• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802013707 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802013707 BAB III"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan dengan variabel stress manajer madya. Adapun yang menjadi dependent variabel adalah gaya penelitian sedangkan independent variabel adalah stress manajer madya. Dengan kata lain bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel yang diteliti yakni variabel gaya kepemimpinan transaksional (X) dengan variabel stres kerja (Y).

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi dalam upaya mengukur variabel.

1. Definisi Operasional

a. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan yang didasarkan pada hubungan timbal balik sebagai proses pertukaran (exchange process) guna memotivasi bawahan untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif.

b. Stres Kerja

Stres kerja adalah suatu respon adaptif yang merupakan konsekwensi dari setiap tindakan, situasi, peristiwa dan yang menempatkan tuntutan khusus yang dialami seseorang dalam kerja dengan ditandai gejala fisiologik, gejala psikologik dan gejala Perilaku.

(2)

Manajer madya adalah kelompok tingkat menengah pada sebuah

perusahaan atau organisasi yang memiliki tugas tugas pengawasan dan ataupun pelaksana.

2. Instrumen Penelitian

Pada tahap awal pembuatan instrument penelitian harus memperhatikan kisi-kisi instrument dan mengetahui ada tidaknya indikator yang dimaksudkan instrumen pengumpulan data.

Tabel 3.1.

Kisi-kisi Instrumen Gaya Kepemimpinan Transaksional

No Indikator No Item Jumlah

1. Contingent reward 1, 2, 3, 4, 5

5

2. Active management by exception 6, 7, 8, 9, 10

5

3. Pasive management by exception 11, 12, 13, 14, 15

5

4. Laissez-faire 16, 17, 18,

19, 20

5

(3)

Tabel 3.2.

Kisi-kisi Insturmen Stres Kerja

No Indikator No Item Jumlah

1. Gejala fisiologik 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8, 9, 10

10

2. Gejala psikologik 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19,

20

10

3. Gejala perilaku 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28, 29,

30

10

Jumlah 30 30

2. Skala Penilaian Instrumen

(4)

Tabel 3.3.

Skala Penilaian dengan Skala Likert

TP SJ KK S HS

1 2 3 4 5

Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel

Menurut Iskandar (2001), populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Selanjutnya Sasmoko (2005) menegaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi penelitian yang terdiri atas subyek atau obyek amatan dengan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk pengambilan kesimpulan. Populasi tidak selalu orang, namun populasi dapat juga berupa benda. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa populasi adalah obyek penelitian sebagai sasaran untuk mengungkapkan sesuatu yang sedang dikaji oleh peneliti.

Hadi (2004) mengatakan bahwa sebagian dari populasi disebut dengan sampel. Sedangkan Arikunto (1998) mengungkapkan bahwa sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dengan demikian yang dimaksud dengan sampel adalah banyaknya subyek dalam penelitian. Dalam penelitian ini subyek yang digunakan sebanyak 52 manajer yang terdistribusi dalam 4 bagian yaitu supervisor, kepala bagian, kepala divisi dan kepala departemen.

2. Teknik Pengambilan Sampel

(5)

ketepatan, biaya, homogenisitas populasi, banyaknya variabel yang tidak terkendalikan, pengelompokan sampel, penyusutan subyek, dan kewibawaan statistik yang dikehendaki. Sebagai pedoman umum, jika populasi mencapai 100, sampelnya 100%, jika populasinya 101 – 1000, sampelnya 10%, jika populasinya 1001 – 5000, sampelnya 5%, jika populasinya antara 5001 dan 10.000, sampelnya 3%, jika populasinya di atas 10.000, sampelnya 1%.

Peneliti menetapkan jumlah populasi yang terdiri dari 52 orang termasuk kategori tidak mencapai 100 maka sampelnya 100%. Jadi pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dari keseluruhan jumlah populasi yakni 52 manajer yang terdistribusi dalam 4 bagian yaitu supervisor, kepala bagian, kepala divisi dan kepala departemen.

Metode Pengumpulan Data

(6)

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Hal ini berarti uji kesahihan butir bermasud untuk menembak konsistensi internal butir dalam mengungkap faktor dengan jalan mencari koefisien kesahihannya (Hadi, 2000). Koefisien kesahihan diperoleh dari korelasi antara skor butir dengan skor faktor, sedangkan skor faktor diperoleh dari jumlah skor semua butir dalam faktor. Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment dari pearson.

Kesahihan butir angket gaya kepemimpinan transaksional dan angket stres kerja ini menggunakan taraf signifikansi p < 0,05. Jadi dari semua butir yang dianggap sahih hanyalah butir yang memiliki tingkat peluang ralat p tidak lebih dari 5. Kesahihan butir angket dinyatakan secara empiris oleh suatu koefisien validitas tertentu. Koefisien validitas memiliki makna jika bergerak dari 0,00 sampai 5,00 dan batas minimum koefisien korelasi sudah dianggap memuaskan jika r = 0,279.

(7)

Tabel 3.4.

Hasil Uji Kesahihan Butir Angket Gaya Kepemimpinan Transaksional No Indikator Butir Sahih Butir Gugur Jumlah

1. Contingent reward 1, 2, 3, 4, 5 - 5 2. Active management by

exception

6, 7, 8, 9, 10 - 5

3. Pasive management by exception

11, 12, 13, 14, 15

- 5

4. Laissez-faire 16, 17, 18, 20 19 5

Jumlah 19 1 20

(8)

Tabel 3.5.

Hasil Uji Kesahihan Butir Angket Stres Kerja

No Indikator Butir Sahih Butir Gugur Jumlah 1. Gejala fisiologik 1, 2, 3, 4, 5, 6,

2. Uji Reliabilitas

Sugiyono, (2010) menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan dengan menggunakan teknik statistik Cronbach’s Alpha instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,05.

(9)

ukur tersebut. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 5,00 dan tidak ada patokan yang pasti. Namun demikian besar koefisien reliabilitas yang baik adalah sebesar mungkin. Bila koefisien reliabilitas semakin mendekati nilai 1,00 berarti terdapat konsistensi hasil ukur yang semakin sempurna (Azwar, 1997).

Uji reliabilitas dilakukan dengan konsistensi internal yaitu menggunakan teknik Alpha Cronbach. Alasan penggunaan teknik Alpha Cronbach karena dapat digunakan untuk menguji angket atau tes, tingkat kesukarannya seimbang atau hampir seimbang, diguunakan untuk butir-butir dikotomi dan nirdikotomi (Hadi, 2000).

Hasil uji reliabilitas angket gaya kepemimpinan transaksional dapat dilihat pada tabel 3.6. dan tabel 3.7. sebagai berikut.

Tabel 3.6.

Hasil Case Processing Summary Angket Gaya Kepemimpinan Transaksional

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

(10)

Tabel 3.7.

Hasil Reliability Statistics

Angket Gaya Kepemimpinan Transaksional Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.864 19

Tabel di atas menunjukkan bahwa uji realibilitas angket gaya kepemimpinan transaksional dinyatakan realiabel dengan Alpha Cronbach sebesar 0.864 pada p < 0.279. Hasil uji reliabilitas angket stres kerja manajer madya dapat dilihat pada tabel 3.8. dan tabel 3.9. sebagai berikut.

Tabel 3.8.

Hasil Case Processing Summary Angket Stres Manajer Madya

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

(11)

Tabel 3.9.

Hasil Reliability Statistics Angket Stres Manajer Madya

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.871 29

Tabel di atas menunjukkan bahwa uji realibilitas angket stres manajer madya dinyatakan realiabel dengan Alpha Cronbach sebesar 0.871 pada p < 0.279.

Rancangan Analisis Data

1. Uji Prasyarat : Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal atau tidak, Ghozali & Suyana (2006).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui tingkat kelinieran dua variabel yang saling berhubungan dalam analisa teknik korelasi.

2. Uji Hipotesa

a. Korelasi Pearson Product Moment

(12)

madya di PT. Astra Daihatsu cabang Solo. Sedangkan hipotesa statistik untuk penelitian ini adalah:

: Tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transaksional dengan stres manajer madya di PT. Astra Daihatsu cabang Solo.

: Ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transaksional dengan stres manajer madya di PT. Astra Daihatsu cabang Solo.

Untuk mendapatkan deskripsi nilai hubungan gaya kepemimpinan transaksional dengan stress manajer madya menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

  

Dari hasil temuan diatas maka digunakan diintrepretasi dengan tabel tingkat korelasi, adapun tabel tingkat korelasi sebagai berikut:

(13)

0,000 - 0,199 Sangat Rendah (Tidak berkorelasi) (Hadi, 2000)

b. Koefisien Determinan

Dalam uji korelasi Pearson Product Moment perlu mencari juga besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan perhitungan koefisien determinan, dengan rumus sebagai berikut:

KP = r2 x 100% (Riduan, 2010) keterangan:

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

guest room , kecepatan pelayanaan karyawan, dan kehandalan pelayanan karyawan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan rancangan sistem informasi akuntansi persediaan terkomputerisasi yang tepat untuk digunakan di Toko Slamet Yogyakarta

The objective of This research performed in order to test the influence of the variable, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Provision Fulfillment Earning

The other researcher is Thomson, 1991 who found that the ratio of the CAMEL (Capital, Assets, Managements, Earnings, Liquidity) as a proxy variable of financial

Tenaga kesehatan yang berasal dari asli suku Muyu tidak bisa menampik fakta tersebut, karena meski bertentangan dengan apa yang mereka pelajari di sekolah, tetapi hal

Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa. Bentuk laporan Rugi laba

Karena siswa kurang memahami konsep segi tiga dan siswa tidak dapat mengerjakan soal-soalnya untuk membantu dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar

Tujuan Penelitian adalah Menghasilkan perencanaan strategis sistem informasi di lingkungan internal dengan menggunakan analisis valuechain dan analisis Five Force Factors untuk