• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DESIGN INTERIOR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BLENDER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN DESIGN INTERIOR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BLENDER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

143

PERANCANGAN DESIGN INTERIOR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BLENDER

Cynthia Margareth Silalahi

Universitas Harapan Medan, Jl. H.M Joni No. 70 C, Medan, cynthiamargarethsilalahi@gmail.com Fera Damayanti

Universitas Harapan Medan, Jl. H.M Joni No. 70 C, Medan, feradamayantii@gmail.com Dharmawati

Universitas Harapan Medan, Jl. H.M Joni No. 70 C, Medan, dharmawati66@yahoo.com Abstract

Home interior design is made to be able to convey or provide information either through videos, images or animations by utilizing technology, which is used as a promotional medium. Promotional media using computers can attract consumer interest in the information provided. A house which is a necessity for every human being to be able to live in or be a place to live that is occupied comfortably. A house using the concept of glass material will be used as a material for promotional media to consumers who want to build a house. The author uses glass material so that the interior of the house in the room looks spacious and modern. The goal is to implement the interior design of the house into the application used, and can display interesting and creative results as a promotional media to consumers. There are 3 stages used in this system, namely; pre-production stage, production stage, and post-production. The results obtained in designing the interior of the house focus on the results of the 3-dimensional animation that has been designed / edited. Video testing was carried out by conducting questionnaires to 22 consumers, there were around 63.6% of consumers interested in using them as reference materials for building houses.

Keywords:

Home interior design; modelling; animation; promotional media.

Abstrak

Perancangan interior rumah dibuat untuk dapat menyampaikan atau memberikan informasi baik itu melalui video, gambar maupun animasi dengan memanfaatkan teknologi, yang dijadikan sebagai media promosi. Media promosi menggunakan komputer dapat menarik minat konsumen terhadap informasi yang diberikan. Rumah yang merupakan kebutuhan setiap manusia untuk dapat dihuni atau dijadikan tempat tinggal yang ditempati dengan nyaman. Rumah dengan memakai konsep material kaca dijadikan sebagai bahan untuk media promosi kepada konsumen yang ingin membangun rumah. Material kaca digunakan penulis agar interior rumah pada ruangan terlihat luas dan modern.

Tujuannya untuk mengimplementasikan perancangan interior rumah kedalam aplikasi yang digunakan, dan dapat menampilkan hasil yang menarik dan kreatif sebagai media promosi kepada konsumen. Tahapan yang digunakan dalam sistem ini ada 3, yaitu; tahap pra-produksi, tahap produksi, dan pasca-produksi. Hasil yang didapat pada perancangan interior rumah berfokus pada hasil animasi 3 dimensi yang telah selesai dirancang/diedit. Pengujian video yang dilakukan dengan melakukan kuisoner kepada 22 orang konsumen, ada sekitar 63,6% konsumen berminat untuk menjadikannya sebagai bahan refrensi untuk membangun rumah.

Kata Kunci:

Perancangan interior rumah; pemodelan; animasi; media promosi.

1. PENDAHULUAN

Teknologi komputer dapat dijadikan solusi untuk menyampaikan atau memberikan informasi baik itu melalui video, gambar maupun animasi. Salah satu teknologi komputer yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi adalah sebagai media promosi. Media promosi menggunakan komputer dapat menarik minat konsumen terhadap informasi yang diberikan. Sebagai contoh kasus “Perancangan Design Interior Rumah”. Rumah merupakan kebutuhan setiap manusia untuk dapat dihuni atau dijadikan tempat tinggal yang ditempati dengan nyaman. Desain pada interior rumah tetap dapat memiliki beberapa ruangan yang tetap mendapatkan fungsionalnya masing-masing. Berbagai fungsi dikembangkan dengan teknologi yang beragam dan tidak jarang dikombinasikan dengan banyak aspek lain untuk mencapai estetika dan kenyaman yang diinginkan pengguna [1].

(2)

145

Material kaca yang erat kaitannya dengan penggunaan teknologi membawa pandangan dasar masyarakat sebagai material bangunan yang dinilai futuristik, modern tapi minimalis [2]. Keminimalisan tersebut sederhananya membuat konsumen menilai bahwa material ini akan mudah diaplikasikan dalam rangka memaksimalkan pencahayaan dan view alami hingga sampai pada pengaruh aspek psikologis pengguna dan dampak yang ditimbulkan bisa sangat mempengaruhi pola aktifitas didalam bangunan [1]. Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman [3].

Menurut Djalle, Zaharuddin (dalam Salmon et al., 2017: 2 [4]) ‘…animasi adalah suatu teknik untuk menampilkan gambar secara berurutan sehingga adanya ilustrasi gerakan atau motion dari gambar yang ditampilkan…’. Animation adalah proses pembuatan gerakan-gerakan pada model animasi yang di sesuaikan dengan adegan dalam storyboard yang nantinya akan di tampilkan ke dalam film [5].

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah judul tugas akhir, yaitu:

“Perancangan Design Interior Rumah dengan Menggunakan Aplikasi Blender” yang memakai konsep material kaca, tujuannya untuk dijadikan sebagai media promosi kepada konsumen yang ingin membangun rumah dan material kaca digunakan pada ruangan agar terlihat luas dan modern. Dalam hal ini salah satu aplikasi 3D digunakan untuk merancang interior rumah, yaitu aplikasi blender. Karena aplikasi blender menggunakan lisensi gratis yang dapat digunakan oleh semua orang. Aplikasi blender merupakan salah satu aplikasi 3D yang dapat digunakan untuk membuat animasi, modelling, shading, texture, lighting dan rendering untuk melihat hasil akhir.

1.1. LANDASAN TEORI a. Media Promosi

Media Promosi adalah sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi lainnya adalah brosur, leaflet, flyer, poster, billboard, iklan koran, televisi gelas, jam dinding, kartu nama, sticker¸ radio, media sosial (Instagram, Facebook, Youtube, Twitter) [6].

b. Animasi 3D

Animasi berasal dari bahasa Latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, semangat. Kata animasi juga berasal juga disebutkan dengan kata animation dengan kata dasar to anime dalam kamus bahasa Indonesia Inggris artinya hidup [7]. Animasi juga merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilustrasi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Definisi tersebut mengartikan bahwa benda-benda mati dapat ‘dihidupkan’’. 3Dimensi atau 3D mempunyai bentuk, volume, dan ruang. Sehingga objek ini memiliki koordinat X, Y, dan Z. Pada umumnya objek 3D memiliki sub objek berupa elemen-elemen pembentuk objek tersebut, yang berupa vertex, edge, dan face. Vertex merupakan titik yang terletak pada koordinat X, Y, Z.

Penggabungan dua vertex akan menjadi edge. Tiga vertex dan edge yang terbentuk dalam bidang permukaan berupa kurva tutup akan menghasilkan face. Kumpulan dari vertex, edge, dan face akan menjadi sebuah objek utuh yang disebut dengan mesh [8].

c. Desain Interior

Menurut KBBI interior adalah bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya), tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) diruang dalam gedung. Sedangkan menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, interior merupakan ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan tata kehidupan manusia melalui media ruang. Dapat diambil kesimpulan bahwa interior adalah bagian dalam sebuah gedung yang dikenal dengan ruangan yang akan ditata dan diatur seindah mungkin untuk mengasilkan ruangan yang indah dan nyaman [9]. Desain adalah proses untuk mempermudah kehidupan manusia secara berkelanjutan. Desain interior adalah rangkaian proses merencanakan sebuah fasilitas ruang yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya secara fisik dan psikologis. Desain interior bukan hanya merencanakan fasilitas dalam ruang, tetapi juga memberi nuansa ruang tersebut yang berdampak positif bagi penggunanya [10].

2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. Metode Penelitian

Pada metode atau langkah-langkah penelitian dalam membuat perancangan ada 3 (tiga) tahap yang dilakukan yaitu:

Tahap Pra-Produksi, Tahap Produksi, dan Tahap Pasca Produksi. Tahapan tersebut dilakukan agar perancangan pada pembuatan animasi dapat dikerjakan step by step dan hasil yang didapatkan jadi lebih baik. Berikut adalah tahapantahapan untuk merancang dan memproduksi animasi agar lebih teratur.

(3)

146 a.

Tahap Pra-Produksi

Dalam tahapan pra-produksi pembuatan animasi yang diperlukan adalah ide cerita, skenario, dan storyboard. Di dalam tahapan-tahapan pra produksi ini, penulis menjelaskan secara singkat yang ada pada tahapan tersebut. Berikut adalah tahapan-tahapan yang diperlukan dalam pra-produksi yang dilakukan oleh penulis, yaitu;

1. Ide cerita

Ide cerita adalah tahap awal yang dilakukan sehingga dapat menjadi sebuah alur cerita. Ide cerita untuk pembuatan perancangan design interior rumah dengan menggunakan aplikasi blender ini, dimulai dengan menampilkan lorong ruangan, lalu menampilkan daun yang ada pada ruang tamu, setelah itu kamera berlahan- lahan bergerak ke kanan untuk dapat menampilkan ruang tamu. Lalu kamera mengambil kamar pertama dari ruang tamu dan berlahan-lahan kamera maju memasuki ruangan kamar pertama, kemudian kamera berlahan- lahan memutar dari tengah kamar ke kiri. Kemudian menampilkan area dapur dengan posisi kamera menghadap area masuk dapur dan area samping dapur, kedua kemera tersebut juga berlahan-lahan bergerak agar dapat menampilkan wilayah dapur.

Pada wilayah samping kanan dapur kamera berlahan-lahan bergerak maju dan memutar ke arah dinding kamar pertama, agar dapat mengambil wilayah kamar kedua, setelah itu secara berlahan-lahan kamera masuk ke ruangan kamar kedua dan kamera berlahan-lahan berputar agar dapat menampilkan objek yang ada pada kamar kedua. Kemudian, kamera keluar kamar kedua dan menampilkan gagang pintu kamar mandi, lalu ketika kamera telah masuk ke ruangan kamar mandi, kamera berlahan-lahan berputar dari kanan ke kiri sampai semua objek yang berada pada ruangan tersebut dapat dilihat.

2. Skenario

Skenario adalah deskripsi dari suatu peristiwa dari suatu tindakan yang akan dilakukan. Skenario yang dibuat oleh penulis adalah pengambilan gambar dengan menggunakan kamera yang ada di dalam aplikasi blender.

Berikut adalah bidang pengambilan gambar yang akan dilakukan oleh penulis;

a. Medium Shot (MS), objek lebih besar dan dominan yang dimana latar belakang masih sebanding dengan objek utama.

b. Medium Close Up (MCU), objek yang akan diperlihatkan mulai dari bagian dada sampai atas kepala.

c. Close Up (CU), objek menjadi titik perhatian utama di dalam shot, untuk objek manusia biasanya ditampilkan dari bahu sampai atas kepala.

d. Big Close Up (BCU), menampilkan bagian tertentu dari objek yang ingin ditampilkan. Objek mengisi seluruh layar dengan lebih jelas.

3. Storyboard

Storyboard merupakan serangkaian gambar ilustrasi yang menjelaskan skenario dalam bentuk visual/gambar.

b. Tahap Produksi

Tahap ini merupakan proses pembuatan animasi dalam perancangan design interior rumah dengan menggunakan aplikasi blender yang hasil akhirnya akan menjadi sebuah video. Berikut adalah tahap produksi yang dilakukan, yaitu;

1. Modelling

Rancangan design interior rumah ini penulis membuat model sketsa objek untuk keseluruhan ruangan yang pada masing-masing ruangan memiliki fungsinya. Berikut sketsa keselurahan ruangan ada pada gambar 1.

Gambar 1. Modelling sketsa pada keseluruhan ruangan 2. Texturing dan Lighting

Untuk mempercantik model pada objek, maka diperlukan beberapa texture agar terlihat menarik dan pada ruangan dapat diberi beberapa pencahayaan (lighting) seperti yang digunakan penulis ada; point, area dan sun agar mendapatkan cahaya pada ruangan. Lighting yang ada pada design, penulis membuat di depan jendela ruang tamu dibuat sun agar cahaya matahari dapat memasuki ruangan; point-point berada pada atas kompor,

(4)

147

ruang kamar, ruangan kamar mandi, di depan cermin, di depan komputer, dan di lorong rumah; sedangkan area pencahayaan berada di jendela kamar tidur 1. Berikut adalah proses pemberian texture dan lighting pada kamar 2, dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Proses texturing dan lighting pada kamar 2 3. Animasi

Proses dalam tahapan animasi ini, hanya menggunakan pengambilan kamera. Kamera diatur sesuai dengan storyboard yang telah dibuat. Sebagian animasi juga dilakukan pada objek agar dalam pengambilan kamera, objek tersebut seakan-akan bergerak. Berikut adalah proses pembuatan animasi, dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Proses animasi 4. Rendering

Berikut adalah proses rendering animasi dari pengambilan kamera, dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Proses rendering video animasi pada Blender

c. Tahap Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi seluruh adegan animasi yang telah dirancang dan telah di render, lalu kemudian video yang dihasilkan tadi dapat diedit dan diberi sound pada animasi yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah tahap pasca produksi;

1. Video Editing

Pada proses video editing penulis terlebih dahulu meng-import seluruh animasi yang sudah melewati tahap produksi sebelumnya. Seluruh video maupun gambar diedit dengan aplikasi video editor yang telah disediakan oleh sistem operasi windows 10 Pro. Video animasi maupun gambar ini diedit agar nantinya hasil yang dilihat dapat menarik minat konsumen. Berikut adalah gambar proses video editing yang ada pada gambar 5.

(5)

148

Gambar 5. Proses video editing 2. Sound

Sound pada video dimasukkan agar penonton tidak mudah bosan pada saat melihatnya dan penonton juga dapat tertarik dengan video yang disajikan. Dalam proses pemberian sound, penulis memilih background music dari aplikasi video editor dengan memilih sound yang menarik untuk didengar. Berikut proses pemberian sound yang terletak pada gambar 6.

Gambar 6. Proses pemilihan musi

2.2. Pembahasan

Media promosi berbasis 3D ini berdurasi 2menit 43detik. Pada media promosi animasi 3D perancangan design interior rumah terdapat beberapa adegan video, yaitu; objek animasi, teks serta adanya backsound yang dimasukkan oleh penulis. Video hasil akhir ini dapat dijalankan/dimainkan pada banyak perangkat, yaitu; smartphone, computer, tablet.

Gambar berikut berisikan tentang adegan yang terdapat pada video animasi 3D perancangan design interior dengan menggunakan aplikasi blender. Adegan pertama menampilkan judul penulis, yang berdurasika 2 detik. Dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Adegan pembukaan pada video

Adegan berikutnya adalah menampilkan ruang tamu dengan manampilkan keseluruhan objek yang ada pada daerah ruang tamu, durasi pengambilan ruang tamu ditampilkan mulai dari durasi ke 10 detik sampai durasi ke 13 detik. Dapat dilihat pada gambar 8.

(6)

149

Gambar 8. Menampilkan ruang tamu

Adegan yang terakhir kamera bergerak memasuki ruang kamar mandi, dan mengmbil objek yang ada pada ruangan tersebut dengan kamera yang memutari ruangan kamar mandi. Pada pertengahan video pada saat menampilkan ruang kamar mandi ada ucapan Thank's for watching yang ditunjukkan kepada penonton yang telah melihat video tersebut. Video yang ditampilkan untuk memperlihatkan ruang kamar mandi dimulai dari durasi 1menit 15detik sampai dengan durasi 2menit 1detik. Berikut dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Menampilkan adegan terakhir

2.3. Pengujian Video

Pengujian video dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 22 responden yang diberikan dengan menggunakan link, yang dimana di dalamnya terdapat 3 pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih salah satu jawaban. Berikut adalah kuesioner yang dibuat oleh penuli, dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Kuisoner

Kuisoner tersebut telah diisi oleh 22 responden dan penulis mendapatkan keseluruhan presentase pada tiap pertanyaan. Berikut adalah gambar presentase dari keseluruhan responden:

(7)

150

Gambar 11. Grafik lingkaran untuk pertanyaan pertama

Pada grafik pertama gambar 11, didapat ada sebanyak 20 peserta memilih “ya” bahwa video yang dibuat oleh penulis dengan menggunakan aplikasi blender terlihat dinamis dan kreatif.

Gambar 12. Grafik lingkaran untuk pertanyaan kedua

Pada grafik kedua gambar 12, didapat dengan hasil presentase yang seimbang, setengah responden memilih

“lumayan menarik” dan setengah responden lagi memilih “sangat menarik” bahwa video yang diberikan kepada responden dapat menarik perhatian mereka dengan design interior tersebut.

Gambar 13. Grafik lingkaran untuk pertanyaan ketiga

Pada grafik ketiga gabar 13, didapat hasil presentase ada sebanyak 14 orang memilih “ya” untuk sebagai referensi jika ingin membangun rumah, ada juga sebanyak 4 orang memilih “mungkin”, dan ada 2 orang responden juga memilih “tidak”.

3. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan implementasi yang telah dilakukan tentang merancang design interior rumah dengan memiliki konsep material kaca yang menggunakan aplikasi blender penulis telah menyimpulkan dari hasil pengujian video yang dilakukan, bahwa:

1. Video design interior rumah menggunakan 2 aplikasi, yaitu: aplikasi blender dan video editor, agar perancangan yang dilakukan hasilnya kreatif.

2. Video design interior rumah tersebut dapat menarik perhatian konsumen sebagai media promosi.

3. Video design interior rumah dengan menggunakan blender yang digunakan sebagai media promosi, dapat dijadikan konsumen sebagai bahan referensi untuk membangun rumah.

(8)

151

4. Hasil video perancangan design interior rumah degan menggunakan aplikasi blender untuk merancang pada tahap rendering animasi video dihasilkan dengan format mp4. Dan tahap selanjutnya memanfaatkan aplikasi video editor yang telah disediakan oleh windows 10 Pro untuk menggabungkan hasil video animasi 3D dan pada video ditambahkan backslund agar memberikan kesan menyenangkan dan membuat konsumen tertarik dengan hasil yang dilihat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Aziiz, Artist, Penggunaan Material Dominan Kaca terhadap Bangunan. [Art]. Institut Teknologi Bandung, 2015.

[2] A. D. &. S. E. Aziiz, "Focus on Glass as The Main Building Material in Designing Architecture," Jurnal Teknologi, p. 3, 2015.

[3] M. C. L. Z. L. W. I. P. &. B. T. Indraguna, "Kajian Manfaat Material Botol Bekas sebagai Elemen Dinding terhadap Kenyamanan Thermal & Visual Ditinjau dari Aspek Sustainable,"

Jurnal Reka Karsa - Jurnal Online ITENAS, vol. 2(3), 2014.

[4] S. F. Salmon, V. Tulenan and B. A. Sugiarso, "Penggunaan Metode Pose to Pose dalam Pembuatan Animasi 3D Tarian Minahasa Maengket," Jurnal Teknik Informatika, vol. 12(1), no. https://doi.org/10.35793/jti.12.1.2017.17867, p. 1–9, 2017.

[5] R. V. S. B. A. &. T. V. Toar, "Perancangan Shortfilm Animasi Berbasis 3D Pada Legenda Toar Lumimuut," E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer, vol. 4(5), no.

https://doi.org/10.35793/jtek.4.5.2015.9870 , pp. 1-11, 2015.

[6] I. U. W. R. F. &. U. R. B. Kahirul, "Implementasi Augmented Reality Sebagai Media Promosi Penjualan Rumah," Seminar Nasional Royal (SENAR), vol. 1(1), p. 429–434, 2018.

[7] F. Syah, "Pembuatan Animasi Dengan Metode Stop Motion Sebagai Referensi Rancangan Gambar Sequence," Prosiding Seminar Dinamika Informatika 2018 (SENADI 2018)., 2018.

[8] M. &. S. I. P. Fadya, " Modelling 3D dan Animating Karakter pada Game Edukasi “World War D” Berbasis Android.," Multinetics, vol. 4(2), no.

https://doi.org/10.32722/multinetics.vol4.no.2.2018.pp.43-48 , pp. 43-48, 2018.

[9] R. Ikhsan, " Analisis Desain Interior Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Studi Komparatif Pada Perpustakaan Universitas Negeri Andalas dan Universitas Putra Indonesia YPTK.,"

Jurnal Desain Interior, vol. 5(1), pp. 1-10. , 2020.

[10] A. Rucitra Ayu, "Merumuskan Konsep Desain Interior," Jurnal Desain Interior, vol. 5(1),

pp. 31-44, 2020.

Gambar

Gambar 1. Modelling sketsa pada keseluruhan ruangan  2.  Texturing dan Lighting
Gambar 2. Proses texturing dan lighting pada kamar 2  3.  Animasi
Gambar 5. Proses video editing  2.  Sound
Gambar 8. Menampilkan ruang tamu
+2

Referensi

Dokumen terkait

DILAS ULANG SESUAI WPS REPAIR SETELAH KONDISI PENGELASAN MEMUNGKINKAN.. SEBAB AKIB AT PENANGGULANGAN. 1. PEMBERSIHAN SLAG KU

ILANG ARAW AT GABI pa ang lumipas, “Naisip ko lang, hindi ka ba natatakot sa magiging itsura ng anak natin?” Nakatingala lang si Nando habang si Karen naman ay pilit na binubuhay ang

Perbedaan yang terlihat menonjol di antara dialek-dialek ini terdapat pada intonasi (lentong) dan beberapa kosakata. Berlandasan dari pendapat yang dikemukakan para ahli

Pengobatan onikomikosis dengan antifungi topikal yang telah ada mengalami hambatan pada formulasi obat baik bentuk bubuk, krim, larutan dan gel karena dirancang untuk

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan yaitu kulit buah naga mengandung zat antosianin yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Warna yang

Langkah lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah seiring dengan pembatasan penggunaan jumlah kendaraan pribadi dapat dicontoh dari kebijakan yang telah dilakukan oleh negara-

Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada