan Pajak : ...

No. Surat Izin Kerja : ...

2. Ketaatan pemasukan SPT Masa :

- PPh Pasal 21 Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan - PPh Pasal 25 Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan - PPN/PPnBM Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan 3. Ketaatan pembayaran/setoran masa:

- PPh Pasal 25 Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan - PPh Pasal 21 Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan - PPh Pasal 23 Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan - PPh Pasal 26 Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan - PPN/PPnBM Tepat Waktu bulan Tidak tepat waktu bulan Tidak disampaikan bulan

(3)

D. PENUGASAN PEMERIKSAAN

1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak :

Nomor :

Tanggal :

2. Alasan Pemeriksaan :

3. Masa Pajak :

4. Jam Kerja Pemeriksaan :

5. Jenis Pemeriksaan : Lapangan

6. Kode Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak :

7. Kode Penyelesaian :

8. Metode Pembukuan yang dipakai : ada tidak

- Nomor : - Tanggal

:

E. GAMBARAN KEGIATAN WAJIB PAJAK

F. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

G. DAFTAR LAMPIRAN

II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN A. POS-POS YANG DIPERIKSA

B. PENJELASAN DAN PENILAIAN ATAS POS-POS YANG DIPERIKSA

III. HASIL PEMERIKSAAN A. IKHTISAR OBYEK PAJAK

1. PPh Wajib Pajak Orang Pribadi/Badan

1.1. Peredaran Usaha Selama Periode Yang Diperiksa.

No. Uraian Menurut Pemeriksa (Rp.)

Jumlah

1.2. Saldo Akhir Periode Yang Diperiksa

No. Uraian Menurut Pemeriksa (Rp.)

1. Persediaan 2. Piutang dagang 3. Hutang dagang 2. PPh Pasal 21

2.1. Daftar Obyek Pajak Menurut Pemeriksa Sampai Dengan Akhir Periode Yang Diperiksa.

No. Jenis Obyek Jumlah Obyek (Rp.) Keterangan 1. Gaji, upah, THR

2. Jasa Notaris, Akuntan 3. dll

Jumlah

2.2. Ikhtisar Koreksi Obyek Pajak Sampai Dengan Akhir Periode Yang Diperiksa

No. Bulan Menurut

SPT/WP (Rp.) Pemeriksa (Rp.)

Koreksi

(Rp.) Keterangan

Jumlah 3. PPh Pasal 23

3.1. Daftar Obyek Pajak Menurut Pemeriksa Sampai Dengan Akhir Periode Yang Diperiksa.

No. Jenis Obyek Jumlah Obyek (Rp.) Keterangan

Jumlah

(4)

3.2. Ikhtisar Koreksi Obyek Pajak Sampai Dengan Akhir Periode Yang Diperiksa

No. Bulan Menurut

SPT/WP (Rp.) Pemeriksa (Rp.)

Koreksi

(Rp.) Keterangan

4. PPh Pasal 26

4.1. Daftar Obyek Pajak Menurut Pemeriksa Sampai Dengan Akhir Periode Yang Diperiksa.

No. Jenis Obyek Jumlah Obyek (Rp.) Keterangan

Jumlah

4.2. Ikhtisar Koreksi Obyek Pajak Sampai Dengan Akhir Periode Yang Diperiksa

No. Bulan Menurut

SPT/WP (Rp.) Pemeriksa (Rp.) Koreksi

(Rp.) Keterangan

5. PPN dan PPnBM

5.1. PPN

a. Ikhtisar penyerahan BKP/JKP dan Pajak Keluarannya selama Masa Pajak yang diperiksa.

No. Masa Pajak

Menurut

SPM/WP Pemeriksa (Rp) DPP PPN/PK

(Rp) DPP

(Rp) PPN/PK (Rp)

Koreksi Pajak Keluaran

(Rp)

Jumlah

a. Ikhtisar perolehan BKP/JKP dan Pajak Masukannya selama Masa Pajak yang diperiksa.

No. Masa Pajak

Menurut

SPM/WP Pemeriksa DPP

(Rp) PPN/PK

(Rp) DPP

(Rp) PPN/PK (Rp)

Koreksi Pajak Keluaran

(Rp)

Jumlah

*) Kolom koreksi Pajak Masukan hanya diisi jika terdapat Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan.

5.2. a. PPnBM Ikhtisar penyerahan Barang Mewah dan PPnBM-nya selama Masa Pajak yang diperiksa.

No. Masa Pajak

Menurut

SPM/WP Pemeriksa DPP (Rp) PPnBM

(Rp) DPP (Rp) PPnBM (Rp)

Koreksi PPnBM

(Rp)

Jumlah

5.2. b. Ikhtisar perolehan BKP/JKP dan Pajak Masukannya selama Masa Pajak yang diperiksa.

No. Masa Pajak

Menurut

SPM/WP Pemeriksa DPP

(Rp) PPnBM (Rp)

Harga Perolehan

(Rp)

PPN/PM (Rp)

Koreksi Pajak Masukan *)

(Rp)

Jumlah

*) Kolom koreksi Pajak Masukan hanya diisi jika terdapat Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan.

(5)

B. KREDIT PAJAK ATAU SETORAN MASA 1. PPh Wajib Pajak Orang Pribadi/Badan

1.1. Jumlah PPh Pasal 25 yang harus disetor per bulan:

- Berdasarkan setoran tahun lalu sebesar Rp. ...

- Berdasarkan SPT Tahunan PPh tahun pajak 1996 yang disampaikan tanggal ... sebesar Rp. ...

- Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak PPh Orang Pribadi/Badan yang diterbitkan tanggal ... adalah sebesar Rp. ...

1.2. Daftar setoran PPh Pasal 25 untuk masa pajak : ... s/d ...

No. Bulan Setoran

Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan

Jumlah

2. PPh Pasal 21

Daftar setoran PPh Pasal 21 untuk masa pajak : ... s/d ...

No. Bulan Setoran

Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan

Jumlah

3. PPh Pasal 23

Daftar setoran PPh Pasal 23 untuk masa pajak : ... s/d ...

No. Bulan Setoran

Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan

Jumlah

4. PPh Pasal 26

Daftar setoran PPh Pasal 26 untuk masa pajak : ... s/d ...

5. PPN dan PPnBM

5.1. Kredit Pajak PPN

No. Uraian Menurut

SPT/WP

(Rp.) Pemeriksa (Rp.)

Koreksi

(Rp.) Keterangan 1. Pajak Masukan Impor

2. PM Dalam Negeri

3. PM masa pajak tidak sama

4. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu 5. Setoran sendiri

6. Dikurangi PM atas retur pembelian 7. Dikurangi pembayaran pendahuluan/

pengembalian oleh BAPEKSTA

Jumlah

(6)

5.2. Daftar setoran PPnBM

Daftar setoran PPnBM untuk masa pajak : ... s/d ...

No. Bulan Setoran

Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan

Jumlah

C. PENGHITUNGAN PAJAK TAHUN BERJALAN 1. PPh Wajib Pajak Orang Pribadi/Badan

1.1. STP atas Pokok Pajak yang tidak dibayar.

1.1. STP atas keterlambatan pembayaran.

2. PPh Pasal 21

2.1. STP atas Pokok Pajak yang tidak disetor.

2.1. STP atas keterlambatan penyetoran.

3. PPh Pasal 23

3.1. SKPKB atas Pajak terutang.

3.1. STP atas keterlambatan penyetoran.

4. PPh Pasal 26

4.1. SKPKB atas Pajak terutang.

4.1. STP atas keterlambatan penyetoran.

5. PPN/PPnBM 5.1. PPN

DPP PPN

a. Ekspor Rp. ... Rp. ...

b. Penyerahan yang PPN nya ditangguhkan Pemerintah

dll Rp. ... Rp. ...

c. Penyerahan yang PPN nya harus dipungut : Rp. ... Rp. ...

- Dengan Tarif Umum 10%

- Dengan Tarif Efektif ...%

- Jumlah Pajak Keluaran a. Pajak Keluaran Seluruhnya :

- Dengan Tarif Umum 10%

- Dengan Tarif Efektif 4%

b. Dikurangi Retur Penjualan

c. Dikurangi Pajak Keluaran Eks. Keppres 56/1988 Pajak Keluaran yang harus dipungut - Kredit Pajak Pertambahan Nilai

a. PM Import b. PM Dalam Negeri

c. PM Masa Pajak tidak sama

d. Kompensasi Kelebihan PPN Bulan yang lalu e. Setoran sendiri

f. Dikurangi retur pembelian

g. Dikurangi pembayaran pendahuluan/

pengembalian oleh BAPEKSTA Jumlah Kredit PPN

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Pajak yang kurang/lebih dibayar a. Penyerahan Kena Pajak

b. Pajak Keluaran c. Kredit PPN

- Pajak yang kurang/lebih bayar d. Sanksi administrasi:

- Pasal 13 (2) UU No. 9/1994 - Pasal 13 (3) UU No. 9/1994 - Pasal 14 (4) UU No. 9/1994

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

PPN yang masih harus dibayar Rp. ...

(7)

5.2. PPnBM

PENYERAHAN DALAM NEGERI DAN EKSPOR

DPP a. b.

c. d.

e.

Dikenakan tarif 0% (Ekspor) Dikenakan tarif 10%

Dikenakan tarif 20%

Dikenakan tarif 30%

Ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Jumlah Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor Rp. ...

PPnBM ATAS PENYERAHAN DALAM NEGERI a. b.

c. d.

e.

Dikenakan tarif 10%

Dikenakan tarif 20%

Dikenakan tarif 30%

Dikurangi retur penjualan

Dikurangi PPnBM Ex Keppres No. 56 tahun 1983

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp. ...

PPnBM ATAS IMPOR DPP PPnBM

a. Dikenakan tarif 10% Rp. ... Rp. ...

b. Dikenakan tarif 20% Rp. ... Rp. ...

c. Dikenakan tarif 30% Rp. ... Rp. ...

Jumlah PPnBM atas Impor Rp. ... Rp. ...

- Jumlah yang kurang/lebih disetor Rp. ... Rp. ...

a. PPnBM atas penyerahan Dalam Negeri Rp. ...

b. PPnBM atas impor Rp. ...

Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp. ... Rp. ...

PPnBM yang disetor Rp. ...

PPnBM yang kurang/lebih disetor Rp. ...

Sanksi administrasi:

- Pasal 13 (2) UU No. 9/1994 Rp. ...

- Pasal 13 (3) UU No. 9/1994 Rp. ...

- Pasal 13 (4) UU No. 9/1994 Rp. ...

PPnBM yang masih harus dibayar Rp. ...

IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSA

1. Perhitungan Pajak Sebelum dan Sesudah Pemeriksaan 1.1. PPh Wajib Pajak Orang Pribadi/Badan

URAIAN WP MENURUT PEMERIKSA KOREKSI KETERANGAN - PPh ps. 25 yang

seharusnya dibayar - PPh ps. 25 dibayar - PPh ps. 25 yang tidak/kurang dibayar - Sanksi administrasi - PPh ps. 25 yang masih harus dibayar

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

1.2. PPh Pasal 21

URAIAN WP MENURUT PEMERIKSA KOREKSI KETERANGAN - Pajak terutang

- Kredit Pajak - Pajak yang kurang disetor

- Sanksi administrasi - Pajak yang masih harus dibayar

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

1.3. PPh Pasal 23

URAIAN WP MENURUT PEMERIKSA KOREKSI KETERANGAN - Pajak terutang

- Kredit Pajak - Pajak yang kurang disetor

- Sanksi administrasi - Pajak yang masih harus dibayar

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

(8)

1.4. PPh Pasal 26

URAIAN WP MENURUT PEMERIKSA KOREKSI KETERANGAN - Pajak terutang

- Kredit Pajak - Pajak yang kurang disetor

- Sanksi administrasi - Pajak yang masih harus dibayar

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

1.5. PPn dan PPn BM

a. PPN

1.4. PPh Pasal 26

URAIAN WP MENURUT PEMERIKSA KOREKSI KETERANGAN - Pajak terutang

- Kredit Pajak - Pajak yang kurang disetor

- Sanksi administrasi - Pajak yang masih harus dibayar

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

b. PPnBM

URAIAN WP MENURUT PEMERIKSA KOREKSI KETERANGAN - Pajak terutang

- Kredit Pajak - Pajak yang kurang disetor

- Sanksi administrasi - Pajak yang masih harus dibayar

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

Rp. ...

2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

3. USUL PEMERIKSA

KETUA KELOMPOK PEMERIKSA,

...

NIP. ...

MENGETAHUI

KEPALA ...

...

NIP. ...

..., ...

KETUA TIM PEMERIKSA,

...

NIP. ...

ANGGOTA TIM PEMERIKSA,

...

NIP. ...

ANGGOTA TIM PEMERIKSA,

...

NIP. ...

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.03/2010 tentang Klasifikasi dan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak sebagai Dasar

Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang bisnis pada intinya adalah bertujuan dan berlandaskan pada konsep untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan

- Proses pemilihan penyedia barang dan jasa untuk paket pekerjaan jalan non- hotmixberlangsung secara fair, dimana untuk setiap paket pekerjaan rata-rata diikuti

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah, yaitu pihak pengguna jasa (pemerintah)

NO BUTIR KEGIATAN JUMLAH PRESTASI KERJA 6 BULAN ( SEMESTER I ) JUM LAH JUMLAH PRESTASI KERJA 6 BULAN ( SEMESTER II ) JUM LAH TOTAL JML JUML AK JAN PEB MAR APR MEI JUN JULI AGT SEPT

Sehubungan dengan Pelaksanaan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus muncul empat diagnosa pada pasien yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini dan semoga bermanfaat bagi penulis