• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL SEGITIGA SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA SMP SWASTA SUTOMO 2 MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL SEGITIGA SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA SMP SWASTA SUTOMO 2 MEDAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

100

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL SEGITIGA SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA SMP SWASTA SUTOMO 2

MEDAN

May Fitriana Hasibuan Program Study Manajemen Informatika

POLITEKNIK Trijaya Krama Medan, Jl. Iskandar Muda No 1 Medan-Sumatera Utara may_fh27@ymail.com

Abstrak

Masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana gambaran kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segitiga setelah pemberian pembelajaran kooperatif. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : mendapatkan gambaran kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segitiga setelah pemberian pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Swasta Sutomo 2 Medan yang terdaftar aktif pada tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 309 orang. Dalam penentuan sampel penulis melakukan dengan cara random kelas, sampel sebanyak 50 orang yang diambil dari siswa kelas VII-3. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Test yaitu memberikan soal matematika mengenai segi tiga sebanyak 10 butir soal bentuk tes adalah “essay test”. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai instrumen dalam pengumpulan data dalam penelitian ini maka terlebih dahulu diujicobakan kepada yang bukan sampel, untuk mengetahui validasi tes, reabilitas daya pembeda dan tingkat kesukaran tes. Dari hasil pembahasan maka diperoleh kesimpulan penelitian bahwa sebelum pemberian pembelajaran kooperatif ada 18 siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal segitiga dan setelah pemberian pembelajaran kooperatif kesulitan-kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segitiga sudah dapat diatasi. Adapun kesulitan yang dialami siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 adalah siswa : kurang mampu membedakan bentuk-bentuk segitiga, tidak mampu menggunakan rumus, tidak tahu rumus mencari keliling segitiga, dan tidak mempergunakan busur.

Katak kunci : Analisis kesulitansiswa, Segitiga, Pembelajaran Kooperatif, SMP Swasta Sutomo 2 Medan

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah salah satu bidang studi disekolah yang kurang mendapat

minat/perhatian dari siswa. Para siswa

cenderung menganggap matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, meskipun

demikian mereka harus mempelajari

matematika karena matematika salah satu bidang studi yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai sekolah menengah umum bahkan perguruan Tinggi. Kondisi ini merupakan tantangan dalam sistim pendidikan saat ini. Khusunya para guru matematika sebab matematika salah satu ilmu pengetahuan yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Ada banyak alasan tentangg perlunya siswa mempelajari matematika. Cornelius dalam Mulyono Abdulrahman (1999 :253) mengemukakan bahwa :

“Ada lima alasan perlunya belajar matematika, karena atematika merupakan : (1) sarana berpikir logis dan jelas. (2) sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari, (3) sarana untuk mengenal pola-pola

huungan-hubungan dan generalisasi

pengalaman (4) sarana untuk

mengembangkan kreatiitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkemangan budaya.

Pelajaran matematika masih terkesan sebagai pelajaran yang kuran diminati para siswa dan mutu pendidikannya secara umum masih rendah ditandai oleh rendahnya nilai ujian Nasional (UN) secara merata.

Ada banyak faktor penyebab

rendahnya atau kurangnya kemampuan

matematika, salah satu diantaranya adalah strategi pembelajaran yang digunakan guru.

Usman H.B. (2001 : 306)

(2)

101 “Yang menjadi faktor penyebab rendah

atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran

yang digunakan pengajr dalam

pembelajaran yang ng teroritasi pada

pendekatan tradisional yang

menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar.

Dalam belajar, guru hendaknya

mengupayakan agar siswa aktif berbuat atu menyediakan mata pelajaran yang menuntut siswa menjadi aktif. Pemahaman konsep matematika siswa akan berkembang bila mereka terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar matematika. Sehingga dalam

belajar matematika siswa tidak hanya

menerima apa yang disampaikan uru saat berlangsung proses belajar mengajar.

Dubinsky dalam Usman H.B. (2001 : 306) mengatakan bahwa : “Pengetahuan matemaika bukanlah suatu yang dimiliki melainkan suatu aktifitas yang dilakukan. Proses pembelajaran matematika perlu lebih menekankan pada keterlibatan secara optimal para peserta didik.

Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar harus mampu memiliki strategi belajar yang dapat memotifasi dan melibatkan

siswa aktif belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan kooperatif adalah salah satu strategi belajar yang dapat membuat siswa aktif secara fisik dan mental. Seperti dikemukakan oleh Usman H.B. (2001 :307) bahwa :

“Beberapa keuntungan yang diperoleh

melalui penggunaan pemmbelajaran

kooperatif dalam matematika. Yaitu

belajar kooperatf dapat memperkuat

pengetahuan matematika. Dapat

memperkuat penalaran dan pemecahan

masalah dan dapat memperkuat

kepercayaan diri. Keterampilan sosial dan komunikasinya.

Implikasi positif penerapan

pemelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika dikemukakan oleh Prichad dan Bingaman (dalam Usman H.B. 2001 : 302). “Metode belajar kooperatif adalah metode

pembelajaran yang efektif terhadap

pemelajaran siswa pada semua tingkat

kemampuan dan dalam semua bidang

matemmatika. Segi iga salah satu ateri matematika yang sulit di kuasai oleh siswa. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa

siswa. Seperti yang dikemukakan oleh

beberapa siswa di SMP Swasta Sutomo 2 Medan dimana materi segi tiga kurang dipahami oleh siswa karena kosep segi tiga tersebut tidak dikuasai oleh siswa. Karena siswa kurang memahami konsep segi tiga dan siswa tidak dapat mengerjakan soal-soalnya untuk membantu dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar matematika maka peneliti menganggap perlu diadakan suatu penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Segi Tiga Setelah Pembelajaran Kooperaif Pada Siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

dapat disimpulkan yang menjadi

permasalahan adalah kesulitan siswa dalam

mengerjakan soal-soal . adapun faktor

mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat pada dua faktor:

1. Faktor internal

Faktor yang timul dari dalam diri anak itu sendiri. Misalnya kurannya mminat.

2. Faktor ekstenal

Yaitu faktor yang datang dari luar diri anak. Misalnya faktor guru antara lain “penggunaan metode yang kurang tepat”. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa.

C. Pematasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi khususnya menganalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal segi tiga pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi

rumusan masalah adalah : bagaimana

gambaran kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segi tiga setelah pemberian pembelajaran koperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kesulitan siswa untuk mengerjakan soal-soal segitiga setelah pemberian pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(3)

102

Manfaat yang diharapkan dari

pelaksanaan penelitian ini adalah secara langsung maupun tidak langsung untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi guru-guru yang mengerjakan matematika.

Sesuai dengan judul skripsi ini maka

penelitian diharapkan dapat memberikan

manfaat :

1. Sebagai bahan masukan bagi para guru

yang mengajarkan pelajaran matematika, untuk dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif.

2. Bahan masukan bagi dinas dan instasi

terkait yang bergerak di bidang

pendidikan untuk dijadikan sebagai

pertimbangan maupun perbandingan

dalam mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pendidikan di masa yang akan datang.

3. Untuk menambah dan memperdalam

pengalaman penulis dalam penelitian ilmiah

G. Kerangka Teori

Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaan siswa terhadap konsep matematika salah satunya adalah metode atau pendekatan

pembelajaran yang digunakan guru.

Pendekatan pembelajaran Kooperatif

merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam matematika di dalam pembelajaran kooperatif siswa terlibat konflik-konflik verbal disebabkan oleh perbedaan pendapat antar anggota kelompok, mereka akan menyadari hal itu dapat meningkatkan pemahamannya terhadap konsep materi yang dihdapi dan didiskusikan.

Dengan penggunaan pembelajaran

kooperatif siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Pembelajaran kooperatif yang

keanggotannya heterogen juga dapat

menumbuhkan motivasi dan sikap positif

terhadap matematika sehingga yang

berkemampuan tinggi dapat membantu

temannya yang berkemapuan rendah akan merasa dihargai disukai dan diterima oleh siswa lainnya.

Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dalam penulisan penelitian ini akan dijabatkan pada diagram berikut :

H. Defenisi Operasional

Untuk menghindari persepsi yang berbeda-beda dalam memahami tulisan ini maka penulis akan jelaskan pembelajaran

kooperatif merupakan pendekatan

pembelajaran yang mencakup satu kelompok

kecil siswa yang bekerjasama untuk

menyelesaikan masalah menyelesaikan tugas untuk mencpai tujuan bersama.

I. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini maka lokasi penelitian ini di sekolah SMP Swasta Sutomo 2 Medan Jalan Deli Indah IV No. 6.

J. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Menurut Nana Sudjana (1984) yang disebut dengan populasi adalah sebagai berikut :

“Totalitas semua nilai yang

memungkinkan hasil menghitng ataupun pengukuran, kwalitatif maupun kwalitatif dari pada karakteristik terentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas

yang ingin sifat-sifatnya dinamakan

populasi”.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VII-3 SMP Swasta Sutomo 2 Medan yang terdaftar aktif pada Tahun Pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 309 orang.

Untuk lebih jelasnya jumlah populasi dari penelitian ini dapat dilihat pada tael dibawah ini : Materi Segitiga Aktivitas Guru Kelas Pengajaran dengan Pembelajaran Kooperatif Diskusi Kelompok Tanya jawab Test Kesimpulan

(4)

103

Tabel 1.

Daftar Siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan

Nomor Kelas Jumlah

1 2 3 VII VIII IX 309 286 250 Jumlah 845 Orang 2.Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara random. Alasan peneliti menggunakan random Sampling :

1.Peneliti hanya menganalisis kesulitan

belajar siswa

2.Karena penyebaran populasi sudah

berbentuk kelas dan pelaksanan

penelitian langsung dilakukan

perlakuan pada subjek penelitian Sampel penelitian penulis tentukan yaitu kelas VII yang berjumlah 50 orang. Adapun penentuan sampel ini penulis lakukan dengan cara acak kelas (Random Sampling).

K. Alat Pengumpulan Data

1. Test

Yaitu memberikan soal matematika

mengenai segitiga sebanyak 10 butir soal bentuk tes adalah “essay test”. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai instrumen dalam pengumpulan data dalam penelitian ini maka terlebih dahulu diujicobakan kepada yang bukan sampel, untuk mengetahui validitas tes. Reabilitas daya pembeda dan tingkat kesukaran tes.

i. Validitas Test

Untuk menguji validitas tes ini digunakan rumus korelasi Product

Moment atau rumus Perason

()suharsimi Arikunto 2002:72) yaitu :

rxy=

  

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N         

rxy = Korelasi Product Moment

N = Banyaknya siswa yang

mengikuti Coba tes

X = Jumlah siswa yang benar

dalam menjawa setiap butir soal

Y = Jumlah skor setiap siswa

Haraga rxy dikonsultasikan ke

harga kritis tabel Product Moment

untuk N siswa dan pada taraf nyata 

= 0,05. kriteria yang digunakan jika rxy > rtabel . Maka tes ini dikatakan valid.

ii. Reliabilitas Tes

Untuk menguji reliabilitas tes

digunakan rumus alpha sebagai berikut: r11 =       1 n n        2 2 1 i i   (Suharsimi Arikunto, 2002 : 109) Dimana :

r11 = Reliabilitas yang dicari

K = Banyakanya item

X = Jumlah skor butir soal

ke 1

N = Banyaknya perserta

(sampel)

Y = Jumlah skor total butir

soal

12 = Jumlah varians skor

tiap-tiap butir soal dengan : 2 t

=

 

N N Y Y 2 2   ; atau

t2=

N N Y Xi 2 2  

Harga r11 dikonsultasikan dengan rtabel product Moment dengan N adalah banyaknya siswa pada taraf nyata  = 0,05 dengan kriteria r11 > rtabel maka tes tersebut dikatakan reliabel.

iii. Daya Pembeda dan Derajat

Kesukaran Tes

Untuk mengeahui apakah tes yang

digunakan signifikan maka perlu

diselidiki daya pembeda tes dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Data diurutkan dari skor tertinggi

sampai skor terendah

2. Diambil 27% dari kelompok skor

tertinggi dan 27% dari kelompok skor terendah

(5)

104

3. Dan untuk mementukan Daya

pembeda (D) digunakan rumus : DB = A A J B - B B J B (Suharsimi Arikunto, 2002 :213) Dimana : DB = Daya pembeda

BA = Jumlah benar kelompok atas (tinggi)

BB = Jumlah benar kelompok bawaz

(terendah)

N = 27% dari semua pengikut tes

Daya pembeda tes dikatakan signifikan jika D. 020.

iv. Derajat Kesukaran Tes

Untuk mengetahui derajat kesukaran tes cara kerjanya sama dengan Daya Pembeda Tes, rumus yang digunakan adalah : P =

JS

B

(Suharsimi Arikunto, 2002 :208) Dimana : P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JB = Jumlah seluruh siswa peserta test Kriteria penafsiran :

Soal P 0,10 sampai 0,30 adalah sukar Soal P 3.00 sampai 0.70 adalah sedang Soal P 0.70 sampai 1.00 adalah mudah

L. Teknik Analisa Data

Analisis yang digunakan untuk

menganalisa data yang diperoleh dari hasil

test siswa akan dianalisa dengan

menggunakan “Analisis kualitatif”.

Data yang diperoleh dari hasil

pekerjaan siswa mengenai soal-soal test Pokok bahasan Segitiga siswa SMP

Swasta Sutomo 2 Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013 akan dianalisis dengan cara hasil test siswa dikumpulkan dan dilakukan pentabulasian jawaban yang

benar dan salah. Untuk langkah

selanjutnya setiap jawaban siswa yang

salah akan dianalisis dimana letak

kesulitannya. 1. Mean X = i i i f X f  

2. Varians dan Simpangan Baku

Untuk mencari varians dan

simpangan baku digunakan dengan rumus: S2 =

) 1 ( 2 2     n n X f X f n i i i i (Sudjana, 2002 :96) 3. Uji Normalitas

Untuk menguji kenormalan data

digunakan Uji liliefors. Sudjana

(2002) menyatakan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, X3, ……, Xn

disajikan angka buku z1, z2, z3, ….Zn dengan menggunakan rumus :

Zi = S X Xi  Dengan: X = Rata-rata

S = Simpangan baku sampel

b. Untuk tiap angka baku ini menggunakan distribusi normal dihitung peluang F (Z1) = P (Z  Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Z-3 ….Zn yang lebih tinggi atau sama

dengan Z1 jika proporsi itu dinyatakan

dengan S (Z1) maka: S(Z)= n z yang z z z Banyaknya 1, 2,..., ni d. Menghitung (F)Z - S (Z1) kemudian ditentukan harga mutlaknya

e. Ambillah harga mutlak yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut (Lo) dengan nilai kritis Ltabel yang diambil dari daftar untuk taraf nyata  = 0,0 dengan kriteria :

Jika Lo < Ltabel maka sampel

berasal dari populasi yang

berdistriusi normal dan jika Lo >

Ltabel maka sampel tidak

berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas

Hipotesis yang akan diuji : Ho : 1 2 = 2 2 Ho : 12 22

Uji homogenitas ini digunakan uji F dengan rumus : F = Terkecil Varians Terbesar Varian (Sudjana, 1992 : 250) Kriteria pengujian :

(6)

105

Terima hipotesis Ho jika

) 1 , 1 ( 2 / 1 ) 1 , 1 ( ) 1 ( n1 n2

F

F

n1 n2

F

M. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho = 12

H1 = 1 2

N. Deksripsi Hasil Penelitian

Tes yang akan dijadikan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan kepada 35 orang di luar sampel penelitian. Dari uji coba dilanjutkan dengan mencari reliabilitas setiap item, validitas, daya beda test dan tingkat kesukaran test.

Setelah dilakukan pembelajaran

kooperatif maka diperoleh hasil belajar siswa. Data ditabulasikan ke dalam tabel.

Tabel 2.

Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Siswa

Sebelum Pembelajaran Kooperatif

No Xi Fi Xi2 fi Xi Fi Xi2 1 4 3 9 12 27 2 5 5 25 25 125 3 6 10 100 60 1000 4 7 12 144 84 1728 5 8 13 169 104 2197 6 9 7 49 63 343 Jumlah 50 348 5420 a. Rata-rata (X ) X = i i i f X f   = 50 348 = 6,96 b. Simpangan Baku (S) S2 =

) 1 ( 2 2     n n X f X f n i i i i = ) 49 ( 50 ) 348 ( 5420 . 50 2 = 2450 121100 271000 S2 = 61,18 S = 7,821 Tabel 3.

Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Siswa

Setelah Pemberian Pembelajaran Kooperatif No Xi Fi Xi2 fi Xi Fi Xi2 1 6 2 36 12 72 2 7 7 49 49 343 3 8 15 64 120 960 4 9 17 81 153 1377 5 10 9 100 90 900 Jumlah 50 424 3652 c. Rata-rata (X ) X = i i i f X f   = 50 424 = 8,48 d. Simpangan Baku (S) S2 =

) 1 ( 2 2     n n X f X f n i i i i = ) 49 ( 50 ) 424 ( 3652 50  2 x = 2450 179776 182600 S2 = 1,152 S = 1,073

Berdasarkan nilai hasil belajar

siswa diperoleh nilai rata-rata

sesudah pemberian pembelajaran

kooperatif adalah 8,46 dan simpangan baku 1,07 dan nilai rata-rata siswa sebelum pemberian pembelajaran kooperatif adalah 6,96 dan simpangan baku 7,821.

Sebelum pemberian

pembelajaran kooperatif terdapat 18 orang siswa yang mempunyai nilai

rendah dan setelah diberikan

pembelajaran kooperatif siswa yang mempunyai nilai rendah hanya 2 orang.

O. Uji Analisis Data

1. Uji Normalitas

(7)

106

Uji Normalitas Data Sebelum Pemberian Pembelajaran Kooperatif N o X 1 F1 Zi Luas F(Zi) F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi) | 1 4 3 -0,38 0,148 0,352 0,0600 0,2920 2 5 5 -0,25 0,0948 0,4052 0,1600 0,2452 3 6 10 -0,12 0,0478 0,4522 0,3600 0,0922 4 7 12 0,01 0,004 0,496 0,6000 0,1040 5 8 13 0,13 0,0517 0,4483 0,86 0,4117 6 9 7 0,26 0,1026 0,3974 1 0,6026

Dari baris ke-6 dalam daftar didapat Lo = 0,6026 dengan n = 50 dan taraf nyata  = 0,05 dari tabel di dapat Lo = 0,125 yang lebih kecil dari Lo hitung. Karena Lo hit > Lo tabel

yang diperoleh adalah tidak

berdistribusi normal.

Tabel 5.

Uji Normalitas Data Setelah Pemberian Pembelajaran Kooperatif N o X1 F1 Zi Luas F(Zi) F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi) | 1 6 2 -2,30 0,4898 0,0102 0,040 0 0,0298 2 7 7 -1,36 0,4131 0,0869 0,180 0 0,0931 3 8 15 -0,43 0,4236 0,0764 0,480 0 0,4036 4 9 17 0,50 0,1915 0,3085 0,820 0 0,5115 5 10 9 1,44 0,4251 0,0749 1 0,9251

Dari baris ke-5 dalam daftar didapat Lo = 0,9251 dengan n = 50 dan taraf nyata  = 0,05 dari tabel di dapat Lo = 0,125 yang lebih kecil dari Lo hitung. Karena Lo hit > Ltabel maka data yang diperoleh adalah tidak berdistribusi normal.

P. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : 1 = 2

H1 : 12

Karena 1 2 maka rumus statistik t yang digunakan adalah :

S2 = 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1      n n S n S n = 2 50 50 821 , 7 ) 1 50 ( 071 , 1 ) 1 50 (      = 98 43 , 52 23 , 383  = 88 799 , 330 S2 = 3,375 S = 1,84 t = 2 1 2 1 1 1 n n s x x   = 50 1 50 1 84 , 1 96 , 6 46 , 8   = 3675 , 0 5 , 1 t = 4,0822

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika -t(1-1/2 ) < t <t (1-1.2 )

t hit = 4,0822 dan t(0,95) (50) = 1,670 Maka Ho ditolak.

Q. Analisis Kesulitan Siswa

Dari soal-soal test yang penulis ajukan untuk setiap item pertanyaan akan penulis analisa kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para siswa dalam mengerjakan soal-soal segitiga, seperi yang tertera pada tabel 6.

Tabel 6

Hasil Jawaban Siswa dan Bentuk Kesulitan Siswa N o Jawaban Siswa Yang Salah Banyak Siswa Yang Menjawab Ketera ngan 1 2 3 4 1 0 orang Siswa kurang mampu membeda kan bentuk-bentuk segitiga 2 Dik :  A = 2Xo  B = 400  C = 3Xo 1 orang Siswa kurang mampu C A B Lan cip A B C Tu mpu l

(8)

107 dit. Nilai X dan  C

Jawab :  A +  C +  B =180o 2X0+ 3Xo + 400 = 1800 5Xo + 0o = 180o – 5X+ 40 X = 180o – 35X X = 155o Besar C = 1800 – 155 = 25o 1 orang 1 orang menguas ai rumus Siswa tidak tahu rumus mencari sudut Siawa tidak tahu jumlah keseluruh an sudut segitiga 3 Dik : AC = 10 BD = 4 Dit L: AD = ……? Jawab : AD = Panjang AC - BD = 10 – 4 = 6 2 orang Siwa tidak mengerti apa yang ditanya dalam soal 4 1 Orang Siswa tidak memperg unakan ukuran sebenarn ya sehingga jawabann ya salah 5 1 orang 1 Orang Siswa tidak tahu memperg unakan busur Siswa tidak tahu memperg unakan ukuran sebenarn ya 6 Dik : Mis A = 8 cm B = 10 cm C = 12 cm Dit : keliling  Jawab : K = a x b x c = 8 x 10 x 12 = 960 cm 2 orang 0 orang 1 orang Siswa tidak dapat menulis rumus mencari keliling Siswa tidak membuat satuan dari keliling Siswa salah dalam menjuml ahkan 7 Dik : k = 49 cm P.S1 = 12 cm P.S2 = 20 cm Dit : Pjg sisi segitiga ? Jawab : 49 = 12 + 20 = 49 – 32 = 17 cm 1 orang 1 orang 0 orang Siswa tidak dapat menulisk an rumus mencari keliling Siswa tidak dapat memperg unakan rumus Siswa tidak membuat satuan dari jawaban soal 8 Dik : AB = 8 cm BC = 10 cm AC = 6 cm Dit : 1 ABC? L = ½ AB x BC x AC = ½ . 8 x 10 x 6 = 4 x 10 x 6 = 240 cm 1 orang 1 orang 3 orang Siswa tidak menulisk an rumus mencari luas  Siswa tidak dapat menulisk an yang mana tinggi dan alas suatu segitiga C A 3 B cm 4 cm B A C 5 cm 5 cm

(9)

108 Siwa tidak dapat memperg unakan rumus dengan baik 9 Dik = L = 48 cm2 Alas = 16 cm Dit : t …..? Jawab : L = ½ at = ½ 16 am = 16 t t = 16 3 orang 3 orang 1 orang Siswa tidak dapat menulisk an rumus Siswa tidak dapat memperg unakan rumus Siswa tidak dapat membuat satuanny a 1 0 Dik :  A = 500  CBD = 1200  CBD =  A +  C  C = 120o + 50o  C = 170o 2 orang 2 orang Siswa tidak dapat menulis rumus Siwa tidak dapat memperg unakan rumus R. Pembahasan Penelitian

1. Kesulitan yang dialami siswa :

Dari hasil jawaban siswa

maka bentuk ini akan dibahas

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal segitiga.

Soal No. 1

Penyelesaikan

Dari analisis jawaban siswa untuk soal no. 1 diperoleh persentase siswa yang dapat menyelesaikan soal

dan tidak mendapat kesulitan yaitu : sebanyak 50 orang (100%). Soal No.2 Penyelesaian : Dik :  A x 2Xo  C = 3 Xo  B = 40o

Dit : Nilai X dan C

2Xo + 3Xo + 40o = 180o 5X + 40o = 180o 5X = 180o – 4oo X =

5

140

= 28 b. C = 3Xo C = 3. 28o = 84o

Dari analisis jawaban siswa untuk soal no. 2 diperoleh bahwa siswa yang dapat menjawab benar adalah 47 orang (94%), siswa yang tidak mengetahui rumus 0 orang (0%)

dan siswa yang tidak dapat

mempergunakan rumus 1 orang (23%)

dan siswa yang salah total

mengerjakan sebanyak 1 orang (2%).

Soal No. 3 Dik : Panjang AD = BD = 4 AB = AD + BD = 4 cm + 4 cm = 8 cm Dari analisis jawaaban siswa untuk soal no. 3 diperoleh bahwa siswa dapat menjawab dengan benar adalah 48 orang (96%) dan siswa yang tidak dapat menjawab dengan terurai sebanyak 2 orang (4%).

Soal No. 4 :

Dari analisis jawaban siswa untuk soal No. 4 diperoleh bahwa sebanyak 49 orang (98%) siswa dapat menjawab dengan benar.

Lancip Tumpul

3 4

(10)

109

Soal No. 5

Dari analisis jawaban siswa untuk soal No. 5 diperoleh bahwa sebanyak 49 orang (98%) siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, dan

1 orang (2%) tidak tahu

mempergunakan rumus. Soal No. 6: Dik : A = 8 cm B = 10 cm C = 12 cm Dit : k = …. ? Jawab : k = a + b + c = 8 cm + 10 cm + 12 cm = 30 cm

Dari analisis jawaban siswa untuk soal no.6 diperoleh bahwa sebanyak 30 orang (100%) siswa dapat menjawab dengan benar.

Soal No.7 Dik : k = 49 cm b = 20 cm a = 12 cm Dit : c = …… ? Jawab : K = a + b + c 49 cm = 12 cm = 20 cm + c 49 cm = 32 cm + c c = 49 cm – 32 cm = 17 cm

Dari analisis jawaban siswa untuk soal nomor 7 diperoleh bahwa sebanyak 47 orang (94%) siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, 1 orang (2%) siswa tidak dapat menuliskan rumus dan 2 orang siswa (4%) tahu menuliskan rumus tapi tidak

dapat mempergunakannya/ menyelesaikannya. Soal No 8 : Dik : Panjang AB = 8 cm BC = 10 cm AC = 6 cm Dit : L  ABC ? Jawab : L = ½ .AB. AC = ½ . 8 cm . 6 cm = 4 cm x 6 cm = 24 cm

Dari analisis jawaban siswa untuk soal no. 8 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 47 orang (94%) siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, 1 orang (2%) siswa tidak dapat

menuliskan rumus mencari luas

segitiga, 1 orang (2%) siswa tidak dapat membedakan alas dan tinggi segitiga dan 1 orang (2%) siswa tidak dapat mempergunakan rumus dengan baik. Soal No.9 Dik : L = 48 cm2 Alas = 16 cm Dit : t …. ? Jawab : L = ½ at 48 = ½ 16 t t = 8 48 = 6 cm

Dari analisis jawaban siswa untuk soal No.9 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 43 orang (86%) siswa dapat menjawab dengan benar, 3 orang siswa (6%) siswa tidak dapat menuliskan rumusnya, 4 orang lain

(8%) siswa tidak dapat

mempergunakan rumus. Soal No.10 : Dik :  A = 500  CBD = 120o  CBD =  A –  C  C = 120o – 50o = 70o

Dari analisis jawaban siswa untuk soal No. 10 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 46 orang (92%) siswa menjawab dengan baik dan benar, 2 orang (4%) siswa dapat menuliskan rumus tetapi penyelesaiannya salah dan 2 orang (4%) siswa tidak dapat mempergunakan rumus dengan baik.

Dari hasil pembahasan di atas maka didapat rata-rata kemampuan B

A

C 5 cm

(11)

110 siswa secara menyeluruh sebelum

pemberian pembelajaran kooperatif mencapai 6,96, skor terndah 4 dan skor maksimal 8 sedangkan bentuk kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal segitiga yang paling banyak ditemukan adalah :

1. Siswa kurang teliti dalam

mempergunakan rumus

2. Siwa tidak mempergunakan ukuran

sebenarnya

3. Siswa tidak tahu rumus yang akan

dipergunakan

4. Siswa tidak tahu mempergunakan

busur

S. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan hasil penelitian maka pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari pelaksanaan penelitian, yaitu :

Hasil dari pemberian pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dalam mengerjakan soal-soal segitiga adalah:

- Nilai rata-rata kemampuan siswa

secara menyeluruh setelah

pemberian pembelajaran

kooperatif mencapai 7,73

- Nilai tertinggi mencapai angka 9

- Siswa sudah mampu membedakan

bentuk-bentuk segitiga

- Siswa sudah mampu

mempergunakan rumus

- Siswa sudah tahu rumus mencari

keliling segitiga

- Siswa sudah mampu

mempergunakan rumus

- Siswa sudah tahu mempergunakan

busur

T. Saran

1. Disarankan kepada guru-guru

matematika secara umum dan

khususnya guru matematika yang mengajar di SMP Swasta Sutomo 2 Medan yang terdaftar aktif pada Tahun Pembelajaran 2012/2013 agar menggunakan metode pembelajaran kooperatif.

2. Disarankan kepada pihak sekolah

maupun guru-guru untuk

melaksanakan kokurikuler di luar sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif.

3. Disarankan kepada siswa-siswa SMP

Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 khususnya dan kepada seluruh siswa-siswa SMP umumnya agar dalam proses belajar mengajar dengan mempergunakan metode pembelajaran kooperatif agar lebih menghidupkan dan bersungguh-sungguh dalam kelompok dan mau

bertanya kepada guru maupun

kelompok lain bila ada suatu

permasalahan yang tidak dapat

dipecahkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 1999.

Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksra, Jakarta, 2002.

H.B. Usman. Meningkatkan Pemahaman

Mahasisa Tentang Konsep Limit Melalui Pembelajaran Kooperatif, Journal Pendidikan Malang, Universitas Malang.

Hudojo Herman, Mengajar Belajar

Matematika, Depdikbud, Jakarta, 1988

Natawijaya Rohman, ed. Psikologi Pendidikan Jakarta, Dep P dan K RI, 1978.

Nur Kancana Wayan PPN evaluasi Pendidikan Surabaya Usaha Nasional, 1983.

Sembiring Suah Penuntun Pembelajaran

Matematika, Bandung, Ganesha, 2003.

Sihite, L.E. Media Pendidikan Untuk calon guru Diktat Kuliah PBM IPA 4017 Medan FMIPA, IKIP Medan, 1994.

Sitorus, J. Metodologi Penelitian Pendidikan , Medan, 1990

Surakhmad Winarno, Penganar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Bandung Tarsito, 1992.

Sudjana, Metode Statistika Tarsito, Bandung, 2002.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Cemaran Mikroba daging babi landrace persilangan yang diberi penambahan sekam padi pada ransum mengandung limbah hotel

Terima kasih kepada PT So Good Food Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga intervensi penyuluhan dan pendam- pingan peternak dalam rangka

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui manfaat dari penerapan praktik manajemen berbasis Islam pada organisasi atau perusahaan sehingga

Biasanya jumlah buah digunakan oleh kanak-kanak dalam permainan ini sebanyak tujuh atau lima biji.Kebiasaannya, batu seremban ini dimainkan.. menggunakan tujuh

Dalam upaya meningkatkan pembangunan sektor-sektor unggulan ini sehingga mampu menjadi sektor yang strategis dalam pengembangan wilayah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan remaja, baik yang berupa pribadi familial, sosial ekonomis dan kultural. 2) Melakukan perubahan lingkungan dengan

Berdasarkan Hasil Penilaian Persyaratan Administrasi Kualifikasi Pekerjaan Pendigitan Citra Satelit Pangkalan Baru, kami Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Kelompok

– Pencapaian tujuan dengan menggunakan input yang sama untuk menghasilkan output yang lebih besar. – Usaha meminimalisir pemborosan sumber daya dalam