• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

DISUSUN

O L E H

KELOMPOK 2:

1. DANA ISFANI 2. KHAIRUM MUSTIKA 3. SRI WAHYUNI RAMADANI 4. DITA KHUMAIRAH BR.POHAN

Dosen pembimbing :

SITI KADARIAH, SHI,M,EI

AKBID MEDIKA SRI TAMIANG

TAHUN AJARAN 2016-2017

(2)

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul " agama sebagai sumber moral dan akhlak mulia dalam kehidupan" tepat pada waktunya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu SITI KADARIAH,SHI, M,EI selaku Dosen mata kuliah agama yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.

Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Kualasimpang, 28 Desember 2016

Penyusun

(3)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar ... i

Daftar isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 2

C. Tujuan penelitian ... 2

D. Manfaat penelitian ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Defenisi agama dalam kehidupan ... 3

B. Pengertian moral ... 7

C. Agama sebagai sumber moral ... 11

D. Akhlak mulia sebagai sumber moral ... 15

BAB III PENUTUP ... 23

A. Kesimpulan ... 23

B. Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 24

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama berperan penting dalm kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nila-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui pendidikan, baik pendidikn di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama. Agama sebagai alat untuk membawa kedamaian dan kepuasan jiwa dengan keyakinan tertentu. Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariat agama, itu hanya dapat terlaksana dengan akhlak yang baik.

Terutama dalam ajaran agama islam, agama islam merupakan suatu agama yang santun karena dalam islam menjunjung tinggi pentingnya etika moral dan akhlak. Moral yang sempurna itu , jika dapat memahami agama islam tersebut.

Sedangkan akhlak merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena mencakup segala tingkah laku, tabi’at, dan karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Sang Khaliq atau sesama makhluk. Tanpa adanya moral dan akhlak mulia manusia tidak dapat hidup dengan damai.

Pada makalah ini, kami akan membahas tentang pemahaman agama sebagai moral akhlak mulia dalam kehidupan.

(5)

2 B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi agama dalam kehidupan ?

2. Apa pengertian moral ?

3. Apa pengertian agama sebagai sumber moral ?

4. Bagaimana akhlak mulia dalam kehidupan ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui agama dalam kehidupan.

2. Untuk mengetahui pengertian moral

3. Untuk mengetahui agama sebagai sumber moral.

D. MANFAAT PENULISAN

Dengan membaca semua rangkaian yang telah kami kerjakan dalam Makalah ini, kami dapat mengambil manfaatnya, antara lain :

1. Kita dapat memahami tentang agama islam sebagai moral dan akhalk mulia dalam kehidupan.

(6)

3 BAB II

PEMBAHASAN AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

A. DEFINISI AGAMA DALAM KEHIDUPAN

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta,āgama yang berarti "tradisi".

Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti

"mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepadaTuhan.

Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya

Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar

(7)

4

dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga.

Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God,Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu: menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan.

Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

B. PENGERTIAN MORAL

1. Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan.Kata mores ini mempunyai sinonim mos,moris,manner mores atau manners,moral.

Dalam bahasa Indonesia,kata moral berarti akhlak (bahasa Arab)atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis ,etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap,perbuatan,kewajiban,dan sebagainya.

Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral

(8)

5

adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.

Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.

Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Jadi moral adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.

2. Akhlak adalah tingkah laku, gambaran tentang perilaku yang seyogyanya dimiliki seseorang muslim dalam rangka berhubungan dengan Allah, sesama manusia, dan alam. akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku perangai atau tabiat. Akhlak menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk. Sedangkan menurut Imam Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.

3. Nilai merupakan suatu bobot/kualitas perbuatan kebaikan yang terdapat dalam berbagai hal yang dianggap sebagai sesuatu yang berharga, berguna, dan memiliki manfaat.

4. Norma berasal dari bahasa belanda norm, yang berarti pokok kaidah, patokan, atau pedoman. Norma adalah bentuk nyata dari nila-nilai sosial di dalam masyarakat yang berbudaya, memiliki aturan-aturan, dan kaidah-kaidah, baik yang tertulis maupun tidak. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.

5. Susila dan Budi Pekerti

(9)

6

Secara terminology, susila adalah aturan-aturan hidup yang baik. Orang yang susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang a susila adalah orang yang berkelakuan buruk. Susila biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat setempat tentang suatu perbuatan itu tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan demikian susila menunjuk pada arti perilaku baik yang dilakukan seseorang.

Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh akal. Sementara pekerti adalaha apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan. Budi pekerti adalah perbuatan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

6. Etika

Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal. Hanya saja ilmu akhlak atau etika Islam tidak hanya bersumber pada akal, melainkan pula yang terpenting adalah Al- Qur’an dan Hadits.

7. Hubungan Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhlak, dan Etika

Etika (ilmu akhlak) bersifat teoritis sementara moral, susila, akhlak lebih bersifat praktis. Artinya moral itu berbicara soal mana yang baik dan mana yang buruk, susila berbicara mana yang tabu dan mana yang tidak tabu, akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah, layak atau tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu dikatakan baik atau kenapa perbuatan itu buruk. Etika menyelidiki, memikirkan, dan mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk, moral menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan itu dalam kesatuan sosial tertentu. Moral itu hasil dari penelitian etika.

(10)

7

Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah.

Meskipun akhlak dalam Islam bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah sementara etika, moral, dll. bersumber pada akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dalam hal ini akhlak Islam sangat membutuhkan terhadap etika, moral, dan susila karena Islam mempunyai penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam menjabarkan ajaran-ajaran Islam, dan Islam sangat menghargai budaya suatu masyarakat.

Kalaupun adat local menyimpang, Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan secara bertahap.

C. AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL

Agama dalam bahasa Indonesia, religion dalam bahasa Inggris, dan di dalam bahasa Arab merupakan sistem kepercayaan yang meliputi tata cara peribadatan hubungan manusia dengan Sang Mutlak, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam lainnya yang sesuai dengan kepercayaan tersebut.

Dalam studi agama, para ahli agama mengklasifikasikan agama ke dalam berbagai kategori. Menurut al-Maqdoosi agama diklasifikasikan menjadi 3 kategori:

1). agama wahyu dan non-wahyu

2). agama misionaris dan non-misionaris, dan

3). agama lokal dan universal. Berdasarkan klasifikasi manapun diyakini bahwa agama memiliki peranan yang signifikan bagi kehidupan manusia karena di dalamnya terdapat seperangkat nilai yang menjadi pedoman dan pegangan manusia. Salah satunya adalah dalam hal moral.

Moral adalah sesuatu yang berkenaan dengan baik dan buruk. Tak jauh berbeda dengan moral hanya lebih spesifik adalah budi pekerti. Akhlak adalah

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak memalui pendekatan Moral Reasoning (Pertimbangan Moral) pada SMPIT Al

Oleh karena itu, menurut Quraish Shihab (1996:261) akhlak dalam agama Islam tidak dapat disamakan dengan etika atau moral, jika pengertiannya hanya semata menunjuk

Sumber agama islam atau kadang-kadang disebut sumber ajaran islam atau sumber pengetahuan islam bersumber dari Al Quran yang memuat wahyu Allah dan Al Hadis yang memuat Sunnah Nabi

Materi sumber Hukum Islam mengajak mahasiswa untuk memahami sumber- sumber ajaran Islam yakni Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijtihad, sehingga mereka meyakini bahwa Al-Qur’an adalah wahyu

ini Said Agil Husain al-Munawwar menegaskan bahwa dalam konteks etika pendidikan Islam, sumber etika dan nilai yang dianggap paling shahih adalah al-Qur’an dan Sunnah

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ASPEK ETIKA MORAL AKHLAK Obyek Kajian Prilaku manusia terkait baik dan buruk Prilaku manusia terkait baik dan buruk Prilaku manusia terkait baik

Umat Islam layak belajar dari sejarah kemajuan pemerintah Abbasiyah yang memiliki prestasi puncak kemajuan peradaban Islam karena menggabungkan tradisi Islam yang bersumber dari

Sumber etika dalam Islam berasal dari Al-Quran dan Sunnah yang menjadi pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan