• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PERANCANGAN BANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. PERANCANGAN BANGUNAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Konsep Bangunan

Pendidikan boga masih awam bagi masyarakat umum, oleh karena itu untuk memperkenalkan secara luas kepada masyarakat, dilakukan dengan cara menggelar pameran makanan secara umum, yang dilaksanakan setiap hari oleh pihak sekolah dengan melibatkan seluruh hasil karya siswa sendiri maupun dari pihak luar sekolah.

Ruang pameran yang dirancang tanpa dinding penyekat (terbuka) dengan atap dan kolom sebagai penopang. Dirancang terbuka agar bangunan lain dapat menyatu dan ruang tersebut dapat terlihat jelas dari bangunan lain.

Gambar 3.1. Ruang Pameran Sebagai Pusat

Sistem sirkulasi dalam bangunan melingkar, mengelilingi ruang pameran, dengan maksud agar pencapaian ruang lain mudah, terutama ke hall utama, pendidikan dan serbaguna. Selain itu juga dapat memperkenalkan pendidikan boga melalui restoran, dimana restoran tersebut adalah tempat magang siswa yang telah menyelesaikan pendidikan.

Konsep pendidikannya sendiri disesuaikan dengan kurikulum pendidikan (lampiran) yang telah ada, yaitu dengan system learning by doing dengan jadwal sebagai berikut:

13

(2)

14

Setiap hari terdapat dua sesi yaitu:

• Pukul 08.00-12.00

• Pukul 13.00-17.00

Dengan pendidikan teori 1 jam = 20% dan pendidikan praktek 3 jam = 80%.

Pendidikan disini terdapat dua macam yaitu Culinary dan Bakery, dengan pendidikan selama satu tahun ( D-l ) dan dua tahun ( D-2 ) serta terdapat juga kursus singkat.

Program Sertifikat Setara D-l

Program D-l adalah program sertifikat setara D-l. Program sertifikat ini dirancang untuk para sarjana dan pemegang D-3 semua jurusan serta untuk para tamatan SLTA yang telah memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun atau lebih.

Lama program ini adalah 3 triwulan, hal mana setara dengan 2 semester. Pada umumnya program ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin alih-profesi atau mereka yang bekerja di bidang kuliner/restoran atau baking & pastry tapi belum memiliki pendidikan formal dalam bidangnya. Magang selama 3 bulan dijadwalkan sesudah triwulan ke-3 selesai.

Program Diploma D-2. Pada tahun pertama Program setara D-2 yang lamanya 6 triwulan ini, semua mahasiswa, baik jurusan Culinary (Cooking) Arts maupun jurusan Baking & Pastry Arts, mengambil matakuliah yang sama. Penjurusan dimulai pada awal tahun ke-2 atau triwulan ke-4. Tersedia 2 jurusan: Culinary (Cooking) Arts dan Baking & Pastry Arts. Magang selama enam bulan dijadwalkan sesudah triwulan ke enam selesai. Penempatan magang mahasiswa harus menempuh suatu prosedur seperti orang yang mencari dan melamar pekerjaan. Karena magang adalah bagian dari kurikulum, maka mereka yang gagal harus mengulanginya kembali hingga berhasil. Hanya mereka yang berhasil yang dapat dinyatakan lulus dari program ini.

Selain program-program tersebut diatas, terdapat juga kursus-kursus singkat mencakup masakan-masakan serta aneka roti dan kue yang berasal dari segenap penjuru dunia. Lama kursus bermacam-macam; mulai dari tiga jam untuk satu kali kursus, sampai dengan paket-paket yang terdiri dari lima hingga enam hari per paket.

Kursus-kursus yang diselenggarakan dapat berubah setiap minggu sesuai dengan permintaan orang banyak. Hasil masakan atau roti-kue dalam kursus ini dibawa pulang oleh peserta.

(3)

Selain itu para pengunjung dapat menyaksikan secara langsung program pendidikan prakteknya. Ruang kelas praktek terletak dilantai 2, pengunjung dapat melihat secara langsung proses pendidikan praktek para siswa, melalui hall pendidikan yang berhubungan dengan tangga menuju lantai 2, dengan sirkulasi untuk umum yang terpisah dari sirkulasi pendidikan (staf, karyawan, service, maupun peserta didik), agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar. Dengan adanya penyekat kaca antar ruangan dalam dan luar para pengunjung hanya dapat melihat kegiatan siswa dan tidak dapat bercakap-cakap dengan mereka.

Gambar 3.2. Pola Sirkulasi Utama Dalam Bangunan

Gambar 3.3. Sirkulasi Umum dan Pendidikan Terpisah

(4)

16

Gambar 3.4. Pengunjung Dapat Melihat Langsung Ruang Praktek

Selain ruangan kelas praktek, dapur restoran juga terbuka, dapat dilihat dari luar maupun dari dalam restoran. Dengan demikian masyarakat dapat melihat secara langsung proses belajar sekaligus proses mengolah makanan.

Pada lantai 2 pendidikan terdapat 1 kelas teori culinary, yang mendukung 2 ruang praktek culinary dan 1 ruang teori bakery yang mendukung 2 ruang praktek bakery, serta 2 ruang kursus singkat. Ruang teori yang terdapat dilantai 3 hannya digunakan 1 jam saja setiap sesinya, selanjutnya pindah keruang praktek selam 3 jam.

Gambar 3.5. Lantai 2, dengan Kelas Praktek dan Teori

(5)

Gambar 3.6. Suasana Ruang Kelas Teori

Pada lantai 3, terdapat kelas teori dan perpustakaan. Pemisahan zoning vertical pada bangunan pendidikan yaitu pada lantai dasar untuk ruang dosen serta ruang praktek, sedangkan lantai 3 untuk kelas teori dan perpustakaan, yang lebih membutuhkan ketenangan.

Gambar 3.7. Lantai 3, Kelas Teori dan Perpustakaan

3.2. Pendalaman

Pendalaman yang dipilih sains yaitu daylighting, dengan pencahayaan alami pada bangunan.

(6)

18

Perhitungan luas jendela pada bangunan :

Rumus Perhitungan Luasan Jendela

2 x Average x Total area of x ( 1-Area weighted Daylighting factor Interior surface everage reflectiance Required Net Of all int. surface) Glazing Area Visible transmittance x vertical angle of sky

visible from center of window

Average Daylight Factor. Use:

1. If low-light spaces are desired 2. If average spaces are desired 3. If bright spaces are desired

Total Area of Interior Surfaces. Add up total surface area of walls, ceiling, and floor.

Area-Weighted Average Reflectance. Ratio between 0 and 1. Add up total surface area of walls, ceiling, floor, windows, partitions, and furniture, and calculate weighted average reflectance (see equation), or use 0.5 as default.

Visible Transmittance. See VT Table in section 2, DAYLIGHT FEASIBILITY, or use:

0.70 for small windows 0.05 for medium windows 0.30 for large windows

Vertical Angle of Sky. Estimate the angle as shown, from center of window. Value between 0 to 90. If no obstruction, vertical angle is 90°.

Restoran = (2 x 2 x 723 x 0,5): (0,5 x 90)

= 32,13 m2

Dapur = (2 x 2 x 498 x 0,5): (0,3 x 90)

= 36,88 m2

Hall Pendidikan = (2 x 4 x 787,8 x 0,5): (0,3 x 90)

= 116,71m2

Hall Utama = (2 x 4 x 683,25 x 0,5): (0,3 x 90)

= 101,22 m2

Mini market = (2 x 2 x 723 x 0,5): (0,5 x 90)

(7)

= 32,13 m2

Serbaguna = (2 x 4 x 1.397,25 x 0,5): (0,5 x 90)

= 124,2 m2

Kantor = (2 x 2 x 586,2 x 0,5): (0,5 x 90)

= 26,0622 m2

Kelas teori = (2 x 4 x 172 x 0,5): (0,5 x 90)

= 7,64 m2

Kelas Praktek = (2 x 4 x 243,2 x 0,5): (0,5 x 90)

= 10,80 m2

Ruang Baca dan Ruang Koleksi Perpustakaan

= ( 2 x 4 141,2x0,5): (0,54x90)

= 12,55 m2

Semua jendela sudah memenuhi persyaratan luas pembukaan.

Untuk kisi-kisi pembayangan pada detail, diperlukan sudut altitude untuk daerah Surabaya. HaJ ini mempengaruhi sudut kemiringan kisi-kisi.

Sudut yang diambil yaitu sudut 86 derajat dan 33 derajat. Karenajika pembayangan sudah mencukupi sudut 86 derajat maka sinar matahari yang masuk tidak langsung.

Tabel 4.1. Sudut Altitude Sinar Matahari Bulanan pada Surabaya

Bulan/pukul Januari Februari

Maret April

Mei Juni Juli Agustus September

Oktober November Desember

10.00 56,23

57,4 57,77 55,11 50,53 47,5 49,08 54,61 61,63 60,89 61,13 57,38

11.00 68,95 71,13

72 66,18 59,39 55,95 58,55 65,93 75,7 74,61 72,83 68,6

12.00 77,04 86,09 82,48 70,96 62,58 59,3 62,82 71,26 82,79 81,39 76,65 73,64

13.00 72 72 75 65 58 56 60 66 71 71 68 68

14.00 60,24 63,04 60,59 54,1 48,92 47,62 50,68 54,91

57 56,95 55,18 56,46

15.00 46,69 48,27 45,95 40,82 37,02 36,47 38,91 41,64 42,27 42,32 41,44 43,4

16.00 32,72

33,5 31,15 26,8 23,98 23,96 26,03 27,02 27,44 27,54 27,43 29,82

(8)

Gambar 3.8. Detail kisi-kisi 1

Mr'

S , " • "

staw i; a £ !

Gambar 3.9. Detail A dan B Kisi-kisi 1

(9)

Gambar 3.10. Detail kisi-kisi 2 dan 3

DETAIL KISI-KISI 2

Gambar 3.11. Detail Kisi-kisi 2

(10)

22

r©f«x JSP*'

< - - .

>a*ow FWW. .

PS* B^^ 0 9Q\

Spwg

6*t

Gambar 3.12. Detail Kisi-kisi 3

3.3. Program Kebutuhan Ruang

Pusat pendidikan dan pelayanan boga di Surabaya ini merupakan proyek yang menyediakan fasilitas pendidikan informal, fasilitas komersial dan pemasaran serta menyediakan fasilitas penunjang lainnya seperti fasilitas pameran, pengelola, ruang serbaguna yang berguna untuk menunjang kegiatan dan operasional bangunan.

Tabel 3.2. Program Ruang dan Besaran Ruang

Nama Ruang Hall Utama R.duduk R.satpam Telepon umum ATM centre Toilet pria

Toilet wanita Receptionist

Kapasitas 100 org

20 org 5 unit 5 unit 1 wc 2 urinenoir 2 wastafel 2wc 2 wastafel

Sumber NAD NAD A HDIS HDIS NAD NAD NAD NAD NAD A

Luasan Standart

0,6 m2/org 1,4 m2/org 1 m2/unit 1 m2/unit 1,8 m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8 m2/unit 0,8 m2/unit Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

Luasan m2

60 24 2 5 5 1,8 1 1.6 3,6 1,6 8 34,08 147,68

Luasan Perancangan

m2 100

30 4 5 5 1,8 1 1.6 3,6 1,6 10 153,6

(11)

Lanjutan Hall Pendidikan

R. duduk R. satpam Reseptionist

100 org 20 org

NAD NAD A A

0,6 m2/org 1,4 m2/org

Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

60 24 2 8 28,2 122,2

100 30 4 8 142

Restoran:

R.makan Dapur

Kitchen service Counter Toilet pria

250 org 1 unit 1 unit 1 unit 2wc 4 urinenoir

2 wastafel 3wc 2 wastafel

BPDS BPDS BPDS SR NAD NAD NAD NAD NAD

1,1 m2/org 30% R. makan 76% Dapur 1,8 m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8m2/unit 0,8 m2/unit Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

275 82,5 62,7 2 3,6 2 1,6 5,4 1,6 130,42 567,32

350 140 80 4 3,6 2 1,6 5,4 1,6 588,2

Pendidikan : Baking class R. teori R. praktek Cooking class R. teori R. praktek Kursus class:

R. kursus bake R. kursus cook R. teori D2 Gudang peralatan Gudang makanan Locker pria dan istirahat

Locker wanita dan istirahat

Toilet pria

Cafetaria dan R.

santai

40 org/unit 20 org 40 org/unit 20 org 8 org 8 org 40 org/unit

50 org 50 org 2wc 4 urinenoir 4 wastafel 6 wc 4 wastafel 50 org

NAD SB NAD

SB SB SB NAD

A A A A NAD NAD NAD NAD NAD NAD

1,5 m2/org x 2 2 kelas 1,5 m2/org x 2 2 kelas 1 kelas 1 kelas 1,5m2/orgx2

1,8 m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8 m2/unit 0,8 m2/unit 1,2 m2/org Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

120 200 120 200 40 40 120 20 20 15 15 3,6 2 3,2 10,8 3,6 60 254,76 1.103,96

180 200 180 200 60 60 180 30 30 20 20 3,6 2 3,2 10,8 3,6 100 1283,2

(12)

24

Lanjutan Mini Library:

Hall Locker R catalog R. koleksi R. baca R. fotocopy R. arsip R. kepala perp R. staff perp Toilet pria

Toilet wanita Gudang R. audio visual

20 org 50 org

5000 buku 50 org 2 unit 1 org 4 org 1 wc 2urinenoir 2 wastafel 3wc 2 wastafel 120 org

BPDS NAD NAD NAD NAD SB SB NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD A VR

0,6 m2/org 0,25 m2/org 12 m2/36000 bk 15m2/1000bk 2,32-3 m2/org

2,5 m2/mesin

5,5 m2/org 1,8 m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8m2/unit 0,8 m2/unit 1,6 m2/org x 2 Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

12 12,5 1,6 75 150 5 12 20 22 1,8 1 1,6 5,4 1,6 12 64 119,25 516,75

15 12 2 100 200 5 12 20 20 1,8 1 1,6 5,4 1,6 12 100 512,4

R. pameran temporary.

Stand pameran R. utk pengunjung R. persiapan

10 unit 1500 org

CCEF CCEF

A

10m2/unit 1,5m2/org Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

100 225 20 103,5 448,5

150 270 20 440

R. serbaguna:

R.serbaguna Pantry Gudang Toilet pria

Toilet wanita

300 org 1 unit 2wc 4 urinenoir 2 wastafel 3wc 2 wastafel

NAD BPDS

A NAD NAD NAD NAD NAD

1,2 m2/org

1,8 m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8m2/unit 0,8 m2/unit Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

360 30 20 3,6 2 1,6 5,4 1,6 127,26 551,46

450 30 20 3,6 2 1,6 5,4 1,6 514,2

(13)

Lanjutan Minimarket

Sales area Counter Locker Gudang

3 org 100 org

NAD NAD A

2% Sales area 0,25 m2/org Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

200 5 5 20 67,5 297,5

320 5 5 20 350

Pengelola:

R. tamu R. tunggu

R. kepala sekolah R. pembantu kepsek

R. kepala BAAK R.kabag

R. staff

R. kepala BAKA R. kabag R. staff

R. kepala BAUK R.kabag

R. staff

R. informasi studi R. hubungan masyarakat R. keamanan dan pemeliharaan gedung

R. kajur Culinary R. kajur Bakery R. dosen dan asisten R. rapat R. TU Culinary R. TU Bakery R. tamu

R. sekjur Culinary R. sekjur Bakery Toilet pria

Toilet wanita

1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 orang 1 unit 1 unit 2 orang 1 unit 1 unit 2 orang 1 unit 1 unit

1 unit

20 org 20 org

2 unit

1 wc 2 urinenoir 2 wastafel 2wc 2 wastafel

A A A A A A NAD

A A NAD

A A NAD

A A

A A A NAD

A A A A A A NAD NAD NAD NAD NAD

5,5 m2/org

5,5 m2/org

5,5 m2/org

5,5 m2/org

20 m2/unit

1,8m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8m2/unit 0,8 m2/unit Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

20 20 20 20 15 15 11 15 15 11 15 15 11 15 15

20 20 20 110 30 20 20 40 15 15 1,8 1 1,6 3,6 1,6 165,78 718,38

30 30 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 30 30

30 20 20 150 40 30 30 40 20 20 1,8 1 1,6 3,6 1,6 749,6

(14)

26

Lanjutan Service:

r. ganti kary. pria locker

r. istirahat r. ganti

r. ganti kary. Wanita locker

r. istirahat r. ganti r. makan kary.

toilet pria

toilet wanita r. genzet r. trafo

r. bahan bakar tandon bawah r. pompa STP

r. panel listrik gudang umum r. mesin AC loading dock laundry pantry

pos keamanan

20 org 3 unit 20 org 3 unit 12 org 1 wc 2 urinenoir 2 westafel 2wc 2 westafel

1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 3 unit

STD AJM AJM STD AJM AJM NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD STD STD A A STD

A STD

A A STD TSS NAD STD

0,9 m2/unit 1,5-2 m2/unit 0,9 m2/unit 1,5-2 m2/unit 1,8m2/unit 0,5 m2/unit 0,8 m2/unit 1,8m2/unit 0,8 m2/unit

0,8 m2/unit Sirkulasi 30%

Jumlah Luasan

18 30 4,5 18 30 4,5 7,8 3,6 2 1,6 5,4 1,6 40 12 20 50 15 50 10 20 10 15 5,3775 5.4 24 121,133 545,918

20 40 60 20 40 60 10 3,6 2 1,6 5,4 1,6 60 20 30 60 20 60 20 20 20 20 10 10 30 584,2

Ruangan Entrance hall utama Entrance hall pendidikan Restoran

Pendidikan Perpustakaan Pameran Serbaguna Mini market Pengelola Service

LUAS BANGUNAN

Luasan m2 153,6 142 588,2 1243,2 512,4 440 514,2 350 749,6 584,2 5277,4

(15)

Pendidikan

Perpustakaan

Kantor

R. pameran

R. serbaguna

Minimarket

= 20 mobil

= 1243,2: 100 m2

= 13 mobil

= 512,4 :40 m2

= 13 mobil

= 749,6: 100 m2

= 8 mobil

= 440 :40 m2

= 11 mobil

= 514,2: 10 m2

= 52 mobil - 350 : 40 m2

= 9 mobil + Jumlah Total Mobil = 126 mobil

Sepeda motor =50 motor Luas parkir:

mobil x sirkulasi

sepeda motor x sirkulasi

= 25 m2 x 126 mobil

= 3.150 m2

= 2,1 m2 x 50 motor

= 105 m2

Keterangan:

NAD : Neufert Architect's Data Sr : Studi ruang

AJM : AJ. Metric Handbook A : Asumsi

BPDS : Building Planning and Design Standard TSS : Time Saver Standard

NMH : New Metric Handbook

CCEF : Conference Convention and Exhibition Facilities

(16)

28

3.4. Pola Penataan Massa Bangunan

Bangunan ini bermasa tunggal dengan pemisahan bangunan berupa sirkulasi yang pola penataan masanya ditentukan oleh beberapa konsep bangunan yang ingin memperkenalkan pendidikan boga melalui pameran makanan untuk dijual maupun yang dipamerkan saja dan lainnya zoning yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu daerah public dan nonpublic, analisa tapak, respon bangunan terhadap tapak maupun sebaliknya dan peraturan bangunan yang telah ditetapkan. Bentuk masa bangunan ini didominasi bentuk lingkaran dengan pusat pada bangunan pameran berdasarkan grid-grid.

Gambar 3.13. Penataan Massa Bangunan

3.5. Bentuk dan Penampilan Bangunan

Bentuk atap berupa atap pelana, disesuaikan dengan fungsi bangunan dan bangunan sekitar dengan memperhatikan perbedaan ketinggian untuk pemasukkan cahaya. Bentuk selasar sebagai entrance yang berbentuk setengah lingkaran bermaksud untuk menarik pengunjung dan bentuk ruang public yang berbentuk lingkaran menjadi pusat aktivitas umum, bentuk lingkaran diambil untuk menjadi vocal point. Ketinggian bangunan disesuaikan dengan lingkungan sekitar yaitu paling tinggi tiga Iantai.

(17)

Gambar 3.14. Penampilan Bangunan

3.6. Penataan Ruang Dalam Bangunan

Penataan ruang didasarkan pada fungsinya sebagai bangunan pendidikan serta umum, dengan pertimbangan kemudahan pencapaian antar ruang yang berhubungan, kenyamanan pengunjung dan peserta didik, sirkulasi yang jalas, dan berdasarkan analisa bangunan terhadap lingkungan sekitar dan sebaliknya, seperti view, masalah kebisingan, arah matahari, serta pencapaian hall umum maupun pendidikan dengan adanya entrance hall utama dan pendidikan.

Pola penataan ruang yang digunakan adalah geometris, mengikuti modul kolom yang ada dan disesuaikan dengan fungsinya. Berdasarkan fungsinya, penataan ruang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

• Kelompok public terletak dibagian depan, yaitu restoran, mini market, ruang pameran, ruang serbaguna, dengan entrance hall utama.

• Kelompok nonpublic terletak dibelakang daerah public, yaitu pendidikan dengan entrance hall pandidikan.

(18)

30

Gambar 3.15. Penataan Ruang

3.7. Sistem Struktur Bangunan

Sistem struktur yang digunakan disesuaikan dengan fungsi bangunan. Berikut pemilihan system struktur, penentuan modal dan ukuran kolom.

3.7.1. Pemilihan Sistem Struktur

Sistem struktur utama bangunan yang digunakan adalah system struktur rangka (skeleton), yang terdiri dari kolom dan balok beton bertulang dengan diding setengah bata sebagai pembentuk ruangan. Pemilihan system rangka ini dipertimbangkan terhadap faktor-faktor:

• Aman dan tahan lama

• Tidak berkarat dan tahan api

• Pemeliharaan mudah dan ekonomis

• Flexibilitas ruangan

Sistem struktur atap utama menggunakan system rangka baja kuda-kuda I.

3.7.2. Penentuan Modul dan Ukuran Kolom

Sistem modul struktur yang digunakan pada bangunan ini, dengan menarik grid kolom denagn sudut 12 derajat dari pusat dan 5 m serta 8 m dengan diameter kolom sebesar 50 cm dan 30 cm. Penentuan grid kolom disesuaikan dengan fungsi

(19)

bangunan dan efisiensi mengganggu tidaknya kolom dalam ruangan. Tinggi kolom untuk bangunan pendidikan 4 m dan bangunan yang lainnya bervariasi sesuai dengan jendela-jendela menggunakan kusen alumunium, dengan kaca clear glass maupun

glassblock.

3.8. Pemilihan Bahan Bangunan yang Digunakan 3.8.1. Pemilihan Bahan Atap

Sistem kontruksi atap yang digunakan adalah rangka baja denagn bahan penutup atap menggunakan Tegola, dengan pertimbangan sebagai berikut:

• Tegola lebih ringan dari genteng biasa

• Tegola terlihat lebih rapi dan dengan warna serta tekstur alami yang bagus.

Terdapat juga atap dari beton untuk tempat tandon atas dan cooling tower. Untuk entrance hall utama pendidikan digunakan atap polycarbonate.

3.8.2. Pemilihan Bahan Plafon

Bahan plafon yang digunakan adalah gypsum. Plafon dilengkapi dengan bahan peredam berupa serat mineral. Pertimbangan pemilihan bahan tersebut adalah:

• Tahan terhadap rambatan api dalam waktu 0,5-4 jam

• Memiliki ketahanan terhadap suara dengan kekuatan 75db, maka 1 lapis papan gypsum akan menyerap sebesar 40 db, dan meneruskan sebesar 35 db.

• Tidak tembus terhadap cahaya

• Ketahanan terhadap gaya tekan dan tarik secara umu cukup kuat.

• Tahan terhadap korosi, bahan yang lunak sehingga mudah dibentuk.

3.8.3. Pern i 1 ihan Bahan Lantai

Bahan lantai yang digunakan adalah keramik. Adapun pertimbangannya sebagai berikut:

• Memiliki pola, warna dan tekstur yang beragam dan bagus

• Harga relatif lebih murang dan indah

• Mudah dibersihkan dan tahan lama

(20)

32

3.9. Sistem Utilitas Bangunan

Sistem utilitas yang dibahas adalah system distribusi air bersih, pembuangan air kotor, sisitem penghawaan buatan, system evakuasi kebakaran, sistem pembuangan air hujan, sistem listrik dalam bangunan.

3.9.1. Sistem Distribusi Air Bersih

Air bersih berasal dari sumber PDAM yang ditampung di tandon bawah. Dari tandon bawah, air dipompa ke tandon atas untuk didistribusikan ke bangunan pendidikan berlantai tiga secara down feed untuk bangunan lain yang hanya satu lantai secara up feed dengan pertimbangan bahwa bangunan termasuk bangunan berlantai satu dan bangunan menyebar. Tandon air ini di letakkan pada lantai basement.

Pompa cadangan

PDAM

i '

meteran

i '

Tandon bawah

Pompa utama

Shaft

distribusi

Pompa Pemacu

Bagan 4.1. Distribusi Air Bersih Up-feed

(21)

PDAM

u

meteran

ir

Tandon bawah 1

Pompa utama Pompa cadangan

Tandon atas

Shaft

1 1 1 1 1

distribusi

Bagan 4.2. Distribusi Air Bersih Down-feed

Perhitungan luas tandon bawah:

1. Restoran Pelayan(l:20) Restoran Pelayan

2. Serbaguna 3. Mussholla 4. Kantor 5. Lab masak 6. Pendidikan

300 orang 15 orang

300 orang x 70% x 15 = 3.150 15 orang x 100 =1.500

4.650 It 30 x 300 orang = 9.000 It 20 orang / hari x 10 = 200 It

100x40 orang = 4.000 It 80 orang x 150 =1.200 It

120 x 80 orang = 9.600 It

(22)

34

Staff : 20 orang x 100 = 2.000 It 7. Perpustakaan : 25 x 20 orang = 500 It 8. Mini market (staff) : 10 x 100 = 1.000 It 9. Cafeteria : 40 orang x 70% x 15 = 1.000

Staff : 3 orang x 100 = 300 It

Jumlah total : 43.700 It + 50% (cadangan) = 21.850 liter : 65.550 It + Tandon kebakaran ( 85 m2)

65.635 liter

kedalaman = 2 m, luas tandon = 32.817,5 m2

Jadi luasan tandon = (5 x 7 x 2) m

3.9.2. Sistem Evakuasi Kebakaran

Fasilitas yang tersedia pada bangunan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kebakaran, adalah:

• Tangga kebakaran 2 buah yang terletak pada bangunan pendidikan yang berhubungan dengan ruang luar.

• Pintu evakuasi, dilengkapi dengan lampu evakuasi

• Portable Fire Extinguisher, diletakkan pada tiap ruang dengan jarak 30 m.

Gambar 3.16. Utilitas Air Bersih dan Kebakaran Lantai 1

(23)

Gambar 3.17. Utilitas Air Bersih dan Kebakaran Basement

Gambar 3.18. Utilitas Air Bersih dan Kebakaran Lantai 2

Gambar 3.19. Utilitas Air Bersih dan Kebakaran Lantai 3

(24)

36

3.9.3. Sistem Pembuangan Air Kotor

Bahan buangan berupa air kotor dan kotoran yang berasal dari toilet, wastafel, pantry dan dapur. Menggunakan System Sewage Treatment Plant (STP), yang letaknya di basement. Air kotor dan kotoran toilet dan wastafel dikumpulkan pada bak-bak kontrol khusus pembuangan lalu dipompa menuju bak kontrol utama yang terletak dilantai basement, lalu oleh pompa disalurkan ke STP.

toilet

westafel

pantry

dapur

Bak kontrol

Bak kontrol

Bak kontrol

Bak kontrol

Bak kontrol utama STP

Bagan 4.3. Distribusi Air Kotor dan Kotoran

Perhitungan pembuangan air kotor:

jumlah total buangan air kotor = 30% x 43.700 (air bersih)

= 13.110 ltperhari STP yang dibersihkankan 1 tahun sekali

= jumlah orang x 30 It x 1 tahun

= 968 x 30 It x 1th = 29.040 It

Kapasitas STP = 13.110 + 29.040

= 42.150 M3

Luas STP = 2 x 4 x 5,5, dengan kedalaman 2 meter.

3.9.4. Sistem Pembuangan Air Hujan

Air hujan pada atap ditampung terlebih dahulu secara horizontal oleh gutter, lalu melalui pipa horizontal yang memiliki kemiringan 10 derajat dengan diameter pipa 279,4 mm dan diteruskan menuju saluran utama dan bak-bak kontrol yang pada

(25)

akhirnya menuju saluran kota lalu pada akhiraya dibuang ke sungai. Air hujan yang turun pada lapangan parkir akan di drainase menuju saluran utama terdekat, untuk basement dipompa keluar bangunan ke saluran utama yang ada di sekeliling site.

Air hujan gutter Pipa vertikal

Bak kontrol

Saluran utama

u

Saluran kota

Bagan 3.4. Distribusi Pembuangan Air Hujan

Gambar 3.20. Utilitas Air Kotor dan Kotoran Lantai 1

(26)

38

Gambar 3.21. Utilitas Air Kotor dan Kotoran Lantai Basement

Gambar 3.22. Utilitas Air Kotor dan Kotoran Lantai 2

(27)

3.9.5. Sistem Penghawaan Buatan

Sistem penghawaan ada dua yaitu alami dan buatan. Sistem penghawaan buatan yang digunakan adalah watercooled chilled water system. Dengan menggunakan chiller atau mesin AC yang didukung oleh cooling tower, mengirimkan air dingin ke fan coil yang tersebar dibeberapa ruangan, yang kemudian diubah menjadi udara dingin dan oleh ducting-ducting yang cukup besar didistribusikan udara dingin ke tiap ruangan sesuai kebutuhannya.

Cooling tower

\ r

chiller

AHU

Fan coil

Ducting AC

Pipa air dingin

Bagan 3.5. Distribusi AC dalam Bangunan

(28)

40

3.9.6. Sistem Listrik

Karena perihal tenaga listrik ini amat sangat penting pada bangunan ini maka tenaga listrik diambil dari dua power station, yaitu PLN dari kota Surabaya Timur sebagai sumber yang utama. Lalu oleh genset disalurkan kepanel-panel distribusi dan didistribusaikan ke tiap ruang yang membutuhkan. Jika sumber dari PLN tersebut padam, maka masih ada alternatif terakhir untuk masalah listrik darurat ini, yaitu dengan menggunakan generator. Ruang genset, trafo dan ruang PLN diletakan debasement

Pemilihan lampu juga sangat berpengaruh, yaitu dengan memilih lampu yang mempunyai efikasi yang tinggi serta ballast dan armature yang efisien, contohnya dengan menggunakan lampu flourecenst dan lampu pelepasan, sedangkan penggunaan lampu pijar dihindari karena mempunyai efikasi yang rendah.

Armature adalah lampu uang dirancang untuk mengarahkan cahaya, untuk menempatkan dan melindungi lampu serta menempatkan sambungan listrik.

Ballast adalah suatu alat yang dipasang lampu TL dan lampu pelepasan yang berintensitas tinggi untuk membantu dalam penyalaan dan pengoperasian lampu- lampu tersebut.

Perhitungan kebutuhan listrik seluruh bangunan:

Tabel 3.3.2. Perhitungan Kebutuhan Listrik

luas (ft2) 3180,656 ( 14708,92 5532,792 (

269 4734,4 3766 3766 "

8065,696

3180,656 (x 6) 19083,936

5532,792 (x 2) 11065,584 Ruangan

Hall

Coridor, kloset Serbaguna Stage Pameran Restoran Minimarket Kantor R. kelas teori Perpustakaan Werehouse R. kelas praktek Basement

Luas m2 295,6 1367 514,2 25 440 350 350 749,6 540 512,4 1132,5 520 3980

5810,4

5595,2 42824,8

Lampu

1x0,5) 7354,46

(x 20) 5380 (x 4,5) 21304,8 (x 2) 7532 (x 4) 15064 (x 5) 40328.48 (x 4) 23241,6

(x 6) 33571,2 214124

Stop Kontak (x0.5) 1590,328

(xO.,5) 134,5 (x 1) 4734,4 (x 0,25) 866,5 (x 0,5) 1883 (x2) 16131,392 (x 2) 11620,8

(x1) 5512,424 (x 0,25) 3046,42 (x 5) 27976 64237,2 137.732,96

AC (x4) 12722,624 (x6) 33196,758

(x 2.5) 9415 (x 2,5) 9415 (x2,2) 17744,531 (x 3) 17431,2 (x2,2) 12127,333

112.052,45 JUMLAH 423.150,19

5512,424 12185,7

(x 4) 22053,696 (x 0,25) 3046,425

(29)

Kebutuhan listrik seluruh gedung :

= 672.935,6 VA + spare 60 %

= 672.935,6 VA + 403.761.36 VA

= 1.076.697 VA

= 1.076,697 KVA (< 1000 KVA)

Gardu PLN

Trafo

Panel PLN

Genzet PAN. G.S ATS

Panel utama

Panel distribusi

P.GD.A P.GD.B P.GD.C P.GD.D

Panel 1 Panel 2 Panel 3

Bagan 4.6. Distribusi Listrik dalam Bangunan

(30)

42

Gambar 3.24. Utilitas AC dan Listrik Lantai 1

Gambar 3.25. Utilitas AC dan Listrik Lantai Basement

(31)

Gambar 3.26. Utilitas AC dan Listrik Lantai 2

Gambar 3.27. Utilitas AC dan Listrik Lantai 3

Gambar

Gambar 3.1. Ruang Pameran Sebagai Pusat
Gambar 3.3. Sirkulasi Umum dan Pendidikan Terpisah
Gambar 3.4. Pengunjung Dapat Melihat Langsung Ruang Praktek
Gambar 3.6. Suasana Ruang Kelas Teori
+7

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan model siklus belajar (learning cycle) 5E dengan memanfaatkan media audio visual lebih baik daripada hasil belajar IPA siswa yang belajar menggunakan

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran student facilitator and explaining, model pembelajaran ini sangat efektif

Coklat (Sargassum cristaefolium) dterhadap Kinerja Pertumbuhan dan Effisiensi Pemanfaatan Pakan Benih Ikan Lele Dumbo ((Clarias gariepinus), 1 Departemen Akuakultur,

kerja non struktural yang berada di BNP2TKI dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan BNP2TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Hal yang sama terjadi pada powderisasi tembaga dengan menggunakan gas atomisasi, dimana pada suhu peleburan yang lebih tinggi yaitu 1355  C, dihasilkan serbuk

Artikel ini tidak ditulis untuk tujuan berdebat dengan siapapun, melainkan untuk menampilkan klaim keilahian Yesus sedapat mungkin dalam kata-kataNya sendiri (in His.. Jelas

Dari hasil pengukuran tingkat kelayakan didapatkan : 1) nilai rerata skor validitas instrumen oleh mahasiswa sebesar 3,74 dengan skala penilaian 1 sampai dengan

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, WHISTLEBLOWING SYSTEM DAN MORALITAS APARAT TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BULELENG1. I Gede Adi Kusuma Wardana,