• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI KECAMATAN TANJUNG PURA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI KECAMATAN TANJUNG PURA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Dermawati. The Effect of Learning Strategy and The Ability of Logical Thinking on the Students' Achievement in Chemistry at SMA Negeri Kecamatan Tanjung Pura. Thesis: Post Graduate Program of State University of Medan. 2006.

This research is aimed at finding out (1) the achievement of chemistry

between the student that taught by learning of science technology society and conventional strategies, (2) the achievement of chemistry between student who had

ability of

high

logical thinking and low logical thlngking, (3) interact ion between

learning strategies and the ability of logical thinking on the students' achievement in

chemistry.

The population of this research were the eleven grade students of SMA Negeri Kecamatan Tanjung Pura that insists of7 classes with 280 students, the sample ofthe

research were chosen from XI- l_and

XI-5

class. For_Xl-1 class taughLby learning of

science technology society strategy and for Xl-5 done by learning of convenstional strategy. The samples taken by cluster random sampling technique. The research

instrument that used the measure the achicievement was test of multiple choice with 4

option. To get the data of ability of logic thought used Fonnal Objective Test of

Piagetian, that amount 24 questions. The research method used quasi-experiment with

factorial design 2 x 2. Technic of analyzing data used Anava of two directions at a

=

0,05.

The finding of the research showed that; ( 1 ) the students' achievement in

chemistry that taught by science ta-:hnology society (X= 28, 15) is higher than the

students' achievement that taught by conventional strategy (X= 26,92), with FOOW11 =

29,57 > Ftable = 3,968 (2) the studens' achievement in chemistry by the ability of high

-

-logical thinki ng (X= 29,94) is higher than the ability of low logical think.ing (X=

25,94), with Fcount = 4,43 > ftable

=

3,968 (3) the is interaction between learning strategy and the ability of logical thinking on the students' achievement in chemistry

counted by statictic tound 7,18 > F1abe1 = 3,968. The latter counting by schcffc tested

also showed the significance difference between the students' achievement that taught by science technology society and conventional strategies like wise the

students' achievement in chemistry who have ability of high logical thinking and low

(2)

ABSTRAK

Dermawati, Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Kecamatan Tanjung Pura. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2006.

'P;o

~

( - Penelitian ini bertujuan untuk

~ engetahui

: (1) hasil belajar Kimia antara siswa yang dibehijarkan dengan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat dan strategi konvensional, (2) hasil belajar kimia antara siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir logis rendah dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Kimia.

yang beijumlah 7 kelas dengan jumlah siswa 280, sampel penelitian ditetapkan untuk kelas XI-1 dilaksanakan pembelajaran sains teknologi masyarakat dan kelas XJ-5 dilaksanakan pembelajaran strategi konvensional. Teknik penarikan sampel dilaKitkan dengan clus ter random sampling. Instrwnen penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Untuk menjaring data kemampuan berpikir logis digunakan tes Piagetian Objektive Formal yang berjumlah 24 pertanyaan. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan design penelitian faktorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalur pada taraf signifikansi a =

0,05.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar Kimia siswa yang dibelajarkan dengan strategi sains teknologi masyarak:at (X= 28,15) lebih tinggi daripada basil belajar siswa yang dibel~arkan dengan strategi konvensional (X= 26,92), dengan Fhitw1g = -29,57 > Ftahd = 3,968, (2) basil belajar

Kimia siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi (X

=

29,94) lebih tinggi daripada h ~§i l belajar siswa_ dengan kemampuaJ}_ berpikir logis rendah (X=
(3)

DAFTARISI

Halaman

Abstract. ...

~

...

.c.J ..

~("

·~, ~~ ~

-Abstrak ... ~ ... ii

~ ~ t > Kata Pengantar ... ; ... :::... iii

?

J

Daftar lsi ... ~ ... v

~

-

--Daftar Tabel. ... ::::::-... - vn ksNEc~ 11-sN Dattar Gambar ... ~ ---···--··---- ~ ----····... V111 BABI

/J

BABII

}"'

VIE-0

d~~

c c,f.IIME-0 c,f.lltJIE-0 PENDAllULUAN - - ~ ~ A. Latar Belakang Masalah ...

~ -~~:-

...

~ . ~~ - ~e

B. Jdentifikasi Masalah ...

~

...

~~}-

···

5

l

C. Pembatasan Masalah ... ~ ---···· ... 6

D. Perumusan Ma-;alah ... --:-... ~ ... ..

--

- -

~

--E. Tujuan Penelitian ...

C.. ... .

~

-F. Manfaat Penelitian ...

~:':

...

.! ... .

KAJIAN PUST AKA, KERANGKA PIKJR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS / ....

o c/

6 7 ~~~ c. A. Deskripsi Teoretis .. .. .. .. .. . .. . .. . .. .. . .. . . ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar Kirnia ...

~ ---

0

... .

9

2. Hake kat Strategi Pembelajaran... ... 13

3. Hakekat Kemampuan Berpikir Logis ... __ . _... 28

B. Penelitian ,Yang Rei evan... 32

--

--

--

....,__.._ ./. C. Kerangka Pikir ...

C....

33

/,~"" • to~

-,~.t.

D. Hipotesis Penelitian ...

~~ ---

l

...

38

BAB Ill METODOLOGJ PENELITIAN - } )

~~

~ mpatdan

w: :ehtlan ...

~ ---·--·--- ~ 9
(4)

BABIV

B. Metode dan Rancangan Penelitian ... 39

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 42

E. Prosedur Dan Perlakuan Penelitian ... = . ~

...

43

F. Teknik Pengwnpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 46

G. T eknik Analisis Data... . 51

HASIL PENELITIAN

~I~

D I A. Deskripsi Data ..

~

...

-- ~~~':~/

... 53

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... ;;::-, ....... ...-: ..... 65

C. Pengujian Hipotesis ......

(f

...

70

D. Diskusi Hasil Penelitian ... : ~ .

JJ

.? ...

76

? E. Keterbatasan Penelitian ... _ ... 79

~ BAB V SIMPULAN, IMPLIKA.SI DAN SARAN- ~ A. Simpulan ...

--- ~~

... ! ... 81

B. Tmplikasi. ...

-~

).(_ __ · ... 82

.b C. Saran-Saran ... ~ . ( ... :-... 91

((

c,"''""'~

0

J

93

Daftar Bacaan ... ~ ... ~ ... ···--·.: . .-.:..:. ..

(5)

DAFTARGAMBAR

Gam bar Halaman

2.1

2.2

2.3

4.1

Strategi Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat

Strategi Konvensional Ditinjau Dari Sudut Guru ~

Strategi Konvensional Ditinjau Dari Kegiatan Siswa

Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Stra ~ gi

Pernbelajaran Sains Teknologi Masyarak.at

18

24

25

55

4.2 Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi

4.3 Histogram Hasil Belajar Kimia Yang Memiliki Kemampuan Berpikir

Logi.§. Tinggi Secara Keseluruhan Baik Y angJ)ibelajarkan Dengan

4.4 4.5 4.6

4.7

4.8 4.9

Strategi Sains Teknologi Masyarakat dan Strategi Konvensional 58

Histogram Hasil Belajar Kimia Yang Memiliki Kemampuan Berpikir _ \ Logis Tinggi Secara Keseluruhan Baik Yang Dibelajarkan Dengan

Strategi Sains Teknologi Masyarakat dan Strategi Konvensional 59

Histogram Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Sains Teknologi Masyarakat Dan Kemampuan Berpikir Logis

Tinggi 61

Histogram Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Sains Teknologi Masyarakat Dan Kemampuan Berpikir Logis

Rendah

-Histogram Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Konvensional Dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi

Histogram Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan Strategi

Konvensional Dan K ~~ puan Berpikir L ~~ s Rendah

; Interaksi Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis

(6)

Lamp iran 1 2 3 4 5 6 g 9

10

11 12

&

e,

,:'

>

'%.

-::>

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman

Tes Kemampuan Berpikir Logis ~ ~ S NEe~~

T es Hasil Bela jar ..., '

96

105

Uji Coba Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil

Bela jar

lndeks Kesukaran Dan Daya Beda

~

Skenario Pembelajaran

6'

~

~s NEe~~~

Bahan Perlak:uan '

Uji Homogenitas Pengujian Hipotesis t13

115

117

137 149

151

176

187

191
(7)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakamg Masalah

Mutu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi perhatian yang penting bagi keberhasilan pendidikan. Hal ini bermanfaat untuk dapat menjawab tantangan-tantangan dalam pembangunan, misalnya perkembangan dalam bidang teknologi,

akan dapat terlaksana hila ditangani oleh tenaga-tenaga kerja yang berkualitas. )

Peningl(atan kualitas dan kffimtitas sarana pendidikan dirasa perlu untuk dapat menjawab tantangan-tantangan perkernbangan kehidupan. Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan ini sedang giat dilaksanakan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan pell_!..epntah misalnya, f!!~ gadakan rehabili ~ i dan perluasan g_eQ.ung-gedung sekolah, penyediaan peralatan praktek, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan profesionalitas tenaga pengajar.

(8)

(2) anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, (3) :siluasi yang berbagai

keadaannya. (4) fasilitas, ( 5) pribadi guru serta profesinya.

[image:8.612.75.532.108.706.2]

Persoalan rendahnya nilai pembelajaran sebagaimana diWlgkapkan di atas juga teijadi pada pembelajaran eksakta khususnya dalam hal ini bidang studi Kimia juga mengalami hal yang tak berbeda dengan rendahnya basil belajar bidang eksakta lainnya seperti Matematika dan Fisika. Nilai rata-rata basil bidang eksakta SMA: di Kabupaten Langkat tersaji pada tabcl berikut ini: ~ ... ~ /~' ... ...

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar SMA Mata Pelajaran IPA !)~

Kabupaten Langkat Dalam 3 Tahun Terakhir

,,~ ~0

'

IM

No Mata Pelajaran

..

-

Tahun Ajaran

-.-( 2002/2003 2003/2004 2004/2005

1 Fisika ~- ~\/~ . 5,25 5,92 6,01

2 Biologi - ~II:! 5,16 4,86 : 6,25

3 Kimia ~1\? 5,12 4,22 5,75

4 Matematika 4,44 4,54 5,08

Sumber : Dilrnas Kabupaten Langkat

.

(9)

penentuan strategi dan pemilihcm metude pembdajaran merupakan suatu usaha guna melancarkan proses pembelajaran dan meningkatkan basil pencapaian tujuan.

Dalam menerapkan strategi pembelajaran yang harus diperhatikan adalah penerapan strategi pembelajaran yang tepat agar pembelajaran menjad.i efektif dan efisien, sesuai dengan pendapat Siameto (1995) yang menyatakan bahwa: agar siswa dapat belajar- dengan baik mak:a- strategi pembelajaran harus diusahakan setepat, seefisien, seefektif mungkin. Dikatakan efektif hila strategi pembelajaran tersebut menghasilkan sesuai dengan yang d.iharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien bila strategi pembelajaran yang diterapkan relatif menggWlakan tenaga, usaha, biaya dan waktu yang dipergunakan seminirnal mungkin. Nc:G~~

Rendahnya minat dan hasil be1ajar siswa dalam ilmu eksakta diduga karena proses pembelajaran kurang mendukung pemahaman anak didik, yaitu terlalu banyak hafalan, kurang dilengkapi dengan praktek -praktek di lapangan. Sebagaimana diungkapkan W ardiman (200 l) bahwa strategi belajamya kurang mendukung, mWlgkin tidak sesuai dengan materi yang diajarkan, mungkin terlalu monoton atau kurang bervariasi yang dapat menyebabkan turunnya hasil belajar siswa dalarn mata pelajaran Kimia dan ilmu eksakta lainnya, semestinya pelajaran Kimia itu harus dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk pelajaran lainnya.

J (

S

~I

Strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan guru di kelas, antara lain Strategi Konvensional, Strategi kooperatif dan sebagainya. Namun perlu disadari bahwa strategi tersebut tidak ada yang tcrbaik atau buruk, karena strategi tersebut memiliki

(10)

kelebihan dan kekurangan. Sqx:rti yang diungkapkan Sudjana (1989) bahwa .,setiap metode mengajar ada keunggulan dan kelemahan".

Strategi pembelajaran yang digunakan guru-guru selama ini diduga belum optimal sehingga menyebabkan timbulnya kebosanan siswa yang berakibat rendahnya hasil belajar. Untuk mengurangi atau bahkan menghindari strategi belajar yang terlalu monoton diupayakan berbagai strategi mengajar yang lebih efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi arah, sehingga diharapkan juga menimbulkan dan meningkatkan interaksi yang proaktif dalam pembelajaran Kimia.

Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan hasil belajar suatu kegiatan pembelajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa dalam hal ini adalah kemampuan berpikir logis siswa. Dalam suatu proses pembelajaran, seorang guru hendaknya mampu mengetahui dan memahami kemampuan berpikir logis yang telah dimiliki siswa. Dengan mengetahui kemampuan berpikir logis siswa, maka seorang guru dapat menyesuaikan, menyusWJ dan membuat materi ajar yang relevan untuk membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran.

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan_ dan harus disesuaikan dengan kemampuan berpikir logis, karena mata pelajaran Kimia menuntut daya pikir, kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, kemampuan berpikir logis siswa adalah salah satu komponen yang harus diperhatik:an dengan seksama karena seorang guru dalam mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki peserta didiknya akan membantu dalam menentukan materi, strategi, metode dan media yang cocok untuk digunakan. Hal ini perlu dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik

(11)

perhatian siswa dan setiap detik yang berlangsung dalam kegiatan pembelajaran tidak membosankan. Untuk itu salah satu strategi yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (Poedjiadi, 2005).

B. ldentifikasi Masalah

Dalam perancangan pembelajaran perlu dipehatikan masalah strategi pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu

pembelajaran menjadi bermakna dan lebih efektif.

I

I

J

BerdasarKan hal di atas

dZm

uraian pada latar- belak.ang masalah ~ maka dapat diidentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini, yakni; ( 1) Apakah yang harus diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran? (2) Bagaimanakah cara

menyamp~grutan materi pelaiag m yang paling baik] (3) Urutan bagaLn:Lanakah yang

lebih tepat dan dapat membantu proses belajar siswa? (4) Apakah perbedaan dalam strategi penyampaian pembelajaran memberikan hasil belajar yang berbeda? (5) Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula? (6) Apakah perbedaan karak"teristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa? (7) Apakah strategi pembelajaran tertentu hanya layak untuk siswa yang memiliki karekteristik. tertentu pula? (8) Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi -pembelajaran sains teknologi masyarak:at lebih tinggi dari pada hasil belajar K.imia siswa yang dibelajarkan dengan strategi konvensioanal, (9) Apakah hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, (1 0) Apakah terdapat

(12)

interaksi antara strategi pembclajaran sains teknologi masyarakat ilim kemampuan berpikir logis terhadap basil belajar ?

C. Pembatasan Masalah

Tanpa bermaksud untuk mengenyampingkan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan pembelajaran

Kimia.

agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus mal<a kajian penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah strategi pembelajaran dan kemampuan

pembelajaran Kimia. Lebih lanjut pembatasan masalah ditegaskan sebagai berikut: basil belajar Kimia dibatasi dalam ranah- kognitif dengan ffiateri Kimia Lingkungan, strategi pcmbelajaran dibatasi hanya pada strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat dan strategi pembelajaran konvensional. Karakteristik siswa dibatasi hanya pada kemampuan

berpikir logis _t ~g dipilah ke dal ~ kemampuan berp~r logis tinggi ~J<emampuan

~ ~

$

~ >

berpikir logis rendah.

@~s

'=C~~]

«..._"{,."'

D. Perumusan Masalah :

~

Be~ .!s an pembatasan masalah yang telah_ dikemukakan di __atas, maka

masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

~""'-L Apakah hasil belajar Kimia siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat lebih tinggi dari pada basil belajar Kimia siswa yang dibelajarkan dengan strategi konvensional ?

(13)

rendah?

3. Apak:ah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Kimia.

E. Tujuan Penelitian

l

f

f

Bertitik tolak: dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskprisikan: c~...o

1. Perbedaan hasil beta· ar siswa

pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi konvensional.

2. Perbedaan basil belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. ~

I

3. Interaksi ~~ ra strategi pembe.!_aj_aran dan kemamp ~ berpikir terhadapJtasil belajar

t:C~ j ~~""

'51,. ~

~ 4:

- ~ UJ

F. Manfaat Penelitian \

Kimia.

Hasil :ge..nelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga pendidik atau guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat pada pembelajaran Kimia pokok bahasan Kimia LingkWlgan dan kemampuan berpikir logis siswa.

j

~... ~c

CJN~t-r.e. 0 CJNr~~e. 0

...___...

~
(14)

b. Sumbangan pemikiran bagi guru-guru, pengelola, pengembang dan lembaga-lembaga pendidikan dalam memahami dinamika siswa.

c. Bahan masukan bagi sekolah sebagai aplikasi teoretis dan teknologi pembelajaran. d. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti

permasalahan yang sama.

</ \

7 / ? . : ;

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran pada pembelajaran Kimia pokok bahasan Kimia Lingkungan yang dapat diterapkan guru bagi kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa. ~

(15)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-sirnpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Pertama, terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

strategi sains teknologi masyarakat secara keseluruhan baik pada kelompok siswa dengan kemampuan berpikir Jogis tinggi maupun kemampuan berpikir logis rendah lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi konvensional. Dengan demi ~ ian strategi sains teknologi masyarakat lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran Kimia khusus materi Kimia Lingkungan untuk SMA kelas XI guna meningkatkan haSif oelajar siswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan kemampuan berpikir logis.

Kedua, rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi secara

keseluruhan baik _xang dibelajarkan dengan strategi sai n s ~ teknologi masyarakat maupun strategi konvcnsionallebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa dengan

kemampuan berpikir logis rendah. ~I

Ketiga, hasil perhitungan analisis varians menunj ukkan bahwa terdapat in,teraksi

antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis, dimana rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik menggunakan strategi sains teknologi masyarakat dibandingkan dengan menggunakan strategi konvcnsional,

(16)

rata-rata husil bclajar siswa dengan kemampuan berpikir lugis rendah lebih baik menggunakan strategi konvensional dibandingkan dengan strategi sains teknologi masyarakat.

B. Implikasi

Pertama, basil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh

strategi pembelajaran terhadap basil belajar siwa dalam bidang studi Kimia. Hal ini memberikan n · elasan dan

(17)

di masyarakat yang dapat digali dari siswa, yang dapat dilakukan dc.mgan inisiasi (mengawali, memulai), invitasi (undangan) agar siswa memusatkan perhatiannya pada

pembelajaran yang berlangsung, apersepsi (mengaitkan peristiwa yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran tcrhadap basil belajar Kimia bcrimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat. Dengan menggunakan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat diharapkan guru dapal membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pcmbelajaran Kimia dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efcktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi pembel(\jaran sains teknologi masyarakat maka guru harus terlebih dahulu dituntut memahami tahapan-tahapan yang terdapat dalam stratcgi pembelajaran sains teknologi masyarakat yaitu: Tafiap pertama pendahuluan dilakukan dengan cara dilakukan dengan inisiasi (mengawali, memulai), invitasi (undangan) agar siswa memusatkan perhaliannya pada pembclajaran yang berJangsung, apersepsi ( mengaitkan peristiwa yang tclah diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas.

- - - -'--= Tah_ap kedua

pcmbentukan/pengembangan konsep dilakukan mclalui berbagai pendekatan dan metode misalnya pcndekatan proses, pendekatan sejarah, pendekatan life skill, metode demonstrasi, metode eksperimen, diskusi kelompok dan sebagainya. Pada akhir pembentukan konsep siswa telah dapat memahami apakah analisis terhadap isu-isu atau penyelesaian terhadap masalah yang disampaikan pada tahap I. Tahap ketiKa aplikasi konsep, berbekal dari pemahaman konsep yang benar dalam mengatasi atau menjawab masalah yang diajukan

(18)

rnaka siswa rnelakukan analisis isu atau penyelesaian masalah sehingga dapat diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya siswa yang telah mempelajari tentang kandung

kimia dari makanan yang berzat pengawat yang berbahaya atau pewarna makanan rnaka dia

tidak akan mengkonsumsinya lagi. Tahap keempat pemantapan konsep, selarna proses

tahap 2 dan 3 jika ditemui miskonsepsi maka guru meluruskan miskonsepsi yang tcrjadi

dalam proses pembelajaran maka kegiatan ini disebut dengan pemantapan konsep. Tahap

kelima penilaian, tahapan terakhir dari pembelajaran sains teknologi masayarakat adalah

melakukan penilaian. Penilaian dilakukan dengan tes guna mengukur pemaharnan siswa

terhadap materi yang dipclajari. Melalui pemahaman yang benar terhadap penerapan

--

--

-

-stratcgi pembelajaran sains teknologi masyarakat sebagaimana dikemukakan di atas, maka

guru diharapkan sukses untuk melaksanakan strategi pembelajaran sains teknologi

masyarakat.

'•

Mengingat tahapan-tahapan pembclajaran sains teknologi rnasyarakat dimulai dari

pelemparan isu atau masalah maka implikasinya bagi seorang guru adalah untuk selalu

berupaya memunculkan isu-isu atau masalah-masalah yang diseputar kehidupan kcseharian

yang tcntunya berkaitan dengan materLpelajaran yang akan dibahas, oleh karena itu guru

ditentukan selalu memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuannya dengan

membaca literatur, membaca berita di mass media dan mendengarkan berita di telcvisi dan

yang terpenting adalah peka terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan dernikian guru

dapat memunculkan isu-isu yang trend di tengah-tengah masyarakat, sebagai contoh dalarn

mengajar Kimia Lingk:ungan pada sub pokok bahasan zat aditifmakanan (salah satu matcri

(19)

cukup ramai dibicarakan di media massa cetak dan elektronik maupun dibicarakan ditengah-tengah masyarakat.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan hahwa kemampuan herpikir logis siswa

berpengaruh terhadap hasil belaJar Kimia. Siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi

sccara rata-rata mempunyai hasil belajar Kimia lebih tinggi atau unggul dihandingkan dengan siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. Pernyataan tersebut· memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemampuan berpikir logis signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kemampuan berpikir logis yang dipilah atas kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir logis rendah ditentukan dari

--

--

-basil skor hasil tes kemampuan berpikir logis atau yang dikenal dengan tes Piagetian

Ohjektive Formal yang meliputi: (1) sudut pantul bola, (2) keseimbangan dalam timbangan,

(3) silogisme, (4) permukaan air dalam bejana berhubungan, (5) bayangan pada layar, (6) proporsi, (7) analogi verbal. Siswa yang telah memiliki kemampuan berpikir logis sampai pada tingkat operasi formal, berarti telah mampu menyelesaikan masalah-masalah (soal-soal) Kimia yang menantang, ia tidak akan pemah berhenti bekerja sebelum menemukan jalan keluar (jawaban). Dengan demikian maka siswa yang selalu melatih dirinya secara terus menerus akan dapat menemukan prosedur berpikir logis di dalam memecahkan masalah-masalah pebelajar. Pada gilirannya siswa akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah. Dengan demikian konsekuensinya apabila siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah tentu akan rendah pula pencapaian hasil belajar Kimia, sebaliknya siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi maka tingkat pencapaian hasil belajar Kimia lcbih tinggi.

(20)

Konsekuensi logis dari pengaruh kemampuan bcrpikir logis tcrhadap hasil bclajar Kimia berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran Kima untuk melakukan idcntifikasi dan prediksi didalam mcnentukan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Apabila kcmampuan berpikir logis siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan K.arakteristik siswa:" disamping itu juga-guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi diberikan matcri-materi pcngayaan dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diberikan materi-materi

--

--

-remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyclesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lcbih baik. Disamping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan karena diberitahukan oleh orang lain (guru).

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kemampuan beq>ikir logisnya mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran harus mempertimbangkan kemarnpuan berpikir logis siswa. Dengan adanya kemampuan berpikir logis dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu strategi pembclajaran yang diterapkan guru akan efektif atau tidak tergantung dari karakteristik siswa ~ 0

I rJ\E.Q

(21)

Adanya perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam membcrikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi hal tersebu~ tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, tetapi bagi siswa dcngan kemampuan berpikir logis rendah maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu didalam memberikan motivasi, membangkitkan minahian motivasi belajar siswa. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi, membangkitkan rninat dan motivasi belajar siswa akan efektif apabila hubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa terc p~ dan tetjalin sec ~ kondusif sebelurnnya. Secara khusus bagi siswa-siswa yang berkesulitan belajar maka guru Kimia dapat bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling (BK) untuk mcnanganinya. c ) ( ~ c \

Perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama murid dimana guru mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kclompok diskusi di dalam kelas dimana siswa yang berkemampuan logis tinggi memberikan bantuan kepada siswa yang berkemampuan logis rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa yang berkemampuan logis rendah dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.

~)

Keliga, basil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajarnn

dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi dan dibelajarkan dengan strategi sains teknologi masyarakat secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi

(22)

dibandingkan dengan menggunakan strategi konvensional. Sedangkan bagi siswa dengan kemampuan bcrpikir logis rendah secara rata-rata basil belajar Kima yang dibelajarkan dengan strategi sains teknologi masyarakat tidak lebih tinggi dibandingkan dengan menggW1akan strategi konvensional. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi sains teknologi masyarakat lebih tepat digunakan bagi siswa yang merniliki karakteristik kemarnpuan berpikir logis tinggi, sedangk:an stratcgi konvensional Jebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemampuan berpikir logis rendah. /~

Hasil penelitian juga menW1jukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar K.imia dipengaruhi oleh strategi pcmbelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Dalarn hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan basil belajar Kimia itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang rnaksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis perlu menjadi perhatian sekaligus.

Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis berirnplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajar_an sains teknologL.masyarakat dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan basil belajar. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kemampuan berpikir logis dengan tckun belajar dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten dalam belajar.

(23)

Pertama, Dcpartemen Pendidikan Kebudayaan, dalam hal ini Kanlur Diknas Kabupatcn Langkat agar melakukan pendidikan dan pelatihan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat terhadap guru-guru karena melalui penelitian yang dilakukan ini diternukan sebagian besar dari guru yang ada di SMA Negeri 1 Tanjung Pura khususnya dan umurnnya guru-guru SMA di Kabupaten Langkat belurn mengenal strategi sains teknologi masyarakat. Hal ini terindik.asi ketika peneliti mengajukan penelitian mengenai strategi sains teknologi rnasyarakat, para guru bertanya seperti apa strategi sains teknologi masyarakat tersebut dan bagaimana rnelaksanakan di kelas. Langkah lain yang dapat diterapkan dal ~ - meningkatkan ~ e _:n ampuan guru terhadap penguasaan stratcgi pembelajaran sains teknologi masyarakat yang dapat dilakukan oleh Diknas Kabupaten Langkat jika altcmatif pertama yaitu melaksanakan pendidikan dan pelatihan tentang strategi pembelajaran tidak dapat dilaksanakan karena mungkin keterbatasan anggaran adalah dengan memberikan bantuan berupa penyaluran buku-buku tentang strategi sains teknologi masyarakat kc sekolah-sekolah agar dapat dipelajari guru-guru. Diharapkan melalui penyaluran buku-buku tersebut guru-guru dapat mempelajarinya dan mendiskusikannya. st:cara bersama-sama ~ di sekolah untuk. kiranya dapat diterapkan dalam kegiatan pembclajaran di kelas.

Kedua, temuan penelitian ini mcmbcrikan implikasi kepada pengawas rumpun mata

pelajaran IPA yang ada dilingkungan Diknas Kabupaten Langkat, dirnana menjadi kewajiban dan tanggung jawab seorang pengawas rurnpun mata pelajaran untuk rnemberikan bimbingan dan pengarahan kepada guru-guru yang berada dibawah pengawasannya tentang peningkatan pembelajaran dengan menerapkan strategi sains

(24)

teknologi masyarakat karena melalui penelitian ini telah terbukti dektif untuk meningkatkan hasil belajar. Tentunya dalam hal ini pengawas rumpun mata pelajaran IPA terlebih dahulu harus menguasai seluk bcluk strategi sains teknologi masyarakat, karena sungguh ironis jika pengawas rumpun mata pelajaran IPA yang berkewajiban memberikan bimbingan dan pengarahan kepada guru-guru tidak menguasai tentang strategi pembelajaran.

Ketiga, temuan ini berimplikasi kepada penyelengara sekolah dalam hal ini kepala

sekolah. Sebagaimana diketahui bahwa penerapan strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat harus - ~ dukung dengan ~ e !_ ersediaan alat-alat atau media pembelajaran yang cukup memadai, untuk itu ketersediaan alat-alat atau media pembelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran menjadi tanggung jawab pcnyelenggara sekolah secara umum dan guru secara khusus. Untuk itu diharapkan pcnyelenggara sekolah menyediakannya atau paling tidak berupaya mengusahakannya melalui permintaan kepada instansi terkait (Diknas), atau bisa juga dilaku:kan pemenuhan alat-alat atau media pembelajaran itu dianggarkan dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).

Keempal, temuan penelitian ini juga memberikan implikasi kepada

(25)

pelajamn yang digunakan di sekolah khususnya di SMA Negcri 1 Tanjung Pura masih didominasi dengan buku-buku teks pelajaran yang menerapkan pembelajaran konvensional. Hal ini didasari bahwa luasnya cakupan dan objek mata pelajaran Kirnia maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang mampu mendeskripsikan urutan pembelajaran secara rinci, mendefinisikan dan memahami konsep-konsep secara terstruktur, memahami teori-teori dalam -melakukan evaluasi - dan menganalisis perkembangan kem~uan iptek sehingga dapat mengasosiasikannya dalam pembelajaran yang efektif dan efisien.

Keempat, temuan penelitian ini juga mengisyaratkan implikasi kepada

penyelenggara pendidikan seperti universitas negeri Medan (UNIMED) maupun perguruan tinggi swasta lainnya yang memiliki fakultas pendidikan yang mencetak calon-calon guru agar memberikan strategi sains teknologi masyarakat dalam kurikulum pengajarannya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada caJon guru tentang pembelajaran lebih komprehensif yang tentunya merupakan bekal nantinya di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Pembekalan mahasiswa dalam menerapkan stratcgi pembelajaran dapat direncanakan dalam kegiatan micro teaching dan kegiatan praktek p_engalaman lapangan.(.PPL).

C. Saran-Saran

1. Kepada pihak Departemcn Pendidikan Nasional khususnya Diknas Kabupaten Langkat sebaiknya memperioritaskan kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam kerangka meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

(26)

2. Kepada pihak pt:nulis/pengarang dan penerbit buku mencantumkan strategi pembelajaran yang variatif khususnya strategi sains teknologi masyarakat dalam penerbitan selaniutnya. ~ .rt~.s ~ NEe~"~...

3. Kepada pihak Unirned dan rnaupun perguruan tinggi swasta lainnya yang memiliki fakultas pendidikan agar memperbaharui kernbali kurikulumnya jika belum ada rnuatan-rnuatan kurikulum tentang strategi pembelajaran sains - teknologi masyarakat.

4. Kepada peneliti lain yang ingin rneneliti lebih lanjut tentang strategi pernbelajaran ini hendaknya rnernperluas jum.lah sarnpel dan menambah variabel-variabel yang dikontrol sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih luas lagi rnengenai strategi pembelajaran dan karakteristik siswa. Serta menarnbah larnanya penelitian atau menambah waktu dalam memberikan tes kemampuan berpikir logis.

5. Strategi pembelajaran sains teknologi masyarakat lebih baik diberikan kepada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi, sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah dengan strategi pembelajaran konvensional.

J

(27)
(28)

Kemp. Jerrod E. 1994. Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan: Asril Mardjohan Bandung: ITB

Merril, MD. 1981. A Lesson Based on the Component Display Theory. New Jersey:

Lawrence Erlbaum Ass

Michael, P. 2005. Kimia Kelas 2, Jakarta: Erlangga

Moedjiono dan Dimyati, Moh. 1991. Strate~i Be/ajar Mengajar (Suatu Tinjauan

Pengantar). Jakarta:Dikti

Mudhoffir, 1987. Teknologi lnstruk<iional. Bandung: Rosdakarya

Rosdakarya

Nurhadi. E. 2003. Contek<>tual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat (Model Pemhelajaran Kontekstua/

Bermuatan Nilai). Bandung: Rosdakarya

Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Romizowski, AZ':..-!_981. Designing !JJ!f!!uctional System. ~ ew York: NichQL Publishing

Company

Ruslianto, 2005. Pengan.th Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis

Terhadap Hasil Be/ajar Fisika Siswa MAN kota Medan. Tesis: Medan

Siegler, R.S. 1991. Children's Thinking. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Snelbeckcr, E. Glenn. 1974. Learning Theory, Instructional Theory and Psychoeducalional

DesiKn, New York: Me Graw Hill

Sudjana, N. 1989. Strategi Belajar Mengqiar. Jakarta, Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2000. Model-model Mengajar CBSA. Bandung : Sinar Bam Algensindo

Suparman. Atwi. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: P2T-UT Dikti Depdikbud

(29)

Suriaswnantri, Jujw1 S. 1985. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Wardiman, J. dkk 2001. Menatap Masa Depan Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Gambar

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar SMA Mata Pelajaran IPA !)~

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah, Apakah tindakan supervisi, konflik peran dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor pemula di

Materi pembelajaran hendaknya selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa seorang guru perlu menyajikan permasalahan sehari-hari dalam mengajar matematika

Badan Penelitian dan Pengembangan Depdikas (2003), menyatakan indikator sikap ilmiah yang terintegrasi dalam pembelajaran Biologi meliputi: 1) membedakan fakta dan

Penelitian ini mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) peranan perempuan Tionghoa dalam novel Amoi Gadis yang Menggapai Impian karya Mya Ye, (2) latar belakang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti sudah mampu mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri dan sudah mampu menghadapi kesulitan ketika pelaksanaan tindakan

Delapan indikator tersebut adalah : (1) tujuan pembentukan Gapoktan, (2) pelayanan pengurus Gapoktan terhadap anggota Gapoktan, (3) penyediaan fasilitas dan sarana

Ketika Bulog membuka harga dan petani atau pedagang pengumpul mengetahui harga tersebut maka petani akan menahan gabahnya sampai kemudian pengusaha penggilingan padi membeli

Sektor Peternakan berpotensi besar untuk dikembangkan tidak hanya sebagai penghasil daging, susu, dan telur yang merupakan komponen penting dalam rantai pangan modern serta