• Tidak ada hasil yang ditemukan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA AMY YUDARANI AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA BISNIS WARALABA (FRANCHISE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA AMY YUDARANI AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA BISNIS WARALABA (FRANCHISE)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

AMY YUDARANI

AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA

BISNIS WARALABA (FRANCHISE)

:(

d

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

1998

(2)

AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA BISNlS WARALABA (FRANCHISE)

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS

DAN MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK MENCAPAI GElAR SARJANA HUKUM

Pelnbimbing, Penyusun,

Sri Handajani. S.H. M.Hum

Amy

Yudarani

NIP. 130809 069 NIM. 039413950

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AlRLANGGA

SURABAYA

1998

(3)

PENUTUP

1. Kesimpulan

a) Terbentuknya perjanjian waralaba adalah pada saat dilakukannya penandatanganan perjanjian waralaba oleh para pihak.

Penandatanganan pe~anjian dilakukan apabila Penerima Waralaba telah menyetujui klausufa-klausula dafam perjanjian waralaba yang djajukan oleh Pemberi Waralaba. Dengan ditandatanganinya

pe~anjian warataba berarti para pihak telah bersepakat dan terikat untuk melakukan hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian tersebut. Selain itu dalam perjanjjan waralaba juga harus ditentukan tentang jangka waktu berlakunya perjanjian.

b) Suatu perjanjian waralaba dapat berakhir dengan dua cara, yaitu berakhir secara otomatis karena habis jangka waktu pe~anjjannya dan berakhir be~akhimya perjanjian sebelum habis jangka waktunya karena dikehendaki oleh para pihak. Apabila perjanjian waralaba berakhirarena habis jangka waktunya, maka harus ditetapkan dalam klausula..klausufa daJam perjanjian bahwa Penerima Waralaba mempunyai hak untuk memperpanjang perjanjian waralaba.

Sedangkan bila perjanjian waralaba berakhir sebelum habis jangka waktunya, maka harus ditentukan dalam kondisi apa suatu perjanjian waralaba dapat berakhir, baik oleh Pemberi Waralaba maupun oleh

(4)

Penerima WaraJaba, agar para pihak dapat terhindar dari pengakhiran hubungan waralaba yang tidak adil.

c) Setelah berakhirnya perjanjian waralaba, akan timbul akibat hukum putusnya hubungan waralaba antara para pihak. Putusnya hubungan waralaba itu juga akan berakibat dalam hal penggunaan merek milik Pemberi WaraJaba oleh Penerima Waralaba, penggunaan bangunan Restoran dan fasititas yang terdapat didalamnya dan masalah pembayaran uang waralaba. Selain itu, setelah berakhirnya perjanjian waralaba, Penerima Waralaba masih mempunyai kewajiban untuk tidak bersaing dengan Pemberi Waralaba selama jangka waktu tertentu.

2. Saran

a) Dalam menandatangani perjanjian waralaba, hendaknya calon Penerima Waralaba berhati-hati dalam menentukan hak dan kewajiban yang seimbang agar pada pelaksanaan perjanjian tersebut tidak merugikan dirinya, karena kebanyakan dari perjanjian waraJaba dibuat oleh Pemberi Waralaba untuk kepentingannya, dan tidak dimungkinkan adanya tawar-menawar terhadap kJa'usula-kJausula yang terdapat dalam perjanjian tersebut.

b) Pada pasal 7 huruf h Keputusan Menter; Perindustrian dan Perdagangan No. 259/MPP/KEP/7/1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha waralaba ditetapkan bahwa

(5)

disepakati yang dapat mengakibatkan pemutusan perjanjian atau berakhirnya perjanjian. Akan tetapi, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tersebut merupakan ketentuan yang bersifat umum, sehingga ketentuan mengenai pengakhiran perjanjian waralaba ditentukan sendiri oleh pihak Pember; Waralaba sebagai orang yang memiliki merek usaha waralaba, oleh karena itu pemerintah perlu diberlakukan legis/asi yang spesifik dalam rangka memberikan perlindungan terhadap pengakhiran perjanjian yang tidak adi!.

c) Untuk Pember; Waralaba, dalam menyusun klausula-klausula dalam perjanjian waraJaba, hendaknya membuat klausula-klausula yang dapat melindungi Hak Atas Kekayaan Intelektual miliknya agar dapat terhindar dari penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang tidak sah oleh Penerima waraJaba dan agar dapat terhindar dar; persaingan yang tidak jujur dar; Penerima Wara(aba setelah berakhirnya perjanjian waralaba.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian: 1) Pengaturan tentang hubungan hukum dalam perjanjian waralaba mengenai: nama dan alamat para pihak; jenis hak kekayaan intelektual;

Pelaksanaan hak dan kewajiban oleh para pihak harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, mengenai berakhirnya perjanjian, dalam perjanjian pemasangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban pihak franchisor dan franchisee dalam perjanjian waralaba di Gule Kepala Ikan Mas Agus Cabang Kediri seperti

 Perjanjian kerja didefinisikan secara umum sebagai perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para

1) Perjanjian waralaba merupakan bentuk perjanjian, yang isinya memberikan hak dan kewenangan khusus kepada pihak penerima waralaba, untuk melakukan penjualan

Pelaksanaan Perjanjian Franchise Antara Franchisor dan Franchisee Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam menjalankan usaha franchise ini,

Prinsip itikad baik berarti bahwa para pihak harus melaksanakan ketentuan perjanjian sesuai dengan isi, jiwa, maksud, dan tujuan perjanjian itu sendiri, menghormati hak-hak dan

Di dalam POJK tersebut hanya terdapat pengaturan mengenai hak dan kewajiban para pihak serta isi dari perjanjian yang akan dibentuk dengan jaminan yang tidak diwajibkan ada namun dapat