• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672011234 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672011234 Full text"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Dwi Luvi Nur Ahmad NIM: 672011234

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup

Full backup is a means to cope the backup process to more quickly and easily during a restore operation, but a full backup stores all data to the hard disk as a whole so that it will take up less space on the hard disk when the next backup the same data store. Hard link is a solution to perform a full backup when the backup is done on the data that has ever been in a previous backup. Due to hard link, the same data will be made the link to the same sector thus saving disk space and time. But to prove that the researcher to check the data that has been backed up using the application Disk Editor, on the results of research that has been conducted against the hard links, it can be proven that the same file stored in the block sector of the same from the previous file that has been in backup. Hard links can be seen from the attributes that are used together, seen from the right of access, the date and "ID" of the same. Hard link is created by a client request, if the file has the same properties it will make a hard link on the server and if not then it will write new files on the hard disk.

Keywords : Backup, Full Backup, Hard Link.

Abstrak

Full backup merupakan sarana untuk mengatasi proses backup agar lebih cepat dan mudah saat operasi restore, tetapi full backup menyimpan seluruh data ke hard disk secara keseluruhan sehingga akan memakan ruang di hard disk jika backup selanjutnya menyimpan data yang sama. Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

dilakukan terhadap data yang sudah pernah di backup sebelumnya. Karena dengan hard link, data yang sama akan dibuat link yang menuju sector yang sama sehingga menghemat ruang

hard disk dan waktu. Namun untuk membuktikan hal tersebut peneliti melakukan pengecekan terhadap data yang telah di backup dengan mengunakan aplikasi Disk Editor, dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap hard link, dapat dibuktikan bahwa file yang sama di simpan di block sector yang sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di backup. Hard link dapat diketahui dari atribut yang digunakan sama, dilihat dari hak akses, tanggal dan “ID” yang

sama. Hard link dibuat berdasarkan request dari client, jika file mempunyai properties yang sama maka akan dibuat hard link di server dan jika tidak maka akan menuliskan file baru di

hard disk.

Kata kunci: Backup, Full Backup, Hard Link

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Infotmatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

(7)

1. Pendahuluan

Backup merupakan kegiatan menyalin data, sehingga hasil dari salinan tersebut dapat digunakan untuk memulihkan data asli yang rusak kerena berbagai hal. Pada proses backup

atau proses menyalin data file atau folder yang dilakukan setiap hari atau suatu waktu yang ditentukan membutuhkan waktu yang lama dan media penyimpanan yang sangat besar. Full backup merupakan sarana untuk mengatasi proses backup agar lebih cepat dan mudah saat operasi restore, tetapi full backup menyimpan seluruh data ke hard disk secara keseluruhan sehingga akan memakan ruang di hard disk jika backup selanjutnya menyimpan data yang sama. Pada penelitian ini akan dibahas tentang penggunaan hard link, yang diharapkan dapat meminimalkan penggunaan kapasitas hard disk dan meningkatkan kecepatan jika terdapat data yang sama di backup berulang kali.

2. Tinjauan Pustaka

Dengan perkembangan teknologi backup, maka hard link merupakan solusi untuk melakukan backup data secara keseluruhan atau full backup. Media penyimpanan lokal tentunya membutuhkan suatu server yang dapat menyimpan data yaitu dengan proses backup

antara client dan server.

Penelitian yang relevan dengan system backup antara client dengan server yang telah dibuat antara lain oleh Ellyyani tahun 2012 yang berjudul “Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya Penyelamatan Data On Line Web Lapan Bandung” [1]. Dalam penelitiannya membahas tentang kajian metode backup data dalam upaya penyelamatan data on line. dengan menggabungan metode full backup dan incremental backup untuk meng upgrade sistem dan

recovery system database, incremental backup dilakukan penjadwalan setiap hari selama enam hari dan full backup dilakukan di hari ke tuju yang bertujuan untuk menghindari kehilangan data server karena lemahnya aliran listrik. Sehingga, dari hasil melakukan implementasi dan pengujian penggabungan kedua metode incremental backup dan full backup dapat dijadikan solusi dalam manajemen backup data.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh I Putu Eka Suparwita dengan judul “Implementasi Sistem Backup Otomatis Virtual Private Server Dengan Crontab” [2]. Penelitian ini membahas tentang pembuatan sistem full backup otomatis dengan menggunakan crontab yang terdapat pada OpenVZ yang digunakan untuk melakukan backup virtual private server dengan waktu yang telah ditentukan.

Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan full backup

masih banyak digunakan untuk mengamankan data. Namun, dengan perkembangan yang ada sekarang hard link menjadi solusi pada saat full backup dilakukan, untuk mendapatkan informasi pembuatan hard link, maka penelitian ini akan melakukan analisa data dan melihat proses pembuatan hard link terjadi.

Backup adalah proses penggandaan data asli untuk keperluan cadangan atau antisipasi dari kerusakan serta kehilangan data apabila terjadi sesuatu pada data aslinya [3]. Tujuan

(8)

tree secara rekursif. Acrosync adalah aplikasi rsync yang mendukung Dropbox gaya file upload

otomatis serta incremental backup per jam [6]. Acrosync didasarkan pada protokol rsync yang berarti dapat melakukan sinkronisasi dengan Mac atau Linux komputer atau bahkan perangkat

NAS yang muncul dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan. Setelah dikonfigurasi, hanya perlu satu klik untuk memulai sync dan hanya file baru yang dimodifikasi yang akan ditransfer. Kemudian untuk setiap file yang diubah, backup penuh dapat dilakukan per jam, harian, bahkan mingguan atau pada waktu tertentu. Aplikasi ini mengunakan hard link pada saat full backup dilakukan [7].

Hard link adalah sebuah file yang dihasilkan dari pengadaan atau cloning dimana file

sama persis dengan sumber asalnya baik isi content di dalamnya hingga nilai inodenya dan mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain jika satu berubah maka yang lainnya akan mengikuti [8]. Hard link berfungsi menyimpan file pada sector yang sama. Sector merupakan

block (area) data pada hard disk yang merupakan tempat penyimpanan pada hard disk dan menunjukan letak suatu file yang dituliskan di hard disk.

Gambar 1 Proses Hard Link

(9)

3. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat mekanisme penggunaan hard link yang menyimpan data di block hard disk yang sama dan proses pembuatan hard link. Dalam melakukan penelitian ini akan digunakan metode penelitian yang memiliki urutan kerja yang sistematis dan efisien, yang terdiri dari, tahap perencanaan, tahap desain, tahap implementasi, tahap uji coba dan tahap analisis. Metode penelitian ini memiliki tahapan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Dalam tahap perencanaan, dilakukan pengumpulan data dan mempelajari landasan-landasan yang akan dibangun. Pengumpulan dilakukan berdasarkan pada studi pustaka yaitu mempelajari teori yang berkaitan dengan backup, rsync, hard link dan hard disk.

Tahap desain adalah tahapan untuk perancangan system backup yang dibangun. Spesifikasi yang dibuat cukup rinci agar pada tahap implementasi tidak diperlukan keputusan baru dan menggunakan apa yang sudah ditentukan pada tahap desain. Pada tahap ini dibangun

backup menggunakan tool rsync yang sudah mendukung hard link. Proses backup dilakukan dari client ke server sedangkan dari sisi client di install Acrosync 1.5_530 dan sisi server di

installDeltaCopy yang sudah mendukung rsync server.

Tahap implementasi merupakan tahapan pelaksanaan dari proses desain, pada tahan ini mulai di bangun koneksi antara client dan server dengan menggunakan rsync, pada server

menetapkan tujuan pada folder dari client yang menuju ke tujuan folder, yang merupan tempat penyimpanan backup. Setelah koneksi terjadi akan dibuat sharing data di server, gunanya untuk melakukan sinkronisasi server dengan client untuk melakukan proses pengecekan file

dan backup. Setelah melakukan sharing, folder akan dilakukan backup dari client ke server. Tahap uji coba yaitu pengujian terhadap proses backup. Uji coba backup dilakukan sebanyak tujuh kali dengan ukuran file yang besar dan akan dilihat apakah backup akan membuat hard link atau tidak jika terdapat file yang sama, dan jika nama file di client telah diubah apakah akan menggunakan hard link. Pengujian juga akan dilakukan terhadap file yang telah di backup dilihat dari properties sebuah file yang di backup. Pengujian dilakukan dengan

Disk Editor 6.0.37.0 yang sudah di install di server.

(10)

atribut file yang akan menunjukkan bahwa file tersebut disimpan pada sector yang sama di

hard disk. Serta akan dilakukan analisa terjadinya pembuatan hard link saat backup dilakukan.

4. Hasil Pembahasan dan Implementasi

Penelitian dilakukan dengan membangun server dan client yang akan digunakan untuk melakukan backup. Tool yang digunakan adalah rsync karena sudah mendukung hard link, proses backup juga dapat dijadwalkan sesuai kebutuhan. Backup akan dilakukandari client ke

server seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 menunjukkan server menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2

dan client mengunakan Windows 7 yang terhubung untuk melakukan backup dengan mengunakan rsync. Pada server dan client diberi IP addreess satu jaringan agar dapat terhubung dan berkomunikasi. Proses backup akan dilakukan di server, client yang melakukan aksi terhadap data yang akan di backup di server, dengan memilih data yang akan di backup.

Pada server akan di installDeltaCopy dan menggunakan rsync server yang nantinya akan digunakan untuk menghubungkan dengan client yang mengunakan Acrosync. Folder dibuat dengan nama backup dan akan di shared, karena rsync akan bekerja jika ada sinkronisasi antara

server dan client. Server yang mengunakan DeltaCopy pada DeltaCopy Server di virtual direktories membuat nama direktori dan menentukan tujuan direktori yang digunakan untuk

backup. Di client akan melakukan backup dengan menggunakan aplikasi Acrosync dengan melakukan remote server berdasarkan penentuan IP server dan password server, sinkronisasi

direktori berdasarkan nama folder di server dan local direktori client serta penentuan port rsync

(11)

Gambar 4 Folder Penyimpanan Backup

Dari Gambar 4 terlihat dari Properties, kapasitas folder di server sebesar 86.3 GB. Besar data berasal dari semua data yang sudah di backup ke server sebanyak 31 file dan terdapat tujuh folder. Folder dengan nama backup yang digunakan di server untuk menyimpan file dari proses

backup yang dilakukan. Pada partisi “D” akan dilihat di hard disk server, lihat Gambar 5.

Gambar 5 Penggunaan Hard Diskdi Partisi “D”

Pada Gambar 5, penggunaan hard diskdi partisi “D” tidak sampai 86.3 GB. Penyimpanan di hard disk yang digunakan sebesar 21.6 GB karena sistem backup mengunakan hard link

sehingga data yang sama hanya dituliskan sekali di hard disk. Kapasitas penggunaan hard disk

jadi lebih hemat, karena tidak menulis file yang sama berulang-ulang. Pada saat backup aplikasi

Acrosync akan membuat hard link jika file sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di

(12)

Gambar 6 Uji Coba Data yang di Backup

Gambar 6 menunjukkan beberapa folder backup, terdapat 7 folder yang dihasilkan dari proses backup. Dapat dilihat pada direktori terakhir adalah file yang terakhir dari proses backup

yang memuat semua file dengan kapasitas 21.5 GB. Acrosync berfungsi untuk membuat folder

backup dengan mengurutkan berdasarkan tahun, bulan, tanggal, dan jam. Jika file sudah pernah di backup maka pada folder selanjutnya Acrosync akan membuat hard link dari file

sebelumnya. Hard link hanya dibuat pada file tidak menuju terhadap sebuah folder, dan file hard link adalah asli, jika salah satu file dihapus tidak berpengaruh terhadap file link yang lainnya.

(13)

Gambar 8 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-15

Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa fileDriver Pack 15.9.iso” yang berada pada folder “2016-0701-13” dan folder “2016-0701-15” adalah file yang sama, jika dilihat dari

nilai “ID” dan penulisan sector yang sama berupa nilai “offset” serta penempatan file entry position yang sama. Berdasarkan analisa mengunakan disk editor, kedua file tersebut adalah sama karena mempunyai nilai properties yang sama dan sector yang sama meskipun yang membedakan adalah nilai dari parent ID.

(14)

Pada Gambar 9, file yang sudah di rename namanya di client dan dilakukan backup ke

server akan membuat file baru di server, dan tidak akan menuliskan hard link karena sudah di anggap file yang berbeda dari file sebelumnya. Karena pembuatan hard link dilihat dari nama

file terlebih dahulu baru isinya. File pada Gambar 9 ditulis di hard disk sebagai file baru yang mempunyai “ID” berbeda dan sector berbeda.

Gambar 10 Aktifitas Jaringan di Client Sebelum Dikirim

Gambar 11 Aktifitas Jaringan di Client Sesudah Dikirim

Pada Gambar 10 dan Gambar 11 dilihat dari aktifitas jaringan di client saat melakukan

backup data yang besarnya 10.8 GB, data yang dikirimkan hanya diantara sekitar 4728 Bytes

yang membutuhkan waktu 1.39 detik dan paket yang diterima dari server sekitar 3915 Bytes. Hal ini membuktikan bahwa client tidak mengirimkan keseluruhan data sehingga penyimpanan di hard disk tidak sampai 10.8 GB.

Hard link akan dibuat di server berdasarkan sinkronisasi dan pengecekan yang dilakukan oleh rsync. Jika file di server yang di sharing sama persis di client, maka server akan membuat

hard link. File akan di cek dari nama file dan isi file maka apabila kedua syarat terpenuhi maka

(15)

5. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka hal yang mempengaruhi penyimpanan pada hard disk di server adalah, file yang sama yang akan dibuat hard link yang menghemat ruang penyimpanan di hard disk, Hard link membuat seolah-olah ada beberapa

file yang sama tetapi berada di tempat yang berbeda. Hard link membuat file di sector yang sama dari file yang sudah pernah di backup sebelumnya. Hal ini dapat menghemat ruang penyimpanan di hard disk. Jadi, proses pengecekan file yang akan di buat hard link dilihat dari

file propeties, dengan pengecekan yang akan dilakukan dari nama file dan isi file, jika sama maka akan dibuat hard link, dan jika berbeda maka akan menuliskan file baru di hard disk. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya adalah diharapkan penelitian selanjutnya dapat membahas tentang hard link lebih mendalam lagi serta dapat membahas pengaruh hard link terhadap proses Incrementalbackup.

6. Daftar Pustaka

[1] Elyyani, 2012, Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya Penyelamatan Data On

Line Web Lapan Bandung, Berita Dirgantara 13 : 22-27,

http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/1693/1529. Diakses tanggal 09 Mei 2016.

[2] Eka Suparwita, I Putu, 2012, Implementasi Sistem Backup Otomatis Virtual Private Server

dengan Crontab, Elektronik Ilmu Komputer 1 : 29-34,

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JLK/article/view/4898/3681. Diakses tanggal 31 Mei 2016.

[3] Satria, Satya, 2010, Kamus Istilah Komputer, Jakarta: Wahana Totalita Publisher.

[4] E.P., Chandra Pakpahan, 2013, Desain Dan Implementasi Backup Dan Restore Data Menggunakan Aplikasi Rsync Dan Ftp Server Pada Pt Panca Argo Niaga Lestari Palembang,

http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/Jurnal_Chandra_DesainDanImplementasiBackup.pdf. Diakses tanggal 08 Juni 2016.

[5] Santosa, Budi, 2012, Membangun Server Backup dengan Rsync,

http://kurusetra.web.id/2012/07/06/membangun-server-backup-dengan-rsync/. Diakses tanggal 09 Mei 2016.

[6] Softoware, 2015, Acrosync,

http://id.softoware.net/data-transfer-sync-software/download-acrosync-for-windows.html. Diakses tanggal 31 Mei 2016.

[7] Niagahoster, 2012, Cara dan Langkah Acrosync. https://www.niagahoster.co.id/kb/cara-dan-langkah-acrosync. Diakses tanggal 14 Mei 2016.

[8] Rahman, Rizal, 2013, Membuat Symbolic Link di Linux,

Gambar

Gambar 1 Proses Hard Link
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Gambar 3 Topologi Jaringan
Gambar 4 Folder Penyimpanan Backup
+4

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur penelitian terdiri dari dua (2) tahap yaitu: 1. Pembuatan kesepakatan dengan guru bidang studi matematika pada sekolah yang akan di jadikan tempat penelitian, yaitu:.. 1)

Latifah Amin, and Siti Fairuz Sujak, and Abdul Latif Samian, Mohamad Sabri Haron, Mohamad Nasran Mohamad & Mohd Yusof Othman, (2011) pendekatan Islam

Analisis data menggunakan regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, leverage, dan kualitas KAP berpengaruh terhadap audit delay,

problematik, kurang memiliki persepsi struktural sehingga kenyataan adalah superealitas (sesuatu yang ada di luar kenyataan obyektif). Masyarakat yang berada pada wilayah

Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh, dari 55 responden yang berpengetahuan kurang memiliki sikap negatif yaitu 6 orang (54.5%), dan bersikap cukup sebanyak 5 orang

(C) Saudara ketua saya tidak setuju karya wisata ke Bali karena pertama memer- lukan biaya besar kedua memerlukan waktu yang lama ketga belum tentu banyak

Hasil yang didapatkan dengan pendekatan metode wawancara dan pengumpulan dokumentasi dalam pengajuan pembiayaan kredit ini diharapkan ada suatu aplikasi formulir

Dari definisi diatas maka dapat dilihat bahwa yang menjadi tindak pidana pada kejahatan kemanusiaan adalah adanya serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan langsung