POKOK-POKOK SAMBUTAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pada Acara
Business Forum
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JASA LOGISTIK
NASIONAL
2 Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang kami hormati:
Saudara-Saudara Menteri, Kabinet Kerja
Para Ketua Asosiasi dan Pimpinan Perusahaan yang bergerak di bidang Logistik;
Para Ketua Asosiasi Profesi di bidang Logistik;
Para pejabat yang mewakili Kementerian dan Lembaga;
Anggota Tim Kerja Pengembangan Sistem Logistik Nasional;
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua.
PEMBUKAAN
Hadirin yang saya hormati.
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk mengikuti acara Business Forum di ruangan ini.
Acara Business Forum ini, telah menjadi agenda rutin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk mendapatkan masukan dari industri/dunia usaha terkait mengenai Strategi dan Kebijakan Pemerintah yang tepat untuk mempercepat bertumbuh kembangnya dunia usaha dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional.
3
ISU UTAMA URAIAN
KEBUTUHAN PERLUNYA PENGEMBANGAN SISLOGNAS
1. Latar Belakang Kebijakan
• Logistics Services Sector merupakan salah satu Sektor Prioritas Integrasi (PIS) di dalam integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
• Beberapa jenis jasa logistik yang diliberalisasi antara lain: Maritime cargo Handling Services, Storage and Warehousing Services, Freight transport agency services, Courrier Services termasuk Express Delivery Services, Packaging Services
• Komitmen APEC untuk menurunkan 10% biaya, waktu, dan ketidakpastian supply chain pada tahun 2015
• Selain mematuhi komitmen kerja sama internasional, kita perlu memiliki Sistem Logistik Nasional yang baik karena kebutuhan untuk memperbaiki daya saing perdagangan, distribusi nasional dan kelancaran arus barang.
• Sistem Logistik menjadi ukuran daya saing dan citra investasi.
• Sistem Logistik Nasional memang didesain juga untuk mendorong peran perusahaan Penyedia Jasa Logistik Nasional dan peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM Logistik, serta kita dapat menguasai Kegiatan Niaga Bahari Nasional seperti yang pernah ditunjukkan pada masa Sriwijaya dan Majapahit.
Dengan Latar Belakang di atas, berdasarkan Instruksi Presiden No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008-2009 yang antara lain: meminta Menko Perekonomian untuk menyusun Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS), dan selanjutnya diterbitkan Peraturan Presiden No. 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan SISLOGNAS.
4 Visi dan Misi
SISLOGNAS 2025
Visi : Locally Integrated, Globally Connected for National Competitiveness and Social Welfare
Misi :
• Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan daya
saing produk nasional di pasar domestik, regional, dan global.
• Membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai
dengan Pelabuhan Hub Internasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan.
Tantangan • Masih tingginya biaya logistik nasional. Menurut survei Bank Dunia, biaya
logistik nasional sekitar 24% dari PDB pada tahun 2013. Dengan asumsi total PDB sebesar Rp. 9.084 triliun pada tahun 2013, maka biaya logistik Indonesia pada tahun tersebut sebesar sekitar Rp. 2.180 triliun.
• Saat ini Indeks Kinerja Logistik Indonesia masih relatif rendah, dimana berdasarkan survey Bank Dunia, Logistics performance Index (LPI) Indonesia, terus membaik yaitu dari peringkat 59 tahun 2012 menjadi diurutan 53 tahun 2014.
• Namun, posisi tersebut masih di bawah negara di kawasan ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
• Hasil penelitian LPEM UI bekerjasama dengan Jetro tahun 2005 menunjukkan bahwa biaya logistik Indonesia sebesar 14.08% dari total penjualan.
• Kondisi Infrastruktur yang belum mendukung. Berdasarkan Global
Competitiveness Report Tahun 2013-2014 yang dikeluarkan oleh World Economic
Forum tahun 2014, peringkat infrastruktur Indonesia berada pada posisi 61 dari 148
5
ISU UTAMA URAIAN
Tantangan • Regulasi di bidang Jasa Logistik masih belum kondusif. Cakupan aktivitas bisnis jasa logistik yang terdiri dari berbagai sektor yang
terpisah-pisah, menyebabkan penyusunan peraturan menjadi bersifat
sektoral.
• Selain itu, Otonomi Daerah juga menyebabkan masih terdapatnya
peraturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dengan daerah,
serta antara pemerintah daerah. Hal ini berpotensi menimbulkan
masalah dalam kepastian hukum bisnis jasa logistik.
• Salah satu contoh, Ketentuan yang mengharuskan penyelenggara logistik melengkapi hingga lima jenis izin dalam tiga tahapan yaitu
perizinan pusat atau nasional, provinsi dan kab/kota. Panjangnya
rangkaian peraturan perizinan berpotensi menyulitkan pengusaha
6
Key Drivers
SISLOGNAS
1) Komoditas utama
2) Pengembangan Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik:
3) Pembangunan Infrastruktur Transportasi:
4) Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi;
5) Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia;
6) Harmonisasi Regulasi.
17 Big Wins
1) Pembangunan Pelabuhan Hub Laut Internasional Kuala Tanjung dan Bitung, Bandara HubInternasional Jakarta, Kuala Namu dan Makasar
2) Pemberdayaan Pelayaran Nasional dan Pelayaran Rakyat
3) Short Sea Shipping Pantai Utara Jawa dan Jalintim Sumatera
4) Peningkatan Peran Kereta Api Kargo di Jawa dan Sumatera
5) Sistem Otomasi Informasi Logistik INALOG
6) Penetapan Tarif Pelayanan Jasa Logistik Dengan Denominasi Rupiah
7) Peningkatan kapasitas kapal perintis dan nasional di kawasan timur Indonesia
8) Pengembangan Pelabuhan Kalibaru, Jakarta
7
ISU UTAMA URAIAN
10) Terselenggaranya sistem pendidikan dan pelatihan profesi logistic nasional
yang berstandar internasional
11) Consolidated Container untuk mendorong ekspor Usaha Kecil Menengah
(UKM)
12) Pelayanan 24/7 kargo udara di Bandara Soekarno-Hatta
13) Penguatan Penyedia Jasa Logistik Nasional sebagai pemain kelas dunia
14) Revitalisasi BUMN Niaga menjadi trading house komoditas pokok dan
strategis serta unggulan ekspor
15) Peningkatan peran BUMN dalam logistik perdesaan
16) Harmonisasi regulasi dan kebijakan
17) Efektifinya pengoperasian dry ports/ terminal barang
5 Quick Wins
1) Pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok (Kalibaru)2) Pembangunan double track kereta api
3) Pengakuan Logistik sebagai cabang ilmu dan pendirian program studi logistik
di perguruan tinggi serta pendirian akademi komunitas logistik
4) Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Bidang Logistik
8 Perkembangan
Implementasi SISLOGNAS hingga 2014
• Pembangunan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Bitung
Telah ditetapkannya Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 20 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung
Telah diterbitkan ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 579/Menhut-II/2014
tanggal 2 Juni 2014 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara;
Sedang dilakukan studi dan review Masterplan Pelabuhan Bitung oleh Kementerian Perhubungan dan Pemrov Sulawesi Utara
Jalur KA dari Sei Mankei ke Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dan PT. Pelindo I telah mengalokasikan lahan di HPL miliknya untuk digunakan sebagai jalur kereta api seluas 1,43 Ha melalui mekanisme pinjam pakai. • Pembangunan Terminal Barang (Dry Port) Entikong, Provinsi
Kalimantan Barat (di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia
9
ISU UTAMA URAIAN
Perkembangan Implementasi SISLOGNAS hingga 2014
• Pengoperasian Short Sea Shipping (SSS) di Pantura Jawa Lintas Timur Sumatera
Telah disampaikan Surat Menko Perekonomian Kepada Menteri Perhubungan No. S-70/M.EKON/04/2013 tanggal 16 April 2013 perihal Pengoperasian Short Sea Shipping di Pantura Jawa, untuk menyiapkan:
Penerbitan peraturan yang diperlukan
Infrastruktur Pelabuhan (Dermaga) Singgah
Pengalokasian anggaran untuk infrastruktur pelabuhan singgah dan jalan aksesnya maupun program terkait yang diperlukan;
Penertiban angkutan barang truk yang melebihi beban
10 Perkembangan
Implementasi SISLOGNAS hingga 2014
• Pengembangan Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik
Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif melalui regulatory reform, melalui: (1) Rasionalisasi regulasi; (2) Pembenahan Birokrasi Layanan; (3) Simplifikasi melalui otomasi sistem perizinan bidang logistik (e-licensing) yang terintegrasi antara pusat dan daerah.
• Pengembangan ICT
Pada saat ini sedang dibangun sistem ICT untuk mendukung consolidated container dan sistem perijinan online untuk kegiatan penyedia jasa logistik.
Kelembagaan (1) Saat ini, pelaksanaan kebijakan dan pemantauan Pengembangan SISLOGNAS dilakukan oleh tim kerja yang ditetapkan oleh Menko Perekonomian.
11
ISU UTAMA URAIAN
Fokus
2015-2019
1) Memastikan beroperasinya Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung pada 2018 sebagai Hub Internasional;
2) Terbangun dan terkendalinya lalu lintas logistik laut yang membangun daya saing dari dan ke kawasan timur Indonesia (Tol Laut).
3) Terwujudnya kebijakan dan perangkat kebijakan yang mendukung pembangunan kemampuan logistik laut (Insentif pengadaan/peremajaan kapal, Insentif bagi industri perkapalan, Insentif bagi dunia usaha pioner di bidang kemaritiman dan logistik maritim)
4) Pemulihan Air Traffic Flow Management (ATFM) yang mendorong integrasi Sistem Logistik Udara Nasional (pengendalian lalu lintas udara yang berkedaulatan)
12
Arahan
Menko
• Kita perlu bersatu mewujudkan Sistem Logistik Nasional yang efektif dan efisien yang tercermin dari ketersediaan barang, stabilitas harga, semakin rendahnya disparitas harga dan kelancaran produksi
• Dengan demikian bukan hanya nilai tambah dan rantai nilai yang diperoleh Anak Bangsa, Namun mewujudkan dinamika ekonomi yang berkeunggulan, berkesejahteraan dan berkelanjutan dari Sabang sampai Merauke. Serta untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi dan melepaskan diri dari ketergantungan dengan pihak luar .
• Lebih dari itu SISLOGNAS yang mampu menghadirkan Pelaku ekonomi Bangsa yang berdaya saing dan berkeunggulan, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional yang bertumpu pada keunggulan Indonesia sebagai Bangsa Maritim
• Bersama Kita manfaatkan momentum kebijakan saat ini.
Semoga Tuhan YME memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita bersama. Amien.
Terimakasih.
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalam Mu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, 8 Januari 2015
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,