ANALISA FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS, UHAMKA TIM DOSEN
2022
PENDAHULUAN :
MATERI KULIAH :
1. Menjekaskan Konsep Analisis Farmasi secara Kualitatif
2. Senyawa Alkohol, fenol
3. Senyawa Asam dan Karbohidrat
4. Senayawa Alkaloid dan Antihistamin 5. Senyawa Vitamin dan Antibiotik
6. Senyawa Sulfa dan Barbital
7. Validasi Suatu Metode Analisis
8. UTS
Lanjutan...
9. Prosedur Analisis Volumetri Titrasi Bebas Air (TBA)
10. Prosedur Analisis Volumetri Oksidimetri
(Permanganometri, Iodimetri dan Iodometri) 11. Prosedur Analisis Volumetri Oksidimetri
( Bromometri dan Cerimetri)
12. Prosedur Analisis Volumetri Nitrimetri 13. Kromatografi
14. Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis 15. Kromatografi Kolom
16. UAS
PUSTAKA
Utama :
1. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
2. Anonim, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
3. Day, R.A. dan Underwood, A.L., 1999, Analisis Kimia
Kuantitatif, edisi V, diterjemahkan oleh: Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta.
4. Mursyidi, A., & Rohman, A., 2006, Pengantar Kimia Farmasi Analitik: Volumetri dan Gravimetri, Yayasan Farmasi Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
5. Skoog, D.A., West, D.M., Holler, F.J., Crouch, S.R., 199
Lanjutan....Pustaka
Pendukung :
1. Coskun O. (2016). Separation techniques:
Chromatography. Northern clinics of Istanbul, 3(2), 156–160. https://doi.org/10.14744/nci.2016.32757 2. Harper, L., Powell, J., & Pijl, E. M. (2017). An
overview of forensic drug testing methods and their suitability for harm reduction point-of-care services. Harm reduction journal, 14(1), 52.
https://doi.org/10.1186/s12954-017-0179-5
PENILAIAN :
Penilaian terdiri dari :
1. Keaktifan ( 0 – 10 )%
2. Tugas ( 20 - 25 )%
3. UTS ( 25 –30 )%
4. UAS ( 40 -50 )%
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu menjelaskan konsep analisa farmasi secara kualitatif
• Mahasiswa mampu menjelaskan : • - Tujuan analisa kualitatif
- Macam-macam metode analisa
- Persyaratan reaksi yang digunakan
untuk analisa kualitatif konvensional
- Tahap-tahap analisa konvensional
Pembukaan :
• Membaca beberapa ayat Al Qur’an
KIMIA ANALISA FARMASI
Analisa adalah proses atau pekerjaan yang dilakukan untuk mengetahui komponen suatu sampel dengan cara
mengurai bagian – bagian dari sampel tersebut.
Analisa lawan dari sintesa Analisa ada 2 macam yaitu :
1. Analisa kualitatif adalah proses atau pekerjaan untuk mengetahui komponen suatu sampel ditinjau dari segi jenisnya atau macamnya. Untuk menjawab pertanyaan
“apa“
2. Analisa kuantitatif adalah proses atau pekerjaan untuk mengetahui jumlah atau kadar suatu zat dalam suatu sampel. Untuk menjawab pertanyaan “berapa“
KEGUNAAN ANALISA KUALITATIF
1. Identifikasi
2. Kontrol kualitas 3. Investigasi
4. Penelitian 5. Klinis
6. Penegakan hukum
APLIKASI DALAM KEFARMASIAN
1. Pembuktian kebenaran bahan 2. Identifikasi
3. Jaminan mutu obat
4. Kontrol kualitas di pasaran 5. Diagnosis – radio farmasi 6. Riset kefarmasian
DASAR ANALISA KUALITATIF
1. Dasar utama analisa adalah bahwa suatu zat bisa diidentifikasi dengan tepat adalah jika berada dalam kondisi murni
2. Perlu dilakukan pemisahan
3. Organoleptis : bentuk, warna, bau, rasa 4. Reaksi penggolongan
5. Reaksi warna 6. Reaksi kristal
MACAM – MACAM METODE ANALISA KUALITATIF
1. Metode konvensional
a. Reaksi mikro dan semi mikro b. Reaksi kristal
c. Reaksi warna d. Sublimasi
2. Metode modern
a. Spektrometri :
- uv-vis : λ max( nm )
- IR : sidik jari ( bilangan gelombang )
b. Kromatografi :
- KLT : Rf, warna noda
- HPLC, GC : waktu retensi
Reaksi yang dapat digunakan untuk kimia farmasi kualitatif adalah
1.
Hasil reaksinya dapat dan mudah diamati
2.
Reaksinya sederhana dan cepat
3.
Reaksinya peka ( sensitive )
4.
Reaksinya tidak terganggu oleh zat yang
lain
ORGANOLEPTIS
1. Bentuk :
a. padat, cair, semi padat b. kristal, serbuk
2. Warna
3. Bau ( Jangan dihirup langsung !!! ) 4. Rasa ( Hati-hati !!! Jangan ditelan !!! )
REAKSI PENGGOLONGAN
Tujuan :
- untuk memeriksa adanya gugus fungsi
- membedakan golongan
I. Tes ikatan rangkap
A.Adisi dengan Aqua brom
Pereaksi : larutan jenuh brom dalam air
Cara : 100 mg zat + 2 ml air + pereaksi tetes demi tetes
Hasil : warna hilang / timbul endapan
Catatan : positif untuk hasil substitusi ( fenol ) &
hasil oksidasi ( alkohol ) B.Reduksi pereaksi Bayer
Pereaksi : Na2CO3 2N dan KMnO4 0,1%
Cara : 100 mg zat + 2 ml air + 1 ml Na2CO3 + KMnO4 tetes demi tetes lalu kocok Hasil : warna hilang
Catatan : positif untuk alkohol sekunder
C.Reaksi Deniges
Pereaksi : HgO : H2SO4pkt : air ( 1:4:20 )
Cara : 100 mg zat + 2 ml air, panaskan, setelah dingin + 1 ml pereaksi
Amati : endapan kuning ( HgSO4.HgO.CnH2n ) Catatan : positif karbohidrat/turunan halogen
D.Reaksi Berthelot
Pereaksi : CuSO4 ( 10 g ) NH4Cl ( 20 g ) HCl 0,2 ml air ad 100 ml
Cara : 100 mg zat + 2 ml air + sedikit pereaksi Amati : warna merah HC CH, kuning R-C CH
Catatan : positif karbohidrat/turunan halogen
II. Tes untuk –OH
A. Golongan alkohol
1. Reaksi warna Azo
• Pereaksi : Diazo A + Diazo B ( 4:1 ) + NaOH 2 N
• Cara : 100 mg zat + 2 ml air ad larut + 4 tts Diazo A + 1 tts Diazo B + 1 ml NaOH 2 N ad basa, panaskan di WB + eter/amil alkohol
• Amati : warna merah tak tertarik eter / amilalkohol
• Catatan : positif untuk aseton
2. Reaksi Ceri ammonium nitrat
• Pereaksi : Ceri ammonium nitrat 1g dalam HNO3 2N 2,5 ml panaskan
• Cara : zat + 2 ml air + 0,5 ml pereaksi
• Amati : warna merah
• Catatan : positif asam hidroksi karboksilat
3. Ferrox tes
• Pereaksi : a. FeCl3 100 mg dalam 1 ml metanol b. KCNS 100 mg dalam 1 ml metanol c. a + b, saring, celupkan kertas saring ( kertas pereaksi)
• Cara : 100 mg zat + 1-2 ml benzen/toluen, + kertas pereaksi
• Amati : warna merah 4. Pembentukan ester
• Pereaksi : asam asetat / asam salisilat, H2SO4 pekat
• Cara : zat + asam salisilat + 1 ml H2SO4 pekat, panaskan, encerkan dengan air
• Amati : bau ester
5. Membedakan alkohol primer, sekunder, tersier a. Tes Lucas
• Pereaksi : A. HCl pekat
B. ZnCl2 dalam HCl pekat
• Cara : 1) 1 ml zat + 6 ml pereaksi A, kocok, biarkan sebentar
2) 1 ml zat + 10 ml pereaksi B, sumbat kapas, kocok biarkan sebentar
* Amati : waktu terjadinya kekeruhan
* Alkohol primer : 1) & 2) negatif
* Alkohol sekunder : 1) negatif. 2) keruh setelah 2 - 5 menit
*Alkohol tersier : 1) & 2) segera keruh
b. Oksidasi
1). Dengan batang tembaga pijar
• Pereaksi : - ( batang Cu )
• Cara : batang Cu dipijar, segera celupkan dalam larutan zat, lakukan berkali-kali
hasil dapat ditambahkan pereaksi Schiff ( aldehid ), Legal- Rothera ( keton )
• Amati: * Alkohol primer, aldehid (Schiff) : merah
* Alkohol sekunder , keton( Legal-Rothera ):
ungu
* Alkohol tersier : negatif
2). Aqua brom
• Pereaksi : larutan jenuh brom dalam air
• Cara : larutan zat + 10 ml aqua brom, panaskan di WB
• Amati : *Alkohol primer, aldehid (Schiff) : merah
* Alkohol sekunder ,keton(Legal-Rothera) : ungu
* Alkohol tersier : negatif
6. Reaksi alkohol polivalen
• Reaksi Cuprifil
B. Golongan fenol
1. Reaksi warna diazo 2. FeCl3
3. Reaksi warna POUGNET
4. Reaksi untuk fenol monovalen:
a. Reaksi LANDOLT b. Reaksi SPIRO
c. Reaksi INDOFENOL 5. Reaksi untuk fenol polivalen:
a. Aqua brom b. Fehling
c. Ag-amoniakal I. Tes untuk gugus amin
III. Tes untuk gugus amin
A. Reaksi umum :
Bau, sifat alkalis, dg NaOH keluar gas NH3
B. Amin primer
1. Reaksi Isonitril
2. Reaksi Mosterd-oil 3. Reaksi Indofenol 4. Reaksi diazo
5. Reaksi p-DAB HCl 6. Reaksi Hinsberg
IV. Tes gugus karboksilat
A. Perubahan warna indikator B. Pembentukan ester
C. Pengendapan S dari thiosulfat D. Reaksi khusus
V. Uji gugus amida
Reaksi Biuret
REAKSI WARNA
Suatu sampel ditambah pereaksi tertentu akan menimbulkan warna. Biasanya dilakukan di plat tetes atau tabung reaksi
REAKSI KRISTAL 1. Sublimasi :
Alat yang digunakan : objek glass, cincin sublimasi, kapas, bunsen
Cara : zat diletakkan di atas objek glass, letakkan cincin sublimasi lalu tutup dengan objek glass yang lain, diberi pendingin kapas basah, lalu bakar dengan bunsen
Hasil : amati di bawah mikroskop 2. Aseton – air :
Prinsipnya adalah rekristalisasi ( melarutkan suatu zat kemudian dikristalkan kembali )
Cara : zat ditambah pelarut I beberapa tetes sampai larut kemudian ditambah pelarut II akan terjadi kristal kembali
Zat yang larut air : pelarut I air, pelarut II aseton Zat yang larut aseton : pelarut I aseton, pelarut II air Hasil : amati di bawah mikroskop
3. Fe – kompleks, Bi – kompleks, Cu-kompleks 4. Asam encer, asam pikrat
5. HgCl2
6. Dragendorf, Maeyer, Bouchardat 7. dll
REAKSI PENENTUAN
Berdasarkan organoleptis, reaksi penggolongan, reaksi warna dan reaksi kristal yang spesifik untuk masing – masing zat, maka dapat disimpulkan zat yang diidentifikasi
MATERI KULIAH (UTS)
1. Menjekaskan Konsep Analisis Farmasi secara Kualitatif
2. Senyawa Alkohol, fenol
3. Senyawa Asam dan Karbohidrat
4. Senayawa Alkaloid dan Antihistamin 6. Senyawa Sulfa dan Barbital
7. Validasi Suatu Metode Analisis
MATERI KULIAH (UAS)
8. UTS
9. Prosedur Analisis Volumetri Titrasi Bebas Air TBA) 10. Prosedur Analisis Volumetri Oksidimetri
Permanganometri, Iodimetri dan Iodometri) 11. Prosedur Analisis Volumetri Oksidimetri
(Bromometri dan Cerimetri)
12. Prosedur Analisis Volumetri Nitrimetri 13. Kromatografi
14. Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis 15. Kromatografi Kolom
16. UAS
Identifikasi golongan alkohol dan fenol
• Rumus umum alcohol dan fenol
• Reaksi penggolongan alcohol dan fenol
• Reaksi penggolongan alcohol primer, sekunder dan tersier
• Reksi penggolongan fenol primer, sekunder dan tersier
• Reaksi warna dan reaksi Kristal golongan alcohol dan fenol
Identifikasi senyawa golongan asam
• Reaksi umum golongan asam
• Reaksi warna dan reaksi Kristal
• Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawa golongan karbohidrat
• Reaksi umum golongan karbohidrat
• Reaksi penggolongan aldosa dan ketosa, monosakarida, disakarida
• Reaksi warna dan reaksi Kristal
• Identifikasi senyawa golongan asam dan karbohidrat
Identifikasi senyawa golongan Alkaloid
• Reaksi umum golongan alkaloid
• Perbedaan alkaloid dan antihistamin
• Reaksi spesifik sub golongan alkaloid
• Reaksi kristalan
Identifikasi senyawa golongan Antihistamin dan Antibiotik
• Reaksi umum golongan antihistamin dan antibiotik
• Perbedaan antihistamin dan antibiotik
• Reaksi Kristal
• Reaksi spesifik senyawa antihistamin dan antibiotic
Identifikasi senyawa golongan Sulfa dan Barbital
• Reaksi umum golongan sulfa dan barbital
• Reaksi spesifik senyawa barbital dan sulfa
• Reaksi Kristal senyawa sulfa dan barbital
Identifikasi senyawa golongan Vitamin
• Reaksi spesifik senyawa golongan vitamin
• Reaksi Kristal
• Identifikasi senyawa Organik Farmasi dengan analisis Instrumentasi
• Macam-macam analisa kualitatif modern: (kromatografi dan spektrometri)
• Menghitung Rf dan arti Rf pada analisa kualitatif
• Waktu retensi pada KCKT dan KG
• Arti λ maks pada spektrofotometri UV Vis
• Bilangan gelombang pada IR
• Fragmentasi pada MS
• Spectrum NMR