25 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang
bertujuan untuk memahami fenomena dalam konteks sosial
secara ilmiah dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena
yang diteliti (Herdiansyah, 2010). Penelitian kualitatif adalah
jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya,
dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat, perilaku
seseorang, dan tentang peranan organisasi, pengerak sosial,
atau hubungan timbal-balik (Strauss & Corbin, 2003).
Penelitian deskriptif adalah sebuah desain penelitian yang
menggambarkan fenomena yang diteliti, menggambarkan
besarnya masalah yang diteliti. Pertanyaan yang biasa
digunakan “apa dan bagaimana” dengan tujuan menjelaskan
fenomena yang diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian
serta penelitian deskriptif dapat ditemui dalam penelitian
kualitatif maupun kuantitatif (Swarjana, 2012). Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu
26 kecemasan ibu dalam melakukan toilet training pada anak
pertamanya.
3.2 Partisipan Penelitian/Sumber Data
Cara penentuan dan pengambilan partisipan dalam
penelitian ini adalah dengan mengunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Purposive sampling
berlaku pada individu maupun tempat (Creswell, 2015). Dalam
teknik ini, pemilihan sekelompok subjek di dasarkan atas ciri-ciri
atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai sangkut paut yang
erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Hadi, 2015).
Dalam penelitian ini istilah yang digunakan untuk
ditunjukkan pada sumber data adalah partisipan. Partisipan
dalam penelitian ini adalah 4 orang ibu yang baru memiliki anak
pertama usia 1 – 3 tahun. Lokasi penelitian yang dilakukan
bertempat di Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten
Semarang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
27 pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2011). Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
pengumpulan data menurut (Yusuf, 2015) yaitu:
3.1.1 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara
(interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses
interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber
informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee)
melalui komunikasi langsung. Walaupun wawancara
merupakan percakapan tatap muka, namum ditinjau
dari bentuk pertanyaan yang diajukan maka wawancara
dapat di kategorikan menjadi tiga bentuk, yaitu: (1)
Wawancara terencana-terstruktur, (2) Wawancara
terencana-tidak terstruktur, (3) wawancara bebas.
Adapun jenis wawancara yang digunakan
wawancara terencana-tidak terstruktur yaitu peneliti
membuat daftar pertanyaan dari aspek kecemasan
yang dikemukakan oleh Daradjat (1985) untuk
membantu peneliti dalam mengarahkan isi pembicaraan
28 dengan gambaran kecemasan ibu dalam melakukan
toilet training pada anak pertamanya usia 1 – 3 tahun di
Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang.
3.1.2 Observasi
Apabila diperhatikan teknik pengumpulan data
sebelum yang telah dibicarakan, jelas bahwa jenis
teknik tersebut hanya dapat mengungkapkan tingkah
laku verbal (verbal behavior), tetapi kurang mampu
mengungkap tingkah laku nonverbal. Salah satu teknik
yang dapat digunakan untuk mengetahui atau
menyelediki tingkah laku nonverbal yakni dengan
mengunakan teknik observasi. Apabila kita mengacu
pada fungsi pengamat dalam kelompok kegiatan, maka
observasi dapat dibedakan lagi dalam dua bentuk yaitu:
(1) Participant observer, yaitu suatu bentuk observasi di
mana pengamat (observer) secara teratur berpartisipasi
dan terlibat dalam kegiatan yang diamati. Dalam hal ini
pengamat mempunyai fungsi ganda, sebagai peneliti
yang tidak diketahui dan dirasakan oleh anggota yang
lain, dan kedua sebagai anggota kelompok, peneliti
berperan aktif sesuai tugas yang dipercayakan
kepadanya, (2) Non-participation observer, yaitu suatu
29 terlihat langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat
juga dikatakan pengamat tidak ikut serta dalam
kegiatan yang diamatinya.
Jenis observasi yang digunakan peneliti adalah
non-participation observer, peneliti melakukan
observasi kepada partisipan saat dilakukan wawancara
dan mengobservasi partisipan saat melakukan toilet
training pada anak pertamanya usia 1 – 3 tahun di
Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang.
3.1.3 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan atau karya
seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu.
Dokumen tentang orang atau kelompok orang.
Peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai
dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber
informasi yang sangat berguna dalam penelitian
kualitatif. Dokumen itu dapat berbentuk teks tertulis,
artefacts, gambar, maupun foto. Dokumen tertulis juga
dapat berupa sejarah kehidupan (life histories), biografi,
karya tulis, dan cerita.
Hal-hal yang di dokumentasi adalah berupa foto
lingkungan dusun Ngelo, catatan tentang gambaran
30 dusun Ngelo, dan rekaman suara saat melakukan
wawancara yang berhubungan dengan proses toilet
training pada anak pertamanya usia 1 – 3 tahun di
Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang.
3.4 Analisis Data
Miles dan Huberman (1992) mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
3.1.4 Data reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
3.1.5 Data display
Setelah data direduksi (dikelompokan), maka
31 (menyajikan data). Kalau dalam penelitian kuantitatif
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel,
grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya.
Sedangkan penyajian data kualitatif dapat dilakukan
dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif.
3.1.6 Conclusion drawing/verification
Langkah ke tiga dalam analisis data menurut Miles
dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
32 3.5 Uji Keabsahan Data
Member check yaitu proses pengetikan data diperoleh
peneliti dari pemberi data. Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan
apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang
ditemukan disepakati oleh pemberi data tersebut valid,
sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang
ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak
disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan
diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam
maka peneliti harus merubah temuannya dan harus
menyesuaikan dengan yang diberikan oleh pemberi data. Jadi
tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan
akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa
yang dimaksud sumber data atau partisipan (Sugiyono, 2011).
Uji keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah member check kepada keempat partisipan dengan
memberikan hasil rekaman dan verbatim kepada partisipan
untuk didengarkan dan diperlihatkan supaya dikoreksi apabila
ada data yang tidak sesuai untuk mendapatkan kebenaran