• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1

PANTAI CERMIN T.P 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

YARNELI

NIM. 708 310 176

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Yarneli.708310176.Pengarus Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2012.

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2012/2013 yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajarn 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pantai Cermin Kebupaten Serdang Bedagai.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Pantai cermin Tahun Pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik random sampling dimana sampel terdiri dari kelas eksperimen sebanyak 20 orang dan dari kelas kontrol sebanyak 20 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar akuntansi berbentuk essay tes sebanyak 5 soal yang dikutip dari buku paket akuntansi sehingga soal dianggap baku. Tehnik analisa data yang digunakan yaitu menggunakan rata-rata dan standar deviasi, uji normalitas, uji homoganitas dan uji hipotesis.

Dari data tes hasil belajar menunjukkan rata-rata tes kelas eksperimen yang menggunakan pretes 39,3 dan standar deviasi 9,54 sedangkan pada postes diperoleh rata-rata 83,3 dan standar deviasi 8,06. Untuk rata-rata pretes pada kelas kontrol diperoleh 41,45 dengan standar deviasi 9,71, sedangkan pada postes diperoleh rata-rata 70 dengan standar deviasi 10,91. Sedangkan uji normalitas data pada kelas eksperimen yang menggunakan pretes berdistribusi normal yaitu 0,1764 < 0,190 dan postes berdistribusi normal yaitu 0.1091 < 0,190 dan pada kelas kontrol yang menggunakan pretes berdistribusi normal yaitu 0,1840 < 0,190 dan postes berdistribusi normal karena 0,1212 < 0,190. Hasil uji homogenitas nilai pretes diperoleh Fhitung < Ftabel (1,036 < 2,31) pada taraf signifikan 5% (α = 0,05).

Dan uji homogenitas nilai postes diperoleh Fhitung < Ftabel (1,828 < 2,31) sehingga

dapat disimpulkan varians sampel yang menggunakan pretes dan postes mempunyai varians yang sama. Sedangkan uji hipotesis dengan postes thitung > ttabel

(4,33 > 2,024) dan dk = 38. Dengan demikian Ha diterima sedangkan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(5)

ABSTRACT

Yarneli.708310176. The Effect of learning Model of Cooperative Education tipe teams games tournament (TGT) to students’ accountancy achievement of class XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin in Acadenic Year 2012/2013.Thesis. Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, Economic Faculty , State University of Medan 2012.

The problem in this research is the results of class XII student studying accountancy is low at SMK Negeri 1 Pantai Cermin in Academic Year 2012/2013. The purpose of research was ti find out the effect of cooperative education tipe teams games tournament (TGT) to students’ accountancy achievement of class XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin In Acadenic Year 2012/2013.

Pupolation of this research is all students of class XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin in academic year 2012/2013 consisted of 65 students. In selecting the sample, the random sampling technique was used. Two classes were selected namely experimental group and kontrol group consisted of 20 students form botf group. The instrument of the research used accountancy achievement test of essay consisted of 5 question that were taken from package book so that the question was assumed to be standard. The technique analysis is used determine mean and standard deviation, normalitas test, homogenitas test and hypothesis test.

The data achievement test showed mean of experimental with pre test was 39,3 and standard deviation 9,54. The average of test with posttest was 83,3 and standard deviation 8,06. The average of pretest in control class was 41,45 and standard deviation 9,71. The average of test with posttest was 70 and standard deviation 10,91. To normalitas testing in the experimental class with pretest was normal distribution because 0,1764 < 0,190 and the posttest was normal posttest was the same varians. The hypothesis testing with posttest showed tcount >

ttabel(4,33 > 2,024) and degree of freedom = 38. So can be concluded that Ha

accepted.

So can be concluded that any influence model of cooperative education tipe teams games tournament (TGT) about result of studied accounting form student in XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin in academic year 2012/2013.

(6)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI AK………3

Tabel 2.1 Lembar Skor Permainan TGT ... 15

Tabel 2.2 Perhitungan Point Untuk Tiga Orang Pemain ... 15

Tabel 2.3 Penghargaan Kelompok ... 16

Tabel 2.4 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 17

Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran TGT dengan Konvensional ... 20

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ... 36

Tabel 4.1 Data Rata-rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa ... Tabel 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 44

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Penelitian ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 45

(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Pembagian Siswa Pada Meja Turnamen ... 12

Gambar 2.2 Aturan Permainan TGT ... 14

Gambar 2.3 Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan

Hasil Belajar Akuntansi siswa ... 28

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Akuntansi Siswa ... 43

(8)

vi Lampiran 1 Daftar Nilai Siswa

Lampiran 2 Silabus

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Lampiarn 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

Lampiran 5 Instrumen Penelitian

Lampiran 6 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 7 Mencari Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi

Lampiran 8 Uji Normalitas Data Pretest

Lampiran 9 Uji Normalitas Data Postest

Lampiran 10 Uji Homogenitas

Lampiran 11 Uji Hipotesis

Lampran 12 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

Lampiran 13 Tabel Z

Lampiarn 14 Nilai Persentil Untuk Distribusi F

Lampiran 15 Nilai Persentil Untuk Distribusi T

Lampiran 16 Tabel Distribusi T

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kualitas mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih tergolong rendah.

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas

pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi

Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic

Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya

menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih

menurut survei dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai

follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Rendahnya

mutu pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh banyak factor permasalahan yang

diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa, rendahnya kualitas guru dan

fasilitas sekolah, tujuan pembelajaran, serta mahalnya biaya pendidikan.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari tingkat kelulusan siswa

SMA sederajat yang dari tahun ke tahun semakin menurun. Seperti di Sumatera

Utara, tingkat kelulusan menurun dari hampir 98% pada tuhun 2009 menjadi

94,74 % pada tahun 2010. Menurut Trends in Mathematic and Science Study

(TIMSS) (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara

dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal

prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan

(10)

2

Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di

Indonesia terus menerus dilakukan lembaga pemerintah. Perubahan ini dapat

dilihat dari perubahan-perubahan kurikulum. Mulai kurikulum 1975 menjadi

kurikulum 2004, dari KBK menjadi KTSP. Selain itu pemerintah juga

meningkatkan fasilitas pendidikan, memberikan dana bantuan sekolah (BOS),

menaikkan anggaran pendidikan, peningkatan kesejahteraan guru melalui program

sertifikasi, serta melakukan penaikkan nilai standar kelulusan bagi sekolah tingkat

SMP maupun SMA sederajat setiap tahunnya. Akan tetapi segala upaya tersebut

tampaknya belum mampu meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia.

Penulis menduga rendahnya hasil belajar siswa di sekolah kemungkinan

disebabkan oleh penggunaan model dan strategi maupun metode yang lebih

memfokuskan pada pengumpulan pengetahuan tanpa mempertimbangkan

keterampilan proses dan pembentukan sikap dalam pembelajaran, sehingga

kurangnya kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan nalarnya

serta sasaran belajar ditentukan oleh guru sehingga proses belajar mengajar

menjadi kurang bermakna dan monoton.

Guru adalah faktor utama disamping orang tua dan faktor lainnya yang

mempengaruhi kesuksesan pendidikan yang dicanangkan. Tanpa keterlibatan aktif

guru, pendidikan kosong dari materi, esensi dan substansi. Secanggih apa pun

sebuah kurikulum, visi, misi, dan kekuatan financial, sepanjang gurunya pasif dan

stagnan, maka kualitas pendidikan akan merosot tajam.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di SMK Negeri 1

(11)

3

Tahun Pembelajaran 2011/2012 mata pelajaran akuntansi untuk mata diklat

mengelola kartu utang (MKU) pada kompetensi dasar mendeskripsikan

pengelolaan kartu utang dan mengidentifikasi data utang (KD 1 dan 2)

menunjukkan bahwa dari 65 orang siswa yang mengikuti ulangan harian I dan

ulangan harian II hanya 27 orang siswa yang kompeten yang nilainya 70 sesuai

dengan KKM yang berlaku di sekolah tersebut dan sebagian di atas 70. Untuk

lebih jelasnya digambarkan dalam table di bawah ini:

Tabel I.I

Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI AK SMK Negeri I Pantai Cermin Semester Genap T.P 20111/2012

Kelas Ulangan Harian I Ulangan Harian II Jumlah

K TK K TK

menunjukkan persentase yang sama yaitu sebesar 58,46%. Dapat kita lihat bahwa

persentase siswa yang tidak kompeten tidak mengalami perubahan pada ulangan

harian II.

Berdasarkan kondisi demikian, maka penulis menganggap perlu dilakukan

suatu upaya yang dianggap mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa adalah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT). Teams Games Tournament (TGT) atau pertandingan permainan tim adalah

(12)

4

proses pembelajaran serta mengandung unsur permainan dan reinforcement yang

melibatkan aktivitas seluruh siswa dalam kelompok kecil secara heterogen selama

proses pembelajaran untuk bekerja sama sebagai tim dalam memecahkan masalah,

menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan materi pelajaran dan untuk

mencapai tujuan bersama. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang

dalam proses pembelajaran dengan menggunakan TGT memungkinkan siswa

dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama,

persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Reinforcement yang diberikan dalam TGT bisa berupa reinforcement

positif dan reinforcement negatif. Reinforcement positif adalah respon yang dapat

meningkatkan terulangnya kembali perilaku yang baik pada peserta didik karena

belajar dengan berulangnya kembali perilaku baik tersebut akan dapat

meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Reinforcement negatif adalah respon

yang dapat mengurangi perilaku yang kurang baik atau kurang menyenangkan

pada peserta didik dalam proses pembelajaran. Permainan dalam TGT adalah

kompetisi (tournament) yang dilaksanakan pada akhir unit pokok bahasan, setelah

guru memberikan penyajian kelas dan masing-masing kelompok telah

melaksanakan diskusi kelompok. Kompetisi (tournament) dimainkan pada meja

tournament oleh tiga orang siswa atau lebih yang merupakan perwakilan dari

masing-masing kelompok yang memiliki tingkat kecerdasan yang sama untuk

bersaing mendapatkan point bagi kelompoknya.

Menurut Mukhlis, Anwar (2011) yang melakukan penelitian terdahulu

(13)

5

terhadap hasil belajar biologi pada materi pokok ekosistem kelas X”. Dari hasil

penelitian tersebut diperoleh rata-rata nilai post-test siswa yaitu 6,79 dan standart

deviasi yaitu 0,827, sedangkan untuk pembelajaran dengan metode konvensional

diperoleh rata-rata nilai post-test siswa yaitu 5,83 dan standart deviasi yaitu 0,923.

Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi daripada pembelajaran dengan

menggunakan metode konvensional.

Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

suatu penelitian eksperimen yang berjudul : “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun

Pembelajaran 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa?

2. Mengapa guru dalam proses belajar mengajar akuntansi selalu menggunakan

metode pembelajaran konvensional di kelas XI AK SMK Negeri 1 Pantai

Cermin?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil

(14)

6

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournaments (TGT) dan metode pembelajaran konvensional

sebagai pembanding.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas XI SMK

Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) dan metode pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pantai Cermin

Tahun Ajaran 2011/2012 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan metode

pembelajaran konvensional terhadap ahsil belajar akuntansi siswa kelas XI SMK

(15)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sebagai

calon guru dalam proses meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru akuntansi

mengenai model pembelajaran TGT dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi pihak akademik Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang

(16)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dari perhitungan nilai rata-rata postest kelas eksperimen didapat rata-rata 83,3

dengan standar deviasi 8,06 sedangkan kelas kontrol sebesar 70 dengan standar

deviasi 10,91 berarti nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi

daripada nilai rata-rata siswa kelas kontrol.

2. Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat bahwa thitung > ttabel (4,33 > 2,024),

berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima sehingga ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil

belajar akuntansi siswa kelas XII SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

3. Siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) lebih aktif dan bersemangat dalam mempelajari

akuntansi karena adanya kerjasama dalam kelompok dan permainan

(tournamnet) yang mendorong siswa untuk memahami tugas-tugas yang

(17)

52

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka sebagai tindak lanjut peneliti

menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Karena adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament (TGT) terhadap hasil belajar akuntansi siswa, maka diharapkan

kepada guru untuk dapat meningkatkan lagi cara mengajarnya yaitu dengan

mengungunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament

(TGT) agar hasil belajar siswa dapat terus meningkat.

2. Apabila guru akuntansi menggunakan model pembelajaran tipe TGT dalam

pembelajaran akuntansi, hendaknya merancang sedemikian rupa prosedur TGT

dan memperhatikan faktor-faktor pendukung, keberhasilan belajar dengan

(18)

53

DAFTAR PUSTAKA

Bungin. 2006. dalam Delima, Aritonga. 2011. “Pengaruh Model Pembelajaran ROPES Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Mardi Lestari T.A 2010/2011.” SKRIPSI FE. Medan :UNIMED.

Djamarah, B, S dan Zain, A .2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fachrurrozie dan Anisykurrillah, Indah. (Juli 2009). Teams Games Tournament Sebagai Upaya Peningkatan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Matematika Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 4 Nomor 1.

Fauzi, Ahmad. (November 2011). Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Sosial Mahasiswa.Orbith Vol 7 Nomor 3: 413-417.

Harahap, Sofyan Syahri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hayid, Nur Muhammad. Kemendiknas Diminta Kaji Penyebab Turunnya angka

Kelulusan. Dalam

http://www.detiknews.com/read/2010/04/27/004422/1345946/10/tingkat-kelulusan-sma-smk-un-sumut-menurun. Diakses tanggal 10 Juni 2012. Pukul 20.30.

Heri. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Bumi Aksara.

Humas. 2011. Metode Pengajaran Konvensional Sebabkan Siswa Kurang Berfikir Kritis. Humashttp://www.umy.ac.id/metode-pengajaran-konvensional-sebabkan-siswa-kurang-berpikir-kritis.html. Diakses tanggal 31 Maret 2012, pukul 09.15.

Juliantara, K. 2009. Pendekatan Pembelajaran Konvensional. http://edukasi.kompasiana.com/pendekatan-pembelajaran-konvensional. Diakses tanggal 31 Maret 2012, pukul 08.53.

Kiranawati. 2007. Model Teams Games Tournament. http:// kiranawati.blog.wooodpress.com. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.

(19)

54

Lili M, dan Sadeli. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mukhlis, A. 2011. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Taems, Games, Tournament) Pada Materi Pokok Ekosisten di Kelas X Semester II SMA An-Nizam Medan T.P 2010/2011.” SKRIPSI FMIPA. Medan :UNIMED.

Pratiwi, A. 2010. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS SMA Negeri 1 Hamparan Perak T.A

2010/2011.” SKRIPSI FE. Medan :UNIMED.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rachanah, Nanih, dkk (Oktober 2009). Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Konstruktivistik Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Di SMA. Jurnal Penelitian Volume 10 Nomor 2.

Rahmadani. 2007. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model pembelajaran tipe teams games tournament (TGT) pada materi pokok reproduksi manusia di kelas XII IA semester II SMA AN-NIZAM

Medan T.P 2006/2007.” SKRIPSI FMIPA. Medan :UNIMED.

Robinson, Ann. (Desember 1991). Cooperative Learning and the Academically Talented Student. Research-Based Decision Making Series. Namber 9106.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperatif Learning Theori Research and Pratice. Terjemahan Narulita. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

Subratha, Nyoman. (Desember 2007). Pengembangan Model Pembelajaran Koopertaif dan Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas VII C SMP Negeri 1 Sukasada. Jurnal Penelitian dan Pengembangan 1 (2), 135-147.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suemarso. 2008. Akuntansi suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhadi. 2010. Karakteristik dan Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif. Ebook: Alifa Alternative Media. http//www.suhadi.wordpress.com.

(20)

55

Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

van Wyk, Micheal M. (2011). The Effects of Teams-Games-Tournaments on Achievement, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. J Soc Sci, 26(3): 183-193.

http:www.//dasar-dasar akuntansi materi tutorial online.blogspot.com/03/001/2012.html. Diakses pada tanggal 05 Juli 2012. Pukul 22.15.

Gambar

Gambar
Tabel I.I Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI AK SMK Negeri I

Referensi

Dokumen terkait

, “Android Application Development for GPS Based Location Tracker &amp; NITR Attendance Management System,” Tesis Electronics &amp; Communication Engineering National

Dari uraian-uraian di atas dapat diketahui bahwa perilaku informasi yang dikemukakan oleh Niedzwiedzka (2003) adalah seluruh perilaku manusia yang berkaitan dengan sumber

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan, analisis kebutuhan sistem, dan analisis pemecahan masalah dengan menggunakan metode K-Nearest Neighbor dengan

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :

[r]

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan